Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERENCANAAN PENGAJARAN

Disususn oleh :
Nama : Ibnu Nur Ramdan
Kelas : Penjaskesrek C (2017)
Nim : 1731041032
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Perencanaan adalah pemikiran sebelum pelaksanaan sesuatu tugas. Jadi Perencanaan
Pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar tersebut di
dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interaksi guru dan murid, baik di
dalam kelas maupun di luar kelas.
Karena dengan perencanaan itu, maka seseorang guru akan bisa memberikan pelajaran
dengan baik, karena ia dapat menghadapi situasi di dalam kelas secara tegas, mantap dan
fleksibel. Karena membuat perencanaan yang baik, maka seorang akan tumbuh menjadi
seorang guru yang baik. Seorang bisa menjadi guru yang baik adalah berkat pertumbuhan,
berkat pengalaman dan akibat dari hasil belajar yang terus menerus, walaupun faktor bakat
ikut pula berpengaruh.
Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai perencanaan pengajaran tersebut, dalam
makalah ini yang berjudul “Perencanaan Pembelajaran” akan dibahas mengenai pengertian
perencanaan pembelajaran dan hal-hal lain yang terkait dengannya.
B.  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran ?
2.      Apa saja masalah-masalah pokok dalam perencanaan pengajaran?
3.      Bagaimana proses perencanaan pengajaran?
4.      Apa saja jenis-jenis perencanaan pengajaran?
5.      Bagaimana konsep perencanaan pembelajaran pembelajaran?
6.      Apa manfaat dari perencanaan pembelajaran?
C.  Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan pengertian perencanaan pengajaran.
2.      Menjelaskan apa-apa saja masalah-masalah pokok dalam perencanaan pengajaran.
3.      Menjelaskan bagaimana proses proses perencanaa pembelajaran.
4.      Menyebutkan apa-apa saja jenis dari perencanaan pembelajaran.
5.      Menjelaskan bagaimana konsep perencanaan pembelajaran.
6.      Menjelaskan manfaati dar perencanaan pembelajaran.
       
BAB II
PEMBAHASAN
 
A.  Pengertian Perencanaan Pengajaran
Kaufman mengatakan “perencanaan pengajaran adalah suatu proyek tentang apa yang
diperlukan dalam rangka mencapai tujuan abstrak dan bernilai, didalamnya mencakup
elemen-elemen:
1.    Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan
2.    Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan
3.    Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan
4.    Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan
5.    Sekuensi hasi yang diperlukan untuk mencapai kebutuhan yang dirasakan
6.    Identifikasi strategi alternative yang mungkin dan alat atau tool untuk melengkapi tiap
persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk didalamnya merinci keuntungan dan
kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai.[1]
Berikutinidefinisi tentang perencanaan pembelajaran menurut para ahli:
1.    Ritchy
Ilmu yang merancang detail spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan
situasi dengan fasilitas penegetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok.
2.    Smith & Ragan
Proses sistematis dalam mengertikan prinsip belajar dan pembelajaran ke dalam rancangan
untuk bahan dan aktivitas pembelajaran. Proses sistematis dan berfikir dalam mengartikan
prinsip belajar dan pemebelajaran ke dalam rancangan untuk bahan dan aktivitas
pemebelajaran.
3.    Zook
Proses berfikir sistematis untuk mebantu pelajar memahami (belajar)
4.    Ibrahim
Kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pembelejaran,
cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi apa yang akan
disampaikan, bagaimana cara menyampaikan, serta alat atau media apa yang diperlukan.
5.    Banghart dan Trull
Proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan
pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan
pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
6.    Toeti Sukamto
Pengembangan pembelajran yang merupakan sebgai sistem yang akan terintegrasi dan
terdiri dari beberapa unsur yang salin berinteraksi.
