Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dan serta informasi
dari berbagai sumber. Kami juga banyak mendapat dukungan dan saran-saran dari banyak
pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian makalah ini masih jauh dari
sempurna, seperti pepatah mengatakan ”Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan agar dapat ditemukan suatu
hasil yang lebih sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IIPEMBAHASAN
Kesimpulan ......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu memberi kepada kita pengatahuan, dan filsafat memberikan hikmah. Filsafat
memberikan kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan
tertib, akan kebenaran.
Bagi manusia, berfilsafat itu berarti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya, senetral-
netralnya dengan perasaan tanggung jawab, yakni tanggung jawab terhadap dasar hidup yang
sedalam-dalamnya, baik Tuhan, alam, atau pun kebenaran. Filsafat hendaknya mengilhamkan
keyakinan kepada kita untuk menompang dunia baru, mencetak manusia-manusia yang
menjadikan penggolongan-penggolongan berdasarkan, ras, dan keyakinan keagamaan
mengabdi kepada cita mulia kemanusiaan.
Dalam mempelajari Filsafat banyak sekali Manfaat yang bisa kita ambil dan kita petik
guna untuk menjalani hidup yang sebaik-baiknya. diantaranya Fiillsafat membantu kita
unntuk berfikir lebih Kritis dalam hal apapun. Didalam Filsafat dakwah juga banyak sekali
hal-hal yang dikaji dan dipelajari secara kritis dan mendalam. Sebagai mana ilmu lain filsafat
juga memiliki berbagai macam cabang-cabangya. Mempelajari filsafat adalah salah satu hal
yang menarik dan banyak diminati oleh orang-orang, terutama mereka yang ingin mecari
kebenaran. Oleh karna itu penulis menyusun makalah ini guna untuk mengenal dan
mempelajari filsafat, objek kajian serta manfaat mempelajari filsafat Dakwah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Filsafat
Secara garis besar Filsafat dapat dikatakan sebuah pandangan hidup seseorang atau
sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan. Filsafat mengambil peran penting karena dalam filsafat
kita bisa menjumpai pandangan-pandangan tentang apa saja (kompleksitas, mendiskusikan
dan menguji kesahihan dan akuntabilitas pemikiran serta gagasan-gagasan yang bisa
dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan intelektual). Selanjutnya Pengertian filsafat dapat
ditinjau dari dua segi yaitu pegertian filsafat secara Bahasa dan pengertian filsafat secara
istilah.
Ciri-ciri Berfikir filsafat adalah berfikir segala sesuatu yang ada, berfikir yang
konsepsional mendasar dan menyentuh esensi yang difikirkan. Ciri-cirinya yaitu
a) Metodis, menggunakan metode cara yang lazim digunakan oleh para filosof dalam proses
beerfikir filsafat.
b) Sistematis, yaitu dalam berfikir masing-masing unsur berkaitan satu sama lain secara
teratur dalam satu keseluruhan.
c) Koheren, yaitu dalam berfikir unsur-unsur tidak boleh mengandung uraian yang
bertentangan satu sama lain, namun juga membuat uraian yang logi.
d) Rasional, yaitu harus berdasarka pada kaiadah berfikir yang benar (logis)
e) Konprehensif, yaitu berfikir secara menyeluhruh.
f) Radikal, yaitu berfikir secara mendalam samapai pada akar persoalannya
g) Universal, yaitu muatan kebenarannya sampai pada tingkat umum universal (secara
keseluruhan)
h) Bebas, yaitu samapai kebatas-batas yang berada diluar pemikiran, yakni bebas dari
prasangka-prasangka sosial, historis, kultural, religius (pemikiran filsafat ini dibarat).
i) Bertanggung jawab, yaitu seorang yang berfilsafat adalah orang yang berfikir sekaligus
bertanggung jawab terhadap hasil pemikirannya paling tidak terhadap hati nuraninya sendiri.
Filsafat sangat dibutuhkan manusia untuk mengatasi segala persoalan yang muncul
dalam kehidupan, termasuk persoalan-persoalan dakwah. Dengan filsafat, seluruh pertanyaan
hidup mengenai arti, isi dan makna dari segala sesuatu yang dilihat dan dialami dapat
ditemukan jawabannya. Hal ini telah di implementasikan Nabi Muhammad SAW dalam
aktivitas dakwahnya.
Sebelum menginjak pada pembahasan objek kajian ilmu filsafat dakwah, supaya lebih
jelas kita mengulangi permasalahan tentang objek kajian Filsafat, kemudian Objek kajian
Dakwah dan akhirnya diintegrasikan antara keduanya membentuk objek kajian Filsafat
Dakwah. Namun sebelum ke objek kajian, kita ketahui terlebih dahulu apa pengertianya.
Objek kajian dalam keilmuan maupun filsafat adalah objek formal dan objek material. Objek
material adalah lapangan penyelidikan suatu cabang ilmu, sedangkan objek formal adalah
sudut tertentu yang menentukan suatu macam ilmu dan membedakan antara ilmu satu dengan
lainnya. Demikianlah objek kajian filsafat dakwah menurut beberapa tokoh:
Objek kajian dakwah adalah setiap bentuk dari proses merealisasikan ajaran Islam
pada kehidupan manusia melalui strategi, metode, dan sistem yang relevan dengan
mempertimbangkan aspek religio-politik-kultural-sosio dan psikologis umat manusia.
Setelah mendalami masalah objek kajian filsafat dan objek kajian dakwah, sekarang
kita dapat mengintegrasikan antara keduanya yaitu objek kajian filsafat dakwah. Objek studi
filsafat dakwah adalah pemikiran mendalam dan radikal, logis dan sistematis tentang proses
usaha merealisasikan ajaran Islam dalam kehidupan umat manusia dengan melalui strategi,
metode, dan sistem yang relevan dengan mempertimbangkan dimensi religio-politik-kultural-
sosio-psikologis umat manusia.
3. Manfaat Filsafat Dakwah
Manfaat filsafat dakwah adalah berguna untuk menentukan para da’I agar mampu
memahami ajaran islam secara radikal, sampai keakar-akarnya sehingga menemukan
kebenaran yang hakiki. Para da’I mampu menjelaskan bahwa islam universal, tidak
bertentangan logika dan akal sehat. Dengan demikian ajaran islam disampaikan tidak hanya
diterima secara dokmatis dan absolut semata, tetapi juga melalui kerangka fikiran yang
rasional yang mampu memberikan arti penting dalam menyadari otoritas diri sebagi makhluk
yang berdimensi dalam memahami diri dan hak miliknya.
KESIMPULAN
Objek dakwah adalah orang-orang yang dijadikan sasaran untuk menerima dakwah
yang sedang dilakukan oleh da’i. Keberadaan objek dakwah yang sering kita kenal dengan
mad’u, yang sangat heterogen baik ideologi, pendidikan, status sosial, sosial,, kesehatan dan
sebagainya
Secara ringkas ruang lingkup filsafat dakwah paling tidak meliputi empat hal yang
selalu punya kaitan erat. Yaitu:
a. Manusia sebagai pelaku (subyek) dakwah dan manusia sebagai penerima (obyek) dakwah.
b. Agama Islam sebagai pesan atau materi yang harus disampaikan, diimani serta diwujudkan
dalam realitas (diamalkan) di masyarakat.
c. Allah yang menciptakan manusia dan alam, sebagai Rab yang memelihara alam dan
menurunkan agama Islam serta menentukan terjadinya proses dakwah. Dan
d. Lingkungan, yaitu alam (bumi dan sekitarnya) tempat terjadinya proses dakwah.
Manfaat filsafat dakwah adalah berguna untuk menentukan para da’I agar mampu
memahami ajaran islam secara radikal, sampai keakar-akarnya sehingga menemukan
kebenaran yang hakiki. Para da’I mampu menjelaskan bahwa islam universal, tidak
bertentangan logika dan akal sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Yuyun Suriasumantri, Ilmu Dalam Perspektif, (Jakartra: Yayasan Obor Indonesia dan Leknas
LIPI, 1982)
H. A. Mustafa. 1997: Filsafat Islam, Pustaka Setia, Bandung.
A. Heri Hermawan, M Ag, Yaya Sunarya, M,pd. 2011: Filsafat Islam, Insan Mandiri,
Bandung.
V