Anda di halaman 1dari 50

PEMBIAYAAN

MUSYARAKAH
PENGERTIAN

Musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi


diantara para pemilik modal (mitra musyarakah)
untuk menggabungkan modal dan melakukan
usaha secara bersama dalam suatu kemitraan,
dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan
kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung
secara proporsional sesuai dengan kontribusi
modal.
01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 2
Penjelasan
Musyarakah dapat berupa musyarakah
permanen maupun musyarakah menurun.
Musyarakah permanen adalah musyarakah
yang jumlah modalnya tetap sampai akhir masa
musyarakah. Sedangkan di dalam musyarakah
menurun, jumlah modalnya secara berangsur-
angsur menurun karena dibeli oleh mitra
musyarakah

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 3


Keuntungan atau pendapatan
musyarakah dibagi di antara mitra
musyarakah berdasarkan kesepakatan
awal sedangkan kerugian musyarakah
dibagi diantara mitra musyarakah
secara proporsional berdasarkan
modal yang disetorkan

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 4


Pembiayaan musyarakah dapat diberikan dalam
bentuk kas, setara kas, atau aktiva non-kas,
termasuk aktiva tidak berwujud seperti lisensi
dan hak paten yang sesuai dengan syariah.
Dalam pembiayaan musyarakah setiap mitra
tidak dapat menjamin modal mitra lainnya,
maka setiap mitra dapat meminta mitra lainnya
untuk menyediakan jaminan atas kelalaian atau
kesalahan yang di sengaja.
01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 5
Kelalaian atau kesalahan pengelola dana,
antara lain, ditunjukkan oleh:
tidak dipenuhinya persyaratan yang ditentukan di
dalam akad;
tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force
majeur) yang lazim dan/atau yang telah ditentukan di
dalam akad; atau
hasil putusan dari badan arbitrase atau pengadilan

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 6


DASAR PENGATURAN
(pengakuan dan pengukuran)

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 7


Penyerahan modal
musyarakah (pr 41)

Pembiayaan musyarakah
=> diakui pada saat
pembayaran tunai dan non
kas kepada mitra
01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 8
Pengukuran pembiayaan musyarakah
pada awal akad (pr 42)
Dalam bentuk :
Kas dinilai jumlah yang dibayar
Aktiva non kas dinilai sebesar nilai
wajar => selisih nilai wajar dengan nilai
buku diakui sebagai keuntungan atau
kerugian bank saat penyerahan

Biaya yang terjadi akibat


akad => tidak diakui bagian
pembiayaan musyarakah,
kecuali ada persetujuan
seluruh mitra
01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 9
Pembiayaan Musyarakah setelah
akad

Musyarakah permanen dinilai sebesar


historis setelah dikurangi kerugian (jika ada) –
pr 43

Musyarakah menurun (pr 44)


dinilai sebesar historis dikurangi bagian
pembiayaan bank yang telah dikembalikan mitra
(harga jual wajar) dan kerugian
Selisih nilai historis dan nilai wajar bagian
pembiayaan yang dikembalikan diakui sebagai
keuntungan atau kerugian bank pada periode
berjalan
01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 10
Pembiayaan Musyarakah (lanjutan)
Akad belum jatuh tempo diakhiri dan
pengembalian seluruh atau sebagian modal =>
selisih nilai historis dan nilai pengembalian diakui
sebagai laba sesuai nisbah yang disepakati atau
rugi dengan porsi modal mitra (pr 45)

Akad diakhiri => pembiayaan belum dikembalikan


oleh mitra diakui sebagai piutang jatuh tempo
kepada mitra (pr 46)

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 11


LABA atau RUGI MUSYARAKAH
Laba -> diakui sebesar bagian bank sesuai
nisbah yang disepakati (pr 47)
Rugi -> diakui secara proporsional sesuai
dengan kontribusi modal (pr 47)
Musyarakah permanen melewati satu
periode pelaporan : (pr 48)
Keuntungan -> diakui sesuai nisbah yang
disepakati, pada periode berjalan
Kerugian -> diakui pada periode terjadinya
kerugian dan mengurangi pembiayaan
musyarakah

