Anda di halaman 1dari 12

RUMPUN ILMU AGAMA/HUMANIORA DALAM PERSPEKTIF

ISLAM

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Islam dan Ilmu pengetahuan

DOSEN PEMBIMBING :

Prof. Dr. Yunasril Ali, M.A

Kamal Fiqry Musa, Lc, M.A

DISUSUN OLEH :

Kurnia Afandi (11210480000055)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati indahnya alam ciptaanNya.
Sholawat serta salam kita ucapkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan
teladan dan bahasa yang indah.

Dalam makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan tentang Rumpun ilmu
agama: Tafsir, Hadis, Fiqih, Ilmu Kalam, Filsafat Islam, Tasawuf, Sejarah dan Peradaban
Islam; ciri-ciri ilmu agama Islam, metode penelitian ilmu sagama Islam, dan tokoh-tokoh
ilmu agama Islam serta pandangan Islam tentang ilmu pengetahuan agama Islam, serta
fungsinya bagi kehidupan. 

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kritik dan
saran dari semua pihak sangat saya butuhkan guna memperbaiki karya karya saya dilain
waktu. Penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah dengan
maksimal berkat kerjasama dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan
terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkotribusi dalam penyelesaian makalah,
semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Jakarta, Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR……………………………………………….. ……………………

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………….. ……………………………………………

1.2 Rumusan Masalah……………………….. ……………………….. …………………

1.3 Tujuan Penulisan……………………………. ………………………….....................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Rumpun-rumpun Ilmu Agama………………………………………………………..

2.2 Ciri-Ciri Ilmu Agama Islam…………………………………………………………..

2.3 Metode Penelitian Ilmu Agama Islam……………………………………………….

2.4 Tokoh-Tokoh Ilmu Agama Islam dan Pandangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan
Islam

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al-Qur’an sebagai mukjizat yang agung, juga merupakan sumber ilmu pengetahuan
dan sebagai sumber dari segala sumber, dalam al-Qur’an kata ilmu dan parianya tidak
kurang dari 700 kata digunakan, serta bukan saja kedudukan ilmu yang dibicarakan
dalam al-Qur’an melainkan orang yang berilmupun mendapat tingkatan derajat yang
mulia disisi Alloh swt, sebagaimana firman-Nya Allah meninggikan beberapa derajat
(tingkatan) orang-oangyang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi
ilmu pengetahuan). dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. al-Mujadalah
11) Selain al-Qur’an banyak juga hadits-hadits nabi yang membicarakan keutamaan
serta keagungan dari pada ilmu tersebut, bahkan adanya seruan yang hukumnya wajib
menuntut ilmu bagi muslim laki-laki maupun perempuan. Dalam makalah ini penulis
berusaha memaparkan  tentang Rumpun ilmu agama yang nantinya dapat disimpulkan
manjadi sebuah kesimpulan yang jelas dan bermanfaat bagi pelajar / mahasiswa, maupun
masyarakat umum.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan penulis terapkan yaitu :

1. Apa saja rumpun-rumpun ilmu agama?


2. Sebutkan ciri-ciri ilmu agama Islam?
3. Apa saja metode penelitian ilmu agama Islam?
4. Sebutkan tokoh-tokoh ilmu agama Islam serta pandangan
Islam tentang ilmu pengetahuan agama Islam, serta fungsinya bagi
kehidupan .?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca dalam bidang
rumpun-rumpun ilmu agama Karena ilmu dan sejarah merupakan aspek penting untuk
memajukan kecerdasan bangsa. Selain itu, dampak ilmu dan sejarah dinilai sangat krusial
bagi kehidupan manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Rumpun-Rumpun Ilmu Agama

A. Ilmu Tafsir

Secara etimologi perkataan tafsir biasa diartikan menyingkap ‫الكشف‬ dan


menjelaskan .‫ البيان‬Ianya diambil dari perkataan ‫ الفسر‬atau ‫ التفسرة‬yang berarti memeriksa
pesakit melalui air kencingnya2 . Kata tafsir sendiri disebutkan di dalam surat al-Furqan ayat
33: ‫ ٱ ٻ ٻ ٻ ٻ پ پ پ‬Artinya: “Dan mereka tidak membawa kepadamu sesuatu kata-kata
yang ganjil (untuk menentangmu) melainkan Kami bawakan kepadamu kebenaran dan
penjelasan yang sebaik-baiknya (untuk menangkis segala yang mereka katakan itu). Secara
terminologi, tafsir merujuk kepada ilmu untuk memahami Kitab Allah yang diturunkan
kepada Rasul Allah s.a.w, penjelasan mengenai makna-makna Kitab Allah dan mengeluarkan
hukum-hakam dan hikmah-hikmahnya.

B. Ilmu Hadits

Hadis merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-Qur’an. Istilah hadis biasanya
mengacu pada segala sesuatu yang terjadi sebelum maupun setelah kenabiannya. Terma hadis
terkadang dipertukarkan dengan istilah sunnah. Sebagian ulama hadis menganggap kedua
istilah tersebut adalah sinonim (mutaradif), sementara sebagian yang lainnya ada yang
membedakan antara keduanya. Sejarah dan perkembangan hadis dapat dilihat dari dua aspek
penting, yaitu periwayatan dan pen-dewan-annya. Dari keduanya dapat diketahui proses dan
transformasi yang berkaitan dengan perkataan, perbuatan, hal ihwal, sifat dan taqrir dari Nabi
SAW kepada para sahabat dan seterusnya hingga munculnya kitab-kitab himpunan hadis
untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan ini.
C. Ilmu Fiqih
Fiqih lahir bersamaan dengan lahirnya agama Islam, sebab
agama Islam itu sendiri merupakan kumpulan peraturan yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan sesama. Karena luasnya aspek yang diatur oleh
Islam, para ahli membagi ajaran Islam ke dalam beberapa bidang seperti bidang akidah,
ibadah, dan mua’amalah. Semua bidang ini pada masa Rasulullah diterangkan di dalam al-
Qur’an sendiri yang kemudian diperjelas lagi oleh Rasulullah dalam sunnahnya.
D. Ilmu Kalam
Ilmu kalam sebagaimana diketahui, membahas ajaranajaran dasar dari sesuatu agama.
Setiap orang yang ingin menyelami seluk-beluk agamanya secara mendalam, perlu
mempelajari ilmu kalam. Mempelajari ilmu kalam akan member seseorang keyakinan yang
berdasarkan pada landasan yang kuat. Oleh karena itu, ilmu kalam sering disebut ilmu
kepercayaan atau akidah. Nama lain dari ilmu kalam adalah ilmu aqaid (ilmu akidah-akidah),
ilmu tauhid (ilmu tentang keesaan Tuhan), ilmu ushuluddin (Ilmu pokok-pokok agama), dan
teologi Islam.
E. Filsafat Islam
Antara ilmu kalam dan filsafat Islam seringkali terjadi tumpang-tindih. Artinya,
pokok pembahasan yang terdapat dalam ilmu kalam juga seringkali menjadi perhatian yang
sama di kalangan para filosof muslim. Oleh karena itu, M. Amin Abdullah member judul
bukunya yang terkesan menyamakan antara kalam dan filsafat Islam, yaitu Falsafah Kalam.
Menurut M. Amin Abdullah, persoalan-persoalan yang dibahas dalam ilmu kalam masih
sering diperdebatkan dengan persoalan-persoalan yang dibahas dalam filsafat; apakah
persoalan-persoalan yang diuraikan dalam ilmu kalam dapat dikategorikan masuk dalam
bidang garapan keilmuan kalam atau falsafah, tafsir atau lainnya.
F. Ilmu Tasawuf
Tasawuf artinya ilmu yang bertujuan untuk memperoleh hubungan langsung dengan
Tuhan, sehingga dipahami benar bahwa seseorang berada di hadirat Tuhan dan intisari dari
itu adalah kesadaran akan adanya komunikasi dan dialog batin antara roh manusia dengan
Tuhannya. Kesadaran dengan Tuhan itu dapat dilihat dalam bentuk ittihad atau menyatu
dengan Tuhan. Untuk memperoleh ittihad dengan Tuhan, seorang sufi diharuskan untuk
mengamalkan ajaran-ajaran yang dapat mengantarkan pada tingkat memperoleh hubungan
langsung dengan-Nya.

G. Sejarah dan Peradaban Islam

Sejarah menjelaskan perihal kejayaan Islam berkat perkembangan ilmu pengetahuan


dan teknologi, di mana pada kala itu Islam menjadi kiblat peredaran ilmu pengetahuan dan
teknologi dunia (Mansur, 2004: 7). Namun, sangat menyedihkan bahwa khalayak Indonesia
yang religius ini terpuruk dalam capit krisis dan terbelakang dalam berbagai sudut kehidupan.
Oleh karena itu, hendaknya perlu cara rekonstruksi untuk mengatur kehidupan, baik ilmu
pengetahuan maupun teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah komponen penting
bagi terbentuknya suatu peradaban, dan bukan semata-mata menjadi monopoli pada satu
kepercayaan tertentu. Dengan demikian, mempelajari sejarah peradaban Islam bisa
membangunkan semangat back projecting theory untuk membuka lembaran dan mengukir
keistimewaan atau perkembangan peradaban Islam yang baru dan lebih baik. Sejarah
peradaban Islam sebagai kajian tentang hal-hal yang berhubungan dengan sejarah peradaban
tentunya akan sangat berguna terutama dalam skema memberikan sumbangan bagi kemajuan
atau perkembangan peradaban.

2.2 Ciri-Ciri Ilmu Agama Islam

Dari beberapa ciri-ciri ajaran Islam, yang terutama dibentuk oleh pendekatan
normatif, historis dan filosofis Hal ini menunjukkan bahwa ajaran Islam secara
keseluruhan memiliki sifat yang sangat ideal. Islam juga Bidang Islam dengan berbagai
cabang. Ajaran Islam bercirikan bidang agama, Mu’amalah (kemanusiaan), pendidikan,
ilmu pengetahuan, budaya, kemasyarakatan, ekonomi, politik, kehidupan, lingkungan,
kesehatan, pekerjaan, dan Islam sebagai bidang ilmu. Untuk itu, umat Islam harus mampu
menempatkan hal-hal penting yang bernilai kemanusiaan dalam berbagai bidang ilmu,
berdasarkan ajaran Islam . Dalam hubungan sosial “hablulminnas” dalam kerangka
“persatuan dan keragaman” umat beragama , Islam berada pada , tingkat solidaritas yang
tinggi dan cinta damai dalam lingkungan sosial, masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu,
Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian, toleransi, keterbukaan, persatuan,
egalitarianisme, ketekunan kualitas, demokrasi, ketidakberpihakan, keseimbangan antara
hubungan dunia dan masa depan, dan kepekaan terhadap kekayaan dan masalah sosial. ..
Mengutamakan pencegahan daripada penyembuhan dalam pelayanan kesehatan, dengan
memperhatikan aspek-aspek seperti kebersihan diri, pakaian, pola makan, tempat tinggal
dan lingkungan.

2.3 Metode Penelitian Ilmu Agama Islam

Berikut adalah teknik pengumpulan data yang bisa dipergunakan dalam penelitian
agama:

1. Metode Kuantitatif : Peneltian kuantitatif ialah penelitian yang melakukan


berbagai bentuk perhitungan terhadap berbagai gejala keagamaan, seperti ketaatan
beragama, minat mempelajari agama, psrtisipasi dalam kegiatan agama, kepedulian
terhadap orang lain, etos kerja kelompok beragama, perilaku sosial dan ekonomi
kelompok beragama, dan lainlain diukur dan diwujudkan dalam bilangan. Selain
itu, penelitian kuantitatif melakukan berbagai uji statistik untuk melihat pengaruh,
hubungan dan perbandingan.42 Ada beberapa unsur penting yang harus ada dalam
penelitian kuantitatif, yaitu: konsep, konstruk/operasional (perwujudan dari konsep
yang sudah didefinisikan dan terukur), variabel, teori, dan hipotesis. Selain itu
dalam penelitian kuantitatif diperlukan adanya metode yang meliputi: populasi,
sampel, unitunit eksperimen, teknik penarikan sampel, alat ukur, pengumpulan dan
pengolahan data serta analisis data dengan ujiuji statistik.Penarikan sampel
dilakukan dengan prinsip keterwakilan. Artinya sampel harus mewakili populasi,
sehingga peneliti dapat menyimpulkan karakteristik atau keadaan populasi
berdasarkan sampel. Bila prinsip keterwakilan tidak terpenuhi, seperti sampel yang
ditarik secara purposive atau kuota, peneliti tidak dapat menyimpulkan populasi
berdasarkan sampel.43 Salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif yang sering digunakan ialah wawancara terstruktur. Pertanyaannya
disusun menurut definisi operasional Mengukur variabel terlepas dari apakah
mereka diukur secara nominal, normal, atau sebentar-sebentar.
2. Metode kualitatif : Penelitian kualitatif Sifat holistik. Penelitian kualitatif lebih
dari sekedar menjelaskan Ini adalah variabel tunggal, tetapi dapat mengungkapkan
hubungan antar variabel Dengan variabel lainnya. Penelitian kualitatif dapat
mengidentifikasi hubungan sebab akibat. Hanya saja titik tekanannya alami (apa
adanya). Dalam konteks ini, Anda dapat melihat bahwa satu variabel
mempengaruhi variabel lainnya. Atau hubungan sebab akibat. 44 Penelitian
kualitatif yang mengutamakan kredibilitas dan tidak menyimpang dari teori
Deduktif (deduktif), tetapi menyimpang dari fakta. Seperangkat fakta yang dapat
dikumpulkan, dikelompokkan, ditafsirkan, dan disajikan Menghasilkan teori. Oleh
karena itu, penelitian kualitatif tidak didasarkan pada teori, Membuat teori yang
sering disebut sebagai grounded theory. Secara umum, sumber data penelitian
kualitatif adalah perilaku dan bahasa. Orang-orang di lingkungan alam. Sumber
data lainnya adalah materi Perpustakaan dokumen, arsip, surat kabar, majalah,
majalah, buku, dll. Anda juga dapat menggunakan foto dan video yang dapat
mengekspresikan suasana alam. Perujuk 45 Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian kualitatif Yaitu: wawancara rinci, studi partisipatif,
observasi dan studi literatur. Sebagai aturan umum, metode pengumpulan data ini
Fenomena alam sosial keagamaan.

