Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:
Dr. Sumirah,M.Pd.

Makalah
Disusun oleh:
1) EKO SAPUTRA 203190086
2) MAULIA SALMIYA 203190099
3) MIFTA HURROHMAH 203190103

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Wassalamu’alaikum.wr.wb
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami kondisi yang jauh dari apa yang
diharapkan. Masalah dalam dunia pendidikan di Negara ini sangat bermacam-macam,
meliputi hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat,
hubungan antar manusia di dalam sekolah,pengaruh sekolah terhadap perilaku dan
kepribadian semua pihak sekolah dan lembaga pendidikan dalam masyarakat. Untuk
itu, para guru dan calon guru harus paham dan dibekali sosiologi pendidikan serta
terampil mengoperasionalkan dalam kegiatan pendidikan.

Di dalam kegiatan manusia sebagai mahluk sosial menimbulkan berbagai ilmu


pengetahuan sendiri. Termasuk disini kegiatan manusia untuk mendidik generasi-
generasi mudanya, ialah dengan memberikan, mewariskan kebudayaannya kepada anak
cucunya. Didalam karya mendidik inilah manusia berusaha untuk mengetahui
bagaimanakah proses pendidikan itu dilihat dari segi sosialnya, ditinjau dari konstelasi
sosial, dimana terjalin karya mendidik itu. Maka disini timbul lah suatu cabang ilmu
pengetahuan ialah sosiologi pendidikan.

Dewasa ini ilmu pengetahuan telah berkembang pesat, terutama dalam bidang
teknologi modern, Ilmu sosiologipun tidak mau ketinggalan. Salah satu diantaranya
adalah Sosiologi Pendidikan. Ilmu ini masih sangat muda dan masih memerlukan
pembinaan, terutama dilingkungan akademis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penyusun merumuskan rumusan


masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Sosiologi Pendidikan ?
2. Apa ruang lingkup Sosiologi Pendidikan?
3. Apa karakteristik Sosiologi Pendidikan?
4. Apa tujuan dan manfaat Sosiologi Pendidikan?
5. Apa pentingnya mempelajari Sosiologi Pendidikan?

C. Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.Pengertian Sosiologi Pendidikan
2.Ruang lingkup Sosiologi Pendidikan
3.Karakteristik Sosiologi Pendidikan
4.Tujuan dan manfaat Sosiologi Pendidikan
5.Pentingnya mempelajari Sosiologi Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosiologi Pendidikan

Menurut (Maunah: 2016:4) Sosiologi pendidikan berasal dari dua kata,


sosiologi dan pendidikan. Pada awalnya sosiologi berkembang sesuai dengan obyek
dan tujuannya sendiri, demikian pula pendidikan. Dengan adanya perkembangan
masyarakat yang begitu cepat dalam segala aspek kehidupan, memerlukan
pengetahuan sesuai dengan kebutuhan. Sosiologi tidak dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat, demikian pula kalau hanya pendidikan saja. Perkembangan masyarakat
yang sangat kompleks memerlukan ilmu pengetahuan yang kompleks pula, salah
satunya adalah sosiologi pendidikan.
Sosiologi secara etimologis sosiologi berasal dari kata latin “socius” dan kata Yunani
“logos”. “Socius” berarti kawan, sahabat, sekutu, rekan, masyarakat. “logos” berarti
ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.

Adapun menurut para ahli pengertian sosiologi diartikan sebagai berikut:


1. Menurut W.F. Ogburn dan M.F. Nimkoff dalam buku mereka “A Handbook of
Sociology”, memberikan definisi sosology is the scientific of social life; yang
maksudnya : sosiologi adalah studi secara ilmiah terhadap kehidupan sosial.
2. Menurut Roucek dan Wafren : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dalam kelompok-kelompok
3. Menurut Ibnu Chaldun, sosiologi adalah mempelajari tentang masyarakat manusia
dalam bentuknya yang bermacam-macam, watak dan ciri-ciri dari pada tiap-tiap
bentuk itu dan hukum yang menguasai perkembangan. Sementara Prof. Groenman
mendefinisikan sosiologi sebagai suatu ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan
manusia dalam usahanya menyesuaikan diri dalam suatu ikatan.

