Anda di halaman 1dari 19

Tugas kelompok 12

Organisasi Karangan
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia
Dosen: Abas Suryaningrat, M. Pd.I.

Disusun oleh :
Fuji lestari (0501217663)
Yulia nursobah (0503217150)
Sendi setiawan (0503217125)
Siti aisah B (0501217671)
Yunita oktaviani (0503217151)
Toni saputra (0503217142)
Nurmala (0503217098)
Tessa hamidah (0503217139)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA


PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
TASIKMALAYA 2021
KATA PENGANTAR
hadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, saya bisa menyusun dan menyajikan Makalah
Organisasi karangan ini yang berisi tentang penentuan tema,topik dan
penulisan bagian ilmiah sebagai salah satu tugas kuliah. Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan
dorongan dan motivasi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah
Sistem Informasi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan
dalam menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya.Penulis juga
memohon maaf apabila dalam penulisan Sakalah Sistem Informasi ini terdapat
kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca
dalam memahami maksud penulis.

Tasikmalaya, 28 Oktober 2021

Penyusun
Penulis
Ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................. i
Kata
Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar
Isi ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Karangan .............................................................................. 2
2.1.A Pengertian Tema, Topik, dan Judul ................................................ 2
2.1.B Perbandingan antara Topik,Tema dan Judul ................................... 4
2.1.C Perbedaan Topik, Tema, dan Judul ................................................. 5
2.2 Penulisan Bagian Karya Ilmiah ................................................................. 7
2.2.A Tujuan Penulisan ............................................................................. 7
2.2.B Bahan Penulisan .............................................................................. 8
2.2.C Bentuk Kerangka ............................................................................ 9
2.2.D Pengembangan Kerangka ............................................................... 9
2.2.E Revisi .............................................................................................. 10
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .................................................................................................... 11
3.2 Saran .......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12
Iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2Bahasa indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak
hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib
mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada
yang disebut topik, tema, judul, dan bagian kerangka ilmiah.
Tema, topik, judul, dan bagian kerangka ilmiah merupakan salah satu unsur
terpenting dalam membuat karya ilmiah. Antara tema, topik, judul, dan
kerangka karya ilmiah itu berbeda.
Banyak orang mengetahui kalau ketiga hal tersebut itu berbeda tapi
kebanyakan orang juga kurang dapat menjelaskan perbedaannya dimana.
Seorang mahasiswa harus mengetahui perbedaannya agara dapat menulis
karya ilmiah maupun penulisan skripsi dengan baik. Karena dengan penulisan
yang baik dapat melancarkan persyaratan – persyaratan sidang nanti.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu perancanaan karangan?
2. Pengertian tema, topik, dan judul?
3. Perbandingan antara topik, tema dan judul?
4. Perbedaan topik, tema dan judul?
5. Penulisan bagian karya ilmiah?

1.3Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perancanaan karangan
2. Untuk memahami pengertian tema, topik, dan judul
3. Untuk mengetahui perbandingan antara topik, tema dan judul
4. Untuk mengetahui perbedaan topik, tema dan judul
5. Untuk mengetahui penulisan bagian karya ilmiah

