Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHAMMAD FAKHRI AZIZ

NIM : 11180510000262

KELAS : KPI 5-A

UTS MATA KULIAH MANAJEMEN TABLIG

1. Unsur manajemen serta kaitannya dengan manajemen tablig

1) Money (dana) adalah sesuatu hal yang dibutuhkan dalam manajemen untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Money sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan unsur-
unsur manajemen yang lain, seperti membeli peralatan dan upah gaji karyawan . Jika
dikaitkan ke dalam manajemen tablig, Money merupakan alat yang sangat objektif
yang menghubungkan ide dengan umat suatu elemen yang vital dan merupakan urat
nadi dalam menyampaikan dakwah.
2) Man (Mubaligh/ Communicator) adalah tenaga kerja manusia baik tenaga kerja
eklusif maupun operatif, jika dikaitkan dengan manajemen tablig dalam kata lain man
juga disebut sebagai seseorang pelaksana atau penyampai (komunikator) dakwah serta
subjek yang melaksanakan dakwah.
3) Machine (media/sarana) adalah sarana yang obyektif yang menjadi salura yang
menghubungkan dengan ide. Dalam manajemen tablig bisa dihubungkan dengan
menampilkan dakwah melalui Online dan offline dan jika offline memerlukan media
seperti internet dan masi banyak lagi seperti media cetak, media massa dan yang
lainnya.
4) Methode (metode) adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan suatu tujuan,
dalam manajemen tablig banyak metode berdakwah yang digunakan untuk memenuhi
pasar.
5) Material (materi/pesan) adalah bahan yang diperlukan untuk mencapaitujuan yang
diharapkan. Hubungannya dengan manajemen tablig yaitu mengenai ajaran itu sendiri
yang harus berpegangan kepada Al-Quran dan sunah.
6) Market (Jamaah/sasaran/Communican) adalah tempat menjual output dan produk-
produk yang dihasilkan, jika dihubungkan dengan manajemen tablig dalam proses
dakwah yang disebut objek dakwah adalah orang-orang yang menerima dakwah atau
yang menjadi sasaran dakwah itu sendiri baik secara individual, kelompok maupun
masyarakat luas.

2. Jenis-jenis motivasi dan peran di dalam membangun organisasi (dalam hal


manajemen tablig)

Sebelum menjawab pertanyaan ini kita sama-sama harus mengetahui apa pengertian dari
pelaksanaan (actuanting), yaitu tindakan untuk mengusahakan agar seluruh anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan organisasi
namun dalam artiannya actuanting adalah strategi untuk mengajak seluruh elemen atau
orang-orang yang tergabung dalam organisasi untuk bekerja dengan kesadaran bersama
ataupun secara personal. Dalam hal ini ada beberapa jenis motivasi dan peran sebagai
berikut :

1) Motivasi intrinsik merupakan motivasi datang dari dalam diri tanpa ada paksaan dari
luar, orang yang memiliki motivasi dari dalam akan menjalankan tugasnya sepenuh
hati tanpa mengharap penghargaan maupun pujian. Peran motivasi ini adalah
karyawan menjadi semakin mencintai pekerjaannya. Motivasi ini sangat penting
dalam manajemen tablig sebab orang yang memiliki kesadaran yang tinggi akan
tugasnya pasti berpengaruh dalam mensukseskan manajemen tablig.
2) Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi dari luar yang muncul sebagai akibat adanya
pengaruh yang ada di luar pekerjaan para pekerja itu sendiri. Peran motivasi ini untuk
membangkitkan semangat juang pekerja dalam melakukan sesuatu yang tentunya
sangat baik untuk kebutuhan kerja di era globalisasi.
3) Motivasi positif merupakan proses pemberian motivasi atau usaha untuk
membangkitkan motif di mana hal itu diarahkan pada usaha untuk mempengaruhi
orang lain agar bekerja dengan baik dan antusias. Dengan cara memberikan
keuntungan tertentu kepadanya. Peran motivasi ini adalah adalah meningkatkan
produktivitas kerja karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik,
dalam manajemen tablig motivasi positif sangat diperlukan untuk merangkul sesama
anggota atau elemen.
4) Motivasi negatif merupakan motivasi yang bersumber pada diri rasa takut. Misalnya
jika dia tidak melakukan tugasnya akan muncul rasa takut untuk dikeluarkan, takut
tidak diberi gaji atau takut dijauhi oleh rekan sekerja. Motivasi negatif yang
berlebihan akan membentuk rasa takut yang berlebihan dari para pekerja sehingga
tujuan yang diharapkan tidak maksimal. Peran motivasi ini adalah meningkatkan
produktivitas kerja karyawan, mengefektifkan pengadaan karyawa, dalam manajemen
tablig sebaiknya hindari motivasi negatif dan perbanyklah yang positif agar sebut
tablig dapat terkontrol dengan baik dan maksimal.

3. Mengapa zakat, infak, shadaqah dan wakaf tidak sepenuhnya dapat menghidupi
organisasi Islam?

Ada banyak kendala dan hambatan yang dialami oleh Organisasi Pengelola Zakat
untuk menggalang dana zakat dari masyarakat. selain faktor internal lembaga,
beberapa penelitian juga menunjukkan adanya faktor eksternal yang mempengaruhi
kecilnya kepercayaan masyarakat terhadap organisasi tersebut.

