Anda di halaman 1dari 10

1. Tn. Andik dan Tn.

Mahmud sepakat melakukan akad mudharabah di mana


Tn. Andik menjadi pemilik dana dan Tn. Mahmud sebagai pengelola

1 Jan 2010 Tn. Andik menyetorkan modal berupa uang tunai senilai Rp.
300.000.000. Nisbah keuntungan antara Tn. Andik dan Tn. Mahmud
disepakati sebesar 40% dan 60%
31 Des Pendapatan usaha dan beban mudharabah adalah Rp. 60.000.000 dan
2010 Rp. 40.000.000 (pendapatan dan beban tunai)
31 Des Pendapatan usaha dan beban mudharabah adalah Rp. 60.000.000 dan
2011 Rp. 64.000.000

Diminta :
a. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi tanggal 1 Januari 2010 untuk Tn.
Andik dan Tn. Mahmud

b. Buatlah ayat jurnal yang mencatat pendapatan dan beban mudharabah tahun
2010 dan 2011 berikut jurnal pembagian labanya untuk Tn. Andik dan Tn.
Mahmud

Jawab :
1 januari 2010. Setelah melakukan akad, pemilik dana menyerahkan dana sebesar
Rp 300.000.000. Nisbah bagi hasil 40% : 60% (pemilik:pengelola)
Jurnal Tn andik
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
1 jan 2010 Investasi Mudharabah Rp300.000.000
Kas 300.000.000

Jurnal Tn Mahmud
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
1jan 2010 Kas Rp300.000.000
Dana Syirkah Temporer 300.000.000

31 Desember 2010. Jika hasil pengolahan dana selama tahun 2010 adalah:
 Pendapatan usaha 80.000.000
 Beban usaha 40.000.000
Pengelola dana akan mencatat pendapatan dan beban kemudian di akhir periode akan
dibuat jurnal penutup:
Jurnal Tn Mahmud

P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
1 jan 2010 Kas Rp80.000.000
Pendapatan 80.000.000
Beban 40.000.000
Kas 40.000.000
Pendapatan 80.000.000
Pendapatan yang belum 40.000.000
dibagikan
Beban 40.000.000

Membagi laba sesuai nisbah:


 Pengelola Dana: 40% x40.000.000 = 16.000.000
 Pemilik Dana: 60% x 40.000.000 24.000.000

Pembayaran kepada pemilik dana


Jurnal Tn Andik

P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
Kas Rp16.000.000
Pendapatan bagi hasil 16.000.000
mudharabah

Jurnal Tn Mahmud
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
Beban bagi hasil Rp16.000.000
Kas 16.000.000

Jika tidak dibagi langsung:


Jurnal Tn Andik
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
Piutang bagi hasil Rp16.000.000
Kas 16.000.000
Saat penerimaan uang :
Kas 16.000.000
Piutang bagi hasil 16.000.000

Jurnal Tn Mahmud
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
Beban bagi hasil Rp16.000.000
Kas 16.000.000
Beban bagi hasil 16.000.000
Utang bagi hasil 16.000.000
mudharabah
Ketika melakukan setoran
atas bagi hasil yang diterima
oleh bank:
Utang bagi hasil mudharabah 16.000.000
Kas 16.000.000

31 Desember 2010 Melakukan ayat jurnal penutup untuk bagi hasil tsb
Jurnal Tn Mahmud
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
Pendapatan belum dibagikan Rp40.000.000
Beban bagi hasil 40.000.000

Penyajian Laporan Keuangan Neraca


Aset:
- Investasi Mudharabah 300.000.000
- Penyisihan kerugian 0

Utang:
- Utang bagi hasil Dana syirkah temporer 300.000.000
- Penyisihan kerugian 0

31 Desember 2011 Jika hasil pengelolaan dan selama tahun 2011 adalah:
- Pendapatan usaha 60.000.000
- Beban usaha 64.000.000
Jurnal Tn Andi
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
31 des Kerugian Mudharabah Rp4.000.000
2011
Penyisihan kerugian 4.000.000

Pengelola dana akan mencatat pendapatan dan beban, kemudian akan ditutup:

Jurnal Tn Mahmud
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
31 Des Kas/Piutang Rp60.000.000
2011
Pendapatan 60.000.000
Beban 64.000.000
Kas / Utang 64.000.000
Pendapatan 4.000.000
Penyisihan kerugian 60.000.000
Beban 64.000.000
Penyajian laporan keuangan Neraca 31/12/2011
Aset:
- Investasi Mudharabah 300.000.000
- Penyisihan kerugian (4.000.000)
o Total 296.000.0000

Utang:
- Utang bagi hasil 0
- Dana syirkah temporer 300.000.000
- Penyisihan kerugian (4.000.000)
o Total 296.000.000

1 januari 2012 Pengembalian investasi mudharabah pada akhir akad dan menerima
296.000.000
Jurnal Tn Andi
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
1 jan 2012 Kas Rp296.000.000
Penyisihan kerugian 4.000.000
Investasi Mudharabah 300.000.000

Jurnal Tn Mahmud
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
1 jan 2012 Dana syirkah temporer Rp300.000.000
Kas 296.000.000
Penyisihan kerugian 4.000.000

2. Jelaskan perbedaan antara akad mudharabah dengan musyarakah berdasarkan


hal-hal di bawah ini.
a. Pihak yang menyetorkan
jika dalam akad mudharabah pihak yang menyetorkan modal hanya sesorang
yang memiliki modal (mudharib) sedangkan pada akad musyarakah pihak
pengelola maupun pemilik modal bisa memberikan modal atau dana kepada
usaha yang dijalankan
b. Pembagian keuntungan dan kerugian
pembagian keuntungan dari akad mudharabah dan musyarakah sama – sama
menggunakan persentase atau nisbah sesuai dengan kesapakatan antara
pengelola dan pemilik dana namun perbedaannya terletak di pembagian
kerugiannya. Di dalam akad mudharabah apabila terjadi kerugian ditanggung
oleh pemilik dana kecuali ada kelalaian atau pelanggaran kontrak oleh
pengelola dana maka penyelesaiannya yang pertama diambil terlebih dahulu
dari keuntungannya, yang kedua jika melebihi keuntungan maka diambil dari
pokok modal. Sedangkan dalam akad musyarakah apabila terjadi kerugian
akan dibagi secara proposional sesuai dengan porsi modal dari masing-masing
mitra.
c. Pembagian kerja
dalam akad mudharabah yang menjalankan kegiatan hanya pengelola nya saja
sedangkan pemilik dana tidak ikut menjalankan kegiatan usaha, sedangkan
dalam akad musyarakah pihak pengelola dan pemilik dana (para mitra)
berpartisipasi dalam pekerjaan usahanya

3. Tuan adi membeli rumah dari Bank Syariah ABC menggunakan akad
murabahah. Berikut ini adalah tranasksi yang terkait dengan akad tersebut
1 juni 2012 Akad murabahah disepakati. Adapun perincian harga adalah sebagai
berikut
- Harga beli rumah (developer ke bank): Rp200.00.000
- Keuntungan yang disepakati: Rp40.000.000
- Periode cicilan 10 tahun
- Pembayaran setiap bulan
- Jumlah pembayaran cicilan/bulan:Rp2.000.000
1 juli 2012 Tuan adi membayar cicilan pertama kepada Bank Syariah ABC
25 agustus Tuan adi telat membayarkan cicilan kedua. Pembayaran cicilan
2012 termasuk denda keterlambatan adalah sebesar Rp2.100.000

Perhitungan cicilan pokok dan pendapatan murabahah menggunakan metode


proposional
Diminta :
a. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi yang terjadi pada tanggal 1 juni,
1 juli, dan 25 agustus 2012 di buku bank syariah ABC dan Tn Adi
b. Bagaimana perlakuan akuntansi terkait pengenaan denda pada buku bank
syariah ABC?
c. Buatlah penyajian piutang murabahah per tanggal 31 desember 2012 pada
bank syariah ABC atas penjualan rumah kepada Tn Adi
d. Jika terjadi kerusakan pada rumah yang ditinggali oleh tuan Adi sebelum lunas
cicilan pembayarannya siapakah yang harus menanggungnya? Jelaskan
jawaban anda

Jawab :
Ayat Jurnal untuk mencatat transaksi yang terjadi pada transaksi di Bank Syariah
ABC dan Tn. Adi adalah :
Akad murabahah disepakati dan terjadi penyerahan aset
Jurnal Bank Syariah ABC
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
1 Juni 2012 Aset Rp200.000.000.
Kas 200.000.000.

Piutang murabahah 240.000.000


Margin tangguhan 40.000.000
murabahah
Aset murabahah 200.000.000
Jurnal Tn adi
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
1 Juni 2012 Aset murabahah Rp200.000.000.
Beban murabahah 40.000.000
tangguhan
Hutang murabahah 240.000.000

Tn. Adi membayar cicilan pertama


Jurnal Bank Syariah ABC
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
1 Juli 2012 Kas Rp2.000.000.
Margin murabahah 333.333
tangguhan
Piutang murabahah 2.000.000
Pendapatan margin 333.333

Jurnal Tn Adi
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
1 Juli 2012 Hutang murabahah Rp2.000.000.
Beban murabahah 333.333
Beban murabahah 2.000.000
tangguhan
Kas 333.333

Tn. Adi membayar cicilan ke 2 dan dikenakan denda karena telat


Junal Bank Syariah ABC
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
25 Agt 2012 Kas Rp2.000.000.
Margin murabahah 333.333
tangguhan
Piutang murabahah 2.000.000
Pendapatan margin 333.333

Dana kebajikan – kas 2.100.000


Dana kebajikan – denda 2.100.000
Jurnal Tn Adi
P
Tanggal Keterangan Debit Kredit
R
25 Agt 2012 Hutang murabahah Rp2.000.000.
Beban murabahah 333.333
Beban murabahah 2.000.000
tangguhan
Kas 333.333

Kerugian 2.100.000
Kas 2.100.000

b. Perlakuan akuntansi terkait pengenaan denda pada Tn. Adi oleh Bank Syariah ABC
adalah:
Dengan mendebit Dana Kebajikan-Kas sebesar Rp 2.100.000 dan mengkredit Dana
Kebajikan- Denda sebesar Rp 2.100.000. Pada dasarnya, denda tidak boleh diakui
sebagai pendapatan penjual karena apabila diakui termasuk riba. Sehingga denda
dapat diberlakukan sebagai hukuman/ sanksi bagi orang yang lalai agar ia lebih
disiplin dalam menunaikan kewajiban hutangnya. Denda yang dikenakan akan
disalurkan sebagai dana kebajikan (Sosial) bagi orang yang membutuhkan.

c. Penyajian Hutang Murabahah per Tanggal 31 Desember 2012 pada Bank Syariah
ABC :

d. Jika terjadi kerusakan pada rumah yang ditinggali oleh Tn. Adi sebelum lunas
cicilan pembayarannya, maka kerusakan ditanggung oleh Tn. Adi. Karena akad telah
disepakati dan barang (asset murabahah) telah diserahterima kan kepada pembeli
maka apabila terjadi kerusakan menjadi tanggung jawab pembeli.
4. Jelaskan perbedaan akad salam dengan istishna berdasarkan aspke-aspek
dibawah ini!

Subjek Salam Istishna Aturan dan keterangan


Muslam Fiih
artinya barang tidak
Mashnu artinya
Pokok mesti harus dibuat Barang ditangguhkan
barang mesti dibuat
kontrak atau mengalami dengan speksifikasi
terlebih dahulu
proses terlebih
dahulu.
Dibayar saat Boleh saat kontrak
kontrak, maksudnya boleh diangsur,
harga barang boleh kemudian hari. Cara penyelesaian
pesanan yang sudah Harga yang pembayaran meruapakan
Harga
disepakati tidak disepakati tidak perbedaan utama antara
boleh berubah dapat berubah salam dan istishna
selama jangka waktu walaupun biaya
akad produksi meningkat
Salam mengikat semua
pihak sejak semula,
Mengikat secara sementara Istishna
Mengikat secara
asli (thabi’i) artinya dianggap mengikat
Sifat ikutan (thaba’i) dan
pada akad salam berdasarkan pandangan
kontrak pada dasarnya tidak
mengikat smua para ahli fikih demi
dapat dibatalkan.
pihak sejak semula. kemaslahatan serta tidak
bertentangan dengan
aturan syariah

5. Dalam akad salam dan istishna terdalam kontrak salam parallel dan istishna
parallel. Menurut anda, apakah kontrak-kontrak tersebut sudah terlepas dari
unsur ta’alluq? Jelaskan!

Jawaban :
 Salam paralel adalah melaksanakan dua transaksi salam yaitu antara
pemesan /pembeli dan penjual, serta antara penjual dengan pemasok
(supplier) atau pihak ketiga lainnya hal ini terjadi ketika penjual tidak
memiliki barang pesanan dan memesan kepada pihak lain untuk
menyediakan barang pesanan tersebut .
 Istishna’ parallel: adalah suatu bentuk akad istishna’ antara penjual dan
pemesan, dimana untuk memenuhi kewajibannya kepada pemesan, penjual
melakukan akad istishna’ dengan pihak lain (sub kontraktor) yang dapat
memenuhi aset yang dipesan pembeli. Syaratnya akad istishna’ pertama tidak
bergantung pada istishna’ kedua. Selain itu penjual tidak boleh mengakui
adanya keuntungan selama konstruksi.
 Ta’alluq (akad bersyarat)terjadi apabila ada dua akad saling dikaitkan
dimana berlakuknya akad pertama tergantung pada akad kedua sehingga
dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya rukun (sesuatu yang harus ada
dalam akad)

Salam paralel dan istishna paralel sudah terlepas dari ta’alluq. Dimana seperti yg
kita ketahui bahwa ta’alluq adalah akad satu bergantung dengan akad yang lain.
Sebagai contoh nasabah memesan jagung 1 kuintal kepada petani melalui bank
dengan kualitas sedemikin rupa. Selanjutnya, bank memesan pesanan nasabah
tersebut kepada pemasok. Nah pada saat yang ditentukan, pesanan itu diserahkan
oleh bank kepada nasabah. Ternyata kualitasnya tidak sesuai dengan apa yang
diminta. Disini, nasabah/pembeli diperbolehkan melakukan khiar yaitu apakah
transaksi dilanjutkan atau dibatalkan. Nasabah ini memilih untuk membatalkan
pesanannya. Namun, transaksi antara bank syariah dengan pemasok tidak boleh
dibatalkan, artinya tetap berjalan. Bank bisa menyikapi hal ini dengan mencari
nasabah lain untuk membelinya. Jadi, pada prinsipnya akad salam dan istishna
terbebas dari ta’alluq, dimana akad pemasok dengan bank tidak tergantung dengan
akad bank dengan nasabah.

Anda mungkin juga menyukai