Sedangkan pengertian pendidikan sendiri diartikan dari istilah paedegogic


berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata “pais”, artinya anak, dan ”again”
diterjemahkan membimbing, jadi paedagogic yaitu bimbingan yang diberikan kepada
anak. Secara definitif pendidikan (paedagogic) diartikan, sebagai berikut:
1. Menurut Jhon Dewey, Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
2. Menurut Langeveld, Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam membimbingnya
supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing adalah usaha yang disadari dan
dilaksanakan di sengaja antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa.
3. Menurut Ki Hajar Dewantara, Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tinginya.
4. Menurut Undang-undang Republik Indonesia SISDIKNAS No.20 tahun 2003,
pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Terdapat pula pengertian sosiologi pendidikan menurut para ahli, yaitu sebagai
berikut :
1. F.G. Robbins, pengertian sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya
menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung
pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan
hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni
proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan
kesemuanya dengan proses pendidikan.
2. H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology” dikatakan bahwa sosiologi
pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.
3. E.B Reuter, pengertian sosiologi pendidikan mempunyai kewajiban untuk
menganalisa evolusi dari lembaga-lembaga pendidikan dalam hubungannya dengan
perkembangan manusia, dan dibatasi oleh pengaruh-pengaruh dari lembaga
pendidikan yang menentukan kepribadian sosial dari tiap-tiap individu. Jadi
prinsipnya antara individu dengan lembaga-lembaga sosial itu selalu saling
mempengaruhi.
4. Charles A. Ellwood, pengertian sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari / menuju untuk melahirkan maksud hubungan-hubungan antara semua
pokok-pokok masalah antara proses pendidikan dan proses sosial.
5. Dr. Ellwood, pengertian sosiologi pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang proses belajar dan mempelajari antara orang yang satu dengan
orang yang lain.
6. Pro f. DR S. Nasution,M.A., pengertian sosiologi pendidikan adalah ilmu yang
berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk
mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
7. F.G Robbins dan Brown, pengertian sosiologi pendidikan ialah ilmu yang
membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi
individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan
mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
8. E.G Payne, pengertian sosiologi pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang
segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
9. Drs. Ary H. Gunawan, pengertian sosiologi pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang
berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan
sosiologis.
10. W. Dodson, sosiologi pendidikan itu mempersoalkan pertemuan dan percampuran
daripada lingkungan sekitar kebudayaan secara totalitas, dimana dalam dan dengan
begitu maka terbentuklah tingkah laku, dan sekolah dianggap sebagian daripada total
cultural milieu, sedang sosiologi pendidikan memperbincangkan dan berusaha
menemukan bagaimana memanipulasikan proses pendidikan untuk mengembangkan
kepribadian.

Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pendapat ahli diatas bahwa pengertian
sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan
dan interaksi manusia, baik itu individu atau kelompok dengan peresekolahan
sehingga terjalin kerja sama yang sinergi dan berkesinambungan antara manusia
dengan pendidikan.
B. Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan

Menurut (Maunah: 2016:9) Ruang lingkup sosiologi pendidikan menurut


Brookoover dibagi menjadi 4 kategori yaitu:

1. Hubungan sistem pendidikan dengan sistem social lain meliputi:

a) Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses sosial dan perubahan kebudayaan
b) Fungsi sistem pendidikan formal didalam proses pembaharuan sosial
c) Hubungan antara sistem pendidikan didalam proses pengendalian sosial
d) Hubungan antara sistem pendidikan dengan publik opini
e) Hubungan antara pendidikan dengan kelas sosial atau sistem status
f) Keberartian pendidikan sebagai simbol terpercaya didalam kebudayaan demokratis

2. Hubungan sekolah dengan komuniti seekolahnya meliputi:

a) Analisis terhadap struktur kekuasaan dimasyarakat beserta implikasinya terhadap


sekolah
b) Analisis terhadap hubungan antara sistem sekolah dengan sistem sosial dimasyarakat
c) Struktur masyarakat beserta pengaruhnya terhadap organisasi sekolah

3. Hubungan antar manusia dengan sistem persekolahan meliputi:

a) Ciri budaya sekolah, terutama yang jelas-jelas berbeda dengan budaya diluar sekolah
b) Ciri pola stratifikasi di dalam persekolahan
c) Hubungan antara guru dan murid
d) Analisis terhadap klik dan struktur kelompok kekeluargaan di dalam sistem
persekolahan
e) Ciri pola kepemimpinan struktur kekuasaan di dalam bermacam-macam sekolah

4. Pengaruh sekolah terhadap perilaku peserta didik meliputi:

a) Peranan sosial guru


b) Ciri kepribadian guru
c) Dampak kepribadian guru terhadap perilaku peserta didik
d) Peranan sekolah di dalam pertumbuhan, penyesuaian atau penyimpangan peserta didik
e) Ciri-ciri perilaku yang timbul karena tingkat keotoriteran dan kedemokrasian di
lingkungan sekolah

Dari penjelasan diatas jelaslah apa yang dimaksud dengan ssosiologi


pendidikan dan apa ruang lingkup garapannya. Secara singkat sosiologi pendidikan
dapat didefinisikan sebagai suatu analisis ilmiah tentang interaksi antara manusia
dalam sistem pendidikan dan dengan luar sistem pendidikan, serta hubungannya antara
pendidikan sebagai sebuah institusi sosial dan instusi sosial lainnya.
C. Objek Sosiologi Pendidikan

Menurut (Maunah: 2016:13) Objek Sosiologi ada 2 macam, yaitu objek


material dan objek formal .

Objek Material
Objek Material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan
anatar manusia yang mempengaruhu kesatuan hidup manusia itu sendiri.

Objek Formal
Objek Formal sosiologi, yaitu ditekankan pada masnusia sebagai makhluk sosial atau
masyarakat. Dengan demikian, objek formal soisologi adalah hubungan antar manusia
serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat .

D. Tujuan Mempelajari Sosiologi Pendidikan

Menurut (Maunah: 2016:15) Sosiologi pendidikan merupakan ilmu yang


berusaha untuk mengetahui cara-cara dalam pengendalian proses pendidikan agar
nantinya memperoleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Adapun
menurut Francis Broun mengemukakan bahwa sosiologi pendidikan memperhatikan
pengaruh keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat dan cara individu
memproleh dan mengorganisasi pengalamannya. Sedang S. Nasution mengatakan
bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara
mengendalikan proses pendidikan untuk memproleh perkembangan kepribadian
individu yang lebih baik.
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan dapat ini beberapa tujuan
dari sosiologi pendidikan:

o Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam


keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam hal ini harus diperhatiakan pengaruh
lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan pribadi anak.
Misalnya, anak yang terdidik dengan baik dalam keluarga yang religius, setelah
dewasa/tua akan cendrung menjadi manusia yang religius pula. Anak yang terdidik
dalam keluarga intelektual akan cendrung memilih/mengutamakan jalur intlektual
pula, dan sebagainya.
o Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis perkembangan dan kemajuan social.
Banyak orang/pakar yang beranggapan bahwa pendidikan memberikan kemungkinan
yang besar bagi kemajuan masyarakat, karena dengan memiliki ijazah yang semakin
tinggi akan lebih mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi pula (serta penghasilan
yang lebih banyak pula, guna menambah kesejahteraan social). Disamping itu dengan
pengetahuan dan keterampilan yang banyak dapat mengembangkan aktivitas serta
kreativitas social.
o Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan dalam masyarakat.
Berdirinya suatu lembaga pendidikan dalam masyarakat sering disesuaikan dengan
tingkatan daerah di mana lembaga pendidikan itu berada. Misalnya, perguruan tinggi
bisa didirikan di tingkat propinsi atau minimal kabupaten yang cukup animo
mahasiswanya serta tersedianya dosen yang bonafid.
o Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis partisipasi orang-orang
terdidik/berpendidikan dalam kegiatan social. Peranan/aktivitas warga yang
berpendidikan / intelektual sering menjadi ukuan tentang maju dan berkembang
kehidupan masyarakat. Sebaiknya warga yang berpendidikan tidak segan- segan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan social, terutama dalam memajukan kepentingan /
kebutuhan masyarakat. Ia harus menjadi motor penggerak dari peningkatan taraf hidup
social.
o Sosiologi pendidikan bertujuan membantu menentukan tujuan pendidikan. Sejumlah
pakar berpendapat bahwa tujuan pendidikan nasional harus bertolak dan dapat
dipulangkan kepada filsafat hidup bangsa tersebut. Seperti di Indonesia, Pancasila
sebagai filsafat hidup dan kepribadian bangsa Indonesia harus menjadi dasar untuk
menentukan tujuan pendidikan Nasional serta tujuan pendidikan lainnya. Dinamika
tujuan pendidikan nasional terletak pada keterkaitanya dengan GBHN, yang tiap 5
(lima) tahun sekali ditetapkan dalam Sidang Umum MPR, dan disesuaikan dengan era
pembangunan yang ditempuh, serta kebutuhan masyarakat dan kebutuhan manusia.

