Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nur Rafika Ramadhani

Nim : 200522051
Mata kuliah : Akuntansi Syariah
Kelas : AE B
PERTANYAAN
1. Jelaskan tentang akad salam?
2. Jelaskan perbedaan salam dengan sistem ijon?
3. Mengapa ijon dilarang oleh syariah?
4. Jelaskan tentang akad salam paralel?
5. Jelaskan rukun dan ketentuan syariah dari salam?
6. Berdasarkan ilustrasi diatas, bagaimanakah transaksi bapak C dan Bapak B
menurut syariah?
7. Jelaskan manfaat akad salam bagi penjual dan pembeli?
JAWABAN:
1. Akad salam adalah transaksi atau akad jual beli dimana barang yang
diperjual belikan belum ada ketika transaksi dilakukan, dan pembeli
melakukan pembayaran dimuka sedangkan penyerahan barang baru
dilakukan dikemudian hari.
Akad salam dapat juga diartikan akad jual beli barang pesanan (muslam fiih)
dengan pengiriman dikemudian hari oleh penjual (muslam ilaihi) dan
pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al muslam) pada saat akad disepakati
sesuai dengan syarat-syarat tertentu.
2. Perbedaan salam dengan ijon yaitu terletak pada
harga,spesifikasi,karakteristik,kualitas,kuantitas dan waktu penyerahannya
sudah di tentukan tetapi ijon tidak.
3. Akad ijon dilarang dalam islam, karena tidak terpenuhi syarat atau rukun jual
belinya dan mengandung unsur ketidakpastian.
4. Salam paralel adalah melaksankan dua transaksi salam yaitu antara pemesanan
pembeli dan penjual serta antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak
ketiga lainnya.
5. Rukun salam ada 3, yaitu :
1. Pelaku, terdiri aas penjual (muslam ilaihi)dan pembeli (al muslam).
2. Objek akad berupa barang yang akan diserahkan (muslam fiih) dan modal
salam (ra’su maalis salam)
3. Ijab kabul/serah terima.
Ketentuan syariah, antara lain sebagai berikut:
1. Pelaku adalah cakap hukum dan baligh
2. Objek akad
a. Ketentuan syariat yang terkait dengan modal salam, yaitu :
1. Modal salam harus diketahui jenis dan jumlahnya.
2. Modal salam berbentuk uang tunai. Para ulama berbeda pendapat
mangaggap nya boleh.
3. Modal saham diserahkan ketika akad berlangsung, tidak boleh utang
atau merupakan pelunasan piutang. Hal ini adalah untuk mencegah
praktik riba melalui mekanisme salam.
b. Ketentuan syariat barang salam, yaitu:
1. Barang gtersebut harus dapat dibedakan/diidentifikasi mempunyai
spesifikasi dan karakteristik yang jelas seperti kualitas,jenis,ukuran, dan
lain sebagainya sehingga tidak ada gharar.
2. Barang tersebut harus dapat dikuantifikasi/ditakar/ditimbang.
3. Waktu penherahan barang harus jelas. Tidak harus tanggal tertentu
boleh juga dalam kurun waktu tertentu, misalnya dalam waktu 6 bulan
