Anda di halaman 1dari 107

RINGKASAN MATERI GEOGRAFI

KELAS X, XI, & XII

OLEH:
SUMARSIH,SPd

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KUDUS
Prambatan Kidul, Kaliwungu, Kudus Telp.(0291)431184

1
DAFTAR ISI
BAB I Pengetahuan Dasar Geografi……………………………………………………3

BAB II Pengetahuan Dasar Pemetaan…………………………………………………..7

BAB III Langkah-langkah Penelitian Geografi………………………………………….24

BAB IV Bumi Sebagai Ruang Kehidupan……………………………………………….30

BAB V Dinamika Litosfer……………………………………………………………….33

BAB VI Dinamika Atmosfer……………………………………………………………..44

BAB VII Dinamika Hidrosfer………………………………………………………….....51

BAB VIII Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia……………………..57

BAB IX Flora Fauna Di Indonesia Dan Dunia…………………………………………...60

BAB X Pengelolaan SDA Di Indonesia………………………………………………......65

BAB XI Ketahanan Pangan, Industri Dan Energy………………………………………..71

BAB XII Dinamika Penduduk……………………………………………………………78

BAB XIII Keragaman Budaya Indonesia…………………………………………………83

BAB XIV Mitigasi Bencana Alam………………………………………………………..85

BAB XV Konsep Wilayah Dan Tata Ruang……………………………………………...87

BAB XVI Interaksi Keruangan Desa Kota……………………………………………….94

BAB XVII Negara Maju Dan Berkembang………………………………………………103

2
PENGETAHUAN DASAR
BAB
GEOGRAFI
I
Kompetensi Dasar :
 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan
sehari-hari
 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi dalam kehidupan sehari – hari dalam bentuk tulisa

A. Perkembangan dan Definisi Geografi


Kata geografi berasal dari bahasa Yunani , Geo berarti bumi dan Graphein berarti tulisan .
Pandangan mengenai geografi dinyatakan sebagai berikut :
1. Geografi Klasik yaitu perkembangan geografi pada zaman yunani kuno ( abad 2 SM ) . Tokoh –
tokohnya sebagai berikut :
a. Eratosthenes
Geografi pertama kali diperkenalkan oleh Eratosthenes dalam tulisannya yang berjudul
GEOGRAPHICA
b. Claudius Ptolomeus
Claudius Ptolomeus mengemukakan geografi adalah suatu penyajian dengan peta dari sebagian
permukaan bumi yang menunjukan kenampakan secara umum .
2. Geografi abad pertengahan
Salah satu tokohnya adalah Bernard Varen , membagi geografi menjadi 2 yaitu :
a. Geografi Umum , meliputi fenomena alamiah
b. Geografi Khusus / spesialis , meliputi masalah gejala sosial budaya di muka bumi
3. Geografi modern (abad – 18)
Tokoh geografi pada abad ini adalah ;
Karl Ritter manyatakan bahwa geografi merupakan telaah tentang bumi dengan pembahasan semua
fenomena /gejala permukaan bumi baik organik maupun anorganik yang berkaitan dengan kehidupan
manusia . Ritter termasuk aliran determinisme fisis ( bahwa alam mempengaruhi aktivitas manusia )
4. Geografi akhir abad -19 dan awal abad -20
Tokoh geografi pada abad ini adalah ;
a. Friederich Ratzel , menemukakan konsep labensraum yang artinya wilayah geografis sebagai
sarana bagi organisme untuk berkembang
b. Paul Vidal de La Blace
Paul Vidal de La Blace adalah pelopor posibilisme dalam geografi yang menyatakan bahwa
lingkungan alam menawarkan sejumlah kemungkinan kepada manusia untuk hidup dan
berkembang
5. Geografi Muktahir
Geografi memanfaatkan metode statistik serta komputer guna menyimpan , mengolah dan
menganalisis data

Beberapa definisi geografi


1. Bintarto
Geografi adalah ilmu yang mencitrakan , menerangkan sifat2 bumi , menganalisis gejala alam dan
penduduk serta mempelajari corak khas tentang kehidupan dari unsur2 bumi dlm ruang dan waktu .
2. Daldjoeni
Geografi adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai tiga hal pokok yaitu ruang , ekologi dan
wilayah.
3. I Made Sandy
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dan segala sesuatu yang ada diatasnya

3
4. SEMLOK IGI th 1988
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer serta interaksi
antara manusia dengan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan .

B. Ruang Lingkip Geografi


Rhoad Murphey dlm bukunya “ The Scope of Geografy “ mengemukakan 3 ruang lingkup
geografi , yaitu :
1. Persebaran dan keterkaitan penduduk di muka bumi
2. Interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik
3. Kajian terhadap region

Ruang lingkup geografi meliputi :


1. Geografi Fisik
2. Geografi sosial
3. Geografi regional
4. Geografi teknis

Cabang- cabang ilmu penunjang geografi adalah :


1. Geologi adalah ilmu yang mempelajari komposisi , sejarah pembentukan dan struktur bumi , serta
proses yang terjadi .
2. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk – bentuk muka bumi .
3. Pedologi adalah ilmu yang mempelajari tanah
4. Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari perairan darat
5. Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari perairan laut
6. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan cuaca
7. Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim
8. Demografi adalah ilmu yang mempelajari penduduk
9. Kartografi adalah ilmu yang mempelajari pemetaan

C. Obyek Geografi dan Aspek geografi


1. Obyek geografi ada 2 yaitu
a. Obyek material berkaitan dengan substansi materi yang dikaji
Obyek material geografi adalah fenomena geosfer, yang meliputi litosfer, hidrosfer, atmosfer,
biosfer, dan antroposfer
b. Obyek formal berkaitan dengan pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam
menganalisis substansi (obyek material) tersebut.
2. Aspek Geografi , ada 2 yaitu :
a. Aspek fisik merupakan unsur alamiah yang meliputi kekuatan , proses ,unsur fisik,topologi
dan biotik yang bersifat statis
b. Aspek sosial merupakan unsur yang meliputi manusia dan interaksinya yang bersifat dinamis

D. Konsep Dasar Geografi


Konsep esensial geografi , terdiri atas :
1. Konsep lokasi
Konsep lokasi biasanya untuk menjawab pertanyaan where / dimana
Lokasi dalam geografi dibagi 2 :
a. Lokasi absolut yaitu lokasi yang didasarkan pada garis lintang dan garis bujur
b. Lokasi relatif yaitu lokasi suatu wilayah di permukaan bumi
2. Konsep jarak
Jarak berkaitan dengan lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan.
Dalam geografi ada 2 : jarak geometrik dan jarak waktu
3. Konsep keterjangkauan
Keterjangkauan berhubungan dengan kondisi permukaan bumi yang terkait dengan sarana
prasarana
4. Konsep pola
Pola berkaitan dengan ketergantungan pada bentuk fenomena geografi di permukaan bumi . Misal
pola persebaran permukiman
4
5. Konsep morfologi
Konsep morfologi berkaitan dengan bentuk muka bumi

6. Konsep aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan yang bersifat mengelompok
7. Konsep nilai kegunaan
Nilai kegunaan fenomena geografi di permukaan bumi bersifat relatif antara wilayah yang satu
dengan wilayah yang lain
8. Konsep interaksi
Merupakan hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang dapat
menimbulkan gejala
9. Konsep diferensiasi areal
Berkaitan dengan perbedaan corak antar wilayah dipermukaan bumi
10. Konsep keterkaitan ruang
Menunjukan derajat keterkaitan antara fenomena yang satu dengan yang lain

E. Prinsip Geografi
Dalam geografi ada 4 prinsip yaitu :
1. Prinsip Persebaran / distribusi .
Bahwa fenomena alam dan manusia tersebar tidak merata di permukaan bumi sehingga wilayah
yang satu akan berbeda dengan wilayah yang lain .
2. Prinsip Interelasi
Prinsip yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara fenomena yang satu dengan
fenomena yang lain
3. Prinsip Deskripsi
Prinsip yang digunakan untuk menggambarkan tentang fenomena yang dianalisa dengan
menggunakan grafik , peta , diagram maupun tabel .
4. Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan prinsip keterpaduan antara prinsip penyebaran, interelasi dan
deskripsi.

F. Pendekatan Geografi
Pendekatan geografi ada 3 :
1. Pendekatan keruangan / spasial digunakan untuk mengetahui bentuk persebaran dalam ruang
yang telah ada dan tata cara penyediaan ruang yang akan digunakan Pendekatan keruangan
terdiri atas pendekatan topik , pendekatan aktifitas manusia dan pendekatan regional .
2. Pendekatan ekologi adalah pendekatan geografi yang berhubungan dengan interaksi antara
manusia dengan lingkungannya
3. Pendekatan kompleks wilayah adalah pendekatan geografi yang melihat bahwa setiap wilayah
mempunyai karakteristik yang khas

G. Keterampilan Dasar Geografi


1. Observasi
2. Deskripsi
3. Klasifikasi
4. Pemetaan
5. Analisis

UJI KOMPETENSI

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1. Daerah yang relief datar merupakan kawasan yang relatif ideal untuk pemukiman penduduk dan
kegiatan pertanian. Hal ini merupakan konsep esensial geografi, yaitu konsep ….
A. konsep jarak D. konsep interelasi
B. konsep pola E. konsep kegunaan

5
C. konsep aglomerasi
2. Konsep yang berkaitan dengan persebaran fenomena pemukiman, sungai, jenis tanah, termasuk
dalam konsep ….

A. konsep pola D. konsep lokasi


B. konsep keterkaitan keruangan E. konsep morfologi
C. konsep keterjangkauan
3. Jarak antara Jawa dan Sulawesi dapat ditempuh dengan pesawat terbang adalah konsep
A. jarak D. keterjangkauan
B. aglomerasi E. interaksi
C. pola
4. Seseorang yang ingin mendirikan pabrik dekat dengan lingkungan pemukiman memerlukan kajian
yang mendalam. Dalam geografi hal ini bisa dianalisis dengan menggunakan pendekatan
A. Keruangan D. kompleks wilayah
B. Spasial E. kewilayahan
C. kelingkungan
5. Bumi dibagi dalam beberapa wilayah di mana setiap wilayah memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda.
oleh karena itu, geografi dipelajari melalui pendekatan …
A. Keruangan D. kompleks wilayah
B. Spasial E. kewilayahan
C. Kelingkungan
6. Kajian geografi terhadap berbagai gejala atau kenampakan di atas muka bumi adalah prinsip ...
A. persebaran D. korologi
B. interelasi E. interaksi
C. deskripsi
7. Gejala dan fakta geografi dalam hubungannya dengan ruang akan memberikan karakteristik tertentu .
Kesatuan gejala ini disebut ...
A. persebaran D.korologi
B. interelasi E.interaksi
C. deskripsi
8. Gejala geografi yang dijelaskan dengan tulisan , diagram , tabel, grafik atau peta berarti menggunakan
prinsip ...
A. persebaran D. korologi
B. interelasi E. interaksi
C. deskripsi
9. Aspek fisik dalam kajian geografi meliputi ….
A. urbanisasi dan banjir. D. transmigrasi dan polusi.
B. polusi dan urbanisasi E. longsor dan transmigrasi
C. banjir dan longsor..
10. Bencana banjir yang melanda Indonesia tersebar hampir seluruh wilayah. Prinsip geografi
yang sesuai dengan fenomena tersebut adalah…
A. prinsip distribusi. D. prinsip korologi.
B. prinsip interelasi. E. prinsip ekologi.
C. prinsip deskripsi.

6
BAB PENGETAHUAN DASAR
II PEMETAAN

Kompetensi Dasar :
 Memahami dasar-dasar pemetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi
Geografi ( SIG )
 Membuat peta tematik wilayah provinsi dan/atau salah satu pulau di Indonesia
berdasarkan rupa bumi

A. PENGETAHUAN PETA
1. Pengertian
Difinisi tentang peta dari berbagai tokoh, sebagai berikut :
a. Erwin Raiz
Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang terkecil, sebagai
kenampakan bila dilihat dari atas dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tandanya
b. RM. Soetardjo Soerjosoemarno
Peta merupakan lukisan dengan tinta dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang
diperkecil dengan perbandingan ukuran yang disebut skala atau kedar
a. International Cartographic Asociation (ICA)
Peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur kenampakan abstrak yang dipilih
dari permukaan bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan atau benda-benda angkasa
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa peta adalah gambaran konvensional
permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala.
2. Komponen atau Unsur Kelengkapan Peta
Komponen-komponen yang dimaksud adalah sebagai berikut
a. Judul Peta
Judul peta merupakan nama atau nama suatu daerah yang digambar. Penulisan judul peta
hendaknya menggunakan huruf cetak tegak, semua menggunakan huruf besar dan simetris
b. Skala Peta
Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak
sebenarnya dipermukaan bumi
c. Arah Mata Angin / Orientasi / Petunjuk Arah
Petunjuk arah adalah tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan atau arah
daerah yang digambar
d Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi
yang terdapat pada peta kenampakannya, simbol dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
1. Simbol budaya, adalah simbol yang mewakili kenampakan budaya.
Misalnya jalan, rel, kota dan lain-lain
2. Simbol alam, adalah simbol yang mewakili kenampakan alam
Misalnya sungai, gunung, danau dan lainnya
Berdasarkan bentuknya ada 3 :
1) Simbol Garis
Digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan dengan jarak
Contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah
2) Simbol Titik
Simbol titik digunakan untuk mewakili tempat .
Contoh : kota, gunung dan objek-onjek penting lainnya
3) Simbol Area

7
Digunakan untuk mewakili suatu luasan tertentu
Contoh : danau, rawa, gurun dan hutan
Berdasarkan Wujudnya, ada 3 yaitu
1) Simbol Piktorial adalah simbol yang berupa gambar yang mirip dengan yang
sebenarnya
2) Simbol Abstrak adalah simbol yang berupa gambar yang tidak mirip dengan yang
sebenarnya
3) Simbol Huruf / angka adalah simbol yang berupa huruf / angka
e Warna Peta
Pada peta, warna digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di
permukaan bumi
Warna-warna yang digunakan pada peta berwarna secara umum, sebagai berikut.
1) Coklat muda, untuk menggambarkan dataran tinggi dan perbukitan
2) Coklat tua, untuk menggambarkan gunung dan pegunungan
3) Hitam, untuk detail hunian, lettering, tumbuhan karang dan tebal batas
4) Merah, untuk daerah panas dan unsur peta yang penting
5) Kuning, untuk daerah kering, ketinggian menengah dan daerah sedikit vegetasi
6) Oranye, untuk jalan-jalan yang kurang penting
7) Biru tua, untuk menggambarkan perairan yang dalam
8) Biru muda, untuk menggambarkan perairan yang dangkal
Contoh : teluk, selat, danau, landas benua dan sebagainya
9) Hijau muda, untuk menggambarkan dataran rendah
Contoh : daerah pesisir atau daerah rawa
f Tipe Huruf (Lettering)
Huruf berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Setiap nama
simbol menggunakan huruf-huruf standar sebagai berikut.
1) Huruf Gotik Miring, tebal tipis dan tidak mempunyai ekor
a) Huruf Gothik tegak besar, digunakan untuk menuliskan nama gunung, jalur
pegunungan, dataran rendah, lembah luas dan dataran tinggi yang luas
b) Huruf gothik tegak kecil, digunakan untuk menuliskan nama lembah yang sempit,
dataran tinggi, igir-igir pegununga, bukit-bukit dan puncak bukit yang rendah
c) Huruf gothik miring besar, digunakan untuk menulis nama-nama pemancar televisi,
pemancar radio, kantor telephone yang besar, jalan kereta api, jembatan, jalan ray,
lapangan terbang internasional, terowongan dan lain sebagainya
d) Huruf gothik miring kecil, digunakan untuk menulisskan nama-nama pemancar radio
lokal (radio amatir), terowongna pende, jembatan yang sempit dan bangunan-
bangunan yang kecil.
2) Huruf Italic Miring, Tebal Tipis dan Mempunyai Ekor
a) Huruf italic besar digunakan untuk nama danau yang luas, laut yang luas, sungai
besar, selat yang uas, teluk yang bear dan lautan.
b) Huruf italic kecil digunakan untuk menuliskan rawa-rawa, sungi kecil, danau kecil,
selat sempit dan teluk yang sempit
3) Huruf romawi tegak, tebal tipis dan mempunyai ekor\
a) Huruf romawi besar, untuk menuliskan nama kota-kota besar, ibu kota negara,
bagian-bagian negara dan nama-nama Negara.
b) Huruf romawi kecil, untuk menuliskan nama kota, seperti desa, kabupeten dan kota
kecamatan.
g Posisi Geografis
Posisi geografis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk
menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah
h Inset
Inset adalah peta kecil tambahan dan memberikan kejelasan yang terdapat di dalam
peta. Inset juga di gunakan untuk menggambar suatu wilayah yang tidak tergambarr pada
peta, sehubungan dengan terbatasnya media gambar.
Berdasarkan gunanya, inset di bedakan menjadi 3 macam yaitu :
a. Inset yang skalanya lebih kecil dari peta, untuk menjelaskan hubungan antara peta pokok
dan daerah sekelilingnya.
8
Misalnya : Inset Asia Tenggara yang terdapat pada peta Indonesia
b. Inset yang skalanya lebih besar dari peta pokok, untuk menjelaskan bagian dari peta
pokok yang dianggap penting
Misalnya : Inset Pulau Jawa yang teradapat pada peta Indonesia
c. Inset yang skalanya sama besar dengan peta pokok, untuk menggambar wilayah yang
terpencar
Misalnya : Inset Pulau Bawean di Propinsi Jawa Timur
i Garis Tepi
Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta. Garis tepi peta
sebaiknya dibuat rangkap.
j Legenda
Legenda adalah keterangan yang berupa simbol-simbol pada peta agar peta mudah
dimengerti oleh pembaca
k Sumber dan Tahun Pembuatan
Sumber dan tahun pembuatan peta merupakan sumber data yang perlu dicantumkan
untuk kebenaran peta yang dibuat. Misalnya :
Sumber : Kutipan (atlas atau peta topogafi), tahun 2002

3. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta


a. Fungsi Sebuah Peta
Suatu peta dibuat untuk tujuan tertentu, oleh karena itu sebuah peta berfungsi sebagai
berikut :
1. Menunjukkan posisi permukaan bumi
2. Memperlihatkan ukuran
3. Menggambarkan bentuk-bentuk pemukaan bumi
4. Menyajikan data tentang potensi daerah
b. Tujuan Pembuatan Peta
1. Komunikasi informasi ruang
2. Menyimpan informasi
3. Membantu suatu pekerjaan
4. Membantu dalam pembuatan desain
5. Analisis data spesial

4. Macam-Macam Peta
a. Ditinjau dari jenisnya, peta dibagi menjadi dua.
1. Peta foto, adalah peta yang dihasilkan mozaik foto udara atau orto foto yang
dilengkapigaris contur, nama dan legenda
2. Peta Garis, adalah peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk
titik, garis dan luasan
b. Ditinjau dari skalanya, peta dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut
1. Peta skala sangat besar/ peta kadaster, skala = 1 : 100 s.d 1 : 5.000
misalnya peta pertanahan
2. Peta skala besar, skala = 1 : 5.000 s.d 1 : 250.000 contoh peta kecamatan/kebupaten
3. peta skala sedang, skala = 1 : 250.000 s.d 1 : 500.000,contoh peta Provinsi
4. Peta skala kecil, skala = 1 : 500.000 s.d 1 : 1.000.000,contoh peta Negara
5. Peta skala sangat kecil/skala geografis, skala = < 1 : 1.000.000,peta benua/dunia
c. Ditinjau dari isinya, peta dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Peta Umum, yaitu peta yang menggambarkan kenampakan fisik (medan asli) maupun
sosial ekonomi (medan buatan)
Macam peta umum yaitu sebagai berikut
a)Peta topografi, adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi /relief dengan skala
besar
b)Peta corografi, adalah peta yang menggambarkan seluruh permukaan bumi secara umum
dengan skala kecil, contoh : peta dunia , atlas dan lain sebagainya
2. Peta khusus atau peta tematik, yaitu peta yang menggambarkan keenampakan tertentu.
Misalnya : peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta peristiwa
d. Ditinjau dari sumber datanya, peta dibagi menjadi 2 yaitu :
9
1. Peta induk adalah peta yang dihasilkan dari survei dilapangan
2. Peta turunan adalah peta yang dibuat berdasarkan acuan peta yang sudah ada
e. Ditinjau dari sifat datanya, peta dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Peta stasioner adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan
bumi yang tetap atau relatif stabil.contoh, peta geologi, peta jalur pegunungan.
2. Peta dinamis adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi
yang bersifat.tidak tetap.Contoh, peta kepadatan penduduk
f. Ditinjau dari metode pembuatannya, peta dibedakan menjadi dua:
1. Peta kualitatif, adalah peta yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol.
2. Peta kuantitatif, adalah peta yang menggunakan garis-garis yang menggunakan garis-
garis untuk menghubungkan daerah-daerah yang mempunyai kesamaan

5. Proyeksi dan Skala Peta


a. Pengertian Proyeksi Peta
Adalah suatu sistem atau cara penggambaran garis-garis paralel (lintang) dan meredian
(bujur) dari globe atau bidang lengkung ke bidang datar.
Syarat yang baik dalam memproyeksikan peta adalah:
1. Equivalent yaitu luas daerah di pertahankan sama(sesuai skala).
2. Konfrom yaitu sudut-sudut dipertahankan sama(sebangun)
3. Equidistance yaitu jarak dipertahankan sama

b.Macam Proyeksi Peta


1.Ditinjau dari bidang proyeksi yang digunakan
a. Proyeksi azimut / zenital, bidang proyeksi adalah bidang datar.Proyeksi ini untuk
menggambarkan daerah kutub
b. Proyeksi kerucut/conical, bidang proyeksi adalah kerucut Proyeksi ini untuk
menggambarkan daerah lintang
c. Proyeksi silinder, bidang proyeksi adalah bidang silinder Proyeksi ini untuk
menggambarkan daerah khatulistiwa

3.Ditinjau dari kedudukan sumber simetris / garis kerakteristik bidang proyeksi


a. Proyeksi normal, sumbu simetri berimpit dengan sumbu bumi
b. Proyeksi miring, sumbu simetri membentuk sudut dengan sumbu bumi
c. Proyekssi transvesal, sumbu simetri tegak lurus sumbu bumi atau terlentak pada
bidang ekuator (disebut juga proyeksi Ekuatorial)
Jenis Azimuthal Kerucut Silinder
Posisi Normal
U
S U
U
S
S
Posisi Transversal
U U
U S S
S

Posisi Miring
u

10
c. Skala Peta
Berbagai macam skala peta, diantaranya sebagai berikut.
1.Skala grafis/skala garis/skala bar
Skala grafis adalah skala yang ditunjukkan dengan garis lurus yang dibagi-bagi dalam bagian yang
sama, dimana setiap bagianmenunjukkan kesatuan panjang yang sama pula.
Contoh : 0 _________ 1_________ 2 ___________ 3 cm
0 5 10 15 km

2.Skala verbal (skala kecil)


Skala verbal adalah skala yang menunjukkan perbandingan jarak 1 inci di peta sesuai dengan
sejumlah mil di lapangan.
1 inci = 2,53 cm
1 mil = 1,6093 km
Contoh . Sebuah peta berskala verbal 1 inchi to one mile. Akan diubah menjadi skala angka
1 inchi to one mile = 2,53 cm : 1,6093 km
2,53 cm : 160.930 cm
Maka skalanya menjadi 1: 63.609

3.Skala pecahan / numeral scale


Skala pecahan adalah skala yang menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak yang
sebenarnya di lapangan. Untuk kenampakan yang sama penulisnya dengan angka pecahan.
Contoh : 1 : 50.000 = __1__
50.000

Untuk menentukan skala peta yang belum ada skalanya, dapat dilakukan dengan beberapa
langkah sebagai berikut.
1. Membandingkan dengan peta lain yang daerahnya sama dan ada skalanya

Rumus yang digunakan : P2 = d1 x P1


d2

Keterangan :
P2 = Penyebut yang dicari
P1 = Penyebut skala yang diketaui skalanya
d1 = Jarak peta yang sudah diketaui skalanya
d2 = Jarak peta yang dicari skalanya

2. Membandingkan jarak di lapangan dengan jarak yang mewakilinya di peta

Contoh :
Jarak titik di lapangan adalah = 100 m
Ditanya skala peta

Jarak di peta
Skala = Jarak di lapangan

= 4 cm
10.000 cm

= 1 jadi skala peta adalah 1 : 2.500


2.500

3.Dengan garis kontur : garis pada peta topogrefi yang menunjukkan ketinggian yang sama

Rumus : 1_
Ci = 2.000 x PS
11
Contoh : Diketahui kontur interval suatu peta = 50 m . Kontur Interval : jarak antar kontur
Ditanya skala peta!
Jawab :
1_
Ci = 2.000 x PS
1_
50 = 2.000 x PS

PS = 50 x 2.0000 = 100.000
jadi skala peta = 1 : 100.000

4. Memperhitungkan´ selisih derajat lintang atau bujur


1° = 111 km berarti 60 ´ = 111 km

Kota A terletak pada 40° 22´ dan kota B terletak pada 40° 20´ , jarak A- B pada peta = 10 cm .
Berapa skala peta tersebut ?

40° 22´- 40° 20´ = 2´


2 ´= 2 x 111 km = 3,7 km , berarti 10 cm = 370 .000 cm di lapangan sehingga
60
skalanya 1 : 370.000 = 1 : 37. 000
10

5. Menghitung kemiringan lereng


• Jika jarak A-B di peta 4 cm , dengan skala 1 : 50.000 .

Berapa kemiringan lereng peta topografi dibawah ini !

KL = JV x 100 %
JH
JV = 200 – 150 = 50 m
JH = 4 x 50.000 = 200.000 cm

KL = 50 m x 100 %
200.000 cm
= 50 m x 100 %
2000 m
KL = 2,5 %

Memperbesar atau Memperkecil Peta


Yang dimaksud memperbesar dan memperkecil peta adalah suatu kegiatan mengubah
ukuran peta menjadi lebih besar ataupun menjadi lebih kecil. Dengan berubahnya ukuran
sebuah peta, maka skala peta juga menjadi berubah.

6.Membuat Peta Dengan Pengukuran Arah dan Gerak


Pengukuran arah
Dalam ilmu pengetahuan tanah, dikenal dua cara untuk menyatakan besarnya sudut
arah, yaitu bearing dan azimuth. Bearing merupakan sudut arah yang diukur dari utara atau

12
selatan magnet bumi ke titik lain searah atau berlawanan arah jarum jam dengan sudut
maksimum 900. dengan demikian pengukuran dengan cara bearing mempunyai kesaran 0 0-900.
untuk menunjukkan awal dan akhir pengukuran, di depan angka harus ditulis S
(selatan), U (utara) dan di belakang angka diikuti huruf T (timur) atau B (barat), arah utara dan
selatan masing-masing dianggap mempunyai sudut 00.
Azimuth merupakan besarnya sudut arah yang diukur dari utara magnet bumi ke titik
yang lain searahputaran jarum jam. Dengan demikian, pengukuran dengan metode azimuth
mempunyai kisaran 00-3600. arah utara dianggap mempunyai sudut 00.

Alat Contoh 1 : Contoh 2 :


Besarnya sudut arah : Sudut Oa = 600
Oa = U 600 T (pengukuran diawali dari arah Sudut Oc = 1350
utara, menuju ke arah timur 600) Sudut Od = 2600
Oc = S 450 T (pengukuran diawali dari arah Sudut Of = 3300
selatan menuju ke arah timur 450)
Od = S 800 B (pengukuran diawali dari arah
utara menuju ke arah barat 300)
Of = U 300 B (pengukuran diawali dari arah
utara menuju ke arah barat 300)
U
f
U a
f
a B
0 600
30 600 T
d
B T
d 800 450
c
S
c
S

bantu untuk membuat peta:


1. Fotografis, yaitu dengan menggunakan alat (kamera)
2. Pantografis, yaitu dengan menggunakan alat pantografis
Map Orograph, yaitu dengan teknologi penyinaran/ fotocopy

PENGINDERAAN JAUH

A Pengertian
Beberapa definisi penginderaan jauh dari beberapa ahli, antara lain sebagai berikut.
1.Lindgren
Penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk memperoleh dan
menganalisis tentang bumi.
2.Welson dan Bufon
Penginderaan jauh adalah sebagai berikut suatu ilmu, seni dan teknik untuk memperoleh objek
area/daerah dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek
area/daerah dan gejala tersebut.
3.Lillesand dan Keifer
Penginderaan jauh adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang
objek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data-data yang diperoleh dengan suatu alat,
tanpa berhubungan langsung dengan objek, wilayah atau gejala yang sedang dikaji.

13
SISTEM PENGINDERAAN JAUH

B. Komponen-Komponen Penginderaan Jauh

1.Sumber Tenaga
Sumber tenaga adalah tenaga yang digunakan untuk menyinari objek
Sumber tenaga yang digunakan dalam penginderaan jauh dibedakan menjadi dua, yaitu :
a Sumber tenaga buatan (sinar buatan)
Penginderaan jauh dengan sinar buatan disebut sistem aktif, dilakukan pada waktu malam hari
dengan sumber tenaga pulsa yang dilengkapi dengan alat penerima dan pemancar gelombang
elektromagnetik
b Sumber tenaga alamiah yaitu sinar matahari dan sinar bulan (namun yang biasa di pakai adalah
sinar matahari). Oleh karena itu penginderaan jauh dengan sinar matahari dinamakan sistem pasif ,
dilengkapi dengan alat penerima pantulan gelombang elektromagnetik
2.Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi .
Pengaruh atmosfer dalam pengindraan jauh ini terjadi dalam hal : penyerapan, pemantulan,
penghamburan dan melewatkan radiasi elektromagnetik.
Hamburan atmosfer dapat kita bedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Hamburan Mie
Hamburan mie terjadi apabila garis tengah partikel atmosfer sama dengan panjang gelombang
tenaga yang diindra.Terjadi pada ketinggian < 4500 meter
b. Hamburan Rayleigh, biasanya terjadi jika radiasi tenaga matahari berinteraksi dengan molekul-
molekul dan partikel-partikel kecil atmosfer lainnya.Terjadi pada ketinggian 4500 – 9000 meter
c. Hamburan non selektif
Hamburan nonselektif, terjadi jika garis tengah partikel yang menyebabkan hamburan jauh
lebih panjang daripada panjang gelombang yang diindra.

3.Objek adalah segala sesuatu yang sasaran pengamatan , berupa fenomena litosfer ,atmosfer, hidrosfer,
biosfer. Antroposfer tidak merupakan objek penginderaan jauh
4. Sensor
Sensor adalah alat yang digunakan untuk merekam objek-objek di permukaan bumi.
Berdasarkan proses perekamannya, sensor dibedakan menjadi dua.
a. Sensor fotografik, adalah sensor berupa kamera yang bekerja pada spektrum tampak mata dan
menghasilkan foto atau citra.
b. Sensor elektromagnetik, adalah sensor bertenaga elektrik berbentuk sinyal elektrik yang beroperasi
pada spectrum yang luas.
Kemampuan sensor untuk merekam suatu objek disebut resolusi
Ada 4 jenis resolusi :
a.Resolusi Spasial , menunjukan tingkat kerincian ukuran objek terkecil yang dapat disajikan
.Semakin kecil objek yang direkam semakin baik kualitas sensor
b.Resolusi Spektral , menunjukan kerincian spektrum elektromagnetik yang digunakan . Semakain luas
spektrum elektromagnetik yang digunakan , semakain baik data suatu objek yang di hasilkan

14
c.Resolusi Radiometrik , menunjukan kepekaan sensor terhadap perbedaan terkecil kekuatan sinyal /
gelombang elektromagnetik
d.Resolusi temporal , menunjukan frekuensi perekaman ulang bagi daerah yang sama .
Untuk mendapatkan data yang akurat dikembangkan penginderaan jauh sistem jamak yang
meliputi :
a. Multi Tingkat ,dilakukan dari ketinggian yang berbeda atas objek yang sama
b. Multi Temporal,dilakukan pada waktu yang berbeda atas objek yang sama
c. Multi Spektral , dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu spektrum elektromagnetik atas
objek yang sama
d Multi arah , dilakukan dengan arah yang berbeda-beda
e Multi Penajaman , dilakukan dengan lebih satu penajaman
f Multi polarisasi , objek dipandang dari segala arah .

5. Wahana
Wahana adalah sarana atau alat transpor yang digunakan untuk menempatkan sensor .
Wahana berdasarkan ketinggian peredaran ada 3 macam yaitu :
a.Pesawat terbang rendah sampai menengah , ketinggian peredaran 900 – 1000 m diatas permukaan
bumi
b.Pesawat terbang tinggi , ketinggian peredaran > 18 000 m
c.Satelit , ketinggian peredaran 400 – 900 km

6.Pengguna Data
Tingkatan keberhasilan terapan sistem penginderaan jauh juga ditentukan oleh pengguna data.

C Citra
Citra adalah gambar objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera atau tampak
langsung pada hasil cetakan. Citra hasil penginderaan jauh dibedakan :
1. Citra Foto
Citra foto merupakan hail teknologi penginderaan jauh yang berupa data visual. Citra
foto dibedakan:
1) Berdasarkan spektrum elektromagnetik
a. Foto ultraviolet yang menggunakan gelombang spektrum ultraviolet dekat hingga 0,29
mm
b. Foto orthokromatik yang menggunakan spektrum tmpak dari saluran biru sampai hijau
yaitu 0,4 mm – 0,56 mm
c. Foto pankromatik yang menggunakan seluruh spektrum tampak mulai warna merah
sampai ungu yaitu 0,4 – 0,7 mm
d. Foto infra merah asli yaitu menggunakan saluran inframerah dekat hingga panjang
gelombang yaitu 0,9 - 1,2 mm
e. Foto inframerah modifikasi yang menggunakan saluran inframerah dekat hingga sebagian
menggunakan spektrum tampak merah dan sebagian hijau
2) Berdasarkan sistem wahana
a. Foto udara yaitu foto yang sensornya menempel pada pesawat atau balon
b. Foto satelit/orbital yaitu foto yang sensornya mnempel pada satelit
3) Berdasarkan jumlah dan jenis kamera
a. Foto tunggal yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal
b. Foto jamak yaitu foto yang dibuat dengan kamera jamak
4) Berdasarkan sumbu kamera
a. Foto vertikal (ortho photograph) yaitu foto yang menggunakan arah sumbu kamera tegak
lurus dengan obyek
b. Foto miring / condong (oblique photograph) yaiti foto yang dibuat dengan sumbu
kamera membentuk sudut terhadap obyek di permukaan bumi
5) Berdasarkan warna
a. Foto hitam putih yaitu foto yang obyeknya hanya kelihatan hitam dan putih
b. Foto berwarna asli yaitu foto yang obyeknya sama dengan warna foto misalnya hutan
berwarna hijau

15
c. Foto berwarna tidak asli yaitu foto yang warna obyeknya tidak sesuai dengan warna foto
biasanya menggunakan warna inframerahsehingga warna hasil pemotretan tidak sesuai
dengan warna obyek yang difoto

2. Citra Non Foto


Citra non foto aadalah citra yang dibuat dengan menggunakan sensor bukan kamera.
1) Berdasar spektrum elektromagnetik
a. Citra inframerah termal yaitu citra yang dibuat menggunakan spektrum inframerah termal
b. Citra radar dan citra gelombang mikro yaitu citra yang dibuat dengan spektrum
gelombang mikro. Citra radar menggunakan system aktif dan citra mikro menggunakan
system pasif.
2) Berdasarkan sensor
a. Citra tunggal yaitu citra yang dibuat menggunakan sensor tunggal
b. Citra multispektral yaitu citra yang dibuat dengan sensor jamak
3) Berdasarkan wahana
a. Citra dirgantara yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang berada di udara atau
dirgantara. Misalnya citra infra merah termal, citra radar
b. Citra satelit yaitu citra yang dibuat antariksa atau angkasa luar.
Citra satelit dibedakan berdasarkan penggunaannya:
a) Untuk penginderaan planet misalnya Ranger (AS), Viking (AS), Luna (Rusia), Venera
(Rusia)
b) Untuk penginderaan cuaca misalnya NOAA (AS), Meteor (Rusia)
c) Untuk pengindraan SDA misalnya Landsat (AS), Soyus (Rusia), SPOT (Perancis)
d) Untuk penginderaan laut misalnya Seasat (AS), MOS (Jepang)
D. Intepretasi Citra Foto Udara
Foto udara yang telah dihasilkan melalui proses pemotretan atau scanning tidak dapat langsung
dapat digunakan. Foto harus melalui intepretasi dahulu agar data citra dapat digunakan dan akurat.
Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi validitas data yang dihasilkan yaitu :
1. Alat pengamatan citra
Alat yang digunakan untuk mengamati citra ada dua :
1) Alat pengamatan non stereoskopis, alat ini dapat berupa alat sederhana berupa lensa
pembesar sampai alat yang canggih
2) Alat pengamatan stereoskopis berupa alat stereoskop yang menghasilkan gambar tiga dimensi
atas citra yang bertampalan
2. Unsur intepretasi
Ada beberapa unsur intepretasi foto udara antara lain :
1) Rona dan warna
Rona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan obyek pada citra. Warna adalah ujud
yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit. Perbedaan rona dan warna
adalah rona hanya menyajikan tingkat kegelapan dalam ujud hitam putih sedang warna lebih
beraneka warna missal dalam warna biru, hijau, kuning dan jingga
2) Ukuran
Hal-hal yang diukur antara lain jarak, luas, tinggi dan volume. Ukuran juga berkaitan
dengan skala foto.

Atau

3) Bentuk
Bentuk merupakan konfigurasi atau kerangka dari suatu obyek yang ada di permukaan
bumi.
4) Tekstur

16
Tekstur adalah frekwensi perubahan rona pada citra, biasanya dinyatakan dengan kata
kasar, sedang dan halus. Misalnya Hutan bertekstur kasar, belukarse dang dan padang rumput
halus
5) Pola
Pola adalah hubungan susunan keruangan suatu obyek. Pola yang tampak dapat berupa
buatan manusia atau bersifat alamiah.
Contoh: Pola pemukiman transmigrasi sering mudah diamati karena polanya teratur.
6) Bayangan
Dalam kegiatan pemotretan kadang tidak semua semua obyek yang akan diambil
gambarnya akan tampak pada lensa kamera. Hal ini karena ada penghalang antara lensa
dengan obyek.
7) Situs
Situs adalah tempat kedudukan atau letak suatu obyek yang dipotret dalam hubungannya
dengan obyek lain
8) Asosiasi
Asosiasi adalah keterkaitan antara obyek yang satu dengan obyek lainnnya.
9) Konvergensi bukti
Konvergensi bukti adalah penggunaan beberapa unsure intepretasi citra sehingga
lingkupnya makin sempit mengarah pada suatu kesimpulan.

E. Intepretasi Citra
Ada beberapa langkah dalam intepretasi citra yaitu :
1. Deteksi
Deteksi adalah pengamatan atas adanya suatu obyek atau upaya untuk mengetahui benda
atau gejala di citra.
2. Identifikasi
Adentiifikasi adalah upaya mencirikan obyek yang telah dideteksi dengan menggunakan
keterangan yang cukup. Benda yang tergambar pada citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang
terekam oleh sensor. Ciri tersebut, antara lain ciri spektral spasial, dan temporal.
a. Ciri Spektral
Ciri spektral adalah ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dan dinyatakan dengan
rona ataupun warna. Rona adalah tingkat kehitaman atau keabuan suatu objek pada citra.
Benda yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga, rona pada citranya berwarna asli
dan tampak cerah.
b. Ciri spasial
Ciri spasial adalah cirri yang berkaitan dengan ruang, meliputi bentuk, ukuran, bayangan,
pola, tekstur,situs, dan asosiasi . Misalnya, jika ruang yang terekam pada lembaran citra foto
berupa areal hutan, cirri-ciri keruangannya dapat ditafsirkan berdasarkan polanya, mentuknya,
ukurannya, situsnya, dan teksturnya.
c. Ciri Temporal
Ciri temporal adalah cirri yang terkait dengan umur benda dan waktu perekaman
3. Analisis
Analisis merupakan proses untuk menunjukkan kelompok-kelompok yang mempunyai
kekhususan tersendiri, atau mengelompokkan obyek yang mempunyai cirri sama dari identitas
obyek.
4. Deduksi ( tahap hipotesis )
Deduksi adalah menelaah obyek yang tampak langsung pada foto udara menjadi bukti yang
mengarah ke satu titik ( kesimpulan ) .

F. Pengenalan bentang alam dan bentang budaya hasil penginderaan jauh


Bentang alam
1) Sungai
a. Bentuk memanjang berkelok-kelok dan semakin lebarmendekati muara
b. pertemuan anak sungai biasanya membentuk sudut lancip

17
c. Pada foto hitam putih permukaan air seragam. Pada foto berwarna air yang jernih akan
tampak cerah dan air yang keruh berwarna gelap. Jika menggunakan infra merah warna
pancarannya gelap
d. Aliran sungai jarang yang membentuk garis lurus
2) Gunung dan pegunungan
a. Gunung terlihat tersendiri dengan puncak yang jelas,sedang pegunungan terlihat
memanjang berlekuk-lekuk dan berkelok-kelok
b. Gunung dan pegunungan rona kehitaman atau kecoklatan
3) Hutan rawa
a. Ketinggian pohon berbeda-beda
b. Tampak perairan di sekeklilingnya
c. Ke arah laut dibatasi hutan bakau dank e arah daratan dibatasi hutan rimba
4) Garis pantai
a. Batas yang tidak teratur dan berlekuk-lekuk
b. Permukaan airsepanjang pantai berona dan etkstur jelas
c. Rona air yang gelap menandakan air cukup tenang dan dalam
5) Hutan bakau
a. Rona hitam
b. Ketinggian pohon sama/homogen
c. Tumbuh pada pantai yang tergenang
6) Rawa
a. Rona dan tekstur jelas
b. Batasnya tidak teratur
Bentang budaya
1) Bandar udara dicirikan dengan lapangan yang luas dan datar dengan tekstur halus, kadang
tampak pesawat terbangnya, tampak landasan yang lurus dan lebar dengan pola teratur.
Disekitarnya tampak gedung terminal dan parker pesawat terbang
2) Lapangan sepak bola bercirikan rona cerah, tekstur halus berasosiasi dengan gawang yang
situsnya ditengah garis belakang.
3) Jalan bercirikan bentuk memanjang dan lebar seragamserta relative halus, rona cerah, teksstur
halus simpang jalan biasanya tegak lurus atau mendekati tegak
4) Jalan kereta api cirinya menyerupai jalan tetapi percabangannya runcing, lebih datar daripada
jalan belokan atau tikungan melengkung,kadang tampak gerbong kereta api.
5) Terowongan bentuknya seperti jalan tetapi hilang di satu titik kemudian muncul lagi di
tempat lain
6) Jembatan dicirikan ada lembah atau sungai/saluran irigasi menyilang jalan, tubuh jembatan
lebih sempit daripada jalan, ada bayangan yang disbabkan beda tinggi antara jembatan dan
sungai
7) Rumah sakit bercirikan ada bangunan penghubung, halaman relative luas untuk parkir, letak
di pinggir jalan, bentuk bangunan seragam dengan ukuran relative besar/panjang,poa teratur
dengan jarak sama antar bangunan
8) Sawah bercirikan terlihat adanya saluran irigasi, petak bentuk empat persegi panjang pada
daerah datar sedang pada daerah miring bentuk mengikuti garis tinggi (kontur) tampak petak-
petak lahan berteras yang dibatasi pematang.
9) Rumah bercirikan bentuk, ukuran dan bayangannya. Rumah tempat tinggal umumnya relatif
kecil. Gedung sekolah relatif lebih besar dari rumah.Pabrik ditandai dengan ukuran yang
besar dan panjang, terdapat tangki air, cerobong asap.
G. Manfaat dan keungulan citra penginderaan jauh
1. Manfaat Citra Penginderaan jauh
1) Bidang hidrologi
a. Pemantauan daerah aliran sungai dan konservasi sungai
b. Pemantauan luas daerah dan intensitas banjir
c. Pemetaan sungai dan studi sedimentasi
2) Bidang ilmu kebumian
a. Pemetaan di permukaan bumi untuk aplikasi SIG
b. Penentuan struktur geolog
18
c. Pemantauan daerah bencana (kebakaran, banjir, sebaran barang tambang)
d. Pemantauan distribusi sumber daya alam
e. Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut
f. Pemantauan di bidang militer da pertahanan
3) Bidang Oceanografi
a. Pengamatan fisis laut
b. Pengamatan pasang surut dan gelombang laut
c. Pencarian lokasi up welling dan distribusi permukaan
d. Studiperubahan pantai dan erosi sedimentasi

4) Bidang Meteorologi
a. Pengamatan iklim suatu daerah melalui kecerahan awan dan kandungan air di udara
b. Menganalisis cuaca dan prediksi/ramalan cuaca
c. Pengamatan pola dan system angin permukaan
d. Pemodelan meteorolgi an data klimatologi
5) Bidang tata guna lahan
a. Memberikan informasi tentang keadaan tanah
b. Membantu perencanaan tata guna lahan misal untuk pemukiman. Perindustrian, pertanian
dsb
6) Bidang geografi
a. Memberikan data geografi yang dapat memudahkan pembuatan hubungan satu fenomena
dengan fenomena yang lain.
b. Membantu dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan ruang baik secara
parsial maupun kompleks.
2. Keunggulan Citra Penginderaan Jauh
1) Menggambarkan secara detail lengkap dengan bentuk dan letaknyayang mirip dengan bentuk
aslinya di lapangan.
2) Menggambarkan secara luas. Tiap lembar citra mencakup wilaya yang sangat luas karena
citra dibuat dari angkasa sehingga dapat menjangkau daerah yang sulit dijangkau.
3) Menggambarka tiga dimensi kkususnya citra pankromatik hitam putih bila pengamatan
menggunakan strereoskop.
4) Menggambarkan secara cepat, contohnya daerah yang sedang dilanda bencana banjir, gempa
bumi. Selain itu citra dpat dibuat dalam periode ulang yang singkat yaitu 16 hari bagi citra
landsat, 6 jam bagi citra satelit NOAA dan setengah jam bagi citra satelit GSM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

A Pengertian
1 Paryono
Sistem informasi geografi (SIG) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan
untuk menyimpan, memanipulasi dan menganalisis informasi geografi.
2 Burough
Sistem informasi geografi (SIG) adalah suatu sistem perangkat yang dapat melakukan
pengumpulan, penyimpanan, pengembalian kembali pengubahan (transformasi) dan
penayangan (visualisasi) dari data keruangan (spatial) untuk kebutuhan tertentu.
3 Aronaff
Sistem informasi geografi (SIG) adalah sistem informasi yang berdasarakan kerja
komputer yang mampu menerima masukan, mengelola (memberi, mengambil, memanipulasi
dan menganalisis data) kemudian memberikan uraian

B Tahapan Kerja SIG


1.Subsistem Masukan ( input data)
Masukan data terdiri atas :
1. Sumber data
2. Proses memasukan data
Sumber data ada 3;
19
1. Data penginderaan jauh
2. Data teristris / data lapangan
3. Data peta
Proses memasukan data meliputi;
• Scanning
• Digitasi menggunakan Digitizer
• Memasukan data pengukuran lapangan

2. Subsistem Pengolahan dan Penyimpanan Data (Proses)


Meliputi : memanggil, memanipulasi dan menganalisa data yang telah tersimpanan di dalam
komputer.

3. Subsistem Penyajian (Output/Keluaran)


Data yang telah dianalisa oleh SIG dapat memberikan informasi kepada para pengguna dalam bentuk
tabel, file peta elektronik (digital), grafik dan bagan.

C Komponen SIG

Dalam SIG ada 4 komponen, yaitu sebagai berikut :

1. Perangkat Keras (Hardware), yang meliputi seperangkat alat komputer, yang terdiri atas :
1. Digitzer : alat yang digunakan untuk mengubah data terestrial menjadi data digital
2. Printer : alat yang digunakan untuk mencetak data dalam ukuran yang lebih kecil
3. Plotter : alat yang digunakan untuk mencetak peta lebar
4. CPU : layar monitor
5. Disk drive : bagian CPU yang mampu menghidupkan suatu program
6. Tape drive : bagian CPU yang mampu menyimpan data hasil pemrosesan

2.Perangkat lunak (software), terdiri Arc Info, Arc View, Surfer, ER Mapper, ER Viewer, Map Info,
Autocad Map, Raster2Vektor, GeoStatistik, Idrisi, Envi, ILwis dll
atas beberapa modul, yang meliputi : masukan dan verifikasi data dan interaksi dengan pengguna.

3.Intelegensi Manusia (Brainware)


Manusia sebagai subjek atau pelaku yang mengendalikan seluruh sistem yang ada pada perangkat
komputer.

4.Data , ada 2 : data spasial dan atribut


a.Data spasial / geometrik adalah data grafis yang mengidentifikasi kenampakan yang menunjukkan
ruang atau lokasi dipermukaan bumi
Ada 3 bentuk yaitu titik, garis dan poligon/ area
Ada 2 model , raster dan vektor
Model Raster yaitu sistem penyajian semua objek baik titik, garis maupun bidang disajikan
dalam bentuk sel-sel, yang disebut pixel.
Model Vektor, yaitu sistem penyajian semua objek dengan sistem koordinat , garis , poligon
b. Data atribut adalah data yang berupa penjelasan setiap fenomena yang terdapat di muka bumi
Contoh , data atribut kualitas tanah terdiri atas status kepemilikan tanah, luas lahan,tingkat
kesuburan tanah dan kndungan mineral tanah
Data Atribut ada 2 yaitu :
1. Data kualitatif : data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif
2. Data kuantitatif ; data hasil pengamatan dan pengukuran yang dinyatakan dalam bentuk
bilangan
Data kuantitatif ada 4:
1. Data ratio : data yang diperoleh dengan ukuran yang memiliki nilai nol / mutlak
2. Data interval : data yang disusun dengan jarak tertentu
3. Data ordinal : data yang disusun berdasarkan katagori tertentu yang menunjukan adanya
tingkatan

20
4. Data nominal: data yang disusun berdasarkan katagori tertentu yang tidak menunjukan
adanya tingkatan

D Pengoperasian SIG Secara Konvesional


Dalam pengoperasian sistem informas geografi secara konvensional, banyak sekali jenis dan macam
data sumber daya yang perlu dimasukkan misal dengan overlay (tumpang susun)
Syarat Overlay adalah :
1. Wilayahnya harus sama
2. Skala petanya harus sama
Peta Sintesa merupakan peta hasil overlay

E Penerapan SIG Dalam Kajian Geografi


1.SIG dapat menyajikan informasi geografi secara lengkap dan akurat.
2.SIG dan pengindraan jauh menunjang perencanaan pembangunan di beberapa bidang, di antaranya
sebagai berikut :
a.Transmigrasi
1. Pemilihan lokasi transmigrasi agar daerah yang dipilih benar-benar cocok untuk pemukiman
penduduk
2. Perencanaan waktu pemindahan penduduk yang tepat sesuai dengan keadaan daerah yang akan
didatangi
b.Lingkungan hidup :
1. Perencanaan kota dan data yang berkaitan dengan tata ruang
2. Pemantauan terhadap perencanaan lingkungan hidup
c.Perencanaan dan pemantauan daerah pantai dan laut :
1. Pencarian lokasi ikan di laut dan hasil laut lainnya
2. Pemantauan garis pantai dan abrasi
3. Pemantauan proses kelautan, seperti pengangkatan, arus laut
d.Pemantauan program IDT
1. Informasi potensi desa berupa sarana jalan, angkutan, mata pencaharian,
2. Informasi penduduk yang berkaitan dengan kepadatan, persebaran,
3. Informasi lingkungan yang berkaitan dengan sumber air
e.Pertanian dan kehutanan
1. Inventaris tanaman pangan
2. Pemantauan penggunaan lahan
3. Inventaris tanaman perkebunan atau pertanian
4. Inventaris dan pemantauan hutan
5. Inventaris lahan kritis
f. Pemetaan sumber daya
1. Pemetaan penggunaan lahan
2. Pemetaan tanah hijau yang sangat diperlukan bagi lahan pertanian
3. Pemetaan daerah pasang surut .
4. Pemetaan geologi .

Keunggulan SIG yaitu:


1. Pengolahan data lebih mudah dan cepat.
2. Jika terjadi kesalahan dalam memasukkan, data mudah di update.
3. Jika membutuhkan data yang terdahulu, data yang dimaksud mudah dicari.
4. Data lebih aman karena dapat dikunci dengan kode atau secara fisik.
5. Penyimpanan data lebih hemat dan ringkas.
6. Mudah dibawa atau dipindahkan.
7. Relatif murah

UJI KOMPETENSI
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

21
1. Prinsip yang dipegang dalam membuat peta di mana jarak dan arah permukaan bumi dipertahankan
adalah prinsip ....
a. equidistant d. conform
b. equivalent e. persamaan
c. equilibrium
2. Pada peta skala 1 : 25.000, panjang gambar yang mencerminkan jarak 4 km di lapangan adalah ....
a. 4 cm d. 16 cm
b. 1 cm e. 10 cm
c. 25 cm
3. Berikut ini di peta yang digambarkan dalam bentuk simbol garis adalah ....
a. sungai, danau, rawa d. sungai, jalan, pantai
b. pemukiman, danau, hutan e. kota, pemukiman, danau
c. sungai, pemukiman, rawa
4. Diketahui jarak A – B di peta X adalah 4 cm. Jarak A – B di peta Y adalah 8 cm. Jika skala peta X
adalah 1 : 400.000, maka skala peta Y adalah ....
a. 1 : 400.000 d. 1 : 600.000
b. 1 : 800.000 e. 1 : 200.000
c. 1 : 100.000
5. Dua garis kontur masing-masing berketinggian 200 m dan 225 m, skala peta topografinya adalah ..
a. 1 : 100.000 d. 1 : 15.000
b. 1 : 50.000 e. 1 : 10.000
c. 1 : 25.000
6. Apabila skala berikut diubah dalam bentuk skala angka menjadi ....
a. 1 : 800.000
b. 1 : 400.000
c. 1 : 200.000
d. 1 : 100.000 0 6
e. 1 : 160.000
7. Apabila suatu benda berada tepat di barat , maka azimutnya adalah..
a. 450 d. 1800
0
b. 90 e. 2700
0
c. 120
8. Suatu pengambilan foto udara dilakukan dengan menggunakan kamera yang panjang fokusnya 5 cm
dan ketinggian pemotretan 1.500 dpl. Jika ketinggian objek yang dipotret 500 m, maka skala foto
udara tersebut adalah ....
a. 1 : 20.000 d. 1 : 200
b. 1 : 200.000 e. 1 : 20
c. 1 : 2000
9. Jenis foto udara yang menggunakan spektrum gelombang elektromagnetik sinar tampak (merah, jingga,
ungu) dinamakan foto ....
a. pankromatik d. inframerah
b. orthokromatik e. inframerah termal
c. ultraviolet
10.Interpretasi citra terdiri dari deteksi, identifikasi, dan analisis. Deteksi mempunyai pengertian ....
a. mencirikan objek
b. mencari ada tidaknya objek
c. memberi kesimpulan suatu objek
d. mengamati citra
e. menelaah citra dengan unsur interpretasi
11. Titik api (hot spot) yang dijadikan indikator kebakaran hutan diperoleh dari data satelit ....
a. landsat TM band 1 d. ERS-1
b. NOAA AVHRR e. GOES
c. Spot
12. Berikut ini adalah data yang dikelola atau diolah dalam Sistem Informasi Geografis, yaitu ....
a. data raster dan data statistik d. data raster dan data vektor
b. data raster dan data atribut e. data spasial dan data atribut
c. data statistik dan data monografis
22
13 Data teristris adalah data yang diperoleh dari ....
a. pengumpulan langsung dari lapangan d. pengukuran peta tematik
b. hasil foto udara e. interpretasi satelit
c. interpretasi peta tematik
14 Wujud data vektor adalah ...
a. peta d. data manual
b. data pixel e. survey lapangan
c. data garis / poligonal
15. Tumpang susun / overlay peta , dalam proses SIG termasuk kedalam tahap ...
a. input data d. manipulasi data
b. output data e. penyimpanan data
c. analisis data

23
BAB LANGKAH LANGKAH
III PENELITIAN GEOGRAFI

Kompetensi Dasar :
 Memahami langkah-langkah penelitian ilmu geografi dengan menggunakan peta
 Menyajikan hasil observasi lapangan dalam bentuk makalah yang dilengkapi
dengan peta , bagan, gambar. Tabel, grafik, foto, dan/atau video

A. Penelitian Geografi
Pengertian Penelitian
Penelitian merupakan penyelidikan dan pengujian yang kritis guna menanggapi dan
memecahkan masalah (Kartini Kartono: 1983). Sedangkan Penelitian geografi yaitu
kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan langkah-langkah secara sistematis untuk
memecahkan suatu permasalahan geografi yang meliputi ruang sebagai region sebagai
objek penelitian.

B. Jenis-Jenis Penelitian
1. Berdasarkan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk.
a. Penelitian Eksploratif
Penelitian eksploratif perolehan data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi,
dan studi pustaka. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan gagasan dasar
mengenai suatu topik permasalahan yang baru atau belum diketahui sebelumnya.
b. Penelitian Terapan
Penelitian deskriptif menekankan pada penjelasan tentang penyebab masalah geosfer
yang sesuai fakta dan hasil penelitiannya di sajikan dalam bentuk deskripsi skema atau
alur sistematika dalam pemecahan masalah penelitian.
c. Penelitian Eksplanatif.
Penelitian eksplanatif menekankan pada pengujian hipotesis untuk menemukan
penyebab permasalahan geosfer. Tujuannya adalah menghubungkan pola-pola yang
memiliki keterkaitan dan menghasilkan pola hubungan sebab akibat dalam memecahkan
permasalahan geosfer.

2. Berdasarkan Metode Penelitian


Berdasarkan metodenya, penelitian dapat dibedakan kedalam dua jenis yaitu:
a. Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur
dalam analisisnya.
Penelitian ini dapat diterapkan pada kondisi sebagai berikut
a. Masalah dalam penelitian sudah jelas
b. Mencakup populasi yang cukup banyak
c. Ingin mengetahui pengaruh perlakuan tertententu terhadap obyek penelitian
d. Ingin menguji hipotesis penelitian
Berbagai Penelitian kuantitatif
1) Penelitian Eksploratif
2) Penelitian Deskriptif
24
3) Penelitian Eksplanatori
4) Penelitian Survei
5) Penelitian Eksperimen
6) Penelitian Expost-Facto (Penelitian Komparatif)
7) Penelitian Korelasional

b.Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggambarkan secara mendalam mengenai
hasil pengumpulan data di lapangan. Beberapa kondisi yang dapat menggunakan penelitian
kualitatif
1. Masalah penelitian masih belum jelas
2. Ingin meneliti secara mendalam
3. Digunakan untuk mengetahui interaksi sosial
4. Ingin mengembangkan teori yang sudah ada atau membuat teori baru
5. Memastikan keakuratan data
6. Meneliti sejarah perkembangan suatu fenomena geosfer
Berikut ini berbagai jenis penelitian kualitatif
1. Biografi
2. Fenomonologi
3. Grouded Theory
4. Etnografi
5. Studi

C.Pengamatan Fenomena Geografi


Fenomena yang dipelajari dalam geografi adalah fenomena geosfer. Fenomena geosfer
terdiri dari alam dan manusia serta keterkaitan keduanya di permukaan bumi.
Pengamatan fenomena geografi ini merupakan pusat perhatian geografi untuk
merepresentasikan kompleksitas dunia nyata secara akurat.
langkah penelitian geografi
1. Menentukan masalah
Kriteria masalah geografi
a. Masalah menyatakan hubungan antar variabel
b. Masalah dinyatakan dengan kalimat tanya
c. Memungkinkan adanay ketersediaan data
Terdapat empat sumber masalah dalam kajian geografi
a. Hasil penelitian orang lain
b. Kepustakaan
c. Lapangan
d. Ketersediaan data,peta, dan grafik
Masalah dalam geografi sedikitnya menyangkut tiga persoalan pokok yatu sebagai
berikut.
a. Apa masalahnya (berkaitan dengan gejalanya) misalnya, peristiwa banjir bandang
b. Di mana masalah terjadi (berkaitan dengan lokasi dan ruang). Misalnya, peristiwa
bandang di Sulawesi Utara
c. Mengapa masalah terjadi (berkaitan dengan relasi, interelasi, dan interaksi gejala
tersebut dengan gejala-gejala lain.
2. Menyusun rumusan masalah
3. Judul penelitian
4. Tujuan penelitian
5. Menentukan variabel penelitian
6. Menentukan landasan teori
7. Penyusunan kerangka penelitian
25
8. Perumusan hipotesis

D.Metode Analisis Geografi


Berikut ini adalah berbagai macam metode analisis geografi.
1) Berkaitan dengan Eksistensi Populasi
a. Metode Penelitian Sensus
b. Metode Penelitian Studi Kasus
c. Metode Penelitian Sampling
2) Berkaitan dengan Karakteristik Objek Penelitian
a. Metode Survei
b. Metode Historis
c. Metode Eksperimental
3) Berkaitan dengan Analisis Data
a. Pendekatan Kualitatif
b. Pendekatan Kuantitatif
c. Pendekatan Gabungan Kualitatif dengan Kuantitatif

Setelah mengetahui beberapa macam metode analisis geografi, langkah selanjutnya


adalah menentukan jawaban sementara atau dugaan jawaban terhadap pertanyaan
tersebut. Dalam metode ilmiah, dugaan jawaban disebut hipotesis (jawaban yang masih
dangkal dan perlu diuji kebenarannya)
Syarat yang harus fimiliki oleh suatu hipotesis yang baik yaitu sebagai berikut.
1. Dapat di percaya dan masuk akal
2. Merupakan ungkapan keteraturan pikiran
3. Memberikan peluang untuk pengujian empiris.
Tidak semua penelitian membutuhkan hipotesis, Penelitian yang membutuhkan
hipotesis adalah penelitian yang menggunakan beberapa variabel dan saling
berhubungan. Sedangkan penelitian yang tidak membutuhkan hipotesis adalah penelitian
yang menghasilkan rancangan.
Manfaat hipotesis adalah memeberikan batasan penelitian, menyatakan hubungan, dan
sebagai panduan dalam penelitian. Adapun ciri hipotesis yang baik adalah dinyatakan
dalam kalimat yang tegas dan dapat diuji secara alamiah serta sebagai dasar dalam
merumuskan hipotesis yang kuat.
Dasar merumuskan hipotesis adalah dengan berdasarkan teori atau perdasarkan
penelitian terdahulu. Hipotesis terdiri dari tiga macam yaitu sebagai berikut.
1. Hipotesis Deskriptif
Pada hipotesis ini penelitian hanya melihat gambaran objek, misalnya data pelayanan
kepada konsumen, kebersihan, kinerja keuangan, dsb.
Contoh:
a. Pelayanan Rumah Sakit Sakitan tidak memuaskan.
b. Kinerja Keuangan Bank Krut Baik.
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis Komparatif dilakukan juka dihadapi dua objek penelitian sekaligus dan
oenelitian ini sengaja dilakukan untuk perbandingan, misalnya mutunya, kinerjanya,
semangat kerjanya dsb
Contoh:
a. SMA Wijaya lebih bermutu dibandingkan dengan SMA Bakti
b. Semangat Kerja karyawan PT Mencari Cinta Sejati lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja karyawan PT Mencari Sahabat Sejati
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis ini digunakan untuk meneliti pengaruhperubahan satu variabek terhadap
variabel yang lainnya.
26
Contoh:
a. Kepuasan pasian berpengaruh terhadap loyalitas pasien
b. Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan Koperasi Zebra
Dua bentuk hipotesis yang sering digunakan di dalam penelitian yaitu sebagai berikut.
1. Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis yang menyatakan hub, atau pengaruh antarvariabel sama dengan nol. Atau
dengan kata lain, tidak ada perbedaan hub. atau pengaruh antar variabel. Rumusan
hipotesis nol sebagai berikut.
a. Tidak ada perbedaan antara ... dan ...
b. Tidak ada pengaruh ... terhadap ...
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
Hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan hub. atau pengaruh antarbariabel
(kebalikan dari hipotesis nol). Rumusan hipotesis alternatif yaitu sebagai berikut
a. Jika.. maka ...
b. Adanya perbedaan antara ... dan ...
c. Ada pengaruh ... terhadap ...

E. Teknik Pengumpulan Data Geografi


1. Observasi langsung
Teknik observasi langusng adalah pengumpulan data melalui pengamatan dan
pencatatan gejala pada objek yan berada di tempat kejadian. Syarat dalam menggunakan
metode observasi antara lain sebagai berikut.
a. Metode observasi dapat dilakukan secara bebas.
b. Semakin banyak objek yang diamati, semakin sulit pengamatanya.
c. Observasi dilakukan secara cermat, jujur, dan objektif terhadap data yang relavan.
d. Sistem dan prosedur yang dilakukan berdasarkan panduan yang baku.
e. Pengamat harus mamahami apa yang akan diactat dan dikumpulkan
Pencatatan hasil obesrvasidilakukan dengan mengisi formulir yang telah disediakan.
Tujuan memakai formulir pencatatan yaitu sebagai berikut.
a. Memudahkann dalam merekam kejadian, proses dan gejala sosial.
b. Mencatat segala kejadian dan proses di lapangan
c. Membantu menguantkan data lain yang terkumpul.
d. Menjaga agar hasil pengamatan mudah diketahui pihak lain
e. Dapat diformulasikan kembali sehingga dapat menggambarkan suatu kejadian.

2. Observasi Tidak Langsung


Teknik observasi tidak langsung adalah pengumpulan data melalui pengamatan dan
pencatatan gejala pada objek penelitian secara tidak langsung.

3. Wawancara
Wawaancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada
responden secara langusng. Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dibedakan menjadi
sebagai berikut.
a. Wawancara terpimpin
Wawancara ini dilakukan dengan membuat pertanyaan sebelum dilakukannya
wawancara.
b. Wawancara tidak terpimpin
Wawancara ini diperuntukkan untuk peneliti yang sudah terbiasa mengajukan
pertanyaaan dan bertemu siapa saja, sehingga tidak memerlukan catatan pertanyaan.
c. Wawamcara bebeas terpimpin
Wawancara ini dilakukan dengan membaca pertanyaan yang telah dibuat sambil
menanyakan lebih dalam untuk mendapatkan data penelitian.
27
4. Kuesioner/Angket
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden sehubungan
dengan penelitian. Pada umummnya kuesioner terdiri dari 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Pertanyaan tentang fakta
Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui kondisi responden, misalnya umur, jenis
kelamin, gaji bulanan, dsb

b. Pertanyaan tentang pendapat


Pertanyaan tentang pendapat ada dua pendekatan, yaitu sebagai berikut.
1) Melihat persentase setuju/tidak setuju
2) Melihat sikap responden
c. Pertanyaan tentang persepsi
Menilai perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang lain atau lingkungannya,
misalnya responden diminta saran atau masukan untuk perkembangan sebuah instansi.

Ada beberapa pedoman untuk membuat pertanyaan pada angket, yaitu sebagai berikut.
a. Perlu kata pengantar yang berisi tujuan dan harapan peneliti.
b. Pertanyaan dimulai dari yang mudah ke pertanyaan yang sulit.
c. Bahasa dan kata-kata yang digunakan mudah dipahami
d. Setiap pertanyaan menanyakan satu hal.
e. Pertanyaan harus dihindarkan dari praduga yang belum tentu benar.
f. Pertanyaan harus dihindarkan dari hal-hal yang menyangkut harga diri dan bersifat
pribadi.
g. Pertanyaan harus dihindarkan dari pengertian ganda.
5. Studi Dokumenter
Teknik studi dokumenter adalah pengumpulan data dengan menggunakan sumber
dokumen tertulis berhubungan dengan masalah penelitian, misalnya dari sumber
dokumen, buku, koran, dan majalah.
6. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan mengkaji berbagai teori,
prinsip, konsep, dan hukum-hukum yang berlaku dalam ilmu geografi.
7. Interpretasi Foto Udara
Foto udara merupakan gambaran permukaan bumi sebagai hasil pemotretan dari pesawat
terbang.

F. Teknik Analisis Data Geografi


Langkah selanjutnya dalam merancang penelitian sosial adalah ,menentukan teknik
pengolahan datanya. Langkah yang dilakukan setelah data terkumpul adalah sebagai
berikut.
1. Mengedit Data
Mengedit data yaitu penelitian kembali data yang telah di kumpulkan dengan menilai
apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik atau relavan untuk di proses
atau diolah lebih lanjut
2. Pengkodean (Coding)
Pengkodean dilakukan untuk menyederhanakan jawaban responden, juga memudahkan
mengolah data melalui software pengolah data statistik.
3. Tabulasi Data
Setelah kita melakukan proses coding dan menghitung frekuensinya, maka langkah
berikutnya adalah melakukan tabulasi. Tabulasi adalah proses penyusunan dan analisis
data dalam bentuk tabel.

28
G. Publikasi Hasil Penelitian Geografi
Bagaimana cara membuat susunan laporan penelitian ? Syarat apa saja yang harus di
penuhi dalam penulisan laopran?
Secara lengkap susunan/format dalam menyajikan laporan penelitian atau sebuah karya
tulis adalah sebagai berikut.
1. Bagian Pembukaan
Bagian pembukaan meliputi sebagai berikut.
a. Judul penelitian/karya tulis.
b. Halaman pengesahan (kepala sekolah).
c. Halaman persetujuan (guru pembimbing)
d. Halaman persembahan dan moto (apabila perlu).
e. Kata pengantar.
f. Abstrak.
g. Daftar isi.
h. Daftar gambar.
i. Daftar tabel.
j. Dftar lampiran.

2. Bagian isi
Bagian isi meliputi sebagai berikut.
- Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang penelitian/masalah.
B. Identifikasi masalah.
C. Maksud dan tujuan penelitian.
D. Manfaat penelitian.
- Bab II Landasan Teori
A. Telah pustaka.
B. Landasan teoritik.
C. Hipotesis
- Bab III Metodologi Penelitian
A. Identitas variabel.
B. Populasi dan penentuan sampel penelitian.
C. Metode pengumpulan data.
D. Model analisis dan teknik analisis (apabila menggunakan statistik)
- Bab IV Analisis Data
A. Latar belakang objek penelitian.
B. Analisis data.

3. Bagian Penutup
Bagian penutup meliputi sebagai berikut.
- Bab V Kesimpulan dan Saran-saran
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran

29
BAB BUMI SEBAGAI RUANG
IV KEHIDUPAN
Kompetensi Dasar :
 Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan
 Menyajikan karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan dengan
menggunakan peta , bagan ,tabel, grafik, foto dan/ atau tabel

A. Proses Pembentukan Bumi

Beberapa teori tentang perkembangan muka bumi :


1 . Teori pengapungan benua oleh Alfred Wegener
Bahwa benua yang ada sekarang dulunya pernah bersatu disebut pangea
2. Teori arus konveksi oleh Flint dan Skinner
Bahwa pergerakan litosfer diakibatkan oleh adanya pergerakan astenosfer
3. Teori pergeseran dasar laut oleh Robert Diesz
Bahwa terjadinya pergeseran dasar laut dari arah punggung dasar laut ke kedua sisinya
4. Teori Laurasia-Gondwana oleh Edward Suees dan Frak B. Taylor
Bahwa Amerika Selatan ,Afrika dan Australia dahulu menyatu dalam Gondwana , sedangkan
benua –benua lainnya menyatu dalam Laurasia .
5. Teori lempeng tektonik oleh Mc. Kenzie dan Robert Parker
Bahwa dibumi ini terdiri dari lempengan – lempengan baik benua maupun samudera yang saling
bergerak karena berada di atas lapisan cair pijar , dengan kecepatan rata – rata 5 – 6 cm / tahun ke
arah tertentu .
Lempeng –lempeng utama yang ada di permukaan bumi :
I. Lempeng Antartika meliputi kontinen Antartika dan Lautan Antartika
2. Lempeng Indo Australia meliputi lempeng Lautan Hindia serta subkontinen India dan Australia
bagian barat
3. Lempeng Pasifik meliputi seluruh lempeng di Lautan Pasifik
4. Lempeng Afrika meliputi Afrika , setengah bagian timur Lautan Atlantik dan bagian barat Lautan
Hindia
5. Lempeng Amerika meliputi Amerika Utara , Amerika Selatan dan setengah dari bagian barat Lautan
Atlantik
6. Lempeng Eurasia meliputi Eropa , Asia termasuk Indonesia
Indonesia merupakan daerah yang sering terjadi gempa karena letaknya tepat pada pertemuan dua
deretan pegunungan muda. Juga pertemua tiga lempeng litosfe, yaitu lempeng Indo-Australia sebelah
barat dan selatan, lempeng Eurasia sebelah utara dan lempeng Samudra Pasifik di sebelah timur
sehingga daratan labil.
Pergerakan lempeng yang berbeda, maka terjadilah tiga jenis batas pertemuan antara lempeng-
lempeng itu, yaitu saling menjauh, saling bertumbukan dan saling berpapasan. Secara lengkap
pergerakan lempeng-lempeng tektonik sebagai berikut:
1. Divergensi
Yaitu gerakan saling menjauh antar lempeng. Zone berupa jalur tempat berpisahnya
lempeng-lempeng tektonik disebut zone divergen. Fenomena yang terjadi sebagai berikut:
1) Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2) Pembentukan tanggul dasar samudera di sepanjang tempat perenggangan lempeng.
3) Aktivitas mekanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan
hamparan lelehan lava encer.
4) Aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya.
2. Konvergensi
Yaitu gerakan saling bertumbukan antar lempeng elektronik. Tumbukan antar lempeng
dapat berupa tumbukan antara lempeng dengan benua atau antara lempeng benua dengan
lempeng dasar samudera, zone, atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng benua dengan

30
benua disebut zone konvergen. Zone jalur tumbukan antar lempeng benua dengan lempeng dasar
samudera, disebut zone suleduksi atau zone tunjam. Contoh tumbukan antara lempeng benua
Amerika dengan lempeng dasar Samudera Pasifik menghasilkan terbentuknya Pegunungan
Rocky dan Pegunungan Andes. Fenomena yang terjadi sebagai berikut:
1) Terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi.
2) Merupakan daerah hiposentrum gempa dangkal dan dalam.
3) Lempeng dasar samudera menghujam ke bawah lempeng benua.
4) Terbentuknya palung laut di tempat tumbukan itu.
5) Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan.
6) Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng.
7) Timbunan sedimen campuran atau mélange.
3. Sesar Mendatar (transform)
Yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antar lempeng tektonik. Contoh,
gesekan antara lempeng Samudera Pasifik dengan lempeng Amerika Utara yang menghasilkan
Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km. Zone berupa jalur tempat
bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut zone sesar mendatar (zone transform). Bentukan
alam yang dihasilkan adalah patahan.
Bumi tersusun atas 3 lapisan yaitu :
1 Barisfer / Inti bumi
Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang tersusun atas lapisan nife , terbagi menjadi 2 bagian yaitu
inti luar yang bersifat cair dan inti dalam yang bersifat padat . Ketebalan + 3.470 km dan batas luarnya
kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan bumi.
2.Lapisan Pengantara
Lapisan pengantara yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km. lapisan
pengantara disebut juga astheonosfer (mantle), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar.
3.Litosfer
Litosfer yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara, dengan ketebalan 1.200 km.
litosfer (kulit bumi) terdiri atas dua bagian yaitu :
a Lapisan sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan aluminium.
Dalam laposan ini terdapat bantuan sedimen, granit, andesit, jenis batuan metamorf, dan batuan lain.
Lapisan kerak terdiri dari dua bagian.yaitu :
1) Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit pada bagian atasnya
dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini menempati sebagai benua.
2)Kerak samudra, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas,
kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling
bawah tersusun dari batuan gabro dan peridorit. Kerak ini menempati sebagai samudra.
b Lapisan sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan
magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan sima
mengandung silisium dan magnesium (besi dan magnesium). Lapisan sima merupakan bahan yang
bersifat elastis dan mempunyai ketebalan + 65 km.
Pergerakan Bumi
1. Rotasi bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya, memerlukan 24 jam.
Akibat rotasi bumi:
1) Peredaran semu harian dari benda-benda langit.
2) Peristiwa siang dan malam serta perbedaan waktu.
3) Pembelokan arah angin pasat.
4) Pembelokan arah arus laut.
5) Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi.
2. Revolusi bumi
Bumi beredar mengitari matahari , dengan periode 365 hari, 6 jam, 9 menit dan 10 detik,
Akibat revolusi bumi:
1) Gerak semu matahari tahunan
2) Perubahan lamanya waktu siang dan malam
3) Pergantian musim
4) Perubahan paralaks suatu bintang
5) Gerak semu bintang tetap di bola langit
31
UJI KOMPETENSI
1. Teori yang menyatakan bahwa bumi mengalami penyusutan dan pengerutan sehingga terbentuk
pegunungan adalah ….
A. teori konstraksi D. teori lempeng tektonik
B. teori konveksi E. teori apungan benua
C. teori pasang surut
2. Lempeng bumi yang relatif besar dan relatif stabil adalah ….
A. lempeng Eurasia D. lempeng Pasifik
B. lempeng India E. lempeng Australia
C. lempeng Afrika
3. Tenaga tektonik menyebabkan benua Pangea terpisah menjadi dua bagian. Benua yang bergeser ke
belahan bumi utara adalah benua ….
A. Gondwana D. Eropa
B. Antartika E. Laurasia
C. Amerika
4. Pertemuan lempeng yang ditandai oleh salah satu lempeng menghujam ke lempeng yang lain
dinamakan ….
A. zone divergen D. Zone induksi
B. zone subduksi E. Zone sesar
C. zone konvergen
5. Benua-benua sekarang masih terus bergerak. Gerak tersebut terbukti dengan adanya ….
A. pelebaran dasar samudera D. pergerakan tanah
B. perluasan kawasan kutub utara E. Daratan semakin menyempit
C. magma keluar dari gunung api
6. Pernyataan
1. Kesamaan formasi geologi antara pantai timur benua Amerika dengan pantai barat benua Afrika.
2. Kesamaan formasi geologi antara pantai barat benua Amerika dengan pantai timur benuar Afrika.
3. Kesamaan fosil di Benua Amerika Latin dengan Benua Afrika.
4. Gerakan Pulau Greenland menjauhi daratan Eropa.
5. Kesamaan sumber daya alam di Afrika dengan Asia Barat.
Titik tolak Alfred Wegener mengemukakan teori continental drift berkaitan dengan pernyataan ...
A. 1 dan 2 D. 3 dan 5
B. 1 dan 3 E. 4 dan 5
C. 2 dan 4
7. Menurut Teori Continental Drift, pada mulanya di bumi hanya ada sebuah benua besar yang disebut .
A. Gondwana D. Pangea
B. Panthalasia E. Eurasia
C. Thethis
8. Salah satu akibat dari ada pergerakan lempeng secara divergen adalah ….
A. rift valley D. folded rock
B. volcanic E. subduction
C. trench
9. Indonesia merupakan daerah yang sering terjadi gempa karena merupakan pertemuan lempeng ….
A. Eurasia-Pasifik-Indo Australia
B. Afrika-Australia-Pasifik
C. India-Amerika-Pasifik
D. Australia-India-Pasifik
E. Pasifik-Eurasia-Afrika
10. Lapisan kulit bumi yang disusun oleh loga magnesium dan aluminium adalah ….
A. Barisfer D. Kerak samudera
B. lapisan pengantara E. Kerak benua
C. litosfer
32
BAB
DINAMIKA LITOSFER
V
Kompetensi Dasar :
 Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
 Menyajikan proses dinamika litosfer dengan menggunakan peta, bagan, gambar,
tabel, grafik, video, dan/atau animasi

A. Pengertian
Lapisan kulit bumi disebut juga litosfer, yang berasal dari kata litos = batu, dan speer =
sphaira = lapisan. Litosfera adalah lapisan permukaan bumi yang berupa batuan .

B. Batuan Pembentuk Litosfer


1. Batuan beku
Batuan beku terjadi apabila magma pijar yang mendingin menjadi padat.
Batuan beku ini dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Batuan Beku Dalam
Ciri utama dari batuan beku dalam adalah berstruktur holo kristalin (semua mengkristal) atau
granitis. Semua bagian dari batuan terdiri dari kristal-kristal. Pada waktu terjadi pembekuan,
turunnya suhu berjalan sangat lambat, maka terjadilah pengkristalan yang sempurna. Ukuran
kristalnya besar-besar dan kasar. Contoh dari batuan beku dalam adalah : batu granit, diorit, gabro,
dan syenit.
b. Batuan Beku Gang/Celah
Magma yang bergerak naik ke permukaan bumi mengalami proses pendinginan yang cepat.
Akibatnya pada proses pembekuan dapat terjadi pengkristalan kurang sempurna yang disebut
fenokrist (struktur porfiris) .
Lokasi terjadinya pembekuan magma pada sela-sela lapisan batu-batuan atau pada corong diatrema /
saluran magma yang sedang naik di lapisan kulit/kerak bumi. Contoh dari batuan beku gang adalah :
porfir granit, porfirit, porfir syenit dan porfir gabro
c. Batuan Beku Luar
Magma yang telah keluar di permukaan bumi disebut lava. Setelah sampai di permukaan bumi proses
pendinginan berjalan sangat cepat, sehingga tidak ada kesempatan untuk berlangsungnya proses
kristalisasi. Batuan beku yang tidak berkristal disebut berstruktur amorf (tidak berbentuk).
Contoh dari batuan beku luar adalah : rhyolit, andesit, trachit, basalt, obsidian dan batu apung
(pumice)

2.Batuan Sedimen
Batuan sedimen terjadi dari batuan beku yang lapuk, bagian-bagian yang lepas diangkut oleh air, angin,
atau es dan diendapkan di tempat lain. Lama-kelamaan semakin banyak dan mendapatkan tekanan dan
suhu tinggi terbentuklah batuan sedimen
Menurut proses terbentuknya, batuan sedimen dibagi menjadi 3 :
a.Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastika yaitu batuan sedimen yang terdiri dari kelompok batuan. Bahan asal dari
batuan tersebut (fragmen-fragmennya) terlepas dari batuan induknya karena pengaruh pelapukan
mekanis (misalnya benturan, retakan ) seperti : konglomerat, breksi, batu pasir, batu lempung dsb.
b.Batuan Sedimen Kimiawi
Bahan asal batuan sedimen kimiawi adalah uraian hasil pelapukan batuan beku yang larut dalam
air. Kebanyakan terjadi karena pengikisan air yang kaya akan garam (evaporit) dan konsentrasi-
konsentrasi pengendapan.
Umumnya batuan sedimen kimiawi tersusun atas garam-garaman yang larut dalam air laut, seperti
: NaCl, KCl, MgSO4, CaCO4, CaCO3, dan lain sebagainya.
c.Batuan Sedimen Organis
33
Batuan sedimen organis berasal dari larutan-larutan, yang terbentuk karena pemisahan oleh
organisma (jasad hidup). . Batuan ini terbentuk oleh longgokan bagian-bagian rangka jasad
tumbuh-tumbuhan atau binatang. Kebanyakan sedimen organis tercampur dengan batu-batuan
klastika.
Berdasarkan tenaga yang mengangkut ada 3 macam batuan sedimen:
a. Batuan sedimen aeris atau aeolis, pengangkutnya adalah angin. Contoh : tanah los, tanah tuf
dan tanah pasir di gurun.
b. Batuan sedimen glasial, diangkut oleh es. Contoh : moraine.
c. Batuan sedimen aquatis, diangkut oleh air contoh :batu pasir , tanah liat

Berdasarkan tempat pengendapannya ada 5 macam batuan sedimen.


a. Batuan sedimen lekstur / limnis, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di danau / rawa
Contoh : tuf danau , tanah liat danau., tanah gambut
b. Batuan sedimen kontinental / teristris , yaitu batuan sedimen yang didendapkan di darat Contoh :
tanah los dan tanah pasir.
c. Batuan sedimen marine, yaitu batuan yang diendapkan di laut. Contoh endapan radiolaria dan
lumpur merah.
d. Batuan sedimen fluvial , diendapkan di sungai . Contoh : tanah liat , pasir
e. Batuan sedimen glasial , di daerah es . Contoh : batu morena
3 Batuan Metamorfose
Batuan metamorfose adalah batuan yang mengalami perubahan karena suhu , tekanan , dan waktu
berasal dari batu beku atau batu sedimen.
Batuan metamorf ada 3 yaitu :
a. Batuan metamorf kontak , terjadi karena adanya suhu yang tinggi ( letaknya dekat dengan magma
).Contoh : marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.
b. Batuan metamorf dinamo , terjadi karena akibat pengaruh tekanan yang tinggi dan waktu yang
lama .Contoh : batu tulis / sabak berasal dari tanah liat
c. Batuan metamorf pneumatolistis ,terjadi karena penyusupan unsur – unsur lain ,Contoh : Kuarsa
disusupi unsur borium menjadi turmalin , kuarsa disusupi unsur florium menjadi topas.
Siklus Batuan
Batu-batuan mengalami siklus sebagaimana diperlihatkan dalam gambar sebagai berikut (Gambar
Siklus batu-batuan diawali dari magma (1), batuan cair pijar di dalam litosfer
a. Karena pendinginan makin lama makin padat, akhirnya
membeku menjadi batuan beku (2)
b. Batuan beku rusak hancur karena tenaga eksogen, misal: air
hujan, panas-dingin, es dingin, dan sebagainya. Diangkut dan
diendapkan menjadi batuan sedimen kastis (3)
c1. Larut di dalam air dan langsung diendapkan menjadi batuan
sedimen kemis (4a)
c2. Larut di dalam air diambil oleh organisme, dan melalui
organisme itu membentuk batuan endapan organis (4b)
d. Karena suhu tinggi, tekanan besar, dan waktu yang lama,
batuan beku serta batuan sedimen berubah menjadi batuan
metamorf (5)
e. Ada kemungkinan karena terganggunya keseimbangan antara suhu dan tekanan, sehingga batu-
batuan mencair kembali menjadi magma

C Tenaga Pembentuk Muka Bumi


Tenaga yang mengubah permukaan bumi ada 2 yaitu :
1 Tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen bersifat membentuk
relief di permukaan bumi. Yang termasuk tenaga endogen adalah tektonisme, vulkanisme, dan
seisme.
2 Tenaga eksogen, yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga eksogen bersifat merusak
bentuk-bentuk permukaan bumi. Yang termasuk tenaga eksogen adalah pelapukan, erosi dan
sedimentasi.

34
Tenaga Endogen

1 Tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau vertikal. Pada umumnya hasil
tektonisme berupa lipatan dan patahan. Gerak tektonik adalah gerak naik dan turun yang
menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi.
Gerak tektonik dibedakan menjadi dua :
a Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran kulit bumi yang relatif lambat, berlangsung
dalam waktu yang lama dan meliputi daerah yang luas.
Ada dua macam gerak epirogenetik
1)Epirogenetik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air laut
naik. Contoh : turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur.
2)Epirogenetik negatif, yaitu gerak naiknya daratan, sehingga seakan permukaan air laut turun.
Contoh: naiknya Pulau Timor dan Pulau Buton.terlihat
b Gerak orogenetik adalah gerakan yang relatif lebih cepat daripada gerak epirogenetik, gerak ini
disebut gerakan pembentuk pegunungan. Peristiwa ini menimbulkan lipatan dan patahan.
1)Lipatan yaitu gerakan tekanan horizontal menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis
berkerut melipat dan menyebabkan relief muka bumi berbentuk pegunungan. Lipatan terbagi
atas lipatan tegak dan lipatan rebah. Punggung-punggung lipatan dinamakan antiklinal dan
lembah lipatan disebut sinklinal.
2)Patahan yaitu gerakan tekanan horizontal dan vertikal menyebabkan lapisan kulit bumi yang
rapuh menjadi retak atau patah. Contoh : slenk/graben (patah ke bawah) dan horst (patah ke
atas).
- Slenk (graben) adalah jalur batuan yang terletak diantara dua bagian yang tinggi yang masing-
masing bagian terpisahkan oleh bidang-bidang patahan.
- Horst adalah jalur batuan yang lebih tinggi daripada bagian yang lain dan bagian yang lain itu
dipisahkan oleh bidang-bidang patahan.

2 Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat, serta sangat panas. Magma sebagian
ada yang menyusup di antara perlapisan batuan di dalam kerak bumi (disebut : intrusi magma), dan
sebagian lagi dapat menerobos ke permukaan bumi melalui rekahan atau sesar perlapisan batuan
(disebut : ekstrusi magma).
Bentuk- bentuk instrusi magma / penyusupan magma ;
Menurut caranya magma itu menyusup ke dalam batu-batuan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
:
a. Intrusi datar (Siil / Intrusi plaat). Dalam intrusi datar ini magma masuk diantara dua lapisan
batuan sedimen yang membeku.
b. Gang atau korok disini magama menerobos dan memotong lapisan batuan sedimen yang
berasal dari sumber magama yang disebut batolit. Gang itulah yang diperkirakan membentuk
gunung berapi.
c. Lakolit ialah magma yang masuk di antara lapisan batuan sedimen menekan ke atas sehingga
mempunyai bentuk cembung ke atas dan datar di bawah.

Ekstrusi magma adalah suatu proses keluarnya magma ke permukaan bumi hasilnya berupa ledakan
/ erupsi.
Berdasarkan kekuatannya ada 2 yaitu :
a Erupsi eksplosif , memiliki letusan kuat
b Erupsi efusif , letusannya lemah
Berdasarkan pada sumber kejadiannya ada 3 yaitu :
a. Erupsi Magmatik, terjadi semata-mata oleh kegiatan magma yang menerobos ke permukaan
bumi. Dalam hal ini bahan utama yang dikeluarkan berasal langsung dari magma.
b. Erupsi Freatik, terjadi oleh peranan uap sebagai akibat sentuhan air baik langsung atau tak
langsung dengan magma. Dalam hal ini air tanah, air danau kawah atau air laut yang menyusup
menyentuh (kontak) dengan magma lalu menjadi uap. Bila tekanan uap sudah melampaui beban,
maka terjadilah suatu letusan yang disebut erupsi freatik.
35
c. Erupsi Freatomagmatik merupakan gabungan antara erupsi freatik dan magmatik. Dalam hal ini
erupsi freatik dapat berperan sebagai pemacu terjadinya erupsi magmatik.

Berdasarkan bentuknya ada 3 yaitu :


a. Erupsi linear atau retakan. Pada erupsi ini magama keluar melalui pecahan kulit bumi dan
membentuk deretan gunung berapi (lake spleet). Contohnya di Eslandia, panjang retakannya 30
km.
b. Erupsi sentral. Pada erupsi ini magma keluar dari sebuah lubang dan membentuk gunung-gunung
yang letaknya tersendiri. Misalnya gunung Krakatau, gunung Maona Loa, gunung Vesuvius
c. Erupsi Areal. Pada erupsi ini magma letaknya sangat dekat dengan permukaan bumi yang disebut
roofing. Gunung api semacam ini terdapat di Kolombia, Yellowstone, Nat park Eslandia,
Argentina, Paraguay, Ethiopia, dan di Dekan

Jenis Gunung Api dan Sistem Pegunungan di Indonesia


1. Jenis-jenis Gunung Api (dari Erupsi)
a. Gunung Api Tameng atau Perisai
Gunung api jenis ini terjadi karena magma yang sangat cair mengalir keluar membentuk
lereng sangat landai.
Contoh : Gunung Manoa Loa, Gunung Kilauea di Hawai
b. Gunung Api Kaldera
Gunung ini berbentuk kerucut. Puncaknya tumpul karena runtuh oleh kuatnya letusan
sehingga membentuk kawah gunung yang luas yang disebut kaldera. Contoh : Kaldera
Gunung Ijen bergaris tengah 17 km, kaldera Gunung Tengger bergaris tengah 11 km.
c. Gunung Api Maar
Gunung ini terbentuk akibat eksplosit hanya sekali saja mengeluarkan efflata, sehingga
membentuk sebuah tanggul di sekeliling lubang kepundan.
Contoh : Gn Lamongan Jawa Timur dengan danau kawahnya Klakah.
d. Gunung Api Strato
Gunung ini berbentuk kerucut, tetapi berlapis-lapis. Terjadinya karena letusan yang kuat dan
diselingi letusan yang lemah.
Contoh : Gunung Merapi, Gunung Kelud, Gunung Agung

Kaldera Maar Strato

Bahan-bahan yang dikeluarkan gunung api sebagai berikut :


a. Benda padat (efflata)
1) Menurut asalnya efflata dibagi menjadi dua
a) Eflata allogea, yaitu bahan yang berasal dari batuan-batuan di sekitar pipa kawah
yang ikut terlempar
b) Efflata autogen, yaitu bahan yang berasal dari magma sendiri atau disebut juga
Pyrolastica
2) Menurut ukurannnya efflata dibedakan menjadi bom (batu besar-besar), lapili (batu
sebesar kacang/kerikil), pasir, dan debu
b. Benda cair yang terdiri atas lava, lahar panas dan lahar dingin.
1) Lava yaitu magma yang telah sampai di luar.
2) Lahar panas yaitu aliran air panas bercampur dengan lumpur yang dimuntahkan dari
kepundan.
3) Lahar dingin yaitu aliran air dingin bercampur dengan lumpur yang terjadi karena hujan
lebat setelah gunung api meletus.
c. c. Bahan gas (ekshalasi) terdiri atas solfatar, fumarol dan mofet
36
1) Solfatar yaitu gas-gas yang mengandung belerang yang keluar dari lubang solftara.
Misalnya Gunung Papandayan dan Gunung Sibayak
2) Fumoral yaitu lubang yang mengeluarkan uap air.
3) Mofet, yaitu lubang yang mengeluarkan CO2. Misalnya di sekitar Gunung Dieng dan
Gunung Tangkuban Perahu.

Berdasarkan cairnya magma yang keluar dan besarnya tekanan gas, dapat dibedakan menjadi
beberapa tipe erupsi sebagai berikut :
Kedalaman
No Jenis Gunung Berapi Keadaan Lava Tekanan Gas
Dapur Magma
1. Tipe Hawaii Sangat encer Rendah Sangat dangkal
2. Tipe Stromboli Sangat encer Sedang Dangkal
3. Tipe Perret Encer Sangat tinggi Sangat Dalam
4. Tipe Vulkano lemah Encer Sedang Dangkal
Tipe Vulkano kuat Encer Sangat tinggi Dalam
5. Tipe Merapi Kurang encer Rendah Sangat dangkal
6. Tipe St. Vincent Kurang encer Sedang Dangkal
7. Tipe Pelec Kurang encer Sangat tinggi Dalam
Keterangan :
1) Tipe Hawaii lavanya sangat cair
Contohnya : Gunung Kilaulea, Gunung Maona Loa di Hawai
2) Tipe Stromboli ini bekerja kurang lebih tiap 5 menit mengeluarkan lava dan bom
Contoh : Gunung stromboli di Kepulauan Lipari, Gunung Visuvius di Italia, dan Gunung
Raung di Jawa Timur.
3) Tipe Perret bentuk erupsinya merusak dan letusannya sangat dahsyat. Bahan-bahan yang
dilemparkan sampai ketinggian 80 km di udara karena kuatnya letusan di bagian puncak
membentuk kaldera
Contoh : Gunung Krakatau yang meletus tahun 1883, Gunung Vesuvius di Italia
4) Tipe Vulkano ini letusannya lemah dan hanya mengeluarkan asap dan abu. Contohnya :
Gunung Bromo, Gunung Semeru
Tiap vulkano dapat membuat hujan abu karena daya semburnya tinggi. Contoh : Gunung
Etna, Gunung Vesuvius
5) Tipe Merapi lavanya kental dan encer mengalir membentuk sumbatan di kawah. Jika terkena
gas besar, maka sumbatan itu akan terangkat dan pecah jatuh ke lereng sebagai gloedlawine
atau ladu. Juga terjadi pula adanya awan panas atau gloedwolk. Contoh : Gunung merapi
6) Tipe St. Vincent pada gunung api mempunyai danau kawah yang akan menghasilkan lahar
panas waktu peletusannya.
Contoh : Gunung Kelud yang meletus tahun 1919, Gunung St. Vincent
7) Tipe Pelee mempunyai penyumbat kawah dan memancarkan awan panas dengan kecepatan
150 m/detik. Contoh : Mt. Pelee yang meletus pada tahun 1902 di pulau Martinique.
Peristiwa Post Vulkanis
Post Vulkanis adalah peristiwa yang terdapat pada gunung-gunung api yang sudah mati yang telah
meletus. Yang termasuk peristiwa ini adalah sebagai berikut :
a. Fumarol, yaitu sumber gas yang dapat merupakan sulfatar, mofet dan uap air
b. Makdani, yaitu mata air mineral yang biasanya panas,dapat dipakai untuk pengobatan.
c. Geyser, yaitu mata air yang memancarkan air panas secara periodik.

Menurut aktivitasnya, gunung api dibedakan menjadi 3 macam.


a. Gunung aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja yang kawahnya selalu mengeluarkan asap,
gempa dan letusan. Misalnya: Gunung Strombolo dan Gunung Merapi.
b. Gunung mati, yaitu gunung api yang sejak tahun 1600 sudah tidak meletus lagi. Misalnya : Gunung
Patuha, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, dan sebagainya.
c. Gunung istirahat, yaitu gunung api yang sewaktu-waktu meletus dan kemudian istirahat kembali.
Misalnya: gunung Kelud dan Gunung Ceremai.
3 Seisme

37
Seisme (gempa bumi) ialah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan
dari dalam.
Menurut intensitasnya, ada dua macam gempa.:
a. Makroseisme, ialah gempa bumi yang intensitasnya besar dan dapat diketahui tanpa
menggunakan alat.
b. Mikroseisme, yaitu gempa bumi yang intensitasnya kecil sekali dan hanya dapat diketahui
dengan menggunakan alat perekam

Menurut sebab terjadinya, gempa ada tiga macam.


a. Gempa guguran atau runtuhan
Gempa ini terjadi karena gugurnya atau runtuhnya tanah. Daerah yang terjadi gempa guguran
adalah daerah tambang yang berbentu terowongan, pegunungan kapur, atau lubang
b. Gempa Vulkanis
Gempa vulkanis terjadi karena meletusnya gunung api, gempa ini hanya terdapat di daerah
gunung api yang meletus, dan bahayanya juga kecil.
c. Gempa Tektonik
Gempa tektonik disebabkan oleh garis tektonik dan merupakan akibat dari gerak arogenetik.
Gempat tektonik terjadi di daerah pegunungan lipatan muda, yaitu daerah rangkaian Pegunungan
Mediterania dan Sirkum Pasifik. Bahaya gempa dapat besar sekali sebab tanah dapat mengalami
retakan, terbang atau bergeser.
Menurut bentuk episentrumnya , ada 2 macam gempa :
a. Gempa linear , episentrumnya berbentuk garis , contoh genpa tektonik.
b. Gempa sentral , episentrumnya berbentuk titik , gempa runtuhan .
Menurut letak / kedalaman hiposentrum , ada 3 macam gempa :
a. Gempa dalam , jika letak hiposentrumnya 300-700 km
b. Gempa menengah , jika letak hiposentrumnya 100 – 300 km
c. Gempa dangkal , jika letak hiposentrumnya > 100 km
Menurut jarak episentrumnya , ada 3 macam gempa :
a. Gempa dekat , jarak episentrumnya < 10 000 km
b. Gempa jauh , jarak episentrumnya 10 000 km
c. Gempa sangat jauh , jarak episentrumnya > 10 000 km
Pada peta gempa ada beberapa macam garis.
a. Homoseista, yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui gempa pada waktu
yang sama.
b. Isoseista, yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui oleh gempa yang sama
intensitasnya.
c. Pleistoseista, yaitu garis yang mengelilingi daerah yang mendapat kerusakan terhebat dari gempa
bumi.
Alat pencatat kekuatan gempa adalah seismograf, ada dua macam seismograf.
a. Seismograf horizontal, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah horizontal.
b. Seismograf vertikal , yaitu seismograf yang mencatat getaran gempat bumi pada arah vertikel.

Istilah –istilah gempa


a. Hiposentrum ialah pusat gempa didalam bumi
b. Episentrum ialah tempat dipermukaan bumi yang tegak lurus dengan hiposentrum
c. Seismologi ialah ilmu tentang gempa
Tiga cara untuk menentukan/mengetahui pusat gempa :
a. Dengan menggunakan hasil pencatatan seismograf
b. Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak dalam satu homoseista. Ketiga tempat itu
dihubungkan, kemudian ditarik garis sumbu pada garis yang menghubungkan tempat-tempat
pencatatannya.
c. Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat jarak episentrum.
Cara ini dicari dengan rumus :

A = { (S – P) – 1} X 1000 km

38
A = jarak episentrum
S-P = selisih waktu pencatatan gelombang primer dengan gelombang sekunder,
dalam satuan menit

Tenaga Eksogen

1.Pelapukan
Pelapukan adalah perusakan atau penghancuran batuan karena pengaruh cuaca, air atau organisme.
Ada tiga macam pelapukan
a Pelapukan fisis atau mekanik
Pelapukan fisis disebut juga pelapukan mekanis, karena proses terjadinya berlangsung secara
mekanik. Pelapukan fisis/mekanik disebabkan oleh berikut ini.
1)Perbedaan temperatur yang besar.
2)Bekunya air tanah atau bekunya air dalam pori-pori batuan.
3)Mengkristalnya air garam .
4)Akibat erosi di daerah pegunungan.
b Pelapukan organis
Pelapukan organis adalah pelapukan yang disebabkan oleh organisme, yaitu binatang-binatang atau
tumbuh-tumbuhan.
c Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi berlangsung dengan pertolongan air dan didorong oleh temperatur yang
tinggi. Air yang banyak mengandung zat asam arang dapat dengan mudah melarutkan batu kapur.
Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst.
Yang termasuk gejala karst adalah sebagai berikut :
1)Doline, yaitu lubang yang berbentuk corong.
2)Gua dan sungai di dalam tanah.
3)Stalakit, yaitu kerucut-kerucut kapur yang menggantung di atap gua dan stalakmid yaitu
kerucut-kerucut kapur yang ada di dasar gua.
2.Pengikisan/erosi
Erosi adalah pengikisan tanah/batuan yang disebabkan oleh air, angin, ataupun glester.
Dilihat dari penyebabnya ada empat macam erosi.
a Erosi air c Erosi es (gletser)
b Erosi air laut (abrasi) d Erosi angin (korasi)
Bentang alam akibat erosi :
a Cliff adalah pantai terjal dan berdinding curam
b Relung adalah cekungan yang terdapat pada dinding cliff
c Morena adalah massa batuan yang berukuran besar / kecil
d Ngarai adalah lembah yang dalam
e Batu jamur adalah batu yang disebabkan erosi angin
3.Pengendapan / sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan massa batuan / tanah .
Menurut tempat pengendapannya , ada 3 yaitu :
a Sedimentasi fluvial , terjadi disepanjang aliran sungai .
Bentang alam yang dihasilkan :
1)Delta adalah endapan yang ada di muara sungai
2)Bantaran sungai adalah endapan di tengah –tengah badan sungai
3)Tanggul sungai adalah endapan di kanan kiri sungai
b Sedimentasi eolis , terjadi karena angin
Bentang alam yang dihasilkan gumuk pasir / sand dunes
c Sedimentasi Marine , terjadi karena abrasi
Bentang alam yang dihasilkan :
1) Beach adalah kumpulan puing – puing batu karang yang terdapat disekitar cliff
2) Bar adalah endapan pasir di pantai yang arahnya memanjang
3) Tombolo adalah endapan pasir yang menghubungkan dua pulau

39
TANAH / PEDOSFER

Pedosfer adalah lapisan kulit bumi yang tipis dan terletak di permukaan bumi yang atas.
 Peranan penting tanah bagi kehidupan manusia
 Tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan manusia
 Sebagai tempat pemukiman dan tempat untuk melakukan kegiatan
 Kaya akan bahan tambang / bahan galian yang berguna bagi manusia
 Tempat berkembangnya hewan yang sangat berguna bagi kepentingan hidup manusia
 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses terjadinya
 Bahan induk : bahan yang akan terbentuk menjadi tanah
 Iklim : Curah hujan dan suhu udara
 Organisme
 Relief : Bentuk muka bumi
 Waktu : Semakin lama semakin tebal
 Komposisi tanah
- Bahan mineral (45%)
- Bahan organik (5%)
- Udara (25%)
- Air (25%)

Profil Tanah
Adalah pelapisan dalam tanah yang menunjukkan tingkat ketebalan, warna, tekstur dan kepadatan yang
berbeda-beda.
Adapun pelapisan tanah secara umum sebagai berikut :
1. Horison O / Humus / Horizon Organik
Terbentuk di atas lapisan tanah mineral , biasanya ditemukan pada tanah hutan yang belum
terganggu , berwarna hitam kelam.
2.Lapisan tanah Atas / Horizon A / Aluviasi / Pencucian
Lapisan tanah teratas dengan adanya zona perakaran dan kegiatan jasad hidup tanah. Lapisan ini
berwarna keabu-abuan.
3.Lapisan Tanah Bawah / Horizon B / Eluviasi
Lapisan ini merupakan zona akumulasi partikel tanah yang tercuci dari horison A. Lapisan ini
berwarna coklat kuning / kemerahan.
4.Regolith / Horizon C
Lapisan ini terdiri atas tanah yang sudah terbentuk, tetapi masih menunjukkan ciri-ciri struktur
batuan induk.
5.Bedrock / Horizon R
Lapisan ini merupakan lapisan batuan induk yang masih padu.

Klasifikasi tanah
Berdasarkan bahan induk dan persebarannya
1. Tanah Regosol ,tanah yang berasal dari material gunung api yang memiliki butiran kasar
2. Tanah Organosol / tanah gambut , tanah yang berasal dari bahan induk organik/ sisa –sisa tumbuhan
rawa, mempunyai ciri warna coklat hingga kehitaman,terdapat di Sumatera, Kalimantan, Papua.
3. Tanah Latosol , tanah ini terbentuk dari batuan gunung api kemudian mengalami proses pelapukan.
4. Tanah Litosol ,tanah ini berasal dari batuan beku yang belum mengalami proses pelapukan secara
sempurna banyak mengandung zat besi dan aluminium , warna merah , terdapat didaerah pegunungan
Jawa Tengah , Jawa Timur , Bali , kalimantan tengah .
5. Tanah Aluvial ,tanah ini berasal dari material halus yang mengalami pengendapan oleh aliran sungai
dari dataran rendah / daerah lembah.
6. Tanah Andosol / vulkanik,tanah yang berasal dari abu vulkanik
7. Tanah Grumusol , tanah yang terbentuk dari material halus berlempung
8. Tanah Laterit , tanah yang banyak mengandung unsur besi dan alumunium
9. Tanah Podzolit, tanah yang banyak mengandung pasir kuarsa
10. Tanah Mediteran/tanah kapur, tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur

40
Sifat fisik
1. Struktur Tanah
Merupakan lapisan-lapisan dari gumpalan-gumpalan dan butiran tanah. Lapisan ini mempunyai
bentuk, ukuran dan kemantapan yang berlainan. Menurut bentuknya struktur tanah dibedakan menjadi
lempengan, prisma, tiang, glanular, remah, dan gumpal.
2. Tekstur tanah
Tanah terdiri dari butiran-butiran yang ukuran besar/kecilnya tidak sama, misalnya tanah berukuran
lebih dari 2 mm disebut tanah berstruktur kasar contoh kerikil dan kerakal, sedangkan tanah
berstruktur halus berukuran kurang dari 2 mm seperti pasir, debu dan tanah liat
3. Warna tanah
Warna tanah merupakan petunjuk sifat-sifat tanah yang pada umumnya dipengaruhi oleh perbedaan
kandungan bahan organik. Semakin tinggi kandungan bahan organik warna tanah semakin gelap.
Selain itu warna tanah dipengaruhi juga oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe (ferrum) dalam
keadaan reduksi (Fe++). Warna tanahnya berwarna merah, kuning atau kecoklatan.
4. Konsistensi tanah
Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi dan adhesi butiran tanah terhadap benda lain
dari luar.Konsistensi gembur/tanah mudah diolah.Konsistensi pekat/teguh adalah tanah yang sulit
diolah
5. Pori-pori tanah
Merupakan rongga tanah yang berisi udara dan air. Pori-pori tanah sangat berguna bagi tumbuhan
untuk bernapasnya akar dan persediaan air/udara dalam tanah. Tanah yang berpori-pori besar akan
sulit menahan air.

Kesuburan Tanah
Untuk mengetahui kesuburan tanah , hal- hal yang harus diperhatikan :
1. pH tanah
2. kandungan mineral
3. bahan organik
4. keremahan tanah
Derajat keasaman tanah / pH tanah : tanah asam , tanah basa dan tanah netral
Cara mengubah pH tanah :
1. Tanah yang terlalu masam dapat dinaikan pHnya dengan menambahkan kapur
2. Tanah yang terlalu basa dapat diturunkan pH-nya dengan menambahkan belerang

Erosi Tanah
Adalah tanah yang hanyut ke tempat yang rendah.
1. Erosi percikan (splash erotion)
Erosi yang disebabkan oleh tenaga air hujan dari atmosfer yang memecahkan agregrat tanah.
2. Erosi tanah bagian atas / lembar (sheet erotion)
Pengikisan dan pengangkutan lapisan tanah permukaan oleh air yang mengalir sehingga butiran
tanah dan unsur-unsur hara yang terdapat pada tanah bagian tanah menjadi tandus
3. Erosi alur (riil erotion)
Aliran air permukaan dapat mengikis tanah dan membentuk alur tempat berkumpulnya air
4. Erosi parit (gully erotion)
Aliran air yang melebar mengikis lereng dan membentuk alu-alur yang dalam sehingga
membentuk parit-parit.
5. Erosi tebing (stream bank erotion)
Perkembangan dari erosi parit menjadi sungai yang mampu mengikis tebing-tebingnya, sehingga
sungai semakin lebar.

Faktor yang mempengaruhi erosi :


- Vegetasi
- Manusia
- Relief / lereng
- Curah hujan
- Sifat –sifat tanah

41
Kerusakan tanah meliputi :
a) Hilangnya unsur hara dan bahan organik di daerah perakaran
b) Penjenuhan tanah oleh air
c) Terkumpulnya garam di daerah perakaran
d) Terkumpulnya unsur / senyawa yang menjadi racun bagi tanaman

 Konservasi tanah adalah pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah secara teratur guna
mengurangi dan mencegah kerusakan tanah dengan pelestarian.
Strategis konservasi tanah harus mengarah pada ketentuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan stabilitas agregat tanah
2. Melindungi tanah dari air hujan dengan penutup permukaan tanah
3. Mengurangi kecepatan aliran permukaan dengan meningkatkan kekasaran permukaan tanah
4. Mengurangi aliran permukaan dengan meningkatkan kapasitas infiltrasi

Metode konservasi tanah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu sebagai berikut :
1) Metode Vegetatif ,berfungsi untuk melindungi tanah dari tetesan air hujan , daya perusak aliran
permukaan , dan memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah .
Yang termasuk metode vegetatif
a) Penghijauan
b) Penanaman dalam jalur / strip (strip cropping)
c) Penanaman dengan jenis-jenis tanaman berakar dalam
d) Melakukan pergiliran tanaman
e) Mulching /penggunaan sisa- sisa tanaman
f) Cover crops / tanaman penutup tanah
2) Metode Mekanis ,berfungsi memperlambat aliran permukaan dan menampung / menyalurkan
aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak .
Yang termasuk metode mekanik
a) Pengolahan tanah
b) Pembuatan terasering
c) Galengan / pematang dan saluran menurut kontur
d) Perbaikan drainase dan irigasi
e) Pembuatan waduk
3)Metode Kimia merupakan usaha mencegah erosi dengan menggunakan bahan-bahan penyubur
tanah.

Asal warna-warna tanah


a. Tanah berwarna kuning berasal dari mineral limonit (2Fe2O3H3O)
b. Warna Hitam berasal dari bahan-bahan organik yang telah terurai dan biasanya ada hubungannya
dengan unsur karbon (C), Magnesium (Mg), dan belerang (S)
c. Cokelat berasal dari bahan-bahan organik asam yang lapuk sebagian.
d. Merah berasal dari mineral hematite (Fe2 O) atau turgit (2 Fe2O3H2O)
e. Putih berasal dari mineral silica kuarsa (SiO2 ), kapur (Ca CO3), kaolin , bouksit, aluminium dan
silikat gypsum (Ca CO4 2H2 O), nitrat, garam-garam yang sudah larut serta koloida organis tertentu
f. Hijau berasal dari oksida ferrous
g. Biru berasal dari mineral lilianit.

 Kelas kemampuan lahan ada 8 kelas


1) Kelas I : merupakan lahan dengan ciri tanah datar, butiran tanah halus, mudah diolah
sangat responsif terhadap permukaan dan memiliki sistem pengaliran air yang
baik, tanah ini sesuai untuk semua jenis pertanian.
2) Kelas II : merupakan lahan dengan ciri lereng landai, butiran tanahnya halus sampai agak
kasar, tanah ini peka terhadap erosi dan sesuai untuk lahan pertanian.
3) Kelas III : merupakan lahan dengan ciri tanah terletak dengan lahan miring dengan sistem
pengairan dengan sistem terasering.
4) Kelas IV : merupakan lahan dengan ciri tanah terletak pada lahan yang miring sekitar 15 –
200.Tanah ini masih dapat pengairan dengan tingkat pengawetan tanah.

42
5) Kelas V : merupakan lahan dengan ciri terletak di wilayah yang datar / agak cekung tetapi
permukaannya mengandung batu. Tanah ini lebih cocok ditanami rumput /
dihutankan.
6) Kelas VI : merupakan lahan dengan ciri ketebalan tanahnya tipis dan terletak di daerah yang
agak curam dengan kemiringan lahan 30 – 40%. Tanah ini sesuai di padang
rumput.
7) Kelas VII : merupakan lahan dengan ciri terletak di wilayah yang sangat curam dengan
kemiringan 45 – 65%.
8) Kelas VIII : merupakan lahan dengan ciri terletak di wilayah dengan terletak di wilayah
dengan kemiringan 60%. Butiran tanah mudah lepas dari induknya tanah ini
rawan terhadap kerusakan.

43
BAB
VI DINAMIKA ATMOSFER

Kompetensi Dasar :
 Menganalisis dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
 Menyajikan proses dinamika atmosfer dengan menggunakan peta, bagan,
gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi

A Pengertian

Atmosfer berasal dari bahasa Yunani, atmos (uap) dan sphaira (lingkaran). Berarti, lapisan
udara yang menyelimuti bumi. Tersusun atas gas nitrogen (78,06%), oksigen (20,95%), argon
(0,95%), karbon dioksida (0,034%) dan gas lainnya. Ketebalannya kira-kira lebih dari 500 km.

B Lapisan Atmosfer
1. Lapisan Troposfer
Troposfer merupakan lapisan udara terbawah dari atmosfer yang merupakan lapisan
pertama di permukaan bumi. Ketinggiannya antara 0-16 km di daerah tropis dan antara 0-8 km di
daerah kutub. Ketinggian rata-rata troposfer adalah 11 km dari permukaan bumi. Dengan
bertambahnya ketinggian maka temperatur udara semakin turun. Tiap naik 100 m, temperatur
udara berkurang 0,60C. Pada lapisan inilah terdapat sebagian besar gejala cuaca seperti hujan,
angin, halilintar, dan halo. Batas antara puncak troposfer dengan dasar stratosfer disebut
tropopause.
2. Lapisan Stratosfer
Lapisan Stratosfer berada di atas troposfer sampai ketinggian 50 km dari permukaan
bumi. Pada ketinggian 11-20 km, temperatur udaranya tetap, yaitu -600C. Oleh sebab itu,
ketinggian ini disebut lapisan isothermal (iso = sama; termal = panas). Pada ketinggian 20-50
km, temperaturnya semakin meningkat dan temperatur maksimum pada bagian puncaknya
mencapai -30C. Hal ini disebabkan kandungan uap air dan debu hampir tidak ada sehingga angin
sangat kering serta jarang ditemukan awan. Lapisan ini disebut lapisan inversi. Meningkatnya
temperatur pada lapisan stratosfer disebabkan adanya lapisan ozon yang menyerap radiasi
matahari pada spektrum ultraviolet. Batas antara puncak stratosfer dengan dasar mesosfer disebut
stratopause.
3. Lapisan Mesosfer
Lapisan mesosfer terletak di atas lapisan stratosfer sampai ketinggian 80 km.
Bertambahnya ketinggian pada lapisan ini, temperatur udara semakin turun. Penurunan
temperatur disebabkan oleh mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang negatif.. Pada
umumnya meteor yang masuk ke bumi terbakar pada lapisan ini. Puncak mesosfer dibatasi oleh
lapisan mesopause.
4. Lapisan Termosfer / Ionosfer
Lapisan termosfer berada di atas lapisan mesosfer. Ketinggiannya antara 80-500 km dari
permukaan bumi, bagian bawah lapisan ini terdiri atas molekul nitrogen. Temperatur meningkat
seiring dengan meningkatnya ketinggian dan temperatur mendekati 17000C. Pada ketinggian di
atas 100 km, terjadi ionisasi yang membentuk ion positif dan elektron bebas yang bermuatan
negatif. Lapisan dengan konsentrasi elektron bebas disebut ionosfer yang dikenal sebagai lapisan
yang mampu memantulkan kembali gelombang radio.
5. Lapisan Eksosfer / disipasifer

44
Lapisan ini merupakan lapisan atmosfer yang paling atas dan terletak 500 km dari
permukaan bumi. Udaranya sangat tipis karena komposisi lapisan udaranya lebih sederhana
didominasi gas hidrogen dan molekul gas senantiasa bergerak dengan bebas di angkasa.
Manfaat atmosfer bagi kehidupan di bumi antara lain sebagai berikut.
1. Atmosfer menyediakan udara buat makhluk hidup .
2. Atmosfer juga sebagai pelindung bumi dari jatuhnya benda-benda luar angkasa yang jatuh
ke bumi.
3. Atmosfer berperan besar dalam proses terjadinya cuaca dan iklim di bumi yang terjadi di
lapisan troposfer.
4. Memantulkan gelombang radio yang terjadi pada lapisan Ionosfer.

C Unsur – Unsur Iklim


Cuaca adalah keadaan udara yang terjadi pada waktu dan daerah tertentu. Cuaca biasanya
terjadi dalam waktu yang pendek, meliputi daerah yang sempit, dan mudah berubah-ubah. Ilmu yang
mempelajari cuaca disebut meteorologi.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama.
Iklim bersifat tetap, meliputi tempat yang luas, dan berlaku untuk waktu yang lama. Contohnya, iklim
Indonesia sejak dulu adalah iklim tropik. Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi.

Perbedaan iklim dan cuaca :


Perbedaan Iklim Cuaca
Waktu kejadian Lama (beberapa puluh tahun) Pendek
Cakupan wilayah Sangat luas Sempit
Sifat Tetap Mudah berubah-ubah
Ilmu yang dipelajari Cuaca Udara

Iklim dan cuaca dibentuk oleh unsur yang sama, diantaranya adalah suhu udara, kelembapan
udara, tekanan udara, angin, awan, kabut dan curah hujan.
1.Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas udara yang disebabkan oleh pemanasan matahari . Banyak
sedikitnya panas sinar matahari yang diterima bumi dipengaruhi oleh lamanya penyinaran matahari,
kemiringan sudut datang matahari, cerah tidaknya cuaca / keadaan awan , letak lintang, dan ketinggian
tempat.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui suhu berdasarkan ketinggian
tempat
Tx = To – 0,6oC (h/100)
Keterangan :
Tx = Temperatur yang akan dicari.
To = Temperatur suhu permukaan laut.
0,6oC = penurunan temperatur setiap naik 100 m.
h = ketinggian tempat.
100 = setiap kenaikan 100 m.
2. Kelembaban Udara
Adalah banyaknya uap air yang ada dalam udara. Alat untuk mengukur kelembaban udara adalah
higrometer. Kelembaban udara ada 3 :
a. Kelembaban absolut (mutlak)
Jumlah uap air dalam udara persatuan volume pada suhu tempat tertentu dinyatakan dalam gram/m3
b. Kelembaban maksimum adalah jumlah uap air yang sebanyak-banyaknya dikandung udara pada suhu
tertentu.
c. Kelembaban relatif (nisbi) adalah perbandingan antara jumlah uap air yang betul-betul ada dalam
udara dengan jumlah uap air maksimum yang dikandung udara dalam temperatur dan tekanan yang
sama.
Rumus kelembaban relatif (nisbi) :

45
Contoh :
Dalam 1 m3 udara yang temperaturnya 20 oC adalah 15 uap air. Dalam 1 m3 udara dalam tempetaratur dan
tekanan yang sama uap air maksimum yang dapat dikandung 25 gram, maka :
a. kelembaban absolut = 15 gram/m3
b. kelembaban relatif = 15/25 x 100 % = 60 %
c. kelembaban maksimum = 25 gram
3.Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang dimiliki oleh udara. Besar kecilnya tekanan udara dapat
diukur dengan menggunakan alat yang disebut barometer. Besar tekanan udara dinyatakan dengan
milibar (mb). Tekanan udara 76 cm raksa (cmHg) = 1,013 mb = 1 atmosfer (atm).
4. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke daerah yang
bertekanan udara rendah. . Semakin besar beda tekanannya (gradien barometrik), semakin besar
kecepatannya. Alat pengukur kecepatan angin adalah anemometer.
Macam –macam angin :
a Angin siklon dan anti siklon .
Angin siklon terjadi jika suatu daerah yang bertekanan rendah dikeliling oleh tekanan udara
yang tinggi. Ini menyebabkan udara bergerak masuk ke pusat yang menyebabkan udara bergerak
membentuk lingkaran. Di belahan bumi utara berlawanan arah jarum jam, sedangkan di belahan
bumi selatan sebaliknya.
Angin anti siklon adalah kebalikan dari angin siklon, di mana daerah bertekanan tinggi dikelilingi
tekanan rendah.
b Angin pasat dan anti pasat
Angin pasat adalah angin yang bertiup dari daerah maksimum subtropik ke daerah minimum
khatulistiwa , di BBU terdapat angin pasat timur laut dan di BBS angin pasat tenggara
Angin anti pasat adalah udara yang naik di daerah khatulistiwa yang setelah sampai dilapisan atas
, mengalir kearah kutub dan turun di daerah subtropis
c Angin muson barat dan timur
d Angin lokal adalah angin darat, angin laut, angin gunung, angin lembah dan angin fohn (angin
terjun).
Adapun contoh angin fohn di Indonesia antara lain :
1) angin Bohorok di daerah Deli serdang Sumatera Utara
2) angin Kumbang di daerah Cirebon dan Brebes
3) angin Brubu di daerah Makasar Sulawesi selatan
4) angin Gending di pasuruan dan probolinggo
5) angin Wambaraw di daerah Biak Papua
Angin muson barat terjadi pada bulan Oktober-April. Pada bulan periode Oktober-April
matahari berada pada belahan bumi selatan. Benua Australia lebih banyak menerima panas matahari.
Akibatnya suhu di Australia tinggi (tekanan udara rendah). Sebaliknya, di Benua Asia pemanasan
matahari berkurang sehingga Benua Asia rendah (tekanan udara tinggi). Perbedaan tekanan udara ini
membuat angin bergerak dari Benua Asia (tekanan udara tinggi) ke Benua Australia (tekanan udara
rendah).
Angin musim timur terjadi antara bulan April-Oktober matahari berada di belahan bumi
utara. Bagian bumi utara, terutama Benua Asia lebih banyak menerima pemanasan matahari,
akibatnya suhu di Benua Asia tinggi (tekanan udara rendah). Sebaliknya di Benua Australia
pemanasan matahari berkurang sehingga suhu di Benua Australia rendah (tekanan udara tinggi).
Perbedaan Tekanan udara ini membuat angin bergerak dari Benua Australia (tekanan udara tinggi) ke
Benua Asia (tekanan udara rendah).
Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT) adalah suatu zona yang memiliki suhu tertinggi
dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Daerah konvergensi antartropik terjadi di daerah tenang
ekuatorial, yaitu pada daerah yang terletak antara 100 LU-100 LS. Di daerah tersebut, suhu udara
tinggi sehingga mengakibatkan penguapan yang banyak dan juga memiliki kelembapan udara yang
tinggi yang dapat menimbulkan hujan konveksi.
Kecepatan angin dipengaruhi oleh :

46
1. Besar kecilnya gradien barometrik . Gradien barometrik adalah perbedaan tekanan udara di 2 isobar
pada jarak lurus 111 km .
Contoh , Isobar 1 = 1010 mb , Isobar 2 = 1000 mb . Jarak = 222 km .
Berapa mb beasr gradien barometriknya ?
Jawab : Selisih tekanan udara pada 2 isobar 1010 – 1000 = 10 mb
Gradien barometrik = 10 x 111 = 5 mb
222
2. Relief
3. Vegetasi
5 Awan
Awan merupakan kumpulan partikel air yang melayang-layang di udara, sedangkan yang dekat
dengan permukaan bumi.
Awan menurut bentuknya dibedakan atas :
a. Awan sirrus adalah awan yang berbentuk seperti bulu atau serat.
b. Awan kumulus adalah awan yang berbentuk kelompok-kelompok bulat dan bergumpal-gumpal.
c. Awan stratus adalah awan yang berbentuk seperti kubus dan berlapis-lapis
Berdasarkan ketinggian awan dibedakan atas :
a. Awan tinggi, berada pada ketinggian 6-12 km, seperti awan sirrus, awan sirostratus, awan
sirrokumulus.
b. Awan menengah, berada pada ketinggian 2-6 km, seperti awan altocumulus dan altostratus.
c. Awan rendah, berada pada ketinggian kurang dari 2 km, seperti awan stratokumulus, awan
stratus, dan awan nimbostratus.
d. Awan yang terbentuk karena udara naik (gerakan vertikal) dengan kuat, pada ketinggian 500-
1500 m, seperti awan kumulus dan kumulusnimbus

6 Kabut
Kabut, adalah awan rendah yang berada di permukaan bumi .

Macam –macam kabut:


1. Kabut sawah adalah kabut yang terjadi pada malam atau pagi hari pada cuaca terang dan udara
dingin melalui sungai , selokan atau sawah .
2. Kabut adveksi adalah kabut yang terjadi karena pengaruh udara panas , mengandung uap air
,mengalir menjumpai daerah dingin terjadi kondensasi dan membentuk awan
3. Kabut industri adalah kabut yang berwarna kehitaman yang terjadi diatas kota industri
4. Kabut pendinginan adalah kabut yang terjadi pada malam hari dan udara terang karena
pendinginan lapisan yang lembab.
7 Curah hujan
Curah hujan (presipitasi) adalah banyaknya air hujan atau kristal ess yang jatuh ke
permukaan bumi. Curah hujan diukur menggunakan corong hujan atau biasa disebut Ombrometer /
fluviometer .
Hujan berdasarkan proses terjadinya, yaitu sebagai berikut :
a. Hujan konveksi, adalah hujan yang terjadi karena adanya pemanasan sinar matahari pada suatu
massa udara sehingga gerakan udara tersebut naik dan mengalami pengembunan.
b. Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena gerakan udara yang menaiki lereng
pegunungan dan mengalami kondensasi. Udara yang telah mengalami kondensasi tersebut
membentuk awan yang menimbulkan hujan.
c. Hujan frontal terjadi karena tumbukan antara massa udara panas dan massa udara dingin. Udara
panas naik dan terjadi kondensasi sehingga menimbulkan hujan.
D Klasifikasi Iklim
1 Pengertian iklim
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca meliputi daerah yang luas dalam waktu yang lama (antara 30
sampai 100 tahun)
2 Klasifikasi iklim
a. Iklim matahari, didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh
permukaan bumi, dibagi menjadi :
1) Daerah tropik : 0 – 23,5 oLU/LS
2) Daerah subtropik : 23,5 – 40 oLU/LS
47
3) Derah sedang : 40 oLU/LS – 66,5 oLU/LS
4) Daerah dingin : 66,5 oLU/LS – 90 oLU/LS
b. Iklim Fisis
Iklim yang sesuai dengan kenyataan sesungguhnya ada pada daerah itu.
Iklim ini ditentukan oleh lingkungan fisis, yaitu :
1) Permukaan bumi (darat atau laut)
2) Bentang alam (relief)
3) Arus laut dan gerakan angina
4) Corak vegetasi
Macam-macam iklim fisis
1) iklim laut
2) Iklim darat atau iklim kontinental
3) Iklim diadaerah tinggi/pegunungan
4) Iklim muson
5) Iklim gurun
6) Iklim kutub
c. Pembagian daerah iklim menurut Junghun. Pembagiannya berdasarkan ketinggian sesuai
dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan (vegetasi)
1) Daerah panas
Tinggi tempat antara 0 – 600 m diatas permukaan laut (d.p.l) suhu antara 26,3 oC – 22 oC.
Tanaman : padi, jagung, kopi karet, kelapa, coklat.
2) Daerah sedang
Tinggi tempat antara 600 – 1.500 m di atas permukaan laut (d.p.l) suhu antara 22 oC – 17 oC.
Tanaman : padi, tembakau, kopi, teh, coklat, kina, sayur-sayuran.
3) Daerah sejuk
Tinggi tempak antara 1.500 – 2.500 m di atas permukaan laut (d.p.l) suhu antara 17,1 oC – 11,1
o
C. tanaman :kopi, teh, kina, sayuran.
4) Daerah dingin
Tinggi tempat antara 2.500 m ke atas. Suhu 11,1 oC – 6,2 oC. tanaman : tanaman budaya tidak
ada.
d. Pembagian iklim menurut Schmidt dan Ferguson
Schmidt Ferguson membagi iklim dengan memperhitungkan Nilai Q dengan rumus :
Jumlah bulan kering
Q= x 100%
Jumlah bulan basah
Untuk perhitungan bulan kering dan basah menggunakan skala Morh, sebagai berikut :
- Bulan kering : yaitu bulan yang curah hujannya < 60 mm.
- Bulan basah : yaitu bulan yang curah hujannya > 100 mm.
- Bulan lembab : yaitu bulan yang curah hujannya antara 60 mm – 100 mm.
Sedangkan untuk menentukan nilai Q, bulan lembab dimasukkan pada bulan basah berdasarkan
ratio nilai Q, maka Schmidt Ferguson membagi iklim sebagai berikut

Type Besar nilai Q Sifat


A 0 -≤ 14,3% Sangat basah, vegetasi hutan hujan tropis
B 14,3 -≤ 33,3% Basah, vegetasi hujan tropis
C 33,3 -≤ 60% Agak basah, vegetasinya hutan rimba, ada jenis
vegetasi yang gugur daunnya saat musim
D 60 -≤ 100% kemarau.
E 100 -≤ 167% Sedang, vegetasi hujan musim
F 167 -≤ 300% Agak kering, vegetasi hutan belantara (sabana)
G 300 -≤ 700% Kering, vegetasinya sabana
H > 700% Sangat kering, vegetasinya padang ilalang
Ekstrim kering, vegetasinya padang ilalang

48
Untuk lebih jelasnnya perhatikan gambar di bawah ini !

Contoh data rata-rata hujan daerah x tahun 1980 – 1990, sebagai berikut :

Bln 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jml( 300 280 275 256 198 67 35 47 60 110 194 288
mm)

Dengan melihat data curah hujan tersebut, dapat diketahui bahwa :


- Jumlah bulan kering 2 (bulan Juli dan Agustus)
- Jumlah bulan basah (Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, September, Oktober, Nopember,
Desember).
Sehingga nilai Q = 2/8 x 100 % = 25 %,maka daerah x beriklim B
e. Pembagian iklim menurut Dr. Vladimir Koppen
Dasar : suhu udara dan curah hujan
Bagian-bagiannya :
1) Iklim A (Khatulistiwa)
Suhu rata-rata setiap bulan > 18oC tidak mengalami musim winter, curah hujan dan penguapannya
tinggi hujan tropis
Simbol Af : iklim hutan hujan tropis
Simbol Am : iklim hutan hujan tropik dengan musim kering yang pendek.
Simbol Aw : iklim sabana, yang ditandai dengan musim dingin yang kering.]
2) Iklim B (iklim kering)
Iklim ini ditandai dengan penguapan melebihi curahan, tidak ada sungai permanen, terbagi menjadi
Simbol Bs : iklim stepa
Simbol Bw : iklim gurun
3) Iklim C (iklim sedang hangat)
Bulan terdingin rata-rata suhunya < 18oC tetapi lebih dari -3 oC, sekurang-kurangnya satu bulan
bersuh rata-rata > 10 oC. iklim ini bermusim panas dan dingin terbagi menjadi :
Simbol Cs : iklim sedang dengan musim panas yang kering
Simbol Cw : iklim sedang dengan musim dingin yang kering
Simbol Cf : ikllim sedang dengan musim hujan dalam semua bulan.
4) Iklim D (iklim salju)
Ditandai dengan rata-rata bulan terdingin kurang dari -3 oC, sedangkan suhu rata-rata bulan
terpanas > oC terbagi menjadi :
Simbol Dw : iklim salju dengan musim dingin yang kering
Simbol Df :iklim salju dengan musim dingin yang lembab
5) Iklim E (iklim es)
Iklim ini tidak mempunyai musim panas yang sebenarnya, rata-rata suhu pada bulan terpanas <10
o
C, terbagi menjadi :
Simbol ET : iklim tundra
49
Simbol EF : iklim es abadi
Berikut ini pembagian tipe iklim menurut koppen untuk wilayah Indonesia :
1) Iklim Tipe A (iklim Hujan tropis)
a. Tipe iklim Af
Daerah : Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya, dan Sulawesi Utara
Ciri-ciri :
- Hujan sangat lebat dan heterogen.
- Terdapat banyak tumbuhan panjat.
- Banyak terdapat tumbuhan pakis, palem dan anggrek.
b. Tipe iklim Am
Daerahnya : Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan sebagain Irian Jaya Pantai Selatan.
c. Tipe Iklim Aw
Daerahnya : Jawa timur, Madura, Nusa Tenggara, Sulawesi, Selatan dan Tenggara, Kepulauan Aru
dan Irian Jaya Pantai Selatan.
Ciri-cirinya :
- Hutan berbentuk sabana (savana)
- Padang rumput dan semak belukar
- Jenis pohon rendah
2) Tipe iklim C (iklim sedang)
Yaitu daerah pegunungan yang mempunyai udara sejuk seperti pegunungan Sumatera, pegunungan
Kalimantan dan pegunungan Irian Jaya.
3) Tipe iklim D
Iklim yang ditandai dengan udara dingin yang disebut iklim hujan salju.
Suhu sangat rendah di bawah titik beku (-3 oC)
Daerahnya :pegunungan tinggi bersalju di Irian Jaya.

Untuk menentukan jenis iklim A koppen menggunakan diagram di bawah dengan contoh :
Data rata-rata curah hujan daerahnya antara tahun 1980 – 1990
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Curah
hujan 325 300 280 275 256 200 70 40 30 100 150 200
(mm)
Jawab:
Dari data tersebut daerah y berjumlah curah hujan = 2256 mm
Dengan bulan terkering : bulan September.

El-Nino
El-Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan air laut di pantai Peru-Equador (Amerika
Selatan), Coba kalian lihat pada peta. Gejala ini dapat mengakibatkan gangguan iklim secara global.
Biasanya suhu air permukaan laut di darah tersebut dingin, karena adanya arus naik dari dasar laut ke
permukaan laut, yang dikenal dengan istilah ‘up welling’. Menurut bahasa setempat El-Nino berarti bayi
laki-laki (Yesus), karena munculnya di sekitar hari Natal (akhir Desember).
La Nina
La-Nina merupakan kebalikan dari El-Nino. La-Nina menurut bahasa penduduk Amerika Latin
berarti bayi perempuan. Proses terjadinya adalah sebagai berikut. Pada saat El-Nino mulai melemah dan
air laut yang panas di pantai Peru-Equador kembali bergerak ke barat, air laut itu suhunya kembali seperti
semula (dingin) dan kembali muncul ‘up welling’, atau kondisi cuaca kembali normal. Dengan kata lain
La-Nina adalah kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya gejala El-Nin

50
BAB DINAMIKA HIDROSFER
VII
Kompetensi Dasar :
 Menganalisis dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
 Menyajikan proses dinamika hidrosfer dengan menggunakan peta, bagan,
gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi

Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi.


Ilmu yang mempelajari hidrosfer di darat disebut hidrologi.
Ilmu yang mempelajari hidrosfer di laut disebut oseanografi.

