Struktur Masalah
Struktur suatu masalah mencerminkan seberapa baik pengambil keputusan memahami masalah tersebut. Struktur
masalah memiliki tiga elemen.
1. Data-nilai yang digunakan untuk mewakili factor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut.
2. Prosedur-urutkan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah.
3. Tujuan-hasil yang ingin dicapai oleh pengambil keputusan dengan memecahkan masalah tersebut.
Jenis Laporan Manajemen
Pada kenyataannya, laporan manajemen dapat berbentuk fisik sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan oleh
penggunanya. Laporan ini dapar berupa dokumen kertas atau gambar elektronik yang disajikan di terminal lomputer.
Laporan tersebut dapat berisi informasi verbal, numeric, atau grafis atau kombinasinya.
- Tujuan laporan : mengurangi tingkat ketidak pastian yang berkaitan dengan suatu masalah yang dihadapi pengambil
keputusan, dan mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif.
- Pelaporan terprogram : memberikan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diantisipasi pengguna.
- Atribut laporan : agar lebih efektif, suatu laporan harus memiliki atribut antara lain relevan, ringkas, berorientasi
pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat.
- Pelaporan khusus : sumber data untuk mendukung kebutuhan pelaporan khusus melalui konsep yaitu penggalian data.
Dan ada dua pendekatan umum untuk pendekatan data, antara lain model verifikasi dan model penemuan.
.
Akuntansi Pertanggungjawaban
Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi pertanggungjawaban. Konsep ini menyatakan bahwa
setiap peristiwa ekonomi yang memengaruhi perusahaan adalah tanggungjwab manajer, dan dapat dilacak ke masing-
masing manajer. Prinsip yang mendasar dari konsep ini adalah bahwa tanggung jawab para manajer area dapat
dipertanggungjawabkan hanya untuk item-item yang mereka kendalikan (biaya, pendapatan, dan investasi).
Dua tahap akuntansi pertanggung jawaban yaitu : 1. Menciptakan serangkaian tujuan kinerja keuangan atau
anggaran yang berkaitan dengan tanggung jawab manajer; dan 2. Melaporkan dan mengukur kinerja actual ketika
dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Untuk mencapai akuntabilitas, aktivitas bisnis secara teratur mengorganisasikan kegiatan operasi kedalam unit-unit
yang disebut sebagai pusat pertanggung jawaban , dengan bentuk yang paling umumya itu pusat biaya, pusat laba, dan
pusat investasi.
Pertimbangan Perilaku
1. Keserasian Tujuan, Ketika manajer berusaha memenuhi tujuan kerjanya, manajer tersebut juga melayani tujuan
perusahaannya. Sistem pelaporan manajemen yang terstruktur rapi berperan penting dalam meningkatkan dan
mempertahankan keserasian tujuan.
2. Informasi yang Berlebihan. Muncul ketika seorang manajer menerima informasi berlebih dari yang dapat dicernanya.
3. Ukuran Kinerja yang Tidak Tepat. Ingat kembali bahwa salah satu tujuan laporan adalah untuk menstimulasi perilaku yang
konsisten dengan tujuan perusahaan. Akan tetapi, ketika ukuran kinerja yang tidak tepat digunakan, laporan itu akan
berpengaruh sebaliknya.
Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan
keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti
anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa,
diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :