Anda di halaman 1dari 17

RETORIKA PUBLIC SPEAKING

JENIS-JENIS PIDATO DILIHAT DARI SEGI : PERSIAPAN, TEKHNIK


PENYAMPAIAN, DAN ISI

DOSEN:

KALSUM MINANGSIH, MA.

Penyusun Makalah, Kelompok 4 :

MEGA NURHAYANI 11170510000240


IRLAN ISTICHORI 11170510000220
FIKRANI SUHMA AZZUHRA 11180510000039
SALMAH NABIILATURROHMAH 11180510000152
MUHAMMAD HAFIFUDIN 11180510000307

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji penulis sanjung kita panjatkan kepada Allah yang
senantiasa melipahkan rahmat serta nikmat-Nya untuk semua makhluk dan alam semesta,
dan yang telah menizinkan kami menyelesaikan makalah ini. Shalawat yang dirangkai
dengan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita, Muhammad Saw., dan semoga
kita termasuk umat beliau yang mendapat syafaat darinya, aamiin.
Makalah ini disusun sebagai bentuk tanggung jawab dan pelaksanaan amanah
yang dipercayakan kepada kami selaku penyusun untuk selanjutnya diharapkan dapat
menjadi sarana pembelajaran salah satu materi Retorika Public Speaking. Kami
sampaikan terima kasih kepada segenap pihak yang telah berperan langsung maupun
tidak langsung dalam proses penyusunan.
Selanjutnya kami sadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini,
untuk itu kami harap agar dapat dimaklumi sebagai kesalahan wajar yang dilakukan
seorang manusia biasa. Dan kami harap kritik serta saran yang membangun untuk
selanjutnya dapat menjadi pembelajaran kedepannya terkhusus bagi kami dan peserta
kuliah.

Ciputat , 1 April 2020

Penulis

Kelompok 4

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
Daftar isi.........................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. Pengertian Pidato............................................................................................................6
B. Fungsi Pidato...................................................................................................................7
C. Jenis-Jenis Pidato...........................................................................................................7
D. Persiapan pidato............................................................................................................10
E. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Berpidato.....................................................11
F. Langkah-Langkah Menyusun Pidato.............................................................................12
BAB III.........................................................................................................................................15
PENUTUP....................................................................................................................................15
A. KESIMPULAN..............................................................................................................15
B. Kritik dan Saran...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbicara yang akan meningkatkan kualitas eksistensi keberadaan ditengah-


tengah orang lain bukanlah sekedar berbicara. Berbicara yang menarik(atraktif),
bernilai informasi (informatif), menghibur (rekreatif), dan berpengaruh (persuasif),
dengan kata lain, manusia mesti berbicara berdasarkan seni berbicara yang dikenal
dengan istilah retorika. Retorika adalah berkomunikasi secara lisan yang dilakukan
seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka. Oleh karena itu
istilah retorika disamakan dengan istilah pidato.

Salah satu ragam berbicara yang sering digunakan dalam penataran,


peringatan, seminar dari dulu sampai sekarang adalah pidato. Pidato merupakan suatu
hal yang sangat penting, baik waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang,
karena pidato merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau
gagasan pembicara kepada khalayak ramai. Peranan pidato dalam menyampaikan ide
atau informasi secara lisan pada kelompok massa merupakan aktivitas yang sangat
penting, baik masa lalu maupun masa yang akan datang. Seorang yang sudah
mahir berbicara di depan umum akan dengan mudah menguasai massa dan
menawarkan ide-idenya agar dapat diterima orang lain.

Agar dapat berpidato dengan baik, ada beberapa faktor atau kriteria yang
harus diperhatikan seperti mempunyai tekad dan keyakinan bahwa pembicara mampu
meyakinkan orang lain, memiliki pengetahuan yang luas sehingga pembicara dapat
menguasai materi dengan baik, memiliki kata-kata yang cukup sehingga pembicara
mampu mengungkapkan pidato dengan lancar dan meyakinkan pendengar,
melakukan latihan yang intensif.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pengertian pidato?
2. Bagaiaman fungsi pidato?

3. Sebutkan jenis-jenis pidato?

4. Menjelaskan persiapan pidato dan hal-hal yang perlu diperhatikan !

5. Bagaiamana langkah-langkah menyusun pidato?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pidato

Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada
orang banyak. Pidato juga berarti kegiatan seseorang yang dilakukan didepan orang
banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai alatnya. Berpidato pada
dasarnya merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata dan lisan
yang tujukan kepada orang banyak dalam sebuah forum seperti pidato kenegaraan, pidato
menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event,
dan lain sebagainya.

Menurut Emha Abdurrahman dalam buku teknik dan pedoman berpidato,


berpidato adalah penyampaian uraian secara lisan tentang sesuatu hal(masalah) dengan
mengitarakan keterangan sejelas-jelasnya dihadapan massa atau orang yang banyak pada
suatu wakyu tertentu .1 Menurut Wirajaya pidato adalah suatu ucapan dengan susunan
yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Pidato juga berati kegiatan sesorang
yang dilakukan didepan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai
alatnya. 2

Pidato adalah teknik pemakaian kata-kata atau bahasa secara efektif yang berarti
keterampilan atau kemahiran dalam memilih kata yang dapat memengaruhi komunikan
(Syam, 2004: 7). Pidato adalah suatu bentuk perbuatan berbicara dalam situasi tertentu
kepada pendengar (Suparni, 1988: 28). Pidato adalah mengungkapkan pikiran dalam
bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak (KBBI, 1995: 766). Berdasarkan
beberapa pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa pidato adalah penyampaian
dan penanaman pikiran, informasi, atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai
yang dapat memengaruhi dengan tujuan meyakinkan pendenganrnya.
1
Abdurrahman Emha, Tehnik dan Pedoman Berpidato, Surabaya: CV Amin
2
Wirajaya, Asep Yudha dan Sadarmawati. Bersastra dan Berbahasa Indonesia, Surakarta: Pusat Pembukuan
Depaertemen Pendidikan Nasional, Hlm 123
Namun, dalam abad modern inisaluran-saluran berpidato tidak terbatas kepada
pidato secara langsung didepan massa melainkan bisa menggunakan saluran-saluran lain,
misalnya saluran radio, saluran televisi, atau rekaman pada kaset.

B. Fungsi Pidato
Pada umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini:

1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan yang disarankan dengan
suka rela.
2. Menyampaikan informasi atau suatu pemahaman kepada pendengarnya.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain
senang dan puas dengan ucapan yang disampaikan.
4. Mendidik.
5. Propaganda.
6. Penyambung lidah seseorang.
Dengan melihat beberapa fungsi pidato diatas seseorang dapat dengan lebih jelas
menentukan sikap pada saat akan atau ketika akan berpidato dapat mengukur
sendiri, apakah pidato itu berhasil atau gagal.3

C. Jenis-Jenis Pidato

1. Pidato Impromptu

Pidato yang dilakukan secara spontan atau tiba-tiba dipanggil untuk


menyampaikan pidato dalam sebuah acara. Pidato yang ini dilakukan secara tiba-tiba,
spontan, tanpa persiapan sebelumnya. Apabila Anda menghadiri sebuah acara
pertemuan, tiba-tiba Anda dipanggil untuk menampaikan pidato, maka pidato yang
Anda lakukan disebut improment.

Keuntungan Menggunakan Pidato Impromptu

a. Impromtu lebih dapat mengungkapkan perasaan pembicara yang sebenarnya,


karena pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang disampaikannya,

3
http://palakacomputer.blogspot.com/2010/01/langkah-menyusun-pidato.html
b. Gagasan dan pendapatnya dating secara spontan, sehingga tampak segar dan
hidup, dan
c. Impromtu memungkinkan Anda terus berpikir. Tetapi bagi juru pidato yang masih
“hijau”, belum berpengalaman, keuntunga

Kerugian Menggunakan Pidato Impromptu

a. Impromtu dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah, karena dasar


pengetahuan yang tidak memadai,
b. Impromtu mengakibatkan penyampaian yang tersendat-sendat dan tidak lancar,
c. Gagasan yang disampaikan bisa “acak-acakan” dan ngawur, dan
d. Karena tiadanya persiapan, kemungkinan “demam panggung” besar sekali. Jadi,
bagi yang belum berpengalaman, impromtu sebaiknya dihindari daripada Anda
tampak “bodoh” di hadapan orang lain

2 . Pidato Manuskrip

Di sebut juga pidato dengan naskah. Dalam hal ini tidak berlaku
“menyampaikan pidato” tetapi “membacakan pidato”. Pidato dengan naskah. Juru
pidato membacakan naskah pidato dari awal sampai akhir. Di sini lebih tepat jika kita
menyebutnya”membacakan pidato” dan bukan “menyampaikan pidato”. Pidato
manuskrip perlu dilakukan jika isi yang disampaikan tidak boleh ada kesalahan.

Keuntungan Menggunakan Pidato Manuskrip

a. Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat menyampaikan arti yang


tepat dan pernyataan yang gamblang,
b. Pernyataan dapat dihemat, karena manuskrip dapat disusun kembali,
c. Kefasihan bicara dapat dicapai karena kata-kata sudah disiapkan,
d. Hal-hal yang ngawur atau menyimpang dapat dihindari, dan
e. Manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak.

Kerugian Menggunakan Pidato Manuskrip


a. Komunikasi pendengar akan akan berkurang karena pembicara tidak berbicara
langsung kepada mereka,
b. Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik karena ia lebih
berkonsentrasi pada teks pidato, sehingga akan kehilangan gerak dan bersifat kaku,
c. Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah, memperpendek atau
memperpanjang pesan, dan
d. Pembuatannya lebih lain

3. Pidato Memoriter
Pidato yang ditulis dalam bentuk naskah kemudian dihapalkan kata demi kata.
Pada pidato jenis ini, yang penting Anda memiliki kemampuan menghapalkan teks
pidato dan mengingat kata-kata yang ada di dalamnya dengan baik. Keuntungannya
(jika hapal), pidato Anda akan lancar, tetapi kerugiannya Anda akan berpidato secara
datar dan monoton, sehingga tidak akan mampu menarik perhatian hadirin.

Keuntungan Menggunakan Pidato Memoriter

a. Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya karena memiliki persiapan yang baik,


b. Jika mampu menghapalnya pidato akan lancar,
c. Gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.
d. Kerugian Menggunakan Pidato Memoriter
e. Pidato tampak datar dan monoton, sehingga pembicara tidak akan mampu
menarik perhatian hadirin,
f. Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara beralih pada usaha
untuk mengingat kata-kata,
g. Memerlukan banyak waktu persiapan.4

4
https://www.gurupendidikan.co.id/pidato/
4. Pidato Ekstempore

Pidato yang paling baik dan paling sering digunakan oleh juru pidato yang
berpengalaman dan mahir. Dalam menyampaikan pidato jenis ini, juru pidato hanya
menyiapkan garis-garis besar (out-line) dan pokok-pokok bahasan penunjang
(supporting points) saja.

Tetapi, pembicara tidak berusaha mengingat atau menghapalkannya kata demi


kata. Out-line hanya merupakan pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam
pikiran kita. Keuntungan pidato ekstempore ialah komunikasi pendengar dan
pembicara lebih baik karena pembicara berbicara langsung kepada pendengar atau
khalayaknya, pesan dapat fleksibel untuk diubah sesuai dengan kebutuhan dan
penyajiannya lebih spontan. Pidato jenis ini memerlukan latihan yang intensif bagi
pelakunya.

