Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : RINA YANTI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 850054788

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK4005/PROFESI KEGURUAN

Kode/Nama UPBJJ : 12/MEDAN

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS


TERBUK
NASKAH TUGAS MATA
KULIAH UNIVERSITAS
TERBUKA SEMESTER:
2021/22.1 (2021.2)

Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Kode/Nama MK : MKDK4005/Profesi Keguruan
Tugas :3

No. Soal
1. Diberikan suatu kasus dalam pembelajaran berikut.
Pak Edwin adalah seorang guru bahasa Inggris yang mengajar di kelas dengan siswa yang mayoritas
memiliki gaya belajar auditori, sehingga kemampuan literasi siswa kurang baik. Hal ini tentu saja berimbas
pada hasil ujian siswa yang kurang memuaskan. Berdasarkan kondisi tersebut, Pak Edwin memutuskan
untuk focus dalam melatih kemampuan siswa melalui rekaman suara serta video pembelajaran Berikan
analisis kalian terkait tugas guru sebagai pendidik terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan Pak
Edwin!

2. Diberikan suatu kasus dalam pembelajaran berikut.


Bu Nety adalah seorang guru sejarah yang memiliki seorang siswa dengan kecenderungan gaya belajar
visual, sedangkan teman lainnya memiliki kecenderungan gaya belajar audio-visual. Dengan proses
pembelajaran yang dilakukan, siswa tersebut memiliki kesulitan dalam mengingat fakta penting sejarah,
sehingga nilainya tidak memuaskan. Berdasarkan kondisi tersebut, berikan analisis kalian mengenai tugas
guru sebagai pendidik dan berikanlah rekomendasi yang tepat untuk peningkatan pembelajaran di kelas
Bu Nety!

3. Diberikan suatu kasus dalam pembelajaran berikut.


Anda adalah seorang guru yang tinggal di daerah dengan mayoritas orang tua siswa bekerja sebagai
panambang lepas. Karena penghasilan yang kecil, banyak siswa yang memutuskan untuk membantu
orang tuanya menjadi penambang lepas, dan akhirnya membuat pendidikan mereka terbengkalai.
Berdasarkan kondisi tersebut, berikan analisis kalian mengenai tugas guru sebagai pembimbing dan
berikanlah rekomendasi yang tepat untuk membantu siswa di daerah tersebut!

4. Rani adalah seorang siswi berumur 8 tahun masih mengalami kesulitan dalam membaca, padahal Rani
telah duduk di bangku kelas 2 SD. Dalam kesehariannya, Rani lebih senang menggambar, namun tidak
memiliki minat dalam membaca. Untuk meningkatkan potensi bahasa Rani, buatlah sebuah rencana
kegiatan/pembelajaran yang dapat diterapkan!

5. Seorang guru yang telah bekerja selama 10 tahun mengikuti sebuah seminar mengenai pembelajaran
abad 21 berbasis IT, di mana pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi dirasa lebih efisien dan
modern. Dari seminar tersebut, beliau sangat tertarik untuk mengembangkan pembelajarannya di kelas
menjadi berbasis IT. Buatlah rencana pengembangan kemampuan professional guru tersebut agar Ia
dapat menerapkan pembelajaran berbasis IT dengan sukses!
1. Menurut saya sebaiknya kita sebagai guru harus memahami apa, bagaimana,
yang di sukai siswa kita. Dalampemblajaran contoh nya kita tidak bisa suka hati
untuk menggunakan media apa, tetapi kita harus sesuaikan dengan apa yang di
sukai siswa. Jika dalam pembelajaran pak Edwin siswa nya lebih paham atau
suka dengan gaya belajar rekaman serta video , maka kita sebagai guru
mengusahakan nya agar pembelajaran berjalan maksimal.