Kendala tersebut antara lain:

1) Terbatasnya pengetahuan masyarakat yang berkaitan dengan ibadah zakat. Tidak di


pungkiri bahwa masih banyak umat islam yang kurang memahami hal-hal yang
berkaitan dengan ibadah zakat,sehingga sering sekali terjadi kesalahan pahaman
tentang ini.
2) Konsepsi zakat yang masih dirasa terlalu sederhana dan tradisional. Hingga akhirnya
dalam pelaksanaannya pun masih sangat sederhana, yaitu cukup dibagikan langsung
sendiri kepada lingkungannya atau kepada kyai yang disenangi. Banyak orang
memilih jalan ini karena dinilai lebih terpercaya dan lebih jelas kepada siapa mereka
mengeluarkan zakat tersebut.
3) Sifat manusia yang kikir. Sehingga jika kekayaan itu diperoleh atas jerih payah dalam
memeras otak, keringat dan kemampuannya sendiri, sehingga makin beratlah orang
tersebut untuk mengeluarkan zakatnya. Hal ini memang sangat banyak sekali terjadi
di lingkungan umat islam,banyak sekali orang yang beranggapan bahwa zakat,infak
dan sedekah ini bukan lah suatu hal yang perlu,mereka berfikir dua kali unutk
mengeluarkan nya karena mereka beranggapan bahwa penghasilan yang mereka dapat
itu karena hasil usaha mereka sendiri,jadi mereka lebih memilih untuk menikmati
sendiri.
4) Kepercayaan muzaki, dimana banyak muzaki yang masih khawatir zakat yang
diserahkannya hanya dipergunakan oleh amilnya. Minimnya kepercayaan dari muzaki
adalah hal yang sangat betpengaruh bagi organisasi ZIS, karena semakin kurang
kepercayaan dari seorang muzaki,maka semakin kurang pula orang yang mau
memasukan Zakat,infak dan sedekah ini melalui organisasi tersebut.

4. Bentuk permasalahan yang sering terjadi dan dihadapi organisasi Islam serta solusi
atas permasalahan tersebut.

Permasalahan yang sering timbul diantaranya yaitu :

1) Lemahnya SDM (Sumber Daya Manusia)

Yang paling mendasar dari kelemahan organisasi Islam di Indonesia adalah kelemahan
SDM, hampir tak adanya data base yang kuat tentang organisasi itu sendiri dan
keanggotaannya. Makanya, organisasi-organisasi Islam cenderung bekerja hanya
dengan semangat yang juga setengah-setengah, tanpa data dan dapur analisis yang
berkualitas.

Menurut saya solusi dari permasalahan pertama ini yaitu dengan merekrut anggtoa-
anggota yang berpotensi untuk meningkatkan sumber daya manusia organisasi islam
itu sendiri, dengan proses merekrut yang lebih ketat agar tercipta anggota yang lebih
unggul.

2) Dipimpin oleh tokoh yang tidak tepat.

Ini juga permasalahan yang sangat serius,banyak organisasi-oraganisasi Islam yang


dipimpin oleh figur yang tidak tepat. Figur yang tidak tepat ini tidak mampu
menggerakkan organisasi karena tak mempunyai visi yang jelas, lemah dalam hal
menggerakkan organisasi dan kadang-kedang tak punya karakter dan mental
kepemimpinan.

Menurut saya ini bisa diselesaikan dengan cara memilih pemimpin dengan baik dan
benar, apabila terjadi permasalahn ini berarti masih harus diperbaiki lagi proses dari
pemilihan pemimpin.. lalu sangat penting untuk mengenali pribadi calon pemimpin
tersebut dengan jelas, agar tidak ada kesalahan dalam memilih seorang pemimpin,
karena, pemimpin organisai merupakan seorang yang paling penting dalam sebuah
organisasi, jika pemimpinnya tepat dan baik, sangat besar kemungkinan sebuah
organisisasi tersebut akan dapat meningkatkan SDM dan meningkatkan potensi
organisasi islam itu sendiri, begitu juga sebaliknya.
3) Tidak memperhatikan proses kaderisasi dengan baik.

Banyak dari organisasi islam yang kurang memerhatikan proses kaderisasi dengan
baik. Rekruitmen kadangkala hanya dari lingkungan terdekat tanpa memerhatikan
kualitas dan integritas. Hal ini membuat organisasi cenderung berjalan di tempat, tak
mampu menembus perubahan dan perbaikan di masa depan.

Menurut saya ini bisa diselesaikan dengan cara merekrut sumber daya dengan
memerhatikam kualitas dan integritas yaitu seseorang yang mau dan mampu untuk
mengatur organisasi islam dengan cara yang baik dan tepat,karena jika yang direkrut
adalah orang yang tidak tepat,maka hasilnya akan sama saja.

Semua dari permasalahan ini saling berkaitan, apabila terjadi masalah diantara tiga ini
akan mengakibatkan pengembangan potensi yang kurang baik dari organisasi islam
itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai