Disusun oleh :
1. Abdul Aziz
2. Muhamad Lailal Ma’luf
3. Regita Aprianita
4. Wiwin Rosvita
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan r ahmat, karunia dan
nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Pendekatan Metodologi Dakwah
Sosio Kultural” ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi akhir zaman,
Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan keluargaNya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah banyak
membantu serta teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada kami hingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya, Makalah bertema “Pendekatan Metodologi Dakwah Sosio Kultural” ini telah
selesai kami susun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Metodologi Dakwah. .
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagikhalayak pembaca pada umumnya dan penulis
khususnya. Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan dalam membuat
makalah selanjutnya. Terimakasih. Selamat membaca.
ii | P e n d e k a t a n M e t o d o l o g i D a k w a h S o s i o K u l t u r a l
DAFTAR ISI
Halaman sampul.................................................................................................................. i
Kata pengantar ................................................................................................................... ii
Daftar isi............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
A. Sejarah dakwah kultural ........................................................................................ 2
B. Definisi Pendekatan ............................................................................................... 2
C. Definisi Dakwah Kultural ...................................................................................... 2
D. Prinsip Pendekatan Dakwah .................................................................................. 2
E. Strategi dan Pendekatan Dakwah Melalui Seni Budaya........................................ 3
F. Strategi dan Pendekatan Dakwah Kultural Wali Songo ........................................ 4
BAB II PENUTUP ............................................................................................................. 7
DAFTAR PUATAKA ....................................................................................................... 8
iii | P e n d e k a t a n M e t o d o l o g i D a k w a h S o s i o K u l t u r a l
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah adalah proses memasukan pemahaman tentang Islam kepada objek dakwah /
mad’u dengan cara yang baik sehingga dapat diterima oleh mad’u. Indonesia adalah negara
yang masyarakatnya memiliki adat-istiadat dan budaya yang berbeda-beda. Oleh karena
kemajemukan budaya bangsa Indonesia tersebut, maka dakwah yang cocok diterapkan pada
masyarakat Indonesia adalah dakwah Kultural.
Dengan menerapkan dakwah kultural, maka seorang Da’i akan mengetahui bagai mana
cara memasukan pemahaman agama Islam ke dalam budaya masyarakat yang berbeda-beda
jenis karakter, adat-istiadat, status sosial dll. Kepiawaian seorang Da’i dalam mencari celah
budaya yang bisa dimasuki unsur-unsur ajaran Islam sangat menetukan berkembangnya
dakwah kultural.
Kegiatan dakwah Kultural sangat memperhatikan potensi dan kecenderungan manusia
sebagai makhluk budaya secara luas dalam rangka menghasilkan kultur baru yang bernuansa
Islami atau kegiatan dakwah yang memanfaatkan adat, tradisi, seni dan budaya lokal dalam
proses menuju kehidupan Islami.
Berangkat dari keefektifan dakwah kultural tersebut, maka kami menyusun makalah ini
dengan harapan menambah khasanah serta referensi bagi siapa saja yang ingin mempelajari
tentang Strategi dan pendekatan dakwah Kultural.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dakwah kultural?
2. Apa Definisi Pendekatan ?
3. Apa Definisi Dakwah Kultural ?
4. Apa Saja Prinsip Pendekatan Dakwah Kultural ?
5. Bagaimana Strategi dan Pendekatan Dakwah Melalui Seni Budaya ?
6. Seperti Apa Strategi dan Pendekatan Dakwah Kultural Wali Songo ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui sejarah dakwah kultural
2. Mengetahui definisi Pendekatan Dakwah Kultural
3. Mengetahui Prinsip Pendekatan Dakwah Kultural
4. Memahami Strategi dan Pendekatan Dakwah Melalui Seni Budaya
5. Mempelajari Strategi dan Pendekatan Dakwah Kultural Wali Songo.
Dakwah kultural mempertanyakan validitas; apakah benar bahwa dakwah umat Islam
yang berada di luar kekuasaan adalah dakwah yang tidak lengkap dan sempuma. Hakekat
dakwah pada dasamya adalah upaya mengajak dan mengembalikan manusia pada
Ditinjau dari sisi sosiokultural, sudah menjadi fakta bahwa salah satu pilar
kesuksesan dakwah nabi Muhammad SAW dikalangan masyarakat Arab adalah strategi
beliau dalam mendekati kaum Arab lewat pendekatan seni dan budaya. Adanya kitab suci
Al-Qur’an yang bernilai sastra tinggi di lingkungan yang sangat menghargai sastra budaya
pada saat itu merupakan bukti bahwa melalui budaya masyarakat mudah menerima ajaran-
ajaran Islam. Begitu juga dalam menetapkan hukum atas sesuatu, beliau tidak
menghilangkan budaya yang ada, melainkan hanya meluruskan hingga sesuai dengan
ajaran-ajaran Islam.
Seni merupakan media yang mempunyai peran yang amat penting dalam pelaksanaan
dakwah Islam, karena media tersebut memiliki daya tarik yang dapat mengesankan hati
bagi pendengar maupun penontonnya. Terbukti, karena keindahan seni dalam bahasa Al-
Qur’an yang terlantunkan oleh adiknya Umar bin Khatab bergetar hatinya untuk masuk
Islam.
Demikian juga dengan penyebaran agama Islam di pulau Jawa dapat tersebar luas serta
diterima oleh masayarakat karena para Walisongo sebagai da’i menggunakan bentuk-
bentuk seni dari budaya masyarakat setempat sebagai salah satu media dakwah pada waktu
itu, yaitu media wayang dan gamelan. Menurut Abdurrahman Al Baghdadi, definisi seni
yaitu penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa manusia, dilahirkan dengan
perantara alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pendengar
(seni suara), penglihatan (seni lukis) dan dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari /
drama).
Seni merupakan bentuk keindahan yang tampak nyata yang langsung dapat
dinikmati oleh manusia. Oleh karena itulah, orang beriman menyukai keindahan dalam
bentuk yang tampak dan yang ada disekelilingnya,
karena semua itu adalah jejak yang membekas dari keindahan Allah SWT. Adapun
pendekatan dan pengembangan dakwah yang digunakan oleh Walisongo sesuai dengan
media dakwah setempat yang sedang digandrungi oleh masyarakat, yaitu wayang. Para
Wali melihat kesenian wayang sebagai media komunikasi dan interaksi yang sangat
mampu terhadap pola pikir masyarakat. Kesenian wayang orang kemudian dimodifikasi
dan disesuaikan oleh para Wali dengan konteks dakwah (di Islamkan).
Sehingga dengan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa dapat tersebar luas serta diterima
oleh masyarakat karena Walisongo menggunakan bentuk-bentuk kesenian dari budaya
masyarakat setempat sebagai salah satu media dakwah yaitu media wayang dan gamelan.
Dengan media itu mudah ditangkap oleh masyarakat yang awam karena pendekatan-
pendekatan Walisongo yang konkrit dan realistis, dan menyatu dengan kehidupan
masyarakat.
Melihat kenyataan yang sedemikian maka kesenian memiliki peranan yang tepat
Beliau termasuk salah satu dari Walisongo yang menyiarkan agama Islam di
Gresik. Setelah kerajaan Majapahit lenyap dari sejarah, munculah kerajaan Demak yang
dipimpin oleh para Sultan yang didukung oleh para Wali, salah satunya ialah Maulana
Malik Ibrahim. Beliau juga berpartisipasi dalam penyempurnaan bentuk dan lakon
wayang agar tidak bertentangan dengan agama Islam.
Sunan Drajat menjadi juru bicara rakyat yang tertindas dan beliau mengecam
Sunan Kalijaga merupakan wali yang paling populer di mata orang Jawa. Di
antara karya-karya beliau dalam berdakwah adalah tiang Masjid Demak yang terbuat
dari tatal, gamelan Naga Wilanga, gamelan Guntur Madu, gamelan Nyai Sekati,
gamelan Kyai Sekati, wayang kulit Purwa, baju takwa, kain balik, tembang
Dhandhanggula dan syair-syair pesantren. Di dalam tembang Dhandhanggula
tergambar makna-makna kehidupan.
5. Jaka Samudra disebut juga dengan Raden Paku Atau Sunan Giri.
Sunan Giri adalah murid dari Sunan Ampel. Selain berdakwah dengan sastra
budaya, beliau juga mendirikan Pesantren Giri di Gresik. Karya-karya beliau
diantaranya permainan Jetungan, Jemuran, Gula Ganti, Cublek-cublek Suweng,
tembang Asmaranda, tembang Pucung dan Ilir-ilir yang sampai sekarang masih sering
kita dengarkan. Tembang Ilir-ilir menyuruh kita untuk menggunakan kesempatan hidup
di dunia untuk mempersiapkan bekal guna di hari akhir kelak.
Sunan Kudus adalah salah satu Walisongo yang bertugas melakukan syiar
Islam di sekitar daerah Kudus, Jawa Tengah. Dalam berdakwah beliau menciptakan
karya sastra budaya berupa Tembang Maskumambang dan Tembang Mijil.
Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga. Beliau disebut Sunan Muria karena
wilayah syiar Islamnya meliputi lingkungan Gunung Muria. Karya sastra budaya Sunan
Muria sebagai dakwah antara lain Tembang Sinom dan Tembang Kinanti.
A. Kesimpulan
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, kami memberikan saran kepada para aktivis dakwah (Da’i)
agar senantiasa mempelajari dan mempraktikan pola dakwah yang diajarkan oleh
Rosululloh SAW dan penerusnya sampai akhir jaman.
Dengan terselesaikannya makalah ini, maka kamipun sebagai penyusun membuka
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian guna perbaikan pada makalah
kami selanjutnya.
Bungo, Sakareeya. “Pendekatan Dakwah Kultural dalam Masyarakat Plural.” Tabligh 15.2 (2014).
Suparjo, Islam dan Budaya Strategi Kultural Walisongo dalam Membangun Masyarakat Muslim
Indonesia.pdf
Syahraeni, Andi. “Pendeketan Dakwah Kultural Dalam Masyarakat Plural.” Jurnal Adabiyah 14.1
(2014).
Ismail, Nawari. 2010. Pergumulan Dakwah Islam Dalam Konteks Sosial Budaya Analisis Kasus
Dakwah. Yogyakarta : Pustaka.