Anda di halaman 1dari 14

BAHASA INDONESIA

TEKS REKAMAN PERCOBAAN

MTs Negeri 08 Banyuwangi

Tahun ajaran 2017/2018

Di susun oleh :

NURUL ALFIAH ( 28 )

IX G

Page 1
KATA PENGANTAR

Segala puja bagi Allah yang Maha PengasiH lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan
karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk “Pengertian Majas dan
macam-macam Majas” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang diampu oleh Ibu Nurul Khoiriyah

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, saya menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga saya
secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.

Banyuwangi, 10 Febuari 2018

Nurul Alfiah

Page 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................

1.3 Tujuan Analisis ............................................................................

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................

BAB III HASIL ANALISIS ............................................................................

BAB IV PENUTUP ............................................................................

4.1 Kesimpulan dan saran ............................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

Page 3
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Majas atau disebut dengan gaya bahasa, seringkali siswa tidak mengerti apa itu majas.
Kali ini saya membuat teks rekaman percobaan yang berjudul “Pengertian Majas beserta jenis-
jenis Majas”. Dengan tujuan agar siswa ataupun pembaca lebih paham tentang majas.

Majas biasanya terdapat dalam sebuah karya tulis agar karya tulis tersebut semakin
hidup. Dalam artian karya tulis agar dapat menarik perhatian pembaca.

1.2 Rumusan masalah

Masalah yang akan dibahas dalam kegiatan analisa sebagai berikut:

1. Apa pengertian majas?


2. Sebutkan jenis-jenis majas! jelaskan!
3. Apa saja yang tergolong majas perbandingan, sindiran, penegasan, dan
pertentangan? jelaskan dan berikan contohnya!

1.3 Tujuan analisis

Page 4
Tujuan kegiatan analisa “Majas” :

1. Kita bisa mengetahui bagaimana penggunaan Majas


2. Kita dapat mengetahui apa itu Majas beserta macam-macam Majas
3. Kita bisa mengetahui contoh Majas

Page 5
BAB II LANDASAN TEORI

1. Pengertian majas
Majas atau gaya bahasa yaitu pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam
tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya
sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan
cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun
tertulis.
2. Jenis-jenis majas
a. Majas perbandingan
Majas perbandingan merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk
menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek lain melalui
proses penyamaan, pelebihan, ataupun penggantian
b. Majas sindiran
Majas sindiran merupakan kata-kata kias yang memang tujuannya untuk
menyindir seseorang ataupun perilaku dan kondis
c. Majas penegasan
Majas penegasan merupakan jenis gaya bahasa yang bertujuan meningkatkan
pengaruh kepada pembacanya agar menyetujui sebuah ujaran ataupun kejadian.
d. Majas pertentangan
Majas pertentangan merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kias
yang bertentangan dengan maksud asli yang penulis curahkan dalam kalimat
tersebut
3. Majas perbandingan
a) Personifikasi
Gaya bahasa ini seakan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap
layaknya manusia.
Contoh Majas:
Daun kelapa tersebut seakan melambai kepadaku dan mengajakku untuk segera
bermain di pantai.

b) Metafora

Page 6
meletakkan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin
disampaikan dalam bentuk ungkapan.
Contoh:
Pegawai tersebut merupakan tangan kanan dari komisaris perusahaan tersebut.
Tangan kanan merupakan ungkapan bagi orang yang setia dan dipercaya.

c) Asosiasi
membandingkan dua objek yang berbeda, namun dianggap sama dengan
pemberian kata sambung bagaikan, bak, ataupun seperti.
Contoh:
Kakak beradik itu bagaikan pinang dibelah dua. Artinya, keduanya memiliki
wajah yang sangat mirip.

d) Hiperbola
mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan, bahkan hampir tidak masuk
akal.
Contoh:
Orang tuanya memeras keringat agar anak tersebut dapat terus bersekolah.
Memeras keringat artinya bekerja dengan keras.

e) Eufemisme
Gaya bahasa yang mengganti kata-kata yang dianggap kurang baik dengan
padanan yang lebih halus.
Contoh:
Tiap universitas dan perusahaan sekarang diwajibkan menerima difabel.
Difabel menggantikan frasa “orang cacat”.

f) Metonimia
menyandingkan merek atau istilah sesuatu untuk merujuk pada pada benda
umum.
Contoh:
Supaya haus cepat hilang, lebih baik minum Aqua. Aqua di sini merujuk pada
air mineral.
g) Simile
Page 7
Hampir sama dengan asosiasi yang menggunakan kata hubungan bak, bagaikan,
ataupun seperti; hanya saja simile bukan membandingkan dua objek yang
berbeda, melainkan menyandingkan sebuah kegiatan dengan ungkapan.
Contoh:
Kelakuannya bagaikan anak ayam kehilangan induknya.

h) Alegori
Menyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan.
Contoh:
Suami adalah nakhoda dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Nakhoda
yang dimaksud berarti pemimpin keluarga.

i) Sinekdok
Gaya bahasa terbagi menjadi dua bagian, yaitu sinekdok pars pro toto dan
sinekdok totem pro parte. Sinekdok pars pro toto merupakan gaya bahasa yang
menyebutkan sebagian unsur untuk menampilkan keseluruhan sebuah benda.
Sementara itu, sinekdok totem pro parte adalah kebalikannya, yakni gaya
bahasa yang menampilkan keseluruhan untuk merujuk pada sebagian benda
atau situasi.
Contoh:
Pars pro Toto: Hingga bel berbunyi, batang hidung Reni belum juga kelihatan.
Totem pro Parte: Indonesia berhasil menjuarai All England hingga delapan kali
berturut-turut.

j) Simbolik
Gaya bahasa yang membandingkan manusia dengan sikap makhluk hidup
lainnya dalam ungkapan.
Contoh:
Perempuan itu memang jinak-jinak merpati.

4. Majas sindiran
a) Ironi
menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan fakta yang ada.
Contoh:
Page 8
Rapi sekali kamarmu sampai sulit untuk mencari bagian kasur yang bisa
ditiduri.

b) Sinisme
menyampaikan sindiran secara langsung.
Contoh:
Suaramu keras sekali sampai telingaku berdenging dan sakit.

c) Sarkasme
menyampaikan sindiran secara kasar.
Contoh:
Kamu hanya sampah masyarakat tahu!

5. Majas penegasan
a) Pleonasme
menggunakan kata-kata yang bermakna sama sehingga terkesan tidak efektif,
namun memang sengaja untuk menegaskan suatu hal.
Contoh:
Ia masuk ke dalam ruangan tersebut dengan wajah semringah.

b) Repetisi
Gaya bahasa ini mengulang kata-kata dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Dia pelakunya, dia pencurinya, dia yang mengambil kalungku.

c) Retorika
memberikan penegasan dalam bentuk kalimat tanya yang tidak perlu dijawab.
Contoh:
Kapan pernah terjadi harga barang kebutuhan pokok turun pada saat menjelang
hari raya?

d) Klimaks
mengurutkan sesuatu dari tingkatan rendah ke tinggi.
Contoh:
Page 9
Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga orang tua seharusnya memiliki
asuransi kesehatan.

e) Antiklimaks
Berkebalikan dengan klimaks, gaya bahasa untuk antiklimaks menegaskan
sesuatu dengan mengurutkan suatu tingkatan dari tinggi ke rendah.
Contoh:
Masyarakat perkotaan, perdesaan, hingga yang tinggi di dusun seharusnya sadar
akan kearifan lokalnya masing-masing.

f) Pararelisme
Gaya bahasa ini biasa terdapat dalam puisi, yakni mengulang-ulang sebuah kata
dalam berbagai definisi yang berbeda. Jika pengulangannya ada di awal, disebut
sebagai anafora. Namun, jika kata yang diulang ada di bagian akhir kalimat,
disebut sebagai epifora.
Contoh majas:
Kasih itu sabar.
Kasih itu lemah lembut.
Kasih itu memaafkan.

g) Tautologi
menggunakan kata-kata bersinonim untuk menegaskan sebuah kondisi atau
ujaran
Contoh:
Hidup akan terasa tenteram, damai, dan bahagia jika semua anggota keluarga
saling menyayangi.

6. Majas pertentangan
a) Litotes
Berkebalikan dengan hiperbola yang lebih ke arah perbandingan, litotes
merupakan ungkapan untuk merendahkan diri, meskipun kenyataan yang
sebenarnya adalah yang sebaliknya.
Contoh:
Selamat datang ke gubuk kami ini. Gubuk memiliki artian sebagai rumah.
P a g e 10
b) Paradoks
membandingkan situasi asli atau fakta dengan situasi yang berkebalikannya.

Contoh:
Di tengah ramainya pesta tahun baru, aku merasa kesepian.

c) Antitetis
memadukan pasangan kata yang artinya bertentangan.
Contoh:
Film tersebut disukai oleh tua-muda.

d) Kontradiksi Interminis
Gaya bahasa yang menyangkal ujaran yang telah dipaparkan sebelumnya.
Biasanya diikuti dengan konjungsi, seperti kecuali atau hanya saja.
Contoh:
Semua masyarakat semakin sejahtera, kecuali mereka yang berada di
perbatasan.

P a g e 11
BAB III HASIL ANALISIS

NO NAMA MAJAS JENIS MAJAS

Personifikasi
Metafora
Asiosiasi
hiperbola
1 Majas perbandingan Eufemisme
Metonimia
Simile
Alegori
sinekdok
Ironi
2 Majas sindiran Sinisme
Sarkasme
Pleonasme
Repetisi
Retorika
3 Majas penegasan Klimaks
Antiklimaks
Pararelisme
Tautologi
Litotes
paradoks
4 Majas pertentangan
Antitetis
Kontradiksi Interminis

Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui macam-macam majas beserta jenis-jenis majas
perbandingan, sindiran, penegasan, dan pertentangan. Kita tidak akan bingung intuk
membedakan majas-majas dalam tata bahasa Indonesia.

P a g e 12
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Majas merupakan gaya bahasa yang ada
pada suatu karya ilmiah. Majas memiliki banyak jenisnya, yaitu Majas personifkasi,
Majas pertentangan, Majas sindiran, dan Majas penegasan. Dari jenis-jenis majas juga
terbagi beberapa macam. Begitu juga contoh-contoh majas. Sehingga kita bisa
mengetahui tentang majas.
B. SARAN
Majas merupakan bahasa yang kias sebagaimana telah banyak diketahui penggunanya.
Majas merupakan gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisanyang dipakai dalam
suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran dari pengarang.
Jadi, selain untuk mewakili suatu ungkapan perasaan,selebihnya kita juga perlu
mengetahui dan memahami betul apa itu majas danmakna majas itu sendiri. Oleh
karena itu majas perlu juga dipelajari lebih lanjutdan dipahami sebelum
menggunakannya ke dalam gaya bahasa suatu kalimat, baik itu ke dalam karya sastra,
novel, puisi atau pantun.

P a g e 13
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Sri. S.S. 2006.Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA. Klaten:Viva


Pakarindo

Parera, J.D. 1998/1999.Pintar Berbahasa Indonesia. Gunung Sahari Raya: PT.Balai Pustaka

Poerdamarwinta.W.J.S. 1976.Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta : PN.Balai Pustaka

Tarigan, Henry Guntur. 1995.Pengajaran Semantik.Bandung : Penerbit Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. 1993.Pengajaran Kosakata.Bandung : Penerbit Angkasa.Setyana,


dkk. 1999.

Buku Pintar Bahasa dan Sastra Indonesia

. Semarang: AnekaIlmu.Sumber lain :Fie, Ellud. 2013. (Online)

http://elludfie.blogspot.com/2013/03/mkalah-tentang-majas.html.

Diakses pada tanggal 12 Oktober 2014.Komunitas Penulis Fiksi Sastra. 2014. (Online)

http://www.rumpunnektar.com/2013/11/jenis-jenis-majas.html.

Diakses padatanggal 12 Oktober 2014.Mulanovic. 2013. (Online)

http://mulanovich.blogspot.com/2013/01/kumpulan-majas-gaya-bahasa-
beserta.html#axzz3FwCdnMCD.

Diakses pada tanggal 12Oktober 2014.Widjanarko, Titiek. 2009. (Online)

http://titiekindonesia.blogspot.com/2009/04/majas-dan-peribahasa.html.

Diakses pada tanggal 12 Oktober 2014.

P a g e 14

Anda mungkin juga menyukai