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Karangan
Perencanaan karangan adalah proses awal dalam membuat karangan sampai
dengan akhir penulisan. Penulisan sebuah karangan harus memenuhi
persyaratan.Persyaratan ini menyangkut isi, bahasa, dan teknik penyajian, Oleh
sebab itu untuk membuat sebuah karangan perlu direncanakan dan tentunya
sesuai dengan pengelompokkan karangannya, baik menurut bentuk, ragam,
jenis, rumpun, ataupun macam karangannya. Secara teoritis, perencanaan
karangan terdiri atas tiga tahapan: prapenulisan, penulisan, dan
pascapenulisan (revisi). Pada tahap prapenulisan, seorang penulis dituntut
untuk mempersiapkan bahan-bahan yang akan dijadikan tulisan pada tahap
berikutnya. Pada tahap selanjutnya, penulis dituntut untuk mengembangkan
kerangka yang sudah dibuat tadi. Dengan kalimat, ungkapan, frare, dan kata-
kata, penulis mengembangkan kerangka tersebutmenjadi paragraph, subbab,
bab, wacana, akhirnya menjadi sebuah karya tulis yang utuh. Tahap
pascapenulisan (revisi) merupakan tahap akhir penulisan. Pada tahap ini,
penulis mengurangi segala kekeliruan dan kekurangan yang mungkin timbul.
2.1.A Pengertian Tema, Topik, dan Judul
Sebelum melakukan penulisan, setiap orang pasti sudah memikirkan apa yang
ingin ditulisnya. Tentu hal-hal yang akan ditulis berhubungan dengan segala
yang telah diketahui. Jika hal tersebut merupakan hal yang baru, maka
setidaknya ia akan mengaitkan hal yang ingin ditulis dan hal yang telah
diketahuinya atau ia akan mengumpulkan bahan-bahan informasi yang
berhubungan dengan sesuatu yang ingin ditulis.
A. Topik:
Topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat,
dalam tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi
landasan penulisan suatu artikel.
B. Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah
diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat
utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang
mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan
disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun
menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari
penulisan artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah
sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan oleh penulis.
Sumber Tema dapat berupa:
1. Pengalaman
2. Penelitian atau pengamatan
3. Pendapatan atau keyakinan
4. Daya khayal atau imajinasi (khusus karangan fiksi)
5. Cara mencari Tema (dalam suatu bacaan)
6. Jika pilihan jawaban berupa kalimat luas

