Anda di halaman 1dari 9

“METODOLOGI DALAM PENGEMBANGAN BKI”

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar BKI
Dosen Pengampu : Nina Fitriani, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 10
BKI 3-E
Tina Nurfadilah (211340166)
Ghondur Falah Nugroho (211340194)
Wiwi Julia Putri (211340198)
Muhammad Fauzan Pahrudin (211340206)
Hal Yang Akan Dibahas

A Metodologi BKI B Langkah-Langkah


Penelitian BKI
A M ETO D OLOGI BKI

1. Al-Thurq Al-Istinbath

Al-Thurq Al-Istinbath adalah metodologi penalaran dengan menurunkan teori-


teori bimbingan dan konseling dari sumber pokok Al-Qur’an dan As-Sunnah
langsung. Metode istinbath juga bisa disebut sebagai proses penalaran dalam
menjelaskan, memprediksi, dan mengevaluasi hakikat BKI dengan mengacu
pada Al-Qur’an, As-Sunnah, serta produk ijtihad ulama dalam memahami
keduanya.

Adapun strategi implementasi model Al-Thuruq al-istinbath dalam menajemen


kurikulum dan pembelajaran dapat dilakukan melalui teknik berikut:
 Menyelaraskan konsep bimbingan konseling dengan ajaran Islam.
 Berpikir integratif dengan menjadikan tauhid sebagai landasan berpikir
ilmiah.
 Internalisasi nilai-nilai Islam dalam pengembangan keilmuan dalam setiap
mata kuliah.
 Labelisasi ayat-ayat Al-Qur’an dalam kajian keilmuan yang dikembangkan.
 Menjadikan Al-Qur’an sebagai deduksi tertinggi.
A M ETO D OLOGI BKI

2. Al-Thuruq Al-Iqtibas

Al-Thuruq Al-Iqtibas adalah metodologi penalaran dengan meminjam


teori-teori tentang perilaku manusia dari barat, sejauh tidak
bertentangan dengan sumber pokok yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Metode iqtibas juga dapat disebut sebagai proses penalaran dalam
menjelaskan, memprediksi, dan mengevaluasi hakikat BKI dengan
mengambil pelajaran dari teori ilmu sosial dan filsafat manusia.
Secara teoritis, strategi implementasi model integrasi Al-Thurq Al-Iqtibas
dalam manajemen kurikulum dan pembelajaran dapat dilakukan melalui
teknik:

 Clarification
 Complentation
 Affirmation
 Correction
 Transformation
A M ETO D OLOGI BKI

3. Al-Thuruq Al-Istiqra’

Al-Thuruq Al-Istiqra adalah metodologi penalaran dengan berbagai


hasil riset dan penelitian tentang BK. Pengalaman-pengalaman
empiris, sejauh memiliki keajegan ilmiah dan tidak bertentangan
dengan sumber pokok. Metode istiqra menjelaskan, memprediksi, dan
mengevaluasi BKI melalui kegiatan penelitian pada tataran konsep
dan pada tataran realitas.
Metode yang dapat digunakan dalam al-thuruq al-istiqra terbagi menjadi
dua pendekatan yaitu:
• Penelitian kualitatif (misalnya metode historis, deskriptif, analisis
wacana, fenomenologi, studi kasus) .
• Penelitian kuantitatif (misalnya metode survei, korelasional,
eksperimen, kuasi eksperimen).

Ada pula penelitian yang menggabungkan antara kualitatif dan kuantitatif


yaitu menggunakan metode R dan D.
A M ETO D OLOGI BKI

4. Al-Thuruq Al-Irfani

Secara istilah irfani adalah mengetahui sesuatu melalui berpikir dan


mengkaji secara mendalam. Irfani juga diartikan sebagai pengungkapan
pengetahuan yang diperoleh melalui penyinaran hakikat oleh Allah
kepada hambanya setelah melalui riyadhah (latihan).
Metode irfani didasarkan pada pendekatan pengalaman langsung.
Termasuk pada metode irfani, misalnya tilawah, yaqin, wijdan, syu’ur,
tafahum, musayahadah bi al-bashirah talaqi, i’tiqadi, ihtida, dan a’raf.

