KOMPETENSI DASAR
3.1. Memahami konsep wilayah dan pewilayahan dalam perencanaan tata ruang wilayah
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
4.1. Membuat peta pengelompokan penggunaan lahan di wilayah kabupaten/kota/provinsi
berdasarkan data wilayah setempat.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan studi literatur, peserta didik dapat mengenal dan memahami konsep-
konsep yang berkaitan dengan wilayah dan perwilayahan, dapat membuat peta penggunaan
lahan wilayah desanya masing-masing, serta memiliki sikap mandiri, teliti, jujur, dan
disiplin.
URAIAN MATERI
A. Wilayah dan Pewilayahan
1. Pengertian Wilayah
Pengertian Wilayah menurut ahli:
a. Taylor: Wilayah adalah suatu daerah tertentu di permukaan bumi yang dapat
dibedakan dengan daerah tetangganya atas dasar kenampakan karakteristik
yang menyatu
b. Rustiadi: wilayah adalah unit geografis dengan batas-batas spesifik tertentu di
mana komponen-komponen wilayah tersebut satu sama lain saling berinteraksi
secara fungsional. Batasan wilayah tersebut tidak selalu dengan kenampakan
fisik dan pasti, melainkan bersifat dinamis.
Berdasarkan pengertian wilayah menurut ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
wilayah mempunyai batas-batas tertentu yang dapat digunakan untuk mengenali
karakteristiknya sehingga dapat dibedakan dengan wilayah tetangganya.
2. Konsep Wilayah
Secara umum konsep wilayah di permukaan bumi dibedakan menjadi
keadaan alamiah (natural region) dan keadaan tingkat kebudayaan penduduknya
(cultural region).
b. Wilayah Nodal
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara fungsional
mempunyai ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah belakangnya
(hinterland). Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk,
faktor produksi, barang dan jasa, ataupunkomunikasi dan transportasi.
Batas wilayah nodal di tentukan sejauh mana pengaruh dari suatu
pusat kegiatan ekonomi bila digantikan oleh pengaruh dari pusat kegiatan
ekonomi lainnya. Hoover (1977) mengatakan bahwa strukturdari wilayah
nodal dapat di gambarkan sebagai suatu sel hidup dan suatu atom, dimana
terdapat inti dan plasma yang saling melengkapi. Pada struktur yang
demikian, integrasi fungsional akan lebih merupakan dasar hubungan
ketergantungan atau dasar kepentingan masyarakat di dalam wilayah itu.
c. Wilayah Perencanaan/ Pengelolaan Khusus
Wilayah perencanaan adalah wilayah yang batasannya didasarkan
secara fungsional dalam kaitannya dengan maksud perencanaan. Wilayah
perencanaan mengalami perubahan-perubahan penting dalam
pengembangannya dan memungkinkan persoalan-persoalan perencanaan
sebagai suatu kesatuan.
Wilayah perencanaan mempunyai ciri-ciri:
1) cukup besar untuk mengambil keputusan-keputusan investasi yang
berskala ekonomi,
2) mampu mengubah industrinya sendiri dengan tenaga kerja yang ada,
3) mempunyai struktur ekonomi yang homogen,
4) mempunyai sekurang-kurangnya satu titik pertumbuhan (growth point),
5) mengunakan suatu cara pendekatan perencanaan pembangunan,
6) masyarakat dalam wilayah itu mempunyai kesadaran bersama terhadap
persoalan-persoalannya.
Wilayah perencanaan bukan hanya dari aspek fisik dan ekonomi,
namun ada juga dari aspek ekologis.Wilayah perencanaan atau pengelolaan
khusus tidak dibatasi oleh administratif, namun juga dibatasi alami seperti
DAS. Pengelolaan daerah aliran sungai harus direncanakan dan dikelola
mulai dari hulu sampai hilirnya. Contoh wilayah perencanaan adalah
sebagai berikut:
1) Wilayah Pembangunan JABOTABEK (termasuk sebagian kecil wilayah
kabupaten sukabumi). Pada wilayah ini dikembangkan berbagai
aktivitas industri yang tidak tertampung di Jakarta.
2) Wilayah Pembangunan Bandung Raya. Wilayah ini dikembangkan
pusat aktivitas pemerintahan daerah, pendidikan tinggi, perdagangan
daerah, industri tekstil. Untuk konservasi tanah dan rehabilitasi lahan
kritis di pusatkan di wilayah-wilayah kabupaten Garut, Cianjur,
Bandung, dan Sumedang.
3) Wilayah Pembangunan Priangan Timur. Wilayah ini meliputi daerah
kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis.
d. Wilayah administratif
Menurut UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
Wilayah administratif adalah wilayah kerja perangkat pemerintah pusat
termasuk gubernur sebagai wakil pemerintah pusat untuk
menyelenggarakan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan
pemerintah pusat di daerah dan wilayah kerja gubernur dan bupati/walikota
dalam melaksanakan urusan pemerinatah umum di daerah.
Wilayah administrasi adalah wilayah perencanaan yang memiliki
landasan yuridis politis yang paling kuat. Contohnya wilayah administrasi
adalah desa, kecamatan, kabupaten, atau provinsi. Wilayah administrasi
disebut juga daerah otonom, yakni daerah yang memiliki kekuasaan
melakukan pengambilan kebijakan dalam pembangunan dan pengelolaan
sumber daya di dalamnya. Kesatuan wilayah administrasi memperhatikan
aspek sosial, ekonomi, budaya, dan ekologi.
LATIHAN 1
1. ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
3. ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................................................................................................................
4. ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
5. ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
B. Perwilayahan (Regionalisasi)
Regionalisasi berarti membagi wilayah-wilayah tertentu di permukaan bumi
untuk keadaan tujuan tertentu. Hal ini disebabkan lokasi-lokasi di permukaan bumi
jumlahnya sangat banyak sehingga diperlukan usaha untuk menyederhanakan
informasi menurut kriteria tertentu guna tujuan tertentu agar lebih efisien dan
ekonomis. Contohnya, pembagian wilayah berdasarkan iklim sangat berguna untuk
mengetahui perberan hewan dan tumbuhan.
Perwilayahan dapat bermanfaat untuk berbagai kepentingan, antara lain
sebagai berikut.
1. Memisahkan sesuatu yang berguna dan kurang berguna.
2. Mengurutkan keanekaragaman kondisi permukaan bumi.
3. Menyederhanakan informasi dari berbagai gejala di permukaan bumi yang
sangat beragam.
4. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi di permukaan bumi.
2. Wilayah Fungsional
Wilayah fungsional memberikan konsep tentang wilayah berbeda
dengan wilayah formal yang menitik beratkan pada homogenitas sedangkan
wilayah fungsional berdasarkan pada heterogenitas, sehingga pandangannya
menitik beratkan pada hubungan fungsional, maka wilayah seperti itu disebut
wilayah fungsional. Seperti pandangan J. W. Alexander, dia memandang
eksistensi jenis wilayah ini pada adanya kesamaan pusat aktivitas hubungan
dari sistem yang ada, sehingga istilah yang dipakainya adalah modal region.
Menurut P. Vidal de La Blache, suatu wilayah adalah tempat (dominan) tertentu
yang didalamnya terdapat banyak sekali perbedaan, namun secara antifisial
tergabung bersama, saling menyesuaikan untuk membentuk kebersamaan.
Dari uraian di atas menggambarkan wilayah fungsional yaitu wilayah
geografik yang memperhatikan suatu hubungan fungsional antar wilayah formal
yang interdependansi dan batas wilayah tersebut terkontrol oleh sebuah titik
pusat. Untuk itu wilayah fungsional disamping menekankan pada ide
heterogenitas, juga menekankan pada ide sentralitas. Contoh wilaya desa
dengan wilayah kota, keduanya mempunyai hubungan yang saling
ketergantungan, desa berfungsi memasok bahan baku ke kota, sedangkan kota
berfungsi sebagai pusat melayani kebutuhan berupa hasil industri untuk
penduduk desa.
