Anda di halaman 1dari 4

 

Sistem Pelaporan Manajemen

Pelaporan manajemen sering disebut pelaporan diskresioner karena tidak dimandatkan


seperti pelaporan keuangan. Orang bisa mengambil masalah dengan kebijaksanaan panjang, bagaimanapun,
dan berpendapat bahwa sistem pelaporan manajemen yang efektif (MRS) yang diamanatkan  oleh undang-undang
SOX, yang mensyaratkan bahwa semua perusahaan publik memantau dan melaporkan efektivitas pengendalian internal
atas pelaporan keuangan.
a)       Faktor yang Memengaruhi MRS
Merancang sistem pelaporan manajemen yang efektif memerlukan pemahaman akan apa yang dilakukan oleh para
manajer dan jenis - jenis masalah yang dihadapinya. Topik berikut ini memberikan wawasan mengenai factor - factor yang
memengaruhi kebutuhan informasin manajemen: prinsip-prinsip manajemen, fungsi, tingkat dan jenis keputusan
manajemen, struktur masalah, akuntansi pertanggungjawaban dan pertimbangan perilaku
Prinsip Manajemen         
Prinsip manajemen memberikan wewenang pada kebutuhan informasi manajemen. Prinsip yang paling langsung
memengaruhi MRS adalah formalisasi pekerjaan, pertanggungjawaban dan wewenang, jangkauan pengendalian, dan
manajemen dengan pengecualian.
 Formalisasi Pekerjaan
Pihak manajemen harus menstruktur perusahaan di sekitar pekerjaan yang dilakukannya,
bukannya di sekitar individu dengan keahlian yang unik. Wilayah perusahaan dibagi ke
pekerjaan yang mewakili posisi pekerjaan penuh waktu dan setiap posisi harus dengan jelas
mendefinisikan batasan tanggung jawab. Tujuannya adalah untuk menghindari suatu
struktur organisasi dimana kinerja, kemampuan, dan eksistensi berkelanjutan perusahaan
bergantung pada individu tertentu. Implikasi untuk MRS, formalisasi pekerjaan suatu
perusahaan memungkinkan spesifikasi informasi yang diperlukan untuk mendukung
pekerjaan tersebut.
 Tanggung Jawab dan Wewenang
Prinsip tanggung jawab (responsibility) merujuk pada kewajiban individu untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Tanggung jawab sangat terkait dengan wewenang (authority), yaitu
memberikan wewenang untuk mengambil keputusan dalam batas-batas tanggung jawab itu.
Dalam organisasi bisnis, manajer mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang ke
bawah melalui hirearki organisasi dari atasan ke para bawahannya. Implikasi untuk MRS,
prinsip tanggung jawab dan wewenang mendefinisikan jalur pelaporan vertikal perusahaan
dimana informasi mengalir.
 Jangkauan Pengendalian
Jangkauan pengendalian (span of control) seorang manajer merujuk pada jumlah bawahan
yang langsung di bawah pengendaliannya. Ukuran jangkauan berpengaruh pada struktur
fisik perusahaan. Implikasi untuk MRS, para manajer dengan jangkauan pengendalian
sempit memerlukan laporan yang lebih terperinci. Sedangkan para manajer dengan
tanggung jawab pengendalian luas beroperasi paling efektif dengan informasi yang lebih
ringkas.
 
 
 
 
 Manajemen Dengan Pengecualian
Prinsip Manajemen dengan pengecualian (management by exception) menunjukkan bahwa
manajer harus membatasi perhatian mereka pada wilayah-wilayah yang berpotensi
bermasalah (yaitu, pengecualian) daripada terlihat dalam aktivitas atau keputusan. Implikasi
untuk MRS, Laporan-laporan harus mendukung manajemen dengan pengecualian melalui
pemusatan perhatian pada perubahan faktor-faktor kunci yang menunjukkan gejala ada
masalah. Perincian yang tidak perlu dapat mengalihkan perhatian ke fakta-fakta yang
seharusnya tidak ada laporan.

Fungsi, Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen


Fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen secara mendasar memengaruhi sistem pelaporan manajemen.
Fungsi perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang aktivitas - aktivitas akan dating dari suatu
perusahaan. Perencanaan dapat dilakukan untuk jangka panjang atau jangka pendek. Keputusan perencanaan dan
pengendalian sering diklasifikasikan dalam empat kategori: perencanaan strategis, perencanaan taktis, pengendalian
manajerial, dan pengendalian operasional.
1) Keputusan Perencanaan Strategis
Para manajer tingkat atas melakukan keputusan perencanaan strategis, termasuk:
 Menetapkan maksud dan tujuan perusahaan
 Menentukan ruang lingkup aktivitas bisnis
 Menentukan atau memodifikasi struktur organisasi
 Menetapkan filosofi manajemen
Keputusan perencanaan strategis memiliki ciri sebagai berikut:
 Kerangka waktunya jangka panjang
 Informasi yang lebih ringkas
 Cenderung tidak berulang
 Keputusan strategis berkaitan dengan ketidakpastian tingkat tinggi
 Ruang lingkupnya luas dan sangat memengaruhi perusahaan
 Keputusan strategis memerlukan sumber informasi eksternal maupun internal

2) Keputusan Perencanaan Taktis


Keputusan perencanaan taktis berada di bawah keputusan strategis dan dibuat oleh manajemen
tengah. Jangka waktu keputusan ini lebih pendek, lebih spesifik, berulang, hasilnya lebih pasti, dan
kurang berpengaruh pada perusahaan dibandingkan keputusan strategis.
 