2.4 Tokoh-Tokoh Ilmu Agama Islam dan Pandangan Islam Terhadap Ilmu
Pengetahuan Islam

A. Tokoh Tokoh Ilmu Agama Islam

1. Jalaluddin Rumi 2. AL-Ghazali


3. Said Nursi 4. Hasan Al-Bashri
5. Abu Yazid Al-Bustami 6. Rabi’ah Al-‘Adawiyah
7. Al-Qusyairi 8. Ibnu Arabi
9. Abdul Karim Al-Jilli 10. Ibnu Sab’in
11. Ibnu Masarrah 12. Syaikh Hamzah Al-Fansuri
13. Syaikh Nuruddin Ar-Raniri 14. Syaikh Abdur Ra’uf As-Sinkili
15. Syaikh Abdus Shamad Al-Falimbani 16. Syaikh Yusuf Al-Makasari
17. Syaikh Nawawi Al-Bantani 18. Syaikh Ahmad Khatib Sambas
19. Kh. Hasyim Asy’ari 20. Buya Hamka

B. Pandangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan Islam

Dalam sejarah ilmu pengetahuan Islam, hubungan antara agama dan agama Ilmu pernah
dalam hubungan yang harmonis Tidak mengalami dikotomi selama beberapa dekade
Berhentilah dan selalu hadapi perbedaan apa adanya Mereka disebut "ilmu Islam" dan "ilmu
non-Islam", "ilmu Barat" dan "sains". Ost". Ini menjadi lebih buruk ketika dikotomi
menyebar Suatu bentuk dikotomi antara ilmu pengetahuan dan teknologi. Dikotomi antara
agama dan sains terutama terlihat dalam bidang pendidikan. Pengetahuan ini menyebar
sebagai perbedaan antara Sekolah agama yang disponsori oleh Kementerian Agama
(Kemenag) dan sekolah negeri Depdiknas Tren sistem budaya (Kemendikbud) Pelatihan
nasional kita saat ini. Sekolah yang dibentuk oleh agama Sekolah umum, khususnya yang
diwakili oleh Madrasah dan Pesantren Itu diwakili oleh sekolah umum dan sekolah kejuruan.

Dikotomi antara agama dan sains ini masuk akal Kemunduran Islam dalam banyak hal.
Kesalahan pertama adalah mengikuti landasan ilmiah antar agama Dalam ilmu, sumber,
metode, Semua tahapan mata pelajaran dan fungsi ilmu. Akibatnya, agama-agama yang
cenderung metodologis Pemikiran logis kebetulan bercampur dengan sains Secara sistematis
berasal dari indra Seorang pria tanpa penjelasan yang tepat. Jadi beberapa orang tidak Untuk
dapat membedakan perkembangan pengetahuan Dibangun di atas ilmu murni, dibangun di
atas ilmu agama Berdasarkan pengalaman.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Kata tafsir sendiri disebutkan di dalam surat al-Furqan ayat 33: ‫ٱ ٻ ٻ ٻ ٻ پ پ پ‬


