Pertanyaan
1. Apakah perbedaan mendasar antara PSAK Syariah dan AAOIFI dalam kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah?
Jawab :
Perbedaan antara PSAK syariah dan AAOIFI dalam kerangka dasar penyusunan dan
penyajian laporan keuangan syariah yaitu kerangka pada PSAK berlaku untuk semua
jenis transaksi syariah yang dilaporkan oleh entitas syariah maupun entitas konvensional
baik sektor publik maupun sektor swasta sedangkan kerangka pada AAOIFI untuk
lembaga keuangan syariah dengan cara mengambil seluruh pemikiran akuntansi
kontemporer yang berlaku kemudian melakukan tes dan analisis.
5. Jelaskan asumsi dasar, karakteristik kualitatif, dan kendala laporan keuangan menurut
PSAK!
Jawab :
Asumsi dasar ada 2, yaitu:
a. Dasar akrual, yaitu pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian
dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan
pada periode yang bersangkutan.
b. Kelangsungan usaha (Going Concern), yaitu laporan keuangan yang disusun
berdasarkan asumsi kelangsungan usaha entitas syariah yang akan melanjutkan
usahanya di masa depan.
Karakteristik kualitatif laporan keuangan ada 4, yaitu:
a. Dapat dipahami, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan
keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi
tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.
b. Relevan, relevan berarti harus berguna untuk peramalan (predictive) dan penegasan
(confirmatory) atas transaksi yang berkaitan sau sama lain. Relevan juga dipengaruhi
oleh hakikat dan tingkat materialitasnya.
c. Keandalan
agar dapat diandalkan maka informasi harus memenuhi hal sebagai berikut;
✓ Menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya
disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
✓ Dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi yang sesuai
dengan prinsip syariah dan bukan hanya bentuk hukumnya.
✓ Harus diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan pihak tertentu saja.
✓ Didasarkan atas pertimbangan yang sehat dalam hal menghadapi ketidakpastian
peristiwa dan keadaan tertentu.
✓ Lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
d. Dapat dibandingkan, pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas
syariah antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja
keuangan.
Kendala laporan keuangan menurut PSAK, yaitu;
a. Tepat waktu. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka
informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
b. Keseimbangan antara biaya dan manfaat. Secara substansi, evaluasi biaya dan manfaat
merupakan suatu proses pertimbangan.
10. Bagaimana bentuk laporan keuangan syariah di masa depan menurut pemikir akuntansi
Islam?
Jawab :
Ada sebagian pemikir akuntansi Islam yang mengusulkan terobosan pemikiran yang
agak berbeda, diantaranya :
a. Neraca yang menggunakan nilai saat ini, untuk mengatasi kelemahan dari historical
cost yang kurang cocok dengan pola perhitungan zakat yang mengharuskan
perhitungan kekayaan dengan nilai sekarang.
b. Laporan nilai tambah sebagai pengganti laporan laba atau sebagai laporan tambahan
atas neraca dan laporan laba rugi
Soal Komprehensif
1. Bank ABC menerapkan kebijakan denda untuk mendisiplinkan nasabah yang membeli
barang dengan akad murabahah. Mengapa penerimaan denda dari nasabah tidak
dilaporkan ke Laporan Laba Rugi Bank ABC tetapi dilaporkan dalam Laporan Sumber
dan Penggunaan Dana Kebajikan?
Jawab :
Denda yang dikenakan bentuk dari kelalaian pembeli dalam melakukan kewajiban,
denda tersebut merupakan bentuk kebajikan dari Bank ABC. Denda tersebut membuat
nasabah lebih disiplin terhadap kewajibannya dan besarnya denda sesuai dengan
perjanjian dalam akad. dana yang berasal dari denda diperuntukkan sebagai dana sosial
(qardhul hasan).
2. Di pos manakah Dana Syirkah Temporer dilaporkan dalam Laporan Posisi Keuangan
Bank Syariah? Adakah perbedaan dengan pelaporan penerimaan dana pihak ketiga
(tabungan, deposito, dan giro) pada Laporan Posisi Keuangan Bank Konvensional?
Jawab :
Dana Syirkah Temporer disajikan di kolom passiva pada neraca/laporan posisi
keuangan, terpisah dengan liabilitas (kewajiban) dan ekuitas (modal). Dana Syirkah
temporer tidak digolongkan dengan liabilitas karena jika terjadi kerugian, pengelola
dana tidak memiliki kewajiban mengembalikan dana (kecuali karena kelalaian
pengelola dana). Sedangkan liabilitas memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana
dalam kondisi apapun (untung/rugi). Dan, dana syirkah temporer tidak digolongkan
dengan ekuitas karena dana syirkah memiliki jangka waktu/jatuh tempo dan
pemiliknya tidak memiliki hak kepemilikan. Sedangkan modal tidak memiliki masa
jatuh tempo dan pemilik modal memiliki hak kepemilikan.
3. Jelaskan perbedaan utama penyaluran dana dari pihak ketiga di bank syariah dan bank
konvensional (petunjuk: analisis sisi kanan dari Laporan Posisi Keuangan Bank
Syariah dan Bank Konvensional)!
Jawab :
Pada Bank syariah penyaluran dana dari pihak ketiga meliputi skema
pendanaan/penghimpunan dana yang mencakup titipan/wadiah, investasi/mudharabah,
qard, dan Qard UI Hasan, skema pembiayaan/penyaluran dana yang mencakup jual
beli/murabahah, sewa ijarah, sewa ta’jiri, dll, serta skema layanan jasa keuangan yang
mencakup wakalah, rahn, kafalah, sharf, ujr, dan lainnya. Sedangkan pada Bank
konvensional, penyaluran dana dari pihak ketiga berupa bunga (baik untuk konsumtif,
modal kerja/investasi).