Metodologi perolehan pengetahuan yang wajib digunakan, yaitu


metodologi yang berbasis pada aliran teori pengetahuan:
Empirisme (al-mazhab at-tajribi)
Rasionalisme (al-mazhab al-aqli)
Kritisisme (al-mazhab an-naqd)
Mistisisme (al-mazhab as-shufi).
B Langkah-Langkah Penelitian BKI
1. Menciptakan hubungan psikologis yang ramah, hangat, penerimaan, keakraban, keterbukaan.
2. Meyakinkan klien akan terjaganya rahasia dari apapun yang dibicarakan dalam proses konseling sepanjang klien tidak
menghendaki diketahui orang lain.
3. Wawancara awal berupa pengumpulan data sebagai proses mengenal klien, masalahnya, lingkungannya, sekaligus
membantu mengenali dirinya.
4. Mengeksplorasi masalah dengan perspektif Islam (pada langkah ini konselor mencoba menelusuri tingkat pengetahuan
dan pemahaman individu akan hakekat masalahnya dalam pandangan Islam)
5. Mendorong klien untuk melakuakan muhasabah (mengevaluasi diri apakah ada kewajiban yang belum dilakukan,
adakah sikap dan perilaku yang salah, sudah bersihkah jiwanya dari berbagai penyakit hati).
6. Mendorong klien menggunakan hati dalam melihat masalah, dan sekaligus mendorong klien menggunakan akalnya, dan
bertanya pada hati nuraninya.
7. Mendorong klien untuk menyadari dan menerima kehidupan yang diberikan Allah penuh keridhaan dan keikhlasan.
8. Mendorong klien untuk selalu selalu bersandar dan berdoa serta memohon dibukakan jalan keluar dari masalahnya
kepada Allah SWT, dengan cara memperbanyak ibadah sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW.
9. Mendorong klien untuk mengambil keputusan-keputusan strategis yang berisi sikap dan perilaku yang baik (ma’ruf)
bagi terselesaikannya masalah yang sedang dihadapinya.
10. Mengarahkan klien dalam melaksanakan keputusan-keputusan yang dibuatnya.
11. Mengarahkan dan mendorong klien agar selalu bersikap dan berperilaku yang Islami, sehingga terbentuk sikap dan
perilaku yang selalu bercermin pada Al-quran dan hadis.
12. Mendorong klien untuk terus menerus berusaha menjaga dirinya dari tunduk pada hawa nafsunya, yang dikendalikan
oleh setan yang menyesatkan dan menyengsarakan hidup individu.
REFERENSI

Ahmad, Sarbini. 2007. “Dasar-dasar Bimbingan Islam”. Makalah. Bandung: BPI UIN Bandung.
Al-Aziz, Jum’ah amin Abd. 1997. Al-Da’wah al-Qawa’id wa Ushul. Iskandariyah: Daral-Da’wah.
Enjang dan Alayudin. 2007. Dasar-dasar Ilmu Dakwah. Bandung: Widya Padjajaran.
Fadhlullah, Muhammad Husain. 1997. Metode Dakwah dalam Al-Qur’an. Jakarta: PT Lentera Baristama.
Enjang dan Abdul Mudjib. 2010. Dasar-dasar Bimbingan Penyuluhan Islam, Bandung: Nuansa.
Kartono, Kartini. 1985. Bimbingan dan Dasar-dasar Pelaksanaannya, Jakarta: Rajawali.
Kusnawan, Aep. 2007. Dimensi Ilmu Dakwah. Bandung: Widya Padjajaran.
Thanks!
THANK YOU FOR WATCHING

“Jangan pernah menyerah dan yakinlah dengan apa yang


kamu lakukan. Mungkin ada masa-masa sulit, tetapi
kesulitan yang kamu hadapi akan membuatmu lebih bertekad
untuk mencapai tujuanmu dan menang melawan segala
rintangan”-Marta

Anda mungkin juga menyukai