Kegiatan Belajar 1
Pengertian dan Kajian Geografi
A. Pengertian Geografi
Pelajaran geografi yang diajarkan di sekolah terkesan sebagai ilmu yang hanya dihafalkan oleh
para siswa seperti menghafalkan nama-nama dalam geografi nama negara, kota, sungai,
gunung dan nama-nama tempat laindi muka bumi. Sebagian orang juga beranggapan bahwa
geografi adalah segala aktivitas dan perbuatan yang berhubungan dengan peta. Orang
berpendapat demikian karena orang yang mempelajari geografi harus mampu membuat peta,
membaca peta dan harus berkerjasama dengan pihak-pihak yang berwenang dalam pembuatan
peta.
Menurut Broek (1980) mengemukakan bahwa hakikat geografi ada 6, yakni sebagai berikut ini.
1. Geografi sebagai ilmu pengetahuan biofisik.
Pada akhir abad ke 19 ketika ilmu pengetahuan seperti geologi, meteorologi, dan botani
sudah mengalami perkembangan yang sedemikian pesat maka ahli geografi terpengaruh dan
tertarik mengikuti metode-metode disiplin ilmu tersebut . Kelemahan setelah geografi
masuk ke dalam ilmu pengetahuan alam murni, di mana mampu merumuskan hukum sebab
akibat terhadap gejala-gejala dan proses-proses fisik di muka bumi secara general, tetapi
tidak memasukkan unsur manusia.
2. Geografi sebagai relasi hubungan timbal balik manusia dengan alam.
Contoh kongkritnya yaitu iklim tropis menghalangi kemajuan kebudayaan masyarakat
setempat, sementara iklim sedang merangsang perkembangan kebudayaan masyarakat yang
mendiaminya.
3. Geografi sebagai ilmu ekologi manusia.
Keanekaragaman di kalangan pengikut paham determinisme environmentalis mendefinisikan
geografi sebagai studi pengetahuan yang mempelajari hubungan manusia dengan tempat
tinggalnya.
4. Geografi sebagai studi tentang lahan.
Paham ini bertentangan dengan pendapat kaum environmentalisme yang mengatakan bahwa
lingkungan alam lebih bersifat pasif dan masyarakat manusia lebih berperan aktif.
5. Geografi sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi.
Geografi dapat didefinisikan sebagai studi penyebaran/distribusi gejala di permukaan bumi,
yaitu di mana letak sesuatu benda itu berada, apakah itu batu-batuan, tumbuh-tumbuhan,
rumah, penduduk, atau segala sesuatu yang ada di permukaan bumi.
6. Geografi sebagai teori keruangan bumi.
Dalam hal ini, gagasan yang mengumumkan bahwa geografi akan dimasukkan dalam ilmu
pengetahuan alam menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli geografi, yakni akan membatasi
cakrawala geografi pada abstraksi ilmu pengetahuan relasi keruangan saja dalam artian akan
menghilangkan atau mengabaikan ruang dan waktu yang merupakan unsur pokok dalam
geografi.
Kegiatan Belajar 2
Pendekatan Materi Geografi
Pendekatan ilmu geografi cenderung kabur dan menghilang “jati diri”nya karena menurut
beberapa tokoh geografi terlena dan tertarik memasuki ilmu-ilmu yang lain yang berfungsi
sebagai penunjang. Mereka dalam memecahkan persoalan geografi cenderung menggunakan
topikal. Para ahli geografi menyadari untuk menggunakan pendekatan geografi yang sama dan
berfungsi sebagai pembeda dengan ilmu-ilmu yangt lain. Pendekatan tersebut antara lain
pendekatan keruangan, pendekatan ekologikal dan pendekatan kompleks wilayah.
A. Pendekatan Keruangan.
Setiap tempat di permukaan bumi mempunyai ciri-ciri yang kgusus di mana dapat dibedakan
antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Oleh karena itu konsep tempat dinamakan
wilayah (region) Dalam geografi ada dua pengertian wilayah, yaitu wilayah formal (formal
region), dan wilayah fungsional (fungtional region). Wilayah formal dapat dibedakan dalam dua
pengertian, yaitu : pertama pengertian internasional. Kedua pengertian nasional. Sedangkan
pengertian fungsional adalah bagian dari permukaan bumi, di mana terdapat beberapa keadaan
alam yang berlawanan memungkinkan timbulnya bermacam-macam kegiatan yang saling
mengisi dalam kegiatan penduduknya.
Konsep tempat dalam pengertian wilayah dapat digunakan sebagai pendekatan geografi,
klasifikasainya adalah sebagai berikut.
1. Uniform Region
Suatu wilayah dijadikan sumber dasar telaah geografi disebabkan adanya
keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu.
2. Nodal Region
Suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang
dihubungkan melalui garis melingkar.
3. Generic Region
Wilayah yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi
wilayah yang bersangkutan diabaikan.
4. Specific Region
Wilayah berdasarkan kekhususannya sehingga merupakan daerah tunggal yang mempunyai
ciri-ciri tersendiri. Jadi fungsi tempat bagi manusia adalah sebagai ruang hidup. Ruang dalam
hal ini ditafsirkan menurut tiga pendekatan, yakni pendekatan ekologis, ruang sebagai milleu
(yang berisi sumber alam). Pendekatan spatial (keruangan), ruang sebagai space yakni ajang
kegiatan manusia. Pendekatan regional sebagai region. yakni daerah atau kesatuan politis.
Klasifikasi peta menurut penggunaannya, skala, dan kenampakan dari peta dapat dibedakan
menjadi 3 kelompok, yaitu : pertama peta topografi memberikan gambaran umum mengenai
permukaan lahan ( termasuk peta perencanaan dan peta geografi). Kedua chart dan peta jalan
disusun dengan tujuan sebagai alat bantu dalam navigasi (untuk navigasi dan orientasi). Ketiga
peta-peta tematik pada akhir-akhir ini semakin penting dalam kaitannya dengan menunjukkan
tema-tema tertentu (menampilkan satu tema khusus atau lebih).
Untuk membaca peta, kita perlu memahami skala dari peta yang dapat diartikan sebagai
perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horisontal kedua titik itu di
permukaan bumi. Adapun macam-macam skala adalah sebagai berikut:
a. Skala angka atau skala pecahan.
b. Skala yang dinyatakan dengan kalimat.
c. Skala grafis (Graphical scale line).
B. Pendekatan Ekologi.
Pendekatan ini lebih menekankan keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dengan variabel
lingkungan yang ada bukan eksistensi keruangan. Pengertian analisis ekologi hendaknya tidak
diartikan secara sempit, sebagai suatu bentuk hubungan antara makhluk hidup dengan “natural
environmen” saja, tetapi harus dikaitkan dengan (1)”phenomenalenvironment” yang di dalamnya
terdapat “natural environment” dan “phycical relic of human actions”. (2) “Behavioural
environment”yang meliputi ide-ide dan nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
Pembagiaan geografi menurut Kirk dibedakan menjadi:
1. Lingkungan fenomena/gejala fisik.
2. Lingkungan tingkah laku.
3. Persepsi dan aspirasi penduduk terhadap bencana alam Gunung Merapi.
Dalam konteks pemahaman tentang wilayah manusia telah mengembangkan beberapa metode
dan keterampilan tertentu. Beberapa
metode komunikasi adalah bahasa tulis menulis (literacy), bahasa lisan (articulasi), dan
penggunaan angka-angka (numeracy). Sedangkan yang digunakan untuk komunikasi
menggunakan cara grafis disebut graphicacy. Graphycacy terdiri dari berbagai teknik, mulai dari
penggunaan fotografi, sampai ke peta, grafik dan diagram. Semua cara grafis tersebut
mempunyai satu hal yang umum yang membedakan dengan metode lain yaitu penggunaan
bentuk dua dimensi untuk menyampaikan dan menyajikan konsep-konsep dan ide-ide. Peta
menggunakan simbol-simbol dua dimensi untuk mencerminkan fenomena geografikal atau
dengan sesuatu cara yang sistematis, dan hal ini memerlukan kecakapan untuk membuat dan
membacanya.Untuk mencerminkan berbagai data atau fenomena geografi ke dalam suatu peta,
hal yang perlu diperhatikan adalah peta dasar, simbol, penulisan nama-nama geografi.
Simbol adalah suatu gambar atau tanda yang mempunyai makna atau arti. Menurut bentuknya
simbol dekelompokkan menjadi simbol titik, simbol garis dan simbol bidang. Sedangkan wujud
simbol dalam kaitannya dengan unsur yang digambarkan dapat dibedakan abstrak, setengah
abstrak dan nyata atau piktorial.
Kegiatan Belajar 3
Materi Pelajaran Geografi di SD/MI/Paket A.
Geografi merupakan pengkajian tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai skala di
bumi.Mata pelajaran geografi mengembangkan pemahaman siswa terhadap organisasi spesial
masyarakat, tempat-tempat dan lingkungan pada muka bumi. Pengertian geografi yang diajarkan
baik di tingkat SD/MI Paket A termasuk dalam kelompok hakikat geografi sebagai studi
keruangan bumi.