Anda di halaman 1dari 4

Unsur-unsur manajemen tabligh

Secara khusus, manajemen dakwah bertujuan menyiapkan ilmuan dakwah yang bermoral tinggi
secara memiliki keterampilan sebagai menejer yang mengelola Lembaga-lembaga dakwah dan
kemasyarakatan dengan pendekatan manajemen secara profesional. Didalam suatu manajemen
pasti terdapat unsur-unsur pendorongnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam usaha
Bersama untuk mencapai tujuan tersebut digunakan unsur manajemen dakwah sebagai berikut:

A.  Man ( Mubaligh/ Communicator)

Man ( Mubaligh / communicator) yaitu tenaga kerja manusia baik tenaga kerja eklusif
maupun operatif. Manusia dalam proses dakwah merupakan pelaksana dakwah dan juga orang-
orang yang secara langsung berhadapan denagan masyarakat seperti mubaligh dan khatib.
Muballigh sebagai komunikator berperan menyampaikan idei-ide tertentu untuk menuju kepada
sasaran pokok, yaitu diterimanya ide-ide tersebut sehingga ada perubahan sikap atau adanya
pengukuhan terhadap sikap-sikap tertentu. Dengan demikian muballigh juga merupakan seorang
pelaku utama untuk mempengaruhi perubahan sikap dari komunikannya. Yang biasa dikenal
dengan agent of social change. Mubaligh adalah pelaku tabligh (yang menyampaikan) orang
yang mengajak ke suatu tujuan dan berperan menyampaikan risalah agama islam untuk menuju
kepada sasaran pokok, yaitu diterimanya risalah tersebut sehingga ada perubahan sikap atau
adanya pengukuhan terhadap sikap-sikap tertentu. Pada prinsipnya semua umat islam
berkewajiban untuk berdakwah melakukan amr ma’ruf nahi munkar.

B. Money (dana)

Money, yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Uang yang di
gunakan untuk melengkapi kebutuhan diperlukan dalam manajemen, seperti upah melengkapi
kebutuhan yang diperlihatkan dalam manajemen seperti untuk upah dan gaji karyawan. Dalam
kegiatan dakwah adalah alat yang objektif yang menjadi saluran yang menghubungkan ide
dengan umat suatu elemen yang vital dan merupakan urat nadi dalam menyampaikan dakwah.1

1
Prof.Dr.H. Hadari nawawi dan Dra.H.M Martini hadari,Ilmu Administrasi, (Jakarta:Ghalia Indoneisa,1994, hlm. 17
C. Material (materi/pesan)

Material, yakni bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Materi
dalam manejemen dakwah adalah ajaran itu sendiri yang berpegang kepada al-quran dan sunah.
Sumber utama dan utama dakwah adalah ilmu-ilmu agama Islam, dasar pokok utama adalah
tauhid, sedangkan sumber suci murni adalah Al Qur’an dan sunnah, sumber kedua untuk dakwah
ialah ilmu-ilmu umum sepertri sejarah umum. Pada dasarnya materi dakwah yang dikemukakan
hendaknya didasarkan pada kondisi dan situasi. Tidak berarti bahwa materi-materi yang
diterangkan kemudian itu tidak diperlukan tapi justru ajaran islam itu perlu dikemukakan secara
bertahap menurut tempat dan proporsinya masing-masing. Menurut M.Munir dan Wahyu Ilaihi
dalam buku Manajemen Dakwah, materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat masalah
pokok, yaitu :

·         Masalah aqidah
·         Masalah syariah
·         Masalah muamalah
·         Masalah akhlak

D. Machine (media/sarana)
Maksud media disini adalah alat obyektif yang menjadi saluran, yang menghubungkan ide dengan
umat. Media merupakan suatu unsur yang vital yang merupakan urat nadi dalam totalitas dakwah.
Dalam hubungan ini bisa juga disebut sebagai metode dakwah. Media yang bisa digunakan antara
lain; media cetak, media audio-visual, broadcasting, film, internet dan lain sebagainya. Peranan
media yaitu sebagai alat bantu sebagai penunjang tercapainya tujuan dalam tabligh.2

E. Methode (metode)
Methode, yaitu cara yang di gunakan dalam usaha mencapai tujuan. Tercapai atau tidaknya di
tentuakan oleh metode mana yang digunakan dalam suatu organisasi. Dalam kegiatan dakwah,
metode dakwah dapat dilihat dari tiga sisi yaitu sisi objek, subjek, dan materi.
Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki pengertian “Suatu cara yang bisa
ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan menjelaskan suatu tujuan,

2
Hamzah ya’cub 1986, hlm.47
rencana sistem, tata pikir manusia”. Metode tabligh yaitu cara-cara penyampaian tabligh agar pesan
yang disampaikan mudah diterima.3

F. Market (Jamaah/ Sasaran/ communican)


Market, yakni tempat menjual ouput dan produk-produk yang dihasilkan. Sedangkan dalam proses
dakwah yang disebut objek dakwah adalah orang-orang yang menerima dakwah atau yang menjadi
sasaran dakwah itu sendiri baik secara individual, kelompok maupun masyarakat umum.
Objek tabligh atau jamaah yaitu masyarakat sebagai penerima dakwah. Sasaran dakwah memiliki
strata dan tingkatan yang berbeda. Dalam hal ini hendaknya dai mubaligh memahami karakter dan
siapa yang diajak bicara, hal ini tentu penting agar pesan bisa diterima dengan baik oleh jamaah.
Unsur manajemen dibagi menjadi dua bagian, yaitu unsur utama dan unsur tambahan.
Unsur utama pada manejemen yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling. Sedangkan
unsur pendukung dalam manajemen yaitu man, money, material, mechine, methode, dan market.
Dalam manajemen tabligh, unsur pendukung pada manajemen merupakan unsur dari manajemen
tersebut.
Untuk menghadapi keanekaragaman manusia, seorang mubaligh harus memiliki berbagai
kemahiran antara lain:
1.      Kemahiran hubungan kerja dengan manusia (human relation skill).
2.      Kemahiran administratif dan teknis (administrative and technical skill)
3.      Kemahiran konseptual (conceptual skill)

3
Muchtarom zaini, dasar-dasar manajemen dakwah,( Yogyakarta : kurnia kalam semesta, 1996)

Anda mungkin juga menyukai