E. Pentingnya Mempelajari Sosiologi Pendidikan

Menurut (Maunah: 2016:16) Mengapa para guru dan calon guru harus
memahami dan dibekali dengan sosiologi pendidikan? Berikut alasan pentingnya
mempelajari sosiologi pendidikan bagi guru.

a. Kenyataan menunjukan bahwa masyarakat mengalami perubahan sangat cepat,


progresif, dan kerap kali menunjukan segala “desitegrati” (berkurangnya kesetiaan
terhadap nilai-nilai umum). Perubahan sosial yang cepat menimbulkan “ciltural lag”
(ketinggalan kebudayaan akibat adanya hambatan-hambatan). Cultural lag ini
merupakan sumber masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Masalah-masalah
sosial juga dialami oleh dunia pendidikan, sehingga lembaga-lembaga pendidikan
tidak mampu mengatasinya. Maka para ahli sosiologi diharapkan dapat
menyumbangkan pemikirannya untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan
yang fundamental.
b. Guru adalah seorang administrator, informator, konduktor, dan sebagainya, dan harus
berkelakuan menurut harapan masyarakatnya. Dari guru, sebagai pendidik dan
pembangun generasi baru diharapkan tingkah laku yang bermoral tinggi demi masa
depan bangsa dan negara.
c. Kepribadian guru dapat mempengaruhi suasana kelas, baik kebebasan yang dinikmati
anak dalam mengeluarkan buah pikiran, dan mengembangkan kreatifitasnya ataupun
pengekangan dan keterbatasan yang dialami dalam pengembangan kepribadiannya.
Kebebasan guru juga terbatas oleh kepribadian atasannya (kepala sekolah, pengawas,
kakanwil, sampai mendikbud) seluruhnya dipengaruhi, dibatasi, serta diarahkan pada
pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) dalam GBHN, Undang-Undang
Pendidikan, peraturan, dan sebagainya.
d. Anak dalam perkembangannnya dipengaruhi oleh orangtua atau wali (pendidikan
informal), guru-guru (pendidikan formal), dan masyarakat (pendidikan nonformal).
Keberhasilan pendidikan disekolah bukan hanya ditentukan oleh usaha murid secara
individual atau berkat interaksi anak atau siswa dengan lingkungan sosialnya (yang
berlainan) dalam berbagai situasi yang dihadapi di dalam maupun di luar sekolah.
e. Anak berbeda-beda dalam bakat atau pembawaannya, terutama karena pengaruh
lingkungan sosialnya yang berlainan. Pendidikan itu sendiri dapat dipandang sebagai
sosialisasi yang terjadi dalam interaksi sosial.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pengertian sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari


tentang hubungan dan interaksi manusia, baik itu individu atau kelompok dengan
peresekolahan sehingga terjalin kerja sama yang sinergi dan berkesinambungan antara
manusia dengan pendidikan. Untuk itu, para guru dan calon guru harus paham dan
dibekali sosiologi pendidikan serta terampil mengoperasionalkan dalam kegiatan
pendidikan.

B. Saran

Dengan penulisan makalah ini penulis mengharapkan para pendidik bisa


menjadi pendidik yang baik yang mampu membimbing serta memberikan solusi bagi
semua anak didiknya agar dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya
secara optimal. Dengan adanya sosiologi pendidikan ini diharapkan dapat
menciptakan suatu interaksi yang baik antara masing-masing individu.
DAFTAR PUSTAKA

Maunah, Binti. Sosiologi Pendidikan. 2016.Bandung: Kalimedia

Anda mungkin juga menyukai