Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA VALUE FOR MONEY PADA BPKAD

KOTA MALANG

Oleh :

Avira Fajria Suin

201710170311074

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Malang

e-mail : vra.suin@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menganalsis dan juga
mengukur kinerja pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang
dengan metode yang digunakan yaitu Value For Money yang terdiri dari tiga elemen
utama, yaitu : ekonomi, efisiensi, dan efektivitas pada program-program kerja yang ada
pada instansi tersebut. Hasil dari penelitian tentang pengukuran kinerja pada Badan
Pengelolaan Keuangan Dan Aset daerah pada elemen ekonomi sudah dapat dikatakan
efisien karena realisasi lebih kecil dibanding dengan yang telah dianggarkan. Pada
elemen efisiensi sudah dijalankan secara efisien. Dan pada elemen efektifitas
menunjukan bahwa sudah dijalankan dengan efektif, namun masih harus ada evaluasi
karena ada beberapa capaian yang masih belum mencapai target.

Kata kunci : pengukur, value for money

ABSTRACT
This research is carried out with the aim to be able to analyze and also measure
the performance of the Malang City Financial and Asset Management Agency with the
method used namely Value for Money which consists of three main elements, namely:
economy, efficiency, and use of work programs that are at the agency. The results of
research on the size of financial institutions and regional assets on economic elements
that can be completed with a budget that is better than what has been budgeted. The
efficiency element has been run efficiently. And the effectiveness element shows that it
has been carried out effectively, but there must still be an evaluation because there are
some achievements that still have not reached the target.

Keywords : Measurement, Value for Money

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan ekonomi saat ini, pemerintah dituntut akan


adanya transparansi maupun pertanggungjawaban (akuntabilitas) oleh lembaga-lembaga
yang berhubungan dengan sektor publik. agar dapat terciptanya good governance,
dengan kondisi yang ada maka pemerintah didorong untuk melakukan peningkatan
dengan adanya pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja sangat penting untuk menilai
akuntabilitas organisasi dan manajer dalam menghasilkan pelayanan publik yang lebih
baik (ihyaul ulum, 2014:166).

Pengukuran kinerja organisasi sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga :


Pertama, untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah. Ukuran kinerja
dimaksudkan untuk dapat membantu pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran
program unit kerja. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
organisasi sektor publik dalam pemberian pelayanan publik. Kedua, ukuran kinerja
sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan.
Ketiga, untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi
kelembagaan (Mardiasmo, 2009:121). Metode pengukuran kinerja yang diterapkan
dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan metode Value for Money dengan tiga
elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

Adapun keinginan masyarakat dalam tercapainya pertanggungjawaban yaitu,


ekonomis dalam hal ini pemerintah sebagai pemegang amat masyarakat diharapkan agar
dapa melakukan penghematan dalam pengalokasian dan juga pengadaan terhadap
sumber daya yang ada, efisiensi dengan meminimalkan sumber daya yang ada sehingga
hasilnya dapat maksimal, dan juga fektif dalam mencapai suatu tujuan kedepannya.
BPKAD (Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah) sebagai salah satu lembaga
pemerintah yang mencakup kegiatan perencaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggung jawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Yang didalamnya mencakup
semua bentuk kekayaan yang merupakan hak serta kewajiban daerah.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif atau dikategorikan


dalam metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode survei yaitu
menggambarkan, menjelaskan dan menginterpretasikan suatu fenomena yang terjadi
pada suatu objek dan data bersifat kualitatif, yaitu data yang digambarkan dengan kata
atau kalimat menurut kategori untuk memperoleh suatu kesimpulan (Julian, 2004:24).

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi yang bersumber


dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP). Dengan analisis data yang
dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan Value for Money yaitu penilaian
kinerja yang didalamnya meliputi ekonomi, efisiensi, dan efektifitas. Yang dapat
digambarkan sebagai berikut :

Pengukuran Ekonomi
Ekonomi = Target Anggaran – Realisasi Anggaran
Pengukuran Efisiensi

Pengukuran Efektifitas

Hasil Analisis Dan Pembahasan


Pengukuran Ekonomi
Kinerja suatu lembaga/organisasi dapat dikatakan ekonomis jika anggaran
realisasi lebih kecil dibandingkan dengan anggaran yang ditargetkan dan juga apa yang
dihasilkan sesuai dengan harapan. Pengukuran tersebut dapat dilakukan salah satunya
dengan memperhitungkan pengukuran dari kinerja dari elemen yang pertama yaitu
ekonomi pada BPKAD Kota Malang pada tahun 2016-2017 yang dapat dilihat pada
tabel 1.1 dan tabel 1.2:
Tabel 1.1 Program Dan Kegiatan Pencapaian Sasaran Meningkatnya Pengelolaan
Keuangan Dan Aset Daerah
No Kegiatan 2016
Anggaran Realisasi Capaian Output
1. Penataan Penguasaan, 95.931.000,- 89.306.000,- 93,09 100
Pemilikan, Penggunaan Dan
Pemanfaatan Tanah
2. Penyelesaian Konflik- 174.926.100,- 164.055.075,- 93,78 100
Konflik Pertanahan
3. Peningkatan Status Hukum 253.245.700.- 235.615.950,- 93,03 100
Aset
4. Program Pelayanan 4.255.949.800,- 3.942.731.029,- 92,64 100
Administrasi Perkantoran
5. Program Peningkatan Sarana 1.722.547.500,- 1.628.372.444,- 94,53 100
Dan Prasarana Aparatur
6. Program Peningkatan 348.189.000,- 307.222.350,- 88,23 100
Kapasitas Sumberdaya
Aparatur
7. Program Peningkatan 259.010.000,- 255.528.250,- 98,65 100
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
Dan Keuangan

8. Program Peningkatan Dan 5.194.635.950,- 4.735.648.089,- 91,78 100


Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
9. Program Peningkatan 1.152.586.310,- 1.007.465.461,- 87,41 100
Manajemen Aset/Barang
Daerah
10. Pembangunan Sistem 331.369.300,- 302.724.100,- 91,35 100
Pendaftaran Tanah
11. Penyelamatan Dan 255.030.800,- 250.347.300,- 98,17 100
Pelestarian Dokumen/Arsip
Daerah
Total 14.043.421.500 12.950.754.048,25 92,22

No Kegiatan 2017
Anggaran Realisasi Capaian Output
1. Program Pelayanan 2.163.114.300 1.935.729.167 89% 100
Administrasi Perkantoran
2. Program peningkatan sarana 797.312.000 487.566.300 61% 100
dan prasarana aparatur
3. Program Peningkatan 689.830.000 554.167.300 80% 100
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
4. Program peningkatan 343.943.000 316.983.968 92% 100
pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
5. Program Penyusunan 1.998.587.000 1.940.781.044 97% 100
Anggaran Daerah
6. Program Penyelenggaraan 1.995.057.000 1.852.698.241 93% 100
Perbendaharaan daerah

7. Program Pelaporan Keuangan 1.072.278.800 1.046.871.880 98% 100


Daerah
8. Program Penatausahaan Aset 2.073.469.500 1.831.964.575 88% 100
Daerah

9. Program Pemanfaatan Aset 1.466.408.400 1.018.941.142 69% 100


Daerah
Total 12.600.000.00 10.985.703.617 87 %
0
Tabel 1.2 Program Dan Kegiatan Pencapaian Sasaran Meningkatnya
Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Dapat dilihat pada tabel 1.1 diketahui pada Program Dan Kegiatan Pencapaian
Sasaran Meningkatnya Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah, anggaran realisasi
BPKAD Kota Malang taun 2016 sebesar Rp 12.950.754.048,25,- atau sebesar 92,22%
dengan capaian terkecil pada angka 87,41% yang terdapat pada Program Dan Kegiatan
Pencapaian Sasaran Meningkatnya Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah. Capaian
anggaran yang ditunjukan dibawah 100% namun output yang dicapai 100%. Dengan
data tersebut dapat dikatakan bahwa Program Dan Kegiatan Pencapaian Sasaran,
meningkatnya pengelolaan keuangan dan aset daerah tahun 2016 sudah dilakukan
dengan ekonomis, karena anggaran realisasi lebih kecil dibanding dengan yang telah
dianggarkan.

