Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP DASAR PENYUSUNAN SILABUS

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Drs. Suratno, M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3 :

1. NeriLarasati (A1A119058)
2. FitriHaryani (A1A119057)
3. Nurani Mila Utami (A1A119052)
4. Rolita Paska Ria Siregar (A1A119050)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “KONSEP DASAR PENYUSUNAN SILABUS ” ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah Telaah Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran . Disamping itu, kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah
ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Jambi, 17 Februari 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Silabus ......................................................................................................................... 3
2.2 Manfaat Silabus dan Fungsi Silabus .............................................................................................. 4
2.3 Unit waktu Silabus ........................................................................................................................ 5
2.4 Prinsip Pengembangan Silabus .................................................................................................... 5
2.5 Tahap-tahap Pengembangan Silabus .............................................................................................. 6
2.6 Komponen-komponen Silabus ....................................................................................................... 7
2.7 Langkah Pengembangan Silabus .................................................................................................... 8
2.8 Penanggung Jawab Pengembangan Silabus ............................................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV


Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan,
membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan bahwa Pemerintah dan
Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Dengan lahirnya Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, wewenang Pemerintah Daerah
dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah menjadi semakin besar. Lahirnya kedua undang-
undang tersebut menandai sistem baru dalam penyelenggaraan pendidikan dari sistem yang
cenderung sentralistik menjadi lebih desentralistik.
Peran seorang tenaga pengajar di sekolah tidak hanya memberikan materi terhada
pebelajar (di SD, SLTP, SLTA dan Perguruan tinggi) akan tetapi pebelajar harus memberi
wahana baru dan inovasi kepada pembelajarannya. Pembelajaran harus diposisikan sebagai agen
modernisasi dalam segala bidang, dan harus memiliki visi tentang apa yang diperbuat bagi
pebelajarnya, mengapa dia melakuakan suatu perbuatan dan bagaimana cara dia
melakukannnnya terhadap pembelajarannya itu. Dalam hal ini pengembangan silabus berperan
penting karena merupakan salah satu tahapan kurikulum, khususnya untuk menjawab pertanyaan
“apa yang harus dipelajari?”. Dalam melaksanakan proses pembelajaran tentunya diperlukan
rancangan yang dijadikan sebagai langkah awal untuk memulai sebuah proses pembelajaran.
Rancangan ini diperlukan sebagai penunjuk arah dari proses pembelajaan pada setiap mata
pelajaran. Rancangan tersebut juga berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang
dan kelas tertentu. Rancangan inilah yang disebut sebagai silabus, pada bab ini akan dibahas
tentang silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu silabus?
2. Bagaimana Manfaat Silabus dan Fungsi Silabus?
3. Bagaimana Unit waktu silabus?
4. Apa saja Prinsip Pengembangan Silabus?
5. Bagaimana tahap pengembangan Silabus?
6. Apa saja Komponen silabus ?
7. Bagaimana langkah pengembangan silabus?
8. Apa saja Penanggung Jawab Pengembangan Silabus?

1.3 Manfaat Penulisan


1. Untuk Mengetahui pengertian silabus
2. Untuk Mengetahui Manfaat silabus dan fungsi silabus
3. Untuk Mengetahui unit waktu silabus
4. Untuk Mengetahui prinsip pengembangan silabus
5. Untuk Mengetahui tahap pengembangan silabus
6. Untuk Mengetahui komponen silabus
7. Untuk Mengetahui langkah pengembangan silabus
8. Untuk Mengetahui penanggung jawab pengembangan silabus

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Silabus

Menurut para ahli:


1. Salim, 1987:98

Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi/materi


pembelajaran.

2. Yulaelawati, 2004:123

Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan


pembelajarandan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen
yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.

3. Mulyasa,2010:190

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan
tematertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

Dari beberapa definisi silabus di atas dapat disimpulkan bahwa silabus adalah
seperangkatrencana yang berisi garis besar atau pokok-pokok pembelajaran yang mencakup
standarkompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,
dansumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencangkup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan. Dalam KTSP, silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian hasil belajar.

