Anda di halaman 1dari 12

UNSUR-UNSUR MANAJEMEN TABLIGH

(makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Tabligh)

Dosen Pengampu: Upi Zahra, S.Sos.I., M.Ikom

Disusun oleh:
Kelompok 4 – KPI 5A
Dwi Ulina Sari 11180510000001
Anak Agung Imam Ilham 11180510000021
Isqi Karomah Kusuma A. L. 11180510000042
Risna Damayati 11180510000045
Mauidhoh Hasanatul Lutfiyah 11180510000187
Muhammad Fakhri Aziz 11180510000262

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
Unsur-unsur manajemen tabligh.......................................................................................5
A.  Man ( Mubaligh/ Communicator)..............................................................................5
B. Money (dana).............................................................................................................6
C. Material (materi/pesan).............................................................................................6
D. Machine (media/sarana)............................................................................................7
E. Methode (metode).....................................................................................................7
F. Market (Jamaah/ Sasaran/ communican)...................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................................9
A. Keimpulan..............................................................................................................9
B. Saran....................................................................................................................10

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berbagai macam rahmat dan karunianya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Unsur-unsur Manajemen
Tabligh” sebagai modal pembelajaran mata kuliah Manajemen Tabligh di
semester V ini.

Sebagai manusia biasa, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan


makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Karena makalah ini
bukanlah suatu upaya hasil kami semata, melainkan bersumber dari beberapa
referensi, oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan agar kami dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi.

Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Bu Upi Zahra, S.Sos.I., M.Ikom


yang telah membimbing kami dalam pembelajaran ini, serta kepada para penulis
buku yang telah kami jadikan referensi. Akhir kata, kami berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.
Semoga Allah SWT senantiasa meridoi setiap langkah kita. Aamiin.

ii
Jakarta, 07 Oktober 2020

Tim Penyususn

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manajemen tabligh berasal dari dua kata, yakni manajemen dan


tabligh. Manajemen diartikan sebagai upaya mengatur dan mengarahkan
berbagai sumber daya yang mencakup manusai (man), uang (money),
barang (material), mesin (machine), metode (methode), dan pasar
(market). Dengan demikian manajemen itu mengandung arti proses
kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan dengan menggunakan sumber daya lainnya. Seluruh
proses tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tabligh berasal dari isim masdhar dan ballagha-yuballigu-


tablighan yang artinya menyampaikan. Ada yang berpendapat bahwa
tabligh itu sama dengan dakwah yang artinya menyeru, memanggil,
mengajak kepada jalan Tuhan dengan cara yang bijaksana dengan doa dan
dengan memberikan nasihat-nasihat yang baik serta bertukar pikiran
(dialog) secara baik-baik. hanya saja sifat tabligh tidak terbatas kepada
perbuatan yang sekedar menyampaikan. Dalam kata tabligh terkandung
faktor lain seperti mutu, teknik dan cara menyampaikan ajaran Allah dan
Rasulullah secara efektif.

Berdasarkan pengertian menajemen dan tabligh tersebut, bahwa


pengertian manajemen tabligh adalah sebuah pengaturan secara sistematis
dan koordinatif dalam kegiatan atau aktivitas tabligh yang dimulai dari
sebelum pelaksanaan sampai akhir dari kegiatan tabligh, agar tujuan
tabligh tersebut dapat lebih mudah tercapai sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
Didalam pelaksanaanya, manajemen tabligh pasti terdapat unsur-
unsur pendorongnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Penjelasan

1
mengenai unsur-unsur manajemen tabligh akan dijelaskan lebih rinci pada
pembahasan makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja unsur-unsur manajemen tabligh ?

C. Tujuan

1. Mengetahui unsur-unsur dalam manajemen tabligh.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Unsur-unsur manajemen tabligh


Secara khusus, manajemen dakwah bertujuan menyiapkan ilmuan dakwah yang
bermoral tinggi secara memiliki keterampilan sebagai menejer yang mengelola
Lembaga-lembaga dakwah dan kemasyarakatan dengan pendekatan manajemen
secara profesional. Didalam suatu manajemen pasti terdapat unsur-unsur
pendorongnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam usaha Bersama
untuk mencapai tujuan tersebut digunakan unsur manajemen dakwah sebagai
berikut:

A.  Man ( Mubaligh/ Communicator)

Man ( Mubaligh / communicator) yaitu tenaga kerja manusia baik tenaga


kerja eklusif maupun operatif. Manusia dalam proses dakwah merupakan
pelaksana dakwah dan juga orang-orang yang secara langsung berhadapan
denagan masyarakat seperti mubaligh dan khatib. Muballigh sebagai komunikator
berperan menyampaikan idei-ide tertentu untuk menuju kepada sasaran pokok,
yaitu diterimanya ide-ide tersebut sehingga ada perubahan sikap atau adanya
pengukuhan terhadap sikap-sikap tertentu. Dengan demikian muballigh juga
merupakan seorang pelaku utama untuk mempengaruhi perubahan sikap dari
komunikannya. Yang biasa dikenal dengan agent of social change. Mubaligh
adalah pelaku tabligh (yang menyampaikan) orang yang mengajak ke suatu tujuan
dan berperan menyampaikan risalah agama islam untuk menuju kepada sasaran
pokok, yaitu diterimanya risalah tersebut sehingga ada perubahan sikap atau
adanya pengukuhan terhadap sikap-sikap tertentu. Pada prinsipnya semua umat
islam berkewajiban untuk berdakwah melakukan amr ma’ruf nahi munkar.

3
B. Money (dana)

Money, yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Uang yang di gunakan untuk melengkapi kebutuhan diperlukan dalam
manajemen, seperti upah melengkapi kebutuhan yang diperlihatkan dalam
manajemen seperti untuk upah dan gaji karyawan. Dalam kegiatan dakwah adalah
alat yang objektif yang menjadi saluran yang menghubungkan ide dengan umat
suatu elemen yang vital dan merupakan urat nadi dalam menyampaikan dakwah.1

C. Material (materi/pesan)

Material, yakni bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang


diharapkan. Materi dalam manejemen dakwah adalah ajaran itu sendiri yang
berpegang kepada al-quran dan sunah. Sumber utama dan utama dakwah adalah
ilmu-ilmu agama Islam, dasar pokok utama adalah tauhid, sedangkan sumber suci
murni adalah Al Qur’an dan sunnah, sumber kedua untuk dakwah ialah ilmu-ilmu
umum sepertri sejarah umum. Pada dasarnya materi dakwah yang dikemukakan
hendaknya didasarkan pada kondisi dan situasi. Tidak berarti bahwa materi-materi
yang diterangkan kemudian itu tidak diperlukan tapi justru ajaran islam itu perlu
dikemukakan secara bertahap menurut tempat dan proporsinya masing-masing.
Menurut M.Munir dan Wahyu Ilaihi dalam buku Manajemen Dakwah, materi
dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat masalah pokok, yaitu :

·         Masalah aqidah

·         Masalah syariah

·         Masalah muamalah

·         Masalah akhlak

1
Prof.Dr.H. Hadari nawawi dan Dra.H.M Martini hadari,Ilmu Administrasi, (Jakarta:Ghalia
Indoneisa,1994, hlm. 17

4
D. Machine (media/sarana)

Maksud media disini adalah alat obyektif yang menjadi saluran, yang


menghubungkan ide dengan umat. Media merupakan suatu unsur yang vital yang
merupakan urat nadi dalam totalitas dakwah. Dalam hubungan ini bisa juga disebut
sebagai metode dakwah. Media yang bisa digunakan antara lain; media cetak, media
audio-visual, broadcasting, film, internet dan lain sebagainya. Peranan media yaitu
sebagai alat bantu sebagai penunjang tercapainya tujuan dalam tabligh.2

E. Methode (metode)

Methode, yaitu cara yang di gunakan dalam usaha mencapai tujuan. Tercapai atau
tidaknya di tentuakan oleh metode mana yang digunakan dalam suatu organisasi.
Dalam kegiatan dakwah, metode dakwah dapat dilihat dari tiga sisi yaitu sisi objek,
subjek, dan materi.

Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki pengertian “Suatu cara
yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan
menjelaskan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia”. Metode tabligh yaitu
cara-cara penyampaian tabligh agar pesan yang disampaikan mudah diterima.3

F. Market (Jamaah/ Sasaran/ communican)

Market, yakni tempat menjual ouput dan produk-produk yang dihasilkan. Sedangkan
dalam proses dakwah yang disebut objek dakwah adalah orang-orang yang menerima
dakwah atau yang menjadi sasaran dakwah itu sendiri baik secara individual,
kelompok maupun masyarakat umum.

2
Hamzah ya’cub 1986, hlm.47
3
Muchtarom zaini, dasar-dasar manajemen dakwah,( Yogyakarta : kurnia kalam semesta, 1996)

5
Objek tabligh atau jamaah yaitu masyarakat sebagai penerima dakwah. Sasaran
dakwah memiliki strata dan tingkatan yang berbeda. Dalam hal ini hendaknya dai
mubaligh memahami karakter dan siapa yang diajak bicara, hal ini tentu penting agar
pesan bisa diterima dengan baik oleh jamaah.

Unsur manajemen dibagi menjadi dua bagian, yaitu unsur utama dan unsur
tambahan. Unsur utama pada manejemen yaitu planning, organizing, actuating,
dan controlling. Sedangkan unsur pendukung dalam manajemen yaitu man,
money, material, mechine, methode, dan market. Dalam manajemen tabligh, unsur
pendukung pada manajemen merupakan unsur dari manajemen tersebut.

Untuk menghadapi keanekaragaman manusia, seorang mubaligh harus


memiliki berbagai kemahiran antara lain:

1.      Kemahiran hubungan kerja dengan manusia (human relation skill).

2.      Kemahiran administratif dan teknis (administrative and technical skill)

3.      Kemahiran konseptual (conceptual skill)

6
BAB III
PENUTUP

A. Keimpulan

Berdasarkan penjabaran materi yang telah disampaikan dalam makalah ini,


penulis menarik sebuah kesimpulan bahwa unsur-unsur manajemen tabligh
meiliki 6 unsur yaitu Muballigh, dana, materi, media/sarana, metode dan Mad’u.
Dalam menyampaikan risalah-risalah Allah haruslah menggunakan metode-
metode yang baik sehingga isi pesan yang disampaikan dapat diterima oleh mitra
tabligh itu sendiri. Dalam penyampaian materi-materi tabligh itu haruslah
dikemukakan dengan baik dan bijaksana, ibarat juru masak yang pandai

7
menghidangkan makanana yang lezat cita rasanya, sehingga orang yang
menikmatinya benar-benar merasa terpikat. Dilihat dari segi Masyarakat (Mad’u)
merupakan kumpulan dari individu dimana benih materi tabligh akan ditabur.
Oleh sebab itu, maka masalah masyarakat ini hendaknya dipelajari dengan sebaik-
baiknya. Semua unsur-unsur diatas sangatlah penting dan berkaitan. Sebagai umat
islam dalam menyampaikan risalah Allah unsur-unsur diatas haruslah dikemas
dan dikelola secara baik sehingga hasil yang dicapai akan lebih efektif dan efisien.

B. Saran

Kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan guna membantu dalam
menghasilkan karya yang lebih baik. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari
kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam
menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak
yang tentu dapat dipertanggung jawabkan

Anda mungkin juga menyukai