1. BASIS PENGAKUAN
Penentuan “kapan” beban dan penghasilan seharusnya diakui merupakan hal yang
sangat penting. Mengapa demikian? Karena “waktu” pengakuan beban dan penghasilan
digunakan untuk penghitungan laba/rugi yang lazimnya sebagai dasar penilaian kinerja
perusahaan. Sebagaimana telah dibahas di Bab 2 (lihat sub-bagian Prinsip Akrual dan
Pencatatannya, hal. 34), akuntansi menerapkan prinsip “Pengakuan berbasis akrual”,
bukannya berbasis kas. Dengan berbasis akrual maka beban dan penghasilan diakui pada
saat beban atau penghasilan terjadi, tanpa mengkaitkan dengan penerimaan kasnya.
Sementara itu, pencatatan berbasis kas menggunakan “waktu” pengeluaran dan
penerimaan kas sebagai dasar untuk mengakui beban dan penghasilan.
www.akuntamatika.com 141
Basis Pengakuan: Murni Akrual vs. Semi Akrual BAB 8
Transaksi A[1]: 1 Mei 2012 perusahaan LANGIT BUMI membeli secara tunai
Rp15.000.000 bahan habis pakai.
Transaksi B[1]: 1 November 2012 perusahaan LANGIT BUMI membayar di muka sewa
ruang Rp18.000.000 untuk periode 1 November 2012 sampai dengan 31 Oktober 2013.
www.akuntamatika.com 142
Basis Pengakuan: Murni Akrual vs. Semi Akrual BAB 8
Transaksi B[3]: 31 Oktober 2013 perusahaan Langit Bumi mengakui bagian dari
pembayaran di muka sewa ruang Rp18.000.000 periode 1 November 2012 s/d 31 Oktober
2013 (lihat Transaksi B[1]) yang telah menjadi beban di tahun 2013.
Transaksi C[1]: 12 Desember 2012 perusahaan LANGIT BUMI menerima uang muka
Rp24.000.000 dari pelanggan untuk jasa konsultasi yang baru akan dilakukan di kemudian
waktu. Penyediaan jasa konsultasi diperkirakan akan diberikan LANGIT BUMI mulai
tanggal 20 Desember 2012 sampai dengan bulan Maret 2013, sesuai permintaan dari
pelanggan yang membayar uang muka.
Transaksi C[2]: 31 Desember 2012, mengakui sebagian kas yang diterima di muka yang
telah berubah menjadi penghasilan/pendapatan karena perusahaan telah memberi
konsultasinya ke pelanggan tersebut. Diketahui, besarnya nilai jasa konsultasi yang telah
diberikan adalah sebesar Rp10.000.000.
www.akuntamatika.com 143
Basis Pengakuan: Murni Akrual vs. Semi Akrual BAB 8
Transaksi C[3]: 20 Maret 2013 perusahaan LANGIT BUMI telah memberikan sepenuhnya
jasa konsultasi dari penerimaan di muka pendapatan (lihat transaksi C[1]). Pada hari ini
perusahaan mengakui bagian dari penerimaan di muka tersebut yang merupakan
penghasilan/pendapatan di periode 2013 Rp14.000.000 (Rp24.000.000 – Rp10.000.000).
Transaksi D[1]: 21 Agustus 2012 perusahaan Darat Laut membeli bahan habis pakai
Rp27.000.000 secara kredit.
Transaksi D[2]: 31 Desember 2012 hasil penghitungan bahan habis pakai menunjukkan
nilai Rp24.000.000 per 31 Desember 2012. Akun Beban bahan habis pakai di daftar saldo
percobaan Rp99.000.000 bersaldo normal.
www.akuntamatika.com 144
Basis Pengakuan: Murni Akrual vs. Semi Akrual BAB 8
Transaksi E[1]: 1 Agustus 2012 perusahaan Darat Laut membayar di muka sewa ruko
Rp12.000.000 untuk periode 1 Agustus 2012 sampai dengan 31 Juli 2013.
Transaksi E[2]: 31 Desember 2012 mengakui sebagian beban sewa ruko yang masih
merupakan aset karena perusahaan baru memanfaatkan ruko tersebut selama 5 bulan
(Agustus s/d Desember 2012) sehingga tujuh bulan yang masih merupakan aset.
Transaksi E(3): 1 Januari 2013 perusahaan DARAT LAUT harus melakukan pencatatan
pembalik dalam rangka mengkonversi kembali dari basis akrual menjadi basis kas.
Transaksi F[1]: 1 September 2012 perusahaan Darat Laut menerima uang Rp30.000.000
untuk penyewaan peralatan pembelajaran selama 6 bulan, yaitu dari 1 September 2012
s/d 28 Februari 2013.