Artinya: “Dan mereka tidak membawa kepadamu sesuatu kata-kata yang ganjil (untuk
menentangmu) melainkan Kami bawakan kepadamu kebenaran dan penjelasan yang
sebaik-baiknya (untuk menangkis segala yang mereka katakan itu).
 Dapat diketahui proses dan transformasi yang berkaitan dengan perkataan, perbuatan,
hal ihwal, sifat dan taqrir dari Nabi SAW kepada para sahabat dan seterusnya hingga
munculnya kitab-kitab himpunan hadis untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan
ini.
 Nama lain dari ilmu kalam adalah ilmu aqaid (ilmu akidah-akidah), ilmu tauhid (ilmu
tentang keesaan Tuhan), ilmu ushuluddin (Ilmu pokok-pokok agama), dan teologi
Islam.
 Menurut M. Amin Abdullah, persoalan-persoalan yang dibahas dalam ilmu kalam
masih sering diperdebatkan dengan persoalan-persoalan yang dibahas dalam filsafat;
apakah persoalan-persoalan yang diuraikan dalam ilmu kalam dapat dikategorikan
masuk dalam bidang garapan keilmuan kalam atau falsafah, tafsir atau lainnya.
 Ilmu Tasawuf Tasawuf artinya ilmu yang bertujuan untuk memperoleh hubungan
langsung dengan Tuhan, sehingga dipahami benar bahwa seseorang berada di hadirat
Tuhan dan intisari dari itu adalah kesadaran akan adanya komunikasi dan dialog batin
antara roh manusia dengan Tuhannya.
 Sejarah dan Peradaban Islam Sejarah menjelaskan perihal kejayaan Islam berkat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, di mana pada kala itu Islam menjadi
kiblat peredaran ilmu pengetahuan dan teknologi dunia (Mansur, 2004: 7).
 Dalam hubungan sosial “hablulminnas” dalam kerangka “persatuan dan keragaman”
umat beragama , Islam berada pada , tingkat solidaritas yang tinggi dan cinta damai
dalam lingkungan sosial, masyarakat dan bangsa.
 teknik pengumpulan data yang bisa dipergunakan dalam penelitian agama:
1. Metode Kualitatif
2. Metode Kuantitatif
 Pandangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan Islam Dalam sejarah ilmu
pengetahuan Islam, hubungan antara agama dan agama Ilmu pernah dalam
hubungan yang harmonis Tidak mengalami dikotomi selama beberapa dekade
Berhentilah dan selalu hadapi perbedaan apa adanya Mereka disebut "ilmu Islam"
dan "ilmu non-Islam", "ilmu Barat" dan "sains".
 Sekolah yang dibentuk oleh agama Sekolah umum, khususnya yang diwakili oleh
Madrasah dan Pesantren Itu diwakili oleh sekolah umum dan sekolah kejuruan.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Syamsul. "PERSPEKTIF UMAT ISLAM TENTANG AGAMA DAN


ILMU PENGETAHUAN: Dari Dikotomi ke Integrasi." Dinamika Penelitian: Media
Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan 19.1 (2019): 145-166.

Munawir, Munawir. "20 tokoh tasawuf Indonesia dan dunia." (2019).

Tamam, Ahmad Badrut. "Penelitian Agama: Sebuah Pengantar." Madinah: Jurnal


Studi Islam 3.1 (2016): 9-23.

Nasrullah, Nasrullah. "Karakteristik Ajaran Islam: Perspektif Unity and Diversity of


Religion." Al-Ittihad: Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam 1.1 (2015): 1-18.

DIN MUHAMMAD, Z. A. K. A. R. I. Y. A. "SEJARAH PERADABAN ISLAM."


(2018).

Shaifudin, Arif. "Fiqih Dalam Perspektif Filsafat Ilmu: Hakikat Dan Objek Ilmu
Fiqih." AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam 1.2 (2019): 197-206.

Andariati, Leni. "Hadis dan Sejarah Perkembangannya." Diroyah: Jurnal Studi Ilmu


Hadis 4.2 (2020): 153-166.

Muhibudin, Muhibudin. "SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN TAFSIR AL-


QUR’AN." Al-Risalah: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam 11.1 (2020): 1-21.

Putra, Andi Eka. "Tasawuf, Ilmu Kalam, dan Filsafat Islam (Suatu Tinjauan Sejarah
Tentang Hubungan Ketiganya)." Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama 7.2 (2012):
91-102.

Anda mungkin juga menyukai