Anda di halaman 1dari 2

JAWAB

1. Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki setiap manusia sejak dia lahir.Hak ini harus
dihormati dan tidak dapat diambil darainya.
Namun dalam kenyataannya,banyak pelanggaran terhadap hak ini.sehingga, untuk melindungi hak
asasi manusia ini diperlukan rule of law, yaitu aturan hukum yang kuat dan dapat melindungi setiap
orang secara adil.
Dalam Undang-undang Dasar 1945, kesetaraan dimata hukum ini dijamin pada pasal 27 ayat 1 yang
berbunyi “Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
Sebagai contoh, setiap orang apapun agamanya akan mendapat perlindungan yang sama di depan
hukum untuk memeluk agama yang diyakininya dan untuk beribadah sesuai dengan ajaran
agamanya.
Kebebasan ini dijamin oleh hukum, dan sesuai dengan rule of law, kebebasan ini dijamin secara
merata, sama dimata hukum tanpa memandang agama yang dianut.Bila kemudian ada seorang
warga Negara yang hak beribadahnya diganggu, maka hukum harus melindunginya dan
menghukum orang yang melanggar hak asasi tersebut.
2. Dalam pasal 28I ayat (4) UUD 1945 pasca amandemen jelas menunjukkan tanggung jawab Negara
dalam HAM.Konsep yang demikian haruslah dipahami oleh Negara sebagai konsep pertahapan
maju kewajiban hak asasi manusia dan perlindungan hak-hak konstitusional melalui strategi legislasi
(progressive realization).
3. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi “segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam
hokum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hokum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”.
4. Pasal 28 B UUD 1945 berbunyi (1) “ Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah. (2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
5. Perkembangan Hak Asasi Manusia dimulai sejak zaman sebelum orde baru atau zaman demokrasi
parlementer.Pada masa ini hak asasi tidak termuat dalam suatu piagam terpisah, seperti yang
tercantum dalam undang-undang dasar 1945,tetapi terbagi dalam beberapa pasal, seperti dalam
pasal 27-31 yang membahas tentang politik, konomi, sosial, dan budaya.Pada masa ini, pasal hak
asasi yang dibuat secara singkat dan dalam jumlah terbatas.Itu dikarenakan masih hadirnya tentara
jepang di Indonesia, yang memubat Indonesia tidak cukup waktu untuk membahas hak asasi secar
mendalam.Lagi pula Indonesia tidak kondusif untuk merumuskan hak asasi secara lengkap.selain
itu, saat Undang-undang Dasar 1945 dirumuskan, Deklarasi Universitas Hak Asasi Manusia belum
ada, sehingga untuk membuat pasal tentang hak asasi juga belum memiliki rujukan.
Beralih ke masa Demokrasi Terpimpin, berarti masa dimana kembali ke UUD 1945.Disini hak asasi
semakin dibatasi jumlahnya, seperti : hak mengeluarkan pendapat yang beragsur-angsur mulai
dibatasi, surat kabar dibredel, beberapa partai politik dibubarkan dan pemimpinnya ditahan, hak
asasi ekonomi sama sekali diabaikan seperti Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) yang
dijalankan hanya satu tahun sesudah itu dibubarkan.Hingga perekonomian Indonesia mencapai titik
terendah.Akhirnya pada tahun 1966 Demokrasi Terpimpin diganti dengan Demokrasi Pancasila atau
Orde Baru.
Dimasa Demokrasi Pancasila, sebenarnya sudah agak membaik perihal hak asasi ekonomi di
Indonesia, seperti : mulai terpenuhinya Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) yang sesuai
dengan pasal 11 Kovenan Internasional Hak ekonomi,swasembada beras dan pangan meningkat
pada athun 1983, pendapatan per kapita (GNP) yang pada tahun 1967 hanya $50, pada tahun 90-an
mencapai hampir $600, dan jumlah orang miskin pada tahun 1970 sekitar 70 juta atau 60%, dan
turun menjadi 27 juta atau 15,1% di tahun 1990.Selain itu, di Indonesia telah mencapai kemajuan
dengan menerapkan wajib belajar 12 tahun.

Anda mungkin juga menyukai