Anda di halaman 1dari 2

1. penjelasan yang konkrit nilai-nilai yang dimaksud dalam pembelajaran IPS adalah ?

a. Nilai Edukatif
Salah satu tolok ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS, yaitu adanya perubahan perilaku
sosial peserta didik ke arah yang lebih baik. Perilaku tersebut, meliputi aspek-aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor.
Dalam proses peningkatan perilaku sosial melalui pembinaan nilai edukatif, tidak hanya terbatas pada
perilaku kognitif, melainkan lebih mendalam lagi berkenaan dengan perilaku afektifnya. Justru
perilaku inilah yang lebih mewarnai afpek kemanusiaan. Melalui pendidikan IPS, perasaan, kesadaran,
penghayatan, sikap, kepedulian, dan tanggung jawab sosial peserta didik ditingkatkan. Masalh sebagai
fakta sosial diprases melalui berbagai metode dan pendekatan sampai betul-betul membangkitkan
kepedulian serta tanggung jawab peserta didik.
b. Nilai Praktis
Pembelajaran dan pendidikan apa pun, nilainya tidak berarti apabila tidak dapat diterapkan secara
praktis dalam kehidupan sosial sehari-hari. Dengan kata lain, pembelajaran dan pendidikan dianggap
tidak memiliki makna yang baik, jika tidak memiliki nilai praktis. Oleh karena itu, pokok bahasan IPS
itu jangan hanya tentang pengetahuan yang konseptual-teoretis belaka, melainkan digali dari
kehidupan sehari-hari, misalnya mulai dari lingkungan terkecil keluarga, di pasar, di jalan, di tempat-
tempat bermain dan seterusnya. Dalam hal ini nilai praktis itu disesuaikan dengan tingkat usia  dan
kegiatan peserta didik sehari-hari. Pengetahuan IPS yang praktis tersebut bermanfaat dalam mengikuti
berita, mendengarkan radio, membaca buku cerita, menghadapi permaslahan kehidupan sehari-hari
sampai dengan pengetahuan IPS yang berguna melaksanakan pekerjaan sebagai wartawan, pejabat
daerah.
c. Nilai Teoretis
Membina peserta didik hari ini pada proses perjalanannya diarahkan menjadi SDM untuk hari esok.
Oleh karena itu, pendidikan IPS tidak hanya menyajikan dan membahas kenyataan, fakta dan data
yang terlepas-lepas, melainkan lebih jauh dari pada itu menelaah keterkaitan aspek kehidupan sosial
dengan yang lain-lainnya. Peserta didik dibina dan dikembangkan daya nalarnya ke arah dorongan
mengetahui sendiri kenyataan (sense of reality) dan dorongan menggali sendiri di lapangan (sense of
discovery). Kemampuan menyelidiki dan meneliti dengan mengajukan berbagai pernyataan (sense of
inquiry) mereka dibina serta dikembangkan.
d. Nilai Filsafat
Pembahasan ruang lingkup IPS secara bertahap dan keseluruhan sesuai dengan perkembangan
kemampuan peserta didik, dapat mengembangkan kesadaran mereka selaku anggota masyarakat atau
sebagai makhluk sosial. Melalui proses yang demikian, peserta didik dikembangkan kesadaran dan
penghayatannya terhadap keberadaannya di tengah-tengah masyarakat, bahkan juga di tengah-tengah
alam raya ini. Dari kesadaran terhadap keberadaannya tadi, mereka disadarkan pula tentang
peranannya masing-masing terhadap masyarakat, bahkan terhadap alam lingkungan secara
keseluruhan. Dengan kata lain, kemampuan mereka merenungkan keberadaan dan peranannya di
masyarakat ini, makin dikembangkan. Atas kemampuan mereka berfilsafat, tidak luput dari jangkauan
pendidikan IPS.
e. Nilai Ketuhanan
Pendidikan IPS dengan ruang lingkup dan aspek kehidupan sosial yang demikian luas cakupannya,
menjadi landasan kuat bagi penanaman dan pengembangan nilai ketuhanan yang menjadi kunci
kebahagiaan kita baik lahir maupun batin. Nilai ketuhanan ini menjadi landasan moralitas Sumber
Daya Manusia (SDM) hari ini dan terutama masa yang akan datang. Hal ini wajib menjadi perhatian
Anda dan semua selaku guru IPS bahwa materi dan proses pembelajaran apa pun pada pendidikan IPS,
wajib berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan.
2. Ruang lingkup pembelajaran IPS di SD
Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah
dasar. IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi dalam
konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan pertimbangan bahwa manusia
dalam konteks sosial demikian luas, pengajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan
jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup
pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi
dan sejarah.Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar
peserta didik MI/SD.
Kurikulum 2006 menjelaskan ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi:
(1) manusia, tempat, dan lingkungan,
(2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan,
(3) sistem sosial dan budaya,
(4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup pembelajaran
IPS di SD yaitu:
(1) manusia, tempat, dan lingkungan,
(2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan,
(3) 11 sistem sosial dan budaya,
(4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Dengan adanya ruang lingkup, diharapkan guru dalam
menyampaikan materi disesuaikan dengan jenjang pendidikan anak.

3. Salah satu model yang tepat untuk penjelasan masalah diatas adalah
model pendekatan Inquiri secara umum istilah Inquiri berkaitan dengan masalah dan penelitian untuk
menjawab suatu masalah dan suatu proses mempertanyakan makna/arti tertentu yang menuntut
seseorang menampilkan kemampuan intelektual agar ide atau pemikirannya dapat di pahami.
Inkuiri adalah istilah dalam bahasa Inggris, yang merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan
guru untuk mengajar di depan kelas. Dalam pelaksanaannya guru memberikan tugas berupa
permasalahan di kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok
mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau
membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka didiskusikan, kemudian dibuat
laporan yang tersusun dengan baik”.
Sintak Pembelajaran adalah sistem atau susunan yang berupa langkah-langkah teratur yang berfungsi
sebegai agenda terperinci pembelajarannya pada model pembelajaran INQUIRI yaitu :
1. Penyajian masalah, pada tahap ini kepada siswa disajikan masalah yang ditemukan.
2. Tahapan berikutnya adalah pengumpulan dan verifikasi data. Situasi teka-teki tadi diharapkan
dapat mendorong keinginan siswa untuk mencari dan mengumpulkan data.
3. Tahap eksperimen. Pada tahap ini, berdasarkan data yang diperoleh dan yang sudah diuji
kesahihannya sebelumnya dilakukan eksperimen.
4. Tahap selanjutnya adalah mengorganisir data dan merumuskan penjelasan. Data yang diperoleh
diorganisir secara sistematis dan diberikan penjelasan. Siswa mencari data yang diperlukan untuk
menjawab permasalahan.
5. Tahap berikutnya adalah mengadakan analisis. Di sini siswa diminta membuat analisa untuk
melihat pola-pola yang terdapat dalam eksperimen yang telah dilakukan. inilah yang menjadi
sasaran dari seluruh proses inkuiri yang telah.

4. keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap warga Negara termasuk peserta didik pada saat ini
memberikan implikasi pada dunia pendidikan untuk dapat mempersiapkan peserta didik supaya dapat
aktif berpartisipasi dalam masyarakat global. Karena di dalam mata pelajaran IPS didalamnya
menyangkut pembelajaran sosial yang menuntut agar siswa memiliki kepekaan, mampu beradaptasi
dengan lingkungan baik di dalam keluarga maupun masyarakat oleh karena itu keterampilan berfikir
seorang guru IPS SD sangat dibutuhkan dalam pembelajaran IPS khususnya di SD sangat memberikan
kontribusi dan peranan yang tinggi dalam mengembangkan kemampuan dan potensi anak karena
pelajaran ips itu kompleks ada teori, pengetahuan umum, berita dunia, sejarah, ekonomi, peran
manusia dan Lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai