Anda di halaman 1dari 15

Dasar dasar PENDIDIKAN

DALAM
Pendidikan
BERBAGAI
PENDEKATAN
DAN TEORI
(HUKUM DASAR)
PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :
Dr. Khoirul Anam, M.Pd.I
Nama Kelompok 2

Meylda Mauliddian .N.


(12211193059)

Moch. Kevin S.P (12211193083)

Nurul Arba’atin (12211193089)


Pendidikan Berdasarkan
Lingkupnya
Arti
Arti Luas Sempit

Dalam arti luas pendidikan Dalam arti sempit,


berlangsung bagi siapa pun, pendidikan hanya
kapan pun, dan dimana pun. berlangsung bagi mereka
Pendidikan tidak terbatas yang menjadi siswa pada
pada penyekolahan suatu sekolah atau
(schooling) saja, bahkan mahasiswa pada suatu
pendidikan berlangsung sejak perguruan tinggi (lembaga
lahir hingga meninggal dunia. pendidikan formal).
Pendidikan berlangsung di Pendidikan dilakukan dalam
berbagai tempat atau bentuk pengajaran
lingkungan, baik di dalam (instruction) yang
keluarga, di sekolah maupun terprogram dan bersifat
di dalam masyarakat formal.
Contoh :
Didikan orang tua pada anaknya
LUAS
dan pengalaman

Sempit
Pendidikan dalam Perspektif Pendekatan
Ilmiah

1. Berdasarkan pendekatan sosiologi,


pendidikan dipandang identik dengan
Yaitu sosialisasi
2. Berdasarkan pendekatan antropologi,
pendidikan dipandang identik dengan
enkulturasi atau pembudayaan
3. Berdasarkan pendekatan ekonomi,
pendidikan dipandang sebagai human
investment atau usaha penanaman modal
pada diri manusia untuk mempertinggi
mutu tenaga kerja sehingga mempertinggi
produk si barang dan/atau jasa.
4. Berdasarkan tinjauan politik, pendidikan
didefinisikan sebagai proses civilisasi,
yaitu "suatu upaya menyiapkan
warganegara yang sesuai dengan aspirasi
Berdasarkan pendekatan sistem, pendidikan dapat
didefinisikan sebagai suatu keseluruhan yang terdiri
atas sejumlah komponen yang saling berhubungan
secara fungsional dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan (mentransformasi input menjadi out put).

Menurut P.H. Combs (1982) mengemukakan dua


belas komponen pendidikan seperti berikut:
1. Tujuan dan Prioritas
2. Peserta Didik
3. Manajemen atau Pengelolaan
4. Isi dan bahan Pengajaran
5. Struktur dan Jadwal Waktu
Pendid 6. Guru dan Pelaksana
ikan 7. Alat Bantu Belajar
8. Fasilitas
Bersas 9. Teknologi
10.Pengawasan Mutu
arkan 11.Penelitian
12.Biaya
Pendek
atan
Memanusiakan Manusia
Melalui Pendidikan
Pendidikan karakter merupakan usaha
sadar untuk menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai kebaikan dalam
rangka memanusiakan manusia untuk
memperbaiki karakter dan melatih intelektual
peserta didik, agar tercipta generasi berilmu
dan berkarakter yang dapat memberikan
kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar.
Aliran paham filsafat yang
masih dominan pengaruhnya
hingga saat ini :
1. Nativisme atau Naturalisme, tokohnya
antara lain; J.J. Rousseau (1712-1778) dan
Schopenhauer (1788-1860 M)
2. Empirisme atau Environtalisme, yang
ditokohi oleh John Locke (1632-1704 M) dan J.
Herbart (1776-1841 M)
3. Konvergensionisme atau
Interaksionisme, yang dipelopori oleh
William Stern (1871-1939)
NATIVISME ATAU
NATURALISME

Paham ini berpendirian bahwa


pendidikan pada hakekatnya
sekedar sebuah proses
pemberian kemudahan agar
seseorang berkembang sesuai
dengan kodrat alamiahnya.
EMPIRISME ATAU
ENVIRONTALISME
 Aliran
ini berpandangan bahwa
pendidikan pada hakekatnya
merupakan suatu proses pembentukan
dan pengisian anak manusia ke arah
pola yang diinginkan dan diharapkan
lingkungan masyarakatnya.
KONVERGENSIONISME ATAU
INTERAKSIONISME
 Menurut pandangan ini, pendidikan
pada hakekatnya merupakan suatu
rangkaian peristiwa interaksi antara
faktor pembawaan (genetik) dengan
lingkungan (venotif). Pribadi manusia
akan terbentuk sebagai sebuah hasil
interaksi dari kedua faktor determinan
tersebut.
Contoh implementasi dalam pembelajaran:

• Perlakuan terhadap individu didasarkan atas kebutuhan


individual dan kepribadian peserta didik.
• Motivasi berdasarkan pemuasan kebutuhan individual
peserta didik .
• Dalam pembelajaran menggunakan pendekatan yang
menekankan pada studi social atau mempelajari kehidupan
social.
• Pembelajaran disusun dalam bentuk topic-topik yang
terpadu berdasarkan kebutuhan peserta didik secara
perorangan.
• Mengutamakan partisipasi aktif peserta didik.
• Pembelajaran berpusat pada pewserta didik, peserta diudik
bebas memilih , sedanhkan guru berperan membantu.
Tarbiyah dan Ta’lim Menurut
Islam
TARBIYAH

Menurut Ahmad Tafsir Dalam bahasa


Tarbiyah merupakan arti Indonesia. Istilah at-
dari kata pendidikan yang
Tarbiyah diartikan
bersal dari tiga kata, yakni:
rabba-yarbu yang sebagai pendidikan.
bertambah, tumbuh; Oleh karena itu,
rabbiya-yarbaa berarti tarbiyah mencakup
menjadi besar; dan rabba- pendidikan jasmani,
yarubbu yang berarti akal, akhlak, perasaan,
memperbaiki, menguasai
keindahan dan
urusan, menuntun,
menjaga, memelihara. kemasyarakatan
Ta’lim

Perkataan ta‟lim secara Dalam bahasa Indonesia


bahasa pula dipetik dari istilah ta‟lim adalah
kata dasar „allama pengajaran. Dari dua
-yu„allimu-ta‟liman. pengertian dasar di atas,
Secara rinci mempunyai maka ta‟lim mepunyai
makna dasar sebagai pengertian : “usaha untuk
berikut: berasal dari kata menjadikan seorang
dasar alama-ya‟malu yang
mengenal tanda-tanda
berarti: mengeja atau
yang membedakan
memberi tanda; dan kaya
sesuatu dari lainnya, dan
dasar alima-ya‟malu yang
berarti: mengerti,
mempunyai pegetahuan
mengetahui sesuatu atau dan pemahaman yang
memberi tanda benar tentang sesuatu”
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai