Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGERTIAN FILSAFAT DAKWAH


Mata Kuliah: Filsafat Dakwah
Dosen Pengampu: Shofiatul Iman, M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH 1

FAKULTAS DAKWAH

UIN KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER


2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada program studi Filsafat Dakwah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Filsafat Dakwah bagi para pembaca dan penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Shofiatul Iman, M.Sos.I
selaku dosen pengampuh mata kuliah Filsafat Dakwah yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat meambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Banyuwangi, 16 Maret 2022

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan...............................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
BAB III.................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................8
A. Kesimpulan.............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan sejarah, istilah “filsafat”, “falsafah” atau “filosfi”


ternyata dipakai dengan arti yang beraneka ragam. Bagi orang-orang Yunani
Kuno, filsafat secara harfiah berarti “cinta kepada kebijaksanan”, namun pada
masa sekarang istilah ini digunakan dalam banyak konteks. “Mempunyai
falsafah” bisa diartikan mempunyai suatu pandangan, seperangkat pedoman
hidup, ataupun nilai-nilai tertentu. Misalnya, seseorang mungkin mempunyai
falsafah bahwa tujuan menghalalkan cara. Dalam penggunaannya yang lain,
kadang kata filsafat secara keliru dihubungkan dengan okultisme seperti astrologi
dan klenik. Filsafat dakwah dapat kita pahami dalam tiga makna, dari makna yang
paling sederhana hingga yang paling tinggi.

Kajian kefilsafatan selalu merupakan perenungan mengenai suatu masalah


secara umum dan menyeluruh dalam arti tidak boleh ada bagian-bagian dari
masalah ini yang tidak dicakup oleh kajian dan bagian pemikiran yang dihasilkan.
Filsafat sebagai sebuah konsep atau bagian pemikiran mengenai suatu objek
bersifat sangat umum, menyeluruh (komprehensif), kritis dan rasional, serta
koheren dalam arti tidak boleh ada kontradiksikontradiksi pemikiran di dalamnya,
tetapi harus saling keterkaitan dan keterhubungan yang bersifat konsisten
antarjawaban-jawaban kefilsafatan yang dikemukakan. Filsafat adalah hal yang
sangat familiar dikalangan masyarakat, namun tidak sedikit juga yang masih
awam tentang filsafat ini, karena mungkin ketidak tahuannya terhadap seberapa
pentingkah ilmu filsafat ini kita ketahui? Seberapa pentingka ilmu filsafat ini kita
pelajari? Sehingga kita perlu mengkajinya secara dalam lagi mengenai hal
tersebut. Membahas mengenai filsafat, berarti membahas serta mempelajari semua
ilmu, karena seperti yang kita ketahui bahwa filsafat adalah induk dari semua
ilmu, seperti Ilmu Astronomi, Psikologi, Biologi, Fisika, Kimia, Sosiologi dan
terutama Ilmu dakwah, yang akan kita bahas hubungan antara keduanya.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Filsafat Dakwah?


2. Apa Saja Objek Filsafat Dakwah?
3. Apa Tujuan Filsafat Dakwah?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk Mengetahui Dan Memahami Pengertian Filsafat Dakwah


2. Untuk Mengetahui Apa Saja Objek Kajian Filsafat Dakwah
3. Untuk Memahami Tujuan Filsafat Dakwah

2
Islam merupakan agama
yang rahmatan lil alamin
(rahmat bagi semesta),
hal ini menggambarkan
bahwa salah satu prinsip
agama islam mengayomi
semua
tanpa terkecuali dalam
suatu hal. Seseorang yang
beriman tentu nya
mendapatkan
rahmat dari Allah SWT
berupa hidayah-Nya agar
orang tersebut menapaki
jalan
3
yang menuju keselamatan
abadi. Bukankah seorang
pendakwah ialah
seseorang
yang beriman kepada
Allah SWT, dengan
mempelajari ilmu dakwah
dan
menerapkan yang di
pelajarinya.
Islam merupakan agama
yang rahmatan lil alamin
(rahmat bagi semesta),
hal ini menggambarkan
bahwa salah satu prinsip
4
agama islam mengayomi
semua
tanpa terkecuali dalam
suatu hal. Seseorang yang
beriman tentu nya
mendapatkan
rahmat dari Allah SWT
berupa hidayah-Nya agar
orang tersebut menapaki
jalan
yang menuju keselamatan
abadi. Bukankah seorang
pendakwah ialah
seseorang

