Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.Makalah
yang berjudul “MEMAHAMI PARTIKEL-PARTIKEL ANEKDOT” ini membahas
tentang hal-hal yang berkaitan dengan anekdot,mulai dari
pengertian,unsur,stuktur,hingga contoh anekdot yang kami buat sendiri.
Dalam penulisan makalah inin kami banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak.Oleh karena itu,kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh
karena itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca.Semoga makalah ini dapat menjadi bacaan
yang bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata,kami memohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat
banyak kesalahan.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................ i
Daftar Isi................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Permasalahan............................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................... 1
Bab II Pembahasan................................................................................. 2
A. Devinisi....................................................................................... 2
B. Struktur Anekdot........................................................................ 2
C. Kongjungsi.................................................................................. 2
D. Menyunting Dan Mengorvesi...................................................... 3
Bab III Kegiatan Pembelajaran............................................................... 4
A. Membuat Teks Anekdot.............................................................. 4
B. Mencari Struktur Anekdot.......................................................... 4
C. Membandingkan 2 Teks Anekdort.............................................. 5
D. Menyunting Teks Anekdot......................................................... 5
Bab IV Penutupan................................................................................... 6
A. Kesimpulan.................................................................................. 6
B. Saran............................................................................................ 6

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kejadian yang menuai protes atau
kritik. Untuk itulah diperlukan media penyampaikan kritik atau saran
tersebut yang dapat diterima dalam masyarakat. Contohnya adalah anekdot.
Selain dapat menyampaikan kritik atau saran, anekdot juga dapat menjadi
media hiburan juga pembelajaran.

B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah penggunaan anekdot untuk menyampaikan
pesan atau kritik.

C. Tujuan
Tujuan penulis menyusun makalah ini yaitu:
· Memahami pengertian anekdot.
· Memahami unsur-unsur anekdot.
· Memahami perbandingan 2 teks anekdot.
· Menyunting dan mengorvesi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ANEKDOT
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang
mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bisa saja
sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot selalu
disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan orang-orang yang
sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat
diidentifikasi. Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat penceritaan
kembali dapat mengubah sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi,
sesuatu yang diceritakan kembali tapi "terlalu bagus untuk nyata". Terkadang
menghibur, anekdot bukanlah lelucon, karena tujuan utamanya adalah tidak
hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu
kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk
melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga ia menghentak dalam
kilasan pemahaman yang langsung pada intinya.

B. STRUKTUR ANEKDOT
· Abstraksi : Bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran
tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di
dalam teks.
· Orientasi : Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar
belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan
detail dibagian ini.
· Krisis : Bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa
yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
· Reaksi : Bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis
menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi.
· Koda : Bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi
kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.

C. KONGJUNGSI
Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau
lebih.Konjungsi disebut juga dengan istilah kata sambung, kata hubung, dan
kata penghubung.
Jenis-jenis konjungsi:
A. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa
atau lebih yang memiliki status sintaksis yang sama. ( =konjungsi setara ).
B. Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa
atau lebih yang memiliki status sintaksis yang tidak sama. (=konjungsi
bertingkat ).
C. Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa,
atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status sintaksis yang sama.
Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu
kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.
D. MENYUNTING DAN MENGORVESI
· Menyunting karangan berarti memperbaiki karangan berdasarkan kaiidah-
kaidah yang benar.
· Kaidah-kaidah yang harus diperbaiki atau diperhatikan dalam sebuah
karangan adalah sebagai berikut.
a. Ejaan, hendakya menggunakan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
b. Tanda baca, ketepatan penggunaan dan penempatan tanda baca, misalnyan
tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda
petik satu (’….’), tanda petik dua (”….”), dan sebagainya.
c. Diksi, yaitu pilihan kata yang sesuai dengan konteks kalimat.
d. Kalimat, yaitu keefektifan kalimat.
e. Paragraf, yaitu keterpaduan dan keruntutan paragrraf.
f. Keterbacaan karangan.
g. Sistematika penyajian.
h. Kebenaran konsep materi karangan.
· Kegiatan menyunting dilakukan salah satunya untuk mempersiapkan naskah
yang baik dan benar sebelum diterbitkan.
· Naskah-naskah tersebuut biasanyan berupa buku, majalah, surat kabar,
tabloid, dan sebagainya.
· Kegiatan menyunting naskah juga kkegiatan mengedit naskah.
· Orang yang berprofesi mengedit naskah disebut editor.
a. Menyunting penulisan ejaan
Contoh:
Dia duduk di antara saya dan Melani = salah
Dia duduk di antara saya dan Melani = benar
b. Menyunting tanda baca
Contoh: Bagaimana ini Departemen Pendidikan Nasional. (salah)
Bagaimana ini Departemen Pendidikan Nasional? (benar)
c. Menyunting diksi atau pilihan kata
Contoh:
sistim (tidak baku) sistem (baku)
nyambung (tidak baku) menyambung atau berhubungan (baku)
d. Menyunting keefektifan kalimat
Contoh :
- Di sini kita ini berbicara tentang SD Negeri yang notabene 100%
mengikuti sistem pendidikan dari pemerintah.
- Kita berbicara tentang SD negeri yang notabene 100% mengikuti
sistem pendidikan dari pemerintah
KEGIATAN

