Anda di halaman 1dari 14

SOAL PERTANYAAN BAB 4

1. Bagaimana konsep islam mengenai harta ?


Jawab :
Dalam islam konsep harta dan kekayaan adalah semua yang ada di bumi dan
di langit merupakan kekuasaan yang dimiliki Allah SWT. dan manusia hanya lah
sebagai perantara sebagai khalifah dibumi dalam memelihara dan mengembangkan isi
bumi. manusia di beri kewajiban dalam menjaga kebaikan sesuai aturan yang telah
Allah SWT. melalui kitab suci umat islam yaitu Al-Quran.
2. Bagaimana penggunaan harta yang sesuai dengan syariah ?
Jawab :
Ketentuan syariah yang berkaitan dengan penggunaan harta antara lain:
1) Tidak boros dan tidak kikir (dalam batas kewajaran)
2) Memberi infak dan sedekah
3) Membayar zakat sesuai ketentuan
4) Memberi pinjaman tanpa bunga (qardhul hasan)
5) Meringankan kesulitan orang yang berutang
3. Bagaimana cara memperoleh harta yang sesuai dengan syariah ?
Jawab :
Al-Qur'an maupun hadis memberikan tuntunan cara memperoleh harta sebagai
berikut: Menguasai benda-benda mubah, melakukan akad transaksi perpindahan hak
milik, melalui warisan, hak syuf'ah, Iqtha' dan hak-hak pemberian kepada seseorang
yang diatur oleh agama.
4. Apa yang dimaksud dengan akad ?
Jawab :
Akad dalam bahas arab al-aqd (jamaknya al-uqud) berarti ikatan atau
mengikat (al-rabth) menurut terminology hukum islam, akad adalah pertalian antara
penyerahan (ijab) dan penerimaan (qabul) yang dibenarkan oleh syariah, yang
menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya.
5. Sebutkan jenis-jenis akad ?
Jawab :
Akad dari segi ada tau tidak adanya kompensasi, fikih muamalat membagi lagi akad
menjadi dua bagian, yakni akad tabarru dan akad tijarah/mu’awadah.
6. Jelaskan rukun dan syarat akad !
Jawab :
Rukun dan syarat sahnya suatu aka dada 3 yaitu sebagai berikut.
1) Pelaku, yaitu para pihak yang melakukan akad (penjual dan pembeli, penyewa
dan yang menyewakan, karyawan dan majika, shahibul maal dan mudharib,
mitra dengan mitra dalam musyarakah).
2) Objak akad merupakan sebuah konsekuensi yang harus ada dengan
dilakukannya suatu transaksi tertentu. Objek jual beli adalah barang dagangan,
objek mudharabah dan musyarakah adalah modal dan kerja, objek sewa
menyewa adalah manfaat atas barang yang disewakan.
3) Ijab qabul (serah terima) merupakan kesepakatan dari para pelaku dan
menunjukkan mereka saling rida.
7. Sebutkan jenis transaksi yang dilarang ?
Jawab :
Hal yang termasuk transaksi yang dilarang adalah sebagai berikut.
1) Semua aktivitas bisnis yang terkait dengan barang dan jasa yang diharamkan
allah
2) Riba
3) Penipuan
4) Perjudian
5) Gharar
6) Ikhtikar
7) Monopoli
8) Bai’an najsy
9) Suap
10) Taalluq
11) Bai al inah
12) Talaqqi al-rukban
8. Apa yang dimaksud dengan riba ?jelaskan tentang jenis riba ?
Jawab :
Riba berasal dari Bahasa arab yang berarti tambahan (al-ziyzdah), berkembang (an-
nuwuw) meningkat (al-irtifah)dan membesar (al-uluw). Imam sarakhzi
mendefinisikan riba sebagai tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa
adanya padanan (iwad) yang dibenarkan syariah atas penambahan tersebut.
Adapun jenis riba sebagai berikut.
1) Riba dayn (riba dari utang piutang)
Riba dayn adalah riba yang muncul karena utang piutang, dan dapat terjadi
dalam segala jenis transaksi kredit atau utang piutang dimana satu pihak harus
membayar lebih besar dari pokok pinjamannya.
2) Riba fadhl
Riba fadhl adalah riba yang muncul karena transaksi pertukaran atau barter.
Riba jenis ini dapat terjadi apabila terdapat kelebihan/penambahan pada salah
satu dari barang ribawi/barang jenis yang dipertukarkan, baik pertukaran yang
dilakukan dari tangan ketangan (tunai)maupun kredit.
9. Mengapa undian melalui sms untuk acara seperti ajang pencarian bakat di televisi
diharamkan ?
Jawab :
Karena itu termasuk dalam unsur perjudian dimana transaksi perjudian adalah
transaksi yang melibatkan dua pihak atau lebih,dimana mereka menyerahkan
uang/harta kekayaan lainnya, kemudian mengadakan permainan tertentu, baik dengan
kartu, adu ketangkasan, kuis sms, tebak sekor bola atau media lainnya. Pihak yang
menang berhak atas hadiah yang dananya dikumpulkan dari konstribusi para
pesertanya. Sebaliknya, bila dalam undian itu kalah maka uangnya pun harus
direlakan untuk diambil oleh pemenang. Semua bentuk perjudian itu dilarang, dengan
nama apapun misalnya lotre kuis sms, taruhan maupun bentuk spekulasi lainnya.
10. Sesuai ilustrasi diawal bab, apakah pendapat mahasiswa yang sedang KKN itu benar?
Jelaskan alasannya!
Jawab :
Belum seusuai dengan syariah, karena membeli hasil pertanian yang belum dapat
dipanen/mengijon termasuk perbuatan yang dilarang Allah, karena mengandung
ketidakpastian. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. yang artinya “Bagaimana
pendapatmu jika Allah mencegah biji itu untuk menjadi buah, sedang salah seorang
dari
kamu menghalalkan (mengambil) harta saudaranya.” (HR Bukhari)
11. Jelaskan prinsip keuangan islam !
Jawab :
Prinsip keuangan syariah sendiri secara ringkas harus mengacu kepada prinsip rela
sama rela (antaraddim minkum), tidak ada pihak yang menzalimi dan terzalimi (la
tazblimuna wa la tuzblamun), hasil usaha muncul bersama biaya (al kbaraj bi al
dbaman) dan untuk muncul Bersama resiko (al ghunmu bi al ghurmi)
12. Sebutkan dan jelaskan instrument keuangan syariah ?
Jawab :
Menurut Sri Nurhayati & Wasilah (2009), instrumen keuangan syariah dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1) Akd investasi yang merupakan jenis akad tijarah dengan bentuk uncertainty
contract. Kelompok akad ini adalah sebagai berikut :
a. Mudharabah, yaitu bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih, dimana
pemilik modal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola untuk
melakukan kegiatan usaha dengan nisbah bagi hasil atas keuntungan yang
diperoleh menurut kesepakatan di muka.
b. Musyarakah adalah akad kerja sama yang terjadi antara para pemilik
modal untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama
dalam suatu kemitraan, dengan nisbah bagi hasil sesuai dengan
kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai
dengan kontribusi modal.
c. Sukuk adalah surat utang yang sesuai dengan prinsip syariah.
d. Saham syariah produknya harus sesuai syariah.

