Indikator :
Merumuskan pengertian konsep pusat pertumbuhan
Menjelaskan faktor pusat pertumbuhan
Menjelaskan pengaruh pusat pertumbuhan
Menjelaskan wilayah pusat pertumbuhan di Indonesia
Menjelaskan teori kutub pertumbuhan dan pertumbuhan wilayah
Mengidentifikasi Wilayah Pusat Pertumbuhan
Menentukan batas wilayah pertumbuhan
Pusat pertumbuhan (growth center) adalah suatu kawasan yang
perkembangannya sangat pesat dan dapat dijadikan pusat
pembangunan yang dapat mempengaruhi daerah-daerah
sekitarnya. Biasanya pusat pertumbuhan identik dengan kota,
karena sebuah kota memiliki berbagai kelebihan dalam bentuk
kelengkapan fasilitas, jumlah penduduk, transportasi, serta
aktivitas ekonomi.
Kota Jakarta sebagai pusat
pertumbuhan di Pulau Jawa
Fisik -SDM (ex: Pengambil Kebijakan)
(topografi, iklim, SDA: tanah, air) -Potensi Ekonomi
-Lokasi
-Faktor Sosial
(pendidikan, kesehatan)
PENGARUH PUSAT PERTUMBUHAN
a. Kualitatif
Suatu wilayah pertumbuhan memiliki ciri-ciri khusus sehingga dapat
dibedakan dengan wilayah pertumbuhan lainnya. Contohnya pada
wilayah perkebunan kelapa sawit dan kopi yang memiliki ciri khas
daerah yang terhampar luas. Di wilayah inti, penduduk menanam kelapa
sawit, dan makin jauh dari wilayah inti, persentase penduduk yang
menanam kelapa sawit pun makin berkurang. Adapun makin jauh dari
wilayah inti keadaan terbalik, di mana penduduk yang menanam kelapa
sawit makin berkurang, dan sebagian besar penduduk menanam pohon
kopi. Dengan demikian, pada dua wilayah tersebut terdapat wilayah
yang tumpang tindih. Untuk itu, dalam penentuan batas wilayah pada
kasus ini dapat dilakukan melalui perkiraan.
b. Kuantitatif
Menentukan batas wilayah pertumbuhan wilayah secara kuantitatif dapat dilakukan
dengan beberapa model sebagai berikut.
1) Model Thiesen
Misalnya diperlukan data jumlah penduduk, curah hujan, dan iklim. Adapun untuk
menentukan batas perwilayahan digunakan stasiun-stasiun pengamat cuaca yang
tersebar di berbagai wilayah sebagai inti (core). Diantara dua stasiun yang
berdekatan dihubungkan garis lurus, kemudian dibuat garis berat. Garis berat ini
merupakan batas antara stasiun dengan lainnya. Jika beberapa stasiun yang
berdekatan dibuat garis sejenis akan terbentuk poligon yang dikenal dengan nama
poligon Thiesen.
2) Model Reilly’s Law
Model ini didasarkan atas jarak jangkau pengaruh suatu pusat kegiatan. Antara dua
pusat pertumbuhan memiliki gaya tarik menarik. Kekuatan daya tarik menarik setiap
pusat akan berpengaruh terhadap jarak jangkau pengaruh pusat pertumbuhan yang
bersangkutan. Dengan rumus: 𝐷𝐴−𝐵=𝑑1+√𝑃𝐵𝑃𝐴
Keterangan:
DA-B = batas terluar pusat pertumbuhan (kegiatan) dihitung dalam
mil/km sepanjang jalan dari A menuju B
PA = jumlah penduduk Kota A
PB = jumlah penduduk Kota B
d = jarak Kota A dan Kota B (dalam mil/km)