Anda di halaman 1dari 3

UNSUR KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Ciri bahasa Teks Laporan Hasil Observasi adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan nomina atau kata benda untuk menginformasikan benda/sesuatu yang


diamati, contoh wayang, budaya, pertunjukan dll
2. Menggunakan kata sifat ataaau keadaan contoh tersohor, terbaru, pipih dll
3. Menggunakan kata kerja aksi untuk menjelaskan perilaku contoh mengurusi, membagi,
menetapkan dll
4. Menggunakan istilah=istilah contoh wayang kulit, wayang purwa, wayang suket dll
5. Menggunakan kata konkret sesuai fakta
Contoh : UNESCO pada 7 November menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan
boneka tersohor dari Indonesia
6. Menggunakan kalimat definisi
Contoh Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya
asli Indonesia
7. Menggunakan kalimat rincian (Deskripsi)
Contoh : Wayang orang yang terkenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan
yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng.

B.KATA NOMINA dan FRASA NOMINA, KATA VERBA dan FRASA VERBA

KATA dan FRASA

Perhatikan contoh kalimat :- Saya makan nasi ( 3 kata, tidak ada frasa)

S P O

Jika kalimat tersebut ditambah kata : Adik saya sedang makan nasi goreng(6 kata, 3 frasa)

Adik saya =Subjek(frasa), sedang makan= predikat(frasa), nasi goreng = objek(frasa)

Masing-masing fungsi S,P, atau O terdiri lebih dari 1 kata. Jadi yang disebut frasa adalah 2kata
atau lebih yang menduduki satu fungsi Contoh frasa yang tiga kata : nasi goreng pedas)

Lalu apa yang dimaksud FRASA NOMINA FRASA VERBA?

Nomina dan Verba adalah pembagian jenis kata. Nomina dalah jenis kata benda dan verba
adalah jenis kata kerja. Jadi FRASA NOMINA adalah frasa yang intinya berjenis kata BENDA,
kalau FRASA VERBA adalah frasa yang intinya berjenis kata KERJA.
Contoh Kata nomina : wayang, seni, warisan, lembaga

Contoh Frasa Nomina : Wayang kulit, wayang wong, wayang golek, wayang suket, seni
pertunjukan,warisan budaya, lembaga yang mengurusi kebudayaan

Contoh kata verba : ditetapkan, membagi,digunakan

Contoh frasa verba : telah ditetapkan, sudah membagi, juga banyak digunakan

C.AFIKSASI

Afiksasi adalah proses melekatnya Afiks ( Imbuhan : awalan, sisipan, akhiran,gabungan awalan
dan akhiran) ke kata dasar. Kata dasar yang telah mendapatkan imbuhan (afiks) disebut kata
berimbuhan.

D. KALIMAT SIMPLEKS dan KALIMAT KOMPLEKS

KALIMAT SIMPLEKS adalah kalimat yang hanya memiliki satu klausa. Klausa adalah konstruksi
sintaksis ( susunan kalimat ) yang hanya terdiri dari satu Subjek dan satu Predikat.

Contoh kalimat simpleks :

1.Cuaca cerah pagi ini ( Cuaca=S, Cerah =P, pagi ini=K waktu)

2. Mereka bekerja dengan giat ( Mereka=S, bekerja=P, dengan giat=K)

3. Siang hari mereka bekerja dengan giat di kebun (Siang hari=K Waktu, mereka=S, bekerja=P,
dengan giat= Ket cara, di kebun=K tempat)

KALIMAT KOMPLEKS atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua klausa atau
lebih.

Kalimat kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau kalimat majemuk
setara dan kalimat kompleks atau kalimat mejemuk bertingkat.

Kalimat majemuk setara memiliki klausa yang sejajar atau setara, sedangkan kalimat majemuk
bertingkat memiliki klausa ganda yang tidak sama atau berada dibawah fungsi utama suatu
kalimat. Fungsi utama dalam kalimat majemuk disebut klausa atasan(induk kalimat),
sedangkan fungsi yang mengikuti konjungsi subordinatif disebut klausa bawahan(anak
kalimat).

Kalimat majemuk setara ditandai dengan penggunaan konjungsi koordinatif(setara), sedangkan


kalimat majemuk bertingkat ditandai dengan penggunaan konjungsi subordinatif (bertingkat).

Konjungsi koordinatif (setara) adalah konjungsi yang menyatakan:


1. Penjumlahan, contoh dan, lagi, dengan, bahkan dll
2. Pertentangan, contoh namun, tetapi, akan tetapi, sedangkan dll
3. Pilihan contoh atau

Konjungsi Subordinatif (bertingkat) adalah konjungsi SELAIN yang ketiga jenis di atas. Contoh
yang termasuk konjungsi jenis ini adalah konjungsi yang menyatakan:

1. Waktu contoh ketika, saat, dll


2. Tujuan contoh untuk, bagi dll
3. Sebab, contoh sebab, karena, oleh karena dll
4. Akibat, contoh sehingga, akibatnya, dll
5. Penjelas, contoh bahwa
6. Perbandingan, contoh daripada

Contoh kalimat kompleks setara :

1. Mereka memasang bendera merah putih, umbul-umbul dan lampu hias.


- Mereka memasang bendera merah putih = klausa atasan ( induk kalimat)
- Mereka memasang umbul-umbul = klausa atasan ( induk kalimat)
- Mereka memasang lampu hias = klausa atasan (induk kalimat)
Kedudukan ketiga klausa dalam kalimat di atas sama, klausa atasan semua, makanya
disebut SETARA

2. Ia ingin melanjutkan kuliah di ITS namun nilainya tidak memenuhi syarat


3. Mereka harus bertahan atau pergi ke daerah lain.

Contoh kalimat kompleks bertingkat:

1. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan


ajaran kehidupan kepada manusia.
- Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan = klausa atasan ( induk kalimat)
- Karena isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia = klausa
bawahan ( anak kalimat)
Karena tergolong konjungsi subordinatif
2. Wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil
dengan warna-warni penuh.

*** SELAMAT BELAJAR,KALAU ADA YANG BELUM MENGERTI TANYAKAN KE BU KUS YAA..***

Anda mungkin juga menyukai