BASIS PENGAKUAN: MURNI AKRUAL VS SEMI AKRUAL Basis Pengakuan Murni Akrual vs Semi Akrual
Penentuan “waktu” pengakuan beban dan
penghasilan digunakan untuk penghitungan laba/rugi yang lazimnya sebagai dasar penilaian kinerja perusahaan. Dengan berbasis akrual maka beban dan penghasilan diakui pada saat beban atau penghasilan terjadi, tanpa mengkaitkan dengan penerimaan kasnya. Pencatatan berbasis kas menggunakan “waktu” pengeluaran dan penerimaan kas sebagai dasar untuk mengakui beban dan penghasilan. Ragam Pengakuan Berbasis Akrual Metode Pencatatan Berbasis Akrual
• Pengakuan berbasis akrual diterapkan di
Murni akuntansi baik dalam sub-siklus akuntansi selama periode berjalan maupun dalam
Akrual sub-siklus akuntansi pada akhir periode
(laporan keuangan).
• Pengakuan berbasis akrual diterapkan di
Semi akuntansi hanya pada saat penyusunan laporan keuangan (sub-siklus akuntansi
Akrual pada akhir periode).
Dampak Terhadap Transaksi
Penerapan metode pengakuan murni
akrual maupun semi akrual memiliki dampak pencatatan dalam banyak transaksi. Bab ini menyajikan pencatatan murni dan semi akrual terhadap tiga jenis transaksi, yaitu: a) Transaksi bahan habis pakai b) Transaksi pembayaran di muka beban c) Transaksi penerimaan di muka penghasilan Pengakuan Berbasis Murni Akrual Konsekuensi Penerapan Murni Akrual
Pencatatan selama periode berjalan: Pembayaran kas di
muka diperlakukan sebagai aset, sedangkan penerimaan kas di muka dicatat sebagai liabilitas. Pada akhir periode (sebelum penyusunan laporan keuangan), pencatatan penyesuai diperlukan untuk mengakui bagian dari aset yang berubah menjadi beban dan mengakui bagian dari liabilitas yang berubah menjadi penghasilan. Pada awal periode berikutnya, pencatatan pembalik tidak harus dilakukan (bersifat opsional). Pengakuan beban atau penghasilan dilakukan seiring dengan terjadinya beban atau penghasilan tersebut selama periode berjalan. Aplikasi Pengakuan Basis Murni Akrual
• Transaksi A[1]: 1 Mei 2012 perusahaan LANGIT BUMI
membeli secara tunai Rp15.000.000 bahan habis pakai.
Pencatatan di periode berjalan, khususnya penjurnalan, yang
diperlukan:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
01/05 Bahan habis pakai 15.000.000 Kas 15.000.000 (Murni akrual: pembelian bahan habis pakai) • Transaksi A[2]: 31 Desember 2012 hasil penghitungan bahan habis pakai menunjukkan nilai Rp29.000.000 per 31 Desember 2012. Akun Bahan habis pakai di daftar saldo percobaan bersaldo Rp135.000.000.
Pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, yang diperlukan:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Beban bahan habis pakai 106.000.000 2012 Bahan habis pakai 106.000.00 (Murni akrual: pencatatan penyesuai atas akun bahan habis pakai) • Transaksi B[1]: 1 November 2012 perusahaan LANGIT BUMI membayar di muka sewa ruang Rp18.000.000 untuk periode 1 November 2012 sampai dengan 31 Oktober 2013.
Pencatatan di periode berjalan, khususnya penjurnalan, per 1
November 2012:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
01/11 Dibayar di muka beban sewa ruang 18.000.000 2012 Kas 18.000.000 (Murni akrual: pembayaran di muka beban sewa ruang) • Transaksi B[2]: 31 Desember 2012, dalam rangka penyusunan laporan keuangan, mengakui sebagian pembayaran di muka sewa ruang yang berubah menjadi beban karena perusahaan telah memanfaatkan ruang selama 2 bulan.
Pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, yang diperlukan:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Beban sewa ruang 3.000.000 2012 Dibayar di muka beban sewa ruang 3.000.000 (Murni akrual: Pencatatan penyesuai – pembayaran di muka beban sewa: [2/12] x 18.000.000) • Transaksi B[3]: 31 Oktober 2013 perusahaan Langit Bumi mengakui bagian dari pembayaran di muka sewa ruang Rp18.000.000 periode 1 November 2012 s/d 31 Oktober 2013 (lihat Transaksi B[1]) yang telah menjadi beban di tahun 2013.
Pencatatan selama periode berjalan, khususnya penjurnalan, per 31
Oktober 2013:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/10 Beban sewa ruang 15.000.000 2013 Dibayar di muka beban sewa ruang 15.000.000 (Murni akrual: pengakuan pembayaran di muka yang berubah menjadi beban [10/12] x Rp18.000.000) • Transaksi C[1]: 12 Desember 2012 perusahaan LANGIT BUMI menerima uang muka Rp24.000.000 dari pelanggan untuk jasa konsultasi yang baru akan dilakukan di kemudian waktu. Penyediaan jasa konsultasi diperkirakan akan diberikan LANGIT BUMI mulai tanggal 20 Desember 2012 sampai dengan bulan Maret 2013, sesuai permintaan dari pelanggan yang membayar uang muka.
Pencatatan selama periode berjalan, khususnya penjurnalan, per 12
Desember 2012:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
12/12 Kas 24.000.000 2012 Diterima di muka pendapatan konsultasi 24.000.000 (Murni akrual: penerimaan di muka untuk jasa konsultasi yang belum diberikan) • Transaksi C[2]: 31 Desember 2012, mengakui sebagian kas yang diterima di muka yang telah berubah menjadi penghasilan/pendapatan karena perusahaan telah memberi konsultasinya ke pelanggan tersebut. Diketahui, besarnya nilai jasa konsultasi yang telah diberikan adalah sebesar Rp10.000.000.
Pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, yang diperlukan:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Diterima di muka pendapatan konsultasi 10.000.000 2012 Pendapatan konsultasi 10.000.000 (Murni akrual: Pencatatan penyesuai – pengakuan sebagian penerimaan di muka yang menjadi penghasilan di periode 2012) • Transaksi C[3]: 20 Maret 2013 perusahaan LANGIT BUMI telah memberikan sepenuhnya jasa konsultasi dari penerimaan di muka pendapatan (lihat transaksi C[1]). Pada hari ini perusahaan mengakui bagian dari penerimaan di muka tersebut yang merupakan penghasilan/pendapatan di periode 2013 Rp14.000.000 (Rp24.000.000 – Rp10.000.000). Pencatatan selama periode berjalan, khususnya penjurnalan, per 20 Maret 2013 :
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
20/03 Diterima di muka pendapatan konsultasi 14.000.000 2013 Pendapatan konsultasi 14.000.000 (Murni akrual: penerimaan di muka yang menjadi penghasilan tahun 2013 [Rp24.000.000 – Rp10.000.000) Pengakuan Berbasis Semi Akrual Konsekuensi Penerapan Semi Akrual
Pencatatan selama periode berjalan: Pembayaran kas di
muka diperlakukan sebagai aset, sedangkan penerimaan kas di muka dicatat sebagai liabilitas. Pada akhir periode (sebelum penyusunan laporan keuangan), pencatatan penyesuai diperlukan untuk mengakui bagian dari aset yang berubah menjadi beban dan mengakui bagian dari liabilitas yang berubah menjadi penghasilan. Pada awal periode berikutnya, pencatatan pembalik tidak harus dilakukan (bersifat opsional). Pengakuan beban atau penghasilan dilakukan seiring dengan terjadinya beban atau penghasilan tersebut selama periode berjalan. Aplikasi Pengakuan Basis Semi Akrual
• Transaksi D[1]: 21 Agustus 2012 perusahaan Darat
Laut membeli bahan habis pakai Rp27.000.000 secara kredit.
Pencatatan selama periode berjalan, khususnya penjurnalan:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
21/08 Beban bahan habis pakai 27.000.000 2012 Utang dagang 27.000.000 (Semi akrual: pembelian bahan habis pakai secara kredit) • Transaksi D[2]: 31 Desember 2012 hasil penghitungan bahan habis pakai menunjukkan nilai Rp24.000.000 per 31 Desember 2012. Akun Beban bahan habis pakai di daftar saldo percobaan Rp99.000.000 bersaldo normal.
Pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, yang diperlukan:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Bahan habis pakai 24.000.000 2012 Beban bahan habis pakai 24.000.000 (Semi akrual: pencatatan penyesuai atas akun Beban bahan habis pakai) • Transaksi E[1]: 1 Agustus 2012 perusahaan Darat Laut membayar di muka sewa ruko Rp12.000.000 untuk periode 1 Agustus 2012 sampai dengan 31 Juli 2013.
Pencatatan selama periode berjalan, khususnya penjurnalan, per 1
Agustus 2012:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
01/08 Beban sewa ruko 12.000.000 2012 Kas 12.000.000 (Semi akrual: pengakuan pembayaran di muka sebagai beban) • Transaksi E[2]: 31 Desember 2012 mengakui sebagian beban sewa ruko yang masih merupakan aset karena perusahaan baru memanfaatkan ruko tersebut selama 5 bulan (Agustus s/d Desember 2012) sehingga tujuh bulan yang masih merupakan aset
Pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, yang diperlukan:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Dibayar di muka beban sewa ruko 7.000.000 2012 Beban sewa ruko 7.000.000 (Semi akrual: Pencatatan penyesuai – beban sewa yang masih aset: [7/12] x 12.000.000) • Transaksi F[1]: 1 September 2012 perusahaan Darat Laut menerima uang Rp30.000.000 untuk penyewaan peralatan pembelajaran selama 6 bulan, yaitu dari 1 September 2012 s/d 28 Februari 2013.
Pencatatan selama periode berjalan, khususnya penjurnalan, per 1
September 2012: • Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp) 1/09 Kas 30.000.000 2012 Pendapatan sewa peralatan 30.000.000 (Semi akrual: penerimaan untuk sewa peralatan pembelajaran selama 6 bulan ke depan) • Transaksi F[2]: 31 Desember 2012 mengakui sebagian pendapatan sewa peralatan pembelajaran yang masih merupakan liabilitas karena perusahaan masih harus menyerahkan pemanfaatan peralatan untuk 2 bulan yang akan datang.
Pencatatan penyesuai, khususnya penjurnalan, yang diperlukan:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Pendapatan sewa peralatan 10.000.000 2012 Diterima di muka pendapatan sewa peralatan 10.000.000 (Semi akrual: Pencatatan penyesuai – pengakuan sebagian penerimaan dimuka yang masih merupakan liablitas • Transaksi F[3]: 1 Januari 2013 perusahaan Darat Laut harus melakukan pencatatan pembalik untuk mengkonversi dari pengakuan basis akrual menjadi basis kas kembali.
Pencatatan pembalik, khususnya penjurnalan, per 1 Januari 2013
yang diperlukan:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
01/01 Diterima di muka pendapatan sewa peralatan 10.000.000 2013 Pendapatan konsultasi 10.000.000 (Semi akrual: pencatatan pembalik atas penerimaan pendapatan yang diterima di muka) Serba-Serbi Pengakuan Beban dan Penghasilan Berbeda-Beda di Setiap Perusahaan
Perusahaan yang membutuhkan informasi secara
dinamis dan mengembangkan sistem akuntansi yang memadai dimungkinkan untuk menerapkan metode pengakuan berbasis murni akrual. Sementara itu, perusahaan yang dengan situasi tertentu lebih mengutamakan kepraktisan dalam pencatatan akuntansinya dimungkinkan untuk menerapkan metode pengakuan berbasis semi akrual Tidak ada keharusan bagi perusahaan menerapkan salah satu metode untuk semua akun yang ada. Penerapan metode dianjurkan untuk dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu.