Anda di halaman 1dari 4

3.4.

DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA


2. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

1. Jenis-jenis Mobilitas
a. Mobilitas Vertikal
Mobilitas Vertikal adalah semua gerakan penduduk untuk meningkatkan status
sosial. Contohnya: seorang anak petani karena pendidikanya terpenuhi sehingga
menjadi direktur perusahaan, atau seorang buruh pabrik berubah hidupnya
menjadi pedagang.
b. Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal dibagi 2, yaitu
1. Mobilitas tetap/permanen
Mobilitas tetap/permanen disebut juga migrasi, yakni perpindahan penduduk
dari suatu wilayah ke wilayah lainnya dengan maksud untuk menetap di
daerah tujuan. Mobilitas tetap dibedakan menjadi dua yaitu migrasi
internasional dan migrasi nasional/dalam negeri.

2. Mobilitas tidak tetap/nonpermanen


Mobilitas tidak tetap/nonpermanen adalah gerakan penduduk dari suatu
wilayah ke wilayah lainnya dengan tidak ada niat untuk menetap di daerah
tujuan.
Mobilitas penduduk secara tidak permanen ini ada dua jenis.
a) Sirkulasi, yaitu pergerakan ulang-alik manusia, pagi pergi ke kota, sore hari
pulang lagi ke daerah asal di pinggiran kota. Orang yang melakukan sirkulasi
ini disebut sirkuler. Contoh sirkuler adalah para pegawai kantoran atau para
pedagang asongan.
b) Komutasi, yaitu orang yang melakukan perpindahan sementara dari desa ke
kota. Orang yang melakukan perpindahan sementara ini disebut komuter. Para
komuter ini disebut juga penduduk musiman. Mereka pindah ke kota pada saat
musim tanam tiba karena tidak punya aktivitas di sawah. Sedangkan ketika
musim panen tiba, mereka balik lagi ke kampung halamannya masing-masing
untuk melakukan panen.

2. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Mobilitas Penduduk


a. Faktor Non ekonomi
1. Sosial politik, timbul dari keinginan migran terlepas dari kekangan politik
suatu penguasa dan kendala-kendala tradisional yan terkandung dalam
organisasi social yang sebelumnya mengekang mereka.
2. Faktor fisik, termasuk pengaruh iklim dan bencana alam, seperti banjir, gempa
bumi dan kekeringan.
3. Faktor demografi, termasuk penurunan tingkat kematian yangmempercepat
laju pertumbuhan penduduk.
4. Faktor kultural, termasuk pembinaan kelestarian hubungan keluarga besar
yang berada pada tempat tujuan transmigrasi.
5. Faktor komunikasi, termasuk kualitas seluruh sarana transfortasi.
6. Faktor keamanan, migrasi yang terjadi dari akibat adanya gangguan keamanan
seperti peperangan, dan pertikaian antar kelompok.
7. Faktor pendidikan, didorong oleh keinginan melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.

b. Faktor Ekonomi
1) Adanya keinginan untuk merubah kehidupan.
2) Adanya sumber daya yang bisa dieksploitasi.

c. Faktor Sentrifugal dan Sentripetal


Faktor sentrifugal adalah kekuatan yang mendorong penduduk untuk
meninggalkan daerahnya, seperti kurangnya kesempatan kerja di bidang
pertanian, dan non pertanian serta terbatasnya fasilitas pendidikan.
Faktor sentripetal adalah kekuatan yang mengikat penduduk untuk tetap tinggal di
daerahnya. Contohnya: adanya jalinan kekeluargaan antar penduduk desa, adanya
system kegotongroyongan yang kuat serta penduduk terikat dengan tanah
pertaniannya.

d. Faktor Kelancaran Sarana Transfortasi


Kelancaran sarana transfortasi sangat mendorong penduduk melakukan mobilitas.

e. Faktor kesempatan Kerja


Adanya kesempatan kerja disuatu wilayah mendorong orang untuk melakukan
mobilitas. Contohnya: pembangunan industri di suatu wilayah sangat mendorong
penduduk untuk pindah ke lokasi industri tersebut.

3. Upaya Pengendalian Mobilitas Penduduk


Upaya pengendalian mobilitas dalam arti positif, diantaranya:
a. Perlu kerjasama intenasional baik melalui UNHCR/PBB maupun Negara
pengirim dan penerima migrant internasional ked an dari Indonesia sesuai dengan
perjanjian internasional yang telah diterima dan disepakati pemerintah.
b. Pemerataan pembangunan antar wilayah sehingga penduduk tidak terkonsentrasi
pada salah atu wilayah
c. Pembangunan sarana dan prasana trasfortasi di seluruh wilayah Indonesia.
d. Pembangun industri di luar P.Jawa yang mempunyai potensi sumber daya alam.
e. Pemerataan persebaran penduduk melalui kerjasama antar daerah.

4. Tenaga Kerja
1. Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas yang secara aktif
melakukan kegiatan ekonomi. Angkatan kerja terdiri atas penduduk yang sedang
bekerja dan pengangguran terbuka (pernah bekerja dan tidak pernah bekerja).

a) Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja


Berdasarkan data statistik tahun 2010 yang dimaksud dengan penduduk usia
kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas, batas katagori umur
usia kerja adalah 60 tahun.

b) Menghitung Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka

Rumus: Jumlah Angkatan Kerja


TPAK = --------------------------------------------- X 100%
Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
Contoh soal:
Berdasarkan data statistik tahun 2010. Jumlah penduduk usia kerja di
Indonesia sebanyak 169.328.226, Jumlah angkatan kerja sebanyak
113.833.280, berapaTingkat Partisipasi Angkatan Kerja?
Rumus: Jumlah Angkatan Kerja
TPAK = --------------------------------------------- X 100%
Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
113.833.280
TPAK = --------------------- X 100.%
169.328.226
= 67,23 %
Dengan demikian tingkat partisipasi angkatan kerja di Indonesia Pada tahun
2010 sebanyak 67,23%, artinya penduduk yang bekerja dan masih mencari
pekerjaan di Indonesia relatif tinggi.

Rumus : Jumlah Pengangguran Terbuka


TPT = ------------------------------------- X 100%
Jumlah Angkatan Kerja

Contoh Soal:
Berdasarkan data statistik tahun 2010. Jumlah pengangguran terbuka di
Indonesia sebanyak 8.926.617, sedangkan jumlah angkatan kerja sebanyak
113.833.280, berapakah tingkat penganguran terbuka?
Rumus : Jumlah Pengangguran Terbuka
TPT = ------------------------------------- X 100%
Jumlah Angkatan Kerja
8.926.617
TPT = ---------------- X 100 %
113.833.280
= 7,87%
Jadi dapat diketahui bahwa jumlah tingkat pengangguran terbuka di Indonesia
tahun 2010 sebanyak 7,87%

2. Tenaga Kerja di Indonesia


Menurut UU no 13 Tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa, baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Beberapa Permasalahan Tenaga Kerja di Indonesia, diantaranya:


a) Tingginya angka pengangguran
b) Terbatasnya kesempatan kerja
c) Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
d) Dampak krisis ekonomi
e) Rendahnya kualitas angkatan kerja
f) Globalisasi arus barang dan jasa
g) Minimnya perlindungan hukum
h) Upah yang relatif masih rendah

Anda mungkin juga menyukai