Keuntungan Menggunakan Pidato Ekstempre

a. Komunikasi pendengar dan pembicara lebih baik karena pembicara berbicara


langsung kepada pendengar atau khalayaknya,
b. Pesan dapat fleksibel untuk diubah sesuai dengan kebutuhan dan penyajiannya
lebih spontan.

Kerugian Menggunakan Pidato Ekstempre

a. Memerlukan latihan yang intensif bagi pembicaranya


b. Kemungkinan menyimpang dari garis besar besar sangat besar
c. Kefasihan bisa terhambat karena kesukaran memilih kata-kata

D. Persiapan pidato
Sebelum melakukan pidato di depan umum ada baiknya melakukan persiapan
berikut ini;

1. Mengetahui wawasan pendengar pidato secara umum.

2. Mengetahui lawa waktu atau durasi yang akan dibawakan.


3. Menyusun kata-kata yang mudah di pahami dan dimengerti.

4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.

5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato.5

E. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Berpidato


1. Volume suara harus keras dan jelas. Volume suara harus dapat didengar oleh
seluruh Khalayak sehingga pendengar dapat menangkap dan memahami informasi
yang disampaikan. Apabila jika tidak menggunakan sarana pendukung seperti
pengeras suara.

2. Gunakan intonasi dengan baik dan benar. Membaca naskah pidato harus
memerhatikan intonasi dengan baik dan benar (tidak monoton). Berikanlah
tekanan-tekanan pada kalimat-kalimat yang penting, misalnya kapan harus
memberikan nada tinggi dan nada melemah. Semuanya harus diatur agar
pendengar tidak ikut terbawa suasana pada acara saaat itu.

3. Jaga komunikasi dengan pendengar. Jaga pandangan antara penglihatan Kamu


pada teks pidato dengan penglihatanmu kepada khalayak. 6

4. Berbusana yang sopan dengan melihat situasi, seperti latar belakang


pendengarnya, acara yang akan disuguhkan panitia.

5. Pergunakan bahasa yang sopan dan komunikatif sesuai tingkat bahsa


pendengarnya. Pergunakan bahasa baku jika berpidato dalam forum resmi,
misalnya : seminar, rapat, sidang dsb.

6. Materi pidato harus sesuai dengan yang diinginkan pendengar. Jangan


menggunakan materi yang justru bertentangan dengan kemauan, adat, norma,
agama, atau tatanan yang dianut oleh masyarakat pendengar.

5
Asep Yudha Wirjaya, Sudarmawati, berbahasa dan bersastra indonesia, (Surakarta:pusat perbukuan
departeman pendidikan nasional, 2008) hal. 124
6
Khaira Alfatih,” makalah bahasa indonesia (pidato)”, diakses dari
https://www.academia.edu/30170363/makalah_bahasa_indonesia_Pidato_.docx, pada tanggal 2 April
2020 pukul 15:30.
7. Penampilan harus dengan rasa percaya diri, tidak minder, rendah diri, takut,
bingung, atau grogi. Jangan memfonis pendengar dengan memaksakan pendapat
atau kehendak.7

F. Langkah-Langkah Menyusun Pidato


1. Menentukan Tema

Tema adalah materi pidato yang harus dipilih sebelum membuat naskah
pidato.

Contoh tema : religius, lingkungan, masyarakat, sosial, pendidikan, dll.

2. Menentukan Lama Pidato

Tentukan berapa lama waktumu untuk berpidato nanti. Banyak naskah


harus sebanding dengan lama pidatonya agar pada saat menyampaikan pidato
nanti tidak molor (kelebihan) atau malah terlalu cepat.

