Anda di halaman 1dari 27

BAB 8

BASIS PENGAKUAN:
MURNI AKRUAL VS
SEMI AKRUAL
Basis Pengakuan
Murni Akrual vs Semi Akrual

Penentuan “waktu” pengakuan beban dan


penghasilan digunakan untuk penghitungan
laba/rugi yang lazimnya sebagai dasar penilaian
kinerja perusahaan.
Dengan berbasis akrual maka beban dan
penghasilan diakui pada saat beban atau
penghasilan terjadi, tanpa mengkaitkan dengan
penerimaan kasnya.
Pencatatan berbasis kas menggunakan “waktu”
pengeluaran dan penerimaan kas sebagai dasar
untuk mengakui beban dan penghasilan.
Ragam Pengakuan
Berbasis Akrual
Metode Pencatatan Berbasis Akrual

• Pengakuan berbasis akrual diterapkan di


Murni akuntansi baik dalam sub-siklus akuntansi
selama periode berjalan maupun dalam

Akrual sub-siklus akuntansi pada akhir periode


(laporan keuangan).

• Pengakuan berbasis akrual diterapkan di


Semi akuntansi hanya pada saat penyusunan
laporan keuangan (sub-siklus akuntansi

Akrual pada akhir periode).


Dampak Terhadap Transaksi

Penerapan metode pengakuan murni


akrual maupun semi akrual memiliki
dampak pencatatan dalam banyak
transaksi. Bab ini menyajikan pencatatan
murni dan semi akrual terhadap tiga jenis
transaksi, yaitu:
a) Transaksi bahan habis pakai
b) Transaksi pembayaran di muka beban
c) Transaksi penerimaan di muka penghasilan
Pengakuan Berbasis
Murni Akrual
Konsekuensi Penerapan Murni Akrual

Pencatatan selama periode berjalan: Pembayaran kas di


muka diperlakukan sebagai aset, sedangkan penerimaan
kas di muka dicatat sebagai liabilitas.
Pada akhir periode (sebelum penyusunan laporan
keuangan), pencatatan penyesuai diperlukan untuk
mengakui bagian dari aset yang berubah menjadi beban dan
mengakui bagian dari liabilitas yang berubah menjadi
penghasilan.
Pada awal periode berikutnya, pencatatan pembalik tidak
harus dilakukan (bersifat opsional). Pengakuan beban atau
penghasilan dilakukan seiring dengan terjadinya beban atau
penghasilan tersebut selama periode berjalan.
Aplikasi Pengakuan Basis Murni Akrual

• Transaksi A[1]: 1 Mei 2012 perusahaan LANGIT BUMI


membeli secara tunai Rp15.000.000
bahan habis pakai.

Pencatatan di periode berjalan, khususnya penjurnalan, yang


diperlukan:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


01/05 Bahan habis pakai 15.000.000
Kas 15.000.000
(Murni akrual: pembelian bahan habis pakai)
• Transaksi A[2]: 31 Desember 2012 hasil penghitungan
bahan habis pakai menunjukkan nilai
Rp29.000.000 per 31 Desember 2012.
Akun Bahan habis pakai di daftar saldo
percobaan bersaldo Rp135.000.000.

Pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, yang diperlukan:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


31/12 Beban bahan habis pakai 106.000.000
2012 Bahan habis pakai 106.000.00
(Murni akrual: pencatatan penyesuai atas akun bahan habis pakai)
• Transaksi B[1]: 1 November 2012 perusahaan LANGIT
BUMI membayar di muka sewa ruang
Rp18.000.000 untuk periode 1
November 2012 sampai dengan 31
Oktober 2013.

Pencatatan di periode berjalan, khususnya penjurnalan, per 1


November 2012:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


01/11 Dibayar di muka beban sewa ruang 18.000.000
2012 Kas 18.000.000
(Murni akrual: pembayaran di muka beban sewa ruang)
• Transaksi B[2]: 31 Desember 2012, dalam rangka
penyusunan laporan keuangan,
mengakui sebagian pembayaran di
muka sewa ruang yang berubah
menjadi beban karena perusahaan
telah memanfaatkan ruang selama 2
bulan.

Pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, yang diperlukan:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


31/12 Beban sewa ruang 3.000.000
2012 Dibayar di muka beban sewa ruang 3.000.000
(Murni akrual: Pencatatan penyesuai – pembayaran di muka beban sewa: [2/12] x 18.000.000)
• Transaksi B[3]: 31 Oktober 2013 perusahaan Langit
Bumi mengakui bagian dari
pembayaran di muka sewa ruang
Rp18.000.000 periode 1 November
2012 s/d 31 Oktober 2013 (lihat
Transaksi B[1]) yang telah menjadi
beban di tahun 2013.

Pencatatan selama periode berjalan, khususnya penjurnalan, per 31


Oktober 2013:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


31/10 Beban sewa ruang 15.000.000
2013 Dibayar di muka beban sewa ruang 15.000.000
(Murni akrual: pengakuan pembayaran di muka yang berubah menjadi beban  [10/12] x Rp18.000.000)
• Transaksi C[1]: 12 Desember 2012 perusahaan LANGIT
BUMI menerima uang muka Rp24.000.000
dari pelanggan untuk jasa konsultasi yang
baru akan dilakukan di kemudian waktu.
Penyediaan jasa konsultasi diperkirakan
akan diberikan LANGIT BUMI mulai tanggal
20 Desember 2012 sampai dengan bulan
Maret 2013, sesuai permintaan dari
pelanggan yang membayar uang muka.

Pencatatan selama periode berjalan, khususnya penjurnalan, per 12


Desember 2012:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


12/12 Kas 24.000.000
2012 Diterima di muka pendapatan konsultasi 24.000.000
(Murni akrual: penerimaan di muka untuk jasa konsultasi yang belum diberikan)
• Transaksi C[2]: 31 Desember 2012, mengakui sebagian kas
yang diterima di muka yang telah berubah
menjadi penghasilan/pendapatan karena
perusahaan telah memberi konsultasinya ke
pelanggan tersebut. Diketahui, besarnya
nilai jasa konsultasi yang telah diberikan
adalah sebesar Rp10.000.000.

Pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, yang diperlukan:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


31/12 Diterima di muka pendapatan konsultasi 10.000.000
2012 Pendapatan konsultasi 10.000.000
(Murni akrual: Pencatatan penyesuai – pengakuan sebagian penerimaan di muka yang menjadi penghasilan di
periode 2012)
• Transaksi C[3]: 20 Maret 2013 perusahaan LANGIT BUMI
telah memberikan sepenuhnya jasa
konsultasi dari penerimaan di muka
pendapatan (lihat transaksi C[1]). Pada hari
ini perusahaan mengakui bagian dari
penerimaan di muka tersebut yang
merupakan penghasilan/pendapatan di
periode 2013 Rp14.000.000 (Rp24.000.000
– Rp10.000.000).
Pencatatan selama periode berjalan, khususnya penjurnalan, per 20
Maret 2013 :

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


20/03 Diterima di muka pendapatan konsultasi 14.000.000
2013 Pendapatan konsultasi 14.000.000
(Murni akrual: penerimaan di muka yang menjadi penghasilan tahun 2013  [Rp24.000.000 – Rp10.000.000)
Pengakuan Berbasis
Semi Akrual
Konsekuensi Penerapan Semi Akrual

Pencatatan selama periode berjalan: Pembayaran kas di


muka diperlakukan sebagai aset, sedangkan penerimaan
kas di muka dicatat sebagai liabilitas.
Pada akhir periode (sebelum penyusunan laporan
keuangan), pencatatan penyesuai diperlukan untuk
mengakui bagian dari aset yang berubah menjadi beban dan
mengakui bagian dari liabilitas yang berubah menjadi
penghasilan.
Pada awal periode berikutnya, pencatatan pembalik tidak
harus dilakukan (bersifat opsional). Pengakuan beban atau
penghasilan dilakukan seiring dengan terjadinya beban atau
penghasilan tersebut selama periode berjalan.
Aplikasi Pengakuan Basis Semi Akrual

• Transaksi D[1]: 21 Agustus 2012 perusahaan Darat


Laut membeli bahan habis pakai
Rp27.000.000 secara kredit.

Pencatatan selama periode berjalan, khususnya penjurnalan:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


21/08 Beban bahan habis pakai 27.000.000
2012 Utang dagang 27.000.000
(Semi akrual: pembelian bahan habis pakai secara kredit)
• Transaksi D[2]: 31 Desember 2012 hasil penghitungan
bahan habis pakai menunjukkan nilai
Rp24.000.000 per 31 Desember 2012.
Akun Beban bahan habis pakai di
daftar saldo percobaan Rp99.000.000
bersaldo normal.

Pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, yang diperlukan:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


31/12 Bahan habis pakai 24.000.000
2012 Beban bahan habis pakai 24.000.000
(Semi akrual: pencatatan penyesuai atas akun Beban bahan habis pakai)
• Transaksi E[1]: 1 Agustus 2012 perusahaan Darat Laut
membayar di muka sewa ruko
Rp12.000.000 untuk periode 1 Agustus
2012 sampai dengan 31 Juli 2013.

Pencatatan selama periode berjalan, khususnya penjurnalan, per 1


Agustus 2012:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


01/08 Beban sewa ruko 12.000.000
2012 Kas 12.000.000
(Semi akrual: pengakuan pembayaran di muka sebagai beban)
• Transaksi E[2]: 31 Desember 2012 mengakui sebagian
beban sewa ruko yang masih
merupakan aset karena perusahaan
baru memanfaatkan ruko tersebut
selama 5 bulan (Agustus s/d Desember
2012) sehingga tujuh bulan yang masih
merupakan aset

Pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, yang diperlukan:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


31/12 Dibayar di muka beban sewa ruko 7.000.000
2012 Beban sewa ruko 7.000.000
(Semi akrual: Pencatatan penyesuai – beban sewa yang masih aset: [7/12] x 12.000.000)
• Transaksi F[1]: 1 September 2012 perusahaan Darat
Laut menerima uang Rp30.000.000
untuk penyewaan peralatan
pembelajaran selama 6 bulan, yaitu
dari 1 September 2012 s/d 28 Februari
2013.

Pencatatan selama periode berjalan, khususnya penjurnalan, per 1


September 2012:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
1/09 Kas 30.000.000
2012 Pendapatan sewa peralatan 30.000.000
(Semi akrual: penerimaan untuk sewa peralatan pembelajaran selama 6 bulan ke depan)
• Transaksi F[2]: 31 Desember 2012 mengakui sebagian
pendapatan sewa peralatan
pembelajaran yang masih merupakan
liabilitas karena perusahaan masih
harus menyerahkan pemanfaatan
peralatan untuk 2 bulan yang akan
datang.

Pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, yang diperlukan:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


31/12 Pendapatan sewa peralatan 10.000.000
2012 Diterima di muka pendapatan sewa peralatan 10.000.000
(Semi akrual: Pencatatan penyesuai – pengakuan sebagian penerimaan dimuka yang masih merupakan liablitas
• Transaksi F[3]: 1 Januari 2013 perusahaan Darat Laut
harus melakukan pencatatan pembalik
untuk mengkonversi dari pengakuan
basis akrual menjadi basis kas kembali.

Pencatatan pembalik, khususnya penjurnalan, per 1 Januari 2013


yang diperlukan:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


01/01 Diterima di muka pendapatan sewa peralatan 10.000.000
2013 Pendapatan konsultasi 10.000.000
(Semi akrual: pencatatan pembalik atas penerimaan pendapatan yang diterima di muka)
Serba-Serbi Pengakuan
Beban dan Penghasilan
Berbeda-Beda di Setiap Perusahaan

Perusahaan yang membutuhkan informasi secara


dinamis dan mengembangkan sistem akuntansi
yang memadai dimungkinkan untuk menerapkan
metode pengakuan berbasis murni akrual.
Sementara itu, perusahaan yang dengan situasi
tertentu lebih mengutamakan kepraktisan dalam
pencatatan akuntansinya dimungkinkan untuk
menerapkan metode pengakuan berbasis semi
akrual
Tidak ada keharusan bagi perusahaan menerapkan
salah satu metode untuk semua akun yang ada.
Penerapan metode dianjurkan untuk dilakukan
secara konsisten dari waktu ke waktu.

Anda mungkin juga menyukai