A. MEMBUAT TEKS ANEKDOT

Presiden dan Burung Beo


Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan
suasananya cukup mengherankan.
Presiden 1: "Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan
burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang
ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan
biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan
bicara bahasa Rusia, hebatkan!"
Presiden 2: "Hebat-hebat!"
"Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?" tanya presiden 1.
"Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!" jawab presiden 2.
"Salah".
"Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!".
"Salah".
"Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata
kedua bahasa Rusia".
"Salah".
"Loh ... jadi gimana donk?".
"Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari
sarangnya, bego!".
"Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah
tangga, masa lu bilang bego!".
Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
"Presiden bego ... presiden bego ... presiden bego!" suara burung Beo
terdengar berulang ulang.

B. MENCARI STRUKTUR TEKS ANEKDOT

· Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
· Orientasi: Suasananya cukup mengherankan.
Krisis: "Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh
dari sarangnya, bego!".
· Reaksi: "Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di
rumah tangga, masa lu bilang bego!".
· Koda: "Presiden bego ... presiden bego ... presiden bego!" suara burung Beo
terdengar berulang-ulang. 4

C. MEMBANDINGKAN 2 TEKS ANEKDOT


TEKS I :
Cak Lontong : “kamu ulungan tadi gimana?”
Anaknya :”dari 10 cuma salah 1”
Tapi tetap anakku di panggil guru gara-gara ulangan jelek
Cak lontonng :”Loh kenapa kan anak saya bisa ngerjain 10 soal dan cuma
salah 1”
Guru :Iya pak memang,dia dari no:1-10 Cuma salah satu,tapi jumlah
soalnya ada 100.

TEKS II :
BELI SATU DAPAT DUA
Di sebuah pasar terlihat seorang pedagang kaki lima sedang berteriak-teriak
menjajakan dagangannya : “beli satu dapat dua !! beli satu dapat dua !!!”,teriak
seorang pedagang kaki lima.”apa barangnya ???” tanya seseorang yang
lewat”apa barangnya???” tanya si seorang yang lewat.lalu si pedangang
menjawab”sepatu,ayo beli 1 dapat 1 sepatu”

Pebedaan Teks I Perbedaan Teks II


-Di bidang pendidikan Di bidang sosial
-Melibatkan 3 orang Melibatkan 2 orang atau lebih
-Teks anekdot berbentuk dialog Teks anekdot berbentuk cerita

Persamaan Teks I dan II


-Ceritanya mengandung unsur lelucon
-Krisisnya di kalimat akhir/tidak ada kodanya

D. MENYUNTING TEKS ANEKDOT


Teks anekdot yang belum disunting :
Bodrex
Suatu hari di bulan puasa saat seorang kakek sedang puasa tiba-tiba
kepalanya sakit,dengan panik si kakek langsung minum obat bodrex.
Cucunya yang melihat kejadian itu langsung itu langsung
bertanya,”kakekkan puasa,kenapa minum obat?”
Si kakek langsung menjawab,”itulah okenya bodrex,bisa diminum kapan saja
dan dimana saja!!!”
Teks anekdot yang sudah di sunting
Suatu hari di bulan puasa saat seorang kakek sedang puasa,tiba-tiba
kepalanya sakit,dengan paniknya si kakek langsung minum obat bodrex.
Cucunya yang melihat kejadian itu langsung bertanya,”kakekkan
puasa,kenapa minum obat?”.
Si kakek langsumg menjawab,”itulah okenya bodrex,bisa diminum kapan
saja dan dimana saja !!!”’lalu si cucu pun tercengang dan si cucu pun pergi
meninggalkan kakek.

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Anekdot dapat digunakan sebagai media untuk menghibur sekaligus
mengkritik suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan kejadian
yang pernah dialami.
B. SARAN
Setelah kita memahami mengenai anedot ini, sebaiknya jika kita ingin
mengkritik sesuatu, hendaknya melalui media yang tidak merugikan pihak
lain, contohnya melalui anekdot.

Anda mungkin juga menyukai