Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ALYA ROSSA NABILA

NIM : 1930504092
KELAS : MANAJEMEN DAKWAH 1956 B
DOSEN : M. ALFAJRI ZABIDI, MPd.I

UTS SOSIOLOGI DAKWAH

1. Jelaskan pengertian sosiologi dakwah dan apa saja tujuan dari sosiologi dakwah?
Jawab :
-Pengertian Sosiologi Dakwah
Secara epistimologi, sosiologi terdiri dari dua kata,yaitu sosiologi dan
dakwah.
Sosiologi yang berart ilmu tentang kemasyarakatan dalam tindakan kehidupan di
masyarakat, sedangkan dakwah adalah upaya untuk berusaha mengajak orang kepada
kebaikan.
Secara etimologi, sosiologi dakwah adalah ilmu yang mengksji tentang upaya
pemecahan masalah-masalah dakwah dengan pendekatan sosiologi.
Jadi, Sosiologi Dakwah merupakan ilmu pengetahuan yang berupaya untuk
memecahkan masalah-masalah dakwah dengan pendekatan dan analisis sosiologis.

-Tujuan dari Sosiologi Dakwah


a. Menganalisis proses sosialisasi keberagamaan, baik dalam keluarga maupun
masyarakat.
b. Menganalisis perkembangan kemajuan sosial keagamaan.
c. Menganalisis tingkat partisipasi orang-orang yang memiliki pengetahuan
keagamaan dalam kegiatan dakwah dalam masyarakat.
d. Membantu menentukan tujuan dakwah, dengan demikian dakwah yang baik
adalah dakwah yang berangkat dari kondisi masyarakat dan hasilnya juga akan
memberikan manfaat bagi kemajuan keberagamaan masyarakat.
e. Memberikan pelatihan-pelatihan yang efektif terhadap para da’i dalam bidang
sosiologi sehingga mereka bisa melaksanakan tugas dakwah secara cepat dan
tepat.
2. Jelaskan sebab-sebab munculnya sosioogi dakwah?
Jawab :
-Sebab-sebab munculnya Sosiologi Dakwah
a. Sosiologi dakwah merupakan cabang dari disiplin ilmu sosiologi.
b. Masyarakat secara terus-menerus mengalami perubahan yang sangat cepat,
progresif, dan seringkali tampak gejala disintegratif, yaitu melonggarnya
kesetiaan terhadap nilai-nilai umum.
c. Ini merupakan sumber masalah dalam masyarakat. Masalah-masalah dalam
masyarakat bisa terjadi dalam dakwah yang sangat sulit diselesaikan bahkan tidak
mampu diselesaikan.
d. Dalam hal ini pakar sosiologi diharapkan dapat memberi kontribusi untuk
memecahkan masalah-masalah dakwah yang mendasar.
e. Seorang da’i adalah manajer, informator, konduktor, yang harus berperilaku
seperti yang diharapkan masyarakat.
f. Seorang da’i yang bertindak sebagai pendidik, pengajar, dan pembangun
masyarakat diharapkan berperilaku baik dan bermoral tinggi sebagai teladan bagi
masyarakat yang akan datang.
g. Kepribadian da’i dapat mempengaruhi suasana proses dakwah dalam suatu
komunitas tertentu, yang bisa membuat komunitas yang menjadi mitra dakwah
untuk memperhatikan, memahami, dan melaksanakan pesan dakwah.
h. Perkembangan masyarakat banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dari
kalangan masyarakat itu sendiri atau faktor eksternal yang dianggap memiliki
kewibawaan.

3. Apa yang dimaksud dengan masyarakat pedesaan, masyarakat perkotaan, dan


masyarakat transisi dalam studi Sosiologi Dakwah?
Jawab :
- Masyarakat pedesaan ialah masyarakat yang memiliki hubungan yan lebih
mendalam dan erat dan system kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar
kekeluargaan. Masyarakat tersebut seperti homogen, seperti dalam hal mata
pencaharian,agama, adat istiadat dan sebagainya.
- Masyarakat kota sering disebut urban community. Kota adalah pemukiman yang
relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen
kedudukan sosialnya.
- Masyarakat transisi ialah masyarkat yang mengalami perkembangan dari situasi
yang awalnya tradisional dan secara berangsur-angsur sudah mulai mengalami
perkembangan kehidupan baik dalam tatanan social maupun struktur social.

4. Bagaimana strategi dakwah di masyarakat pedesaan, masyarakat perkotaan, dan


masyarakat transisi?
Jawab :
- Strategi dakwah di masyarakat pedesaan :
a. Dakwah yang biasa dilakukan di pedesaan biasanya secara langsung misalnya
dengan pengajian, tabligh akbar dan face to face, hal ini disebabkan karena waktu
dan rutinitas yang dilakukan oleh orang pedesaan relatif masih rendah dan
banyak waktu kosong serta sikap individualismenya masih rendah. Dan
menjadikan masjid atau mushola sebagai tempat utama dalam berdakwah serta
pesantren tempat pendidikan utama anaknya.
b. Dari aspek sang da’i biasanya cenderung lebih bersifat otoriter dalam hal
penyampaian materi dakwahnya hal ini karena sifat mad’u yang pasif dan mudah
menerima bukan kritikal sehingga dengan sikap otoriter membuat mad’u mudah
menerima apa saja yang disampaokan oleh da’i
c. Materi dakwah pedesaan biasanya lebih bersifat agamis contohnya seperti :
ibadah, fiqih, akhlak, dan mu’amalah
d. Citra da’i menjadi hal yang sangat penting dalam menyampaikan dakwah di
pedesaan dibandingkan dengan isi dakwah itu sendiri karena sifat masyarakat
desa yang sangat menghargai orang-orang yang berilmu dan jiwa sosialitasnya
tinggi
e. Masyarakat pedesaan lebih menyukai dakwah yang sesuai dengan tradisi mereka
yang telah ada artinya tidak mudah untuk menerima pemahaman baru yang
berbeda dengan pemahaman Islam yang telah ada di desa tersebut

- Strategi dakwah di masyarakat perkotaan :


a. Melakukan dakwah dengan pendekatan persuasive dan inovatif
b. Mulai dari diri sendiri
c. Membudayakan sikap Qona’ah
d. Melakukan dakwah moderat dan konstektual
e. Pengendalian diri
f. Melaksanakan dakwah dengan paradigm transformative dan urgen

- Strategi dakwah di masyarakat transisi :


a. Pendekatan budaya
b. Pendekatan pendidikan
c. Pendekatan ekonomi
d. Pendekatan politik
e. Pendekatan sosial

Anda mungkin juga menyukai