Pencatatan selama periode berjalan, khususnya penjurnalan, per 1 September 2012:
www.akuntamatika.com 145
Basis Pengakuan: Murni Akrual vs. Semi Akrual BAB 8
Transaksi F[3]: 1 Januari 2013 perusahaan Darat Laut harus melakukan pencatatan
pembalik untuk mengkonversi dari pengakuan basis akrual menjadi basis kas kembali.
www.akuntamatika.com 146
Basis Pengakuan: Murni Akrual vs. Semi Akrual BAB 8
KESIMPULAN
Penentuan waktu atau kapan beban dan penghasilan diakui merupakan hal yang sangat
penting agar informasi tentang kinerja perusahaan akurat. Pada dasarnya akuntansi
menggunakan prinsip dasar yang disebut basis akrual, bukannya prinsip dasar basis kas
dalam pelaporan keuangannya. Pertimbangan utamanya adalah bahwa basis akrual
mencerminkan fakta yang sesungguhnya terkait dengan beban dan penghasilan yang terjadi
di perusahaan.
Dalam praktik, terdapat dua metode yang dapat digunakan. Perusahaan dapat
menerapkan metode murni akrual, yaitu pengakuan berbasis akrual baik di sub-siklus
akuntansi selama periode berjalan maupun di sub-siklus akuntansi pada akhir periode.
Alternatifnya, perusahaan menerapkan metode semi akrual, yaitu pengakuan berbasis kas di
sub-siklus akuntansi selama periode berjalan, dan pengakuan berbasis akrual di sub-siklus
akuntansi pada akhir periode dalam rangka pelaporan keuangan.
Dalam pembelajaran, 3 contoh jenis transaksi yang memungkinkan perusahaan
memilih metode murni akrual ataukah semi akrual, yaitu transaksi yang terkait dengan bahan
habis pakai, pembayaran di muka beban, dan penerimaan di muka penghasilan. Setiap
pemilihan metode tertentu memiliki konsekuensi yang perlu disadari oleh perusahaan.
Menggunakan metode murni akrual, perusahaan perlu dengan hati-hati mengidentifikasi
“kapan” beban dan penghasilan terjadi agar pencatatan akuntansi dapat mencerminkan
kondisi yang sebenarnya setiap waktu. Menggunakan metode semi akrual, perusahaan perlu
melakukan pencatatan tambahan terutama terkait dengan pencatatan pembalik yang
dilakukan setelah penyusunan laporan keuangan selesai.
Penerapan metode pengakuan basis akrual (baik basis murni akrual maupun basis
semi akrual) dapat dilakukan per akun. Yang utama dalam hal ini, penerapan metode ini
diharapkan dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu. Salah satu teknik yang lazim
digunakan untuk mengidentifikasi metode pengakuan basis akrual apakah yang digunakan
(murni akrual vs. semi akrual) adalah dengan mencermati akun-akun yang terbentuk di buku
besar selama periode berjalan.
Kata-kata Kunci
www.akuntamatika.com 147
Basis Pengakuan: Murni Akrual vs. Semi Akrual BAB 8
SUDUT IFRS
www.akuntamatika.com 148
Basis Pengakuan: Murni Akrual vs. Semi Akrual BAB 8
Dengan pertimbangan meminimalkan risiko kesalahan dan kealpaan, perusahaan melakukan pencatatan pembalik
sepanjang dimungkinkan.
Diminta: Lakukan penjurnalan tanggal 3 Agustus 2012, 1 September 2012, 13 Desember 2012, 31 Desember (pencatatan
penyesuai) 2012, 1 Januari 2013 (pencatatan pembalik), 7 Januari 2013, 28 Februari 2013, dan 31 Agustus 2013.
www.akuntamatika.com 149
Basis Pengakuan: Murni Akrual vs. Semi Akrual BAB 8
SOAL 2
Berikut ini beberapa transaksi di PT. IKHTIAR tahun 2012 dan 2013 yang dicatat menggunakan metode Semi akrual.
D) 3 Agustus: Membeli supplies Rp6.800.000 dengan sistem pembayaran 60% dibayar tunai, sisanya secara kredit.
E) 1 September: Membayar sewa gedung Rp27.000.000untuk periode 1 September 2012 s/d 31 Agustus 2013.
F) 13 Desember: Menerima uang muka Rp32.700.000 dari pelanggan untuk jasa konsultasi yang akan diberikan selama
bulan Desember 2012 sampai dengan 28 Februari 2013. Konsultasi akan dilakukan sesuai waktu yang disepakati
antara perusahaan dan pelanggan.
Pada 31 Desember 2012 saat penyusunan laporan keuangan, terdapat informasi relevan untuk pencatatan penyesuai:
d) Penghitungan fisik supplies menunjukkan nilai supplies Rp4.000.000 terdapat di gudang. Saldo akun “Supplies” di
Daftar saldo percobaan sebesar Rp26.300.000.
e) Perusahaan harus mengakui beban gaji Rp4.500.000 untuk bulan Desember yang baru akan dibayarkan tanggal 7
Desember sebesar Rp5.450.000. Selama ini gaji dibayar di belakang: setelah karyawan bekerja maka setiap tanggal 7
akan dibayar gajinya.
f) Penerimaan di muka pendapatan jasa konsultasi dari transaksi tanggal 13 Desember diketahui 40% sudah dilakukan
konsultasi sehingga layak diakui sebagai penghasilan 2012. Sisanya dipenuhi tanggal 28 Februari 2013.
Dengan pertimbangan meminimalkan risiko kesalahan dan kealpaan, perusahaan melakukan pencatatan pembalik
sepanjang dimungkinkan.
Diminta: Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, tanggal 3 Agustus 2012, 1 September 2012, 13 Desember 2012, 31
Desember (pencatatan penyesuai) 2012, 1 Januari 2013 (pencatatan pembalik), dan 7 Januari 2013.
www.akuntamatika.com 150
Basis Pengakuan: Murni Akrual vs. Semi Akrual BAB 8
SOAL 3
Berikut ini Daftar saldo percobaan di PT. KEBERAGAMAN ITU INDAH. Untuk akun tertentu perusahaan menggunakan
metode Murni akrual, sedangkan akun lainnya, perusahaan menggunakan metode Semi akrual. Pembelajar diasumsikan
dapat mengenalinya.
a) Pembayaran di muka sewa kendaraan Rp15.000.000 dilakukan 20 Desember lalu untuk jangka waktu 1 bulan
terhitung 21 Desember 2012 sampai dengan 20 Januari 2013. Sampai dengan 31 Desember 2012 ditetapkan bahwa
2/3 (dua per tiga) dari pembayaran tersebut masih merupakan aset karena perusahaan masih berhak menggunakan
kendaraan sampai dengan 20 Januari 2013.
b) Hasil penghitungan di gudang menunjukkan bahwa masih terdapat supplies senilai Rp4.700.000. Akuntansi
perusahaan tidak melakukan pencatatan pada saat pengkonsumsian supplies tersebut selama periode berjalan.
c) Penyusutan peralatan kantor ditetapkan sebesar 10% dari kos (harga perolehan).
d) Hasil pengecekan di akhir periode menunjukkan telah terjadi kesalahan pencatatan pada tanggal 17 Desember.
Transaksi yang sebenarnya adalah pelunasan utang Rp2.000.000 tetapi telah salah dicatat sebagai pembayaran tunai
beban administrasi Rp3.000.000.
e) Melalui pengecekan di dokumen pendukung, diketahui bahwa penerimaan di muka pendapatan usaha Rp28.000.000
ternyata sebagian telah berubah menjadi pendapatan usaha sebesar Rp15.900.000.
f) Beban gaji bulan Desember Rp2.750.000 belum dicatat, dan akan dibayarkan di awal bulan Januari 2013.
g) Hasil penghitungan kas di brankas, terdapat selisih kurang Rp25.000. Manajemen menetapkan bahwa selisih tersebut
ditampung akun “Selisih kas” yang akan ditindak-lanjuti terhadap penyebab selisih tersebut.
www.akuntamatika.com 151
Basis Pengakuan: Murni Akrual vs. Semi Akrual BAB 8
II. Daftar saldo setelah penyesuaian PT. KEBERAGAMAN ITU INDAH adalah sebagai berikut:
TOTAL
www.akuntamatika.com 152
Basis Pengakuan: Murni Akrual vs. Semi Akrual BAB 8
III. Penyusunan laporan Laba/Rugi PT. KEBERAGAMAN ITU INDAH adalah sebagai berikut:
LAPORAN LABA/RUGI PT. KEBERAGAMAN ITU INDAH
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2012
(+) Penghasilan operasional:
IV. Pencatatan penutup, khususnya penjurnalan, PT. KEBERAGAMAN ITU INDAH adalah sebagai berikut:
PT. KEBERAGAMAN ITU INDAH
BUKU JURNAL UMUM: PENCATATAN PENUTUP – 31 DESEMBER 2012
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
V. Penyusunan laporan perubahan ekuitas PT. KEBERAGAMAN ITU INDAH disusun sebagai berikut. Sebagai
catatan, penerbitan saham biasa tambahan selama periode 2012 diketahui sebesar nilai nominal Rp7.000.000.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PT. KEBERAGAMAN ITU INDAH
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2012
Ekuitas:
Modal saham biasa, awal periode ...……..... …....………................
(+)…………………………………................... …....…....…................
Saldo modal saham biasa akhir periode ..... …............……………
Saldo laba, awal periode.....………………... …....………................
(+/-) …......…………………………………….. …....………................
…....………................
(-) ……………………………………............... (….…....………...............)
Saldo laba, akhir periode.........……………... ............……………
Ekuitas, 31 Desember 2012 ...........…………….
www.akuntamatika.com 153
Basis Pengakuan: Murni Akrual vs. Semi Akrual BAB 8
VI. Penyusunan laporan posisi keuangan (neraca) PT. KEBERAGAMAN ITU INDAH adalah sebagai berikut:
Aset Liabilitas
VII. PT. KEBERAGAMAN ITU INDAH menetapkan untuk melakukan pencatatan pembalik di awal tahun 2013 dalam
rangka meminimalkan risiko salah. Pencatatan pembalik, khususnya penjurnalan, yang diperlukan:
www.akuntamatika.com 154