5
yang beriman kepada
Allah SWT, dengan
mempelajari ilmu dakwah
dan
menerapkan yang di
pelajarinya.
Islam merupakan agama
yang rahmatan lil alamin
(rahmat bagi semesta),
hal ini menggambarkan
bahwa salah satu prinsip
agama islam mengayomi
semua
tanpa terkecuali dalam
suatu hal. Seseorang yang
6
beriman tentu nya
mendapatkan
rahmat dari Allah SWT
berupa hidayah-Nya agar
orang tersebut menapaki
jalan
yang menuju keselamatan
abadi. Bukankah seorang
pendakwah ialah
seseorang
yang beriman kepada
Allah SWT, dengan
mempelajari ilmu dakwah
dan

7
menerapkan yang di
pelajarinya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Dakwah

Secara etimologi, Filsafat berasal dari bahasa inggis philosophy;


Yunani philosophia, yang berarti cinta akan kebjaksanaan. Philos (cinta)
atau Philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (kebijaksanaan,
pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, intelegensi).1 Sedangkan
menurut terminology adalah pengetahuan yang berminat mencapai
kebenaran yang asli. Jadi filsafat adalah berpikirdan merasa sedalam-
dalamnya terhadap segala sesuatu sampai ke inti.2 Secara etimologi, Kata
dakwah berasal dari bahasa Arab ‫دعا‬, ‫يدعو‬, ‫ دعوة‬Kata dakwah merupakan
bantuk mashdar dari kata kerja ‫ دعا‬,madi ‫ يدعو‬sebagai mudhari yang berarti
seruan, ajakan, panggilan, undangan, doa dan semacamnya.3 Dakwah yaitu
mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk,
menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka mendapat
kebahagiaan didunia dan diakhirat.4
Jadi filsafat dakwah dapat dipahami dalam tiga makna yang paling
sederhana hingga makna yang paling tinggi sebagai berikut ini. Pertama,
filsafat dakwah suatu konsep atau bagan pemikiran yang menerangkan
dasar-dasar, prinsip-prinsip, dan hal-hal yang dianggap paling pokok
1
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka, 2002), Cet. III, h. 242.
2
http://siblisibli.blogspot.com/2013/11/pengertian-filsafat-dakwah-daftarisi.html (Diakses
Tanggal, 16 Maret 2022)
3
Muliaty Amin. Pengantar Ilmu Dakwah. (Samata Gowa: Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2014),
h. 1
4
http://siblisibli.blogspot.com/2013/11/pengertian-filsafat-dakwah-daftarisi.html (Diakses
Tanggal 16 Maret 2022).

8
mengenai dakwah. Kedua, filsafat dakwah adalah pemikiran atau kajian
yang bersifat rasional dan filsufis mengenai prinsip-prinsip dakwah yang
digali dari sumber-sumber islam, yaitu al-Quran dan alHadis, serta
pemikiran para ulama, sebagia pegangan dasar bagi para da’i dalam
melaksanakan tugas dakwah demi mencapai mardhat-I Allah. Ketiga,
filsafat dakwah menunjukkan pada konsep-konsep atau aliran-aliran
pemikiran mengenai dakwah yang memperlihatkan perbedaan-perbeadaan
paradigmatis (pola pemikiran) tentang hal-hal pokok mengenai dakwah.
Filsafat dakwah dalam arti yang ketiga ini berkaitan dengan mazhab-
mazhab pemikiran dalam dakwah yang dengan sendirinya memperkaya
wacana dan khasanah intelaktual mengenai dakwah.5

B. Objek Kajian Filsafat Dakwah

Sebelum menginjak pada pembahasan objek kajian ilmu filsafat


dakwah, supaya lebih jelas kita mengulangi permasalahan tentang objek
kajian Filsafat, kemudian Objek kajian Dakwah dan akhirnya
diintegrasikan antara keduanya membentuk objek kajian Filsafat Dakwah.
Namun sebelum ke objek kajian, kita ketahui terlebih dahulu apa
pengertianya. Objek kajian dalam keilmuan maupun filsafat adalah objek
formal dan objek material. Objek material adalah lapangan penyelidikan
suatu cabang ilmu, sedangkan objek formal adalah sudut tertentu yang
menentukan suatu macam ilmu dan membedakan antara ilmu satu dengan
lainnya. Demikianlah objek kajian filsafat dakwah menurut beberapa
tokoh:

a. Objek Kajian Material

Menurut Drs. Suisyanto, Objek material filsafat dakwah adalah


segala sesuatu yang ada dan mungkin ada yang berkaitan dengan dakwah,

5
A. Ilyas Ismail, Prio Hotman, Filsafat Dakwah:Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban
Islam. (Jakarta:Kebcana, 2011), Cet. I, h. 4-5.