atau musim panen disesuaikan dengan kemungkinan tersedianya barang
yang dipesan. Hal tersebut dipelukan untuk mencegah gharar atau
ketidakpastian, harus ada pada waktu yang ditentukan.
4. Barang tidak harus ada ditangan penjual tetapi harus ada pada waktu
yang ditentukan.
5. Apabila barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang ditentukan,
akad menjadi fasakh/ rusak dan pembeli dapat memilih apakah
menunggu sampai dengan barang tersedia atau membatalkan akad
sehingga penjual harus mengembalikan dana yang telah diterima.
6. Apabila barang dikirim cacat atau tidak sesuai yang disepakati dalam
akad, maka pembeli boleh melakukan khiar atau memilih untuk
meerima atau menolak.kalau pilihannya menolak maka dipenjual
memiliki utang yang dapat dibayarkan dengan pengembalian dana atau
menyerahkan produk sesuai dengan akad.
7. Apabila barang yang dikirim memiliki kualitas yang lebih baink, maka
penjual tidak boleh meminta tambahan pembayaran dan hal ini dianggap
sebagai pelayanan kepuasan pelanggan.
8. Apabila barang yang dikirim kualitasnya lebih rendah, pembeli boleh
memilih menolak atau menerimanya. Apabila pembeli menerima maka
pembeli tidak boleh meminta pengurangan harga.
9. Barang boleh dikirim sebelum jatuh tempo asalakn disetujui oleh kedua
pihak dan dengan syarat kualitas dan jumlah barang sesuai dengan
kesepakatan, dan tidak boleh menuntut penambahan harga.
10. Penjualan kembali barang yang dipesan sebelum diterima tidak
dibolehkan secara syariat.
11. Kaidah penggantian barang yang dipesan dengan barang lain.
12. Apabila tempat penyerahan barang tidak disebutkan, akad tetap sah.
6. Ijab kabul.
7. Transaksi Bapak C dan Bapak B
Bapak C selaku pemilik pabrik tahu dan tempe yang sukses.bermaksud untuk untuk
membeli kacang kedelai dalam jumlah cukup besar untuk mengantisipasi
kebutuhan produksi pabriknya. Untuk itu, beliau mendatangi Bapak B selaku petani
kedelai lokal untuk membeli kedelai sejumlah 100 ton kualitas baik dengan harga
per ton Rp. 5.000.000,-. Oleh karena Bapak B tidak memiliki persediaan sebnayak
itu (masih menunggu panen), maka Bapak C memberikan uang muka pembelian
kepada Bapak B sebesar nilai penjualan yang disepakati dan kedelai dapat dikirm
kepada Bapak C, dua bulan mendatang.
8. Manfaat transaksi salam bagi pembeli adalah adanya jaminan memperoleh barang
dalam jumlah dan kualitas tertentu pada saat ia membutuhkan dengan harga yang
disepakatinya.
Manfaat transasksi salam bagi penjual adalah diperolehnya dana untuk melakukan
aktivitas produksi dan memenuhi sebagian kebutuhan hidupnya.

