Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL 2

NAMA MAHASISWA : PANDENGARAN


NIM : 855847052
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN PKN DI SD (PDGK 4201)

1. Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman yang tinggi. Keanekaragaman ini dalam
hal suku, budaya, ras, agama, kepercayaan, adat-istiadat, bahasa dan lain sebagainya.
Pembahasan
 KEUNTUNGAN yang didapatkan dengan beranekaragamnya kebudayaan di
Indonesia:
a) Indonesia menjadi negara yang istimewa dan unik di mata masyarakat dunia.
b) Keberagaman budaya tersebut menjadi bagian dari identitas nasional bangsa
Indonesia.
c) Sektor pariwisata menjadi lebih maju sebab wisatawan tentu tertarik dengan
keberagaman budaya yang ada.
d) Keberagaman tersebut jika dipandang sebagai kekayaan maka akan menjadi alat
ampuh pemersatu bangsa.
e) Pariwisata yang baik karena adanya keberagaman ini tentu menyumbang pendapatan
nasional bagi bangsa.
f) Keberagaman budaya di Indonesia adalah aset bagi ilmu pengetahuan dunia
 KERUGIAN yang didapatkan dari beranekaragamnya kebudayaan di Indonesia
adalah sebagai berikut:
a) Potensi terjadinya perpecahan sangat tinggi apabila keberagaman yang ada tidak
disikapi dengan bijaksana.
b) Munculnya konflik sebagai akibat adanya perpecahan yang berlarut-larut.
c) Pembangunan nasional menjadi terhambat karena negara sibuk mengurus konflik
antarmasyarakat.
2. Akhir-akhir ini peserta didik di tingkat SD sudah bersikap dan berperilaku yang kurang
sesuai dengan nilai budaya dan kepribadian nasional disebabkan:
a) Kurangnya nilai karakter yang ada pada diri peserta didik
b) Meningkatnya rasa individualisme peserta didik dan mulai hilangnya rasa
kekeluargaa/social yang tinggi
c) Kuarangya kasih sayang dan perhatian orang tua karena kesibukan kerja
d) Nilai-nilai agama sudah menipis dikalang anak didik
e) Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya daerah.
3. Penegakan HAM Penting dilakukan di Indonesia karena dengan ditegakannya HAM, maka
ini merupakan bentuk dari tindakan preventif terhadap banyaknya penyimpangan segala
bentuk norma yang berlaku di dalam masyarakat seperti norma agama norma hukum, norma
moral, dan norma sosial.,Berikut beberapa langkah-langkah upaya pemerintah dalam
menegakkan HAM.
a) Membentuk Komnas HAM.
b) Membentuk Instrumen HAM.
c) Membentuk Komisi Nasional d.Antikekerasan terhadap Perempuan.
d) Membentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
Penjelasan:
Hak asasi manusia adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa
manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak
asasi manusia berlaku kapanpun, di manapun, dan kepada siapapun, sehingga sifatnya
universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut.
4. Kendala dalam penegakan HAM di Indonesia:
a) Kondisi sosial budaya yang berbeda. Di Indonesia kan banyak budaya, dari sabang
sampai merauke dan masih ada beberapa perbedaan status sosial yang timbul.
b) Kurangnya penyampaian yang merata ke semua masyarakat.
c) Kebijakan yang menimbulkan pro dan kontra yang ada di masyarakat. Perbedaan
pendapat ini semakin membuat HAM yang ada di Indonesia terhambat kemajuannya.
d) Pembuatan undang-undang yang tidak tepat sasaran. Sering banget terjadi pembuatan
peraturan perundangan yang malah membuat pelanggaran HAM yang ada makin
banyak.
e) Penindakan yang lemah. Masih sering banget kita temui hukuman yang nggak sesuai
sama apa yang dilakukan. Padahal, aparat hukum seharusnya bertindak adil
dan bijaksana dalam memberikan hukuman agar sesuai dengan kesalahan yang
diperbuat.
f) Rendahnya pemahaman warga Indonesia tentang pentingnya HAM. Sama yang kayak
tadi disebutin, banyak orang yang nggak tahu kalau HAM itu penting banget. Tanpa
HAM, kamu bakalan diinjak-injak sama orang lain dan tersiksa.
g) Lemahnya aparat hukum yang ada di Indonesia semakin membuat HAM yang ada di
Indonesia sulit ditegakkan.
5. Pidana apa saja yang bisa dijatuhkan kepada pelajar SD:
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak, dinyatakan bahwa hukuman pidana di bawah umur hanya dapat dikenakan pada anak
yang telah berusia lebih dari 12 (dua belas) tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan belas)
tahun.
Pasal 5 UU 3/1997 menyatakan:

“(1) Dalam hal anak belum mencapai umur 8 (delapan) tahun melakukan atau diduga
melakukan tindak pidana, maka terhadap anak tersebut dapat dilakukan pemeriksaan oleh
Penyidik.
(2) Apabila menurut hasil pemeriksaan, Penyidik berpendapat bahwa anak sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) masih dapat dibina oleh orang tua, wali, atau orang tua asuhnya,
Penyidik menyerahkan kembali anak tersebut kepada orang tua, wali, atau orang tua
asuhnya.
(3) Apabila menurut hasil pemeriksaan, Penyidik berpendapat bahwa anak sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) tidak dapat dibina lagi oleh orang tua, wali, atau orang tua
asuhnya, Penyidik menyerahkan anak tersebut kepada Departemen Sosial setelah
mendengar pertimbangan dari Pembimbing Kemasyarakatan.”

Anda mungkin juga menyukai