Maka:
- Tentukan objek yang dibicarakan
- Pilih kalimat yang paling luas yang memuat objek tersebut atau pikirkan
objek tersebu
Merupakan bagian atau persempitan dari objek yang lebih luas.
1. Jika pilihan jawaban berupa kalimat sempit atau langsung pada isi
bacaan
Maka :
- pilih satu kalimat yang dibicarakan dalam setiap paragraf yang ada.
C. Judul:
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala
berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat
menjelaskan diri dan yang menarik perhatian dan adakalanya menentukan
wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada
yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut
juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan
menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup
menggambarkan isi bahasan.
Syarat-syarat pembuatan judul :
1. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau
ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
2. Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga
menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau
karangan.
3. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frase yang
panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat.
Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.
Judul terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Judul langsung : Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita,
sehingga hubungannya dengan bagian utama nampak jelas.
2. Judul tak langsung : Judul yang tidak langsung hubungannya dengan
bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.
Fungsi Judul
1. Merupakan identitas/cermin dari jiwa seluruh karya tulis.
2. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang
untuk membacanya atau untuk mempelajari isinya.
3. Merupakan gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang
lingkupnya.
4. Relevan dengan isi seluruh naskah, masalah maksud,dan tujuannya.
Judul yang dibuat atau dipilih harus memiliki daya tarik untuk mendorong
orang membaca karangan tersebut. Judul dapat berbentuk pertanyaan atau
seruan, misalnya:
- Sudah Sukseskah Anda?
- Narkoba? No Way!
Dan sebagainya
3
Penulisan judul harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Huruf
awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan atau kata
tugas yang berada di tengah. Kata tugas yang berada di awal kalimat judul
ditulis dengan huruf kapital.
Contoh hubungan antara tema, topik, tujuan, dan judul dalam perencanaan
membuat karangan:
Tema : Perpustakaan sekolah
Topik : - Perpustakaan sekolah
- Sebagai sumber belajar
- Memanfaatkan perpustakaan sekolah
- Perpustakaan sekolah sarana berkumpul.
2.1.B Perbandingan antara Topik,Tema dan Judul
Topik, tema, dan judul pada dasarnya hampir sama maknanya, yaitu pokok
pembicaraan dalam diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan, dan
nama yang digunakan untuk makalah atau buku atau bahan sajak. Untuk
jelasnya, marilah kita kutip apa yang dikemukakan oleh Pusat Bahasa lewat
Kamus Besar Bahasa Indonesia, sebagai berikut :
A. Topik:
Pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dan sebagainya ;
bahan diskusi. Hal yang menarik perhatian umum waktu akhir-akhir ini ; bahan
pembicaraan.
B. Tema:
Pokok pikiran, dasar cerita ( yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar
mengarang, mengubah sajak, dan sebagainya ).
C. Judul:
Nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat
menyiratkan secara pendek isi buku atau bab itu. Kepala karangan (cerita,
drama; tajuk). Berjudul berarti berkepala karangan; bertajuk.
Jelas terlihat bahwa apa yang dikemukakan Kamus Besar Bahasa Indonesia
menyiratkan bahwa arti ketiga kata yang kita bicarakan ini sama adanya. Jika
kita berdialog dengan seseorang, biasanya kita memperbincangkan satu
masalah tertentu, misalnya tentang banjir, tentang narkoba, tentang sepak
bola, dan lain sebagainya. Kalau yang kita bicarakan hanya satu masalah saja,
maka hal semacam itu topik tunggal. Akan tetapi, kadangkala kita mula-mula
membicarakan satu masalah saja, kemudian berkembang kepada masalah lain,
maka topiknya menjadi banyak. Topik semacam itu kita sebut multitopik atau
topik ganda.
Tidak saja topik yang dapat dipecahan menjadi subtopik, tema dapat pula
menjadi subtema, judul menjadi subjudul. Dialog dengan subtopik seperti
contoh tadi, merupakan komunikasi yang efektif. Hal semacam itu harus
diahindari dengan empathy, yaitu merasakan apa yang dirasakan lawan bicara
kita. Sebuah dialog bisa berhasil baik, jika keduanya berada dalam mood
(suasana hati) yang sama.
4
Judul dapat dikatakan sebagai jabaran topik atau tema. Karena itu judul harus
mempu mencerminkan topik atau tema, tidak boleh menyimpang dari intinya.
Itulah sebabnya memilih judul tidak selalu gampang. Dalam percakapan sehari-
hari yang kurang penting, tidak biasa ditentukan topiknya. Namun, dalam
pembicaraan atau dialog khusus bisa saja ditentukan topiknya supaya pihak-
pihak bisa mempersiapkan diri.

