**********************
Seri KAJIAN HADITS & AYAT TEMATIK Bersama SUNANDAR IBNU NUR
***********************
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم الرَّا ِش َي َوال ُمرْ تَ ِش َي» )رواه الترمذي
َ ِ «لَ َعنَ َرسُو ُل هَّللا:)ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن َع ْم ٍرو قَا َل
Dari Abdullah bin Amr, beliau berkata: “Rasulullah SAW melaknat orang yang menyuap
dan menerima suap”. (HR. al-Turmuzi)
1- Pelarangan suap/risywah berlaku di bidang apapun. Hanya saja suap di dunia peradilan
memiliki peluang yang sangat besar, karena dalam dunia peradilan perebutan hak bagi bagi
orang-orang yang berperkara.
2- Bila mana suap/risywah dibolehkan maka hak jatuh ke tangan orang yang bukan
pemiliknya.
3- Pelaku suap/risywah tidak akan masuk surga dan akan dimasukkan ke dalam neraka.
4- Selain laknat yang akan didapatkan oleh pelaku suap/risywah, Rasulullah SAW juga
menegaskan bahwa orang yang memakan hasil suap/risywah, tidak akan dimasukkan ke
dalam surga.
5- Suap/Risywah merupakan fenomena yang tidak asing dalam masyarakat kita. Banyak
istilah yang digunakan untuk masalah ini, seperti dari ucapan terima kasih, parsel, money
politik, uang pelicin, pungli dan lain sebagainya.
7- Di pihak lain masyarakat menganggap suap/risywah itu sebagai hadiah atau tanda terima
kasih. Bahkan ada yang beranggapan sebagai uang jasa atas bantuan yang telah diberikan
seseorang, sehingga mereka tidak merasakan hal itu sebagai sebuah kesalahan atau
pelangaran apalagi kejahatan.
- Siapa yang memakan harta orang lain dengan jalan bathil, maka ia telah melakukan suap/
risywah, yaitu harta yang diberika seseorang kepada penguasa atau pegawai untuk
memenangkan perkaranya atau mengalahkan orang lain dalam suatu perkara sesuai
keinginannya.
َْرضْ َع ْنهُ ْم فَلَ ْن يَضُرُّ وكَ َش ْيئًا َوإِ ْن َح َك ْمت ِ ك فَاحْ ُك ْم بَ ْينَهُ ْم أَوْ أَ ْع ِرضْ َع ْنهُ ْم َوإِ ْن تُع ِ ْب أَ َّكالُونَ لِلسُّح
َ ت فَإ ِ ْن َجا ُءو ِ َس َّما ُعونَ لِ ْل َك ِذ
َفَاحْ ُك ْم بَ ْينَهُ ْم بِ ْالقِ ْس ِط إِ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ ْال ُم ْق ِس ِطين
Mereka sangat suka mendengar berita-berita dusta, sangat suka memakan segala yang haram
(risywah dan sebagainya). Oleh itu kalau mereka datang kepadamu, maka hukumlah di
antara mereka (dengan apa yang telah diterangkan oleh Allah), atau berpalinglah dari
mereka; dan kalau engkau berpaling dari mereka maka mereka tidak akan dapat
membahayakanmu sedikitpun; dan jika engkau menghukum maka hukumlah di antara
mereka dengan adil; kerana sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil.
[Al-Maidah: 42]
==============================
=================