Dan pada tahun 2017, dapat diketahui dari tabel 1.2 pada Program Dan Kegiatan
Pencapaian Sasaran, realisasi anggaran mencapai Rp 10.985.703.617,- atau sebesar 87
%. Dengan rata-rata output 100%. Yang dapat menghemat anggaran sebesar Rp
1.614.296.383,- sehingga dapat dikatakan ekonomis karena yang direalisasi lebih kecil
dibanding dengan yang dianggarkan.

Berdasarkan dengan uraian dari tabel 1.1 dan tabel 1.2 Program Dan Kegiatan
Pencapaian Sasaran Meningkatnya Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah BPKAD
Kota Malang tahun 2016-2017 dapat digambarkan pada tabel 1.3.
Tabel 1.3 Program Dan Kegiatan Pencapaian Sasaran Meningkatnya Pengelolaan
Keuangan Dan Aset Daerah

Pengukuran Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan terbaik anatara input (masukan) dan output (hasil
antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil
optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber terbatas. Dengan kata lain hubungan
antara apa yang telah diselesaikan (Hasibuan, 2005:233).

Input dan output dalam penelitian ini didapatkan dari data yang terdapat pada
LAKIP BPKAD Kota Malang. Dapat dilihat dari Table 2 yang menunjukkan hasil
pengukuran kinerja pada elemen efisiensi pada Program Dan Kegiatan Pencapaian
Sasaran Meningkatnya Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah tahun 2016 dan tahun
2017.

Tabel 2. Program Dan Kegiatan Pencapaian Sasaran Meningkatnya Pengelolaan


Keuangan Dan Aset Daerah

2016 2017
N Kegiatan Input Output Efisiensi Kegiatan Input Output Efisiensi

o (%) (%) (%) (%)


1 Penataan 93,09 100 107,422 Program Pelayanan 89 100 112,359
Penguasaan, Administrasi
Pemilikan, Perkantoran
Penggunaan Dan
Pemanfaatan
Tanah
2 Penyelesaian 93,78 100 106,632 Program peningkatan 61 100 163,934
Konflik-Konflik sarana dan prasarana
Pertanahan aparatur
3 Peningkatan Status 93,03 100 107,492 Program 80 100 125
Hukum Aset Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
4 Program Pelayanan 92,64 100 107,944 Program peningkatan 92 100 108,695
Administrasi pengembangan
Perkantoran sistem pelaporan
capaian kinerja dan
keuangan
5 Program 94,53 100 105,786 Program Penyusunan 97 100 103,092
Peningkatan Anggaran Daerah
Sarana Dan
Prasarana Aparatur
6 Program 88,23 100 113,340 Program 93 100 107,526
Peningkatan Penyelenggaraan
Kapasitas Perbendaharaan
Sumberdaya daerah
Aparatur
7 Program 98,65 100 101,368 Program Pelaporan 98 100 102,040
Peningkatan Keuangan Daerah
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja
Dan Keuangan
8 Program 91,78 100 108,956 Program 88 100 113,636
Peningkatan Dan Penatausahaan Aset
Pengembangan Daerah
Pengelolaan
Keuangan Daerah
9 Program 87,41 100 114,403 Program 69 100 144,927
Peningkatan Pemanfaatan Aset
Manajemen Daerah
Aset/Barang
Daerah
10 Pembangunan 91,35 100 109,469
Sistem Pendaftaran
Tanah
11 Penyelamatan Dan 98,17 100 101,864
Pelestarian
Dokumen/Arsip
Daerah
Total 92,22 100 108,436 Total 87 100 114,942

Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa program dan kegiatan pencapaian
sasaran Kota Malang sudah dijalankan secara efisien. Dengan rata-rata rasio pada tahun
2016 mencapai 108,436% dan terjadi peningkatan pada tahun 2017 mencapai 114,942
sehingga pada tahun 2016 dan 2017 tersebut sudah dapat dikatakan efisien. Dapat
dilihat pada kegiatan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan menunjukan nilai efisiensi yang tinggi dibanding dengan
kegiatan lainnya pada tahun 2016. Dan kegiatan dengan nilai efisiensi tertinggi dapa
dilihat pada Program Pelaporan Keuangan Daerah pada tahun 2017 dengan output yang
dihasilkan dari kegiata-kegiatan tersebut mencapai 100%.

