Anda di halaman 1dari 24

DINAMIKA DAN

MASALAH
KEPENDUDUKAN
Kuantitas dan Analisis Demografi.
1. Kuantitas Penduduk
a. Komposisi Penduduk Berdasarkan
Umur dan Jenis Kelamin.
Berdasarkan komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin,
ada beberapa konsep dan ukuran
yang bisa kita pelajari antara lain:
1) Sex Ratio (Rasio Jenis Kelamin).
Rumus:

Keterangan:
SR = rasio jenis kelamin.
M = jumlah penduduk laki-laki di suatu daerah pada waktu
tertentu.
F = jumlah penduduk perempuan di suatu daerah pada
waktu tertentu.
K = konstanta, nilainya 100.
Contoh soal:
Pada tahun 2000 di Indonesia jumlah penduduk
laki-laki sebesar 109.613.519, dan jumlah
penduduk perempuan sebesar 108.472.769.
hitung sex ratio penduduk Jawa Barat pada
tahun tersebut!
Jawaban:
2) Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio).
Rumus:

Keterangan:
DR = Angka beban tanggungan
Penduduk tidak produktif = penduduk umur 0-14 tahun
dan 65 tahun ke atas
Penduduk produktif = penduduk umur 15-64 tahun
K = konstanta, nilainya 100
Contoh soal:
Diketahui jumlah Kecamatan Suka Makmur yang
berumur kurang dari 15 tahun sebesar 40. 560 jiwa,
yang berumur antara 15-64 tahun sebesar 53. 370 jiwa,
dan yang berumur 65 tahunke atas sebesar 2.390 jiwa.
Berapa angka beban tanggungan di Kecamatan Suka
Makmur tersebut?
Jawabannya:
b. Pertumbuhan Penduduk
1) Pertumbuhan penduduk alami
Rumus untuk menghitung pertumbuhan
penduduk alami adalah sebagai berikut.
T = (L – M)
Keterangan:
T = pertumbuhan penduduk
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
Contoh soal:
Misalkan pada tahun 2013 angka kelahiran kasar
penduduk di Pulau Jawa sebesar 50.000 jiwa
dan jumlah yang meninggal sebesar 20.000 jiwa.
Berapakah pertumbuhan penduduk alami di
Pulau Jawa?
Jawabannya:
T=L–M
= 50.000 – 20.000 = 30.000
2) Pertumbuhan penduduk total
Berbeda dengan pertumbuhan penduduk alami,
pertumbuhan penduduk total memperhitungkan
jumlah penduduk yang melakukan migrasi (imigrasi
dan emigrasi), dengan rumus sebagai berikut.
Ttotal = (L – M) + (I – E)
Keterangan:
Ttotal= pertumbuhan penduduk total
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = jumlah imigrasi
E = jumlah emigrasi
Contoh soal:
Misalkan jumlah kelahiran kasar penduduk di Pulau
Jawa pada tahun 2011 adalah 50.000 jiwa dan jumlah
kematian kasar sebanyak 20.000 jiwa. Diketahui pula
jumlah penduduk yang melakukan imigrasi sebanyak
15.000 jiwa dan penduduk yang melakukan emigrasi
sebanyak 7.000 jiwa. Hitunglah pertumbuhan
penduduk total di Pulau Jawa pada tahun 2011.
Jawabannya:
Ttotal = (L – M ) + (I – E)
= (50.000 – 20.000) + (15.000 – 7.000)
= 30.000 + 8.000 = 38.000
c. Proyeksi Penduduk
Rumus:
Pn = P0 (1 + r)n
Keterangan:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n.
P0 = jumlah penduduk pada tahun ke-0 atau
tahun tahun dasar.
n = jumlah tahun antara ke-0 hingga ke-n.
r = tingkat pertumbuhan penduduk per tahun
(dalam persen).
Contoh soal:
Misalkan pada tahun 2001 jumlah penduduk Indonesia
tercatat 205 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk
per tahun adalah 1,5%. Berapakah proyeksi penduduk
Inodnesia untuk tahun 2016?
Jawabannya:
Pn= P0(1 + r)n
= 205(1 + 1,5%)15
= 205(1 + 0,015)15
= 205(1,015)15
=205(1,25)
= 256,3
d. Kelahiran (Natalitas).
Terdapat beberapa faktor yang
mendukung kelahiran (pronatalitas) dan
menghambat kelahiran (antinatalitas),
antara lain sebgai berikut:
1) Faktor-faktor pronatalitas
a) kawin usia muda
b) Tingkat kesehatan
c) Anggapan banyak anak banyak rezeki
2)Faktor-faktor antinatalitas
a)Pembatasan nikah.
b)Program Keluarga Berencana.
c)Pembatasan tunjangan anak.
d)Anak merupakan beban.
Pengukuran kelahiran dapat dilakukan melalui beberapa
cara.
1. Angka kelahiran kasar
Rumus:

Keterangan:
B = jumlah anak yang lahir (birth) pada tahun
tertentu
P = jumlah penduduk (population) pada pertengahan
tahun
k = konstanta (1.000)
Contoh soal:
Pada suatu daerah terdapat penduduk sejumlah
25 juta orang dan jumlah bayi yang lahir dalam
setahun sebanyak 500.000 orang. Berapakah
nilai CBR untuk daerah tersebut?
Jawabannya:
2) Angka kelahiran menurut umur
Nilai ASBR dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan:
Bx =jumlah anak yang lahir dari wanita kelompok umur
x.
Px = jumlah wanita pada kelompok umur x.
k = konstanta (1.000)
Contoh soal:
Pada suatu wilayah terdapat 100.000 wanita
yang berumur antara 25-29 tahun, dan jumlah
kelahiran dari wanita dalam kelompok umur
tersebut sebanyak 20.000. berapakah nilai ASBR
wilayah tersebut?
Jawabannya:
e. Kematian (Mortalitas)
1) Faktor-faktor antimortalitas
2) Faktor-faktor promortalitas
Pengukuran tingkat kematian dapat
dilakukan melalui beberapa cara.
1. Angka kematian kasar
Dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
D = jumlah kematian
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k = konstanta (1.000)
Contoh soal:
Jumlah penduduk suatu negara pada pertengahan
tahun adalah 25 juta jiwa. Pada tahun tersebut
terdapat 50.000 orang yang meninggal dunia.
Berapakah tingkat kematian pada negara
tersebut?
Jawabannya:
2. Angka kematian menurut umur
Rumus untuk menghitung angka kematian
menurut umur adalah sebagai berikut.

Keterangan:
Dx = jumlah kematian dalam kelompok umur x
Px = jumlah penduduk pada kelompok umur x
k = konstanta (1.000)
Contoh soal
Pada suatu daerah terdapat penduduk berusia
antara 50-55 tahun sebanyak 1.000.000 orang.
Pada golongan umur tersebut terjadi 10.000
kematian dalam setahun. Berapakah besar ASDR
untuk daerah tersebut?
Jawabannya:

Anda mungkin juga menyukai