9
baik yang berkaitan dengan ajaran dakwah maupun perbuatan manusia
yang berhubungan dengan dakwah.
Menurut Andy Dermawan dkk, objek material filsafat dakwah
adalah manusia, Islam, Allah dan lingkungan dunia. Dengan filsafat
dakwah dijelaskan proses interaktif manusia yang menjadi subjek (da’i)
dan objek (mad’u) dalam proses dakwah, Islam sebagai pesan dakwah di
lingkungan dunia di mana manusia akan mengamalkan dan menerapkan
ajaran dan nilai keislaman serta Allah yang menurunkan Islam dan
memberikan takdirnya yang menyebabkan terjadinya perubahan tindakan,
keyakinan dan sikap.
Menurut Dr. H. Nur Syam, objek material filsafat adalah segala
sesuatu yang ada atau mungkin ada, maka objek formalnya adalah
pemikiran atau keterangan sedalam-dalamnya tentang objek material
tersebut. Objek material filsafat dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu
Hakikat Tuhan, hakikat manusia dan hakikat alam semesta.

b. Objek kajian Formal


Menurut Drs. Suisyanto objek formal filsafat dakwah adalah usaha
untuk mendapatkan pemahaman yang sedalam-dalamnya sesuai dengan
akal budi manusia tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
penyampaian ajaran Islam kepada umat Islam dengan cara mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya baik secara praktis maupun teoritis.
Menurut Andy Dermawan dkk, objek Formal filsafat dakwah
adalah mempelajari bagaimana hakikat dakwah.
Menurut Dr. H. Nur Syam, objek Formal filsafat adalah pemikiran secara
radikal akan objek material tersebut.
Objek kajian dakwah adalah hubungan interaksional antara subjek
dakwah dengan Objek dakwah dengan menggunakan metode, materi, dan
media dakwah tertentu untuk mencapai tujuan dakwah. Sehingga secara
proposional dapat dinyatakan dalam proposisi, sebagai berikut:

10
1.  Subjek dakwah tertentu berhubungan dengan religiositas objek dakwah.
2.  Media dakwah tertentu berhubungan dengan religiositas objek dakwah.
3.  Metode dakwah tertetnu berhubungan dengan religiositas objek
dakwah.
4.  Materi dakwah tertentu berhubungan dengan religiositas objek dakwah.

Objek kajian dakwah adalah setiap bentuk dari proses


merealisasikan ajaran Islam pada kehidupan manusia melalui strategi,
metode, dan sistem yang relevan dengan mempertimbangkan aspek
religio-politik-kultural-sosio dan psikologis umat manusia.
Setelah mendalami masalah objek kajian filsafat dan objek kajian
dakwah, sekarang kita dapat mengintegrasikan antara keduanya yaitu
objek kajian filsafat dakwah. Objek studi filsafat dakwah adalah pemikiran
mendalam dan radikal, logis dan sistematis tentang proses usaha
merealisasikan ajaran Islam dalam kehidupan umat manusia dengan
melalui strategi, metode, dan sistem yang relevan dengan
mempertimbangkan dimensi religio-politik-kultural-sosio-psikologis umat
manusia.

C. Tujuan Filsafat Dakwah

Tujuan filsafat dakwah, menurut Syukriadi Sambas6 adalah sebagai


berikut:

1. Memberikan landasan dan sekaligus menggerakkan proses dakwah


Islam yang bersumber pada alQur’an dan as-Sunnah secara objektif-
proporsional.
2. Melakukan kritik dan koreksi proses dakwah Islam dan sekaligus
mengevaluasinya.

6
Syukriadi Sambas, Sembilan …, hal. 8

11
3. Menegakkan kebenaran dan keadilan di atas dasar tauhidullah dan
tauhid risalah.
4. Mensyukuri nikmat akal dengan menerangkannya sesuai fungsi
peruntukkannya.
5. Upaya penyempurnaan jiwa manusia baik dari sudut teoritis maupun
praktis.

Tujuan filsafat dakwah adalah dapat memberikan pemahaman yang


bersifat universal tentang suatu unit ajaran Islam secara mendalam,
mendasar dan radikal sampai ke akar-akarnya, sehingga akhirnya dapat
membawa kepada kebenaran yang hakiki, kebenaran hakiki tersebut
terimplementasikan7
dalam sikap kesehariannya sebagai seorang Islam. Lebih jauh
bertujuan memberikan kepuasan kepada sebagian jiwa yang amat
berharga, juga mengantarkan seorang sampai kepada kepercayaan
keagamaan yang benar, yang kalau sebelumnya hanya diterima secara
dogmatis8 dan absolut9 , maka pada akhirnya bukan hanya mitologis
semata, tetapi juga diterima melaui kerangka pikir yang rasional juga akan
memberi, artinya penting dalam menyadari otoritas10 dirinya sebagai
makhluk yang berdimensi11 dalam memahami diri.12