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 12


LABA ATAU RUGI MUSYARAKAH (lanjutan)
Musyarakah menurun melewati satu periode
pelaporan terdapat mengembalian sebagian
atau seluruh modal : (pr 49)
Laba -> diakui sesuai nisbah saat terjadinya
Rugi -> diakui secara proporsional sesuai
kontribusi modal dengan mengurangi
pembiayaan musyarakah, saat terjadinya
Akad akhiri -> laba yang belum diterima dari
mitra : (pr 50)
Musyarakah performing -> diakui sebagai
piutang kepada mitra
Musyarakah non performing -> tidak diakui tapi
diungkapkan dalam catatan LK
01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 13
LABA ATAU RUGI MUSYARAKAH
(lanjutan)

Kerugian akibat kelalaian mitra: (pr 51)


Ditanggung oleh mitra
Diperhitungkan sebagai pengurang modal
mitra (kecuali mitra mengganti dengan
dana baru)

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 14


PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Pembiayaan musyarakah dalam bentuk kas dinilai
sebesar jumlah yang dibayarkan.
Pembiayaan musyarakah yang diberikan dalam bentuk
aktiva non-kas dinilai sebesar nilai wajar aktiva non-
kas. Selisih antara nilai wajar dan nilai buku aktiva non-
kas diakui sebagai keuntungan atau kerugian Bank
pada saat penyerahan.
Biaya-biaya yang timbul akibat akad musyarakah tidak
dapat diakui sebagai bagian pembiayaan musyarakah
kecuali ada persetujuan dari seluruh mitra musyarakah.
01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 15
Pengakuan keuntungan/pendapatan dan
kerugian musyarakah:
Dalam pembiayaan musyarakah permanen yang
melewati satu periode laporan maka:
• Laba diakui pada periode terjadinya sesuai dengan nisbah
bagi hasil yang telah disepakati.
• Rugi diakui pada periode terjadinya kerugian tersebut dan
mengurangi pembiayaan musyarakah.
• Apabila dalam pembiayaan musyarakah menggunakan
metode bagi laba (profit sharing), dimana periode
sebelumnya terjadi kerugian, maka keuntungan yang
diperoleh pada periode tersebut harus dialokasikan
terlebih dahulu untuk memulihkan pengurangan modal
akibat kerugian pada periode sebelumnya

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 16


Dalam pembiayaan musyarakah menurun yang
melewati satu periode laporan dan terdapat
pengembalian sebagian atau seluruh pembiayaan
musyarakah maka:
Laba diakui pada periode terjadinya sesuai dengan nisbah bagi
hasil yang telah disepakati.
Rugi diakui pada periode terjadinya secara proporsional sesuai
dengan kontribusi modal dan mengurangi pembiayaan
musyarakah.
Apabila dalam pembiayaan musyarakah menggunakan metode
bagi laba (profit sharing), dimana periode sebelumnya terjadi
kerugian, maka keuntungan yang diperoleh pada periode
tersebut harus dialokasikan terlebih dahulu untuk memulihkan
pengurangan modal akibat kerugian pada periode sebelumnya
01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 17
Pada saat akad pembiayaan musyarakah
berakhir, keuntungan yang belum diterima bank
dari mitra musyarakah diakui sebagai piutang
musyarakah jatuh tempo.
Apabila terjadi kerugian dalam musyarakah
akibat kelalaian atau penyimpangan mitra
musyarakah, mitra yang melakukan kelalaian
tersebut menanggung beban kerugian itu.
Kerugian bank yang diakibatkan kelalaian atau
penyimpangan mitra tersebut diakui sebagai
piutang musyarakah jatuh tempo.
01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 18
Pada saat akad diakhiri, saldo pembiayaan
musyarakah yang belum diterima diakui sebagai
piutang musyarakah jatuh tempo.
Penyisihan kerugian pembiayaan dan piutang
musyarakah harus dibentuk sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 19


PENYAJIAN
Penilaian pembiayaan musyarakah pada akhir
periode akuntansi
Pembiayaan musyarakah permanen dinilai sebesar
nilai perolehan (jumlah kas yang dibayarkan atau nilai
wajar aktiva pada saat akad) setelah dikurangi dengan
kerugian yang telah diakui.
Pembiayaan musyarakah menurun disajikan sebesar
harga perolehannya dikurangi bagian yang telah
dialihkan kepada mitra musyarakah.