3) Keputusan Pengendalian Manajemen
Salah satu kegiatan pengendalian manajemen adalah memotivasi para manajer di semua
wilayah fungsional untuk menggunakan sumber daya, termasuk bahan baku, personel, dan aktiva
keuangan, seproduktif mungkin.
 
4) Keputusan Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya. Keputusan pengendalian operasional lebih sempit dan lebih
terfokus daripada keputusan strategis dan taktis karena berkaitan dengan pekerjaan operasional
rutin. Keputusan pengendalian operasional memiliki tiga elemen dasar:
 Standar merupakan tingkat kinerja yang ditetapkan sebelumnya yang diyakini oleh para
manajer dapat dicapai. Misalnya volume penjualan, pengendalian kualitas terhadap
produksi, biaya barang persediaan, penggunaan bahan baku daam proses produksi produk,
dan biaya tenaga kerja dalam produksi. Setelah ditetapkan, standar menjadi dasar evaluasi
kinerja.
 Evaluasi Kinerja. Pengambil keputusan membandingkan kinerja operasioanl yang
dipertanyakan dnegan standar yang ada. Perbedaan di antara dua hal ini disebut varian
(variance). Jika aktual lebih besar dari standar, varian dikatakan tidak menguntungkan. Jika
aktual kurang dari standar, varian dikatakan menguntungkan.
 Pengambilan Tindakan Perbaikan. Setelah membandingkan kinerja dengan standar yang
ada, manajer mengambil tindakan untuk mengatasi setiap kondisiyang di luar kendali.

Struktur Masalah
Struktur suatu masalah mencerminkan seberapa baik pengambil keputusan memahami masalah tersebut. Struktur
masalah memiliki tiga elemen.
1.       Data-nilai yang digunakan untuk mewakili factor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut.
2.       Prosedur-urutkan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah.
3.       Tujuan-hasil yang ingin dicapai oleh pengambil keputusan dengan memecahkan masalah tersebut.
Jenis Laporan Manajemen
Pada kenyataannya, laporan manajemen dapat berbentuk fisik sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan oleh
penggunanya. Laporan ini dapar berupa dokumen kertas atau gambar elektronik yang disajikan di terminal lomputer.
Laporan tersebut dapat berisi informasi verbal, numeric, atau grafis atau kombinasinya.
-        Tujuan laporan : mengurangi tingkat ketidak pastian yang berkaitan dengan suatu masalah yang dihadapi pengambil
keputusan, dan mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif.
-        Pelaporan terprogram : memberikan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diantisipasi pengguna.
-        Atribut laporan : agar lebih efektif, suatu laporan harus memiliki atribut antara lain relevan, ringkas, berorientasi
pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat.
-        Pelaporan khusus : sumber data untuk mendukung kebutuhan pelaporan khusus melalui konsep yaitu penggalian data.
Dan ada dua pendekatan umum untuk pendekatan data, antara lain model verifikasi dan model penemuan.

.
Akuntansi Pertanggungjawaban
Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi pertanggungjawaban. Konsep ini menyatakan bahwa
setiap peristiwa ekonomi yang memengaruhi perusahaan adalah tanggungjwab manajer, dan dapat dilacak ke masing-
masing manajer. Prinsip yang mendasar dari konsep ini adalah bahwa tanggung jawab para manajer area dapat
dipertanggungjawabkan hanya untuk item-item yang mereka kendalikan (biaya, pendapatan, dan investasi).
Dua tahap akuntansi pertanggung jawaban yaitu  :  1. Menciptakan serangkaian tujuan kinerja keuangan atau
anggaran yang berkaitan dengan tanggung jawab manajer; dan 2. Melaporkan dan mengukur kinerja actual ketika
dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Untuk mencapai akuntabilitas, aktivitas bisnis secara teratur mengorganisasikan kegiatan operasi kedalam unit-unit
yang disebut sebagai pusat pertanggung jawaban , dengan bentuk yang paling umumya itu pusat biaya, pusat laba, dan
pusat investasi.

Pertimbangan Perilaku
1.       Keserasian Tujuan, Ketika manajer berusaha memenuhi tujuan kerjanya, manajer tersebut juga melayani tujuan
perusahaannya. Sistem pelaporan manajemen yang terstruktur rapi berperan penting dalam meningkatkan dan
mempertahankan keserasian tujuan.
2.       Informasi yang Berlebihan. Muncul ketika seorang manajer menerima informasi berlebih dari yang dapat dicernanya.
3.       Ukuran Kinerja yang Tidak Tepat. Ingat kembali bahwa salah satu tujuan laporan adalah untuk menstimulasi perilaku yang
konsisten dengan tujuan perusahaan. Akan tetapi, ketika ukuran kinerja yang tidak tepat digunakan, laporan itu akan
berpengaruh sebaliknya.

 Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan
keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti
anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa,
diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :

 SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan


informasi keuangan

 SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua


tipe informasi

Anda mungkin juga menyukai