2.1.C Perbedaan Topik, Tema, dan Judul


A. Topik
Topik berasal dari bahasa Yunani yaitu “Topoi” yang berati tempat dalam
tulis menulis, pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan.
Maka dari itu topik dalam wacana merupakan salah satu unsur yang penting
dalam percakapan. Menurut Howe, topik itu merupakan syarat terbentuknya
wacana percakapan.
Syarat topik bisa ditinjau dari 2 segi, yaitu topik yang baik bagi penulis dan
topik yang baik bagi pembaca.
Bagi penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu
- Bidang keahlian.
- Bidang studi yang didalami.
- Bidang kerja atau profesi.
- Karakter penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
- Temuan yang pernah diteliti.
- Kualifikasi pengalaman: nasional, internasional.
- Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.
- Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
- Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan
pembacanya.
5
Sedangkan bagi pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik
tersebut dapat mengembangkan kompetensi pembacanya, yaitu sesuai
dengan:
- Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
- Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi
pengembangan akademik
Dan profesi.
- Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
- Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya.
- Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
- Upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya.
- Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan sebagainya.
Namun, jika ditinjau secara umum syarat topik yang baik yaitu:
1. Menarik untuk ditulis dan dibaca. Topik yang menarik bagi penulis akan
meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan
bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
2. Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah. Untuk
menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori
(data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga
harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang
digunakan, dan bidang ilmu.
Contoh Penentuan Topik, Tema dan judul dalam membuat suatu karangan
adalah :
Topik : Banjir di Bandung Selatan.
Tema : Apakah sebab-sebab terjadinya banjir dan bagaimanakah cara
mengatasi akibat
Banjir tersebut.
Judul : Penanggulangan akibat banjir di Bandung Selatan.
Pembatasan Topik
Menurut Sabarti Akhadiah (1994:211), ada lima hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih topik:
1) Ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau profesi
2) Cukup menarik untuk dibahas
3) Dikenal dengan baik
4) Bahannya mudah diperoleh
5) Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit
Keraf (1979: 113) merumuskan kiat pembatasan topik adalah dengan langkah
sebagai berikut :
- Pertama, tetapkan topik yang ingin dibahas dalam suatu kedudukan
sentral.
- Kedua, ajukanlah pertanyaan, apakah yang berada dalam kedudukan
sentral itu masih dapat diperinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah
perincian itu di sekitar lingkaran topik yang pertama tadi.
- Ketiga, tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang akan dipilih.
- Keempat, ajukanlah pertanyaan apakah sektor tadi masih perlu diperinci
lebih lanjut?
- Demikian dilakukan berulang sampai diperoleh topik yang sangat
khusus.
Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi
atau lembaga dan waktu pengumpulan data. Topik yang terlalu luas
menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain
itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau
dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi.
Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang)
bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit
dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas atau pun dibaca. Maka dari itu,
pembahasan topik dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan,
tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat terima oleh pembacanya.
Contoh pembatasan topik:
“Upaya mengembangkan kualitas perawatan yang bermutu bagi pelayanan
pasien di Rumah Sakit”. Jadi, kualitas perawatan ini dikembangkan terbatas
bagi pelayanan pasien di Rumah Sakit.

6
C. Tema
Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
karangannya atau dalam karang mengarang, tema juga adalah pokok pikiran
yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah
pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan
menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan
tema berarti menentukan apa masalah sebenarnya yang akan ditulis atau
diuraikan.
Syarat-syarat tema Berikut ini beberapa syarat tema yaitu :
1. Tema harus menarik perhatian penulis.
2. Tema harus diketahui/dipahami penulis.
3. Tema harus Bermanfaat.
4. Tema yang dipilih harus berada disekitar kita.
5. Tema yang dipilih harus yang menarik.
6. Tema yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
7. Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
8. Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.

C.Judul
Judul adalah sebuah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, atau
kepala berita. Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang
mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga
miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan
menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup
menggambarkan isi bahasan.
Ada beberapa Syarat-syarat judul yaitu:
- Harus berbentuk frase,
- Tanpa ada singkatan atau akronim,
- Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,
- Tanpa tanda baca di akhir judul karangan
- Menarik perhatian,
- Logis,
- Sesuai dengan isi
- Judul harus: asli, relevan, provakitif, dan singkat
2.2 Penulisan Bagian Karya Ilmiah
2.2.A Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ialah gambaran atau perencanaan menyeluruh yang
akan mengarahkan penulis dalam melakukan tindakan menyelesaikan
tulisannya. Dengan mengetahui tujuan, penulis akan dapat menentukan bahan
(materi) tulisan, organisasi karangan, dan sudut pandang (point of view).

7
Ada dua cara untuk menyatakan tujuan penulisan, yaitu : tesis dan pernyataan
maksud.
1. Tesis
Tesis adalah rumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah
karangan bila ada sebuah tema karangan yang dominan. Tesis sama dengan
sebuah kalimat utama dalam paragraf. Oleh sebab itu, tesis tidak
diperkenankan lebih dari satu kalimat.[6]
2. Pengungkapan Maksud
Pengungkapan maksud dilakukan tidak bermaksud untuk mengembangkan ide
sentral.
Contoh tujuan pada karangan berbentuk narasi:
- Tema : Kisah usaha seorang kakak untuk membelikan adiknya boneka
dari hasil menyemir sepatu.
- Tujuan : Menggugah simpati pembaca untuk ikut memikirkan betapa
susahnya hidup orang tak mampu tapi tetap menyayangi saudaranya.
Contoh tujuan pada karangan argumentasi:
- Tema : Bahaya kecanduan rokok
- Tujuan : Menggugah orang yang terbiasa merokok agar mengurangi
kebiasaan merokok.
2.2.B Bahan Penulisan
Langkah yang terpenting dalam penulisan ialah menentukan
tujuannya. Jika tujuan tersebut sudah diketahui, penulis akan mudah mencari
bahan penulisan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Semua informasi
atau data yang diperlukan itulah yang disebut bahan penulisan. Bahan tersebut
berupa kutipan, pengalaman pribadi, data, contoh, perbandingan, kasus, fakta,
gagasan, hasil observasi, aksioma, dalil, dan sebagainya.
Dalam menulis karangan fiktif, sumber bahan yang utama adalah hasil
imajinasi. Bahan utama karya ilmiah ialah fakta dan data. Untuk mendapatkan
itu, yang harus dilakukan oleh seorang penulis nonfiksi adalah penelitian
(research), baik penelitian perpustakaan (library research), maupun penelitian
lapangan (field research). Dengan demikian, jika dibandingkan dengan
karangan fiktif tadi, sebuah tulisan ilmiah tidak dapat dihasilkan hanya dengan
melamun atau mengkhayal. Dengan adanya fakta dan data, karya ilmiah harus
mencukupi syarat-syarat ilmiah misalnya: empiris, sistematis, objektif, dan
rasional.
1. Bahan Pustaka
Ada dua macam bahan pustaka yang harus penulis kumpulkan. Yang
pertama, bahan bahan sumber yang bersifat teori. Ini biasanya digunakan
untuk mencari definisi, pengertian, atau terminologi dan lain-lain dari bahan
penelitian. Bahan teori ini biasanya merupakan sumber dari bab dua baik
penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Yang kedua, bahan sumber asli yang
berasal dari seorang tokoh. Ini biasanya digunakan untuk studi tokoh atau
pendapat seorang tokoh. Sumber seperti ini biasanya digunakan untuk studi
literatur.

8
2. Wawancara
Wawancara (interview) adalah salah satu cara mengumpulkan data
dengan mengajukan pertanyaan kepada seseorang yang dianggap
berkompeten (berotoritas) tentang yang ditulis. Wawancara biasanya
digunakan untuk mendapatkan data secara lisan.
3. Angket
Angket (quetioner) adalah pertanyaan yang digunakan untuk menjaring
pendapat (opini) orang tentang sesuatu. Jawaban pertanyaan sudah
disediakan. Responden tinggal melingkari atau menyilangnya.
Menyusun kerangka karangan merupakan tahap terakhir dari
prapenulisan. Yang mempengaruhi kerangka karangan ini ialah tujuan dan
tahap penulisan. Menyusun kerangka pada hakikatnya membagi topic ke
dalam subtopic dan selanjutnya ke dalam sub-subtopik yang lebih kecil.
2.2.C Bentuk Kerangka
I. PENDAHULUAN
I.A. Latar Belakang: Isinya bahasan kesenjangan konsep ideal dan fakta, kajian
pustaka, dan penalaran yang menimbulkan masalah.
I.B. Perumusan Masalah: Isinya rumusan masalah dalam kalimat tanya yang
akan dibahas dan akhirnya akan dijawab dalam kesimpulan.
I.C. Tujuan Penulisan: Isinya target yang ingin dicapai.
I.D. Pembatasan Masalah: Isinya perincian ruang lingkup pembahasan, tempat
penelitian, dan waktunya.
I.E. Metode Pembahasan: Isinya metode yang digunakan dalam penelitian
tersebut.
I.F. Sistematika Penulisan: Isinya adalah urutan-urutan dan system
pembahasan.
II. LANDASAN TEORI:
Rumusan teori yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas, misalnya:
pengertian, bagian-bagian, dan lain-lain yang sifatnya teoritis.
III. HASIL PENELITIAN
Isinya inti pembahasan. Biasanya merupakan aplikasi teori, hasil dari seluruh
Penelitian.
IV. PENUTUP
Biasanya berisi kesimpulan (jawaban masalah) dan saran-saran jika ada.
V. DAFTAR PUSTAKA
Yang memuat referensi tentang tulisan tersebut.
2.2.D Pengembangan Kerangka
Setelah kerangka selesai, tahap selanjutnya adalah mengembangkan
kerangka tersebut menjadi kalimat, wacana, dan bab. Kalimat, wacana, dan
bab tidak langsung menjadi tulisan yang benar dan utuh, namun masih dapat
diperbaiki dan direvisi. Dengan kata lain, jarang sekali ada tulisan yang
langsung menjadi sebuah artikel, tanpa adanya tahap revisi.
9
2.2.E Revisi
Ini merupakan tahap pascapenulisan. Sebagaimana dinyatakan di atas,
tulisan berupa kalimat, wacana, dan bab yang merupakan hasil pengembangan
kerangka kemungkinan akan salah. Kesalahan yang mungkin timbul misalnya
pengetikan, penemuan data baru sehingga data lama perlu diganti, penemuan
pendapat baru, dan sebagainya. Dengan adanya tahap revisi, semua kesalahan
dan kekurangan itu dapat diantisipasi.