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 20


JURNAL PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 21


Pada saat bank membayarkan uang tunai kepada mitra
(syirkah)
Db. Pembiayaan musyarakah
Kr. Kas/Rekening mitra /Kliring

Pada saat bank menyerahkan aktiva non-kas kepada mitra


(syirkah)
Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih rendah atas nilai buku:
Db. Pembiayaan musyarakah
Db. Kerugian penyerahan aktiva
Kr. Aktiva non-kas

Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih tinggi atas nilai buku:
Db. Pembiayaan musyarakah
Kr. Aktiva non-kas
Kr. Keuntungan penyerahan aktiva
01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 22
Pengeluaran biaya dalam rangka akad musyarakah
Db. Uang muka dalam rangka akad musyarakah
Kr. Kas/Kliring

Pengakuan biaya-biaya yang dikeluarkan atas pemberian


pembiayaan musyarakah

Jika berdasarkan kesepakatan dapat diakui sebagai biaya


pembiayaan musyarakah
Db. Biaya akad musyarakah
Kr. Uang muka dalam rangka akad musyarakah

Jika berdasarkan kesepakatan dapat diakui sebagai pembiayaan


musyarakah
Db. Pembiayaan musyarakah
Kr. Uang muka dalam rangka akad musyarakah

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 23


Penerimaan pendapatan/keuntungan musyarakah
Db Kas/Rekening mitra /Kliring
Kr Pendapatan/keuntungan musyarakah

Pengakuan kerugian musyarakah


Db Kerugian musyarakah
Kr Pembiayaan musyarakah

Penurunan/pelunasan modal musyarakah dengan


mengalihkan kepada mitra musyarakah lainnya
Db Kas/Rekening mitra
Kr Pembiayaan musyarakah

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 24


Pengakuan kerugian yang lebih tinggi dari modal mitra
akibat kelalaian atau penyimpangan mitra musyarakah
Db Piutang mitra jatuh tempo
Kr Pembiayaan musyarakah

Pengembalian modal musyarakah non-kas dengan nilai


wajar lebih rendah dari nilai historis
Db Aktiva non-kas
Db Kerugian penyelesaian pembiayaan musyarakah
Kr Pembiayaan musyarakah

Pengembalian modal musyarakah non-kas dengan nilai


wajar lebih tinggi dari nilai historis
Db Aktiva non-kas
Kr. Keuntungan penyelesaian pembiayaan musyarakah
Kr Pembiayaan musyarakah
01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 25
PENGUNGKAPAN

Bank syariah
mengungkapkan dasar
penentuan dan besar
kerugian pembiayaan
musyarakah dan piutang
pada suatu periode

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 26


rincian berdasarkan aktiva kas/non-kas, modal mitra,
jenis valuta, jenis penggunaan dan sektor ekonomi.
klasifikasi menurut jangka waktu akad pembiayaan,
kualitas pembiayaan, tingkat bagi hasil rata-rata (yield);
jumlah yang diberikan kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa;
jumlah yang telah direstrukturisasi dan informasi lain
tentang pembiayaan musyarakah yang di-re-strukturisasi
selama periode berjalan;
kebijakan manajemen dalam pelaksanaan pengendali-an
risiko portofolio pembiayaan musyarakah;

01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 27


besarnya pembiayaan musyarakah bermasalah dan
penyisihan-nya untuk setiap sektor ekonomi;
kebijakan dan metode akuntansi penyisihan,
peng-hapus-an dan penanganan pembiayaan
musyarakah ber-masalah;
kebijakan dan metode yang dipergunakan dalam
penanganan mudharabah ber-masalah;
ikhtisar yang dihapus buku yang menunjukkan saldo
awal, penghapusan sela-ma tahun berjalan, penerimaan
atas pembiayaan musyarakah yang telah
dihapusbukukan dan pembiayaan musyarakah yang
telah dihapustagih dan saldo akhir pembiayaan
musyarakah yang dihapus buku.
kerugian atas penurunan nilai pembiayaan musyarakah
(apabila ada).
01 Rajab 1424 H Pembiayaan Musyarakah 28
Bahasan kelima
CONTOH AKUNTANSI
MUSYARAKAH