2) Akad jual beli / sewa menyewa yang merupakan jenis akad tijarah dengan
bentuk certainty contract. Kelompok akad ini adalah sebagai berikut :
a. Murabahah, adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan biaya
perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati antara penjual dan
pembeli. Harga disepakati antara pembeli dan penjual pada saat transaksi
dan tidak boleh berubah.
b. Salam, yaitu transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan
belum ada. Barang diserahkan secara tangguh, sedangkan
pembayarannya dilakukan secara tunai. Sekilas transaksi ini mirip ijon,
namun dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga, dan waktu
penyerahan barang harus ditentukan secara pasti.
c. Istishna’, sistem istishna’ ini mirip dengan salam, namun dalam
istishna’pembayaran dapat dilakukan di muka, cicilan dalam beberapa
kali (termin) atau ditangguhkan selama jangka waktu tertentu. Biasanya
istishna’ diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan konstruksi
dengan kontrak pembelian barang melalui pesanan (order khusus).
Pembeli menugasi produsen (al sani’) untuk menyediakan al-mashnu
(barang pesanan), sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli (al-
mustasni’) dan menjualnya dengan harga yang disepakati.
d. Ijarah, adalah akad sewa-menyewa antara pemilik objek sewa dan
penyewa untuk mendapatkan manfaat atas objek sewa yang disewakan.

SOAL KOKOMPREHENSIF BAB 4

1. Sebagian Masyarakat Muslim di Indonesia menyatakan bahwa bunga yang


diberian perbankankonvensional tidaklah haram. Hal ini didasari oleh kenyataan
bahwa tingkat bunga bank sangat kecilkarena hanya berkisar antara 4-7% per tahun
tidak seperti zaman pra-islam, dimana peminjam akandikenakan tingkat bunga 100%
jika tidak mampu melunasi utangnya saat jatuh tempo.Setujukah andadengan alasan
bahwa bunga bank tidak haram ? Jelaskan jawaban anda terkait setuju atau tidak
setujudengan pernyataan di atas.
Jawab :
Meskipun nilai dan besar dari Bungan menurun tapi berdasarkan konsesus
para ahli Bunga masih sajatermasuk riba dan berdasarkan pengertiannya riba
merupakan stiap penambahan yang di ambil tanpa adanya penyeimbang atau
pengganti dan Bunga bank termasuk dan memenuhi kriteria sehingga bisadigolongkan
riba terlepas dari jumlah dan besarnya.
2. Transaksi Short-selling sangat lumrah dalam keuangan konvensional.
Investor melakukan short-selling dengan cara menjua saham yang tidak dimilikinya
kepada investor lainnya. Investor yangmelakuksn short-selling akhirnya akan
berharap bahwa saham yang dijualnya terlebih dahuluharganya akan turun
ketika dia membelinya kembali.
Jawab :
Tindakan ini termasuk tindakan Rekayasa Permintaan (Bai’an Najsy ) yang
dimana sama saja dengan penipuan dimana Investor menjual saham yang tidak
dimilikinya dnean menawarkan info yang tidak sesuai sehingga banyak orang yang
membeli saham tersebut dan ketika saham yang dijualnya dahulu turun maka dia akan
membelinya kembali dan mendapatkan keuntungan
3. PT. XYZ adalah sebuah toko eceran besar baru saja melakukan pembayaran tagihan
kepada pemasok barang dagangannya. Selama ini pemasok menaruh barangnya dulu
(konsinyasi) di supermarket XYZ.Jika barang dagangan pemasok telah terjual maka
14 hari kemudian PT. XYZ akan mentransfer dana ke pemasok setelah dikurangi
komisi penjualan.Pimpinan baru kemudian menerapkan kebijakan baru yang
pada intinya memperpanjang waktu pembayaran kepada pemasok, Selain itu,
proses pembayarannya juga dipersulit sehingga secaraefektif PT XYZ akan
membayar kepada pemasoknya 2 (dua) bulan setelah penjualan. Prinsip yang
mendasari perubahan system tersebut adalah mempercepat kas masuk dan
memperlambat kas keluar sebisa mungkin. Dana yang belum dikirimkan ke pemasok
di investasikan terlebih dahulu oleh PT.XYZ ke investasi jangka pendek untuk
memperoleh keuntungan .Bagaimana pendapat Anda atas kebijakan yang dimbil oleh
PT.XYZ apakah sesuai dengan syariah atau tidak? Jelaskan jawaban Anda.
Jawab :
Tindakan yang dilakukan PT XYZ ini salah karena uang yang harusnya di
setorkan dalam kurun waktu 2 bulan tersebut hakikatnya merupakan uang yang harus
disetorkan kepemasok tapi digunakan untuk meraih keuntungan pribadi dimana PT
XYZ berarti menggunakan milik orang lain demi kepentingan pribadi
4. Bapak Adi memborong manga yang ada di pohon milik Bapak Budi sebesar
rp.500.000 per pohon,tanpa melihat jumlah manga yang dapat diperoleh. Apakah
menurut anda transaksi tersebut tidak sesuai syariah, Bagaimana membuatnya agar
seusuai dengan syariah?
Jawab :
Tindakan Bapak Adi merupakan Gharar atau tindakan yang menganduk
ketidak pastian, dimana Bapakadi memborong manga meskipun jumlah pasti dari
buah mangga yang akan di panen dari pohotersebut. Nilai buah mangga bisa saja
kebih besar ataupun lebih kecil dari yang telah di bayarkan.Agar Sesuai syariah maka
bisa ditentukan Harga per satuan, Kuantitas dan Budget dari tiap pohon mangga biar
tidak ada pihak yang rugi dan kondisinya jadi jelas.
5. Apakah diperbolehkan dalam akad musyarakah seorang mitra (partner) hanya
memberikan modal sajatanpa bekerja? Jelaskan jawaban anda
.Jawab :
Prinsip normal dari musyarakah yaitu bahwa setiap mitra bisa memiliki hak untuk ikut
serta dalam manajemen dan bekerja untuk usaha patungan ini. Tetapi, para
mitra dapat juga sepakat bahwa manajemen perusahaan akan dilakukan oleh
salah satu dari mereka, dan mitra lain tidak akan menjadi bagian manajemen dari
musyarakah tersebut namun setiap pembagian keuntungan harus sesuai
dengan kesepakatan
6. Bagaimana hukumnya dipandang dari sisi syariah penukaran uang pecahan
Rp.100.000 menjadi 98 lembar pecahan Rp.1000?
Jawab :
Emas dan perak pada hadis di atas dapat dihukumkan dengan mata uang
pada saat sekarang.Berdasarkan hadis di atas, maka tukar menukar jika terjadi
antara dua jenis yang sama yaitu emas dengan emas atau perak dengan perak, maka
harus memiliki berat atau timbangan yang sama dan penyerahannya dilakukan secara
kontan. Adapun pertukaran antara dua jenis yang berbeda yaitu emas dengan perak,
maka boleh saja ada kelebihan/perbedaan dalam berat maupun timbangan namun
harus tetap dilakukan secara kontan. Jika uang kertas Rp. 10.000,- hendak ditukar
dengan pecahan yang lebih kecil misal Rp. 1.000,- maka harus berjumlah sebanyak 10
lembar uang ribuan