A. Siklus Hidrologi  peredaran air secara urut dan terus menerus dimulai dari laut ke udara dan
setelah jatuh di darat kembali ke laut lagi.
Siklus pendek => air laut  penguapan  kondensasi 
turun hujan di atas laut.
Siklus menengah => air laut  penguapan  kondensasi
Siklus hidrologi  dibawa angin  turun hujan di atas daratan  infiltrasi
turn off  kembali ke laut.
Siklus panjang => penguapan  dibawa angin ke daerah
lintang/tinggi  sublimasi  turun hujan salju/es 
infiltrasi turn off  kembali ke laut.
Proses-proses yang berkaitan dengan siklus air :
1. Evaporasi : pengupaan dengan medium abitok
2. Transpirasi : pengupaan dengan medium biotik.
3. Evatranspirasi : gabungan dari evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi : proses perubahan bentuk uap air menjadi titik-titik air.
5. Sublimasi : proses perubahan dan gas menjadi bentuk padat.
6. Infiltrasi : proses meresapnya air hujan ke dalam tanah.
7. Presipitasi : curahan hujan.
8. Run off : aliran air di permukaan tanah.
Sungai
Danau
Perairan darat
B. Bentuk-bentuk Hidrosfer Rawa
Air tanah

Pesisir
Perairan laut Pantai
Perairan Darat Laut
1. Sungai
Sungai adalah bagian muka bumi yang rendah atau miring berupa alur tempat air mengalir baik
ke laut maupun ke sungai induknya.

51
Jenis-jenis sungai meliputi :
a. Berdsarkan sumber airnya :
(1) Sungai hujan adalah sungai yang artinya berasal dari curah hujan maupun mata air.
Contohnya sungai-sungai yang terdapt di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
(2) Sungi gletser adalah sungai yang artinya berasal dari pencairan es atau gletser.
(3) Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari dari pencairan es dan curah
hujan maupun mata air.
Contoh : Sungai Digul dan sungai Memberamo yang terdapat di Irian Jaya.
b. Berdasarkan debit air (keadaan air)
(1) Sungai permanen/ episodik adalah sungai yang airnya sepanjang tahun tahun relatif tetap
besar.
Contoh : Sungai Kapuas, Mahakam, Batanghari, dsb.
(2) Sungai periodik adalah sungai yang pada musim hujan airnya banyak, sedangkan pada
musim kemarau airnya kecil
Contoh : Sungi Brantas, Bengawan Solo, Opak, dsb

c. Berdasarkan genetiknya
(1) Sungai Konsekwen adalah sungai yang mengalir mengikuti arah lereng awal.
(2) Sungai subsekwen ialah sungai yang arah alirannya tegak lurus dengan induk sungai
konsekwen
(3) Sungai Obsekwen adalah sungai yang arah alirannya berlawanan dengan sungai
konsekwen
(4) Sungai resekwen adalah sungai yang arah alirannya searah dengan konsekwen tetapi
merupakan anak sungai subsekwen
(5) Sungai insekwen adalah sungai arah alirannya tidak teratur

III
II IV
V I
VII
VI
Keterangan :
I sungai konsekwen
III , VI sungai subsekuen
IV , VII sungai obsekuen
II , V sungai resekuen

Pola aliran sungai


Pola aliran sungai ini dibedakan menjadi :
a. Pola aliran radial atau menjari
Pola ini ada 2 macam yaitu aliran radial sentrifugal dan pola aliran sungai radial sentripetal.
(1) Pola aliran radial sentrifugal adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusat. Pola
ini terdapat di daerah vulkan atau gunung yang berbentuk kerucut atau dome.
(2) Pola aliran radial sentripetal adalah pola aliran mengumpulkan menuju ke pusat. Pola ini
terdapat di daerah basin/cekung.
b. Pola aliran dendritik adalah pola aliran yang tidak teratur biasanya terdapat di daerah daratan
atau daratan pantai juga di jumpai di derah palto.
c. Pola aliran trelis adalah pola aliran menyirip seperti daun, biasanya terdapat di pegunungan
lipatan.
d. Pola aliran rectangular
Adalah pola aliran sungai yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku mendekati
90o. Pola ini terdapat didaerah patahan.
e. Pola aliran anular
Adalah pola aliran sungai yang mulanya radial sentrifugal kemudian timbul sungai
subsekwen yang sejajar kantor sungai obsekwen. Pola ini terdapat di daerah dome stasiun
dewasa
52
Gambar pola aliran sungai

Bagian-bagian sungai ada 3 yaitu :


a. Hulu sungai (sebagai alur sungai yang terletak dengan titik tertinggi alur sungai)
Ciri-ciri :
- Verhang besar - terbentuk ngarai
- Arus deras/aliran air deras - airnya jernih dan ada air hujan
- tidak terjadi sedimentasi, - lembah terbentuk huruf V
karena erosi vertikal kuat
b. Bagian tengah
Ciri-ciri :
- verhang mengecil
- aliran air melemah
- erosi vertikal dan horisontal
- mulai terjadi sedimentasi
- terbentuknya meander
- terbentuk meander/aliran berkelok-kelok
- kemungkinan terbentuknya danau tapal kuda (oxbow lake)
- penampung huruf V
c. Bagian hilir (bagian alur sungai yang terdekat dengan muara sungai)
Ciri-ciri :
- Verhang kecil
- Aliran air lemah
- Tidak terjadi erosi, yang ada sedimentasi
- Terbentuk delta/endapan ditengah muara sungai
2 Danau
- Airnya berasal dari air hujan dan air sungai
- Tidak memiliki aliran
Danau menurut terjadinya :
a. Danau Alami
Danau tektonik  karena proses tektonik, contoh : Danau Poso,Danau
tempe,Danau Towuti ,Danau Anau dan Danau Singkarak
Danau vulkanik  karena proses aktivitas vulkanik , contoh : Danau Kalimutu ,
Danau Kawh Ijen Danau Kerinci dan Danau Batur .
Danau Tekto Vulkanik  karena proses vulkanik dan tektonik , contoh : Danau Toba .
53
Danau Karst  terjadi di daerah kapur karena air hujan terperangkap di
terowongan. Contoh Doline
Dana Tapal Kuda  meander yang terputus
Danau bendungan alami  karena adanya longsoran dari tebing
b. Danau Buatan (dikenal sebagai waduk )
Danau berdasarkan macam airnya :
1. Danau air asin : danau yang terjadi di daerah kering, penguapan besar dan tidak memiliki
aliran.
2. Danau air tawar : danau yang terdapat di daerah basah, dengan curah hujan tinggi.
3.Rawa
Yaitu daerah tergenang air dan mempunyai kadar air yang relatif tinggi.
Dilihat dari genangan airnya rawa dibagi menjadi 2 :
1. Rawa tergenang : tidak bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian karena airnya terlalu asam.
2.Rawa tidak tergenang / rawa pasang surut : bisa digunakan untuk lahan pertanian karena
dipengaruhi pasang surut air laut.
4.Air Tanah
Air hujan yang meresap ke tanah
Dilihat dari asal airnya dibagi menjadi 2 :
1. dari atmosfer/ air vados/ air meteorid  dari hujan
2. dari dalam bumi : - connet water  dari lapisan batuan
- juvenile water  dari magma

Dilihat dari lapisannya


1. Permeable / tidak kedap air / lolos air  porus
2. Impermeable/ kedap air/ tidak tembus air
Dilihat dari kedalaman
1. Air tanah dangkal / freatik  di atas lapisan impermeable
2. air tanah dalam/ artesis  diantara lapisan kedap air.
Faktor yang mempengaruhi jumlah air hujan meresap ke dalam tanah :
- Jumlah curah hujan
- Intensitas curah hujan
- Pori-pori batuan (porositas)
- Kemiringan lapisan bantuan
- Kekedapan batuan terhadap air.

DAS (Daerah Aliran Sungai) : suatu wilayah yang merupakan batas dari sungai / bagian terluar
dari sungai
Cara melestarikan DAS :
- Mengadakan reboisasi.
- Melarang penebangan liar.
- Membatasi daerah sekitar untuk pemukiman penduduk.
Dampak Banjir :
- Kerusakan lingkungan/ pemukiman
- Kerugian ekonomi pada penduduk
- Lingkungan menjadi kotor.
Usaha menanggulangi banjir :
- Terasering
- Penghijauan
- Tidak membuang sampah sembarangan
- Membuat tanggul sungai
- Pengerukan material sungai
- Pembuatan saluran air.
Pesisir  kawasan laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alamiah di darat
Pantai  bagian dari pesisir
Pantai menurut cara terjadinya :
- Pantai Fyord  berkelok-kelok, panjang, sempit, curam.

54
- Pantai Ria  mirip pantai fyord tetapi tebingnya tidak begitu curam, dan muara lebih besar,
muara lebih besar.
- Pantai skeren  mirip pantai fyord tetapi tidak terlalu berkelok-kelok.
- Pantai berbukit pasir  terbentuk dari pasang surut air laut.
- Pantai laguna (berdanau)  mempunyai danau pantai
- Pantai liman  teluk kecil pada muara sungai
- Pantai estuaria  liman yang agak lebar muaranya
- Pantai Delta  di muara sungai
- Pantai Karang  Pantai yang di dalamnya banyak terdapat pulau karang.
-
Menurut letaknya terhadap pegunungan :
Pantai Konkordan  terletak sejajar dengan pegunungan.
Pantai Diskordan  melintang terhadap pegunungan.
Pantai Netral  tidak berdekatan dengan pegunungan.

Perairan Laut
1. Morfologi laut
Morfologi laut dapat dilihat pada relief dan zona dasar laut. Relief dasar laut terbagi menjadi 4
bagian utama, yaitu sebagi berikut :
Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai
dengan kedalaman kurang
dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 %. Landas kontinen merupakan, dasar laut
dangkal di sepanjang
pantai dan menjadi bagian dari daratan. Contohnya Dangkalan Sunda yang merupakan bagian
dari Benua Asia yang
terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
2. Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan
kemiringan antara 4 % sampai
6 %. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.
3. Dasar Samudra (ocean floor), meliputi:
a. Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.
b. The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog).
Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain:
Relief Penjelasan Contoh
Gunung laut , gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan badan
puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau.Gunung Krakatau.
Seamount, gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta
kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai ke
permukaan laut.St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.
Guyot, gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya
datar Banyak terdapat di lautan Pasifik.
Punggung laut (ridge)
punggung pegunungan yang ada di dasar laut. punggung laut Sibolga.
Ambang Laut
pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam.ambang laut sulu, ambang laut
sulawesi.
Lubuk laut (basin) , dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi
karena ingresi.dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.
Palung laut (trog) lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi Palung
Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.
Gerak Air Laut
Gerakan air laut yaitu: arus laut, gelombang laut, dan pasang surut air laut.
Arus laut
2. Pembagian laut
a. Menurut letaknya
1. Laut pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua atau laut yang
dikelilingi daratan. Contoh laut hitam, laut baltik dan laut Kaspia.
55
2. Laut tepi adalah laut yang terletak di tepi benua, seolah-olah terpisah dari samudra luas
karena terhalang oleh gugusan pulau atau jazirah. Contoh Laut Bering, Laut Cina Selatan
dan Laut Jepang.
3. Laut pertengahan adalah laut yang terletak antara dua benua. Contoh ; Laut Karibia, Laut
Tengah dan laut-laut di Indonesia
b. Menurut terjadinya
1. Laut transgresi adalah laut yang terjadi karena suatu daratan rendah yang digenangi air
laut sehingga juga disebut laut genangan. Contoh laut Kawa, Laut Arafu dan Laut Timor,
Selat Sunda, selat karimata, laut cina selatan.
2. Laut ingresi adalah laut dalam yang terjadi karena dasar laut mengalami gerakan
menurun. Contoh : Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Flores dan Laut Maluku
3. Laut regresi adalah laut yang keadaan airnya turun akibat naiknya daratan atau
sedimentasi. Contoh : Selat makasar, Dangkalan, Sunda dan dangkalan Sahul

c. Menurut kedalamannya
1. Zona litorial atau zona pesisir adalah daerah yang terletak diantara garis air pasang dan
garis air surut.
2. Zona Epineritik adalah bagian laut yang kedalamannya 0 -50 meter
3. Zona neritis adalah bagian laut yang kedalamannya antara 50 - 200 meter
4. Zona batial adalah bagian laut kedalamannya antara 200-2.000 meter
5. Zona abisal adalah bagian laut yang kedalamannya 2.000 - 5.000 meter terdapat laut
lubuk laut.
6. Zone Hadal adalah bagian laut yang kedalamannya .>5.000 meter

Menurut letaknya :
1. Laut tepi, adalah laut yang letaknya di tepi benua seakan-akan terpisah oleh deretan pulau atau
jazirah.
Contoh: L. Cina Selatan, dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina
2. Laut pertengahan, adalah laut yang terletak di antara benua-benua.
Contoh: L. Tengah, antara benua Asia-Eropa-Afrika
3. Laut pedalaman, adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua atau di kelilingi daratan.
Contoh: L.Kaspia, L.Hitam dan L. Mati
Wilayah laut Indonesia :
1. Laut Teritorial , ditarik dari garis dasar sejauh 12 mil ke arah luar
2. Landas Kontinen , kedalaman 130 – 200 m
3. Zona Ekonomi Eksklusif / ZEE , diukur dari garis dasar ke arah laut 200 mi
Sifat-sifat air laut :
1. Suhu  wilayah laut dangkal mempunyai suhu lebih tinggi dari pada dasar laut
2. Warna dan kecerahan :
- berwarna hijau : pantulan warna dari binatang koral dan tumbuhan laut
- berwarna merah : pantulan warna ganggang merah
- berwarna kuning : banyaknya endapan loss yang berwarna kuning.
- berwarna hitam : endapan tanah los yang berwarna hitam.
3. Salinitas/ kadar garam, dipengaruhi oleh penguapan, curah hujan , sungai yang bermuaradan
penambahan air tawar karena pencairan es
Gerakan air laut
1. Arus laut adalah gerakan air laut secara vertikal dan horisontal yang mempunyai arah dan
peredaran yang tetap. Arus laut dapat dibedakan menurut letak , suhu dan cara terjadinya .
a. Menurut letaknya : arus bawah dan arus atas
b. Menurut suhunya : arus panas dan arus dingin
c. Menurut terjadinya :arus karena perbedaan kadar garam , karena angin , karena beda tinggi
permukaan , karena pengaruh daratan / benua , karena pasang naik dan surut
2. Gelombang adalah gerakan air laut yang disebabkan oleh angin
3. Pasang surut air laut adalah gerakan air laut yang disebabkan oleh gaya tarik bulan

56
BAB POSISI STRATEGIS INDONESIA
VIII SEBAGAI
POROS MARITIM DUNIA
Kompetensi Dasar :
 Memahami kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim
dunia
 Menyjikan contoh hasil penalaran tentang posisi strategis Indonesia sebagai poros
maritim dunia dalam bentuk peta, tabel, dan/atau grafik

A. Letak, luas dan batas wilayah Indonesia

1. Letak Astronomis wilayah Indonesia


Letak suatu tempat dilihat dari letak lintang dan letak bujur
Berdasarkan letak astronomis , Indonesia terletak pada 60LU – 110LS dan 950BT-1410BT
Akibat letak astronomis :
- Indonesia beriklim tropis
- Indonesia terbagi menjadi 3 daerah waktu

2. Letak Geografis Indonesia adalah letak suatu tempat yang dilihat dari kenyataan di permukaan bumi
Berdasrakan letak geografis Indonesia terletak diantara 2 benua dan 2 samudra
Akibat letak geografi :
- Indonesia beriklim musim
- Indonesia berada di posisi silang perdagangan dan pelayaran dunia

3.Letak geologis Indonesia adalah letak suatu tempat yang berada di pertemuan lempeng
Akibat letak geologis:
- Indonesia banyak terdapat gunung api
- Indoesia kaya akan mineral
- Indonesia tanahnya subur
Luas wilayah Indonesia

Luas Wilayah
Indonesia 5.176.800 km2
Daratan 1.919.443 km2
Lautan 3.257.357 km2

Batas Wilayah Astronomis


- 60LU berbatasan dengan pulau We
- 110LS berbatasan dengan pulau Rote di NTT
- 950BT berbatasan dengan ujung pulau Sumatra
- 1410BT berbatasan dengan kota Merauke
Batas darat wilayah indonesia
1. Papua Nugini dengan wilayah Papua
2. Brunai Darusalam dan MalaysiaTimur dengan Kalimantan
3. Timur Leste dengan wilayah Nusa Tenggara
Batas laut wilayah Indonesia
1. Batas teritorial adalah batas yang ditarik dari garis dasar dengan jarak 12 mil kearah laut lepas
2. Batas Landas Kontinen adalah dasar laut yang merupakan lanjutan dari sebuah kontinen( benua )
kedalaman lautya tidak lebih dari 150 meter dan dari garis dasar paling jauh 200 mil
3. Batas Zone Ekonomi Eksklusif ( ZEE ) adalh jarak laut selebar 200 mil kearah laut terbuka
diukur dari garis dasar
57
B. Karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia
1. Karakteristik wilayah daratan Indonesia
a. Indonesia memiliki iklim musim
b. Bentang alam daratan berupa dataran rendah, dataran tinggi, perbukitan dan pegunungan
2. Karakteristik wilayah daratan Indonesia
a. Indonesia memiliki iklim laut
b. Perairan darat berupa sungai , danau , rawa , danau, dan air tanah
c. Relief dasar laut berupa palung ,basin, drempel, gunung laut, punggung laut
d. Memiliki keanka ragaman hayati laut yang tinggi

C. Perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di Indonesia


Alur laut kepulauan Indonesia ( ALKI ) sebagai berikut:
1. ALKI I melalui alur Selat Sunda , Selat Karimata, Lut Natuna Dan Laut Cina Selatan
2. ALKI II melalui alur Selat Lombok, Selat Makasar dan Laut Sulawesi
3. ALKI III – A melalui Laut Sawu, Selat Ombai, Laut Banda , Laut Seram, Laut Maluku dan
Samudra Pasifik
4. ALKI III – B melalui Laut Timor, selat Leti, Laut Banda, Laut Seram, laut Maluku dan
Samudra Pasifik
5. ALKI III– C melalui Laut Arafura , laut banda, laut Seram, Laut maluku dan Samudra Pasifik

Tol Laut adalah jalur pelayaran bebas hambatan untuk pengangkutan logistik yang
menghubungkan hampir seluruh pelabuhan di Indonesia

Jalur perdagangan laut pada zaman kerajaan


1. Jalur sutera meliputi Samudra Pasai, Aceh, Palembang, Malaka ,Banten, Sunda
Kelapa,Cirebon, jepara, Tuban gresik , Surabaya
2. Jalur perdagangan emas meliputi Tiongkok- Indoesia – India
3. Jalurperdagangan rempah-rempah dari Eropa menuju Tanjung Harapan dan Selat Sunda

D. Potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia


Potensi sumber daya kelautan adalah
1. Sumber daya terbarukan meliputi perikanan baik tangkap maupun budi daya dan energi laut
2. Sumber daya tidak terbarukan seperti minyak bumi , gas dan mineral
3. Jasa meliputi jasa pariwisata bahari, transportasi laut dan industri maritim
Ada 11 sektor ekonomi kelautan
1. Perikanan tangkap
2. Perikanan budi daya
3. Industri pengelolaan hasil perikanan
4. Industri bioteknologi kelautan meliputi
a. Ekstrasi natural product
b. Rekayasa genetika
c. Pembersihan lingkungan tercemar dengan bioremediasi
5. Pertambangan dan energi
6. Pariwisata bahari
7. Hutan mangrove
8. Perhubungan laut
9. Sumber daya wilayah pulau pulau kecil
10. Industri dan jasa maritim
11. Sumber daya nonkonvensional

E. Posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia


Poros maritim adalah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektivitas antar
pulau, pengembang industri perkapalandan perikanan, perbaikan transportasi laut dan fokus pada
keamana maritim
Lima pilar utama utama yang menjadikan Indonesia sebagi poros maritim dunia
1. Pembangunan kembali budaya maritim
58
2. Komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut
3. Komitmen membangun pengembangan infrastrukturdan konektivitas
4. Diplomasi maritim
5. Pembangunan kekuatan pertahanan maritim
Dua model untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia
1. Pembangunan orientasi laut
2. Strategi dan kebijakan
Dua aspek untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia
1. Aspek ekonomi
2. Aspek tata kelola

59
BAB FLORA FAUNA DI INDONESIA
IX DAN DUNIA

Kompetensi Dasar :
 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia berdasarkan
karakteristik ekosistem
 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi
gambar hewan dan tumbuhan endemik

A. Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Flora Fauna -

1. Faktor klimatik : suhu, curah hujan,kelembaban udara dan angin


2. Faktor edafik : keadaan tanah( suhu, struktur,tekstur dan jenis tanah)
3. Faktor fisiografik : tinggi rendahnya permukaan bumi/ bentuk muka bumi
4. Faktor biotik : manusia

B. Persebaran Flora dan Fauna Di Indonesia

Persebaran flora di Indonesia


1.Pembagian flora diIndonesia menurut W. koppen :
a. Indonesia bagian barat : paparan sunda
Termasuk wilayah iklim Af. Maka mempunyai ciri-ciri :
- Berdaun lebat
- Ketinggian pohon rata-rata 60 m
- Terdapat banyak tumbuhan epifit (pakis, angrek)
- Terdapat tumbuhan pohon memanjat / liana
Daerahnya : sumatra, kalimantan, jawa, bali
b. Indonesia bagian tengah : daerah peralihan
- Daun-daun gugur pada musim kemarau
- Pada musim penghujan mulai bertunas
- Pohonnya lebih rendah daripada hutan hujan tropis
- Daerahnya : Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku
c. Indonesia bagian timur : paparan sahul
Termasuk wilayah iklim AW yaitu iklim savana dengan musim dingin yang kering. Ciri-cirinya
- Terdapat padang rumput
- Pohonnya lebih rendah
- Terdapat semak belukar
- Daerahnya : papua, maluku
2.Berdasarkan sejarah geologinya, dibagi atas :
a. Flora Paparan Sunda/ flora asiatis, flora yang tumbuh di wilayah Sumatra yang terdiri dari :
- Tumbuhan endemik : bunga Raflesia Arnoldi.
- Tumbuhan mangrove dan rawa gambut di pantai timur.
- Tumbuhan di pantai barat : bermacam-macam vegetasi, diantaranya meranti, kemuning, rawa
gambut, hutan rawa air tawar, dan rotan.
b..Flora Peralihan
Kawasan Peralihan mencakup Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Flora Sulawesi
menunjukan percampuran antara Indonesia bagian barat dan bagian timur. Jenis flora Sulawesi
banyak mempunyai kesamaan dengan wilayah kering di Jawa, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Adapun flora dataran rendah di Sulawesi mirip dengan flora dataran rendah di Papua.
Tumbuhan di daerah Peralihan dibedakan :
a.Hutan hujan tropis : mangrove, nipah (Sulawesi)
60
b.Pala, cengkih, kenari, lontar, kayu manis, kayu eboni (Maluku)
c.Hutan savana tropis (Nusa Tenggara)
c. Flora paparan Sahul//flora Australis
Flora di Paparan Sahul adalah flora di daerah Papua, yang terdiri :
a. Pohon sagu, pohon nipah, dan mangrove.
b. Hutan hujan tropik
c. Jenis Pemetia Pinnata (Motea)
3.Berdasarkan iklim, hutan di Indonesia dibedakan atas hutan bakau, hutan hujan tropis, hutan
musim, hutan sabana, hutan lumut, dan hutan rawa.
1) Hutan bakau, terdapat di pantai pulau Jawa, pantai timur Sumatra.
2) Hutan hujan tropis, terdapat di Sumtra, Kalimantan, Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku
utara.
3) Hutan musim, terdapat di Jateng dan Jatim. Pada musim kemarau daunnya meranggas atau
gugur.
4) Hutan sabana, terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Timur.
5) Hutan lumut, terdapat daerah pegunungan di Papua, Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.
6) Hutan rawa, terrdapat di Kalimantan Barat dan Tengah.

Persebaran Fauna di Indonesia


Ada 3 yaitu :
a. Fauna Asiatik : menempati wilayah Indonesia bagian barat / dangkalan sunda.Contoh :
harimau, gajah, badak, banteng dan orang utan.
b. Fauna Australis : menempati wilayah Indonesia bagian timur / dangkalan sahul.Contoh :
kangguru, burung cendrawasih, kuskus, kakatua dan walaby
c. Fauna peralihan/fauna wallacea menempati wilayah Indonesia bagian tengah.Contoh :
komodo, anoa, burung maleo, babi rusa

C. Persebaran Flora Dunia ada 6 bioma :

Bioma Suhu Cur Huj Wilayah Flora


C mm/th
Gurun > 40 < 250 Asia barat Kurma,kaktus,akasia
,Australia,afrika Utara
dan amerika utara
Tundra <6 <250 Di kutub utara Lumut , lichenes
Padang 20-30 250-500 Australia, amerika utara , rumput
rumput afrika
Taiga 10-25 500-750 Siberia utara,rusia
Conifer(berdaun
,dibelahan bumi
jarum),spruce,alder,junif
utara,kanada er
Hutan gugur 2-18 750-100 Amerika,inggris, australia
Tanaman meranggas
/rontok pada musim
panas
Hutan hujan 23-31 > 1000 Indonesia,amerika tengah Liana/rotan,
tropis dan selatan australia epifit/anggrek
,afrika

Alfred Russel Wallace (1876) mengelompokkan persebaran fauna di dunia menjadi 8, yaitu :
1) Wilayah Neartik
Meliputi Amerika Utara, Greenland, faunanya : ayam kalkun, bison, caribau,muskox,
jaguar, antelop
2) Wilayah Neotropik
Meliputi Amerika Selatan dan tengah ,Meksiko selatan, faunanya : siamang, trenggiling,
menjangan, armadillo, tapir, antelop, kukang
3) Wilayah Australis
Meliputi Australia, Selandia Baru, Indonesia (papua, maluku dan pulau disekitarnya).
Faunanya : kangguru, trenggiling, kiwi, landak, cendrawasih, kakaktua, koala
61
4) Wilayah oriental
Meliputi benua Asia, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sri lanka, Philipina kecuali
Maluku dan Papua, faunanya : gajah, harimau, orang utan, gibbon, kera, tapir, badak
bercula satu.
5) Wilayah Paleartik
Meliputi dataran Eurasia yaitu Eropa dan Asia, Inggris, Afghanistan, Afrika, Jepang,
Himalaya faunanya : bison, landak, ikan salmon, kucing kutub, menjangan kutub, domba.
6) Wilayah Etiopian
Meliputi seluruh Afrika dan Arabia Selatan .faunanya : Kuda nil, zebra, jerapah, burung
,unta, gorela, simpanse, babon

D. Pemanfaatan keaneka ragaman hayati Indonesia


Keaneka ragaman hayati ada 3 tingkatan :
1. Keaneka ragaman Jenis/ spesies
2. Keaneka ragaman Genetika
3. Keaneka ragaman Ekosistem
Pemanfaatan keaneka ragaman hayati :
1. Manfaat Ekonomi
2. Manfaat bagi Lingkungan
3. Manfaat Ilmiah
4. Manfaat Keindahan

E. Kerusakan Flora Fauna Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan


Penyebab kerusakan :
1. Pengaruh evolusi , evolusi adalah perubahan makluk hidup secara perlahan-lahan dalam
jangka waktu yang sangat lama mulai dari bentuk sederhana kebentuk yang lebih
sempurna.Evolusi dapat melahirkan hewan generasi baru yang berbeda dengan hewan
sebelumnya
2. Seleksi alam , penyaringan suatu lingkungan hidup sehingga hanya makluk hidup tertentu
yang bisa bertahan
3. Faktor perusakan manusia
4. Faktor bencana alam
5. Faktor tekanan populasi
Dampak Kerusakan :
1. Gangguan keseimbangan ekologi
2. Penurunan jumlah plasma nutfah(sifat genetik suatu populasi)
3. Kehilangan modal pembangunan
4. Ancaman ketersediaan bahan pangan

F. Konservasi Flora dan Fauna

Konservasi Flora dan Fauna adalah suatu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk dapat
melakukan pelestarian dan perlindungan terhadap flora fauna sehingga dapat bermanfaat di
masa mendatang
Konservasi Flora dan Fauna menurut PP RI No.28 Tahun 2011 dibagi 2 yaitu:
1. Kawasan Suaka Alam / KSA
2. Kawasan Pelestarian Alam / KPA
1. Kawasan Suaka Alam
1.Cagar alam merupakan KSA yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan jenis
tumbuhan dan/atau keanekaragaman tumbuhan yng memerlukan upaya perlindungan dan
pelestarian agar dapat berlangsung secara alami . Contoh cagar alam yang terkenal di
Indonesia

62
No Cagar alam Lokasi Manfaatnya
1 Sibolangit Sumatera Utara - melindungi bunga lebah dan
bunga bangkai
2 Cibodas Kaki gunung gede - Sebagai daerah cadangan hutan
jawa barat
3 Rafflesia Bengkulu - Melindungi bunga raflesia

4 Lali jiwa Jawa timur - Sebagai tempat hutan alpina dan


berbagai jenis cemara
5 Pulau Obi Maluku Utara - Melindungi matoa, nyatoh , kayu
merah
6 Pegunungan Papua - Melindungi berbagai jenis
Arfak anggrek

2. Suaka marga satwa adalah KSA yang keadaan alamnya mempunyai kekhasan jenis satwa liar
dan/atau kenekaragaman satwa liar yang memerlukan perlindungan dan pelestarian populasi serta
habitatnya. Suaka Margasatwa terkenal di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut :

No Provinsi Suaka Marga Satwa Nama Hewan


1 Di Aceh Kluet, gunung leuser Orang tua, gajah, orang hutan, gajah,
tapir, macam, kambing hutan, rusa.
2 Sumatra Utara Sikindur langkat Gajah, orang utan, macan
3 Sumatra barat Rimbo pantai siamang, tapir, harimau, gajah dan
tapir..
4 Riau Kerumutan Gajah dan tapir
pulau berkah Burung-burung laut
5 Lampung Way Kambas Gajah
6 Jawa barat Ujung kulon Rusa , badak bercula satu, babi
hutan, banteng, rusa,
7. Kalimantan barat Gunung palung Bekatan
8 Kalimantan tengah Tanjung Puting Bekatan, orang utan, kera hidung
panjang
9 Sulawesi utara Maspepaya roja Penyu laut
10 Sulawesi tengah Lore Lindu, Rusa , anoa, babi hutan
11 Bali Bali barat Banteng dan jalak putih
12 Nusa tenggara barat Pulau moyo Rusa, babi hutan, ayam hutan dan
burung
13 Nusa tenggara Padar, rinta dan walwull Komodo
timur

2 Kawasan Pelestarian Alam / KPA

1.Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang dikelola
dengan sistem zonasi untuk tujuan penelitian, pendidikan , budidaya dan rekreasi .
Ada 2 jenis : taman nasional darat dan taman nasional laut
1. Taman nasioanl laut seperti :
a. Taman Nasional Laut bunaken ( Sulawesi Utara ), melindungi habitat terumbu karang,
berbagai ikan,moluska, kepiting, udang, penyu dan burung laut
b. Taman nasional Wakatobi ( Sulawesi Utara ), melindungi 750 spesies koral dunia
c. Taman nasional Laut banda ( Maluku ) , melindungi ratusan spesies ikan dan karang
purba
d. Taman Nasional Raja Ampat ( Papua Barat ),melindungi habitat terumbu karang,
berbagai ikan,
e. moluska, penyu dan mamalia laut
2. Taman nasional darat seperti :

63
a. Taman nasional Gunung Leuser ( Aceh ), merupakan suaka margasatwa terbesar di
Indonesia,melindungi gajah, badak sumatera, harimau,tapir
b. Taman Nasional bukit barisan ( Sumatera Selatan ) melindungi tapir, gajah, rusa, harimau
sumatera
c. Taman nasional baluran ( Jawa Timur) , melindungi badak, banteng,lutung , merak, ayam
hutan
d. Taman Nasinal Kutai ( kalimantan timur ), melindungi banteng , babi hutan, bekantan ,
rusa
e. Taman Nasional komodo ( NTT ) , melindungi komodo, kakaktua, kerbau liar, babi
hutan, rusa
2.Taman Hutan raya
3.Taman wisata Alam

G Klasifikasi hutan di Indonesia dan fungsinya

1.Klasifikasi hutan berdasarkan jenis tumbuhan


a. Hutan homogen
b. Hutan heterogen
2.Klasifikasi hutan berdasarkan ketinggian tempat
a. Hutan pantai
b. Hutan rawa
c. Hutan dataran rendah
d. Hutan pegunungan
3.Klasifikasi hutan berdasarkan manfaat dan tujuan
a. Hutan produksi
b. Hutan lindung
c. Hutan rekreasi
d. Hutan suaka alam
4.Fungsi Hutan adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Klimatologis , untuk mengatur iklim
b. Fungsi Hidrologis , untuk mengatur tata air
c. Fungsi orologis, untuk mencegah erosi dan tanah longsor
d. Fungsi strategis , untuk pertahanan dan keamanan
e. Fungsi edukatif, untuk penelitian
f. Fungsi estetika,untuk rekreasi
g. Fungsi ekonomi, untuk mata pencaharian

64
BAB PENGELOLAAN SUMBER DAYA
X ALAM DI INDONESIA
Kompetensi Dasar :
 Menganalisis sebaran dan pengelolaan sumber daya kehutanan, pertambangan,
kelautan,dan pariwisata sesuai prinsip-prinsip pembanguan berkelanjutan
 Membuat peta sebaran sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan,dan
pariwisata di Indonesia

A. Pengertian Sumber daya Alam


Sumber daya alam adalah semua kekayaan yang berupa benda mati atau hidup yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pengertian sumber daya alam ditentukan
berdasarkan kegunaannya bagi manusia. Oleh karena itu, nilai sumber daya alam ditentukan oleh nilai
kemanfaatannya bagi manusia. Contoh lahan yang subur dapat dijadikan daerah pertanian potensial
sehingga menjadi SDA yang tinggi nilainya.

B. Klasifikasi Sumber Daya Alam


1.Berdasarkan nilai kegunaan
a. SDA ekonomis : untuk mendapatkan perlu biaya
b. SDA ekonomis : untuk mendapatkan tidak perlu biaya
2.Berdasarkan sifatnya
a. SDA fisik : berupa materi / benda mati
b. SDA hayati : benda hidup
3.Berdasarkan lokasinya
a. SDA terestrial yaitu SDA yang terdapat di daratan
b. SDA akuatik yaitu SDA yang terdapat di perairan
4.Berdasarkan proses pemulihannya
a.SDA Yang Dapat Diperbaharui ( Renewable Resources )
Yaitu sumber daya alam yang mempunyai kemampuan regenerasi (tumbuh kembali ) .
Misalnya : makhluk hidup, radiasi matahari, air, angin dan tanah.
Pembaharuannya melalui 2 cara :
1. Siklus : air , tanah ,udara
2. Reproduksi : pertanian , perikanan , kehutanan , perkebunan , petenakan
Pertanian ada 2 yaitu pertanian lahan kering dan pertanian sawah
Perikanan ada 2 yaitu perikanan darat dan laut
Kehutanan meliputi jenis hutan , hasil hutan dan fungsi hutan
Perkebunan : rakyat dan negara
Peternakan : peternakan hewan besar , hewan kecil dan unggas
b. SDA Yang Tidak Dapat Diperbaharui( Unrenewable Resources )
Yaitu golongan SDA yang apabila persediannya pada suatu tempat sudah habis, maka
pada tempat tersebut tidak akan dapat menghasilkan lagi dan untuk memperolehnya kembali
harus dicari di tempat lain.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. berdasarkan daya pakai dan nilai
konsumtifnya di bedakan menjadi dua golongan yaitu :
1. SDA yang tidak cepat habis
Contoh : intan, permata, logam emas
2. SDA yang cepat habis
Contoh : minyak tanah, bensin, gas alam

C. Potensi dan Persebaran SDA Kehutanan, Pertambangan, Kelautan dan Pariwisata di Indonesia
Kehutanan
1. Pengertian hutan
Hutan adaalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berupa SDA hayati yang
didominasi pepohonan dalam perekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak
dapat dipisahkan
65
2. Klasifikasi hutan
a. Klasifikasi hutan berdasarkan jenis vegetasi ada 2 yaitu hutan homogen dan hutan
heterogen
b. Klasifikasi hutan berdasarkan jenis ketinggian ada 4 yaitu hutan pantai . hutan rawa,
hutan dataran rendah , hutan dataran tinggi
c. Klasifikasi hutan berdasarkan iklim ada 3 yaitu hutan hujan tropis, hutan musim, hutan
iklim sedang
d. Klasifikasi hutan berdasarkan manfaat dan tujuan ada 4 yaitu hutan produksi, hutan
lindung, hutan rekreasi, hutan suaka alam
3. Fungsi hutan :
Fungsi tidak langsung seperti, fungsi hirologis, klimatik, orologis
Fungsi langsung seperti, fungsi edukatif, estetika, ekonomu, strategis

Pertambangan
1. Definisi
Barang tambang adalah bahan galian berbentuk unsur kimia , mineral,, bijih ataupun segala
macam batuan
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam upaya eksplorasi, eksploitasi,pengolahan dan
pemanfaatan barang tambang
2. Klasifikasi
Menurut cara terbentukanya bahan galian di bedakan sebagai berikut :
1. Bahan galian magnetik : terjadi dari magma dan bertempat di dalam atau di tempat
berhubungan dengan magma
2. Bahan galian pematik : bahan galian yang terbentuk dari diatrema dan dalam bentuk intrusi
(di dalam bumi)
3. Bahan galian hasil pengendapan : terbentuk dan konsentrasi di sekitar sungai
4. Bahan galian hasil metamorfisis kontak : bahan sekitar magma yang karena bersentuhan
dengan magma berubah menjadi mineral ekonomik
5. Bahan galian hidrothermal : resapan cairan magma yang membeku di celah-celah struktur
bumi atau pada lapisan yang relatif bersuhu rendah.
Penggolongan bahan galian berdasarkan UU No. 11 tahun 1976
1. Bahan galian golongan A yaitu bahan galian strategis, merupakan bahan galian untuk
pertahankan / keamanan negara atau untuk menjamin perekonomian nasional.
2. Contoh : batu bara, minyak bumi, bahan radio aktif (uranium), tembaga, almunium putih,
besi, nikel dan mangan.
3. Bahan galian golongan B yaitu bahan galian vital yang digunakan untuk memenuhi hajat
hidup orang banyak
4. Contoh : emas, perak, magnesium, seng, batu permata, mika, abses dan wolfram
5. Bahan galian golongan C yaitu bahan galian lainnya tidak termasuk golongan-golongan
Contoh : batu kali, pasir, tanah liat

4. Bahan galian industri ada 3 kelompok ;


a. Bahan galian industri yang berasal dari pelapukan batuan
1) Kaolin : bahan untuk industri kertas , industri karet, industri tekstil bahan untuk piring ,
gelas , cat pemutih industri gelas dan obat –obatan
2) Bentonit ; lumpur pelumas dalam pengeboran minyak bumi
3) Pasir kuarsa ; nahan pembuat kaca , keramik dan pengeboran logam
4) Oker : bahan pembuat meni
5) Asbes : bahan anti api dan atap rumah
b. Bahan galian industri yang terbentuk secara kimiawi ;
1) Gipsum : bahan cetakan alat –alat keramik , pembalut kaki dan tangan yang patah
2) Fosfat ; bahan baku pupuk
3) Halit : garam batu untuk industri kimia dan kedokteran
4) Intan untuk perhiasan dan mata bor penambangan
5) Belerang ; untuk pupuk , industri cat , korek api, kertas dan obat-obatan

66
c. Bahan galian untuk bangunan
1) Granit ,mamer , andesit untuk bahan pembuat bangunan
2) Tanah liat untuk bata dan keramik
3) Batu gamping untuk industri semen , keramik , bahan pembuat pupuk
5. Minyak Bumi
Proses pembentukan minyak bumi terbagi menjadi 4 tahap ;
a. Proses pengendapan batuan induk ( source rock )
b. Proses pemadatan / kompaksi , pembatuan / litifikasi dan pematangan batuan induk
/maturity
c. Proses perpindahan minyak dari batuan induk ( reservoir )
d. Proses pemerangkapan (trapping )
Cara-cara yang digunakan untuk penyelidikan minyak bumi
a. Dengan alat magnet meter : untuk menyelidiki gaya magnetis lapisan-lapisan tanah
b. Dengan alat gravity meter untuk menyelidiki gaya berat lapisan-lapisan tanah
c. Dengan alat siesmograf yang dilengkapi dengan geophone untuk menyelidiki
Minyak bumi di Indonesia terdapat di 2 cekungan :
a. Wilayah barat yaitu sumatra , kalimantan , jawa
b. Wilayah timur yaitu sulawesi , nusa tenggara , maluku , papua
Daerah penghasil minyak bumi anatara lain :
a. Pulau Jawa : Cepu, Cirebon, Wonokromo
b. P. Sumatera : Sungai Gerong dan Sungain Plaju (Palembang), Dumai, Tanjungpura
(Sumut), Sorolangun (Jambi), dan Aceh (Arun)
c. P. Kalimantan : P. Takaran, P. Bunyu, Kutai, S. Mahakam, dan Balikpapan.
d. P. Irian : Sorong, Babo, Klamono
e. Maluku : P. Seram, dan P. Tenggara
Minyak bumi dapat diolah menjadi ;
a. Avtur , sebagai bahan bakar pesawat terbang
b. Bensin , sebagai bahan bakar kendaraan bermotor
c. Kerosin , sebagai minyak tanah
d. Solar , sebagai bahan bakar mesin diesel
e. Pelumas , dikenal dengan nama oli
f. Parifin dan aspal
6. Batu bara (Coses)
Batu bara berasal dari tumbuhan prasejarah (masa karbon) yang tertimbun dan sekarang
berada yang berada di dataran maupun dekat pantai.Lapisan sisa tumbuhan tersebut kemudian
tertutup oleh lapisan pasir dan tanah liat dalam jutaan tahun sehingga membentuk lapisan yang
sangat tebal. Melalui 2 proses yaitu biokimia dan dinamo kimia
Berdasarkan kandungan karbon batu bara dibagi menjadi 3 ;
a. Lignit , kadar karbon rendah
b. Bitumen ,kadar karbonnya lebih tinggi
c. Antrasit , batu bara berkilat dan keras
Daerah penghasil batu bara antara lain :
a. Bukit Asam (Tanjung Enim Sumsel)
b. Ombilin (Sawahlunto Sumbar)
c. Sungai Berau dan Samarinda (Kaltim)
d. Kota baru, Pulau Sebuku, dan P. Laut (Kalsel)
e. Jambi, Riau, dan Aceh
f. Papua (Irian)
7. Gas Alam
Gas alam merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan karbon kecil, terutama metan
(CH4), etan (C2H2), Propan (C3H8) dan buton (C4H10). sebagian besar (85%) gas alam terdiri
dari gas metan dan sisanya sebagian etan, propan dan sedikit buton.
Macam-macam gas alam
1. Associated gas adalah gas yang dihasilkan bersamaan dengan minyak bumi
Jenisnya yaitu LPG (Liquid Petrolem Gas) atua gas minyak bumi cair.
2. Non Associated gas adalah gas yang dihasilkan tersendiri tanpa minyak bumi.

67
Jenisnya yaitu LNG (Liquid Natural Gas) atau gas alam cair. LNG terdiri dari gas metan dan
etan yang memerlukan suhu sangat dingin supaya dapat di simpan dalam bentuk
cair.Penambangan terbesar di arun , Bontang dan Badak
8. Emas dan perak
Kedua logam tersebut sering terdapat bersamaan dan termasuk bahan galian hidrotermal
Penambangan emas di indonesia : rejang Lebong ( bengkulu ), Cikotok jawa barat , bolaang
mongondow sulawesi utara , sambas kalimantan barat

9. Tembaga
Dapat digunakan untuk kabel listrik , alat elektronik , alat perkakas dapur
Penghasil tembaga ; Tembagapura Papua , Saparua , Ambon , Jawa Timur
10. Intan
Intan terbentuk bersamaan dengan pembentukan batuan ultra basa
Penambangan intan di Martapura Kalimantan Selatan
11. Nikel
Nikel memiliki ciri berat jenisnya tinggi , berwarna gelap kaya kandungan besi dan magnesium
Terdapat di Pomala Sulawesi tenggara , Soroaka Sulawesi Selatan
12. Timah putih
Berdasarkan terjadinya timah dibedakan menjadi 2 :
a. Timah primer yang berhubungan dengan intrusi batuan granit
b. Timah sekunder adalah hasil pelapukan dan erosi batuan granit yang mengandung bijih
timah
Pusat peleburan timah terdapat di Muntok Pulau Bangka

Kelautan
1. Definisi
Kelautan merupakan kumpulan air asin yang luas yang berhubungan dengan samudra
2. Klasifikasi
Menurut letaknya
a. Laut pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua atau laut yang dikelilingi
daratan. Contoh laut hitam, laut baltik dan laut Kaspia.
b. Laut tepi adalah laut yang terletak di tepi benua, seolah-olah terpisah dari samudra luas karena
terhalang oleh gugusan pulau atau jazirah. Contoh Laut Bering, Laut Cina Selatan dan Laut
Jepang.
c. Laut pertengahan adalah laut yang terletak antara dua benua. Contoh ; Laut Karibia, Laut
Tengah dan laut-laut di Indonesia
Menurut terjadinya
a. Laut transgresi adalah laut yang terjadi karena suatu daratan rendah yang digenangi air laut
sehingga juga disebut laut genangan. Contoh laut Kawa, Laut Arafu dan Laut Timor, Selat
Sunda, selat karimata, laut cina selatan.
b. Laut ingresi adalah laut dalam yang terjadi karena dasar laut mengalami gerakan menurun.
Contoh : Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Flores dan Laut Maluku
c. Laut regresi adalah laut yang keadaan airnya turun akibat naiknya daratan atau sedimentasi.
Contoh : Selat makasar, Dangkalan, Sunda dan dangkalan Sahul
Menurut kedalamannya
a. Zona litorial atau zona pesisir adalah daerah yang terletak diantara garis air pasang dan garis air
surut.
b. Zona Epineritik adalah bagian laut yang kedalamannya 0 -50 meter
c. Zona neritis adalah bagian laut yang kedalamannya antara 50 - 200 meter
d. Zona batial adalah bagian laut kedalamannya antara 200-2.000 meter
e. Zona abisal adalah bagian laut yang kedalamannya 2.000 - 5.000 meter terdapat laut lubuk laut.
f. Zone Hadal adalah bagian laut yang kedalamannya .>5.000 meter
3Manfaat SDA kelautan
a. Perikanan tangkap
b. Perikanan budi daya
c. Pariwisata bahari
d. Pembuatan garam
68
e. Hutan mangrove
f. Transportasi laut
g. Pertambangan minyak

Pariwisata
1. Pengertian pariwisata
Penggunaan waktu senggang secara konstruksi dan menyenangkan
2. Sebab – sebab orang melakukan pariwisata
a. Motivasi fisik
b. Motivasi kultural
c. Motivasi personal
d. Motivasi status dan prestise

3. Jenis pariwisata
a. Pariwisata untuk menikmati perjalanan
b. Pariwisata untuk rekreasi
c. Pariwisata untuk kebudayaan
d. Pariwisata untuk urusan dagang
e. Pariwisata untuk olahraga
f. Pariwisata untuk rekreasi

4. Unsur – unsur pariwisata


a. Attractions ( daya tarik ) ada 3 yaitu
- Something to do
- Something to see
- Something buy
b. Fasilitas
c. Infrastruktur
d. Transportasi
e. Keramah tamahan

5. Dampak positif dan negatif pariwisata


Dampak positif
a. Meningkatkan pendapatan
b. Melestarikan budaya setempat
c. Menambah lapangan kerja
d. Meningkatkan kemampuan berbahasa bagi masyarakat sekitar
Dampak negatif
a. Hilangnya identitas masyarakat lokal
b. Kerusakan alam akibat buruknya pengelolaan

D. Analisis mengenai dampak lingkungan ( AMDAL )


1. Pengertian AMDAL menurut UU No 23 Tahun 2009
AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dari/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan yang dapat menimbulkan perubahan serta dampak
terhadap lingkungan hidup
2. Kriteria usaha yang membutuhkan amdal
a. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam
b. Eksploitasi SDA
c. Usaha yang menimbulkan pencemaran lingkungan fisik
d. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi
e. Penerapan teknologi yang bisa merusak lingkungan
3. Unsur –unsur AMDAL
a. Kerangka acuan
b. Analisis dampak lingkungan ( ANDAL )
c. Rencana pengelolaan lingkungan ( RKL )
69
d. Rencana pemantauan lingkungan ( RPL )

E. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan prinsip prinsip pembanguan berkelanjutan


1.Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Dan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan
terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya ke dalam proses
pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi sekarang dan
masa depan.
Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam
a. Penghijauan dan reboisasi
b. Sengkedan (terasering)
c. Pengembangan daerah aliran sungai (das)
d. Pengelolaan air limbah
2.Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam yang berkelanjutan
a. Prinsip Mengurangi adalah menghemat penggunaannya , efisiensi dalam produksi , dan mencari
sumber lain daya sebagai alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan hidup
b. Prinsip memakai ulang adalah pemakaian ulang pada hasil –hasil produksi yang tidak
digunakan lagi
c. Prinsip daur ulang adalah memperbaharui kembali baik dalam bentuk semula atau dalam bentuk
lain
3.Prinsip Ekoefisiensi Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Ekofisiensi berasal dari unsur kata ekosistem dan efisien. berarti pemanfaatan sumber daya
alam yang tidak merusak / mengganggu keseimbangan ekosistem, di lakukan secara efisien serta
mempertimbangkan kelestarian sumber daya alam tersebut. Memadukan efisiensi ekonomi dan
efisiensi lingkungan . Contoh , pengolahan limbah , penebangan hutan

70
BAB KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI
Xi DAN ENERGI
Kompetensi Dasar :
 Menganalisis ketahanan pangan nasional. penyediaan bahan industry, serta
potensi energy baru dan terbarukan di Indonesia
 Membuat peta per sebaran ketahanan pangan nasional. penyediaan bahan
industry, serta potensi energy baru dan terbarukan di Indonesia

A. KETAHANAN PANGAN
1. Pengertian Ketahanan Pangan menurut UU RI No 18 Tahun 2012
Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perorangan
yang tercermin dari tersediannya pangan secara cukup jumlah maupun mutunya, aman , beragam,
bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama keyakinan dan budaya
masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif, produktif secara berkelanjutan
2. Empat komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan adalah
a. Kecukupan ketersediaan pangan
b. Stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim
c. Aksesibilitas dan keterjangkauan pangan , dipengaruhi oleh aspek fisik ( sarana prasarana
distribusi pangan ), aspek ekonomi ( daya beli masyarakat), aspek sosial ( preferensi jenis
pangan)
d. Penyerapan pangan atau kualitas keamanan pangan adalah pemanfaatan pangan untuk hidup
sehat , tergantung pada pengetahuan individu tentang gizi
3. Faktor faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan adalah
a. Ketersediaan lahan
b. Keadaan cuaca dan iklim
c. teknologi
4. Indikator ketahanan pangan nasional adalah kemandirian produksi pangan yang tidak tergantung
pada pangan impor
5. Strategi dalam upaya pembangunan ketahanan pangan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan produksi pangan nasional dengan cara intensifikasi , ekstensifikasi dan
diversifikasi
b. Melakukan revitalisasi komponen pertanian dan penyedia komponen produkdinya, seperti
revitalisasi benih, pupuk, pestisida,serta alat dan mesin pertanian
c. Melakukan pembenahan proses pasca panen dan pengolahan pangan
d. Pembinaan lembaga pangan seperti koperasi, UKM dan lumbung desa
e. Memperluas lahan pertanian
f. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanian
g. Menjaga kestabilan harga pangan oleh pemerintah

B. INDUSTRI
Berdasarkan UU RI. 5 tahun 1984 tentang perindustrian bahwa yang dimaksud indutri
adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau
barang jadi meenjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk
kegiatan rancang bangun dan perekayasan industri
Berdasarkan pengertian industri di atas terdapat istilah – istilah sebagai berikut:
1. Bahan mentah : bahan yang diperoleh langsung dari alam untuk dimanfaatkan dalam usaha
industri
2. Bahan baku : bahan mentah yang sudah diolah atau belum diolah yang dapat dimanfaatkan
sebagai sarana produksi dalam industri
3. Barang setengah jadi : bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami suatu proses dan
dapt diolah lebih lanjut menjadi barang jadi
4. Kegiatan rancang bangun : kegiatan industri yang berhubungan dengan rencana pendirian
industri
71
5. Perekayasaan industri : kegiatan untuk memajukan industri

PENGGOLONGAN INDUSTRI
1. Berdasarkan terdapatnya bahan baku.
a. Industri ekstraktif : yaitu industri yangbahan bakunya langsung diambil dari alam, seperti
pertanian, periklanan, kehutanan.
Industri ekstraktif dibagi atas :
- Industri reproduktif : Industri yang bahan bakunya selalu mengganti dengan yang baru
- Industri manufakur : yang mengolah bahan baku dan menghasilkan barang keperluan sehari-
hari atau bahan baku yang di gunakan oleh kepentingan industri lain.
b. Industri non ekstraktif : yaitu industri yang bahan bakunya diambil dari industri lain.
c. Industri fasilitas : Industri yang menjual untuk kepentingan orang lain.
Contoh : perbankan, asuransi, pariwisata.
2. Berdasarkan Jumlah Tenaga
a. Industri Besar : jumlah tenaga kerja > 100 orang
b. Industri sedang : jumlah tenaga kerja 20 s/d 99 orang
c. Industri kecil : jumlah tenaga kerja 5 s/d 19 orang
d. Industri rumah tangga : jumlah tenaga kerja 1 s/d 4 orang
3.Berdasarkan Departemen Perindustrian
a. Kelompok industri kimia dasar (IKD)
Contoh : industri kertas, pupuk buatan, semen
b. Kelompok industri logam dan mesin dasar (ILMD)
Contoh : industri besi baja, mesin tekstil, mesin jahit, alat-alat komunikasi, alat-alat pertanian.
c. Kelompok aneka indutri
Contoh : Industri makanan, minuman, pakaian jadi
d. Kelompok industri kecil (IK)
Contoh : industri pengolahan dan pengawetan daging, roti, minyak goreng
5 Berdasarkan produktif perorangan
a. Industri primer menghasilkan barang tanpa pengolahan lebih lanjut
Contoh anyaman, pengeringan ikan, penggilingan padi.
b. Indutri sekunder, barang-barang yang dihasilkan membutuhkan pengolahan lebih lanjut
Contoh : industri pertanian, tekstil, barang-barang elektronik, industri sepatu dan tas dari kulit,
makanan, minuman.
c.Industri tersier, indutri yang bergerak dalam bidang jasa
Contoh : perdagangan, pariwisata, transsportasi.
5.Berdasarkan lokasi unit usahanya
a. Industri yang beroreantasi pada pasar (Market Oriented Industry)
b. Industri yang demikian umumnya produksinya mudah rusak, atau mudah berubah bentuk dan sifat
.Contoh industri gelas dan piring
c. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja (Power Oriented Industry) industri ini bersifat padat
karya.
d. Contoh : industri tekstil, industri rokok, industri ukir, indutri sepatu.
e. Industri yang berorientasi pada tempat pengolahan (Suplly Oriented Industry) .Biasanya
dipengaruhi oleh biaya transportasi
f. Industri yang dibangun mendekati sumber bahan baku (Raw Material Oriented Industry) .Contoh
industri semen, susu, minyak dan gas bumi
g. e.Industri yang tidak terikat oleh hal-hal di atas (Foot Lose Industry)
6.Berdasarkan bahan mentah
a. Industri agraris ,yaitu industri yang mengolah bahan mentah hasil pertanian. Contoh : industri
minyak goreng, kopi, the dan gula
b. Industri non agraris ,yaitu industri yang mengolah bahan mentah hasil tambang.Contoh : industri
minyak dan gas bumi, semen, besi dan baja
7.Berdasarkan tahapan proses produksinya
a. Industri hulu : industri yang tahapan produksinya mengolah bahan-bahan mentah atau bahan
baku menjadi barang setengah jadi.
Contoh industri kayu olahan, industri pengolahan karet

72
b. Industri hilir : industri yang tahapan produksinya mengolah barang setengah jadi menjadi barang
jadi.
8.Berdasarkan hasil produksinya
a. Industri berat : menghasilkan mesin-mesin dan alat-alat produksinya
Contoh : industri alat-alat berat, alat-alat transportasi
b. Industri ringan : menghasilakan barang jadi yang langsung dipakai masyarakat Contoh :industri
makanan dan minuman, industri obat-obatan
9.Berdasarkan asal modal
a. Industri PMDN, industri yang asal modalnya secara keseluruhan berasal dari penanaman
modal dalam negeri oleh pengusaha wasta nasional.
b. Industri PMA, yaitu industri yang modalnya keseluruhan berasal dari penanaman modal asing
c. Industri patungan yaitu industri yang asal modalnya dari kerja sama antara pengusaha swassta
nasional dengan industri asing.
10.Berdasarkan daerah pemasarannya
a. Industri lokal (Industry Non Basic) , pemasarannya dalam negeri
b. Industri dasar (Basic Industry) ,pemasarannya dalam dan luar negeri
11.Berdasarkan yang mengusahakan
a. Industri rakyat, industri yang diusahakan oleh rakyat, sebagian besar termasuk industri kecil dan
ringan.Contoh industri tempe, tahu , kulit
b. Industri negara, industri yang diusahakan oleh negara biasanya dikelola oleh BUMN.Contoh:
tambang timah, pertamina dan batu bara
12.Jenis industri lain
a. Industri campuran : industri yang membuat atau menghasilkan lebih dari satu macam barang
b. Industri trafik : industri yang seluruh bahan mentanya diperoleh dari impor
c. Induksi konveksi : indutri yang membuat pakaian jadi
d. Industri perakitan (Asembling) : aktifitas merakit onderdil untuk mewujdkan barang jadi.

TEORI LOKASI INDUSTRI


1.Teori Weber
Menurut Alfred Weber dalam tulisannya berjudul “ About the Locatian Industry “ bahwa
penentuan lokasi industri harus dipilih di tempat-tempat yang resiko biaya atau ongkosnya paling
minimal.
Faktor yang menentukan lokasi industri :
 Bahan mentah ( Raw Material )
 Konsumen
 Tenaga kerja
Untuk menunjukkan apakah lokasi industri lebih dekat dengan bahan baku atau pasar, alfred
Weber menggunakan istilah Indeks Material ( IM ) dengan rumus:
 Bila IM >1 maka lokasi industri cenderung mendekati bahan mentah/bahan baku
 Bila IM<1 maka lokasi industri cenderung mendekati pasar
 Bila IM=1 maka lokasi industri di tengah antara bahan baku dan pasar
Contoh :
Jika suatu industri akan membuat barang jadi 2 ton dengan membutuhkan bahan baku 3 ton maka
dimanakah sebaiknya industrI itu didirikan?
IM = 3
2
IM = 1,5 jadi lokasi industri ditempatkan mendekati bahan baku
Dari asumsi tersebut bisa digambar sebagai berikut :

73
SEGI TIGA LOKASI

GB 1 GB 2 GB 3

Keterangan :
M = Pasar
R1 – R2 = Asal bahan mentah
P = Lokasi industri
GB 1 = biaya transportasi bahan baku = biaya transportasi barang jadi / pasar
GB 2 = biaya transportasi bahan baku > biaya transportasi barang jadi / pasar
GB 3 = biaya transportasi bahan baku < biaya transportasi barang jadi / pasar

2.Teori industri optimal


Dikemukakan oleh Losch, yang dasarnya adalah permintaan (Demand).
Losc berpendapat bahwa suatu permukaan lahan yang datar dan homogen jika disuplai oleh pusat
(Industri) akan menhasilkan volume penjualan yang berbentuk kerucut

E AGLOMERASI INDUSTRI
Aglomerasi industri adalah pengumpulan atas pemutusan industri. Salah satu tujuan pemutusan
industri adalah mengurangi biaya yang harus dikelukan, baik biaya produksi maupun biaya
transportasi.
Pemutusan industri umumnya dilakukan dengan membentuk kawasan industri (Industri Estate)
Pengertian menurut Kepres RI No 53/1989 kawasan industri adalah kawasan tempat pemusatan
kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan saran dan prasarana dan fasilitas penunjang
lainnya disediakan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri.
Tujuan kawasan industri
1. Mempercepat pertumbuhan industri
2. Memberikan kemudahan bagi kegiatan indusstri
3. Mendorong kegiatan industri untuk berlokasi di kawasan industri
4. Menyedikan fasilitas lokasi industri berwawasan lingkungan
Fasilitas-fasilitas yang harus disediakan oleh perusahaan kawasan industri :
1. Penyediaan lahan industri .
2. Areal perundangan
3. Terminal (tempat penitipan peti kemas)
4. Keamanan yang memadai
5. Pusat pelayanan kesehatan
6. Fasilitas jalan lingkungan
7. Tempat parkir yang luas
8. Jaringan listrik
9. Jaringan air bersih
10. Jaringan telpon dan teleks
11. Dumpit atau fasilitas pengolahan limbah terpadu
Sebelum dikeluarkan Keputusan Presiden No. 53 Th 1989 tentang kawasan industri, di Indonesia
telah beroperasi lima kawasan industri milik pemirintah diantaranya :
74
1.PT Jakarta Industri state Pulogadung (PT. JIEP) di Jakarta seluas 1550 hektar
2.PT. Rungkut Industri Estate Surabaya (PT. RIES) seluas 570 hektar
3.PT. Kawasan Industri Cilacap di Jawa Tengah seluas 243 hektar
4.Kawasan Industri medan seluas 200 hektar
5.Kawasan Industri Makasar (Ujung Pandang) seluas 224 hektar

KAWASAN BERIKAT (BOUNDED ZONE)


Kawasan berikut adala kawasan dengan batas-batas tertentu, yang terletak di dalam daerah pabean,
tetapi memiliki peraturan dan tata cara pemasukan barang dengan cara pemasukan barang ke
daerah pabean biasa, karena sifat pemasukan barang ke kawasan tersebut bersifat sementara.

Fungsi kawasan berikat


- Tempat penyimpanan dan pengelolaan produk atau kooditas perdagangan yang berasal dari luar
negeri sebelum barang sampai pasaran.
- Tempat penyimpanan, menimbulkan dan mengolah atau mengemas komoditas yang berasal
dari dalam negeri untuk tujuan ekspor

PENGEMBANGAN INDUSTRI
Arah pengembangan industri di indonesia adalah
- Menuju kemandirian perekonomian nasional
- Meningkatkan kemampuan bersaing
- Menaikkan pangsa pasar di dalam dan luar negeri dengan selalu memelihara kelestarian
lingkungan hidup
Untuk memperkokoh landasan pembangunan industri dilakukan melalui pendekatan sektor atau
pendekatan regional.
- Pendekatan sektor dilakukan melalui pembangunan industri yang mengarah pada usaha
memperkokoh struktur industri seperti dasar / kunci, yang mengolah sumber alam, bahan
baku, bahan setengah jadi atau barang jadi.
- Pendekatan regional dilaksanakan agar pembangunan industri dasar dapat memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengembangan kehidupan ekonomi daerah

Hiraki Pertumbuhan Industri Dalam Konsep WPPI

Wilayah Pusat Pertumbuhan

Zona Industri

Kawasan Industri

Lingkungan atau Pertumbuhan Industri Kecil

Sentra Industri Kecil


Di Indonesia terdapat 8 WPPI yang terbagi atas 34 zona industri :
1. WPPI sumatra bagian utara yang berlandaskan pada potensi sumber daya alam, seperti gas,
minyak bumi hasil-hasil perkebunan.
Zona industri : Aceh besar, Lhok sumawe, medan, parsea, kuala tanjung, pekan baru, padang
2. WPPI suamatra bagian selatan termasuk banten yang berlandaskan pada potensi ekonomi timah,
minyak bumi, gas, batu bara, mineral industri seperti kalion, kapur
3. WPPI jawa dan bali, kecuali banten berlandaskan pada potensi ekonomi antara lain prasaran yang
baik, tenaga kerja yang terampil,

75
Zona industri : jabotabek, cikampek, karawang, purwokarto (cikapur), bandungan raya, cirebon,
pekalongan, cilcap, yogyakarta, surakarta, semarang, madiun malang, pasuruan, probolinggo
(malurilinggo), jember, banyuwangi.
4. WPPI Kalimantan bagian timur, yang berlandaskan potensi ekonomi gas dan batu bara
Zona industri DAS sungai mahakam, balik papan, Bontang dan Barito
5. WPPI Sulawesi yang berlandaskan pada potensi ekonomi antara lain :pertanian hasil perikanan,
nikel, aspal, kapur, kayu untuk kertas, kayu hitam.
Zona industri : Ujung Padang, Palu dan Minahasa.
6. WPPI Batam, (Riau) dan Kalimantan Barat berlandaskan lokasi yang strategis hasil hutan untuk
kayu lapis, gas alam.
7. WPPI Indonesia Timur bagian Selat
Zona industri : Kupang
8. WPPI Indonesia Timur bagian utara
Zona industri : seram, halamahera, biak, merauke
Relokasi Industri
Relokasi industri yaitu pemindahan dari negara maju ke negara berkembang
Alasan relokasi yaitu sebagai berikut :
1. Di Negara berkembang upah buruh lebih murah dibanding dengan maju
2. Mengurangi tingkat polusi atau pencemaran di negara maju
3. Negara yang dituju mempunyai tenaga kerja yang sesuai
4. Memperbesar dan memperluas usaha industri
5. Memperluas pemasaran hasil industri
Keuntungan relokasi industri bagi negara yang dituju sebagai berikut :
 Menambah pendapatan negara disektor pajak
 Menambah dan memperluas lapangan kerja
 Alih teknologi dari negra maju
 Pemodalan langsung dari negara yang memindahkan industri

Kerja Sama Industri


Penyebab terjadinya kerjasama industri adalah :
a. Perbedaan potensi fisik : keadaan iklim, persediaan air, relief, kesuburan tanah, kondisi flora
dan fauna.
b. Perbedaan potensi non fisik : faktor demografis seperti kualitas sumber daya manusia,
komposisi penduduk kaitannya dengan ketersedian tenaga kerja manusia, daya beli
masyarakat, kondisi sosial politik dan kondisi sosial budaya.
c. Persamaan kepentingan .Tidak ada satu wilayah atau negara yang dapat memenuhi kebutuhan
sendiri, termasuk dalam bidang industri.
Kerjasama dalam industri meliputi kerjasama dalam bidang
1. Teknologi
Negara berkembang memerlukan alih teknologi dari negara maju, seperti Indonesia PT.
Dirgantara melaksanakan alih teknologi dari Spanyol, Jerman, Prancis dan Amerika Serikat.
2.Tenaga Kerja
Untuk memenuhi tenaga kerja terampil negara berkembang mengirim tenaga kerja ke negara
maju untuk mengikuti pelatian atau mendatangkan tenaga ahli dari negara maju dan sebaliknya
negara maju membutuhkan tenaga kerja yang sifatnya padat karya
3.Modal
Negara berkembang umumnya kekurangan modal untuk pembangunan industrinya, untuk
mengatasi hal ini maka perlu melakukan pinjaman modal dari negara kriditor
4.Bahan baku
Tidak semua negara membeli bahan baku yang cukup baik jenisnya maupun jumlahnya
Barang-barang yang diimpor Indonesi dikelompokkan menjaditiga macam
 Bahan baku / penolong khusus untuk industri seperti bahan-bahan kimia, kertas, benang
tenun, besi, baja dan pupuk serta kapas
 Barang-barang modal seperti motor listrik, kendaraan, traktor, pipa-pipa besi / baja
 Barang-barang konsumsi misalnya tepung terigu, obat-obatan, ikan bahan pakaian dan
beras
76
2. Pemasaran
Kerjasama dalam bidang pemasaran melalui kegiatan impor dan ekspor hasil-hasil industri atau
bahan industri
3. Struktur hubungan, tahapan dalam memproduksi suatu barang dalam hubungan dengan negara
lain.

