4. Bahasa Evaluatif
Digunakan untuk mengkaji argumen dan bukti pendukung.
Contoh : berpikiran sempit, mengancam, sangat jelas, menguntungkan,
diharapkan, lebih mudah.
Contoh kalimat :
1. Daur ulang diharapkan menjadi solusi dalam pengolahan sampah.
2. Daur ulang juga menguntungkan dari segi ekonomi.
5. Modalitas
Kata-kata yang menyatakan kepastian atau kemungkinan.
Contoh : dapat, akan, mesti, seharusnya, selalu, hamper, umumnya, tentu, pasti, harus.
Contoh :
1. Pengolahan sampah yang benar dapat menyelamatkan lingkungan.
2. Biopori seharusnya dapat menjadi solusi mengatasi banjir.
6. Konjungsi
Berfungsi untuk :
a. menghubungkan dua kata, frasa, klausa, kalimat.
b. menghubungkan antarkalimat dalam paragraf.
Contoh : seperti, dan, atau, tetapi, agar, oleh karena itu
Contoh :
1. Daur ulang memiliki nilai ekonomis dan dapat menyelamatkan lingkungan.
2. Sangat sulit membuat orang agar mau peduli dengan lingkungannya.
** Silakan dicatat pembagian konjungsi yang ada di buku paket hal. 133
7. Kohesi
Kohesi merupakan perpautan dalam suatu wacana. Artinya, unsur-unsur wacana ( kata
atau kalimat) yangdigunakan untuk menyusun suatu wacana memiliki keterkaitan
secara padu dan utuh.
Contoh :
Ayah pergi ke pasar membeli ikan. Beliau naik motor kesayangannya pergi ke pasar.
8. Koherensi
Koherensi merupakan kepaduan makna dalam suatu wacana. Artinya, unsur-unsur
wacana ( kata atau kalimat ) yang digunakan untuk menyusun suatu wacana memiliki
keterkaitan makna, selain keterkaitan bentuk.
Contoh :
Pak Ali pergi ke Pasar Baru naik bis Metromini. Beliau membeli sepatu baru, karena ada
pajak impor, maka harga sepatu buatan dalam negeri juga ikut naik. Sepatu yang dibeli
Pak Ali itu harganya seratus ribu.
Wacana atau teks yang baik memiliki perpautan bentuk ( kohesi ) dan perpautan
makna ( koherensi )
Menyusun Teks Diskusi
**Tugas dikerjakan di kertas folio bergaris dan dikumpulkan pada saat Pertemuan Tatap
Muka !