7
Terlaksanakan
8
Bersifat mengikuti atau menjabarkan suatu ajaran tanpa kritik sama sekali
9
Tidak terbatas; mutlak.
10
(1)menjalankan fungsinya; (2) hak untuk bertindak; (3) kekuasaan; wewenang; (4) hak
melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk memerintah orang lain.
11
Berukuran (panjang, lebar, tinggi, luas, dan sebagainya); bermatra.
12
http://firdausbinmusa.blogspot.com/2009/05/filsafatdakwah. Diakses pada hari Rabu, tanggal
16 Maret 2022 Pukul 07:33 WIB.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Secara etimologi, Filsafat berasal dari bahasa inggis philosophy; Yunani


philosophia, yang berarti cinta akan kebjaksanaan. Philos (cinta) atau
Philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (kebijaksanaan,
pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, intelegensi). Sedangkan
menurut terminology adalah pengetahuan yang berminat mencapai
kebenaran yang asli. Jadi filsafat adalah berpikirdan merasa sedalam-
dalamnya terhadap segala sesuatu sampai ke inti. Secara etimologi, Kata
dakwah berasal dari bahasa Arab ‫دعا‬, ‫يدعو‬, ‫ دعوة‬Kata dakwah merupakan
bantuk mashdar dari kata kerja ‫ دعا‬,madi ‫ يدعو‬sebagai mudhari yang berarti
seruan, ajakan, panggilan, undangan, doa dan semacamnya. Dakwah yaitu
mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk,
menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka mendapat
kebahagiaan didunia dan diakhirat.

 Menurut Andy Dermawan dkk, objek material filsafat dakwah adalah


manusia, Islam, Allah dan lingkungan dunia. Dengan filsafat dakwah

13
dijelaskan proses interaktif manusia yang menjadi subjek (da’i) dan objek
(mad’u) dalam proses dakwah, Islam sebagai pesan dakwah di lingkungan
dunia di mana manusia akan mengamalkan dan menerapkan ajaran dan
nilai keislaman serta Allah yang menurunkan Islam dan memberikan
takdirnya yang menyebabkan terjadinya perubahan tindakan, keyakinan
dan sikap.

 Menurut Drs. Suisyanto objek formal filsafat dakwah adalah usaha untuk
mendapatkan pemahaman yang sedalam-dalamnya sesuai dengan akal
budi manusia tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan penyampaian
ajaran Islam kepada umat Islam dengan cara mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya baik secara praktis maupun teoritis.
 Tujuan filsafat dakwah, menurut Syukriadi Sambas13 adalah sebagai
berikut:
 1. Memberikan landasan dan sekaligus menggerakkan proses dakwah
Islam yang bersumber pada alQur’an dan as-Sunnah secara objektif-
proporsional.
2. Melakukan kritik dan koreksi proses dakwah Islam dan sekaligus
mengevaluasinya.
3. Menegakkan kebenaran dan keadilan di atas dasar tauhidullah dan
tauhid risalah.
4. Mensyukuri nikmat akal dengan menerangkannya sesuai fungsi
peruntukkannya.
5. Upaya penyempurnaan jiwa manusia baik dari sudut teoritis maupun
praktis.

B. Saran

Alhamdulillah, akhirnya dengan do’a dan usaha kami dapat


menyelesaikan makalah ini. Kami berharap supaya makalah ini dapat
berguna dan dapat dimanfaatkan oleh kalangan banyak. Dan kami
13
Syukriadi Sambas, Sembilan …, hal. 8

14
mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing serta teman-teman
sekalian. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Muliaty. 2014. Pengantar Ilmu Dakwah. Samata:Fakultas Dakwah Dan


Komunikasi. Bagus, Lorens. 2002. Kamus Filsafat. Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama. Ismail, A. Ilyas, Prio Hotman. 2011. Filsafat Dakwah : Rekayasa
Membangun Agama dan Peradaban Islam. Jakarta: Kencana

https://rozlenfs.files.wordpress.com/2016/05/filsafat-dakwah.pdf

http://wulanilmu.blogspot.com/p/filsafat.html

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2941/Filsafat
%20Dakwah%20%28Draft%20Naskah%20Buku%29.pdf?
sequence=1&isAllowed=y#:~:text=Tujuan%20filsafat%20dakwah%2C
%20menurut%20Syukriadi,dakwah%20Islam%20dan%20sekaligus
%20mengevaluasinya.

15

Anda mungkin juga menyukai