ISLAM
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Islam dan Ilmu pengetahuan
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati indahnya alam ciptaanNya.
Sholawat serta salam kita ucapkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan
teladan dan bahasa yang indah.
Dalam makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan tentang Rumpun ilmu
agama: Tafsir, Hadis, Fiqih, Ilmu Kalam, Filsafat Islam, Tasawuf, Sejarah dan Peradaban
Islam; ciri-ciri ilmu agama Islam, metode penelitian ilmu sagama Islam, dan tokoh-tokoh
ilmu agama Islam serta pandangan Islam tentang ilmu pengetahuan agama Islam, serta
fungsinya bagi kehidupan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kritik dan
saran dari semua pihak sangat saya butuhkan guna memperbaiki karya karya saya dilain
waktu. Penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah dengan
maksimal berkat kerjasama dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan
terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkotribusi dalam penyelesaian makalah,
semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………….
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.4 Tokoh-Tokoh Ilmu Agama Islam dan Pandangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan
Islam
KESIMPULAN…………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur’an sebagai mukjizat yang agung, juga merupakan sumber ilmu pengetahuan
dan sebagai sumber dari segala sumber, dalam al-Qur’an kata ilmu dan parianya tidak
kurang dari 700 kata digunakan, serta bukan saja kedudukan ilmu yang dibicarakan
dalam al-Qur’an melainkan orang yang berilmupun mendapat tingkatan derajat yang
mulia disisi Alloh swt, sebagaimana firman-Nya Allah meninggikan beberapa derajat
(tingkatan) orang-oangyang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi
ilmu pengetahuan). dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. al-Mujadalah
11) Selain al-Qur’an banyak juga hadits-hadits nabi yang membicarakan keutamaan
serta keagungan dari pada ilmu tersebut, bahkan adanya seruan yang hukumnya wajib
menuntut ilmu bagi muslim laki-laki maupun perempuan. Dalam makalah ini penulis
berusaha memaparkan tentang Rumpun ilmu agama yang nantinya dapat disimpulkan
manjadi sebuah kesimpulan yang jelas dan bermanfaat bagi pelajar / mahasiswa, maupun
masyarakat umum.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca dalam bidang
rumpun-rumpun ilmu agama Karena ilmu dan sejarah merupakan aspek penting untuk
memajukan kecerdasan bangsa. Selain itu, dampak ilmu dan sejarah dinilai sangat krusial
bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu Tafsir
B. Ilmu Hadits
Hadis merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-Qur’an. Istilah hadis biasanya
mengacu pada segala sesuatu yang terjadi sebelum maupun setelah kenabiannya. Terma hadis
terkadang dipertukarkan dengan istilah sunnah. Sebagian ulama hadis menganggap kedua
istilah tersebut adalah sinonim (mutaradif), sementara sebagian yang lainnya ada yang
membedakan antara keduanya. Sejarah dan perkembangan hadis dapat dilihat dari dua aspek
penting, yaitu periwayatan dan pen-dewan-annya. Dari keduanya dapat diketahui proses dan
transformasi yang berkaitan dengan perkataan, perbuatan, hal ihwal, sifat dan taqrir dari Nabi
SAW kepada para sahabat dan seterusnya hingga munculnya kitab-kitab himpunan hadis
untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan ini.
C. Ilmu Fiqih
Fiqih lahir bersamaan dengan lahirnya agama Islam, sebab
agama Islam itu sendiri merupakan kumpulan peraturan yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan sesama. Karena luasnya aspek yang diatur oleh
Islam, para ahli membagi ajaran Islam ke dalam beberapa bidang seperti bidang akidah,
ibadah, dan mua’amalah. Semua bidang ini pada masa Rasulullah diterangkan di dalam al-
Qur’an sendiri yang kemudian diperjelas lagi oleh Rasulullah dalam sunnahnya.
D. Ilmu Kalam
Ilmu kalam sebagaimana diketahui, membahas ajaranajaran dasar dari sesuatu agama.
Setiap orang yang ingin menyelami seluk-beluk agamanya secara mendalam, perlu
mempelajari ilmu kalam. Mempelajari ilmu kalam akan member seseorang keyakinan yang
berdasarkan pada landasan yang kuat. Oleh karena itu, ilmu kalam sering disebut ilmu
kepercayaan atau akidah. Nama lain dari ilmu kalam adalah ilmu aqaid (ilmu akidah-akidah),
ilmu tauhid (ilmu tentang keesaan Tuhan), ilmu ushuluddin (Ilmu pokok-pokok agama), dan
teologi Islam.
E. Filsafat Islam
Antara ilmu kalam dan filsafat Islam seringkali terjadi tumpang-tindih. Artinya,
pokok pembahasan yang terdapat dalam ilmu kalam juga seringkali menjadi perhatian yang
sama di kalangan para filosof muslim. Oleh karena itu, M. Amin Abdullah member judul
bukunya yang terkesan menyamakan antara kalam dan filsafat Islam, yaitu Falsafah Kalam.
Menurut M. Amin Abdullah, persoalan-persoalan yang dibahas dalam ilmu kalam masih
sering diperdebatkan dengan persoalan-persoalan yang dibahas dalam filsafat; apakah
persoalan-persoalan yang diuraikan dalam ilmu kalam dapat dikategorikan masuk dalam
bidang garapan keilmuan kalam atau falsafah, tafsir atau lainnya.
F. Ilmu Tasawuf
Tasawuf artinya ilmu yang bertujuan untuk memperoleh hubungan langsung dengan
Tuhan, sehingga dipahami benar bahwa seseorang berada di hadirat Tuhan dan intisari dari
itu adalah kesadaran akan adanya komunikasi dan dialog batin antara roh manusia dengan
Tuhannya. Kesadaran dengan Tuhan itu dapat dilihat dalam bentuk ittihad atau menyatu
dengan Tuhan. Untuk memperoleh ittihad dengan Tuhan, seorang sufi diharuskan untuk
mengamalkan ajaran-ajaran yang dapat mengantarkan pada tingkat memperoleh hubungan
langsung dengan-Nya.
Dari beberapa ciri-ciri ajaran Islam, yang terutama dibentuk oleh pendekatan
normatif, historis dan filosofis Hal ini menunjukkan bahwa ajaran Islam secara
keseluruhan memiliki sifat yang sangat ideal. Islam juga Bidang Islam dengan berbagai
cabang. Ajaran Islam bercirikan bidang agama, Mu’amalah (kemanusiaan), pendidikan,
ilmu pengetahuan, budaya, kemasyarakatan, ekonomi, politik, kehidupan, lingkungan,
kesehatan, pekerjaan, dan Islam sebagai bidang ilmu. Untuk itu, umat Islam harus mampu
menempatkan hal-hal penting yang bernilai kemanusiaan dalam berbagai bidang ilmu,
berdasarkan ajaran Islam . Dalam hubungan sosial “hablulminnas” dalam kerangka
“persatuan dan keragaman” umat beragama , Islam berada pada , tingkat solidaritas yang
tinggi dan cinta damai dalam lingkungan sosial, masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu,
Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian, toleransi, keterbukaan, persatuan,
egalitarianisme, ketekunan kualitas, demokrasi, ketidakberpihakan, keseimbangan antara
hubungan dunia dan masa depan, dan kepekaan terhadap kekayaan dan masalah sosial. ..
Mengutamakan pencegahan daripada penyembuhan dalam pelayanan kesehatan, dengan
memperhatikan aspek-aspek seperti kebersihan diri, pakaian, pola makan, tempat tinggal
dan lingkungan.
Berikut adalah teknik pengumpulan data yang bisa dipergunakan dalam penelitian
agama:
2.4 Tokoh-Tokoh Ilmu Agama Islam dan Pandangan Islam Terhadap Ilmu
Pengetahuan Islam
Dalam sejarah ilmu pengetahuan Islam, hubungan antara agama dan agama Ilmu pernah
dalam hubungan yang harmonis Tidak mengalami dikotomi selama beberapa dekade
Berhentilah dan selalu hadapi perbedaan apa adanya Mereka disebut "ilmu Islam" dan "ilmu
non-Islam", "ilmu Barat" dan "sains". Ost". Ini menjadi lebih buruk ketika dikotomi
menyebar Suatu bentuk dikotomi antara ilmu pengetahuan dan teknologi. Dikotomi antara
agama dan sains terutama terlihat dalam bidang pendidikan. Pengetahuan ini menyebar
sebagai perbedaan antara Sekolah agama yang disponsori oleh Kementerian Agama
(Kemenag) dan sekolah negeri Depdiknas Tren sistem budaya (Kemendikbud) Pelatihan
nasional kita saat ini. Sekolah yang dibentuk oleh agama Sekolah umum, khususnya yang
diwakili oleh Madrasah dan Pesantren Itu diwakili oleh sekolah umum dan sekolah kejuruan.
Dikotomi antara agama dan sains ini masuk akal Kemunduran Islam dalam banyak hal.
Kesalahan pertama adalah mengikuti landasan ilmiah antar agama Dalam ilmu, sumber,
metode, Semua tahapan mata pelajaran dan fungsi ilmu. Akibatnya, agama-agama yang
cenderung metodologis Pemikiran logis kebetulan bercampur dengan sains Secara sistematis
berasal dari indra Seorang pria tanpa penjelasan yang tepat. Jadi beberapa orang tidak Untuk
dapat membedakan perkembangan pengetahuan Dibangun di atas ilmu murni, dibangun di
atas ilmu agama Berdasarkan pengalaman.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Shaifudin, Arif. "Fiqih Dalam Perspektif Filsafat Ilmu: Hakikat Dan Objek Ilmu
Fiqih." AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam 1.2 (2019): 197-206.
Putra, Andi Eka. "Tasawuf, Ilmu Kalam, dan Filsafat Islam (Suatu Tinjauan Sejarah
Tentang Hubungan Ketiganya)." Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama 7.2 (2012):
91-102.