Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT.  Shalawat dan salam selalu tercurahkan


kepada Rasulullah SAW.  Berkat limpahan dan rahmat – Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata pelajaran
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Majas
Pertentangan, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para Siswa MA
SYARIKAT ISLAM. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Untuk itu,  kepada  Guru Mata pelajaran kami meminta
masukanya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan dating
dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Penyusun

MAKALAH MAJAS PERTENTANGAN i


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1. Pengertian Majas...........................................................................................3
2.2. Majas Pertentangan.......................................................................................3
2.2.1. Hiperbola..............................................................................................3
2.2.2. Litotes...................................................................................................4
2.2.3. Ironi......................................................................................................4
2.2.4. Oksimoron............................................................................................5
2.2.5. Paronomasia..........................................................................................5
2.2.6. Paralipsis...............................................................................................6
2.2.7 Zeugma..................................................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................7
3.1. Simpulan........................................................................................................7
3.2. Saran..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

MAKALAH MAJAS PERTENTANGAN ii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Majas merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara


dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan pembaca. Kata
retorik berasal dari bahasa yunani rhetor yang berarti orator atau ahli pidato.
Pada masa yunani kuno, retorik memang merupakan bagian penting dari suatu
pendidikan dan oleh karna itu aneka ragam majas sangat penting serta harus
dikuasai benar-benar oleh orang-orang yunani dan romawi yang telah memberi
nama bagi aneka seni persuasi ini.
Majas, kiasan atau “figure of speech” adalah bahasa kias, bahasa indah yang
dipergunakan untuk meninggikan serta meningkatkan efek dengan jalan
memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan
benda atau hal lain yang lebih umum. Pendek kata, penggunaan majas tertentu
dapat merubah serta menimbulkan nilai rasa atau konotasi tertentu.
Dalam mengungkapkan kata yang berhubungan dengan majas, tidak
sembarang kita mengucap, namun setiap apa yang ingin kita ucapkan, memiliki
maksud tersendiri, karna didalam majas itu sendiri terdapat banyak macam-
macamnya. Hal inilah yang mendasari kami untuk menyusun sebuah makalah
yang berjudul “Majas Perulangan Beserta Contohnya”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan


masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan majas?
2. Apa saja pengelompokan majas?
3. Pengertian majas pertentangan ?
4. Bagaimana contoh-contoh kalimat majas pertentangan?

MAKALAH MAJAS PERTENTANGAN 1


1.3. Tujuan Penulisan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini di susun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Pengertian Majas/Gaya Bahasa
2. Pengelompokan Majas/Gaya Bahasa
3. Definisi majas pertentangan
4. Contoh-contoh kalimat majas pertentangan

MAKALAH MAJAS PERTENTANGAN 2


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Majas

Majas adalah bahasa kiasan atau gaya bahasa yang penggunaanya bertujuan
membentuk kesan imajinatif bagi yang mendengar sehingga menimbulkan efek-
efek tertentu.
Majas adalah sebuah karya sastra yang memiliki nilai tinggi. Majas biasanya
mengambarkan sesuatu yang datang dari sebuah refleksi seseorang yang memiliki
pemikiran yang mendalam terhadap sebuah keadaan.
Untuk lebih mengetahui apa dan bagaimana itu majas, maka pada tulisan
berikut kami akan membagi informasi tentang macam-macam jenis majas berserta
contoh, berikut informasinya :
Secara umum, majas terjadi dari 4 jenis majas yaitu majas perbandingan,
majas pertentangan, majas sindiran/ tautan, majas penegasan / perulangan, yang
masing-masing jenis majas tersebut juga memiliki sub bagian masing-masing.
Namun dalam makalah ini penulis membahas tentang majas perulangan beserta
contohnya.

2.2. Majas Pertentangan

Majas pertentangan dibagi menjadi tujuh jenis yaitu :

2.2.1. Hiperbola

Kata Hiperbola berasal dari bahasa Yunani yang berarti


pemborosan,berlebihan, dan diturunkan dari hyper ‘melebihi’ +
ballein’melemparkan’. Dengan kata lain, menurut Moeliono (dalam
Tarigan, 1986 : 130) menyatakan ’’hiperbola ialah ungkapan yang melebih-
lebihkan apa yang sebernarnya dimaksudkan: jumlahnya, ukurannya, atau
sifat-sifatnya.”

MAKALAH MAJAS PERTENTANGAN 3


Contoh majas hiperbola diantaranya:

a. Kami terkejut setengah mati melihat penampilan yang menegakkan bulu


roma dan menghentikan detak jantung seperti itu; namun demikian hal itu
merupakan sejuta kenangan indah begitu yang tidak dapat dibeli dengan
uang berjuta-juta dan intan berbutir-butir.
b. Siapa yang berani mengganggu anak gadisnya itu akan dipenggal serta
diremuk-redamkan tulang belulangnya sehingga menjadi bubur.
c. Sampah-sampah bertumpuk setinggi gunung di muka gedung itu.

2.2.2. Litotes

Litotes berasal dari bahasa Yunani yaitu litos yang berarti sederhana.
Litotes adalah majas yang dalam pengungkapannya menyatakan sesuatu
yang positif dengan bentuk yang negatif atau bentuk yang bertentangan.
Menurut Tarigan (dalam Tarigan, 1986 : 131) mengungkapkan litotes
merupakan kebalikan dari hiperbola, yaitu sejenis majas yang mengandung
pernyataan yang dikecil-kecilkan, dikurangi dari kenyataan yang
sebenarnya, misalnya untuk merendahkan diri.
Contoh litotes misalnya :
a. Mampirlah ke gubuk kami.
b. Hasil usahanya tidak mengecewakan hati.
c. Kami disuguhi dengan makanan yang tidak membosankan.

2.2.3. Ironi

Moeliono (dalam Tarigan, 1986 : 133) menyatakan ironi adalah majas


yang menyatakan makna yang bertentangan, dengan maksud mengolok-
olok. Maksud itu dapat dicapai dengan mengemukakan :

a. Makna yang berlawanan dengan makna yang sebenarnya


b. Ketidaksesuaian antara suasana yang diketengahkan dan kenyataan
yang mendasarinya
c. Ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan

MAKALAH MAJAS PERTENTANGAN 4


Contoh ironi misalnya :
a. Aduh, bersihnya kamar ini, puntung rokok dan sobekan kertas bertebaran
di lantai.
b. Bukan main rajinmu, sudah tujuh hari kamu bolos bulan ini.
c. Bersih benar hatimu, semua orang kamu caci dan kamu fitnah.

2.2.4. Oksimoron

Ducrot dan Todorov (dalam Tarigan, 1986:134) menyatakan Oksimoron


adalah majas yang mengandung penegakan atau pendirian sesuatu hubungan
sintaksis (baik koordinasi maupun determinasi) antara dua antonim.
Contoh oksimoron misalnya :
a. Olahraga mendaki gunung memang menarik perhatian walaupun sangat
berbahaya.
Siaran televisi dapat dipakai sebagai sarana perdamaian tetapi dapat juga
sebagai penghasut peperangan.
b. Bahasa memang dapat dipakai sebagai alat pemersatu suatu bangsa
namun dapat juga sebagai alat pemecah-belah.

2.2.5. Paronomasia

Menurut Ducrot & Todorov (dalam Tarigan, 1986 : 135) menyatakan


paronomasia adalah majas yang berisi penjajaran kata yang berbunyi sama
tetapi bermakna lain; kata-kata yang sama bunyinya tetapi berbeda
maknanya.
Contoh majas paronomasia misalnya :
a. Awas bisa ini bisa membahayakan kesehatan kita.
b. Pada pohon paku itu tertancap beberapa buah paku tempat
menyangkutkan pot bunga.
c. Kembang yang kutanam dulu, kini telah berkembang.

MAKALAH MAJAS PERTENTANGAN 5


2.2.6. Paralipsis

Menurut Ducrot & Todorov (dalam Tarigan, 1986 : 136) menyatakan


paralipsis adalah majas yang merupakan suatu formula yang digunakan
sebagai sarana untuk menerangkan bahwa seseorang tidak mengatakan apa
yang tersirat dalam kalimat itu sendiri.
Contoh majas paralipsis misalnya :
a. Semoga nenek mendengarkan permintaan maaf kalian (maaf) bukan
maksud kami menolaknya.
b. Tidak ada orang yang menyenangi kamu (maaf) yang kami maksud
membenci kamu di desa ini.
c. Pak guru sering memuji anak itu, yang (maafkan kami) kami maksud
memarahinya.

2.2.7 Zeugma

Menurut Ducrot & Todorov (dalam Tarigan, 1986 : 138) menyatakan


zeugma adalah majas yang merupakan koordinasa atau gabungan gratis dua
kata yang mengandung ciri-ciri semantik yang bertentabgan seperti abstrak
dan kongkrit.
Contoh zeugma misalnya:
a. Anak itu memang rajin dan juga malas belajar di sekolah
b. Kita harus berbuat baik di dunia dan di akhirat.
c. Jauh atau dekat, anak-anak atau orang dewasa sama saja ongkos
kendaraan tetap Rp 2000 per orang.

MAKALAH MAJAS PERTENTANGAN 6


BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Majas, kiasan, atau figure of speech adalah bahasa kias, bahasa indah
yang dipergunakan untuk meninggikan serta meningkatkan efek dengan jalan
memperkenalkan atau memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu
dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Peribahasa adalah kalimat atau
beberapa kalimat yang tetap susunannya tetapi mempunyai makna/maksud
tertentu.
Jenis-jenis majas terbagi menjadi empat, yaitu majas perbandingan,
pertenetangan, pertautan, dan perulangan. Yang termasuk pada majas
perbandingan (perumpamaan, metafora, personifikasi, alegori, dan antitesis).
Majas pertentangan terdiri dari (hiperbola, litotes, ironi, oksimoron,
paranomia, paralipsis, dan zeugma). Majas pertautan terdiri dari (metonimia,
sinekdoke, eufisme, elipsis, inversi, dan gradasi). Majas perulangan terdiri
dari (aliterasi, antanaklasis, kiasmus, dan repetisi). Contoh majas,misalnya
seperti air di daun talas.
Peribahasa terbagi menjadi tiga jenis yaitu pepatah, perumpamaan dan
ungkapan. Contoh peribahasa, misalnya bak alu pencungkil duri (Melakukan
pekerjaan yang sia-sia,yang tak mungkin berhasil).

3.2. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini.Tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karna terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul maakalah ini
Penulis banyak berharap para pembaca agar memberikan keritik dan
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dalam
penulisan makalah kesempatan berikutnya.

MAKALAH MAJAS PERTENTANGAN 7


DAFTAR PUSTAKA

Gorys, Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


Primagama, Tentor. 2007. Panduan Belajar Kelas IX SMP.
Yogyakarta:Primagama.
Tarigan, Henry Guntur. Pengajaran Kosakata. 1989. Bandung:Angkasa Bandung.
http://bagawanabiyasa.wordpress.com/2010/10/24/majas-atau-gaya-bahasa/
http://endonesa.wordpress.com/lentera-sastra/majas/

MAKALAH MAJAS PERTENTANGAN 8

Anda mungkin juga menyukai