1. Jelaskan dan berilah contoh tentang wilayah formal dan wilayah fungsional !
2. Langkah-langkah seperti apa menurutmu yang harus dilakukan guna mendukung
pembangunan di wilayahmu ?
3. Apakah perbedaan antara wilayah fisik dengan wilayah sosial ?
4. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip dalam pewilayahan !
5. Apa tujuan dilakukannya perencanaan wilayah?
JAWABAN LATIHAN 2
1. .........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................
2. .........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
............................................................................................................................
4. .........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..........................................................................................................................
5. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Keterangan :
I : Kekuatan interaksi antara kota A dan Kota B
C : konstanta, dalam rumus ini besar konstanta adalah 1
PA : jumlah penduduk kota A
PB : Jumlah penduduk Kota B
Dab : jarak antara kota A dan Kota B
Contoh Soal
SOAL 1
Apabila jumlah penduduk kota A adalah sebesar 7.200 sedangkan jumlah penduduk
kota B adalah sebesar 2.000. Jarak antara Kota A dan Kota B seperti pada gambar.
Maka berapakah kekuatan interaksi antara kota A dengan Kota B?
Jawab
I = 1 x 7.200 x 2.000
(12)²
= 100.000
Maka kekuatan interaksi nya antara Kota A dan Kota B adalah 100.000
SOAL 2
Perhatikan gambar. Manakah interaksi yang lebih kuat antara interaksi Kota A-B,
dibanding dengan interaksi Kota A-C apabila jumlah penduduk A sebesar 3.000,
jumlah penduduk B sebesar 2.000 dan jumlah penduduk kota adalah 1.000.
Jawab
Kita harus membandingkan kekuatan interaksi antara Kota A-B dengan kekuatan
interkasi A-C.
I = 3.000 x 1.000
(2) ²
= 750.000
Dari kedua soal tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan jarak antara dua
kota lebih berpengarahun besar daripada besarnya jumlah penduduk dua wilayah yang
saling berinteraksi.
Keterangan:
DAB = jarak titik henti
dAB = jarak wilayah A dan B
PA = jumlah penduduk kota A
PB = jumlah penduduk kota B
Inti dari teori ini adalah bahwa jarak titik henti (titik pisah) dari lokasi pusat
perdagangan (atau pelayanan sosial lainnya) yang lebih kecil ukurannya adalah
berbanding lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan. Namun, berbanding
terbalik dengan satu ditambah akar kuadrat jumlah penduduk dari kota atau wilayah
yang penduduknya lebih besar dibagi jumlah penduduk kota yang lebih sedikit
penduduknya.
Contoh Soal :
Jumlah wisatawan di obyek wisata A setiap hari adalah 25.000 orang sedangkan di
Obyek Wisata B adalah 50.000 orang setiap hari. Jarak antara obyek wisata A
dengan B adalah 30 km, maka lokasi yang baik untuk didirikan fasilitas
penginapan yang dapat melayani kedua tempat tersebut adalah:
Jadi, lokasi ideal dalam penempatan fasilitas penginapan sehingga terjangkau oleh
wisatawan di obyek wisata A maupun B adalah 12,43 km dari obyek wisata A atau
17,57 dari obyek wisata B.
β = e /v
Keterangan :
β = indeks konektivitas
e = jumlah jaringan jalan
v = jumlah kota
Contoh Soal :
Bandingkan indeks konektivitas dua wilayah berikut ini.
Diketahui :
Wilayah A: e = 9, v = 6
Wilayah B: e = 10, v = 7
Kunci Jawaban :
LATIHAN 3
1. Jumlah penduduk kota A sebanyak 10.000 jiwa dan desa E sebanyak 2.500 jiwa.
Jarak antara kota A dengan Desa E adalah 30 km. Akan dibangun rumah sakit
diantara desa dan kota tersebut. Manakah lokasi yang tepat untuk membangun rumah
sakit tersebut?
2. Desa X memiliki sumber bahan baku untuk kegiatan industri gula namun lokasinya
cukup jauh dari pusat kota itu dibangun industri yang berjarak 60 km dari desa X,
dengan penduduk 60.000 jiwa sedang penduduk desa X = 15.000 jiwa. Lokasi
industri sesuai interaksi kota sebaiknya dibangun di mana ?
3. Hitunglah interaksi antara A, B, dan C, apabila diketahui:
Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan pada A = 300.000 jiwa.
Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan pada B = 20.000 jiwa.
Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan pada C = 10.000 jiwa.
Jarak antara wilayah pertumbuhan A dengan wilayah pertumbuhan B yaitu: 5 km.
4. Ada 3 buah wilayah A, B, dan C, dengan data sebagai berikut :
Jumlah penduduk wilayah A = 20.000 jiwa, B = 20.000 jiwa, dan C = 30.000 jiwa.
Jarak antara A ke B = 50 km, dan B ke C = 100 km.
Besar mana kekuatan interaksi antara kota A-B dan B-C ?
5. Tentukan indeks konektivitas sketsa jaringan jalan dan kota di bawah ini.
JAWABAN LATIHAN 3
1. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………........
3. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
4. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
KEGIATAN 1
WILAYAH DAN PEWILAYAHAN
Tujuan
Menjelaskan tentang penggunaan lahan (permukiman, pertanian, pusat pemerintahan,
dll) suatu wilayah dalam bentuk peta.
Alat dan Bahan
Kertas HVS/F4, alat tulis, dan pensil warna
Langkah Kerja
Kegiatan 1
1. Pilih satu desa sesuai tempat tinggal Anda.
2. Carilah data dan informasi terkait penggunaan lahan (permukiman, pertanian, pusat
pemerintahan, dll) di wilayah desa tersebut.
3. Gambar peta sesuai dengan informasi yang Anda dapatkan.
4. Berikan penjelasan terkait peta yang Anda buat.
5. Kumpulkan hasil pekerjaan Anda kepada bapak/ibu guru untuk dinilai.
Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta :
1. Pada Kegiatan 1, bagaimana penggunaan lahan di desa Anda ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. Pada Kegiatan 1, jelaskan faktor apa yang mempengaruhi penggunaan lahan di
desa Anda !
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
SUMBER BELAJAR
1. Yasinto Sindhu P.. 2019. Geografi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
2. https://youtu.be/lXeBgyfeh5g
3. https://youtu.be/5faJghabkNI
4. https://youtu.be/njMt2SFma7U
5. https://youtu.be/w74SEkc_D9A
6. https://youtu.be/kj_NQ90oZU4
7. https://youtu.be/-Ssx3NkzEoQ
REFLEKSI DIRI
1. Untuk membantu Anda menilai diri setelah mempelajari materi dalam bab ini, isilah
tabel berikut dengan tanda centang (√) sesuai dengan keadaan sebenarnya.
No
Kemampuan yang Diharapkan Mampu Belum Mampu
.
Mampu memahami konsep wilayah
1.
dan pewilayahan
Mampu memahami teori keruangan
2.
interaksi wilayah
Mampu memahami penggunaan
3.
lahan suatu wilayah
2. Apakah Anda mampu belajar mandiri di rumah selama pandemi covid-19 ini?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
KRITERIA PENILAIAN
A. Aspek Pengetahuan
Nilai maksimal 100 diambil dari latihan 1, 2, dan 3.
B. Aspek Keterampilan
1. Nilai maksimal 100 diambil dari Kegiatan 1
2. Nilai maksimal 100 diambil dari produk peta dengan kriteria;
- Nilai 95 jika peta tepat/benar (antara judul dengan isi peta sesuai), komponen
peta lengkap, nama daerah benar, dan rapi.
- Nilai 90 jika hanya memenuhi 3 kriteria di atas.
- Nilai 85 jika hanya memenuhi 2 kriteria di atas.
- Nilai 80 jika hanya memenuhi 1 kriteria di atas.
C. Aspek Sikap
1. Sangat Baik jika tepat waktu mengumpulkan tugas, jujur menyampaikan data, dan
mandiri dalam belajar.
2. Baik jika memenuhi dua kriteria di atas.
3. Cukup jika memenuhi satu kriteria di atas.