3. Susun Kerangka Pidato

Kerangka diurutkan sedemikian rupa.

a. Salam Pembuka

Salam pembuka berisi sapaan kepada yang hadir dalam acara tersebut
dimulai dari yang paling tinggi kedudukannya hingga yang paling rendah
secara berurutan.

b. Pendahuluan

Pendahuluan berisi ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.

c. Isi Pokok

Isi pokok berisi dari inti pidato tersebut.

d. Simpulan
7
Rodinda Prasetiani, “makalah pidato” diakses dari
https://www.academia.edu/21863084/Makalah_Pidato, pada tanggal 2 April 2020 pukul 15:30.
Simpulan berisi dari kesimpulan inti pidato tersebut.

e. Harapan- Harapan

Harapan-harapan berisi dampak positif yang diharapkan terjadi pada


pendengar pidato setelah mendengar pidato tersebut.

f. Penutup

Berisi ucapan terima kasih, meminta maaf, dan salam penutup.

4. Mengembangkan Kerangka

Pengembangan kerangka dilakukan dengan menguraikan pokok-pokok


masalah pada kerangka karangan menjadi kalimat-kalimat ke paragraf-paragraf.
Kembangkanlah sesuai tema yang kamu tentukan.

Contoh naskah :

Assalamualaikum wr. wb.

Bapak-bapak, ibu-ibu peserta seminar yang saya hormati. Pertama-tama


marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
karunia, barakah, dan inayahnya kita dapat bersama-sama untuk berkumpul di
sini.

Pada saat ini saya akan menyampaikan tentang masalah pendidikan. Perlu
kita ketahui, pendidikan merupakan asset penting dari masing-masing individu
yang dapat menentukan sikap dan perilaku dalam berkehidupan bermasyarakat.
Indonesia merupakan Negara berkembang yang mana tingkat pendidikan pada
SD, SMP, dan SMA masih tinggi jumlahnya. Oleh karena itu tidak salah jika saya
berpendapat bahwa tingkat pendidikan di Indonesia masih rendah dibanding
negara-negara lain. Mulailah dari diri kita sendiri untuk menjadi individu yang
terdidik. Cobalah dari lingkungan kita, misalnya di kantor. Di kantor kita harus
mengerjakan sesuatu sebaik mungkin agar atasan dapat senang dengan kinerja
kita. Untuk bisa mengerjakan sesuatu dengan baik, pasti kita butuh belajar.
Belajar untuk bisa. Katakan pada diri kita bahwa kita bisa. Belajarlah dari
kesalahan-kesalahan terdahulu, tingkatkan kemauan pada diri kita, dan mulailah
mengubah sesuatu dari hal kecil. Dengan begitu kesuksesan adalah hasilnya.

Buanglah jauh-jauh keraguan dari benakmu. Beranilah mencoba walaupun


pada awalnya kita belum bisa, tetapi lama-lama jika kita terbiasa, kita pasti bisa
melakukan sesuatu itu yang kita anggap sulit. Janganlah kau ragu, Kawan,
seseorang yang tidak berani mencoba adalah tak lebih dari seorang pengecut.
Dengan demikian kita harus membiasakan untuk menjadi individu yang terdidik.
Pintar bersosial, pintar dalam segala hal, dan selalu berpikir positif.

Semoga bapak-bapak, ibu-ibu dapat memetik hikmah dari pidato yang


saya sampaikan bahwa kita harus menjadi individu yang terdidik. Mudah-
mudahan dengan pendidikan yang kita bangun, kita juga dapat memajukan
Indonesia. Akhir kata, kurang lebihnya saya mohon maaf. Bilahi taufik wal
hidayah.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada
orang banyak. Pidato juga berarti kegiatan seseorang yang dilakukan didepan orang
banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai alatnya. Berpidato pada
dasarnya merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata dan lisan
yang tujukan kepada orang banyak dalam sebuah forum seperti pidato kenegaraan, pidato
menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event,
dan lain sebagainya.Pada umumnya fungsi melakukan satu atau beberapa hal untuk
mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan yang disarankan dengan suka
rela, menyampaikan informasi atau suatu pemahaman kepada pendengarnya, membuat
orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas
dengan ucapan yang disampaikan, mendidik, propaganda, penyambung lidah seseorang.
Dengan melihat beberapa fungsi pidato diatas seseorang dapat dengan lebih jelas
menentukan sikap pada saat akan atau ketika akan berpidato dapat mengukur sendiri,
apakah pidato itu berhasil atau gagal. Jenis-Jenis Pidato yaitu Pidato Impromptu, Pidato
Manuskrip, Pidato Memoriter, pidato ekstempore.

