DISUSUN OLEH:
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat karunia dan hidayahnya serta atas izinnya pula sehingga
makalah dengan judul pendekatan-pendekatan hipnoterapi dapat di terselesaikan
Shawalat serta salam kepada junjungan nabi muhammad Saw sebagai suri tauladan
terbaik sepanjang zaman, seorang pemuda yang baik akhlaknya dan sosok pemimpin yang
paling berpengaruh sepanjang sejarah kepemimpinan yang dengannya manusia mampu
berhijrah dari satu masa yang tidak mengenal peradaban menuju kepada satu masa yang
berperadaban.
Penulisan makalah ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya
pengarah, dukungan dan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak
Penulis menyadari sepenuhnya, karya ini merupakan sebuah karya sederhana sarat
dengan kekurangan dan jauh dari kesempurnaan kritik dan saran sangat penulis harapkan
untuk kesempurnaan makalah di masa mendatang
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
BAB III................................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
A. KESIMPULAN...........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap muslim memiliki kewajiban untuk berdakwah. Dakwah yang dimaksudkan
bukan hanya dakwah di depan mimbar, tetapi mengajak seseorang untuk melakukan
kebaikan juga termasuk dalam berdakwah. Salah satu bentuk keberhasilan dalam dakwah
adalah berubahnya sikap kejiwaan seseorang. Dari tidak cinta Islam menjadi cinta, dari
cinta kemaksiatan menjadi benci dan tertanam dalam jiwanya rasa senang terhadap
kebenaran ajaran Islam, begitulah seterusnya.
Kegiatan dakwah dimaksudkan untuk mengubah sikap kejiwaan mad’u, untuk
melakukan hal tersebut, seorang da’i dituntut untuk memahami ilmu tentang psikologi
dakwah. Dengan menerapkan psikologi dakwah dalam setiap kegiatan berdakwah, da’i
telah melaksanakan apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW yang selalu
memperhatikan kesiapan jiwa para orang yang didakwahi dalam menerima pesan
dakwah.
Psikologi dakwah ini meliputi proses kegiatan dakwah dimana sasarannya adalah
manusia sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Kedudukanya pun begitu
penting dalam sistematika studi psikologi cukup memiliki peranan penting karena
sebagai sebuah disiplin ilmu psikologi. Suatu ilmu pengetahuan pastinya punya dasar
yang menjadi acuan dan timbulnya keilmuan yang di sebut psikologi dakwah, adapun
beberapa landasan keilmuan psikologi dakwah seperti dasar aksiologi, filosofis, dan
epistemologi. Yang aan di bahas di bab selanjutnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Psikologi Dakwah?
2. Apa Hubungan Psiklgi Dakwah dengan Ilmu lain?
3. Apa Landasan Keilmuan Psikologi Dakwah?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan kehidupan psikis
(kejiwaan) manusia.
Psikologi sebagai psikologi filsafat menurut Plato pada tahun lebih kurang 400
SM, berarti: ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat hakikat, dan hidup jiwa
manusia (psyche= jiwa; logos= ilmu pengetahuan).
2. Pengertian Dakwah
Dakwah menurut epistemologi yang berasal dari bahasa Arab, kata dakwah
berbentuk Isim Masdar yaitu bermakna panggilan, ajakan atau seruan. (Ali Mahfud,
1952 : 17).
Pada proses dakwah yang bermaksud untuk mengubah sikap kejiwaan seorang
mad’u, maka pengetahuan tentang psikologi dakwah menjadi sesuatu yang sangat
penting. Jika dilihat dari segi psikologi, bahwa dakwah dalam prosesnya dipandang
sebagai pembawa perubahan, atau suatu proses. Dari segi dakwah, psikologi banyak
memberi jalan pada tujuan dakwah pemilihan materi dan penetapan metodenya. Bagi
seorang da’i dengan mempelajari metode psikologi dapat memungkinkan mengenal
berbagai aspek atau prinsip yang dapat menolongnya dalam meneliti tingkah laku
manusia dengan lebih kritis dan juga dapat memberikan kepadanya pengertian yang
lebih mendalam tentang tingkah laku. Psikologi memberikan jalan bagaimana
menyampaikan materi dan menetapkan metode dakwah kepada individu manusia
yang merupakan makhluk yang berjiwa dan memiliki kepribadian
Psikologi dakwah dapat juga diberi batasan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang tingkah laku yang merupakan cerminan hidup kejiwaannya untuk
diajak kepada pengalaman ajakan-ajakan islam demi kesejahteraan hidup manusia di
dunia dan di akhirat.
Da’i berasal dari bahasa arab da’a yang artinya mengajak atau menyeru da’i
merupakan isim fail yang artinya orang yang mengajak. Dalam ilmu dakwah da’i
berarti orang yang mengajak mad’u,
sedangkan pengertian mad’u adalah orang yang diajak, mad’u merupakan isim
maf’ul yang berposisi sebagai objek, yakni objek dakwah. Jadi, mad’u berarti orang
muslim atau non muslim yang menjadi objek atau sasaran dalam berdakwah yang
dilakukan oleh da’i.
Dari sini kita dapat melihat bahwa menuntut ilmu pengetahuan dalam Islam bertujuan
untuk mencapai kebaikan yakni dunia dan akhirat. Dengan ilmu itu diharapkan akan
terealisasi keseimbangan kepribadian manusia dalam citranya yang hakiki dan sempurna,
seperti yang tercermin dalam pribadi Rasulullullah saw. Dimana pada dirinya terdapat
keseimbangan kekuatan spiritual yang mendalam dan kekuatan fisiknya yang tangguh.
Maka jelaslah bahwa tujuan terbesar menuntut ilmu pengetahuan dalam Islam ialah lebih
dekat dengan Allah, karena Dia Zat Yang Maha Tinggi sebagai sumber kebenaran,
kebaikan, dan ketulusan. Sehingga seorang muslim dalam segala aktivitas keilmuannya
harus mengarah dan hijrah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2. Hubungan psikologi dakwah dengan ilmu yang lain sebagaimana yang dipaparkan
di makalah kami bahwa psikologi dakwah memiliki hubungan erat dengan ilmu-
ilmu lain, seperti ilmu komunikasi, ilmu sosiologi, psiologi sosial, dan psikologi
agama. Semuanya bergerak diwilayah interaksi sosial, cara berkomunikasi dengan
baik, dan hungungan dengan orang lain.
3. Landasan keilmuan psiklogi dakwah yaitu berdasar pada beberapa aspek yaitu
Dasar Filosofis (Ontologi), Dasar Epistemologi, Dasar Aksiologi, Aksiologi
Psikologi Dakwah Perspektif Al Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
putriap13.blogspot.comhttp://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6868/1/Buku
%20Psikologi%20Dakwah%20Pak%20Agus%20Hermawan%2CM.pdf/2015/12
https://jeniabdillah.wordpress.com/2010/05/18/psikologi-dakwah/
http://sunnahzam.blogspot.co.id/2012/05/psikologi-dakwah.html