Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR IPS

MODUL 5 KB 2 DAN KB 3
SEMESTER 3
RESKI PRADANA

Kegiatan Belajar 2

Pendekatan Materi Geografi

Pendekatan ilmu geografi cenderung kabur dan menghilang “jati diri”nya karena menurut
beberapa tokoh geografi terlena dan tertarik memasuki ilmu-ilmu yang lain yang berfungsi
sebagai penunjang. Mereka dalam memecahkan persoalan geografi cenderung menggunakan
topikal. Para ahli geografi menyadari untuk menggunakan pendekatan geografi yang sama
dan berfungsi sebagai pembeda dengan ilmu-ilmu yangt lain. Pendekatan tersebut antara lain
pendekatan keruangan, pendekatan ekologikal dan pendekatan kompleks wilayah.

A. Pendekatan Keruangan.
Setiap tempat di permukaan bumi mempunyai ciri-ciri yang khusus di mana dapat dibedakan
antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Oleh karena itu konsep tempat dinamakan
wilayah (region) Dalam geografi ada dua pengertian wilayah, yaitu wilayah formal (formal
region), dan wilayah fungsional (fungtional region). Wilayah formal dapat dibedakan dalam
dua pengertian, yaitu : pertama pengertian internasional. Kedua pengertian nasional.
Sedangkan pengertian fungsional adalah bagian dari permukaan bumi, di mana terdapat
beberapa keadaan alam yang berlawanan memungkinkan timbulnya bermacam-macam
kegiatan yang saling mengisi dalam kegiatan penduduknya.

Konsep tempat dalam pengertian wilayah dapat digunakan sebagai pendekatan geografi,
klasifikasainya adalah sebagai berikut.
1.    Uniform Region
Suatu wilayah dijadikan sumber dasar telaah geografi disebabkan adanya
keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu.
2. Nodal Region
Suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang
dihubungkan melalui garis melingkar.
3.    Generic Region
Wilayah yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi
wilayah yang bersangkutan diabaikan.
4.    Specific Region
Wilayah berdasarkan kekhususannya sehingga merupakan daerah tunggal yang mempunyai
ciri-ciri tersendiri. Jadi fungsi tempat bagi manusia adalah sebagai ruang hidup. Ruang dalam
hal ini ditafsirkan menurut tiga pendekatan, yakni pendekatan ekologis, ruang sebagai milleu
(yang berisi sumber alam). Pendekatan spatial (keruangan), ruang sebagai space yakni ajang
kegiatan manusia. Pendekatan regional sebagai region. yakni daerah atau kesatuan politis. 

Untuk menganalisis pola-pola geografi diperlukan :


a.    Memahami peta, proyeksi, skala dan bagaimana foto itu direkam.
b.    Mengetahui metode statistik yang digunakan untuk memilah-milahkan faktor yang dipakai
untuk menjelaskan pola-pola geografi yang diamati.
c.    Memahami teknik-teknk penilaian yang mampu menjelaskan perubahan-perubahan pola-pola
geografis yang dinamis.

Beberapa contoh fungsi peta sebagai berikut:


a.    Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter dari suatu daerah.
b.    Sebagai suatu alat menganalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
c.    Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan.
d.    Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.

Klasifikasi peta menurut penggunaannya, skala, dan kenampakan dari peta dapat dibedakan
menjadi 3 kelompok, yaitu : pertama peta topografi memberikan gambaran umum mengenai
permukaan lahan ( termasuk peta perencanaan dan peta geografi). Kedua chart dan peta jalan
disusun dengan tujuan sebagai alat bantu dalam navigasi (untuk navigasi dan orientasi).
Ketiga peta-peta tematik pada akhir-akhir ini semakin penting dalam kaitannya dengan
menunjukkan tema-tema tertentu (menampilkan satu tema khusus atau lebih).

Untuk membaca peta, kita perlu memahami skala dari peta yang dapat diartikan sebagai
perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horisontal kedua titik itu
di permukaan bumi. Adapun macam-macam skala adalah sebagai berikut:
a.    Skala angka atau skala pecahan.
b.    Skala yang dinyatakan dengan kalimat.
c.    Skala grafis (Graphical scale line).

B. Pendekatan Ekologi.
Pendekatan ini lebih menekankan keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dengan
variabel lingkungan yang ada bukan eksistensi keruangan. Pengertian analisis ekologi
hendaknya tidak diartikan secara sempit, sebagai suatu bentuk hubungan antara makhluk
hidup dengan “natural environmen” saja, tetapi harus dikaitkan dengan (1)”phenomenal
environment” yang di dalamnya terdapat “natural environment” dan “phycical relic of human
actions”. (2) “Behavioural environment”yang meliputi ide-ide dan nilai geografis serta
kesadaran akan lingkungan. Pembagiaan geografi menurut Kirk dibedakan menjadi:
1.    Lingkungan fenomena/gejala fisik.
2.    Lingkungan tingkah laku.
3.    Persepsi dan aspirasi penduduk terhadap bencana alam Gunung Merapi. 

C. Pendekatan Kompleks Wilayah dan Presentasi Peta.


Kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi disebut analisis kompleks wilayah.
Pada analisis ini, wilayah-wilayah akan dihampiri dengan pengertian areal differentiation,
yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakikatnya
suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain. Oleh karena itu terdapat permintaan dan
penawaran antar wilayah tersebut.

Presentasi Peta
Dalam konteks pemahaman tentang wilayah manusia telah mengembangkan beberapa metode
dan keterampilan tertentu. Beberapa metode komunikasi adalah bahasa tulis menulis
(literacy), bahasa lisan (articulasi), dan penggunaan angka-angka (numeracy). Sedangkan
yang digunakan untuk komunikasi menggunakan cara grafis disebut graphicacy. Graphycacy
terdiri dari berbagai teknik, mulai dari penggunaan fotografi, sampai ke peta, grafik dan
diagram. Semua cara grafis tersebut mempunyai satu hal yang umum yang membedakan
dengan metode lain yaitu penggunaan bentuk dua dimensi untuk menyampaikan dan
menyajikan konsep-konsep dan ide-ide. Peta menggunakan simbol-simbol dua dimensi untuk
mencerminkan fenomena geografikal atau dengan sesuatu cara yang sistematis, dan hal ini
memerlukan kecakapan untuk membuat dan membacanya. Untuk mencerminkan berbagai
data atau fenomena geografi ke dalam suatu peta, hal yang perlu diperhatikan adalah peta
dasar, simbol, penulisan nama-nama geografi.

Simbol adalah suatu gambar atau tanda yang mempunyai makna atau arti. Menurut bentuknya
simbol dekelompokkan menjadi simbol titik, simbol garis dan simbol bidang. Sedangkan
wujud simbol dalam kaitannya dengan unsur yang digambarkan dapat dibedakan abstrak,
setengah abstrak dan nyata atau piktorial. 
Kegiatan Belajar 3
Materi Pelajaran Geografi di SD/MI/Paket A.

A. Mata Pelajaran Geografi di SD/MI.

1.   Kedudukan Geografi dalam IPS.


Geografi merupakan salah satu mata pelajaran dari cabang IPS. Sumbangan terbesar geografi
adalah “tempat” atau “bumi sebagai tempat tinggal manusia”. Di mana manusia dengan
lingkungannya berinteraksi dan memnentuk karakteristik tempat tertentu berbeda dengan
lainnya. Dengan demikian geografi adalah ilmu pengetahuan “sintesis” bukan ilmu
pengetahuan “sistematik”, seperti sejarah, sosiologi, ekonomi dan antropologi.

2.   Tujuan Pembelajaran.


Ilmu pengetahuan sosial di SD, MI, dan Paket A mempunyai tujuan sebagai berikut:
a.  Mengembangkan pengetahuan dasar kesosiologian, kegeografian, keekonomian,
kesejarahan dan kewarganegaraan.
b Mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan masalah, dan keterampilan
sosial.
c.  Membangun komitmen dan kesadaran tentang nilai-nilai kemanusiaan.
d. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan berkerjasama dalam masyarakat yang
majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional.

Ada tiga esensi kompetensi dasar pengajaran geografi, yaitu:


a.  Kemampuan membuat peta dan membaca peta.
b. Penilaian terhadap penyusunan pengelompokan fakta baik yang bersifat keseimbangan
terhadap konsep kerumahtanggaan dan latar belakang kelahirannya dan keanekaragaman
lingkungan alam utama dari aktivitas manusia di dunia.
c.  Kemampuan memahami hubungan aktivitas manusia dengan lingkungan sekitarnya.

3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS Geografi.

Adalah sebagai berikut “Aspek Manusiam ruang dan lingkungan yang terbagi ke dalam
suabspek, yakni; (a) sistem Informasi Geografi, (b) Interaksi gejala fisik dan sosial (c) struktur
internal suatu wilayah (d) interaksi keruangan dan (e) Persepsi lingkungan dan kewilayahan

4. Kompetensi Dasar Geografi dalam IPS SD/MI/Paket A.

a. Kemampuan memahami perubahan unsur-unsur fisik muka bumi dan pengaruhnya


terhadap kehidupan manusia di bumi

b. Kemampuan memahami kondisi geografis, permasalahan kependudukan, dan


lingkungan hidup di Indonesia dan konteks pembangunan berkelanjutan

c. Kemampuan memahami kondisi fisik dan sosial negara berkembang serta negara maju

B. Mata Pelajaran Geografi di SD/MI


Pengertian Geografi.

Geografi merupakan pengkajian tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai skala di
bumi.Mata pelajaran geografi mengembangkan pemahaman siswa terhadap organisasi spesial
masyarakat, tempat-tempat dan lingkungan pada muka bumi. Pengertian geografi yang
diajarkan baik di tingkat SD/MI Paket A termasuk dalam kelompok hakikat geografi sebagai
studi keruangan bumi. 

Anda mungkin juga menyukai