Anda di halaman 1dari 1

Sugrining puji kalih syukur urang sanggakeun ka Gusti nu Agung, anu parantos maparin

taofik sareng hidayah ka urang sadaya, maparin nikmat alit ni’mat ageung nu taya kendatna dugi ka
urang tiasa riung kempel di ieu tempat teu aya sanés anging ku kudrat sareng irodat ti manten-Na.

Bapa miwah Ibu girang pangajén nu ku sim kuring dipihormat,

Bapa pupuhu panata calagara katut réngrenganana anu ku sim kuring dipihormat,

Bapa miwah Ibu guru pangaping anu ku sim kuring dipihormat,

Ogé teu hilap ka sadaya réréncangan para pamilon anu sami hadir anu ku sim kuring

dipikaasih tur dipikahéman.

Dina ieu kasempetan, sim kuring badé ngadugikeun biantara anu ngabantun téma

“Stop Bullying” dina raraga Hari Bullying Sedunia.

Para hadirin yang terhormat,

Kalimat “Bullying” tentu bukanlah hal yang asing bagi kita. Terlebih lagi, semakin maraknya
kasus-kasus pembullyan di berbagai kalangan masyarakat, khususnya pelajar. Hal tersebut dapat kita
buktikan melalui Data hasil riset Programme for International Students Assessment (PISA) 2018
menunjukkan murid yang mengaku pernah mengalami perundungan (bullying) di Indonesia
sebanyak 41,1% dan Indonesia menjadi negara dengan kasus pembullyan murid nomor lima di
dunia. Hal tersebut tentu mengkhawatirkan kita, mengingat kasus bullying di zaman sekarang telah
berkembang melalui media social (Cyber Bullying). Bukti dari kasus Cyber Bullying adalah Yoga
Cahyadi, pria asal Yogyakarta yang diduga nekat melakukan aksi bunuh diri dengan menabrakkan
dirinya di kereta api yang tengah melintas. Dilansir oleh CNN Indonesia (10/09/2014) Yoga diduga
mengakhiri hidupnya, setelah depresi akibat tekanan dan hujatan di sosial medianya akibat gagalnya
acara hiburan Lockstock Fest.

Para hadirin yang saya banggakan

Melalui data yang telah saya sebutkan. Apa kita ingin Indonesia memiliki situasi yg seperti
itu? Tentu tidak ingin bukan, maka dari itu kita perlu berpartisipasi untuk menghentikan dengan
sosialisasi mengenai bullying di mana pun dan kapan pun, melaporkan kasus bullying kepada pihak
yang bersangkutan, dan turut memberikan semangat kepada korban bullying.

Para hadirin yang terhormat,

Meskipun demikian, ada pepatah yang mengatakan “Lebih baik mencegah daripada
mengobati”. Pepatah tersebut juga berlaku bagi kasus bullying. Alangkah lebih baik bagi kita untuk
mencegah hal tersebut di mulai dari diri sendiri dengan tidak ikut-ikutan membully orang lain dan
turut menegakkan perdamaian bagi seluruh manusia.

Stop Bullying, demi kententraman negeri!

Anda mungkin juga menyukai