NIM : 11180510000262
1) Money (dana) adalah sesuatu hal yang dibutuhkan dalam manajemen untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Money sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan unsur-
unsur manajemen yang lain, seperti membeli peralatan dan upah gaji karyawan . Jika
dikaitkan ke dalam manajemen tablig, Money merupakan alat yang sangat objektif
yang menghubungkan ide dengan umat suatu elemen yang vital dan merupakan urat
nadi dalam menyampaikan dakwah.
2) Man (Mubaligh/ Communicator) adalah tenaga kerja manusia baik tenaga kerja
eklusif maupun operatif, jika dikaitkan dengan manajemen tablig dalam kata lain man
juga disebut sebagai seseorang pelaksana atau penyampai (komunikator) dakwah serta
subjek yang melaksanakan dakwah.
3) Machine (media/sarana) adalah sarana yang obyektif yang menjadi salura yang
menghubungkan dengan ide. Dalam manajemen tablig bisa dihubungkan dengan
menampilkan dakwah melalui Online dan offline dan jika offline memerlukan media
seperti internet dan masi banyak lagi seperti media cetak, media massa dan yang
lainnya.
4) Methode (metode) adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan suatu tujuan,
dalam manajemen tablig banyak metode berdakwah yang digunakan untuk memenuhi
pasar.
5) Material (materi/pesan) adalah bahan yang diperlukan untuk mencapaitujuan yang
diharapkan. Hubungannya dengan manajemen tablig yaitu mengenai ajaran itu sendiri
yang harus berpegangan kepada Al-Quran dan sunah.
6) Market (Jamaah/sasaran/Communican) adalah tempat menjual output dan produk-
produk yang dihasilkan, jika dihubungkan dengan manajemen tablig dalam proses
dakwah yang disebut objek dakwah adalah orang-orang yang menerima dakwah atau
yang menjadi sasaran dakwah itu sendiri baik secara individual, kelompok maupun
masyarakat luas.
Sebelum menjawab pertanyaan ini kita sama-sama harus mengetahui apa pengertian dari
pelaksanaan (actuanting), yaitu tindakan untuk mengusahakan agar seluruh anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan organisasi
namun dalam artiannya actuanting adalah strategi untuk mengajak seluruh elemen atau
orang-orang yang tergabung dalam organisasi untuk bekerja dengan kesadaran bersama
ataupun secara personal. Dalam hal ini ada beberapa jenis motivasi dan peran sebagai
berikut :
1) Motivasi intrinsik merupakan motivasi datang dari dalam diri tanpa ada paksaan dari
luar, orang yang memiliki motivasi dari dalam akan menjalankan tugasnya sepenuh
hati tanpa mengharap penghargaan maupun pujian. Peran motivasi ini adalah
karyawan menjadi semakin mencintai pekerjaannya. Motivasi ini sangat penting
dalam manajemen tablig sebab orang yang memiliki kesadaran yang tinggi akan
tugasnya pasti berpengaruh dalam mensukseskan manajemen tablig.
2) Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi dari luar yang muncul sebagai akibat adanya
pengaruh yang ada di luar pekerjaan para pekerja itu sendiri. Peran motivasi ini untuk
membangkitkan semangat juang pekerja dalam melakukan sesuatu yang tentunya
sangat baik untuk kebutuhan kerja di era globalisasi.
3) Motivasi positif merupakan proses pemberian motivasi atau usaha untuk
membangkitkan motif di mana hal itu diarahkan pada usaha untuk mempengaruhi
orang lain agar bekerja dengan baik dan antusias. Dengan cara memberikan
keuntungan tertentu kepadanya. Peran motivasi ini adalah adalah meningkatkan
produktivitas kerja karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik,
dalam manajemen tablig motivasi positif sangat diperlukan untuk merangkul sesama
anggota atau elemen.
4) Motivasi negatif merupakan motivasi yang bersumber pada diri rasa takut. Misalnya
jika dia tidak melakukan tugasnya akan muncul rasa takut untuk dikeluarkan, takut
tidak diberi gaji atau takut dijauhi oleh rekan sekerja. Motivasi negatif yang
berlebihan akan membentuk rasa takut yang berlebihan dari para pekerja sehingga
tujuan yang diharapkan tidak maksimal. Peran motivasi ini adalah meningkatkan
produktivitas kerja karyawan, mengefektifkan pengadaan karyawa, dalam manajemen
tablig sebaiknya hindari motivasi negatif dan perbanyklah yang positif agar sebut
tablig dapat terkontrol dengan baik dan maksimal.
3. Mengapa zakat, infak, shadaqah dan wakaf tidak sepenuhnya dapat menghidupi
organisasi Islam?
Ada banyak kendala dan hambatan yang dialami oleh Organisasi Pengelola Zakat
untuk menggalang dana zakat dari masyarakat. selain faktor internal lembaga,
beberapa penelitian juga menunjukkan adanya faktor eksternal yang mempengaruhi
kecilnya kepercayaan masyarakat terhadap organisasi tersebut.
4. Bentuk permasalahan yang sering terjadi dan dihadapi organisasi Islam serta solusi
atas permasalahan tersebut.
Yang paling mendasar dari kelemahan organisasi Islam di Indonesia adalah kelemahan
SDM, hampir tak adanya data base yang kuat tentang organisasi itu sendiri dan
keanggotaannya. Makanya, organisasi-organisasi Islam cenderung bekerja hanya
dengan semangat yang juga setengah-setengah, tanpa data dan dapur analisis yang
berkualitas.
Menurut saya solusi dari permasalahan pertama ini yaitu dengan merekrut anggtoa-
anggota yang berpotensi untuk meningkatkan sumber daya manusia organisasi islam
itu sendiri, dengan proses merekrut yang lebih ketat agar tercipta anggota yang lebih
unggul.
Menurut saya ini bisa diselesaikan dengan cara memilih pemimpin dengan baik dan
benar, apabila terjadi permasalahn ini berarti masih harus diperbaiki lagi proses dari
pemilihan pemimpin.. lalu sangat penting untuk mengenali pribadi calon pemimpin
tersebut dengan jelas, agar tidak ada kesalahan dalam memilih seorang pemimpin,
karena, pemimpin organisai merupakan seorang yang paling penting dalam sebuah
organisasi, jika pemimpinnya tepat dan baik, sangat besar kemungkinan sebuah
organisisasi tersebut akan dapat meningkatkan SDM dan meningkatkan potensi
organisasi islam itu sendiri, begitu juga sebaliknya.
3) Tidak memperhatikan proses kaderisasi dengan baik.
Banyak dari organisasi islam yang kurang memerhatikan proses kaderisasi dengan
baik. Rekruitmen kadangkala hanya dari lingkungan terdekat tanpa memerhatikan
kualitas dan integritas. Hal ini membuat organisasi cenderung berjalan di tempat, tak
mampu menembus perubahan dan perbaikan di masa depan.
Menurut saya ini bisa diselesaikan dengan cara merekrut sumber daya dengan
memerhatikam kualitas dan integritas yaitu seseorang yang mau dan mampu untuk
mengatur organisasi islam dengan cara yang baik dan tepat,karena jika yang direkrut
adalah orang yang tidak tepat,maka hasilnya akan sama saja.
Semua dari permasalahan ini saling berkaitan, apabila terjadi masalah diantara tiga ini
akan mengakibatkan pengembangan potensi yang kurang baik dari organisasi islam
itu sendiri.