10
BAB III
PENUTUP
3.1Simpulan
3.2 Perencanaan karangan adalah proses awal dalam membuat
karangan sampai dengan akhir penulisan.
Tahap-tahap dalam menulis karangan adalah :
1. Tahap Prapenulisan
2. Tahap Penulisan
3. Tahap Revisi
Dalam merencanakan sebuah karangan agar menghasilkan karangan yang baik
dan sistematis, terdapat langkah-langkah yang harus dilalui yakni menentukan:
1. Tema, Topik dan Judul Karangan
2. Tujuan Penulisan
3. Bahan Penulisan
4. Pembuatan Kerangka Karangan
5. Pengembangan Kerangka Karangan, dan
6. Revisi

3.3Saran
3.4 Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini
meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita
mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari
penulisan kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat salah
dan dosa: dalam hadits “al insanu minal khotto’ wannisa’, dan kami juga
butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang
lebih baik daripada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima
kasih atas dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Ibu Dra. Siti Sahara, yang
telah memberi kami tugas kelompok demi kebaikan diri kita sendiri dan
untuk negara dan bangsa.

11
DAFTAR PUSTAKA

A. Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA. 2010. Disiplin Berbahasa


Indonesia. Jakarta: FITK Press
Catarina,S.Pd. Teori Ringkas Latihan Soal dan Pembahasan BAHASA INDONESIA
SMP.Intersolusi Pressindo.Yogyakarta.
Hs, Widjono. 2008. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo
Nurdin, dkk. 2008. Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana
Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departement Pendidikan Nasional
Suryanto, Alex dan Anita Verly. 2005. Bahasa Indonesia Untuk SMP dan MTs
Kelas VII. Jakarta: Gelora Aksara Pratama
http://bayuzu.blogspot.com/2010/05/perencanaan-penyusunan-
karangan.html
http://ita-kyu-kiyut.blogspot.com/2010/01/ragam-bahasa-tugas-
kelompok.html
[1] http://bayuzu.blogspot.com/2010/05/perencanaan-penyusunan-
karangan.html
[2] A. Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA. Disiplin Berbahasa Indonesia.
Jakarta: FITK Press,2010, hlmn 132-133
[3] Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X hlmn 19
[4] Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X hlmn 195
[5] A. Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA. Disiplin Berbahasa Indonesia.
Jakarta: FITK Press,2010, hlmn 134-135
[6] A. Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA. Disiplin Berbahasa Indonesia.
Jakarta: FITK Press,2010, hlmn 138

Anda mungkin juga menyukai