Pengukuran Efektivitas

Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh


target dapat dicapai. Pengertian efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran
sedangkan masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatian utama. Apabila
efisiensi dikaitkan dengan efektivitas maka walaupun terjadi peningkatan efektivitas
belum tentu efisiensi meningkat (Sedarmayanti, 2009: 59). Tingginya rasio maka dapat
dikatakan lebih efektif. Dilihat dari LAKIP BPKAD Kota Malang tahun 2016 ke tahun
2017 menunjukan adanya perubahan. Agar dapat menganalisis pengukuran kinerja dari
elemen efektivitas, dapat dilihat pada Tabel 3 :

Tabel 3.1 Program Dan Kegiatan Pencapaian Sasaran Meningkatnya Pengelolaan


Keuangan Dan Aset Daerah Tahun 2016

Tahun 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian Efektivitas
Kinerja
1 Nilai Pengukuran 75,875 78,82 103,881
Survey Kepuasan
Masyarakat
Meningkatnya
2 pengelolaan keuangan Persentase 75 94 125,333
dan aset daerah yang Penyajian L/K
tertib dan akuntabel SKPD sesuai
Standar Akuntansi
Pemerintahan
Berbasis Akrual
3 Persentase bidang 10,86 10,90 100,368
lahan aset daerah
yang bersertifikat
Tabel 3.2 Program Dan Kegiatan Pencapaian Sasaran Meningkatnya Pengelolaan
Keuangan Dan Aset Daerah Tahun 2017

Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian Efektivitas
Kinerja
1 Presentase Belanja Tindak 48 46,44 96,75
Langsung (BTL) APBD ≤
50%

2 Persentase Realisasi Belanja 90 83,98 93,311


Meningkatnya Langsung SKPD ≥ 90%
3 Persentase Bidang Lahan 10,86 10,90 100,368
pengelolaan
Aset Daerah Yang
keuangan dan aset
Bersertifikat
4 daerah yang tertib Persentase Data Aset Daerah 80 62,69 78,362
Yang Akurat Sesuai
Pemanfaatan dan
Peruntukannya

Berdasarkan Tabel 3.1 dan Table 3.2 tentang pengukuran efektivitas kinerja
BPKAD Kota Malang tahun 2016 dan tahun 2017 tentang pengelolaan keuangan dan aset
daerah dapat diketahui bahwa ada tiga indikator pada tahun 2017 yang tidak mencapai 100%.
Dan pada tahun 2016 semua indikator sudah mencapai 100%.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil analisis dari penelitian ini dapat diketahui BPKAD Kota Malang
tahun 2016 dan tahun 2017 telah melaksanakan program kegiatannya dengan ekonomis,
efisien, dan efektiv. Pada elemen ekonomi dapat dilihat bahwa output pada setiap
kegiatan mencapai 100% yang telah dijalankan secara ekonomis. Yang berikutnya yaitu
elemen efisiensi dapat dilihat bahwa BPKAD Kota Malang sudah menjalankan kegiatan
dengan efisien. Dan pada elemen efektivitas BPKAD Kota Malang masih memerlukan
evaluasi karena masih ada beberapa yang indikator pada tahun 2017 yang belum
mencapai target, karena dari data diatas menunjukan tingkat efektivitasnya masih
dibawah 100%.
Sehingga diharapkan BPKAD Kota Malang dapat meningkatkan kinerja pada
program kegiatan berikutnya agar kinerjanya dapat maksimal dan dapat berjalan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Julian,P,Ulaen. 2004. Analisis Peningkatan Kualitas Proses produksi Meubel (Studi


kasus pada Defmel,Leilem).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Keuangan dan


Aset Daerah Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Keuangan dan


Aset Daerah Tahun 2017

Mardiasmo 2009. Akuntansi Sektor Publik. Edisi IV. Yogyakarta: ANDI

Ulum, Ihyaul. 2016.Akuntansi Sektor Publik.Malang: UMM Press

Anda mungkin juga menyukai