BANK SYARIAH
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah SEBAGAI MITRA
PASIF

Akuntansi Perbankan Syariah


33
Study Kasus : 1
Pada tanggal 01 Agustus 2008 LKS Anugrah Gusti sepakat
untuk melakukan usaha bersama dengan Amirullah dalam
bidang pabrik textil.
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

Dalam usaha bersama tersebut telah disepakati hal-hal


sebagai berikut:
1. Modal Usaha (syirkah) keseluruhan sebesar Rp. 150.000.000,-
dimana LKS Anugrah Gusti mendapatkan porsi modal sebesar
Rp.90.000.000,- dan prosi modal untuk Amirullah sebesar
Rp.60.000.000,--
2. Jangka waktu kontrak akad musyarakah selama 2 tahun dan
disepakati sebagai pengelola usaha adalah Amirullah
3. Pembagian hasil usaha (nisbah ), untuk LKS Anugrah Gusti sebesar
70 dan untuk Amirullah sebesar 30
Akuntansi Perbankan Syariah
34
4. Modal usahan yang menjadi porsi LKS Anugrah Gusti
sebagai mitra pasif sebesar Rp.90.000.000,-- dibayar
dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tanggal 15 Agustus 2008 dibayarkan dalam bentuk kas sebesar
Rp.36.000.000,--
b. Tanggal 20 Agustus 2008 diserahkan modal non kas, berupa
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah
sebuah mesin pemintal “Yamato” sebesar Rp.30.000.000,-- (nilai
wajar saat penyerahan) dan mesin tersebut tercatat dalam
pembukuan LKS Anugrah Gusti sebesar Rp.32.500.000,-- dan
c Tanggal 25 Agustus 2008 diserahkan modal non kas berupa
sebuah mesin tenun “Yanmar” sebesar Rp.24.000.000,-- (nilai
wajar saat penyerahan) dan mesin tersebut tercatat dalam
pembukuan LKS Anugrah Gusti sebesar Rp.18.000.000,--
5. Modal mitra aktif (akan dibahas lain waktu)
Akuntansi Perbankan Syariah
35
Tanggal 01 Agustus 2008 disetujui pembiayaan musyarakah
kepada Amirullah Rp. 90.000.000,--
Dr. Kontra komitmen Invst Musy Rp.90.000.000,-
Cr. Kewajiban Komitmen Invst Musy Rp. 90.000.000,-

Tanggal 15 Agustus 2008, diserahkan modal dalam bentuk


uang106tunai
PSAK kepada
Akuntansi Amirullah sebagai pengelola usaha
Musyarakah
sebesar Rp. 36.000.000,--
Db. Investasi Musyarakah Rp. 36.000.000,--
Kr. Kas/Rekening syirkah Rp. 36.000.000,-

Dr. Kewajiban Komitmen Invest Musy. Rp. 36.000.000,-


Cr. Kontra komitmen Investasi Musyarakah Rp.36.000.000,-

Akuntansi Perbankan Syariah


36
Tanggal 20 Agustus 2008, diserahkan modal non kas / aset
berupa mesin pemintal “Yamato” dengan nilai sebesar
Rp.30.000.000,-- (nilai wajar saat penyerahan) dan mesin
tersebut tercatat dalam pembukuan LKS Anugrah Gusti
sebesar Rp.32.500.000,--
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah
Db. Investasi Musyarakah Rp. 30.000.000,--
Db. Kerugian penyerahan aktiva Rp. 2.500.000,-
Kr. Persediaan / Aset Musyarakah Rp. 32.500.000,-

Dr. Kewajiban Komitmen Investasi Musy Rp. 30.000.000,-


Cr. Kontra komitmen investasi Musyarakah Rp.30.000.000,-

Akuntansi Perbankan Syariah


37
Tanggal 25 Agustus 2008, diserahkan modal non kas / aset berupa mesin
tenun “Yanmar” dengan nilai wajar saat penyerahan Rp.24.000.000,-- dan
nilai tercatat sebesar Rp.18.000.000,--

Db. Investasi Musyarakah Rp. 24.000.000,--


Kr. Persediaan / Aset Musyarakh Rp. 18.000.000,-
Kr. Keuntungan Musyarakah Tangguhan Rp. 6.000.000,-
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah
Dr. Kewajiban Komitmen Investasi Musy Rp. 24.000.000,-
Cr. Kontra komitmen Investasi Musyarakah Rp.24.000.000,-

Amortisasi keuntungan Musyarakah Tangguhan adalah : 6.000.000 / 24 =


250.000 per bulan

Dr. Keuntungan Musyarakah Tangguhan Rp. 250.000


Cr. Keuntungan Penyerahan Aset Musyarakah Rp. 250.000
Akuntansi Perbankan Syariah
38
Perhitungan penurunan nilai (penyusutan) modal non kas
/aset dengan mempergunakan garis lurus yaitu:
Mesin pemintal “Yamato” : ( 30.000.000 – 0 ) / 24 = Rp. 1.250.000
Mesin tenun “Yanmar” : ( 24.000.000 – 0 ) / 24 = Rp. 1.000.000
-----------------------
Jumlah penurunan nilai (penyusutan) Rp. 2.250.000,-
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah
Jurnal
a Penyusutan mesin pemintal “Yamato” dilakukan jurnal sebagai
berikut:
Dr.Beban penyusutan modal non kas RP. 1.250.000
Cr.Akumulasi penyusutan modal non kas Rp. 1.250.000

b Penyusutan mesin tenun “yanmar” dilakukan jurnal sebagai berikut:


Dr.Beban penyusutan modal non kas RP. 1.000.000
Cr. Akumulasi penyusutan modal non kas Rp. 1.000.000.000
Akuntansi Perbankan Syariah
39
Neraca

Investasi Musyarakah (kas) Rp. 36.000.000

Investasi Musyarakah (non kas) Rp. 54.000.000


Akumulasi penurunan nilai (Rp.
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

Akuntansi Perbankan Syariah


40
Pengukuran Investasi Musyarakah
Modal musyarakah non kas awal akad :
Mesin pemintal “Yamato” Rp. 30.000.000,--
Mesin tenun “Yanmar” Rp. 24.000.000,--
----------------------
Jumlah modal musyarakah non kas Rp. 54.000.000,--

Penurunan nilai (penyusutan modal non kas):


Mesin pemintal “Yamato” Rp. 1.250.000,--
Mesin tenun “Yanmar” Rp. 1.000.000,--
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah --------------------
Jumlah beban penyusutan Rp. 2.250.000,--
Amortisasi keuntungan tangguhan (Rp 250.000,-)
------------------
Jumlah pengurang nilai investasi Rp. 2.000.000,--
-----------------------
Rp. 52.000.000,--
Kerugian investasi musyarakah (jika ada) (Rp. ----- )
-----------------------
Nilai bersih investasi musyarakah non kas (akhir) Rp. 52.000.000,--
===========
Akuntansi Perbankan Syariah
41
Pengalihan modal – musy permanen

Tanggal 25 Agustus 2010 menerima pengembalian


modal musyarakah sebesar Rp.36.000.000,-- dari
Amirullah sebagai mitra aktif pengelola
Db Kas/Rekening syirkah Rp. 36.000.000
Kr Investasi Musyarakah Rp. 36.000.000
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

