Anda di halaman 1dari 5

Nama : Irma Erviana Safitri

NIM : 1174010081

Kelas : BKI 7B

Mata Kuliah : Sosiologi Dakwah (Lingkup Kajian Sosiologi Dakwah)

Dari perkuliahan mata kuliah Sosiologi Dakwah pada Rabu 04 November 2020 dan buku
sosiologi dakwah yang di tulis oleh Bapak Dr. H. Ahmad Sarbini, M.Ag bahwa lingkup kajian
sosiologi dakwah terdapat lima kajian yaitu sebagai berikut:

1. Mengkaji eksistensi dan esensi masyarakat secara komprehensif dalam perspektif dakwah.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia. Esensi manusia menurut beberapa aliran filsafat yaitu:

a. Materialisme
Yaitu esensi manusia yang bersifat material atau secara fisik yang menempati ruang dan
waktu memiliki keluasan dan bersifat objektif sehingga dapat diukur, dihitung,
diobservasi. Menurut filsafat ini tidak ada unsur spiritual dibalik material/fisik.
Materialism itu adalah naturalism yang mana setiap gejala alam yang bergerak itu dapat
di ukur seccara kausalitas.
b. Idealism/spiritualisme
Idealism merupakan kebalikan dari materialism. Aliran filsafat idealism berkeyakinan
bahwa ada kekuatan dibalik setiap penampakan ataupun kejadian yang ada.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hegel (1770-1831) kekuatan fisik dan hukum alam
memang ada, tetapi keberadaannya merupakan manifestasi dari kekuatan atau kenyataan
yang sejati dan lebih tinggi, yaitu roh Absolut. Jika kenyataan pada dasarnya bersifat
spiritual dan nonfisik, maka hal-hal yang bersifat ideal dan normatif seperti agama,
hukum, nilai, cita-cita tau ide, memegang peranpenting dalam kehidupan. Hukum dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara, serta agama, dan nilai dalam kehidupan sosial
dan pribadi, merupakan norma-norma yang menggerakkan perilaku manusia dan
masyarakat manusia.
c. Dualisme
Dalam aliran dualisme, kenyataan sejati bukanlah hanya bersifat materi atau fisik atau
spiritual. Kenyataan sejati adalah bersatunya antara jasmani dan rohan.
d. Eksistensialisme
Aliran dari filsafat moderen berpikir tentang hakekat manusia merupakan eksistensi atau
perwujudan sesungguhnya dari manusia. Jadi intinya hakekat manusia itu adalah apa
yang menguasai manusia secara menyeluruh. Disini manusia dipandang serba zat, serba
ruh, atau dualise dari kedua aliran itu, tetapi memandangnya dari segieksistensi manusia
itu sendiri di dunia.

Sedangkan eksistensi manusia berdasarkan hubungan kesadaran tentang eksistensinya, maka ada
tiga eksistensi manusia:

a. Eksistensi Kultural adalah kesadaran manusia bahwa untuk tetap lestari dalam hidup dan
kehidupan ini manusia haruslah berusaha menguasai dan menaklukan alam ini.
Kesadaran inilah yang merupakan landasan pokok terciptannya kebudayaan manusia.
b. Eksistensi Sosial: kesadaran manusia, bahwa dalam hidup dan kehidupannya di dunia ini
manusia itu serba terhubung dengan manusia lainnya. Manusia saling tergantung dengan
sesama manusia. Kesadaran inilah yang merupakan dasar hakiki timbulnya masyarakat.
c. Eksistensi Religius: Kesadaran manusia tentang keterhubungan sebagai makhluk dengan
Khaliknya atau Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Kesadaran inilah sebagai
sumber adanya agama.
2. Melakukan pendalaman pemahaman mengenai masyarakat manusia yang meliputi:
a. Hakikat masyarakat, menurut pandangan Muthahhari tentang hakikat masyarakat
dalam jurnal yang ditulis oleh Sulfan dan Akilah Mahmud yaitu sesuai dengan skenario
penciptaan manusia sebagai khalifah dimuka bumi, yakni tegaknya keadilan Ilahi yang
berlaku untuk alam dan manusia.
b. Karakteristik masyarakat
1) Karakteristik dan ciri-ciri masyarakat Desa
a) Homogenitas Sosial
b) Hubungan Primer
c) Kontrol Sosial yang Ketat Hubungan
d) Gotong royong.
e) Ikatan Sosial,
f) Magis religious
2) Pola kehidupan
3) Karakteristik dan ciri-ciri masyarakat kota.
a) Heterogenitas
b) Hubungan
c) Toleransi
d) Kontrol sekuder
e) Mobilitas Sosial
f) Ikatan Sukarela
c. Struktur masyarakat
Radcliffe-Brown (1940) yang menyatakan bahwa struktur sosial itu adalah suatu
rangkaian kompleks dari relasi-relasi sosial yang berwujud dalam suatu masyarakat,
struktur sosial itu mencakup seluruh hubungan antara individu-individu pada saat
tertentu, oleh karenanya struktur sosial itu merupakan aspek non-prosesual dari sistem
sosial, isinya adalah keadaan statis dari sistem sosial yang bersangkutan.
d. Hubungan sosial manusia (sosialitas manusia) dalam masyarakat, sosialitas manusia atau
hubungan antar manusia memiliki dimensi yang sangat luas. Manusia menjadi manusia
hanya kalau ia bergaul dan bersukutu dengan manusia lain. manusia tidak mungkin hidup
sendirian. Sosialitas yang terkait dengan kodrat manusia mengarah pada kemanusiaan
yang lebih luas, penuh dan lebih sempurna. Sosialitas manusia adalah sosialitas yang
terbuka, yang prospektif, yang dapat berkembang ke arah yang baik, sejauh anggota-
anggota masyarakat menyadari prospek dan bertanggungjawab atasnya. Hubungan sosial
yang terjadi ada dua sebab yaitu; pertama, hubungan sosial terjadi karena ikatan yang
akrab entah karena keamaan klas, etnis, religi atau budaya lainnya. Kedua, hubungan
sosial terjadi karena isaling berkebutuhan satu sama lain.
e. Tujuan manusia membangun hubungan sosial, yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia yaitu bersosialisasi.
f. Prinsip-prinsip dasar hubungan sosial (sosialitas manusia) untuk kepentingan
pengembangan dakwah.
3. Mengkaji ragam persoalan yang terjadi dalam kehidupan bersama manusia dalam masyarakat
untuk membangun perspektif dan kesadaran baru dalam memahami persoalan-persoalan
masyarakat secara kritis sehingga ia dapat dijadikan panduan dalam memecahkan persoalan-
persoalan sosial yang terjadi di masyarakat dalam proses dakwah.
Persoalan-persoalan dalam kehiduupan masyarakat itu cukup kompleks yang mempengaruhi
satu sama lain. contohnya persoalan yang ada di masyarakat adalah pengangguran,
kejahatan-kejahatan, dengan hadirnya sosiologi dakwah ini dapat membantu memecahkan
permasalhan yang ada di masyarakat.
4. Mengkaji proses perubahan sosial yang terjadi di masyarakat yang dapat dijadikan acuan
perencanaan perubahan sosial dalam kerangka dakwah.
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi karena adanya ketidak sesuaian di antara
unsur-unsur sosial yang berbeda di dalam kehidupan masyarakat, sehingga menghasilkan
pola kehidupan yang baru (berbeda dengan pola kehidupan sebelumnya). Perubahan sosial
mencakup perubahan dalam nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, susunan lembaga
kemasyarakatan, pelapisan sosial, kelompok sosial, interaksi sosial, pola-pola perilaku,
kekuasaan dan wewenang, serta berbagai segi kehidupan masyarakat lainnya.
5. Mengupas persoalan manusia dalam hubungannya satu sama lain dalam kesatuan sosial,
nilai-nilai dasar yang mengikat manusia sehingga menjadi kesatuan sosial, bagaimana
kesatuan ini kemudian dipertahankan, serta sejauh mana keterbatasan dan prospek
kemampuan manusia dalam mempertahankan, memperkuat, dan mengembangkan kesatuan
sosial untuk kepentingan pemetaan medan dakwah.

Referensi:

Sarbini, Ahmad. 2020. Sosiologi Dakwah. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Offset

Edi Sumanto. 2019. Esensi, Hakikat, dan Eksistensi Manusia(Sebuah Kajian FilsafatIslam). El-
Afkar Vol. 8Nomor 2. file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/2582-6324-1-PB.pdf

Sulfan, Akilah Mahmud. 2018 Konsep Masyarakat Menurut Murtadha Muthahhari (Sebuah
Kajian Filsafat Sosial) Jurnal Aqidah-Ta Vol. IV No. 2.

file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/6012-18412-1-PB.pdf
Abd. Rahman MaulanaAgus Efendi. KARAKTERISTIK MASYARAKAT DESA DAN
MASYARAKAT KOTA

file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/KARAKTERISTIK_MASYARAKAT_DESA_DA
N_MASYAR.pdf

Anda mungkin juga menyukai