Anda di halaman 1dari 4

Diskusi 8

Untuk mengecek pemahamann Anda tentang materi “Keterpaduan


Keterampilan Berbahasa dengan Fokus Menulis dan Keterpaduan
Keterampilan Berbahasa dengan Fokus Membaca” Cobalah Anda kerjakan
latihan berikut ini.

1. Jelaskan bagaimana kaitan aktivitas menulis dengan jenis berbicara


berikut ini!
1. Wawancara.
2. Bercerita mengenai pengalaman pribadi.
3. Diskusi kelompok.
4. Berpiodato.
5. Jelaskan kemungkinan kaitan antara aktivitas-aktivitas membaca
berikut ini dengan belajar keterampilan menulis!
1. Membaca cerita/dongeng.
2. Membaca puisi
3. Membaca sebuah buku.
4. Apa fungsi schemata dalam proses membaca!
5. Apa manfaat Prep !

Jawab :

1. Kaitan aktivitas menulis dengan wawancara


Aktivitas menulis dengan wawancara sangat berkaitan. Sebelum melakukan wawacara,
kita perlu menulis pedoman wawancara yang berupa sebuah daftar pertanyaan yang
akan ditanyakan. Kemudian, kita juga perlu mencatat hasil wawancara dan menulis
suatu laporan. Dalam belajar menulis persiapan wawancara hendaknya memulai dari
yang sederhana, baik topik maupun pertanyaan yang akan di ajukan. Dan ketika
wawancara berlangsung, pewawancara dapat merekam hasil wawancara atau
mencatatnya,kemudian setelah selesai tulislah sebuah laporan tentang hasil
wawancara.

2. Kaitan aktivitas menulis dengan bercerita mengenai pengalaman pribadi


Aktivitas menulis dengan bercerita mengenai pengalaman pribadi sangat berkaitan.
Ketika menulis, ide untuk membuat tulisan dapat muncul setelah kita bercerita tentang
pengalaman pribadi kita kepada orang lain secara lisan. Kemunculan ide tersebut dapat
diikuti dengan perencanaan secara tertulis. Ide dan perencanaan dalam menulis dapat
berasal dari suatu aktivitas yang bersifat kolaboratif (kerja sama) antara dua orang atau
lebih. Sementara itu, pengalaman pribadi yang dialami memberikan kemudahan untuk
menuangkannya dalam bentuk tulisan, karena kita mengalami sendiri serta menghayati sehingga
memudahkannya untuk mengingatnya kembali.

3. Kaitan aktivitas menulis dengan diskusi kelompok


Aktivitas menulis dengan diskusi kelompok sangat berkaitan. Diskusi kelompok adalah
kegiatan yang dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada kelompok-kelompok untuk
mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau
menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah. Dalam diskusi kelompok, terdapat
aktivitas menulis, dimana peserta diskusi perlu mengemukakan pendapatnya dalam
bentuk rencana tulisan atau tulisan secara utuh kepada peserta diskusi. Setelah itu,
peserta diskusi juga siap menerima masukan dan kritikan yang membangun dari peserta
diskusi lainnya. Masukan dan kritik ini dicatat oleh peserta diskusi.

4. Kaitan aktivitas menulis dengan berpidato


Aktivitas menulis dengan berpidato sangat berkaitan. Sebelum beridato, kita akan
membuat naskah pidato terlebih dahulu. Naskah pidato ini digunakan untuk
memudahkan penyampaian apa saja yang akan disampaikan, agar tujuan berpidato
dapat tercapai. Sebelum menulis suatu naskah pidato, anda harus mengetahui
situasi/tempat berpidato dan siapa saja yang akan hadir. Kemudian berlatih menuliskan
sebuah pidato sederhana yang terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pembukaan, isi
pidato,dan penutup.

5. Kaitan aktivitas membaca cerita/dongeng dengan menulis


Aktivitas membaca cerita/dongeng dengan menulis sangat berkaitan. Penguasaan literasi
sastra seperti membaca cerita/dongeng memiliki hubungan dengan kemampuan menulis cerita. Hal ini
sejalan dengan pendapat Nuryani (2016) menyatakan bahwa seseorang yang rajin dan suka membaca
memiliki potensi dalam kemampuan bahasanya yang lain akan lebih baik, begitu pula
pengetahuannya. Kemampuan menulis cerita/dongeng selain dipengaruhi oleh kegemaran membaca
atau penguasaan literasi sastra harus dipenuhi dengan minat belajar.

6. Kaitan aktivitas membaca puisi dengan menulis


Aktivitas membaca puisi dengan menulis sangat berkaitan. Kegiatan membaca berbanding
lurus dengan kemampuan menulis. Semakin banyak membaca, semakin luas wawasan dan
pengetahuannya, sehingga ia memiliki cukup referensi dan takkan kehabisan ide untuk menulis.
Pembaca bukan berarti harus menjadi penulis, akan tetapi untuk menjadi seorang penulis,
seseorang harus mutlak memiliki kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca karya sastra berupa
puisi, merupakan langkah awal untuk membuka cakrawala pengetahuan sastra dan pengalaman
batin yang berguna sebagai acuan untuk menulis. Pengalaman batin, kepekaan terhadap
lingkungan dan kekayaan bahasa adalah aset seorang pengarang yang akan digunakannya ketika
dorongan untuk menulis itu tiba.

7. Kaitan aktivitas membaca sebuah buku dengan menulis


Aktivitas membaca sebuah buku dengan menulis sangat berkaitan. Membaca dan menulis
mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Keterampilan menulis seseorang dipengaruhi oleh
minat membaca. Dengan minat baca yang tinggi, seseorang akan memperoleh sejumlah konsep
dan pengetahuan. Pemerolehan konsep dan pengetahuan tersebut akan mendorong
keterampilan menulis yang lebih baik. Tulisan yang baik dan berkualitas merupakan keterlibatan
aktivitas berfikir atau bernalar yang baik. Oleh sebab itulah seorang penulis dituntut dapat
berfikir dan menuangkan gagasannya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang
dimilikinya secara tertulis. Membaca sebuah buku merupakan suatu proses yang harus diminati
oleh seseorang dalam proses menulis. Semakin baik tingkat keterampilan membaca, semakin
baik pula keterampilan menulisnya.

8. Fungsi schemata dalam proses membaca adalah saat pembaca mengintegrasikan


informasi baru dan membiarkan informasi baru tersebut menjadi bagian dari pengetahuan
yang telah ada. Schemata juga berfungsi dalam penyusunan interpretasi peristiwa, objek,
atau situasi dalam proses pemahaman.

9. Manfaat prep adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca. Dengan penggunaan Prep
Technique guru dapat mengukur kemampuan awal siswa terhadap topik atau tema tertentu yang
akan digunakan sebagai bahan bacaan. Dengan mengetahui kemampuan awal siswa terhadap
suatu topik atau tema, maka guru dapat merumuskan langkah-langkah pembelajaran
selanjutnya yang sesuai dengan kemampuan siswa dan langkah-langkah yang diambil oleh guru
dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa. Kedua, dengan berbagi
pendapat, siswa dilatih untuk mengungkapkan pendapatnya. Dengan berbagi pendapat guru
dapat mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki siswa, apakah pengetahuannya rendah,
sedang, atau tinggi. setelah berbagi pendapat dilakukan, maka dibuat kesimpulan dari hasil
berbagi pendapat tersebut. Setelha itu, dibuat juga ringkasan sehingga pengetahuan siswa akan
bertambah.

http://kompak21.blogspot.com/2011/09/keterpaduan-keterampilan-bicara-dengan.html
https://www.researchgate.net/publication/
331957605_Sastra_Dongeng_dalam_Pembelajaran_Membaca_dan_Menulis_Permulaan
https://media.neliti.com/media/publications/476394-none-6f607649.pdf
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/artikel1808110056.pdf
https://eprints.uny.ac.id/44179/1/Eka%20Oktiana%20Mufti_07201244046.pdf
https://www.anekamakalah.com/2012/05/tips-blog-terkenal-dengan-alexa-rank.html

Anda mungkin juga menyukai