SOAL PERTANYAAN BAB 6

1. Apakah perbedaan mendasar antara PSAK syariah dengan AAOIFI terkait kerangka
dasar penyusunan dan penyajian laporankeuangan syariah ?
Jawab :
Perbedaan antara PSAK syariah dan AAOIFI dalam kerangka
dasarpenyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah yaitu kerangkapada PSAK
berlaku untuk semua jenis transaksi syariah yangdilaporkan oleh entitas syariah
maupun entitas konvensional baiksektor publik maupun sektor swasta sedangkan
kerangka padaAAOIFI untuk lembaga keuangan syariah dengan cara
mengambilseluruh pemikiran akuntansi kontemporer yang berlaku
kemudianmelakukan tes dan analisis.
2. Siapakah pengguna laporan keuangan syariah ?
Jawab :
Pemakai laporan keuangan meliputi :
1) Investor sekarang dan investor potensial
2) Pemilik dana qardh
3) Pemilik dana syirkah temporer
4) Pemilik dana titipan
5) Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah, dan wakaf
6) Pengawas syariah
7) Karyawan
8) Pemasok dan mitra usaha lainnya
9) Pelanggan
10) Pemerintah serta Lembaga-lembaganya,
11) Masyarakat
3. Jelaskan asas dan karakteristik transaksi syariah ?
Jawab :
Asas transaksi syariah yaitu,
1) Persaudaraan (ukhuwah) yang berarti bahwa transaksi syariah menjunjung
tinggi nilai kebersamaan dalam memperoleh manfaat, sehingga seseorang
tidak boleh mendapatkan keuntungan di atas kerugian orang lain.
2) Keadilan (adalah) yaitu selalu menempatkan sesuatu hanya pada yang berhak
dan sesuai dengan posisinya.
3) Kemaslahatan (maslahah), yaitu segala bentuk kebaikan dan manfaat yang
berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta individual dan
kolektif
4) Keseimbangan (tawazun) yaitu, keseimbangan antara aspek material dan
spiritual, aspek privat dan public, sector keuangan dan sector riil, bisnis dan
sosial serta aspek pemanfaatan serta pelestarian.
5) Universalisme (syumuliyah), dimana esensinya dapat dilakukan oleh, dengan,
dan untuk semua pihak yang berkepentingan tanpa membedakan suku, agama,
ras dan golongan sesuai dengan kerahmatan semesta (rahmatan lil alamin)

Implementasi transasksi yang sesuai dengan paradigma dan transaksi syariah harus
memenuhi sejumlah karakteristik dan persyaratan, antara lain:

1) Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling rida
2) Prinsip kebebasan bertransaksidiakui sepanjang objeknya halal dan baik
(thayib)
3) Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan sebagai pengukur nilai, bukan
sebagai komoditas
4) Tidak mengandung unsur riba
5) Tidak mengandung unsur kezaliman
6) Tidak mengandung unsur meisir
7) Tidak mengandung unsur gharar
8) Tidak mengandung unsur haram
9) Tidak menganut unsur nilai waktu dari uang (time velue of money)
10) Transaksi dilakukan berdasarkan sesuatu perjanjian yang jelas dan benar
11) Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy), maupun
melalui rekayasa penawaran (ihtikar)
12) Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah)
4. Jelaskan bentuk laporan keuangan syariah menurut PSAK dan AAOIFI ?
Jawab :
bentuk laporan syariah menurut PSAK yaitu,
1) Posisi keuangan entitas syariah disajikan sebagai laporan posisi keuangan.
laporaan ini menyajikan informasi tentang sumber daya yang dikendalikan,
struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta kemampuanberadaptasi
terhadap perubahan lingkungan.
2) Informasi kinerja entitas syariah, disajikan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lainnya. laporan ini diperlukan untuk menilai
perubahan potensial sumberdaya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa
depan.
3) Informasi perubahan posisi keuangan entitas syariah, yang dapat disusun
berdasarkan definisi dana seperti seluruh sumber daya keuangan, modal kerja,
asset likuid atau kas.
4) Informasi lain, seperti laporan penjelasan tentang pemenuhan$ungsi sosial
entitas syariah.
5) catatan dan skedul tambahan, merupakan penampung dari informasi tambahan
yang relevan termasuk pengungkapan tentangrisiko dan ketidakpastian yang
memengaruhi entitas.
bentuk laporan syariah menurut AAOIFI yaitu,

1) laporan perubahan posisi keuangan


2) laporan laba rugi
3) laporan perubahan ekuitas atau laporan perubahan saldo laba
4) laporan arus kas
5) laporan perubahan investasi yang dibatasi dan ekuivalennya
6) laporan sumber dan penggunaan dana "akat serta dana sumbangang laporan
sumber dan penggunaan dana qard hasan
5. Jelaskan Asumsi dasar, karakteristik kualitatif, dan kendala laporan keuangan
menurut PSAK ?
Jawab :
Asumsi dasar ada 2, yaitu
1) Dasar akrual, yaitu pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui
pada saat kejadian dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta
dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
2) Kelangsungan usaha (Going Concern), yaitu laporan keuangan yang disusun
berdasarkan asumsi kelangsungan usaha entitas syariah yang akan
melanjutkan usahanya di masa depan.
Karakteristik kualitatif laporan keuangan ada 4, yaitu:
1) Dapat dipahami,
informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan
tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi
tersebut terlalu sulit untuk dapatdipahami oleh pemakai tertentu.
2) Relevan,
relevan berarti harus berguna untuk peramalan (predictive) dan penegasan
(confirmatory) atas transaksi yang berkaitan sau sama lain. Relevan
juga dipengaruhi oleh hakikat dan tingkat materialitasnya.
3) Keandalan
Andal diartikan sebagai bebas daripengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau
jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara
wajar diharapkan dapat disajikan. agar dapat diandalkan maka informasi harus
memenuhi hal sebagai berikut;
a. Menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yangsecara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.-Dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan
realitas ekonomi yang sesuai dengan prinsipsyariah dan bukan
hanya bentuk hukumnya.
b. Harus diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan pihak
tertentu saja.
c. Didasarkan atas pertimbangan yang sehat dalam hal
menghadapi ketidakpastian peristiwa dankeadaan tertentu.
d. Lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
4) Dapat dibandingkan, pemakai harus dapat membandingkan laporan
keuangan entitas syariahantarperiode untuk mengidentifikasi
kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.

Kendala laporan keuangan menurut PSAK, yaitu

1) Tepat waktu. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan,
maka informasi yangdihasilkan akan kehilangan relevansinya.
2) Keseimbangan antara biaya dan manfaat. Secara substansi, evaluasi biaya dan
manfaat merupakansuatu proses pertimbangan.
6. Jelaskan Ukuran Unsur untuk laporan keuangan menururt PSAK?
Jawab :
Ukuran unsur untuk laporan keuanagn menurut PSAK adalah :
1) Biaya historis (historical cost)
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas yang dibayar atau sebesar
nilai wajar dari imbalan yangdiberikan untuk memperoleh aset tersebut
pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai
penukar dari kewajiban atau dalam keadaan tertentu, dalam jumlah kasyang
diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan
usaha yang normal.
2) Biaya kini (current cost)
Aset dinilai dalam jumlah kas yang seharusnya dibayar bila aset yang sama
atau setara aset diperoleh sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas
yang tidak didiskontokan yang mungkin akandiperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban sekarang.
3) Nilai realisasi/penyelesaian (orderly disposal)
Aset dinyatakan dalam jumlah kas yang dapat diperoleh sekarang
dengan menjual aset dalampelepasan normal. Kewajiban dinyatakan
sebesar nilai penyelesain yaitu jumlah kas yang tidak didiskontokan
yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam
pelaksanaan usaha normal.
7. Jelaskan Tujuan akuntansi dan laporan keuangan menururt AAOIFI
Jawab :
Tujuan Akuntansi menurut AAOIFL adalah
1) Untuk menentukan hak dan kewajiban dari pihak yang terlibat dengan
lembaga keuangan tersebut
2) Untuk menjaga aset dan hak-hak lembaga keuangan syariah
3) Untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan produktivitas dari lembaga
keuangan syariah
4) Untuk menyiapkan informasi laporan keuangan yang berguna kepada
pengguna laporan keuangan
Tujuan Laporan Keuangan Menurut AAOIFI yaitu,
1) Memberikan informasi tentang kepatuhan lembaga keuangan syariah terhadap
syariah Islam
2) Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban lembaga
keuangan syariah
3) Memberikan informasi kepada pihak yang terkait dengan penerimaan dan
penyaluran zakat padalembaga keuangan syariah
4) Memberikan informasi untuk mengestimasi arus kas yang dapat direalisasikan,
waktu realisasi dan risiko yang mungkin timbul dari transaksi dengan lembaga
keuangan syariah
5) Memberikan informasi agar pengguna laporan keuangan dapat menilai dan
mengevaluasi lembagakeuangan syariah apakah telah menjaga dana serta
melakukan investasi dengan tepatf. Memberikan informasi tentang
pelaksanaan tanggungjawab sosial dari lembaga keuangan syariah
8. Jelaskan Bentuk Laporan Keuangan Menurut AAOIFI
Jawab :
1) Laporan perubahan posisi keuangan
2) Laporan laba rugi
3) Laporan perubahan ekuitas atau laporan perubahan saldo laba
4) Laporan arus kas
5) Laporan perubahan investasi yang dibatasi dan ekuivalennya
6) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat serta dana sumbangan
7) Laporan sumber dan penggunaan dana Qard Hasan
9. Jelaskan tentang syarat kualitatif laporan keuangan menurut AAOIFI!
Jawab :
1) Relevan.
Syarat ini berhubungan dengan proses pengambilan keputusan sebagai alasan
utamadisusunnya laporan keuangan
2) Dapat diandalkan.
Syarat ini berhubungan dengan tingkat keandalan informasi yang disajikan.Dalam
syarat ini, harus memiliki penyajian yang wajar, objektif, dan netral sesuai
dengan perintahAllah
3) Dapat dibandingkan.
Informasi keuangan dapat dibandingkan antara lembaga keuangan syariahdan di
antara dua periode akuntansi yang berbeda bagi lembaga keuangan yang sama
4) Konsisten.
Metode yang akan digunakan untuk perhitungan dan pengungkapan akuntansi
yangsama untuk dua periode penyajian laporan keuangan
5) Dapat dimengerti.
Informasi yang disajikan dapat dimengerti dengan mudah bagi rata-rata
pengguna laporan keuangan
10. Bagaimana bentuk laporan keuangan syariah di masa depan menurut pemikir
akuntansi Islam?
Jawab :
Ada sebagian pemikir akuntansi Islam yang mengusulkan terobosan pemikiran yang
agak berbeda,diantaranya :
1) Neraca yang menggunakan nilai saat ini, untuk mengatasi kelemahan dari
historical cost yangkurang cocok dengan pola perhitungan zakat yang
mengharuskan perhitungan kekayaan dengannilai sekarang
2) Laporan nilai tambah sebagai pengganti laporan laba atau sebagai laporan
tambahan atas neraca dan laporan laba rugi

Anda mungkin juga menyukai