2. Media pembelajaran sendiri diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat


digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim (guru) kepada penerima (peserta
didik), sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa
yang menjurus ke arah terjadinya proses belajar. Penggunaan media
pembelajaran dengan tepat diharapkan dapat memberikan dasar pengalaman
kongkret, mempertinggi perhatian siswa, memberikan realitas, memberikan
hasil belajar permanen, menambah perbendaharaan non verbalistik, dan
memberikan pengalaman baru, Sanjaya (2007:459). Melihat pentingnya media
dalam pembelajaran tersebut, maka kemampuan guru dalam menentukan media
pembelajaran yang tepatpun mutlak diperlukan. Ada banyak pilihan media
pembelajaran, namun tidak semua media pembelajaran itu cocok digunakan,
tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan (tujuan, materi, dan peserta didik).

3. Ada program pemerintah namanya Kartu Indonesia Pintar. Nah, program itu
bisa sih digunakan buat nunjang kondisi ekonomi siswa yang bersangkutan biar
nggak putus sekolah. Jaman sekarang sekolah udah gampang banget karena
banyak program" pemerintah nggak cuman KIP, tapi ada beasiswa
kemdikbudristek untuk siswa SD, SMP, SMA dan itu bisa digunakan (kalau ybs
mau mengajukan diri).Beda sama jaman dulu yang kalau bukan keturunan darah
biru bakalan nggak bisa sekolah. Segala sesuatu itu bisa sulit / bisa mudah
tergantung orangnya. Terlepas dari soal bagaimana tugas guru untuk mendidik
dst. sebenarnya itu juga sangat tidak relevan jika guru "digantungkan" sebagai
orang yang "harus" memberikan solusi untuk setiap problematika multieksternal
bagi siswanya karena tugas guru adalah mengajar dan mendidik, bukan untuk
memberikan tanggapan dari setiap problematika yang "dihujankan" siswa
kepadanya.
4.1. Mengidentifikasi serta menetapkan tingkah laku dan kepribadian anak
didik sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan zaman. 2.
Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat untuk
mencapai sasaran yang akurat. 3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode
dan tehnik belajar mengajar dan dianggap paling tepat dijadikan pegangan
guru dalam menunaikan kegiatan mengajar.

5. 1. Pelatihan Dunia Digital

Sebelum bisa menerapkan pembelajaran digital, seluruh guru perlu


dipersiapkan. Guru perlu mendapat pelatihan tentang metode pembelajaran
digital.

Pelatihannya meliputi penguasaan aplikasi penunjang, penggunaan media


ajar, memaksimalkan fungsi internet, mengoptimalkan penggunaan source
digital, dll.

Institusi pendidikan tidak bisa sepenuhnya bergantung dengan program


peningkatan kompetensi guru yang dijalankan pemerintah. Pihak sekolah bisa
melaksanakan sendiri program pelatihan bagi guru-guru.

Untuk memaksimalkan pelatihan, tentu saja membutuhkan tentor yang


berpengalaman. Institusi pendidikan butuh menyiapkan anggaran khusus
untuk memenuhi hal ini.

2. Menyediakan Jaringan Internet

Jaringan internet adalah kebutuhan wajib dalam rencana pengembangan


sekolah berbasis digital.

Dengan adanya jaringan internet, proses belajar mengajar bisa lebih variatif.
Materi ajar tidak terbatas pada handbook. Tersedia banyak source di internet
yang bisa dimanfaatkan untuk melengkapi informasi atau materi yang sedang
diajarkan.

Siswa juga bisa mengakses internet di sekolah untuk kebutuhan belajar.


Bahan-bahan tugas bisa mereka cari di internet.
Supaya lebih aman, website-website yang tidak dibutuhkan dalam proses
pendidikan bisa di blok.

Butuh jaringan internet stabil supaya kegiatan belajar mengajar bisa lancar.
Pihak sekolah bisa mencari penyedia layanan internet terbaik di kotanya.

Karena jaringan internet akan diakses oleh banyak orang, akan dibutuhkan
paket internet yang besar. Selain itu, dibutuhkan juga anggaran untuk
menyediakan router dan kabel LAN supaya internet bisa diakses di seluruh
kelas.