Sebelum melakukan pidato di depan umum ada baiknya melakukan persiapan berikut ini;

1. Mengetahui wawasan pendengar pidato secara umum.

2. Mengetahui lawa waktu atau durasi yang akan dibawakan.

3. Menyusun kata-kata yang mudah di pahami dan dimengerti.

4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.

5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Berpidato yaitu


Volume suara harus keras dan jelas. Volume suara harus dapat didengar oleh
seluruh Khalayak sehingga pendengar dapat menangkap dan memahami informasi yang
disampaikan. Apabila jika tidak menggunakan sarana pendukung seperti pengeras
suara.Gunakan intonasi dengan baik dan benar. Membaca naskah pidato harus
memerhatikan intonasi dengan baik dan benar (tidak monoton). Berikanlah tekanan-
tekanan pada kalimat-kalimat yang penting, misalnya kapan harus memberikan nada
tinggi dan nada melemah. Semuanya harus diatur agar pendengar tidak ikut terbawa
suasana pada acara saaat itu. Jaga komunikasi dengan pendengar. Jaga pandangan antara
penglihatan Kamu pada teks pidato dengan penglihatanmu kepada khalayak. Berbusana
yang sopan dengan melihat situasi, seperti latar belakang pendengarnya, acara yang akan
disuguhkan panitia. Pergunakan bahasa yang sopan dan komunikatif sesuai tingkat bahsa
pendengarnya. Pergunakan bahasa baku jika berpidato dalam forum resmi, misalnya :
seminar, rapat, sidang dsb. Materi pidato harus sesuai dengan yang diinginkan pendengar.
Jangan menggunakan materi yang justru bertentangan dengan kemauan, adat, norma,
agama, atau tatanan yang dianut oleh masyarakat pendengar. Penampilan harus dengan
rasa percaya diri, tidak minder, rendah diri, takut, bingung, atau grogi. Jangan memfonis
pendengar dengan memaksakan pendapat atau kehendak.

Langkah-Langkah Menyusun Pidato yaitu Menentukan Tema, menentukan Lama


Pidato, Susun Kerangka Pidato, Kerangka diurutkan sedemikian rupa, Salam Pembuka,
Pendahuluan,Isi Pokok, Simpulan, Harapan- Harapan, Penutup, Mengembangkan
Kerangka,

B. Kritik dan Saran

Demikian makalah yang dapat kami susun. Tentunya dalam penguraian diatas
masih banyak kekurangan dan kelemahan didalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran
pembaca yang sifatnya membangun saat kami harapkan. Untuk itu apabila dalam
pemuatan makalah ini terdapat kesalahan dalam uraian, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Akhirnya semonga makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami
khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Emha, Tehnik dan Pedoman Berpidato, Surabaya: CV Amin

Wirajaya, Asep Yudha dan Sadarmawati. 2008, Bersastra dan Berbahasa Indonesia, Surakarta:
Pusat Pembukuan Depaertemen Pendidikan Nasional.

http://palakacomputer.blogspot.com/2010/01/langkah-menyusun-pidato.html

https://www.gurupendidikan.co.id/pidato/
https://www.academia.edu/21863084/Makalah_Pidato, pada tanggal 2 April 2020 pukul
15:30
https://www.academia.edu/30170363/makalah_bahasa_indonesia_Pidato_.docx

Anda mungkin juga menyukai