Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : WETIRI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 817380837

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4403/Pendidikan Anak di SD

Kode/Nama UPBJJ : 83/ KENDARI

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2021
Soal
1. Mengapa anak dalam situasi darurat memerlukan perlindungan khusus? Jelaskan
disertai contoh!
2. Salah satu hak penting anak adalah ”pendapatnya dihargai atau dihormati”.
Bagimana implementasi hak berpendapat tersebut dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana tujuan negara dalam rangka pelaksanaan hak-hak anak dalam bidang
pendidikan di sekolah dasar?
4. Mengapa siswa sekolah dasar perlu diberikan layanan bimbingan konseling? Berikan
argumentasi ilmiah anda!
5. Terdapat suatu kasus dikelas sering terjadi kehilangan uang dan barang. Bahkan guru
termasuk pernah menjadi korban kehilangan uang yang tidak sedikit karena dompet
yang ditinggal istirahat dalam tas di meja. Setelah dilakukan penyelidikan diketahui
ada salahsatu siswa di keas tersebut pelakunya. Bagaimana bimbingan konseling
berupaya menyelesaikan kasus tersebut?
6. Mengapa model bimbingan konseling komprehensif sesuai dilaksanakan di sekolah
dasar? Bagaimana implementasi layanan bimbingan konseling komprehensif di
sekoah dasar?
Jawab :
1. Perlindungan Khusus adalah suatu bentuk perlindungan yang diterima oleh Anak
dalam situasi dan kondisi tertentu untuk mendapatkan jaminan rasa aman terhadap
ancaman yang membahayakan diri dan jiwa dalam tumbuh kembangnya. Definisi
lain Perlindungan anak dalam situasi darurat dari child protection working grup
(2012) yaitu pencegahan dari dan penanganan terhadap perlakuan salah,
penelantaran, eksploitasi dan kekerasan terhadap anak dalam sebuah kondisi yang
mengancam dan membutuhkan penanganan segera. Pada definisi ini mereka
mengambil dimensi preventif upaya perlindungan khususnya. Contohnya yaitu
perlindungan anak secara khusus diberikan pada situasi darurat. Anak korban
kekerasan seksual yang menyebabkan adanya trauma dari sang anak untuk bertemu
lawan jenisnya yang lebih tua..
2. Bagaimana implementasi hak berpendapat tersebut dalam kehidupan sehari-hari?
Peristilahan yang digunakan dalam UU No.9 tahun 1998 adalah kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum. Sesungguhnya yang dimaksud didalam
undang-undang ini adalah berasal dari hak kebebasan mengeluarkan pendapat yang
diatur di dalam DUHAM ataupun Kovenan Sipil dan Politik (SIPOL) khususnya
pasal 19 (Kovenan disetujui dan terbuka untuk ditandatangani, pengesahan dan
penyertaan dengan Resolusi majelis umum 2200 A (XXI) 16 Desember 1996).
Berangkat dari pasal 19 Kovenan SIPOL, maka UU No.9 tahun 1998 dibentuk selain
bersumber pada pasal 28 UUD] 1945 yang menjamin hak warga negara. Pembatasan
dalam pelaksanaannya yang dimungkinkan pasal 19 kovenan adalah; 1)
Menghormati hak-hak dan nama baik orang lain; 2) Menjaga keamanan nasional atau
kesehatan atau ketertiban umum atau kesusilaan umum.
Apabila diamati, implementasi kebebasan berpendapat di Indonesia ini secara
regulasi memang sudah diterapkan secara baik oleh Indonesia melalui undang-
undang, namun hanya penerapan secara regulasi saja tidaklah cukup karenan tetap
harus ada pelaksanaan dari reguasi tersebut, tidak hanya sekedar aturan saja.
3. Bagaimana tujuan negara dalam rangka pelaksanaan hak-hak anak dalam bidang
pendidikan di sekolah dasar?
Tujuan negara dalam rangka pelaksanaan hak-hak anak dalam bidang pendidikan di
sekolah dasar yaitu:
 Pertama, perlindungan hukum bagi peserta didik dalam penyelenggaraa
pemenuhan hak atas pendidikan telah terinventarisasi dengan sangat jelas, mulai
dari Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
Konstitusi hingga Peraturan Daerah Karanganyar Nomor 31 telah
mengamanatkan pemenuhan hak atas pendidikan bagi masyarakat oleh
pemerintah.
 Kedua, Pelaksanaan pemenuhan hak atas pendidikan di Kabupaten Karanganyar
berjalan berdasarkan konstitusi dan berbagai aturan di bawahnya mulai dari
Undang-undang hingga Peraturan Daerah.
 Ketiga, sejalan dengan dilaksanakannya pendidikan gratis (free education) di
Kabupaten Karanganyar, ternyata tidak semua sekolah yang ada bisa
melaksanakan pendidikan gratis, terutama di sekolah swasta dan sekolah yang
notabane adalah sekolah exs. RSBI. Hal ini dikarenakan jumlah dana BOS yang
diberikan belum bisa mencukupi biaya operasional sekolah, ini menjadi
hambatan yang utama. Sekolah yang belum bisa melaksanakan pendidikan gratis
tetap mengadakan pungutan terhadap orangtua siswa.
4. Mengapa siswa sekolah dasar perlu diberikan layanan bimbingan konseling? Berikan
argumentasi ilmiah anda!
Bimbingan konseling dilihat dari katanya terdiri dari dua kata yaitu bimbingan dan
konseling. Menurut Tolbert, bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan
dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu
agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan
penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari. Sedangkan konseling
sebenarnya merupkan salah satu teknik atau layanan di dalam bimbingan. Sehingga
dapat dikatan bahwa bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karier, melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Pendidikan di tingkat sekolah dasar merupakan momen paling penting untuk
menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak. Pada saat itulah anak berkembang
dengan aktif-aktifnya. Mereka mudah menangkap hal-hal baru yang ada di
sekitarnya. Pada momen-momen inilah orang tua jangan sampai menyia-nyiakan
momen tersebut. Maka dari itu, dilingkungan keluarga peran orang tua sangat di
perlukan.
Dilingkungan sekolah peran guru juga tidak kalah pentingnya. Disinilah peran
Bimbingan Konseling sangat diperlukan. Menjadi seorang guru SD tidak sebatas
hanya butuh kesabaran, ketelatenan dan penguasaan terhadap materi. Tetapi juga
harus memahami kondisi anak didiknya. Sehingga dapat mengarahkan anak didiknya
dengan baik.
5. Bagaimana bimbingan konseling berupaya menyelesaikan kasus tersebut
Bimbingan konseling berupaya menyelesaikan kasus tersebut dengan beberapa cara
yaitu sebagai berikut :
 Guru bimbingan konseling/konselor mengundang para peserta konferensi kasus,
baik atas insiatif guru, wali kelas atau konselor itu sendiri. mereka yang diundang
adalah orang-orang yang memilki pengaruh kuat atas permasalahan dihadapi
siswa (konseli) dan mereka yang dipandang memiliki keahlihan tertentu terkait
dengan permasalahan yang dihadapi siswa, seperti : orang tua, wali, kepala
sekolah, guru tertentu yang memilki kepentingan dengan masalah siswa, wali
kelas dan bila perlu dapat menghadirkan ahli dari luar yang berkepentingan
dengan masalah siswa, seperti: psikolog, dokter dan ahli lain yang terkait.
 Pada saat awal pertemuan konferensi kasus,kepala sekolah atau konselor
membuka acara pertemuan dengan menyampaikan maksud dan tujuan
dilaksanakan konferensi kasus dan permintaan komitmen dari para peserta untuk
membantu mengentaskan masalah yang dihadapi siswa, serta menyampaikan
pentingnya pemenuhan asas-asas dalam bimbingan dan konseling, khususnya
asas kerahasiaan
 Guru atau konselor menampilkan dan mendekripsikan permasalahan yang
dihadapi siswa. Dalam mendeskripsikan masalah siswa, terlebih dahulu
disampaikan tentang hal-hal positif dari siswa, misalkan tentang potensi, sikap
dan perilaku positif yang dimiliki siswa, sehingga para peserta bisa melihat hal-
hal positif dari siswa yang bersangkutan. Selanjutnya disampaikan berbagai
gejala dan permasalahan siswa dan data / informasi lainnya tentang siswa yang
sudah terindentifikasi / terinventarisasi serta upaya-upaya pengentasan yang telah
dilakukan sebelumnya.
 Setelah pemaparan masalah siswa, selanjutnya para peserta lain mendiskusikan
dan diminta tanggapan, masukan dan konstribusi persetujuan atau penerimaan
tugas dan peran masing-masing dalam rangka pengetahuan / remedial atas
masalah yang dihadapi siswa.
 Setelah berdiskusi atau mungkin juga berdebat maka selanjutnya konferensi
menyimpulkan beberapa rekomendasi / keputusan berupa alternatif- alternatif
untuk dipertimbangkan oleh konselor, para peserta dan siswa yang bersangkutan
untuk mengambil langkah-langkah penting berikutnya dalam rangka pengentasan
masalah siswa.
6. Mengapa model bimbingan konseling komprehensif sesuai dilaksanakan di sekolah
dasar? Bagaimana implementasi layanan bimbingan konseling komprehensif di
sekolah dasar?
Model bimbingan konseling komprehensif sesuai dilaksanakan di sekolah dasar
karena ada lima yang melatarbelakangi perlunya layanan bimbingan dan konseling di
sekolah yaitu: Pertama, Permasalahan akademik berupa permasalahan belajar dalam
kelas, kesulitan belajar, guru mengajar tidak menyenangkan dan permasalahan
belajar karena faktor teman sebaya. Kedua, Non akademik berupa permasalahan
perkembangan individu seperti kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler yang ada di
sekolah. Ketiga, masalah perbedaan individual, yaitu perbedaan status sosial,
perbedaan ekonomi, perbedaan kemampuan dan kompetensi siswa. Keempat,
Masalah kebutuhan individu adalah hal-hal yang terkait aspek-aspek yang
dibutuhkan oleh siswa dalam belajar berbeda karena setiap siswa memiliki
kebutuhan dan gaya belajar yang beda-beda . Kelima, masalah penyesuaian diri dan
kelainan tingkah laku, dalam hal ini siswa memiliki karakteristik tingkah laku yang
berbeda-beda, ada yang memiliki kemampuan sosial (Interpersonal Intelegence) baik
tetapi belum memiliki kemampuan individual (Intrapersonal Intelegence) yang baik
demikian juga sebaliknya, dengan kata lain bahwa teori Multiple Intelegence yang
dibawa Gardner sangat relevan dengan perkembangan seseorang.
Bagaimana implementasi layanan bimbingan konseling komprehensif di sekolah
dasar?
Pelaksanaan bimbingan konseling bagi siswa SD merupakan bagian penting dalam
perkembangan kepribadian, baik secara intelektual, sosial dan emosional. Bimbingan
ini mencoba mendorong peserta didik agar dapat mewujudkan cita-cita dengan cara
sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemadirian dalam
pemahaman diri dan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Implentasi pelaksanaan
bimbingan konseling di SD memang masih dalam proses pencarian bentuk yang
tepat, sehingga belum optimal pula pelaksanannya. Mengingat masih banyaknya PR
yang menjadi kendala saat pelaksanaan, terlebih lagi sumber daya guru yang
memadai sebagai guru bimbingan. Sebagai langkah awal pijakan melakukan
bimbingan konseling dilaksanakan di kelas masing-masing. Program kerja tersebut
disesuaikan dengan tahap perkembangan, keterpaduan dalam pembelajaran, berbagai
latar belakang siswa, status sosial ekonomi serta kemampuan dasar dan bakat-
bakatnya

Anda mungkin juga menyukai