Akuntansi Perbankan Syariah


42
Pengalihan modal non kas – akhir akad
Akhir akad penerimaan mesin pemintal “Yamato” dng nilai
tercatat sbb:
Nilai perolehan mesin pemintal “Yamato” Rp. 30.000.000,--
Akumulasi penyusutan (sd bulan ke 23) Rp. 28.750.000,--
-----------------------
Nilai buku (tercatat) modal non kas / aset musy Rp. 1.250.000,--
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

nilai wajar saat penyerahan sebesar Rp. 500.000,--


Dr. Persediaan / Aset Musyarakah Rp. 500.000
Dr. Akumulasi penyusutan Rp. 28.750.000
Dr. Kerugian Pengembalian Aset Musy Rp. 750.000
Cr. Investasi Musyarakah (non kas) Rp. 30.000.000

Akuntansi Perbankan Syariah


43
Diterima mesin tenun “Yanmar” dengan nilai tercatat sebagai berikut:
Nilai perolehan mesin tenun “Yanmar” Rp. 24.000.000,--
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

Akumulasi penyusutan (sd bulan ke 23) Rp. 23.000.000,--


-----------------------
Nilai buku (tercatat) modal non kas / aset musyarakah Rp. 1.000.000,--

Nilai wajar saat penyerahan sebesar Rp. 2.500.000,--


Dr. Aset Rp. 2.500.000,--
Dr. Akumulasi penyusutan Rp. 23.000.000,--
Cr. Keuntungan Penngembalian Aset Msy Rp. 1.500.000,--
Cr. Investasi Musyarakah Rp. 24.000.000,--

Akuntansi Perbankan Syariah


44
PENGUKURAN INVESTASIMUSYARAKAH
Modal musyarakah non kas (Mesin pemintal “Yamato”)
Nilai wajar saat penyerahan” Rp. 30.000.000,--
Penurunan nilai (penyusutan modal non kas):
Akumulasi Penyusutan (sd bulan 23) Rp. 28.750.000,--
Amortisasi keuntungan tangguhan (Rp 00,- )
-----------------------
Jumlah pengurang nilai investasi Rp. 28.750.000,--
----------------------
Rp. 1.250.000,--
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

Kerugian pengembalian aset musyarakah Rp. 750.000,--


----------------------
Nilai bersih investasi musyarakah Rp. 500.000,--
=============

Modal musyarakah non kas (mesin tenun “Yanmar”) :


Nilai wajar saat penyerahan Rp. 24.000.000,--
Penurunan nilai (penyusutan modal non kas):
Akumulasi penyusutan (sd bulan 23) Rp. 23.000.000,--
Amortisasi keuntungan tangguhan (Rp 6.000.000,-)
-----------------------
Jumlah pengurang nilai investasi (Rp. 17.00.000,--)
----------------------
Rp. 7.000.000,--
Keuntungan pengembalian aset musyarakah Rp. 1.500.000,--
-----------------------
Nilai bersih investasi musyarakah Rp. 8.500.000,--
=============
Akuntansi Perbankan Syariah
45
Pengalihan modal – musyarkah menurun

Hanya modal non kas untuk musyarakah menurun


hanya dilakukan diakhir akad.
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

Pengembalian modal kas


o Tanggal 1 Nopember 2008, LKS Anugrah Gusti menerima
kembali modal musyarakah sebesar Rp.25.000.000,-- dari
Amirullah sebagai mitra aktif pengelola, dalam rangka
pengalihan modal LKS Anugrah Gusti ke Amirullah
Db. Kas/Rekening syirkah Rp. 25.000.000
Kr. Investasi Musyarakah Rp. 25.000.000

Akuntansi Perbankan Syariah


46
Bagi Hasil Musyarakah
Berdasarkan laporan yang diterima atas pengelolaan modal musyarakah,
diperoleh bagi hasil sebesar Rp. 5.000.000,-- dimana pembagian bagi
hasil 30 untuk Amirullah dan 70 untuk Bank Syariah.Jadi porsi bagi hasil
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

milik bank syariah adalah : 70/100 x Rp.5.000.000,- = Rp.3.500.000,--

Apabila penerimaan pendapatan bagi hasil musyarakah - kas


Db Kas/Rekening syirkah Rp. 3.500.000,--
Kr Pendapatan Bagi Hasil musyarakah Rp. 3.500.000,--

Apabila penerimaan pendapatan bagi hasil musyarakah - akrual

Db Pendapatan yadit Musyarakah Rp. 3.500.000,--


Kr Pendapatan Bagi Hasil musyarakah Rp. 3.500.000,-

Akuntansi Perbankan Syariah


47
Kerugian Musyarakah
Jika misalnya dalam periode Nopember terjadi kerugian sebesar
Rp.1.000.000,- Maka kerugian yang ditanggung oleh LKS hanya sebesar
porsi modal musyarakah yaitu sebesar 60% x Rp. 1.000.000 = Rp.
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

600.000,--

Rugi Investasi Musyarakah dalam satu periode pelaporan


Db Kerugian musyarakah Rp. 600.000
Kr Investasi Musyarakah Rp. 600.000

Kerugian Investasi Musyarakah sebagai akibat kelalaian mitra

Db Piutang mitra Rp. 1.000.000


Kr Investasi Musyarakah Rp. 1.000.000

Akuntansi Perbankan Syariah


48
Investasi Musyarakah Jatuh Tempo

Saat jatuh tempo akad musyarakah sisa modal


musyarakah sebesar Rp.11.000.000, belum
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

dikembalikan.

Saat jatuh tempo investasi musyarakah


Dr. Piutang Mitra Rp. 11.000.000
Cr. Investasi Musyarakah Rp. 11.000.000

Saat pembayaran investasi musyarakah jatuh tempo


Dr. Kas / Rek Nasabah Rp. 11.000.000
Cr. Piutang Mitra RP. 11.000.000
Akuntansi Perbankan Syariah
49
Study kasus : 2

Pada tgl 01 Agustus Bank Syariah menyetujui pembiayaan musyarakah


kepada Tuan Abdullah dalam usaha pabrik pengolaan kelapa sawit
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

dengan data-data sebagai berikut:


1. Tanggal 05 Agustus dibayar beban pra akad, seperti pembuatan studi
kelayakan proyek, penelitian kelayakan proyek sebesar Rp. 1.000.000,--
2. Modal syirkah keseluruhan sebesar Rp. 150.000.000,- dimana porsi bank
syariah sebesar Rp. 70.000.000,- dan Tuan Abdullah sebesar Rp.
80.000.000,-- dengan nisbah pembagian hasil usaha, untuk bank 40 dan Tuan
Abdullah 60
3. Modal syirkah prosi bank syariah sebesar Rp. 70.000.000,-- dibayar dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Tanggal 15 Agustus, dibayarkan modal syirkah dalam bentuk kas sebesar Rp.
20.000.000,--
b. Tanggal 20 Agustus diserahkan modal non kas, berupa dua buah mesin pabrik yang
telah dimiliki oleh bank syariah, mesin pertama sebesar Rp.30.000.000,-- yang
dibeli dengan harga Rp.32.500.000,-- dan mesin yang kedua sebesar
Rp.20.000.000,-- yang dibeli dengan harga Rp.15.000.000,--
Akuntansi Perbankan Syariah
50
Study kasus : 3
Pada tanggal 20 Januari 2008 Bank Syariah “Al Qiradh” menyetujui membiayai
proyek perusahaan textil PT “RAHMAT ILAHI” sebesar Rp. 30 milyard dari total
nilai proyek sebesar Rp. 50 milyard. Proyeksi hasil usaha atas proyek tersebut
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

sebesar Rp. 200 juta per bulan dengan pembagian hasil usaha sebesar 70 % untuk
bank syariah dan 30 % untuk PT “RAHMAT ILAHI”
Penyerahan modal dilakukan oleh Bank Syariah AL QIRADH secara bertahap
yaitu:
a. Tanggal 25 Januari 2008 diserahkan mesin produksi textil yang dibeli dengan harga Rp.
12,5 milyard dan nilai pasar saat penyerahan sebesar Rp. 15 milyard
b. Tanggal 10 Februari 2008 diserahkan modal dalam bentuk kas yang ditransfer ke
rekening PT RAHMAT ILAHI sebesar Rp.10 milyard
c. Tanggal 29 Maret 2008 diserahkan sisa modal kepada PT RAHMAT ILAHI
Pada bulan Oktober 2008 dalam masa uji coba PT RAHMAT ILAHI mengalami rugi
sebesar Rp. 100 juta rupiah
Pada bulan Nopember 2008 dalam operasi penuh PT RAHMAT ILAHI memperoleh
hasil usaha sebesar rp. 300 juta
Pada tanggal 30 Desember 2008 diperoleh laporan dari PT RAHMAT ILAHI bahwa
hasil usaha bulan desember 2008 sebesar Rp. 200 juta dan akan ditransfer pada
tanggal 15 januari 2009
Akuntansi Perbankan Syariah
51
Study Kasus : 4
Pada tanggal 17 Mei 2008 Bank Syariah Baitul Rdho melakukan investasi
musyarakah kepada KSU ”Rahayu” sebagai mitra aktif pengelola usaha
sebesar Rp. 3.000.000.000 (tiga milyard rupiah) untuk jangka waktu 36
bulan dari kebutuhan modal sebesar Rp.5.000.000.000,-- (lima milyar
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

rupiah). Sisa modal dibiayai sendiri oleh KSU “Rahayu”. Disepakati


nisbah pembagian hasil usaha yang disepakati sebesar 60 untuk bank
syariah dan 40 untuk Koperasi.
Penyerahan modal musyarakah yang menjadi prosi Bank Syariah Baitul
Ridho dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tanggal 12 Juni 2008 diserahkan kepada KSU Rahayu peralatan berat
sebagai modal mudharabah dengan harga wajar / pasar sebesar Rp.
700.000.000,-- dan menurut catatan bank peralatan berat tersebut dibeli
dengan harga Rp. 650.000.000,-- .
2. Tanggal 20 Juni 2008 diserahkan kepada KSU Rahayu alat transpotasi
dengan harga wajar / pasar sebesar Rp. 800.000.000,-- dan menurut catatan
bank peralatan berat tersebut dibeli dengan harga Rp. 850.000.000,--
3. Tanggal 10 Juli 2008 dilakukan pencairan dana Mudharabah tahap ke 3
sebesar Rp. 1.000.000.000,--
4. Tanggal 25 Juli 2008 dilakukan pembayaran kepada KSU Rahayu sisa modal
kerja yang belum diserahkan
Akuntansi Perbankan Syariah
52
Study kasus : 4
Disepakati pengembalian modal musyarakah milik Bank Syariah Baitul
Ridho dilakukan oleh KSU ”Rahayu” secara bertahap sebagai berikut :
1. Tahap pertama pada bulan Mei 2009 sebesar Rp. 1 milyard
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

2. Tahap kedua pada bulan Mei 2010 sebesar Rp. 1 milyard


3. Tahap ketiga pada bulan Mei 2011 sebesar Rp. 1 milyard
Data-data lain yang terkait dengan investasi musyarakah yang dilakukan
oleh Bank Syariah Baitul Ridho dengan KSU Rahayu adalah sebagai
berikut:
1. Tanggal 5 Desember 2008 diperoleh laporan dari Koperasi bahwa kerugian
yang dialami sebesar Rp.30.000.000,-- dan kerugian tersebut diidentifikasi
bukan kesalahan KSU Rahayu
2. Pada tanggal 5 Juli 2009 diperoleh laporan dari KSU Rahayu bahwa hasil
usaha periode tersebut sebesar Rp.70.000.000,-- dan atas hasil tersebut
Koperasi belum dapat membayarnya (pada rekeningnya tidak ada saldonya)
3. KSU Rahayu melakukan pengembalian modal musyarakah tahap satu dan
kedua sesuai jadwal, namun sampai dengan bulan Juni 2011 Koperasi tidak
melakukan pengembalian modal musyarakah tahap akhir, dan setelah
dilakukan penelusuran dan penyelidikan dana tersebut dipergunakan oleh
Koperasi untuk membayar hutang ke Bank lain
Akuntansi Perbankan Syariah
53
Terima kasih
Wassalamualaikum wa
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

Rahmatullah wa barakatuh.

Akuntansi Perbankan Syariah


54

Anda mungkin juga menyukai