LATIHAN:
1. Berdasarkan ilustrasi diatas, bagaimanakah jurnal transaksi tersebut dicatat oleh
Bapak B dan Bapak C?
2. Terkait dengan soal nomor 1, jika ternyata pada saat barang akan dikirim Bapak B
tidak memiliki kedelai yang dimaksud karena hasil paenen tidak terlalu
menggembirakan, sehingga Bapak B membeli kekurangannya dari bapak A
sebanyak 200 ton dengan harga Rp. 450.000. Bagaimanakah jurnal pencatatan yang
dilakukan oleh Bapak B , Bapak C, dan Bapak A?
3. Terkait dengan soal nomor 2, jika ternyata kedelai dari Bapak A tersebut ketika
dikirim kepada Bapak C dianggap tidak memenuhi syarat kualitas namun diterima
oleh Bapak C karena hubungan jangka panjang. Menurut Bapak C kedelai tersebut
hanya memiliki harga pasar sebesar Rp. 475.000/ ton. Bagaimanakah jurnal yang
dilakukan oleh Bapak C dan Bapak B?

SOAL KOMPREHENSIF
1. Bp. Andri pemilik toko buah “MANIS” bermaksud membeli mangga harum manis
kualitas 1 dalam jumlah 1 ton dengan harga yang disepakati Rp. 5000/kg untuk
kebutuhan tokonya. Bp. Andri melakukaan akad salam dengan Bp. Anto yang
merupakan ketua KUD Mina Salam Probolinggo. Dalam akad tersebut disepakati
bahwa pembayaran akan dilakukan hari ini (jum’at tanggal 21 Desember 2011,
dengan kriteria ukuran mangga minimal adalah 0,250 kg, dan akan dikirim minggu
kedua Septemberbtahun yang akan datang Franco gudang pembeli.
Untuk memenuhi pesanan Bp. Andri, Bp. Anto melakukan transaksi kembali
dengan Bp. Dimas dan Bp. Sumirat masing-masing 500 kg dengan harga Rp. 4.000/kg
dengan akad salam.dalam perjalanan disebutkan bahwa pembayaran akan dilakaukan
hari sabtu tanggal 20 Desember 2011 dengan berat minimal 0,250 kg/buah dan akan
diambil dikebun masing-masing oleh Bp.Anto pada minggu pertama September 2012.
Pada tanggal 2 September 2012, ternyata hanya Bp. Dimas yang dapat
menyerahkan mangga 500 kg dan memenuhi kriteria yang dijanjikan, sedangkan Bp.
Sumirat hanya mampu menyerahkan 300 kg dengan kriteria yang dijanjikan, sisanya
ditolak oleh Bp. Anto karena tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Sisa 200 kg lagi
dipenuhi dari Bp. Dimas, dengan harga Rp. 4.250/kg yang disepakati oleh ketiga pihak
tersebut akan dibayar oleh Bp. Sumirat setelah berhasil menjual mangga miliknya
kepada pihak lain.
Kemudian Bp. Anto mengirimkan 1 ton mangga tersebut kepada Bp. Andri
tepat waktu (8 September 2012) dan tidak ada mangga yang ditolak oleh Bp. Andri.
Diminta:
a. Apakah perjanjian tersebut sesuai syariah? (petunjuk: baik antara Bp. Andri dengan
Bp. Anto dengan Bp. Dimas dan Bp. Sumirat)
b. Buatlah jurnal pencatatan pada 20 Desember 2011, 21 Desember 2011,2 September
2012, dan 8 September 2012 oleh masing-masing pihak.
2. Tn. Budi dan Tn. Amir menandatangani kontrak salam pada tanggal 1 juni 2011.
Dalam kontrak tersebut Tn. Budi bertindak sebagai pembeli dan Tn. Amir sebagai
penjual . isi kontrak salam tersebut adalah Tn. Amir akan mengirimkan 10 ton
jagung 3 bulan mendatang kepada Tn. Budi. Harga yang disepakati sebesar Rp.
3.500/kg.
Berikut ini adalah transaksi yang terkait dengan kontrak salam antara Tn. Budi dan
Tn. Amir.
1 Juni Kontrak salam ditandatangani oleh kedua belah pihak. Tn. Budi
menyerahkan uang sebesar Rp. 35.000.000 kepada Tn. Amir.
1 September Tn. Amir menyerahkan jagung sebesar 10 ton kepada Tn. Budi
Harga jagung dipasar saat Tn. Amir mengirimkan jagung sebesar
Rp. 3.200.

Diminta:
a. Jelaskan perbedaan utama antara salam dan forward?
b. Jelaskan mekanisme salam paralel?
c. Mengapa produk yang dibuatkan akad salam haruslah produk yang mudah dijumpai
dipasar?
d. Buatlah ayat transaksi jurnal untuk mencatat transaksi salam untuk Tn. Budi dan
Tn. Amir?
JAWABAN.
LATIHAN
1. Jurnal Bapak C
Piutang salam Rp. 500.000.000,-
Kas Rp. 500.000.000,-
Jurnal Bapak B
Kas Rp. 500.000.000,-
Utang Salam Rp. 500.000.000,-
2. Jurnal Bapak B (Penjual)
Dr. Aset Salam Rp. 90.000.000
Cr. Kas Rp. 90.000.000
Jurnal Bapak A
Dr. Kas Rp. 90.000.000,-
Cr. Penjualan Rp. 90.000.000,-
Jurnal Bapak C
Dr. Persediaan- Aset Salam Rp. 90.000.000
Dr. Kerugian Salam Rp. 410.000.000
Cr. Piutang Salam Rp. 500.000.000,-

Jurnal Bapak C (pembeli)


Dr. Persediaan- Aset Salam Rp. 95.000.000
Dr. Kerugian Salam Rp. 405.000.000
Cr. Piutang Salam Rp. 500.000.000,-
Jurnal Bapak B
Dr. Utang Salam Rp. 500.000.000,-
Cr. Penjualan Rp. 500.000.000,-