C ENERGI ALTERNATIF
1 Pengetian
Energi alternatif adalah semua bentuk energi yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pengganti
energi konvensional sertamenghindari kerusakan lingkungan

2 Menurut Dirjen Energi Baru Terbarukan dan konservasi Energi ( EBTKE ) , energi alternatif yang
dimiliki Indonesia ada 6 yaitu :
a. Energi air terjun dan aliran air, adalah energi yang dihasilkan oleh tenaga air. Tenaga air ini
disebut juga hydropower .Energi listrik yang bersumber dari tenaga air disebut hydroelektrik.
Contoh PLTA Singkarak ( Sumatera Barat ) , PLTA Gajah Mungkur ( Jateng ), PLTA Karang
Kates ( Jatim), PLTA Riam Kanan ( Kalsel )
b. Energi matahari , dalam memanfaatkan energi matahari dengan menggunakan panel surya
PLTS pertama kali dikembangkan di Bali. Contoh PLTS yang resmi beroperasi yaitu PLTS
Karang asem , PLTS Bangli
c. Energi angin
Tenaga angin menggunakan media baling 2 dan kincir
d. Energi gelombang laut( wave energi ) , energi pasang surut ( tidal energi ) dan energi panas laut
( ocean thermal energy cnversion/ OTEC )
e. Energi panas bumi , derah penghasil panas bumi yang pertama di kawah Kamojang, Garut Jawa
Barat .Ada 276 Potensi panas bumi di Indonesia antara lain, Sibayak ( Sumatera Utara ),
Dieng ( Jawa Tengah ) , Lahendong (Sulawesi Utara )
f. Energi biomassa adalah energi yang bersumber dari bahan organik. Energi biomassa terdiri atas :
Biodiesel yang berasal dari limbah minyak , biogas berasal dari kotoran ternak, bioetanol berasal
dari limbah tebu, jagung , singkong , kentang , biobrikat berasal dari limbah serbuk kayu

3 Kelebihan dan kekurangan energi alternatif


Kelebihan
a. Sebagian besar merupakan sumber daya yang dapat diperbaharuhi
b. Merupakan sumber energi yang ramah lingkungan
c. Matahari, angin dan air didapat secara cuma cuma
Kekurangannya
a. Membutuhkan biaya instalasi awal yang tinggi
b. Memerlukan biaya riset yang sangat besar
c. Sangat bergantung pada kondisi cuaca
d. Kurang efisien

77
BAB
DINAMIKA PENDUDUK
XII
Kompetensi Dasar :
 Menganalisis dinamika kependudukan di Indonesia untuk perencanaan
pembangunan
 Menyajikan data kependudukan dalam bentuk peta , table, grafik dan / atau
gambar

A Sumber Data Kependudukan
1.Sensus penduduk
Yaitu pencatatan / penghitungan penduduk suatu negara yang dilaksanakan oleh petugas
sensus dan dilakukan dalam waktu tertentu
Sensus dapat di bedakan atas dua cara yaitu : sensus secara de facto dan sensus secara deyure
a.Sensus secara de facto : menghitung jumlah penduduk menurut keberadaan mereka pada saat
sensus dilakukan tanpa memperhitungkan tempat tanggal yang sebenarnya
b.Sensus de yure : menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal sebenarnya sesuai dengan
catatan asministratif.
Dilihat dari cara pengisian daftar pertanyaan di bedakan menjadi dua :
b. Metode house holder yaitu cara pencatatan penduduk dimana daftar pertanyaan diserahkan
kepada orang yang disensus, sehingga penduduk mengisi sendiri
c. Metode canvaser yaitu cara pencatatan penduduk dimana daftar pertanyaan diisi oleh petugas
sensus sesuai dengan jawaban yang diberikan dari penduduk.
2.Registrasi Penduduk
Yaitu pencatatan penduduk mengenai kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian dan migrasi
dan segala kejadian penting manusia, yang dilakukan oleh aparat pemerintah atau perangkat desa.
3.Suvey Khusus
Yaitu perhitungan atau pencatatan penduduk yang dilakukan secara khusus dan untuk
kepentingan-kepentingan tertentu serta dilaksanakan pada daeran atau wilayah tertentu.

B. Komposisi Penduduk
Adalah penggolongan penduduk menurut kriteria atau ciri-ciri tertentu yang dimiliki
penduduk dalam suatu wilayah atau negara dalam waktu tertentu.
1. Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin, umumnya disajikan dalam bentuk
piramida penduduk. Piramida penduduk dapat memberikan keterangan jumlah penduduk dalam
kelompok umur dan jenis kelamin, memperkirakan pertumbuhan penduduk,angka beben
ketergantungan, perbandingan jenis kelamin dan angkatan kerja.
a. Dependency Ratio (Angka Beban Ketergantungan )
Adalah angka yang menunjukkan perbandingan antar penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) perbandingan dengan kelompok umur produktif
(15-64 tahun) . DR 45 % artinya setiap 100 penduduk usia produktif menanggung beban
sebesar 45 orang usia tidak produktif
b. Sex ratio
Yaitu perbandingan antara jenis kelamin laki-laki terhadap 100 atau 1000 wanita.
SR = L x100
P
SR 97 artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 97 penduduk laki-laki

c.Piramida penduduk
Ada tiga macam bentuk piramida penduduk yaitu :
78
a.Piramida bentuk kerucut /ekspansif(gb. A) / Muda
b.Piramida bentuk genta/konstruktif /batu nisan (gb. B) / tua
c.Piramida bentuk granat (gb. C) / stasioner

A B C

Unsur Pembeda Piramida Kerucut Piramida Stasioner Piramida Konstruktif


1.Perbandingan L & M L > M L=M L< M
2.DR DR besar DR sedang DR kecil
3.Struktur Penduduk Muda Seimbang Tua
4.Pertumbuhan Tinggi Sedang Rendah
penduduk Negara berkembang Negara maju Negara maju
5 Wilayah

2. Komposisi penduduk atas dasar geografi ,dapat memberikan gambaran tentang kepadatan penduduk
dan persebaran penduduk di suatu wilayah
Kepadatan penduduk suatu wilayah merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah.
Kepadatan penduduk ada 2 :
a. Kepadatan penduduk aritmatik

Kepadatan penduduk aritmatik = Jumlah penduduk ( jiwa)


Luas Wilayah( km 2)
b. Kepadatan penduduk agraris

Kepadatan penduduk agraris = Jumlah penduduk ( jiwa)


Luas Wilayah Pertanian( km 2)
Persebaran penduduk , persebaran penduduk di Indonesia tidak merata
Faktor –faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk di Indonesia tidak merata:
1. Faktor lingkungan alam / fisiografis
2. Faktor biologis
3. Faktor kebudayaan dan teknologi

3.Dinamika Penduduk
Dinamika Penduduk adalah perubahan penduduk yang disebabkan oleh kelahiran, kematian dan migrasi

Kelahiran / Natalitas
faktor-faktor prokelahiran (pronatalitas)
- Kawin usia muda
- Tingkat kesehatan
- Anggapan banyak anak banyak rejeki
- Adanya anggapan bahwa anak adalah harapan orang tua
- Anak laki-laki di anggap penerus keturunan
faktor-faktor antinatalitas
- Pembatasan umur menikah
- Program keluarga berencana
- Pembatasan tunjangan anak
- Anak merupakan beban
- Penundaan usia kawin
79
Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan besarnya kelahiran suatu daerah tiap 1000
otrang pertahun. angka kelahiran ada dua, angka kelahiran kasar dan angka kelahiran khusus
(bersih).
Rumus angka kelahiran kasar
L
CBR = K
P
keterangan CBR (Create Birth Rate) : angka kelahiran kasar
P : jumlah padam pertengahan tahun
L : jumlah bayi lahir pada tahun tertentu
K : konstanta (1000)
Rumus angka kelahiran khusus :
Lx
ASBRx : k
Px
keterangan : ASBR (age specifik birth) angka kelahiran bersih
Lx : jumlah bayi lahir dari wanita kelompok umur x
Px : jumlah wanita pada kelompok umur x
k : konstanta (1000)

Kematian (mortalitas)
Kematian panduduk sifatnya mengurangi jumlah penduduk
faktor-faktor anti mortalitas :
- Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai
- Kondisi lingkaran yang bersih dan teratur
- Ajaran agama yang melarang membunuh orang dan bunuh diri
faktor-faktor promortalitas
- Kesadaran masyarakat kurang akan pentingnya kesehatan
- Kurangnya fasilitas kesehatan
- sering terjadi kecelakaan lalu lintas
- terjadinya peprangan
- adanya bencana alam

Angka kematian
Adalah angka yang menunjukkan besarnya kematian suatu daerah tiap 1000 orang
pertahun. angka kematian demikian disebut angka kematian kasar (Crude Death Rate / CDR)
Rumus angka kematian kasar
D
CDR = K
P
keterangan
D : jumlah kematian
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K : konstanta (1000)
Angka kematian bersih (Age Spesific Death Rate / ASDR)
Adalah angka kematian penduduk dari kelompok umur tertentu dari 1000 penduduk
umur tertentu pula tiap tahun.
Rumus :
Dx
ASDR : K
Px
Keterangan
Dx : jumlah kematian dalam kelompok unsur x
Px : jumlah penduduk pada kelompok umur x
K : konstanta (1000)

Migrasi /perpindahan penduduk


Migrasi merupakan mobilitas penduduk yang bersifat permanen

80
Migrasi nasional Urbanisasi
Transmigrasi

Permanen / migrasi
Emigrasi
Migrasi Internasional Imigrasi
Remigrasi

Mobilitas penduduk

Commuter / Ngaju
Tidak permanen / Sirkuler Transhuman
Weekand

Jenis –jenis Transmigrasi sebagai berikut :


1. Transmigrasi umum : transmigrasi yang diselenggarakan dan dibiayai pemerintah
2. Transmigrasi bedol desa: dilakukan oleh seluruh masyarakat beserta perangkatnya
3. Transmigrasi spontan/ swakarsa : transmigrasi yang dilakukan atas biaya sendiri
4. Transmigrasi sektoral : transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama
5. Transmigrasi lokal : transmigrasi yang dilakukan dalam satu wilayah

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota


Ada 2 faktor yang mempengaruhi urbanisasi
1. Faktor pendorong , berasal dari desa
a. Pemilikan tanah didesa semakin sempit
b. Pengangguran tidak kentara
c. Kurangnya lapangan kerja
d. Kurangnya fasilitas untuk keperluan hidup
2. Faktor penarik , berasal dari kota
a. Upah kerja yang tinggi
b. Banyaknya lapangan kerja
c. Fasilitas untuk keperluan hidup lengkap

Pertumbuhan Penduduk
Adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-
kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.
Macam-macm pertumbuhan penduduk
a. Pertumbuhan penduduk alami (natural increase)
adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung daru selisih jumlah kelahiran dengan jumlah
kematian.
rumus P = (L – M)
b Pertumbuhan penduduk migrasi
Adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari jumlah penduduk yang datang (migrasi)
dikurangi jumlah penduduk yang pergi
c Pertumbuhan penduduk sosial (total)
Adalah pertumbuhan penduduk yang diperhitungkan dari selisih pertumbuhan alami
ditambah selisih pertumbuhan migrasi.
Rumus P = (L – M) + (I – E)

Cara menentukan proyeksi pertumbuhan penduduk


1. Double Time period : cara memprediksikan besarnya jumlah penduduk, akan berjumlah 2
kali lipat dari tahun yang sudah di ketahui.
70
Rumus DTP :
r
Keterangan
r : angka pertumbuhan
81
70 : konstanta
2.Pertumbuhan penduduk aritmatik
Adalah pertumbuhan penduduk yang diasumsikan sama tiap tahun
Rumus Pn = Po (1 + r.n)

Pn : jumlah penduduk pada tahun n


Po : jumlah penduduk pada tahun awal
r : angka pertumbuhan penduduk
n : periode waktu dalam tahun
3.Pertumbuhan penduduk geometrik (Geometrik Rate Grwth)
Adalah pertumbuhan penduduk secara bertahap. laju pertumbuhan ini hanya
memperhitungkan oertumbuhan penduduk pada akhir tahun satu periode, disebut juga
pertumbuhan penduduk berganda.
Pn
Rumus Pn : Po (1 + r)n atau (1 + r) n = (apabila yang dicari R)
Po
Pn : jumlah penduduk pada tahun n
Po : jumlah penduduk pada tahun awal
r : angka pertumbuhan penduduk
n : jangka waktu dalam tahun

C. Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk suatu negara diukur dengan menggunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Ada 3 yaitu :
1. Tingkat kesehatan , dengan indikator angka kematian bayi dan usia harapan hidup
2. Tingkat pendidikan , dengan indikator angka buta huruf dan jenjang pendidikan
3. Tingkat Ekonomi, dengan indikator tingkat pendapatan dan lapangan kerja

E. Bonus Demografi dan Dampaknya Bagi Pembanguanan


Bonus demogafi adalah kondisi dimana penduduk usia produktif jumlahnya lebih banyak daripada usia
tidak produktif. Jumlah penduduk usia produktif mencapai 60 % selama 25 tahun mulai 2010 hingga 2035.
Apabila sumber daya manusia yang mencapai 60 % itu terampil , maka Indonesia meraih bonus demografi
Kondisi suatu negara yang mengalami era bonus demografi , yaitu sebagai berikut :
1. Jumlah penduduk usia produktif bertambah besar dan jumlah tenaga kerja meningkat
2. Penduduk yang bekerja lebih banyak sehingga meningkatkan tabungan nasional
3. Perlakuan yang benar terhadap SDM untuk mendorong partisipasi angkatan kerja
4. Kebutuhan dan serapan pasar terhadap produksi domistik terus meningkat
Apabila berhasil maka bonus demografi mempunyai dampak positif yaitu ;
1. Terbentuknya generasi emas bangsa
2. Meningkatnya laju perekonomian Indonesia
3. Kehidupan masyarakat Indonesia semakin maju , tertata dan lebih baik
4. Perekonomian tumbuh pesat danmampu bersaing dalam dunia Internasional
Apabila tidak berhasil maka bonus demografi mempunyai dampak negatif yaitu ;
1. Semakin sempit lapangan kerja
2. Pengangguran semakin banyak
3. Kemiskinan
4. Timbulnya kawasan kumuh
5. Kualitas kesehatan menurun
6. Pendidikan rendah

82
BAB KERAGAMAN BUDAYA
XiII INDONESIA
Kompetensi Dasar :
 Menganalisis keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasional berdasarkan
keunikan dan sebaran
 Membuat peta persebaran budaya daerah sebagai bagian dari budaya nasional

Pengertian kebudayaan
Bronislaw Malinowski , kebudayaan adalah segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-
Determinism.
Melville J. Herskovits , kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Unsur Unsur Kebudayaan atau komponen budaya
Tujuh unsur kebudayaan menurut Koenjtaraningrat
1. Bahasa, subsistem bahasa meliputi bahasa lisan dan tertulis
2. Sistem kemasyarakatan/ organisasi sosial, subsistem sistem kemasyarakatan meliputi, asosiasi, adat
istiadat, kekerabatan , perkawinan
3. Kesenian, meliputi seni tari, seni lukis, seni musik, seni pahat
4. Mata pencaharian, meliputi petani , peternak , berkebun , perikanan ,berdagang , industri
5. Religi atau Sistem kepercayaan, meliputi upacara keagamaan , kesusasteraan suci, nilai dan pandangan
hidup, kelompok keagamaan
6. Sistem pengetahuan , meliputi pengetahuan tentang flora fauna, ruang dan waktu, tubuh manusia dan
perilaku manusia
7. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup , meliputi peralatan komunikasi, peralatan produksi,
distribusi dan transportasi, pakaian dan perhiasan , peralatan konsumsi, tempat perlindung , senjata
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
1. alat-alat teknologi
2. sistem ekonomi
3. keluarga
4. kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
1. sistem norma
2. organisasi ekonomi
3. alat-alat dan lembaga-lembaga
4. organisasi kekuatan (politik)
Wujud Budaya
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

83
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh..
Aktivitas / sistem sosial adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan.
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua
manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan.
Wujud Budaya menurut Koentjaraningrat
1. Sistem ide
2. Sistem Aktivitas
3. Sistem Artefek
Isi atau Substansi budaya ada 5 :
1. Sistem pengetahuan
2. Pandangan hidup : suatu nilai yang dianut oleh suatu masyarakat
3. Kepercayaan
4. Persepsi
5. Etos budaya : watak khas suatu budaya

Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak
sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak
serasi fungsinya bagi kehidupan..
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
a. Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi
dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama
generasi muda. Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
b. Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti :adat istiadat dan
keyakinan agama ( kebudayaan non material). Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-
unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor intern : Perubahan Demografis ,Konflik sosial , Bencana alam ,Perubahan lingkungan alam
2. Faktor ekstern :Perdagangan ,Penyebaran agama ,Peperangan
RAS
Ras adalah kategori individu yang terjadi secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis
tertentu yang sama
Tanda fisik yang digunakan untuk pembagian ras adalah bentuk badan , bentuk kepala. Bentuk muka dan
tulang rahang bawah, bentuk hidung, warna kulit , warna mata, warna rambut, bentuk rambut
Macam –macam Ras menurut AL Krober :
1. Ras mongoloid terdapat di Asia dan Afrika
2. Ras Negroid
3. Ras Kaukasoid terdapat di Eropa , Asia Barat dan Asia Selatan
4. Ras Austroloid
5. Ras Austronesia/ melayu polenisian

Persebaran keragaman budaya di Indonesia


Jumlah suku bangsa di Indonesia lebih dari 1.300 suku bangsa denga jumlah populasi yang sangat
bervariasi. Pluralitas budaya dibangun oleh berbagai budaya lokal
Pembentukan kebudayaan nasional
Menurut Ki Hajar Dewantoro, kebudayaan nasinal Indonesia merupakan puncak kebudayaan daerah.
Menurut Koentjaraningrat, persyaratan yang harus dimiliki kebudayaan daerah untuk menjadi
kebudayaan Nasional adalah
a. Memberikan identitas nasional
b. Menimbulkan perasaan bangga kepada para pendukungnya
84
c. Bermutu tinggi agar dapat memperkaya khazanah , derajat dan nilai kemanusian bangsa
Indonesia

BAB MITIGASI BENCANA ALAM


XiV
Kompetensi Dasar :
 Menganalisis jenis dan penanggulangan bencana alam melalui edukasi , kearifan
local, dan pemanfaatan teknologi modern
 Membuat sketsa, denah, dan/atau peta potensi bencana wilayah setempat serta
strategi mitigasi bencana berdasarkan peta tersebut

Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat sehingga menyebabkan
kerugian yang meluas pada kehidupan manusia maupun dari segi materi, ekonomi, atau lingkungan dan
melampaui batas kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan
sumber daya mereka sendiri.(United Nations International Strategy for Disaster Reduction-UN ISDR,
2004)
Berdasarkan UU Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan. Bencana ( Disasters ), adalah rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yan disebabkan
oleh faktor alam dan manusia sehingga menimbulkan korban baik manusia maupun harta benda.
Macam – macam bencana menurut UU Nomor 24 tahun 2007
1. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh fenomena alam, antara lain berupa gempa
bumi,tsunami, letusan gunung api, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
2. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh fenomena nonalam yang antara lain
berupa kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, dan epidemi atau wabah penyakit.
3. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh interaksi antarmanusia yang meliputi
konflik sosial antarkelompok atau konflik antarkomunitas masyarakat, dan terorisme.
Ada 2 komponen bencana
1 Kerawanan adalah peristiwa yang luar biasa yang memiliki potensi untuk mengancam kehidupan
manusia, baik dirinya, harta benda, kehidupannya, maupun lingkungannya. Contoh : Tanah longsor,
tsunami, banjir, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran, dan lain – lain.
2. Kerentanan adalah sebuah kondisi yang mengurangi kemampuan manusia untuk menyiapkan diri, atau
menghadapi kerawanan ataupun bencana.
SIKLUS MANAJEMEN BENCANA (SMB)
Menurut Warfield, manajemen bencana mempunyai tujuan:
(1) Mengurangi, atau mencegah, kerugian karena bencana,
(2) menjamin terlaksananya bantuan yang segera dan memadai terhadap korban bencana, dan
(3) mencapai pemulihan yang cepat dan efektif.

Siklus manajemen bencana meliputi 4 fase :

1. Fase Mitigasi adalah upaya memperkecil dampak negative bencana.Fase ini umumnya terjadi
bersamaan dengan fase pemulihan dari bencana sebelumnya.
Ada 2 bentuk mitigasi ; mitigasi struktural dan mitigasi non struktural.
(1) Mitigasi struktural , seperti pembangunan bangunan tahan gempa, pengendalian lingkungan dengan
pembuatan kanal banjir, drainase, dan terasering.
(2) Mitigasi non-struktura , dengan cara merubah prilaku manusia atau proses alamiah, seperti
penyusunan kebijakan, peraturan perundang-undangan, pendidikan, dan penyadaran masyarakat,
modifikasi non-struktural, perubahan perilaku masyarakat
2. Fase Preparadness ( kesiapsiagaan): merencanakan bagaimana menanggapi bencana. Contoh:
merencanakan kesiagaan ,latihan keadaan darurat, system peringatan dini .

85
3. Fase respon ( tanggap darurat ): serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian
bencanauntuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan . Contoh: penyelamatan dan evakuasi
korban bencana , pemenuhan kebutuhan dasar
4. Fase Recovery ( pemulihan): mengembalikan masyarakat ke kondisi normal.
Ada 2 langkah yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi. Rehabilitasi adalah perbaikan secara langsung yang
sifatnya sementara. Rekonstruksi adalah perbaikan secara permanen Contoh: menyediakan tempat
tinggal sementara ,membangun kembali sarana dan prasarana yang rusak, evaluasi terhadap langkah2
penanganan bencana yang telah dilakukan tindakan mengembalikan masyarakat ke kondisi normal.

Penyelenggaraan penanggulangan bencana terdiri atas 3 (tiga) tahap meliputi:


1. Pra bencana yang mencakup kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, serta peringatan dini;
2. Tanggap Darurat (Emergency Response), saat terjadi bencana yang mencakup kegiatan tanggap
darurat untuk meringankan penderitaan sementara, seperti kegiatan search and rescue (SAR),
bantuan darurat dan pengungsian;
3. Pasca bencana yang mencakup kegiatan pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi.

MITIGASI BENCANA
Pengertian mitigasi bencana menurut UU Nomor 24 tahun 2007, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk
mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
menghadapi ancaman bencana
Tujuan mitigasi bencana alam ,yaitu:
1. Mengurangi resiko bencana
2. Menjadi landasan perencanaan pembangunan
3. Meningkatakan kepedulian masyarakat

ADAPTASI BENCANA adalah penyesuaian sistem alam dan manusia terhadap stimulus bencana ,
meliputi kesadaran publik, kesiapsiagaan, ketangguhan , langkah struktural / non struktural, manajemen
resiko bencana
Contoh adaptasi dalam berbagai bidang kehidupan seperti, adaptasi dalam bidang pertanian ( pemilihan
varietas tanaman ), adaptasi dalam bidang kesehatan ( fasilitas kesehatan yang memadai ), adaptasi
terhadap ketersediaan air, adaptasi wilayah perkotaan yang sering dilanda banjir.

USAHA PENGURANGAN RESIKO BENCANA


1. Pengkajian bahaya ( hazard ) bencana suatu wilayah
Lembaga United Nations Office for Disaster Risk Reduction
(UNISDR) mendefinisikan bahaya (hazard) adalah suatu fenomena,zat,aktivitasmanusia,atau kondisi
membahayakan yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa, luka atau dampak kesehatan
lainnya,kerusakan harta benda, kehilangan mata pencarian dan layanan,gangguan sosial dan ekonomi,
atau kerusakan lingkungan.

Bahaya bencana di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu


a. Bahaya utama (main hazard) dan. Bahaya utama adalah fenomena alam yang
berpotensimenyebabkan kerusakan fisik dan ekonomis dan/atau mengancam keselamatan dan
kesejahteraan manusia.
b. Bahaya ikutan (collateralhazard) adalah bahaya yang diakibatkan adanya bahaya utama. Sebagai
contoh,gelombang tsunami, longsor, dan kebakaran dapat terjadi akibat gempa bumi.
2. Identifikasi aspek kerentanan (vulnerability)
Kerentanan ( Vulnerability ) adalah keadaan atau kondisi yang dapat mengurangi kemampuan
masyarakat untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi bahaya atau ancaman bencana;
Kerentanan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Kerentanan fisik
Kerentanan fisik merupakan daya tahan masyarakat dalam menghadapi bencana tertentu. Sebagai
contoh, kekuatan bangunan rumah pada daerah rawan gempa dan keberadaan tanggul pengaman
banjir bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai.
b. Kerentanan ekonomi

86
Kerentanan ekonomi merupakan kemampuan ekonomi suatu individu atau masyarakat untuk
menghadapi ancaman bencana.Pada umumnya, masyarakat atau wilayah yang miskin lebih rentan
terhadap bahaya karena tidak mempunyai kemampuan
finansial yang memadai untuk melakukan mitigasi bencana.
c. Kerentanan sosial
Kerentanan sosial merupakan kondisi sosial masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.
Sebagai contoh,rendahnya pengetahuan tentang risiko bahaya dan bencana
akan mempertinggi tingkat kerentanan. Tingkat kesehatan masyarakat yang rendah juga membuat
masyarakat rentan terhadap dampak bencana.
d. Kerentanan lingkungan
Kerentanan lingkungan merupakan kondisi lingkungan hidup suatu masyarakat yang
memengaruhi kerentanan terhadap

3. Pembuatan peta resiko bencana


Risiko Besarnya kerugian atau kemungkinan terjadi korban manusia, kerusakan dan
kerugian ekonomi yg disebabkan oleh bahaya tertentu di suatu daerah pada suatu
waktu tertentu
Kajian risiko bencana dapat dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut.
Risiko bencana = Ancaman x Kerentanan
Kapasitas
Pendekatan ini digunakan untuk memperlihatkan hubungan antara ancaman, kerentanan, dan
kapasitas yang menjelaskan tingkat risiko bencana pada suatu wilayah. . Kapasitas Kekuatan dan
potensi yang dimiliki oleh perorangan, keluarga dan masyarakat yang membuat mereka mampu
mencegah, mengurangi, siap-siaga, menanggapi dengan cepat atau segera pulih dari suatu
kedaruratan dan bencana
4. Sistem peringatan dini bencana alam
sistem peringatan dini adalah sekumpulan kapasitas yang dibutuhkan untuk mengumpulkan dan
menyebarluaskan informasi peringatan yangbermakna dan tepat waktu sehingga memungkinkan
individu,masyarakat, dan organisasi yang terancam bencana untuk bersiap
dan bertindak dengan tepat dalam waktu yang cukup untuk mengurangi kemungkinan bahaya
atau kerugian.
5. Simulasi bencana
Simulasi bencana adalah kegiatan pemberian informasi tentang cara-cara penyelamatan diri
kepada masyarakat oleh petugas/instansi terkait pada wilayah rawan bencana
Proses dalam sistem peringatan dini meliputi, pengawasan dan pendeteksian kejadian bencana,
pengumpulan informasi, analisis informasi, penyebarluasan informasidan pengambilan keputusan
untuk mengantisipasi terjadinya bencana.

LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM


BNPB ( Badan Nasional Penanggulangan bencana )
PVMBG ( Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi )

87
BAB
KONSEP WILAYAH DAN TATA
XV
RUANG
Kompetensi Dasar :
 Memahami konsep wilayah dan perwilayahan dalam perencanaan tata ruang
wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
 Membuat sketsa, denah, dan/atau peta potensi bencana wilayah setempat serta
strategi mitigasi bencana berdasarkan peta tersebut

A. KONSEP WILAYAH
1. Pengertian wilayah menurut ahli:
a. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografisbeserta segenap unsur terkait
yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/aspek fungsional(
UU No 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang )
b. Wilayah adalah sebagian permukaan bumi yang dapat dibedakan dalam hal –hal tertentu
dengan daerah sekitarnya ( Bintarto)
c. Wilayah merupakan suatu daerah tertentu di permukaan bumi yang dapat dibedakan
dengan daerah tetangganya atas dasar kenampakan karakteristik yang menyatu
( E.G.R Taylor )
2. Syarat suatu wilayah ada 3 :
a. memiliki ciri dan luas tertentu
b. mempunyai perbedaan dengan daerah lain
c. dapat ditentukan berdasar aspek administratif
3. Klasifikasi Wilayah
Berdasarkan Tipenya ada 2 :
a. Homogenitas ( Homogenitas Region ) , ini terbentuk karena adanya kesamaan kenampakan
iklim , vegetasi dan kesamaan lahan yang ada di dalamnya. Contoh penggunaan lahan
untuk industri ,pertanian ,pemukiman .
b. Heterogenitas ( fungctional Region ) ,ini terbentuk karena dalam batas –batas tertentu
terdapat suatu hubungan dan pola saling ketergantungan yang terkontrol oleh titik pusat .
Contoh adanya wilayah nodal sebagai pusat dan wilayah hinterland
Berdasarkan katagori
a. Wilayah bertopik tunggal (single topic region ) adalah wilayah yang didasarkan pada satu
topik . Contoh wilayah yang curah hujannya tinggi
b. Wilayah bertopik gabungan (Combined topic region )adalah wilayah yang didasarkan pada
gabungan dari beberapa topik . Contoh wilayah iklim
c. Wilayah bertopik banyak majemuk ( multiple topic region ) adalah wilayah yang didasarkan
atas beberapa topik yang berbeda untuk tujuan yang lebih luas. Contoh wilayah pertanian
meliputi iklim, keadaan tanah, air dan bentuk lahan
d. Wilayah total (total topic region )adalah wilayah didasarkan pada semua unsur wilayah
Contoh wilayah administrasi desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi
e. Wilayah Compage adalah wilayah yang didasarkan pada dominannya aktivitas manusia
Contoh wilayah miskin, wilayah bencana
Berdasarkan hierarki
Hierarki wilayah didasarkan pada berbagai segi , ukuran, bentuk, fungsi atau gabungan dari
beberapa bentuk
Berdasarkan bentuknya
88
a. Wilayah formal adalah wilayah yang mempunyai kenampakan yang sama
b. Wilayah fungsional adalah wilayah yang memiliki keaneka ragaman

B. PERWILAYAHAN/( Regionalisasi )
• Usaha membagi bagi permukaan bumi dalam lingkup tertentu untuk tujuan tertentu.
• Contoh pembagian wilayah berdasarkan iklim berguna untuk mengetahui persebaran flora fauna
1.Manfaat Perwilayahan
a. Memisahkan sesuatu yg berguna dg yg tdk berguna
b. Mengurutkan keaneka ragaman kondisi permukaan bumi
c. Menyederhanakan informasi dari berbagai gejala
d. Memantau perubahan yang terjadi
2.Tujuan Perwilayahan
a. Pemeratan pembangunan
b. Menjamin keserasian dan koordinasi
c. Mengoptimalkan sumber daya lokal
d. Memberikan arahan kegiatan pembangunan

3.Klasifikasi Perwilayahan

Perwilayahan atas dasar alamiah ( Natural Region) terdiri atas :


a.Perbedaan keadaan iklim ; wilayah tropis , subtropis
b. Perbedaan relief ; daerah dataran tinggi , dataran rendah
c.Perbedaan flora fauna ; hutan hujan tropis , sabana ,stepa ,tundra

Perwilayahan atas dasar budaya ( culture region )


a. Wilayah agraris , dimana penduduknya bermata pencaharian pertanian
b. Wilayah industri , dimana penduduknya bermata pencaharian industri
c. Wilayah bisnis , dimana penduduknya bermata pencaharian berdagang

Metode perwilayahan berdasarkan fenomena geografis ada 3


1. Generalisasi Wilayah adalah proses untuk membagi permukaan bumi menjadi beberapa bagian
dengan menonjolkan unsur –unsur tertentu yg memiliki kesamaan. Seperti wilayah desa
2. Klasifikasi wilayah adalah usaha untuk mengadakan penggolongan wilayah berdasarkan kriteria
tertentu .Contoh wilayah berdasar tingkat kepadatan penduduk
3. Delimitasi Wilayah adalah cara cara penentuan batas wilayah terluar suatu wilayah untuk tujuan
tertentu
Ada 2 cara
a. Delimitasi kualitatif adlh cara penentuan batas terluar suatu wilayah berdasarkan kenampakkan
pada foto udara
b. Delimitasi kuantitatif adlh cara penentuan batas wilayah berdasarka ukuran ukuran yang bersifat
kuantitatif , dapat dilihat pada peta

C. PUSAT PERTUMBUHAN

1.Pengertian
Pusat Pertumbuhan :adalah suatu wilayah yang pertumbuhannya sangat pesat, sehingga
dijadikan sebagai pusat pembangunan dan dapat mempengaruhi daerah sekitarnya.

2.Fase-fase dalam menentukan batas Wilayah pertumbuhan ( Friedman)


a. Fase 1 : Pra industri yaitu fase awal yang terdapat di suatu wilayah yang belum berkembang,
, hanya melayani wilayahnya sendiri
b. Fase 2 : Industri awal yaitu salah satu kota berkembang lebih cepat dibanding wilayah lain
c. Fase 3 : Transisi yaitu fase dimana industri telah berkembang di wilayah inti , bahkan telah
mendominasi sebagian besar wilayahnya dan mulai berkembang menjadi pusat pertumbuhan

89
d. Fase 4 : Integrasi sosial yaitu fase dimana setiap kota telah mengalami perkembangan sesuai
dengan hierarkinya sehingga telah terbentuk pusat –pusat pertumbuhan dan sudah tidak
ditemukan lagi wilayah terbelakang

3 Faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan


a. Faktor alam : iklim, tanah, air,mineral
b. Faktor budaya : iptek, industri, sarana transportasi
c. Faktor sosial : pendidikan, kesehatan

4.Teori pusat pertumbuhan

1) Teori tempat yang sentral (Walter Christaller)


Tujuan : Untuk menentukan banyaknya kota, besarnya kota, dan persebaran kota. Konsep
yang digunakan untuk menjawab ketiga pertanyaan tersebut adalah :
a. Jangkauan (range) , yaitu jarak yang harus ditempuh
b. Ambang (threshold) , yaitu jumlah minimal penduduk yang diperlukan untuk kelancaran
suplay barang.
Isi dari teori tempat yang sentral adalah :”Lokasi pusat aktivitas harus terletak pada
suatu kawasan yang memungkinkan partisipasi penduduk yang jumlahnya maksimal
baik mereka yang terlibat dalam aktivitas pelayanan maupun yang menjadi
konsumen”.
Berdasarkan jenis pusat pelayanan ini, hirarki tempat yang sentral dapat dibedakan
menjadi :
a. Tempat sentral berhierarki 3 (K = 3)
Yaitu pusat pelayanan yang berupa pasar yang senantiasa menyediakan barang-barang bagi
daerah sekitarnya atau sering disebut sebagai kasus optimal. Kasus pasar optimal memiliki
pengaruh 1/3 bagian dari wilayah tetangga disekitarnya yang berbentuk heksagonal atau
segi enam, selain mempengaruhi wilayah itu sendiri.
b. Tempat sentral berhierarki 4 (K = 4)
Disebut situasi lalu lintas optimum, artinya didaerah tersebut dan daerah-daerah sekitarnya
yang terpengaruh tempat sentral itu senantiasa memberikan kemungkinan rute lalu lintas
yang paling efisien. Situasi lalu lintas optimum ini memiliki pengaruh ½ bagian dari
wilayah-wilayah tetangga disekitarnya yang berbentuk heksagonal atau segi enam, selain
mempengaruhi wilayah itu sendiri.
c. Tempat sentral berhierarki 7 (K = 7)
Disebut situasi administrative yang optimum. Tempat sentral ini mempengaruhi seluruh
bagian (satu bagian) wilayah-wilayah tetangganya, selain mempengaruhi wilayah itu
sendiri. Situasi Administratif yang dimaksud di atas dapat berupa kota pusat pemerintah.

Penerapan teori tempat yang sentral pada suatu daerah mimiliki 2 syarat, yaitu:
a. Topografi /keadaan bentuk permukaan bumi dari wilayah tersebut relative seragam
b. Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduk relative homogen

2) Teori Kutub Pertumbuhan (Perroux)


Menurut teori ini bahwa pembangunan kota atau wilayah dimanapun bukan
merupakan suatu proses yang terjadi secara serentak, tetapi muncul di tempat-tempat tertentu
dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda-beda. Tempat- tempat yang menjadi pusat
pembangunan tersebut dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan, yang
selanjutnya proses pembangunan akan menyebar ke wilayah-wilayah lain disekitarnya atau
ke pusat-pusat yang lebih rendah.

3) Teori polarisasi oleh Gurnal Myrdal


Bahwa setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan memiliki daya tarik terhadap tenaga
buruh dan daerah pinggiran

90
4) Teori Pusat Pertumbuhan oleh Boudeville
Pusat pertumbuhan adalah sekumpulan fenomena geografis dari semua kegiatan yang ada di
permukaan bumi

5. Pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia

PUSAT PERTUMBUHAN DI INDONESIA


No. Regional Pusat Pertumbuhan Wilayah Daerah-daerah
1. A Medan I Aceh dan Sumatera Utara
Pusatnya di Medan
II Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau.
Pusatnya di Pekan Baru
2 B Jakarta III Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan
Bangka Belitung.
Pusatnya di Palembang
IV Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, DI Jogjakarta dan Banten.
Pusatnya di Jakarta
V Kalimantan Barat
Pusatnya di Pontianak
3. C Surabaya VI Jawa Timur dan Bali
Pusatnya di Surabaya
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
VII Kalimantan Selatan.
Pusatnya di Balikpapan dan Samarinda
4. D Ujung Pandang VIII NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Utara
Pusatnya di Makasar
IX Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara,
Gorontalo, Maluku dan Papua
Pusatnya di Manado

.
6. Fungsi pusat pertumbuhan
a. Memudahkan koordinasi
b. Memeratakan pembangunan
c. Melihat perkembangan wilayah

7. Pengaruh pusat pertumbuhan


1. Pengaruh terhadap pemusatan dan persebaran sumber daya
2. Pengaruh terhadap perkembangan ekonomi
3. Pengaruh terhadap perubahan social budaya masyarakat

D. PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH NASIONAL, PROVINSI DAN


KABUPATEN/ KOTA

1. Landasan Hukum
- UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Wilayah di Indonesia
- Perman PU No 15 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang

2. Pengertian

91
a. Perencanaan tata ruang wilayah adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang
wilayah dan pola ruang wilayah yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata
ruang wilayah
b. Rencana tata ruang wilayah adalah hasil perencanaan tata ruang pada wilayah yang
merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya
ditentukan berdasarkan aspek administratif
c. Rencana tata ruang wilayah nasional adalah arah kebijakan dan strategi pemanfaatan
ruang wilayah negara
Arah kebijakan pemerintah yaitu menetapkan, mengarahkan dan membebaskan
d. Rencana tata ruang wialyah provinsi adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari
wilayah provinsi
e. Rencana tata ruang wialyah kabupaten adalah rencana tata ruang yang bersifat umum
dari wilayah kabupaten

3. Klasifikasi penataan ruang

a. Berdasarkan sistem terdiri atas sistem wilayah dan sistem internal perkotaan.
b. Berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budi
daya
c. Berdasarkan wilayah administratif terdiri atas penataan ruang wilayah nasional,
penataan ruang wilayah provinsi, dan penataan ruang wilayah kabupaten/kota.
d. Berdasarkan kegiatan kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan perkotaan dan
penataan ruang kawasan perdesaan.
e. Berdasarkan nilai strategis kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan strategis
nasional, penataan ruang kawasan strategis provinsi, dan penataan ruang kawasan
strategis kabupaten/kota.

4 KEBIJAKAN MAKRO RTRWN, RTRWP. RTRWK


a. Tujuan penataan ruang adalah mewujudkan rencana pemanfaatan ruang wilayah yang
serasi dan optimal sesuai dengan keutuhan dan kemampuan daya dukung lingkungan
b. Kebijakan dan strategi penataan ruang
c. Rencana struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
d. Rencana pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi
budi daya.
e. Penetapan kawasan strategis ( kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh yang sangat penting)
f. Arahan pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola
ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program
beserta pembiayaannya
g. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tata
tertib

Penataan ruang diselenggarakan berdasarkan asas:


a. keterpaduan;
92
b. keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;
c. keberlanjutan;
d. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
e. keterbukaan;
f. kebersamaan dan kemitraan;
g. pelindungan kepentingan umum;
h. kepastian hukum dan keadilan; dan
i. akuntabilitas.

E Permasalahan Penataan Ruang

Permasalahan dalam penerapan tata ruang wilayah adalah:


a. Banyak wilayah yang masih tertinggal dalam pembangunan
b. Belum berkembangnyawilayah-wilayah strategis
c. Kesenjangan pembangunan
d. Rendahnya pemanfaatan rencana tata ruang

93
BAB
INTERAKSI KERUANGAN
XVI
DESA KOTA
Kompetensi Dasar :
 Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta
kaitannyan dengan usaha pemerataan pembangunan
 Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang
dilengkapi dengan peta, bagan, table, grafik, dan/atau diagram

A DESA
1.Pengertian Desa
a. Menurut Sutardjo Kartohardikusumo
Desa adalah satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang
berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
b Menurut Prof. Drs Bintarto
Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial,
ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di suatu daerah serta memiliki hubungan
timbal balik dengan daerah lain.
c Menurut UU No.22 th 1999
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah
kabupaten
d. Menurut William Ogburn dan MF Nimkoff
Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.
2.Ciri-ciri desa, antara lain :
a. Masyarakat sangat erat dengan alam.
b. Kehidupan warga petani sangat bergantung pada musim
c. Merupakan satu kesatuan sosial dan kesatuan kerja
d. Jumlah penduduk dan luas wilayah relatif kecil
e. Struktur ekonomi bersifat agraris
f. Masyarakatnya bersifat gemeinschaft
g. Proses sosial relatif lambat
h. Sosial kontrol ditentukan oleh hukum informal
3.Unsur-unsur desa, antara lain :
e. Daerah
f. Penduduk
g. Tata kehidupan
4.Klasifikasi desa
a.Berdasarkan perkembangan masyarakat
1. Desa tradisional
94
2. Desa swadaya
3. Desa swakarya
4. Desa swasembada
5. Desa pancasila

b. Berdasarkan aktivitas masyarakat


1. Desa agraris
2. Desa industri
3. Desa nelayan
c.Berdasarkan ikatannya
1. Desa geneologis : ikatan darah
2. Desa territorial : ikatan daerah
3. Desa campuran
5.Potensi Desa
a. Potensi fisik : tanah, air, iklim, ternak, manusia
b. Potensi Non Fisik :Masyarakat desa yang gotong royong
Lembaga-lembaga sosial
Aparatur atau pamong desa yang tertib

6.Struktur Ruang Desa


Pola Persebaran dan Pemukiman Desa dalam Lingkup Bentang Alam
Dilihat dari tingkat penyebaran penduduknya, menurut SD Misra pola di bagi menjadi :
a. Compact Setllement (tempat kediaman penduduk yang mengelompok) hal ini
dipengaruhi oleh faktor.
1. Daerah-daerah yang memiliki tanah-tanah yang subur.
2. Daerah-daerah yang reliefnya sama misalnya dataran rendah.
3. Daerah-daerah dengan permukaan air tanah yang dalam menyebabkan adanya
sumur yang sangat sedikit
4. Derah-daerah dimana keamanan belum dapat dipastikan
b. Fregmented Settements (tempat kediaman penduduk yang terpecah-pecah atau
tersebar),hal ini dipengaruhi oleh.
1. Daerah banjir dapat merupakan pemisahan antara pemukiman satu dengan
pemukiman yang lainnya
2. Daerah-daerah dengan topografi yang kasar menyebabkan rumah penduduk
tersebar.
3. Permukaan air tanah yang dangkal memungkinkan pembuatan sumur dimana-
mana.
Disamping pola persebaran diatas ada 3 pola pokok yaitu :
a) Nucleated Agricultural Village Community
Yaitu rumah-rumah penduduk menggerombol berdekatan dengan tanah pertanian
yang jauh dari pemukiman
Gambar : The Nucleated Agricultural Village Community
: Rumah-rumah

: Tanah pertanian

b) Line Village Community

95
Rumah penduduk memanjang dikanan / kiri sungai / jalan, tanah pertanian yang
tidak luas berada dibelakang perumah.
Gambar : Line Village Community
: Tanah pertanian

: Sungai

: Rumah-rumah
: Jalan

c) Open Country or Trade Center Community


Perumahan tersebar di daerah pertaniannya

: Rumah

: Tanah pertanian

: Jalan

Dilihat dari bentuknya, pola persebaran desa dibedakan atas :


1. Bentuk desa yang linier atau memanjang mengikuti jalur jalan raya alur sungai
(Sumber : Daldjoni,197)
 : Arah pengembangan : Jalan tembus
pemukiman

: Kawasan industri kecil : Lahan pertanian

2. Bentuk desa yang memanjang mengikuti garis pantai


: Arah pengembangan pemukiman

: kawasan industri kecil

: kawasan pemukiman
2 2 2

3. Bentuk desa yang berpusat / memusat


1 : Kawasan pemukiman 3 : Kawasan industri kecil

2 : Arah pengembangan untuk


pemukiman/perluasan
4. Bentuk desa yang mengeliingi fasilitas Arah
Pengembangan
1 Fasilitas yang telah ada 3 pemukiman /
Arah Pengembangan perluasan
2 pemukiman / perluasan 4 Kawasan industri
Fasilitas yang dimaksud adalah mata air, waduk, industri, jalan raya, kecil
pasar, pertokoan
dan yang lainnya.
Bentuk pola desa oleh Prof. Drs. R. Bintarto ada 6

96
1 memanjang jalan 2 memanjang sungai 3 Radial

(Sumber : R.Bintarto)
4 tersebar 5 memanjang pantai 6 memanjang pantai
Keterangan : dan kereta api
Pola desa 1-2
Didaerah dataran rendah (plains) susunan desa mengikuti jalur-jalur jalan dan sungai
Pola desa 3
Pola desa radial menggambarkan daerah tempat tinggal disekitar lereng dan sepanjang
sungai daerah pegunungan
Pola desa 4
Menggambarkan pola desa di daerah kapur / karst, yang tersebar merupakan nucleus
yang berdiri sendiri
Pola desa 5-6
Menggambarkan pola desa sekitar pantai yang memanjang sesuai garis pantai

Menurut geografi SD Misra, ada 14 pola desa

Keterangan :
1 Desa segi empat panajang (rectangular) 9 Desa tapal kuda
2 – 3 Desa bujur sangkar 10 Desa tidak teratur
4 – 5 Desa dengan bentuk memanjang 11 Desa pola kipas
6 Desa melingkar 12 Desa inti rangkap
7 Desa tipe beruji 13 Desa di pinggir jalan
8 Desa poligonal 14 Desa bulat telur

7. Fungsi desa :
a. Sebagai hinterland , yaitu pemasok bahan baku , bahan pangan , tenaga kerja
b. Merupakan wilayah administrasi terkecil
c. Batas terluar kota
B KOTA
1. Pengertian kota
a. Menurut Max Weber, kota adalah tempat yang penghuninya sebagian besar telah
mampu memenuhi kebutuhannya lewat pasar setempat yang barang-barangnya
berasal dari pedesaan.
b. Menurut Bintarto, kota adalah sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh
unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang
cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistik
dibanding dengan daerah belakangnya.
97
2. Karakteristik kota
a. Ciri fisik ditandai adanya :
1).Tempat-tempat untuk pasar
2).Tempat-tempat untuk parkir
3).Tempat-tempat rekreasi dan olahraga
b. Ciri sosial
1)Pembagian kerja tegas
2).Masyarakatnya heterogen
3).Individualisme
4).Materialisme dan konsumerisme
5).Adanya toleransi sosial
6).Kontrol sosial
7).Segregasi keruangan
3. Potensi kota
a. Potensi sosial
b. Potensi fisik
c. Potensi ekonomi
d. Potensi politik
e. Potensi budaya
4. Pola keruangan kota
Ada tiga teori pola keruangan kota :
a. Menurut teori konsentris oleh ENERST W. BURGESS, daerah kota dibagi menjadi
5 zona yaitu :
1. Zona Pusat Daerah kegiatan (sentral busines distrjcts /loop), di daerah ini
terdapat toko-toko besar (departemen store), bangunan-bangunan kantor, bank,
rumah makan, museum dan sebagainya.
2. Zona peralihan atau transisi
Zona ini merupakan daerah yang terikat pada pusat daerah kegiatan, daerah ini
tidak stabil bagi tempat tinggal dan kegiatan ekonomi. Karena dikategorikan ke
dalam daerah yang berpenduduk miskin. Menurut rencana tata ruang kota,
daerah ini selalu akan diubah menjadi daerah-daerah lebih baik dan berguna
seperti komplek perhotelan, tempat-tempat parkir, jalan-jalan utama yang
menghubungkan inti kota dengan daerah-daerah diluarnya.
3. Zona pemukiman kelas proletar/kelas rendah
Pada zona ini keadaan perumahan tampak lebih baik dan teratur dari pada zona
peralihan. Daerah ini agak jauh dari inti kota, dan didiami oleh para pekerja
kurang mampu. Rumahnya kecil-kecil dan daerahnya tidak menarik. Oleh
Burgess daerah ini disebut Working men’s homes.
4. Zona pemukiman kelas menengah atau residential zone
Daerah ini adalah tempat perumahan para karyawan kelas menengah yang
umumnya mereka memiliki keahlian/keterampilan tertentu. Bentuk perumahan
mereka lebih baik dari pada perumahan kaum proletar.
5. Zona penglaju / zona commuters
Merupakan zona yang sudah masuk pada kategori daerah belakang hinterlands.
Pada umumnya penduduk daerah ini bekerja di kota-kota.
Gambar pola keruangan daerah kekotaan menurut teori konsentris
Keterangan :
1. Zona pusat daerah kegiatan
2. Zona peralihan
3. Zona pemukiman kelas proletar
4. Zona pemukiman kelas menengah
5. Zona penglaju
98
b. Pola Keruangan Kota Menurut Sektor oleh Homer Hoyt
Gambar pola keruangan daerah kekotaan menurut teori sektor oleh Homer Hoyt.
Keterangan :
Zona 1 pusat Daerah Kegiatan (PDK)
Zona 2 Daerah Grosir dan Manufacture
Zona 3 Daerah Pemukiman Kelas Rendah
Zona 4 Daerah Pemukiman Kelas Menengah
Zona 5 Daerah Pemukiman Kelas Tinggi

Selanjutnya Homer Hoyt beranggapan bahwa kota dapat berkembang melalui tiga
cara
1. Sebuah kota dapat tumbuh menegak. Ini terjadi karena struktur keluarga
tunggal yang semakin lama menjadi kelurga ganda dan akhirnya timbul rumah-
rumh flat atau apartemen-apartemen yang memisahkan keluarga yang satu
dengan keluarga yang lain.
2. Kota yang masih mempunyai ruang/lahan kosong, maka dapat diisi oleh
bangunan-bangunan perumahan atau kantor-kantor di sela-sela kota
3. Sebuah kota dapat meluas kea rah sentrifugal, atau lateral
Pola perluasan kota dapat terjadi dalam tiga bentuk :
1) Perluasan menurut perubahan sumbu, yaitu jalur-jalur transportasi ke arah
daerah-daerah perbatasan kota.
2) Daerah-daerah luar kota yang mula-mula terisolir akan bergabung dengan kota
karena perkembangan kota.
3) Penggabungan nukleuse utama dengan nucleus-nukleus kecil yang berada di
luar kota akan menimbulkan bentuk kota yang disebut konurbasi atau
conurbation/gabungan

c. Pola keruangan Kota menurut Teori inti Ganda (Multiple Nucleius) oleh Harris dan
Ullman
Teori ini menerangkan bahwa pola ruang tidak konsentrik artinya tidak ada urutan
yang teratur dari zone-zone, sehingga pusat kotanya tidak hanya pada satu tempat.
Pola keruangan daerah kekotaan menurut inti ganda.
Keterangan :
Zone 1. Pusat Daerah Kegiatan (PDK)
Zone 2. Pusat Grosir & Manufacture
Zone 3. Daerah Pemukiman Kelas Rendah
Zone 4. Daerah Pemukman Kelas Menengah
Zone 5. Daerah Pemukiman Kelas Tinggi
Zone 6. Daerah Manufacture Berat
Zone 7. Daerah di luar PDK
Zone 8. Derah Pemukiman Sub-Urban
Zone 9. SDaerah Industri Sub-Urban

5. Klasifikasi kota
a. Berdasarkan fungsinya
1. Kota sebagai pusat industri, contoh Bandung , Surabaya , Jakarta
2. Kota sebagai pusat perdagangan, contoh Jakarta ,Semarang , Batam , Surabaya ,
Meadan , Palembang
3. Kota sebagai pusat pemerintahan, contoh Jakarta , Yogyakarta
4. Kota sebagai pusat kebudayaan , contoh Solo , Denpasar dan Yogyakarta
99
5. Kota sebagai pusat perkebunan , contoh Bogor , Jambi , Pematang Siantar ,
Bandar Lampung
6. Kota sebagai pusat pertambangan , contoh Bukit Asam, Ombilin , Bontang ,
Tembagapura , Cepu Martapura
b.Berdasarkan jumlah penduduk
1. Kota kecil penduduknya 20000-50000 jiwa
2. Kota sedang penduduknya 50000-100000 jiwa
3. Kota besar penduduknya 100000-1000000 jiwa
4. Metropolitan penduduknya 1000000-5000000 jiwa
5. Megapolitan penduduknya > 5000000 jiwa

6.Tahap perkembangan kota


a.Menurut Lewis Mumford, tingkat perkembangan kota ada 6 tahap :
1. Tahap eopolis : Tahapan perkembangan desa yang sudah teratur menuju
arah kehidupan kota
2. Tahap polis : Suatu kota yang sebagian penduduknya masih agraris
3. Tahap metropolis : Kota yang kehidupannya sudah mengarah industri
4. Tahap megapolis : Wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa dari
beberapa kota metropolis
5. Tahap tryanopolis : Suatu kota yang ditandai dengan adanya kekacauan ,
kemacetan lalu lintas , tingkat kriminalitas
6. Tahap nekropolis : Suatu kota yang mulai ditinggalkan penduduknya / kota
mati
b.Menurut teknologi dan peradaban ada 3 fase perkembangan kota :
1 . Fase Mezo Teknik : Perkembangan kota yang menyandarkan eksploitasi
manusia
atas sumber daya angin dan air .
2 . Fase Paleo Teknik : Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan
uap air dan mesin – mesinnya dikonstruksi dari besi dan baja
3 . Fase Neo Teknik : Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan
bensin dan uap air
c . Menurut Griffith Taylor , tingkat perkembangan kota ada 4 tahap :
1 . Tahap infantile
Pada tahap ini ditandai dengan tidak adanya tempat pemisah antara pusat
perekonomian dengan tempat peumahan sehingga biasanya dijadikan satu
antara toko dan perumahan.
2. Tahap Juvenile
Pada tahap ini ditandai dengan munculnya rumah-rumah baru diantara rumah-
rumah lama atau tua dan mulai nampak terpisahnya antara toko atau perusahaan
atau perumahan.
3. Tahap Mature
Pada tahap ini ditandai adanya pengaturan tempat ekonomi dan perumahan atau
sudah adanya perencanaan tata kota yang baik
4. Tahap sinile
Pada tahap ini kota kembali menjadi rumit karena adanya pengembangan-
pengembangan kota yang lebih luas lagi sehingga terjadi pembongkaran dan
penggusuran perumahan maupun untuk dipindahkan keluar kota.

INTERAKSI KERUANGAN DESA KOTA

1. Faktor yang mempengaruhi interaksi desa kota menurut Edward Ulman :


a. Adanya wilayah yang saling melengkapi ( Regional Complementery ).
100
b. Adanya kesempatan untuk saling berintervensi ( Intervening Opportunity )
c. Adanya kemudahan perpindahan dalam ruang ( Spatial Transfer Ability )

2. Zona – zona interaksi :

a. City : inti kota


b. Sub urban / faubourg : suatu daerah yang lokasinya dekat pusat kota
c. Sub urban fringe : daerah peralihan antara desa kota
d. Urban fringe : semua daerah perbatasan luar kota namun mempunyai
keadaan yang mirip dengan kota
e. Rural urban fringe : jalur daerah yang terletak antara dearah kota dengan
desa
f. Rural : suatu daerah yang jauh dari kota

3. Menghitung kekuatan interaksi


a . Teori gravitasi oleh W.J Reilly yang mengadopsi teori Issac Newton
Bahwa kekuatan interaksi antar wilayah dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan
jarak

Rumus : I.AB = k PA PB
(dAB)2

b. Teori Titik Henti


Bahwa jarak titik henti dari pusat perdagangan yang lebih kecil ukurannya berbanding
lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan tsbdan berbanding terbalik dgn satu
ditambah akar kwadrat jumlah penduduk dari wilayah yang penduduknya lebih besar
dibagi dgn jumlah penduduk pada wilayah yang jumlah penduduknya lebih kecil.

Keterangan :
DAB = Lokasi titik henti, yang diukur dari kota atau wilayah yang jumlah penduduknya
lebih
kecil
dAB = Jarak kota A dan B
PA = Jumlah Penduduk kota A yang lebih besar
101
PB = Jumlah Penduduk kota B yang lebih kecil

c. Teori koneksitas KJ Kansky


Bahwa kekuatan interaksi antar kota dalam suatu wilayah ditentukan oleh jaringan jalan
Keterangan : B = Derajat koneksitas ,
Rumus B = C
C = jaringan jalan
V V = jumlah kota

4. Aspek interaksi desa – kota adalah sebagai berikut:


1. Aspek Ekonomi, meliputi :
 Melancarkan hubungan antara desa dengan kota
 Meningkatkan volume perdagangan antara desa dengan kota
 Meningkatkan pendapatan penduduk
 Menimbulkan kawasan perdagangan
 Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa
2. Aspek Sosial, meliputi :
 Terjadinya mobilitas penduduk desa dan kota
 Terjadinya saling ketergantungan antara desa dengan kota
 Meningkatnya wawasan warga desa akibat terjalinnya pengaruh hubungan antara
warga desa dengan warga kota
3. Aspek Budaya meliputi :
 meningkatnya pendidikan di desa yang ditandai dengan meningkatnya jumlah
sekolah dan siswanya yang bersekolah
 Terjadinya perubahan tingkah laku masyarakat desa yang mendapatkan pengaruh
dari masyarakat kota
 Potensi sumber budaya yang terdapat di desa hingga melahirkan arus wisatawan
masuk desa
4. Dampak Interaksi Desa – Kota
Dampak Positif Interaksi bagi Kota
1. Tersedianya tenaga kerja dari desa.
2. Adanya tempat pemasaran hasil dari kota ke desa
3. Desa sebagai mitra pembangunan wilayah perkotaan.
4. Desa sebagai sumber bahan mentah bagi daerah perkotaan.
Dampak Positif Interaksi bagi Desa
1. Tingkat pengetahuan penduduk meningkat karena mesuknya pengetahuan dari orang
kota.
2. Masuknya teknologi kepedesaan.
3. Masuknya para ahli kepedesaan akan bermanfaat bagi pembangunan.
4. Adanya hubungan yang lancar antara desa dan kota yang manfaatnya dapat dirasakan
oleh penduduk desa
5. Masuknya lembaga pendidikan di pedesaan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
wawasan penduduk desa.
Dampak Negatif Interaksi bagi Desa
1. Lunturnya kehidupan asli di desa karena pengaruh kehidupan masyarakat kota.
2. Semakin berkurangnya penduduk produktif di desa
3. Masuknya budaya kota yang dianggap kurang sesuai dengan kehidupan di desa
Dampak Negatif Interaksi bagi Kota
1. Meningkatnya tindakan kriminalitas atau kejahatan di kota.
2. Bertambahnya penduduk kota yang menjadi pengangguran dan gelandangan.
3. Meningkatnya jumlah pemukiman kumuh (slump).
6. Manfaat interaksi desa kota
102
1. meningkatnya hubungan sosial ekonomi antara penduduk desa dan kota
2. pengetahuan penduduk desa meningkat
3. dapat menumbuhkan arti pentingnya pendidikan bagi penduduk desa
4. dapat menumbuhkan heterogenitas mata pencarian penduduk desa
5. terjadinya peningkatan pendapatan
6. terpenuhinya berbagai kebutuhan penduduk baik di perkotaan maupun pedesaan

BAB
XVII NEGARA MAJU DAN NEGARA
BERKEMBANG

Kompetensi Dasar :
 Menganalisis karakteristik Negara maju dan Negara berkembang dalam konteks
pasar bebas
 Membuat makalah tentang interaksi Indonesia dengan Negara maju dan Negara
berkembang dalam konteks pasar bebas yang dilengkap dengan peta, table, grafik
dan/atau diagram

Menurut para ahli ekonomi pada umumnya Negara-negara di dunia dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu kelompok negara kaya dan Negara miskin atau Negara maju dan Negara
berkembang. Kelompok Negara maju, antara lain : Amerika serikat, Perancis, Jepang, Kanada,
Inggris , Jerman dan Belanda. Kelompok Negara berkembang, yaitu : Filipina, Indonesia, Vietnam,
Thailand, Kamboja.
Guna mengetahui sebuah negara termasuk dalam negara maju atau berkembang dapat
dilakukan dengan dua metode
a. Metode bersifat deskriptif
Metode bersifat deskriptif merupakan upaya untuk mempelajari gejala-gejala perekonomian yang
terjadi di masyarakat yang berhubungan dengan besarnya pendapatan.
b. Metode bersifat kuantitatif
Metode bersifat kuantitatif merupakan upaya untuk mempelajari gejala-gejala ekonomi di
masyarakat yang berhubungan dengan data-data statistik.

Menurut Bank Dunia (World Bank) atas dasar pendapatan perkapita :


1. Negara berpendapatan rendah (low income) dengan GNP perkapita kurang dari US$ 785
2. Negara berpendapatan menengah (midle income) dengnan GNP perkapita US$ 785 – 3125.
3. Negara berpendapatan menengah tinggi (uoer midle income) dengan GNP perkapita antara US$
3.125. – 9.655.
4. Negara berpendapatan tinggi (high income) dengan GNP perkapita lebih US$ 9.656.

Ciri -ciri Negara maju:


1. Jumlah dan pertumbuhan penduduknya kecil
2. Jumlah pencari kerja dan lapangan kerja seimbang
3. Tingkat pendaya gunaan tenaga kerja tinggi
4. Daya serap ekonomi tinggi
5. Tingkat kesehatan penduduk baik
6. Kualitas tenaga kerja memadai
7. Tingkat pendidikan, keterampilan dan produktifitas sudah baik
8. Jaminan kesejahteraan dan upah pekerja sesuai standar minimal yang ditetapkan
9. Tingkat teknologi dalam proses produksi tinggi
103
10. Tingkat daya beli masyarakat tinggi
11. Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita tinggi
12. Angka kriminalitas dapat ditekan

Ciri-ciri Negara berkembang:


1. Jumlah dan pertumbuhan penduduk tinggi
2. Jumlah pencari kerja dan lapangan kerja tidak seimbang
3. Tingkat pendayagunaan tenaga kerja masih rendah
4. Daya serap ekonomi rendah
5. Tingkat kesejahteraan penduduk rendah
6. Kualitas tenagaa kerja belum memadai
7. Tingkat pendidikan, keterampilan dan produktivitas masih rendah
8. Jaminan kesejahteraan dan upah pekerja belum sesuai standar yang ditetapkan
9. Rendahnya tingkat tehnologi dalam proses produksi
10. Daya beli masyarakat masih rendah
11. Pendapatan Nasional dan pendapatan perkapita rendah
12. Angka kriminalitas tinggi

Ciri-ciri negara berkembang


Menurut Prof. Harvey Leibenstein
a. Sebagian besar penduduknya beraktivitas dalam bidang pertanian
b. Adanya pengangguran tersembunyi dan kurangnya kesempatan kerja di luar bidang pertanian
c. Modal per orang kecil
d. Pendapatan per orang rendah
e. Tingkat kebutuhan rendah
f. Tabungan sedikit
g. Sebagian besar pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan dan kebutuhan
primer lainnya
h. Adanya ekspor barang produksi primer
i. Volume perniagaan per kapita sangat rendah
j. Fasilitas kredit dan marketing kurang baik
k. Fasilitas perumahan baik
Menurut Meier dan Baldwin
a. Merupakan negara produsen barang-barang primer
b. Kekurangan modal
c. Penduduknya miskin dan melarat
d. Menghadapi masalah tekanan penduduk
e. Mempunyai sumber-sumber alamiah yang belum dieksploitasi

Menurut General of United Nation Spacial for Economic Development


a. Penduduknya miskin, banyak pengemis di kota dan penduduk desa hidup pada tingkat
subsistem
b. Rumah-rumah sakit dan lembaga-lembaga perguruan tinggi masih jarang
c. Sebagian besar penduduknya masih buta huruf
d. Sistem perbankan yang kurang baik, pinjaman yang kecil berasal dari orang-orang yang
mempunyai uang biasanya bersifat ijon
e. Kegiatan-kegiatan ekspor terutama berupa bahan-bahan dasar, bijih besi dan kadang-kadang
mewah

Indikator keberhasilan negara menurut UNSRID Tahun 1997

Indikator untuk mengetahui perkembangan suatu negara adalah pendapatan rasional, pendapatan per
kapita, indeks pembangunan manusia dan pemenuhan kebutuhan pokok.

1. Pendapatan nasional
2. Pendapatan per kapita
104
3. Indeks mutu hidup
4. Indeks pembangunan manusia
5. Pemenuhan kebutuhan pokok

1. Pendapatan Nasional (Gross National Product / GNP)


Pendapatan nasional dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Pendapatan nasional merupakan nilai produksi barang-barang dan jasa yang dihasilkan
dalam sistem perekonomian selama satu tahun.
Indikator untuk mengetahui perkembangan pembangunan suatu negara dengan menghitung
pendapatan nasional dengan cara berikut ini :
a. Pengeluaran / GNP
b. Produksi / GDP
c. Pendapatan / NI
2.Pendapatan per kapita : pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk
3.Indeks mutu hidup
Ditentukan berdasarkan 3 faktor yaitu : angka kematian bayi, angka harapan hidup dan tingkat
melek huruf
4.Indeks pembangunan manusia
Indeks pembangunan manusia adalah ukuran standar PBB yang dapat digunakan untuk mengukur
kualitas sumber daya manusia antara lain umur, pendidikan, kesehatan dan standar hidup
5.Pemenuhan kebutuhan pokok
Kebutuhan pokok meliputi nutrisi, pendidikan dasar, kesehatan, sanitasi, suplai air dan
perumahan yang cukup

Tahapan-tahapan perkembangan negara menurut W.W Rostow


1.Tahap Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
Ciri-cirinya adalah :
a. Pada umumnya masyarakatnya belum produktif
b. Produktivitas dalam perekonomian masih rendah
c. Sistem kerja bersifat turun-temurun
d. Sistemperekonomian belum berorientasi pada pasar
e. Mata pencaharian di sektor pertanian
2.Tahap Prakondisi Lepas Landas (The Precondition for Take Off)
Ciri-cirinya adalah :
a. Masyarakatnya sedang menuju pada perubahan di segala bidang baik ekonomi, sosial maupun
politik
b. Masyarakatnya makin mengenal teknologi yang lebih produktif
c. Masyarakat mulai mengenal lembaga keuangan sebagai tempat menabung
d. Kegiatan perekonomian bergerak lebih maju
3.Tahap Lepas Landas (Take Off)
Ciri-cirinya adalah :
a. Usaha produksi yang dilakukan terus berkembang
b. Pertumbuhan ekonomi makin mantap
c. Kegiatan industri lebih dominan di dalam pertumbuhan ekonomi
d. Pendapatan per kapita terus meningkat

4.Tahap Gerak Menuju Kematangan (The Drive for Maturerity)


Ciri-cirinya adalah :
a. Pertumbuhan ekonomi berlangsung terus-menerus
b. Penggunaan teknologi makin tinggi
c. Struktur ekonomi makin mantap
d. Industri modern makin banyak tumbuh dan berkembang

5.Tahap Konsumsi Masa Tinggi (The Age of High Mass Consumption)


Ciri dalam tahap ini antara lain daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok sudah sangat
tinggi

105
Contoh negara maju
1. Afrika Selatan (benua Afrika)
2. Rusia (Eropa Timur)
3. Jepang, Korea selatan ,Taiwan, Hongkong
4. Inggris, Belanda, Perancis, Jerman (Eropa Barat)
5. Amerika Serikat dan Kanada (Amerika Utara)
6. Australia dan Selandia Baru
7. Singapura

DAFTAR PUSTAKA

Foth H.D. 1984, Dasar-dasar Ilmu Tanah, Yogyakarta, Gajahmada University Press

Jamulya dan W.S Supratman 1993, Pengantar Geografi Tanah, Yogyakarta, Fakultas Geografi

Kuswardoyo, Drs. Geografi SMU kelas X , 1994, PT. Pabelan

Munk, Water, 1986, Gelombang Laut dalam Ilmu Pengetahuan Populer. Jilid 3 Gronlier International

Nontji, Anugrah, 1993, Laut Nusantara, Bandung : Djambatatan

Olih Acmad Solihin, dkk, Geografi SMU Kelas X , , 1994, Angkasa Bandung

Rohadi. Drs, Abdul Latief, Geografi, 2003.Yudistira

Sumadi Sutrijat, 1999, Geografi, Sekolah Menengah Umum Kelas 1, Jakarta, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan

106
107

Anda mungkin juga menyukai