LKS : Assalamualaikum, selamat siang bapak. Ada yang bisa kami bantu? Dengan
bapak siapa?
Nasabah : Waalaikusalam, saya pak luthfi. iya ini saya ingin menanyakan apa bank ini
menerima transaksi untuk bekerja sama dan menjadi mitra usaha?
LKS : Iya pak, lembaga keuangan syariah kami bisa bekerja sama dan menjadi
mitra usaha bapak. Dalam syariah transaksi ini disebut sebagai
MUSYARAKAH. Musyarakah kami memiliki dua jenis musyarakah yaitu
permanen dan menurun. Ini ketentuannya untuk masing-masing jenis
musyarakah pak, silahkan dicermati dulu.
Nasabah : Baik, saya memilih musyarakah menurun dan dalam hal ini saya
mengelolah usaha saya sendiri. Usaha saya ini bergerak dibidang tekstil. Untuk
memulai usaha saya membutuhkan dana sekitar Rp 150.000.000,00-. Dan saya
baru memiliki modal Rp 60.000.000,00- jadi masih kurang Rp 90.000.000,00-.
Disini (menunjuk ketentuan akad musyarakah) dijelaskan ada proporsi untuk
pembagian usaha ya mbak?
LKS : Iya, proporsi ini untuk pembagian hasil usaha atau nisbah. Kami
menawarkan 30% untuk bapak dan 70% untuk kami. Dengan pak luthfi
sebagai mitra aktif atau pengelola dana dan usaha.
Kami juga memiliki penawaran terkait modal yang harus dikembalikan. Ada
musyarakah permanen, dengan pengembalian modal dikembalikan seluruhnya
oleh pengelola dana menjelang akhir masa akad. Atau pengembalian modal
dilakukan secara bertahap dan pada akhir masa akad pak lutfi akan menjadi
pemilik penuh usaha ini.
Nasabah : baik. Nanti saya juga akan menyetor modal secara bertahap.
LKS : Untuk pra akad ada biaya sebesar Rp 1.500.000,00 dengan pembagian pihak
LKS sebesar Rp. 1.000.000,00 dan pihak pak lutfi sebesar Rp. 500.000,00
Kas Rp 1.000.000
Kas Rp 500.000
Nasabah : Baik saya setuju dengan akad musyarakah ini. Ini untuk biaya awalnya.
LKS : Saya terima ya pak. Ini bukti transaksinya. Dengan ini kita menyetujui akad
musyarakah.
Pada saat tanggal 2 Agustus 2008 pihak nasabah menyisihkan modal berupa kas sebesar Rp.
15.000.000,00
Pada saat tanggal 5 Agustus 2008 pihak nasabah menyisihkan modal berupa non kas yaitu
mesin rajut seharga Rp. 30.000.000,00 dan dengan nilai buku Rp. 27.600.000,00
Pada saat tanggal 10 Agustus 2008 pihak nasabah menyisihkan modal berupa non kas yaitu
mesin pewarna seharga Rp. 15.000.000,00 dan dengan nilai buku Rp. 16.200.000,00
Pada saat tanggal 15 Agustus 2008 pihak LKS menyerahkan modal berupa kas sebesar Rp.
36.000.000,00
LKS : Assalamualaikum, selamat siang pak. Ada yang bisa kami bantu?
Nasabah : Waalaikusalam mbak, sesuai dengan ketentuan akad kemarin pada tanggal
sekarang saya akan menyerahkan modal berupa kas sebesar Rp. 36.000.000,00
untuk modal usaha musyarakah.
Pada saat tanggal 20 Agustus 2008 pihak LKS menyerahkan modal berupa non kas yaitu
mesin pemintal seharga Rp. 30.000.000,00
LKS : Assalamualaikum, selamat siang pak. Ada yang bisa kami bantu?
Nasabah : Waalaikusalam mbak, sesuai dengan ketentuan akad kemarin pada tanggal
sekarang saya akan menyerahkan modal berupa non kas yaitu mesin pemintal
seharga Rp. 30.000.000,00
Pada saat tanggal 25 Agustus 2008 pihak nasabah menyerahkan modal berupa non kas yaitu
mesin tenun seharga Rp. 24.000.000,00 dan dengan nilai tercatat Rp. 18.000.000,00
Nasabah : Waalaikusalam mbak, sesuai dengan ketentuan akad kemarin pada tanggal
sekarang saya akan menyerahkan modal berupa non kas yaitu mesin tenun
seharga Rp. 24.000.000 dan dengan nilai tercatat Rp. 18.000.000,00
LKS : oh iya bapak, saya akan menerima modal dari bapak lutfi.
(6.000.000/24 = 250.0000)
Berdasarkan kesepakatan modal non kas sepakat dikembalikan kepada mitra pasif yaitu LKS,
jadi perlu dilakukan penyusutan aset.
Penyusutan
Berdasarkan laporan yang diterima atas pengelolaan modal musyarakah, diperoleh bagi hasil
sebesar Rp. 5.000.000, di mana untuk nasabah 30% dan 70% untuk LKS.
Nasabah : Assalamualaikum, mbak pada hari ini saya akan memberikan keuntungan
atas bagi hasil dari pengelolaan modal musyrakah sebesar Rp. 3.500.000,00
LKS : Waalaikum salam, iya pak. Saya terima pembagian keuntungan tersebut.
Terima kasih.
Pada saat dilakukan perhitungan dan belum diserahkan sampai akhir bulan
Pada tanggal 25 Desember 2008 diterima pengembalian modal dari pihak nasabah sebesar
Rp. 30.000.000,00 kepada LKS.
LKS : Assalamualaikum, selamat siang pak. Ada yang bisa kami bantu?
Nasabah : Waalaikusalam mbak, saya akan mengambalikan modal kas sebesar Rp.
30.000.000 kepada pihak LKS
LKS : Assalamualaikum, selamat siang pak. Ada yang bisa kami bantu?
Nasabah : Waalaikusalam mbak, saya akan mengambalikan modal non kas berupa
mesin pemintal dengan harga pasar Rp. 30.000.000,00 dan mesin tenun dengan
nilai pasar Rp. 24.000.000,00
Berdasarkan data yang dimiliki oleh mitra aktif sebagai pengelola terdapat modal mitra pasif
sebesar Rp. 6.000.000,00 hingga akhir akad musyarakah belum dialihkan:
Pada tanggal 20 September 2010 pihak nasabah melakukan pembayaran atas modal
musyarakah yang telah jatuh tempo.
Nasabah :waalaikumsalam. iya mbak, ini saya mau menyerahkan sisa modal yang
terakhir sebesar Rp 6.000.000.
LKS :iya pak saya terima penyerahan modal yg terakhir. Jadi sekarang penyerahan
modal sudah 100% ya pak lutfi.