JAWABAN KOMPREHENSIF
1. a. - Bapak andri dan bapak anto sudah sesuai syariah, karena akad salam
dapatdilakukan secara langsung antara pembeli dan penjual, dan dapat juga
dilakukan oleh pihak ketiga secara paralel. Bapak sudah mengirimkan 1 ton
mangga kepada Bapak Andri tepat waktu tidak ada mangga yang ditolak oleh
Bapak Andri.
- Bapak Anto dengan Bapak Dimas dan Bapak Sumirat tidak sesuai dengan
syariah, Bapak Sumirat hanya mampu menyerahkan 300 kg mangga dari
perjanjian awal 500 kg dengan kriteria yang telah dijanjikan (0,250 kg),
sisanya ditolak oleh Bapak Anto karena tidak sesuai yang dijanjikan. Sisa
200 kg lagi dipenuhi oleh Bapak Dimas dengan harga Rp. 4.250/kg padahal
perjanjian awal adalah Rp. 4000/kg, sedangkan dalam akad salam, harga
yang telah disepakatintidak dapat diubah selama jangka waktu akad.
-
1. b. Jurnal 20 Desember 2011
Bapak Anto
Dr. Piutang Salam Rp. 2.000.000,-
Cr. Kas Rp. 2.000.000,-
Bapak Dimas
Dr. Kas Rp. 2.000.000,-
Cr. Utang Salam Rp. 2.000.000,-
Bapak Sumirat
Dr. Kas Rp. 2.000.000,-
Cr. Utang Salam Rp. 2.000.000,-
21 Desember 2011
Bapak Andri
Dr. Piutang Salam Rp. 5.000.000,-
Cr. Kas Rp. 5.000.000,-
Bapak Anto
Dr. Aset Salam Rp. 2.000.000,-
Cr. Piutang Salam Rp. 2.000.000,-
Dr. Aset Salam Rp. 2.000.000,-
Cr. Piutang Salam Rp.2.000.000,-
Bapak Dimas
Dr. Utang Salam Rp. 2.000.000,-
Cr. Aset Salam Rp. 2.000.000,-
Bapak Sumirat
Dr. Utang Salam Rp. 2.000.000,-
Dr. Kerugian Salam Rp. 50.000,-
Cr. Aset Salam Rp. 2.050.000,-
8 September 2012
Bapak Andri
Dr. Aset Salam Rp. 5.000.000,-
Cr. Piutang Salam Rp. 5.000.000,-
Bapak Anto
Dr. Utang Salam Rp. 5.000.000,-
Cr. Aset Salam Rp. 4.000.000,-
Cr. Keuntungan Salam Rp. 1.000.000,-
2.
a. Perbedaan utama anatar salam dan forward
Salam Forward
Penentuan harga kuantitas Saat kontrak dibuat Saat kontrak dibuat
produk yang akan
dikirimkan
Pengiriman barang Dimasa depan sesuai Dimasa depan sesuai
dengan kontrak dengan kontrak
Pembayaran oleh pembeli Saat kontrak Saat barang diterima
dibuat,pembeli harus dimasa depan sesuai
melunasi seluruh nilai dengan kontrak
kontrak yang disetujui
Barang yang menjadi Barang yang halal dan Sesuai dengan kehendak
objek kontrak harus mudahditemui pembeli dan penjual yang
dipasar (fungable) membuat kontrak forward
umumnya salam
digunakan dalam kontrak
jual beli produk pertanian
Tujuan dibuatnya kontrak Memberikan modal kerja Lindung nilai dan
spekulasi
b. Mekanisme salam paralel
1. Pembeli dan penjual menyepakati akad salam
2. Pembeli membayar kepada penjual
3. Penjual menyerahkan barang kepada pembeli.
c. Alasan produk yang dibuatkan akad salam haruslah produk yang mudah dijumpai
di pasar adalah karena dalama akad salam harga barang pesanan yang tidak
disepakati tidak dapat berubah selama jangka waktu akad. Apabila barang yang
dikirim tidak sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati ebelumnya,maka
pembeli boleh melakukan khiar yaitu apakah transaksi dilanjutkan atau dibatalkan.
Apabila pembeli menerima, sedangkan kualitasnya lebih rendah maka pembeli
akan adanya kerugian dan tidak boleh meminta pengurangan harga, karena harga
sudah disepakati dalam akad dan tidak dapat diubah. Demikian juga jika
kualitasnya tinggi, penjual tidak dapat meminta tambahan harga dan pembeli tidak
boleh mengakui adanya keuntungan, karena diakui sebagai keuntungan dapat
dipersamakan ada unsur riba. Oleh karena itu produk/barang yang dibuatkan akad
salam harus mudah dijumpai dipasar, sehingga tidak akan terjadi pembatalan/riba
dalam perjanjian akad yang dua disepakati harga nya sulit untuk dijumpai, maka
perjanjian tersebut bias saja akan mengalami kecurangan. Produk yang mudah
dijumpai misalnya adalah produk/barang pertanian.
d. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi salam untuk Tn. Budi dan Tn. Amir
1 Juni
Tn. Amir (penjual)
Dr. Kas Rp. 35.000.000,-
Cr. Utang Salam Rp. 35.000.000,-
Tn.Budi (Pembeli)
Dr. Kas Rp. 35.000.000,-
Cr. Utang Salam Rp. 35.000.000,-
1 September
Tn. Amir (Penjual)
Dr. Utang Salam Rp. 32.000.000,-
Cr. Penjualan Rp. 32.000.000,-
Tn. Budi (Pembeli)
Dr. Aset Salam Rp. 32.000.000,-
Dr. Kerugian Rp. 3.000.000,-
Cr. Piutang Salam Rp. 35.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai