Anda di halaman 1dari 7

Nama :

NIM :

Kelas :
Tugas 2 Bahasa dan Sastra Indonesia di SD

1.Dengan cara memberi tugas membuat puisi kepada para peserta didik tentunya didahului dengan
pengertian puisi dan unsur-unsur pembangunnya, setelah itu menilai karya puisi tersebut.

Teknik penilaian yang digunakan untuk menilai keterampilan menulis puisi adalah teknik penilaian
produk (hasil kerja). Penilaian hasil kerja atau produk merupakan penilaian kepada peserta didik dalam
mengontrol proses dan memanfaatkan atau menggunakan bahan untuk menghasilkan sesuatu, kerja
praktik yang dikerjakan peserta didik (Djuanda, 2008:5). Nurgiyantoro (2011:114) mengungkapkan
bahwa penilaian kompetensi bersastra otentik bukan sekadar mengukur pemahaman lewat respons
terhadap jawaban yang telah tersedia, melainkan berupa kinerja berbahasa aktif produktif dengan bahan
dasar teks-teks kesastraan. Jadi, penilaian otentik kompetensi bersastra pasti berkadar apresiatif tinggi.
Roekhan (1991:5-6) menyatakan bahwa hal yang harus diperhatikan agar siswa menghasilkan karya
sastra (puisi) yang kreatif adalah (1) kemampuan berpikir kritis, (2) kepekaan emosi, (3) bakat (bakat ini
dapat dilatih), (4) daya imajinasi yang mampu mengasosiasikan apa yang ditangkap indera. Roekhan
(1991:1) juga menyatakan bahwa kegiatan menulis puisi merupakan bagian dari penulisan kreatif sastra.
Sebagai kegiatan kreatif, puisi dapat dikembangkan secara bertahap, kontinyu, terarah, dan terintegrasi.

Contoh :

member tugas membuat puisi kepada peserta didik lalu pemberian apresiasi kepada peserta didik.
Saat pemberian apresiasi terhadap siswa hendaknya tidak berupa nilai saja melainkan seorang guru harus
memberikan kritik dan saran kepada para peserta didik misalnya dalam puisi tersebut ada pemilihan kata
yang kurang pas maka kita sarankan kepada peserta didik dengan menggunkan pemilihan kata dan rima
yang pas dan menarik, tentunya dengan penjelasan maknanya.

3. Unsur pembangun karya sastra ada 2 yaitu unsur interinsik dan ekstrinsik :

Unsur Interinsik

Yang dimaksud unsur intrisik adalah unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra yang dapat
mewujudkan struktur karya sastra tersebut.

a. Tokoh dan penokohan

Yaitu cara penulis memberikan watak atau kepribadian tokoh yang ada pada cerita yang dibuatnya.
Dengan melakukan penokohan maka dapat memberikan gambaran mengenai ciri fisik, watak, tingkah
laku, dan kehidupan sosial pada setiap tokoh cerita. Biasanya penulis cerita menggunakan tiga cara untuk
memberikan watak pada tokoh yang di buatnya, diantaranya:

 Analitik yaitu penulis secara langsung menceritakan watak tokoh yang dibuatnya pada cerita.
 Dramatik yaitu penulis secara tidak langsung menceritakan watak tokoh tersebut, misal
menceritakan melalui perbuatan, tingkah lakunya, atau bisa juga melalui percakapan.
 Campuran yaitu gabungan dari cara analitik dan dramatik.

Adapun jenis-jenis tokoh atau pelaku dalam cerita, diantanya:

 Tokoh utama yaitu tokoh yang memiliki peran utama dalam cerita, atau tokoh yang menjadi pusat
cerita dan selalu ada di setiap kejadian.
 Tokoh protagonis yaitu tokoh yang memiliki watak baik, jujur, dan setia.
 Tokoh antagonis yaitu tokoh yang memiliki watak jahat.
 Tokoh tritagonis yaitu tokoh yang muncul selalu di jadikan orang ketiga atau di sebut juga tokoh
yang menjadi penengah.
 Tokoh pembantu yaitu tokoh yang membantu tokoh utama dalam cerita misal bisa sebagai
temanya.

b. Tema

Yaitu suatu pokok pikiran, gagasan, ataupun ide pembuat karya sastra yang nantinya akan ditampilkan
dalam tulisan atau karangannya. Tentunya setiap penulis karya sastra harus memiliki tema sebelum
membuat karangannya, supaya jalan ceritanya menarik dan jelas.

c. Alur

Yaitu jalannya cerita suatu peristiwa yang di mulai dari awal sampai dengan akhir. Alur dibagi menjadi
beberapa tahap misalnya dimulai dari tahap perkenalan, muncul konflik, puncak konflik, hingga tahap
penyelesaian konflik. Alur sendiri dibagi menjadi beberapa macam diantaranya:

 Alur maju yaitu alur yang mengurutkan peristiwa-peristiwa pada cerita dari masa saat ini ke masa
selanjutnya.
 Alur mundur yaitu alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa pokok yang terjadi di masalalu
tokoh cerita.
 Alur campuran yaitu Alur mundur yaitu alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa masalalu dan
masa yang akan dating.

d. Latar

Yaitu keadaan yang melingkupi tokoh dalam suatu cerita, latar terbagi menjadi beberapa macam-
diantaranya:

 Latar waktu yaitu kapan peristiwa yang di alami tokoh tersebut terjadi, misalnya apakah pagi,
siang, atau malam hari.
 Latar tempat yaitu ditempat mana peristiwa tersebut terjadi, misalnya di gedung, di hutan, atau di
kota.
 Latar suasana yaitu keadaan yang dirasakan dalam peristiwa tersebut, misalnya damai, sepi,
gembira, berduka, menegangkan, dsb. 

e. Amanat

Yaitu pesan-pesan yang dapat memberikan manfaat kepada pembaca atau pendengar mengenai cerita
yang telah dibuat penulis. Amanat tersebut bisa berupa pengetahuan, atau sesuatu yang bermakna yang
dapat dijadikan pelajaran dan nasihat.

f. Pusat pengisahan / Sudut pandang penulis

Yaitu posisi pengarang dalam membawakan cerita yang di tulisnya atau dapat di katakan juga sebagai
cara pandang penulis dalam membuat ceritanya, sudut pandang terbagi menjadi beberapa macam,
misalnya:

 Sudut pandang orang pertama yaitu pembuat cerita sebagai pelaku utamanya, misal pelaku utama
diterangkan dengan kata aku, saya, kami, atau kita.
 Sudut pandang orang ketiga yaitu penulis tidak terlibat dalam cerita tersebut jadi dia berada di
luar cerita, misal pelaku utama di terangkan dengan kata ia, dia, mereka, atau dengan nama lain.

Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat di luar karya sastra yang
memengaruhi kelahiran dan keberadaan suatu karya sastra dan mempermudah memahami karya sastra
tersebut. Unsur ini membuat suatu karya sastra memiliki nilai dan terikat hubungan dengan tersendiri
dalam sosial masyarakat.
Faktor-faktor tersebut antara lain biografi pengarang, agama, dan falsafah yang dianut pengarang, sejarah,
dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang melatarbelakangi terciptanya karya sastra. Dengan faktor-
faktor itu, penikmat karya sastra dapat lebih merasa memiliki karya sastra tersebut.

Contoh :

Naruto

karya : Masashi Kishimoto

Pada 13 tahun yang lalu siluman rubah ekor sembilan yang bernama Kyubi menyerang desa Konoha.
Desa Konoha merupakan sebuah desa shinobi yang terletak di negara api, akibat amukan siluman rubah
ekor sembilan tersebut kekacauan besar terjadi dan banyak korban yang berjatuhan. Akhirnya ada
seseorang yang dapat menghentikan amukan Kyubi dan menyegelnya ke dalam tubuh anak bayi yang
bernama Naruto, orang yang berhasil menyegelnya dikenal sebagai Yondaime Hokage atau Hokage ke 4
bernama Namikaze Minato dia adalah ayah Naruto sendiri. Yondaime Hokage menyegel Kyubi kedalam
anaknya sendiri karena memiliki maksud tertentu. Karena begitu besarnya kekuatan Kyubi maka untuk
menyegelnya dibutuhkan pengorbanan dan Yondaime Hokage mengorbankan dirinya sendiri.

Lalu setelah 13 tahun berlalu, Naruto tumbuh menjadi anak remaja yang selalu membuat onar di desa
Konoha, dia melakukan hal tersebut karena ingin mendapatkan perhatian dari para penduduk desa. Para
penduduk menjauhinya karena mereka tahu bahwa di dalam tubuh Naruto terdapat siluman rubah ekor
sembilan yang dulu sudah menghancurkan desa. Meski penduduk desa konoha menjauhi Naruto, dia tidak
patah semangat, dia selalu ceria, selalu bekerja keras, dan pantang menyerah untuk mewujudkan cita-
citanya yaitu menjadi seorang Hokage, lalu mulailah perjalannya untuk mencapai cita-citanya tersebut.
Bersambung..

Dari cerita di atas maka dapat di ambil contoh unsur intrisik, seperti:

 Tema: Naruto yang ingin menjadi Hokage (Hokage itu seperti pemimpin di suatu negara).
 Amanat: Rela berkorban, Jangan pernah menyerah untuk mencapai tujuan.
 Alur: Campuran, karena ceritanya maju mundur menceritakan masa depan dan masa lalu.
 Penokohan: Kyubi pemarah dan perusak. Yondaime Hokage dia bijaksana, dan rela berkorban.
Naruto hiperaktif, ceria, dan pantang menyerah.
 Latar: Tempat di desa Konoha
 Sudut pandang: Sudut pandang orang ke tiga.

Unsur Ekstrinsik :

biografi pengarang

Masashi Kishimoto (岸本 斉史 Kishimoto Masashi, lahir di Prefektur


Okayama, Jepang, 8 November 1974; umur 46 tahun[1]) adalah seorang Mangaka Jepang. Masashi
Kishimoto mulai mengembangkan bakatnya akan menggambar semenjak usia SD. Dia menjadi
mangaka terkenal semenjak karyanya, Naruto sukses besar baik di Jepang sendiri ataupun di negara-
negara lain. Dia suka membaca manga sejak usia muda, sampai dia menunjukkan keinginannya untuk
menulis manga sendiri. Akira Toriyama dan Katsuhiro Otomo adalah sebagai inspirasi utamanya.
Pada tahun 1999 Naruto pertama kali dipublikasikan di Shounen jump membuat Kishimoto menerima
penghargaan hop step. Saudara kembar Masashi Kishimoto, Seishi Kishimoto, juga merupakan
seniman manga dengan karyanya yang terkenal 666 Satan (O-Parts Hunter) dan Blazer Drive.
Selama penerbitan Naruto, Kishimoto menikah dan menjadi seorang ayah.[2]
4. Tema : malas. Dalam puisi ini pengarang bercerita tentang masa muda yang menyia-nyiakan
waktu.

Rima

Pada puisi Menyesal terdapat rima sebagai berikut:


pada bait pertama ab-ab

pada bait kedua ab-ab

pada bait ketiga a-bb

pada bait keempat a-bb

Puisi Menyesal menggunakan jenis rima akhir, yaitu rima yang terdapat di akhir sajak.

irama
Pada puisi Menyesal terdapat irama yang menonjol di bagian akhir. Seperti digunakannya akhiran /ng/,
/a/, /n/, dan /i/ yang diulang-ulang sehingga memberi kepuitisan pada puisi tersebut.

Diksi:

Pemilihan kata pada puisi “Menyesal” karya Ali Hasjmi ini banyak menggunakan kata bermakna
konotatif. Karena banyak menggunakan makna konotatif, maka terjadilah penyimpangan bahasa dalam
puisi ini. Penyimpangan tersebut adalah penyimpangan semantis dan penyimpangan sintaksis.
1) Penyimpangan semantis, yaitu menunjuk makna ganda. Contonya pada kata pagiku, petang
datang, dan padang bakti. Bagi penyair pagiku adalah masa muda, petang datang adalah umur yang
sudah tua, dan padang bakti adalah masa depan cerah. Bukan seperti kata sehari-hari yang bermakna
waktu dan nama suatu tempat.
2) Penyimpangan sintaksis, seperti pada kalimat menyesal tua tiada guna, padahal menurut kaidah yang
benar adalah tidak ada gunanya menyesal di hari tua.

majas
1. Pagiku Hilang Sudah MelayangBaris pertama pada bait pertama puisi menyesal menggunakan majas
hiperbola, karena kalimat yang digunakan penyair seakan melebih-lebihkan, yaitu : bagaimana bisa pagi
seseorang hilang melayang.
2. Hari Mudaku Sudah Pergi baris kedua pada bait pertama puisi menyesal menggunakan majas
hiperbola, karena kalimat yang digunakan penyair dalam puisi ini seakan melebih-lebihkan, yaitu :
bagaimana caranya hari muda seseorang pergi.
3. Sekarang Petang Datang MembanyangBaris ketiga pada bait pertama puisi menyesal manggunakan
majas hiperbola, karena penyair dalam memilih kata-kata dalam puisinya ini seakan melebih-lebihkan,
yaitu : bangaimana mungkin petang datang membayangi seseorang.
4. Batang Usiaku Sudah TinggiBaris keempat pada bait pertama puisi menyesal menggunakan majas
hiperbola, karena penyair dalam menggunakan kata-kata dalam puisi cintaanya seakan melebih-lebihkan
keadaan, yaitu : bagaimana caraseseorang mengukur tinggi rendahnya usia seseorang.
5. Kini hidup Meracau HatiBaris ketiga pada bait kedua puisi menyesal menggunakan majas hiperbola,
karena penyair dari puisi menyesal ini seakan melebih-lebihkan keadaan yang terjadi, yaitu : sesensara
apapun manusia pasti perna mengalami kebahagiaan, tapi kata kini hidup meracau hati didalam puisi
menyesal ini, seakan-akan hidupnya tidak perna mengalami kebahagiaan.
6. Hanya Menambah luka Sukma Baris ketiga pada bait ketiga puisi menyesal menggunakan majas
hiperbola, karena seorang penyair dalam puisi ini menggunakan kata-kata dalam puisinya seakan
melebih-lebihkan keadaan yang terjadi, yaitu : kalau seseorang yang menyesal tidak mungkin sampai
penyesalannya itu membuat luka dalam sukmanya.
7.keempat baris pertama, puisi menyesal menggunakann majas sinekdot, karena kata kepada yang muda
kuharapkan. Penyair menggunakan kata sebagian untuk semua orang yang masih muda.
8. keempat kalimat ketiga dari puisi menyesal karya Ali Hasjimi menggunakan majas ironi, karena kata
menuju kearah padang bakti merupakan perumpamaan seseorang yang ingin lagi mencari ilmu atau
bahkan bekerja untuk mendapatkan materi.

Citraan

Pagiku hilang sudah melayang, (citra erak)

Hari mudaku sudah pergi (citra gerak)

Kini petang datang membayang (citra penglihatan)

Batang usiaku sudah tinggi (citra penglihatan)

Aku lalai di pagi hari (citra perasaan)

Beta lengah di masa muda (citra pikiran)

Kini hidup meracun hati (citra perasaan)

Miskin ilmu, miskin harta (citra pikiran)

Ah, apa guna kusesalkan (citra perasaan)

Menyesal tua tiada berguna (citra perasaan)

Hanya menambah luka sukma (citra perasaan)

Kepada yang muda kuharapkan (citra pikiran)

Atur barisan di hari pagi (citra gerak)

Menuju arah padang bakti. (citra penglihatan)