3. Melengkapi Media Ajar

Pada pembelajaran digital, para guru akan membutuhkan media ajar


tambahan yaitu proyektor. Melalui proyektor inilah materi pelajaran bisa
ditampilkan.

Dengan proyektor tersebut, materi ajar bisa disampaikan dalam bentuk file
presentasi. Dengan teknologi ini, guru-guru bisa lebih banyak memberikan
ilustrasi bagi siswa. Ilustrasi berupa gambar dan video bisa dengan mudah
didapatkan di internet, kemudian bisa ditampilkan melalui proyektor.

Untuk mendorong pembelajaran yang lebih optimal, siswa juga bisa didukung
dengan tablet sebagai media belajar.

Pemerintah sudah menggagas hal ini dan mulai mendistribusikan tablet ke


beberapa sekolah negeri.

Bagi sekolah swasta, perlu menyediakan anggaran yang besar untuk


pengadaan ini. Jika sekolah belum mampu menanggung, peserta didik bisa
dihimbau untuk memiliki tablet pribadi.

Tiap-tiap kelas juga perlu disediakan stop contact yang cukup banyak supaya
lebih mudah untuk mengisi daya pada tablet atau laptop yang dibawa siswa
dan guru.

4. Membangun Sistem Informasi Akademik Terpadu


Pada dasarnya sistem informasi semacam ini digunakan untuk mengoptimasi
pengelolaan seluruh aktivitas akademik.

Manajemen sekolah bisa lebih dimudahkan dengan adanya Sistem Informasi


semacam ini.

Beberapa hal yang bisa dipermudah pekerjaannya dengan Sistem Informasi


Akademik Terpadu misalnya: pencatatan absensi, pembayaran SPP,
penggajian karyawan sekolah, transaksi di perpustakaan, transaksi koperasi
sekolah, dll.

Berkaitan dengan konteks pembelajaran, sistem ini bisa digunakan untuk


menunjang penerapan E-Learning.

Sistem Informasi semacam ini cukup rumit pembuatannya. Pihak institusi


pendidikan bisa membeli Sistem Informasi Akademik Terpadu yang sudah
beredar atau mempekerjakan tim programming untuk membuat Sistem
Informasi Akademik Terpadu sesuai kebutuhan sekolah.

Selain anggaran untuk menyediakan sistemnya, dibutuhkan juga anggaran


untuk menyediakan server yang cukup besar dengan kinerjanya mumpuni.
Hal ini untuk menunjang penyimpanan data akademik yang besar dan
kemudahan akses.

5. Menjalankan Sistem E-Learning

Sistem E-Learning adalah pembelajaran yang dilakukan secara daring. Bisa


dilakukan secara interaktif dengan video call, atau dengan menyediakan
konten pelajaran digital.

Dengan sistem E-Learning, pembelajaran bisa dilakukan dari jarak jauh. Selain
itu, siswa juga bisa mengakses materi ajar dimanapun dan kapanpun.

Menjalankan rencana pengembangan sekolah memang tidak mudah. Dana


biasanya menjadi kendala yang paling besar. Masih banyak institusi
pendidikan yang tidak memiliki dana cukup untuk melakukan
pengembangan.
Jika sekolah negeri masih bisa bergantung pada pendanaan dari pemerintah,
sekolah swasta harus lebih struggling.

Sekolah swasta memang bisa menarik SPP besar, tapi hal ini hanya bisa
berlaku bagi sekolah yang sudah mapan dan infrastruktur penunjangnya
sudah lengkap. Jika masih tahap pengembangan awal, rasanya kurang bijak
jika harus menarik bayaran terlalu mahal.

Salah satu solusi yang bisa digunakan adalah dengan mengajukan Pinjaman
Modal Kerja dari Pintek. Produk pinjaman ini dihadirkan oleh Pintek untuk
memfasilitasi institusi pendidikan mendapatkan dana.

Anda mungkin juga menyukai