3
Dengan memperhatikan hakekat silabus diatas, suatu silabus minimal memuat enam
komponen utama, yakni:
(1) standar kompetensi,
(2) kompetensi dasar,
(3) indikator,
(4) materi standar,
(5) standar proses (kegiatan belajar-mengajar), dan
(6) standar penilaian.
Pengembangan terhadap komponen-komponen tersebut merupakan kewenangan mutlak
guru, termasuk pengembangan format silabus, dan penambahan komponen-komponen lain dalam
silabus di luar komponen minimal.Dalam proses pembelajaran silabus merupakan penunjuk arah
dari proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran atau mata kuliah. Sedangkan model silabus
terdiri dari materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator dan seterusnya dapat
ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan, sejauh tidak mengurangi komponen-
komponen dalam silabus.

2.2 Manfaat Silabus dan Fungsi Silabus


A. Manfaat Silabus
Manfaat silabus (Majid, 2011: 40) diuraikan seperti di bawah ini.
1. Pembuatan rencana satuan pembelajaran
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, seperti
pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem
penilaian.
2. Pengelolaan kegiatan pembelajaran
Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan
belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual.
3. Penyediaan sumber belajar
Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana
pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun satu kompetensi dasar
4. Pengembangan sistem penilaian
Silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian, yang dalam
pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian selalu mengacu pada standar
kompetensi, kompetensi dasar dan pembelajaran yang terdapat di dalam silabus.

4
B. Fungsi Silabus
1. Silabus dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan buku siswa. Buku siswa memuat
tentang materi pelajaran, aktivitas peserta didik, dan evaluasi pembelajaran.
2. Silabus menjadi acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran, untuk semua kajian
mata pelajaran, atau pun pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan
penilaian hasil pembelajaran.
3. Hasil pengembangan Silabus dalam bentuk perangkat pembelajaran berfungsi sebagai
alat untuk aktualisasi kurikulum secara operasional pada tingkat satuan pendidikan,
sehingga memudahkan guru melakukan pembelajaran.

2.3 Unit waktu Silabus


1. silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yangdisediakan untuk
mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan ditingkat satuan pendidikan
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan persemester, per
tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
3. implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabussesuai dengan
standar kompetensi dan kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang
tersedia pada struktur kurikulum.

2.4 Prinsip Pengembangan Silabus

Dalam KTSP, pengembangan silabus diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan


pendidikan, khususnya bagi yang sudah mampu melakukannya. Oleh karena itu setiap satuan
pendidikan diberi kebebasan dan keleluasaan dalam mengembangkan silabus sesuai
dengan kondisi kebutuhan masing-masing. Agar pengembangan silabus yang dilakukan oleh
setiap satuan pendidikan tetap berada dalam bingkai pengembangan kurikulum nasional (standar
nasional), maka perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan silabus. Prinsip- prinsip
tersebut adalah:
Pengembangan Silabus hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini.
1) Ilmiah: keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan
dapat dipertangungjawabkan secara keilmuan.
2) Relevan: cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus
sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta
didik.
3) Sistematis: komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.

5
4) Konsisten: ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5) Memadai: cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapain kompetensi dasar.
6) Aktual dan Kontekstual: cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7) Fleksibel: keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik,
pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
Sementara itu, materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah masing-
masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak tercerabut dari lingkungannya.
8) Menyeluruh: komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor).

2.5 Tahap-tahap Pengembangan Silabus


Tahap perencanaan Silabus meliputi 5 tahapan,
Yakni tahap
(a) perencanaan,
(b) pelaksanaan,
(c) perbaikan,
(d) pemantapan, dan
(e) penilaian.
a. Perencanaan: mengumpulkan dan mempersiapkan informasi, berburu referensi yang sesuai
dari berbagai sumber.
b. Pelaksanaan: dalam menyusun silabus harus berpedoman pada Standar Isi dan Kurikulum
(KTSP).
c. Perbaikan: buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Pengkajian dapat melibatkan para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-
metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional
dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.
d. Pemantapan: masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria, rancangan silabus dapat segera
disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
e. Penilaian silabus: penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan
mengunakaan model-model penilaian kurikulum.

6
2.6 Komponen-komponen Silabus
Silabus sekurang-kurangnya memuat komponen-komponen berikut ini.
1) Identitas Silabus
2) Standar Kompetensi
3) Kompetensi Dasar
4) Materi Pokok/Pembelajaran
5) Kegiatan Pembelajaran
6) Indikator
7) Penilaian
8) Alokasi Waktu
9) Sumber Belajar Komponen-komponen silabus di atas, selanjutnya dapat disajikan dalam
contoh format silabus secara horisontal atau vertikal

Contoh Format Silabus


Silabus
Sekolah :
……………………………………………………………
Mata pelajaran :
……………………………………………………………
Kelas/Semester :
……………………………………………………………
Alokasi waktu :
……………………………………………………………
Standar kompetensi :
……………………………………………………………

Materi
Kompetensi Pokok / Kegiatan Alokasi
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Sumber/Rujukan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

7
2.7 Langkah Pengembangan Silabus

1. Mengisi Identitas

Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas/semester, mata pelajaran, dan standar kompetensi.
Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus.

2. Menuliskan Standar Kompetensi


Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran
tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar) Mata Pelajaran.
Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi
mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD;
b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

3. Menuliskan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta
didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang
tercantum dalam Standar Isi.Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun
terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi
Dasar;
b. Keterkaitan antarstandar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran ;
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

4. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran


Dalam mengidentifikasi materi pokok harus dipertimbangkan:
a. Relevansi materi pokok dengan SK dan KD
b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik
c. Kebermanfaatan bagi peserta didik
d. Struktur keilmuan
e. Kedalaman dan keluasan materi
f. Relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan lingkungan
g. Alokasi waktu

8
5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar pengalaman
belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup
yang perlu dikuasai peserta didik.
Kriteria mengembangkan kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.
b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara
utuh.
c. Pengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yan harus dilakukan oleh siswa secara
berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Guru harus selalu berpikir
kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.
e. Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasai untuk
mencapai Kompetensi Dasar.
g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi KD-KD yang
memerlukan prasyarat tertentu.
h. Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran materi
tertentu).
i. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan dan
objek belajar.
j. Pemilihan kegiatan siswa mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
k. Memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri
pengetahuan, di bawah bimbingan guru;
l. Mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemapuan mata pelajaran;
m. Disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar dan sarana yang tersedia
n. Bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan, berpasangan,
kelompok, dan klasikal.
o. Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti: bakat, minat,
kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus
yang dihadapi siswa yang bersangkutan.

9
6. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar dan merupakan sub-kompetensi
dasar. Indikator dirumuskan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan
peserta didik dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur atau dapat diobservasi,
sebagai acuan penilaian. Dengan demikian indikator pencapaian kompetensi mengarah pada
indikator penilaian.

7. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator Di
dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian,
(b) bentuk instrumen, dan (c) contoh instrumen.
Contoh Format Silabus
Silabus
Sekolah :
……………………………………………………………
Mata pelajaran :
……………………………………………………………
Kelas/Semester :
……………………………………………………………
Alokasi waktu :
……………………………………………………………
Standar kompetensi :
……………………………………………………………

Materi
Kompetensi Pokok / Kegiatan Alokasi
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Sumber/Rujukan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

10
2.8 Penanggung Jawab Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus melibatkan berbagai pihak, seperti Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitbang) Depdiknas, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Pusat
Kurikulum (Puskur), Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kota dan Kabupaten, serta
satuan pendidikan yang akan mengimplementasikan kurikulum , sesuai dengan kapasitas dan
proporsinya masing-masing.
1. Balitbang Depdiknas
Peran dan tanggungjawabnya dalam silabus:
a. Mengembangkan model silabus untuk diadopsi oleh satuan pendidikan yang belum
siap mengembangkan KTSP sendiri.
b. Melakukan penelitian berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
KTSP di sekolah.
c. Membuat contoh silabus yang efektif dan efesien, serta mudah diterapkan dalam
pembelajaran.
d. Bersama-sama dngan BSNP, dan Puskur memberikan pelayanan kepada tim
perekayasa kurikulum tingkat provinsi, dan bila dimungkinkan memberikan pelayanan
langsung ke tingkat kabupaten atau kota.

2. BSNP Depdiknas
Peran dan tanggung jawab BSNP dalam pengembangan silabus adalah sebagai berikut:
a. Membuat contoh silabus yang efektif dan efesien, serta mudah diterapkan dalam
pembelajaran di sekolah.
b. Memberikan pelayanan kepada tim perekayasa kurikulum tingkat provinsi dan bila
dimungkinkan memberikan pelayanan langsung ke tingkat kabupaten atau kota.
c. Menyelenggarakan seminar, dan loka karya untuk meningkatkan kualitas
implementasi kurikulum.
d. Menguji kelayakan silabus melalui penilaian ahli, yang melibatkan berbagai ahli, baik
ahli kurikulum, ahli bahasa maupun ahli bidang studi.
e. Melakukan penilaian secara berkala dan berkesinambungan tentang efektifitas
kurikulum secara nasional.

3. Pusat Kurikulum Depdiknas


Peran dan tanggung jawab pusat kurikulum dalam pengembangan silabus adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan masukan kepada BSNP berkaitan dengan contoh atau model silabus
yang dikembangkan.
b. Membantu BSNP dalam mengembangkan contoh silabus yang efektif dan efesien,
serta mudah diterapkan dalam pembelajaran di sekolah.

11
c. Bersama-sama dengan BSNP memberikan pelayanan kepada tim perekayasa
kurikulum tingkat provinsi, dan bila dimungkinkan memberikan pelayanan langsung ke
tingkat kabupaten atau kota.
d. Bersama-sama atau secara terpisah menyelenggarakan seminar, dan loka karya untuk
meningkatkan kualitas implementasi kurikulum.

4. Dinas Pendidikan Provinsi


Peran tanggung jawab Dinas Pendidikan Provinsi dalam pengembangan silabus adlah
sebagai berikut:
a. Menyesuaikan buku teks pembelajaran dengan silabus, baik silabus yang
dikembangkan oleh diknas maupun yang dikembangkan oleh satuan pendidikan.
b. Membuat contoh silabus yang efektif dan efesien, dan sesuai dengan kondisi daerah
provinsi, serta mudah diterapkan dalam pembelajaran di sekolah.
c. Memberikan kemudahan dalam pembentukkan tim pengembangan silabus tingkat
kabupaten atau kota, melalui pembinaan, penataran, dan pelatihan.
d. Memberikan dukungan sumber-sumber daya pendidikan untuk kepentingan
penyusunan silabus.
e. Mengupayakan dana secara rutin untuk kepentingan pengembangan kurikulum,
khususnya dalam pengembangan silabus; termasuk penilaian dan monitoring.
f. Memantau penyusunan silabus dan implementasi kurikulum secara keseluruhan pada
tingkat kabupaten dan kota.
g. Menyelenggarakan pelatihan, dan loka karya untuk meningkatkan kualitas
implementasi kurikulum pasa tingkat kabupaten dan kota.
h. Memberikan layanan operasional implementasi kurikulum, dan penyusunan silabus
bagi seluruh kabupaten dan kota.

5. Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota


Peran dan tanggung jawab Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota dalam pengembangan
silabus adalah sebagai berikut.
a. Membentuk tim pengembang silabus tingkat kabupaten/ Kota dan mengembangkan
silabus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah. Ini dapet dilakukan dalam kelompok
kerja guru (KKG), atau musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) kabupaten/ kota.
b. Mengembangkan rambu-rambu pengembangan silabus yang sesuai dengan kebutuhan
daerah yang bersangkutan, sebagai pedoman tim pengembang silabus, dan bagi sekolah
yang mampu mengembangkannya sendiri.
c. Memberikan kemudahan bagi sekolah yang mampu mengembangkan silabus sendiri.
d. Mengkaji kelayakan silabus yang dibuat oleh sekolah-sekolah yang memiliki
kemampuan untuk mengembangkannya.

12
e. Memberikan dukungan sumber-sumber daya pendidikan untuk kepentingan
penyusunan silabus.
f. Mendistribusikan silabus untuk diimplementasikan oleh setiap sekolah.
g. Melakukan supervisi, penilaian, dan monitoring terhadap implementasi kurikulum,
khususnya yang berkaitan dengan kesesuaian silabus.

6. Sekolah
Peran dan tanggung jawab sekolah dalam pengembangan silabus adalah sebagai berikut.
a. Berkolaborasi dengan sekolah lain untuk membentuk tim pengembang silabus tingkat
kecamatan dan mengembangkan silabus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah. Ini
dapat dilakukan dalam kelompok kerja guru (KKG), atau musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP) kecamatan.
b. Membentuk tim pengembang silabus kurikulum tingkat sekolah bagi yang mampu
melakukannya.
c. Mengembangkan silabus sendiri bagi yang mampu dan memenuhi kriteria untuk
melakukannya.
d. Mengidentifikasi kompetensi sesuai dengan perkembangan peserta didik dan
kebutuhan daerah yang perlu dikembangkan dalam silabus.
e. Memohon bantuan dinas kabupaten dan kota dalam proses penyusunan silabus.
f. Menguji kelayakan silabus yang diimpementasikan di sekolahnya, melalui analisis
kualitas isi, analisis kompetensi dalam kaitannya dengan peningkatan prestasi belajar
peserta didik.
g. Memberikan masukan kepada dinas pendidikan kabupaten dan kota, dinas pendidikan
provinsi, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dan pusat kurikulum departemen
pendidikan nasional, berkaitan dengan efektifitas dan efesiensi silabus, berdasarkan kondisi
aktual di lapangan.
h. Menerapkan silabus (melaksanakan pembelajaran) sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan sekolah, baik buatan sendiri maupun yang disusun oleh sekolah lain.
i. Memperbaiki, dan meningkatkan kualitas silabus dan kualitas pembelajaran secara
terus menerus dan berkesinambungan.

7. Kelas/guru
Peran dan tanggung jawab kelas/guru dalam pengembangan silabus adalah sebagai berikut.
a. Menganalisis Rancangan Kompetensi dan Indikator Kompetensi, serta Materi Standar.
b. Menyusun Rencan Pelaksanaan Pembelajaran
c. Mengembangkan Strategi Pembelajaran
d. Mengembangkan Media dan Metode Pembelajaran

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Dalam KTSP, silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian hasil belajar.
Agar pengembangan silabus yang dilakukan oleh setiap satuan pendidikan tetap berada
dalam bingkai pengembangan kurikulum nasional, maka perlu memperhatikan prinsip-prinsip
pengembangan silabus diantaranya adalah: ilmiah, relevan, fleksibel, kontinuitas, konsisten,
memadai, aktual dan kontekstual, efektif dan efisien.

14
DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul. (2011). Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru).


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Permendiknas 22, 2$ dan 28 #ahun 2"";
Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
https://www.ridlwan.com/2016/10/makalah-langkah-langkah-pengembangan.html
https://www.academia.edu/8801400/2_1_PENGERTIAN_SILABUS_Menurut_para_ahli
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/1966062
91991031-DENNY_ISKANDAR/SILABUS_DAN_RPP_SMP.pdf
https://www.academia.edu/7308448/Makalah_pengembangan_silabus_dan_rpp
https://holiqs.blogspot.com/2014/12/makalah-penyusunan-dan-pengembangan.html
https://dianrizkitasari.wordpress.com/2014/05/05/makalah-silabus/

15

Anda mungkin juga menyukai