Parafrasa

a.   Parafrasa Terikat
MENYESAL
Kini PAGIKU  HILANG SUDAH MELAYANG entah kemana
Sekarang HARI MUDAKU SUDAH PERGI jauh tak kan pernah kembali
KINI hanya PETANG yang DATANG MEMBAYANGi alam pikiranku
Yang kini BATANG USIAKU SUDAH mulai TINGGI.
Dulu AKU LALAI DI HARI PAGI,
Karena BETA LENGAH DI MASA MUDA yang masih suka bermalas-malasan
Hingga KINI HIDUP menjadi MERACUN HATI tak bisa berbuat apa-apa lagi
Sudah MISKIN ILMU, MISKIN HARTA pula
Namun AH, APA GUNA KUSESALKAN,
Karena MENYESAL TUA itu TIADA BERGUNA,
HANYA MENAMBAH LUKA SUKMA di hati
KEPADA YANG MUDA KUHARAPKAN,
Untuk ATUR BARISAN DI HARI PAGI,
MENUJU KEARAH PADANG BAKTI.

B. Parafrasa Bebas
                     Puisi meyesal karya Ali Hasjmi mengisahkan seseorang yang menyesali masa mudanya
tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.Ia kurang hati-hati dan bermalas-malasan waktu muda
dulu.Kini di hari tuanya, ia merasa miskin ilmu dan miskin harta, tidak berilmu dan tidak punya harta
apa-apa. Ia merasa tidak ada guna menyesali diri. Akan tetapi, ia tidak berhenti dalam sesalnya.Ia
berusaha bangkit dan mengajak generasi muda untuk merencanakan segala sesuatu dari sekarang menuju
kearah tempat yang lebih baik (tempat yang dihormati).

5. tema : Amarah

tokoh : Kura-kura,angsa betina dan jantan, anjing tua dan muda.

penokohan :
Kura-kura : Protagonis
angsa betina : Protagonis
angsa jantan : Protagonis
anjing muda : Antagonis
anjing tua : Antagonis

Perwatakan :
Kura-kura : mempunyai sifat yang kurang sabar dan tidak menuruti nasehat
angsa betina : mempunyai sifat yang cerdas dan suka menolong
angsa jantan : mempunyai sifat yang bijaksana dan suka menolong
anjing muda : mempunyai sifat yang jujur, buas dan jahat
anjing tua : mempunyai sifat yang licik,jahat,buas dan jahat

alur : maju

setting : kaki bukit telaga hutan perkampungan

sudut pandang : orang ketiga

amanat : kita harus sabar saat ada orang yang mengejek kita, tidak gampang terpancing emosi
dan mendengarkan nasehat baik dari teman.

Synopsis : Dikaki bukit terdapat telaga disana hiduplah seekor kura-kura dan sepasang burung angsa
mereka bersahabat karib, namun dikarenakanmusim kemarau air telaga tersebut mengering sehingga
menyebabkan kedua angsa akan pergi meninggalkan tempat tersebut, kura-kura sedih karena akan
ditinggal. Akhirnya kedua angsa tersebut menemukan sebuah cara agar kura-kura bisa ikut dengan
mereka , yaitu dengan sepotong kayu kedua angsa jantan dan betina menggigit ujung kayu disebelah
kanan dan kiri lalu kura-kura berada di tengah. Angsa jantan bertutur kepada kura-kura agar tidak
melepaskan gigitannya apapun yang terjadi. Akhirnya mereka bisa pergi bersama, setelah jauh terbang
tibalah dipermukiman ada dua anjing tua dan muda. Anjing tua dan muda sedang berdebat tentang apa
yang mereka lihat. Berdebatan itu terdengar oleh kura-kura hingga emosinya meluap dan memarahi kedua
anjing tersebut. Akhirnya kura-kura terjatuh dari ketinngian hingga tempurungnya pecah dan tubuhnya
menjadi santapan kedua anjing tersebut, tanpa disadari oleh kedua angsa .Yang ternyata berdebatan kedua
anjing tersebut hanyalah siasat mereka. Kedua angsa merasa sedih, karena kura-kura tak mendengarkan
nasihat mereka. Akhirnya kedua angsa itu melanjutkan perjalanannya.

Anda mungkin juga menyukai