7.    Nana Sudjana
Kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran
(PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen
pembelajarn sehingga arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan (materi), cara penyampaian
kegiatan (metode dan teknik), serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan
sistematis.[2]
Perencanaan mengandung 6 pokok pikiran, yakni:
1.    Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan
2.    Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan
sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya
3.    Untuk menutupi kesenjangan itu perlu dalakukan usaha-uasaha
4.    Uasaha yang dilakukan untuk menutupi kesenjangan itu dapat beraneka ragam dan
merupakan alternative yang mungkin ditempuh
5.    Pemilihan alternative yang paling baik dalam arti yang mempunyai efektifitas dan efiensi
yang paling tinggi perlu dilakukan
6.    Alternative yang dipilih harus dirinci sehingga dapat menjadi pedoman dalam
pengambilan keputusan apabila akan dilaksanakan
Karakteristik perencanaan pengajaran:
1.    Merupakan proses rasional, sebab berkaitan dengan tujuan social dan konsep-konsepnya
dirancang oleh banyak orang
2.    Merupakan konsep dinamik, sehingga dapat dan perlu dimodifikasi jika informasi yang
masuk mengharapkan demikian
3.    Perencaan terdiri dari beberapa aktifitas yang dapat dikategorikan menjadi prosedur-
prosedur dan pengarahan
4.    Perencanaan pengajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu
mengurangi pemborosan, duplikasi salah penggunaan dan salah dalam menejemen.
Dimensi-dimensi perenacanaan pengajaran:
1.    Signifikansi
Tingkat signifikasi tergantung pada kegunaan sosial dari tujuan pendidikan yang diajukan
2.    Feasibilitas
Salah satu factor penentu adalah otoritas political yang memadai, sebab dengan itu
feasibilitas teknik dan estimasi biaya serta aspek-aspek lain dapat dibuat dalam
pertimbangan yang realistik
3.    Relevansi
Perencanaan pengajaran memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada
waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan secara optimal
4.    Kepastian atau defenitivenes
Penggunaan teknik dan metode meminimumkan kejadian-kejadian tak terduga
5.    Ketelitian atau parsimoniusness
Perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana. Dalam penerapannya
diperlukan alternative dan dapat mempertimbangkan alternative mana yang terbaik
6.    Adaptabilitas
Perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu mencari informasi sebagai unpan
balik atau balikan. Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan pengajaran
yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak
diharapkan.
7.    Waktu
Validitas dan reabilitas yang dipakai serta kapan untuk menilai kebutuhan pendidikan masa
kini dalam kaitannya dengan masa mendatang
8.    Terbaik monitoring atau pemantauan
Menjamin agar pelaksanaannya berjalan dengan mulus, perlu dikembangkan prosedur yang
memungkinkan perencanaan pengajaran menentukan alasan-alasan mengadakan variasi
dalam perencanaan
9.    Isi perencanaan
Perencanaan perlu memuat:
a)    Tujuan
b)   Program dan layanan, bagaimana cara mengorganisasikannya
c)    Tenaga manusia, yaitu mencakup cara-cara mengembangkan prestasi spesialisasi,
prilaku, kompetensi, maupun kepuasan lainnya
d)   Bangunan fisik, mencakup tentang cara-cara penggunaannya
e)    Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan
f)    Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara mengorganisasikan dan memanajemen
operasi dan pengawasan program dan aktifitas pendidikan
g)   Konteks social atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan.[3]
B.  Konsep Perencanaan Pembelajaran
Disebutkan bahwa konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudt
pandang, diantaranya:
1.    Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi, dimana perencanaan pembelajaran akan
mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif
dan teori-teori yang konstruktif terhadap pembelajaran;
2.    Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem, dimana terdapat susunan   sumber-sumber
dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran;
3.    Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin ilmu, di mana perencanaan
pembelajaran merupakan cabang dari suatu pengetahuan yang senantiasa menghasilkan
proses yang secara sistemik diimplementasikan;
4.    Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses; dan
5.    Perencanaan pembelajaran sebagai suatu realitas.
C.  Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Adapun manfaat perencanaan pembelajaran antara lain:
1.    Sebagai petunjuk atau arah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran;
2.    Sebagai pola dasar dalam mengatus tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam proses pembelajaran;
3.    Sebagai alat ukur keefektifan kegiatan pembelajaran;
4.    Sebagai bahan dasar penyusunan data untuk memperoleh keseimbangan kerja;
5.    Untuk penghematan waktu, tenaga, biaya, alat, dsb.[4]
Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tujuan
pembelajaran tercapai misalnya :
1. Persiapan sebelum mengajar
2. Situasi ruangan dan letak sekolah dari jangkauan kendaraan umum
3. Tingkat intelegensi siswa
4. Materi pelajaran yang akan disampaikan
D.  Masalah-masalah Pokok Dalam Perencanaan Pengajaran
Hal-hal yang perlu dipertanyakan dalam perencanaan pengajaran adalah:
1.    Tujuan dan fungsi pendidikan apa yang harus diprioritaskan dengan masing-masing
subsistemnya
2.    Alternative apa yang terbaik yang mungkin untuk dilaksanakan untuk mencapai bermacan
tujuan dan fungsi
3.    Seberapa jauh sumberdaya yang dimiliki oleh bangsa atau masyarakat yang akan diikut
sertakan dalam pendidikan
4.    Siapa yang akan membiayai
5.    Begaimana hendaknya sumber yang diperuntukkan bagi pendidik
Terdapat 3 pendekatan terhadap perencanaan pengajaran, yakni:
1.    Pendekatan tuntutan social
Tuntutan social diartikan sebagai kumpulan tuntutan umum untuk memperoleh
pendidikan.
Ada beberapa kritik terhadap pendekatan ini:
a)    Pendekatan ini mengabaikan masalah alokasi sumber nasional dan menganggap bahwa
tidak menjadi persoalan berapa banyak sumber itu dialokasikan kesektor pendidikan
b)   Tidak mempedulikan apakah tenaga kerja terdahulu banyak atau terlalu sedikit
c)    Pendidikan menjadi suatu bentuk investasi modal yang kurang produktif
d)   Menurunnya kualitas guru dan wibawa mereka secara drastis
2.    Pendekatan tenaga kerja
Pendekatan tenaga kerja melalui pendidikan merupakan syarat penting dalam
investasi strategis terhadap pembangunan nasional, namun dalam pelaksanaannya terdapat
kelemahan:
a)    Hannya mampu memberi bimbingan yang terbatas kepada para perencana
b)   Klasifikasi pekerjaan dan perbandingan tenaga kerja antara profesi kurang sesuai
dengan kebutuhan nyata
c)    Mengingat cepatnya perubahan teknologi yang sekaligus menuntut kualifikasi tenaga
yang berbeda-beda, sehingga tidak mungkin mengadakan estimasi yang akurat tentang
kualifikasi tenaga kerja pada masa akan datang
d)   Tenaga kerja terjerat dalam pola pikir yang sempit karna asumsi bahwa ekonomi
menciptakan kebutuhan tenaga kerja sedangkan pendidikan bersifat pasif mengikutinya
3.    Pendekatan nilai imbalan
Pendekatan ini mengatasi alokasi sumber dana nasional yang terjadi pada pendekatan
social dan tenaga kerja. Masalah ini diatasi dengan mencari keseimbangan antara
keuntungan dan kerugian dari alternative yang dipilih. Mencari alternative dan mengkaji
tentang biaya dan manfaat yang diperoleh kemudian memilih alternative yang dirasa paling
menguntungkan.
Pendekatan ini mempunyai kelemahan:
a)    Data dasar yang akurat untuk menghitung untung rugi dalam dunia pendidikan sangat
sulit, terutama yang menyangkut taksiran biaya peserta didik
b)   Sangat menghitung keuntungan yang diperoleh akibat pendidikan masa mendatang.
Makin tinggi tambahan pendapat yang diperoleh dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan selama mengikuti pendidikan, maka alokasi semakin baik. Namun hal ini
berakibat adanya perbedaan tingkat atau jenis pendidikan dimasa lalu dan masa
mendatang
c)    Kemungkinan mereka tertarik pada analisis statistik akan mengatakan bahwa tambahan
pendapatan yang diperoleh diluar factor pendidikan dapat dipisahkan melalui penelitian
itu dilakukan secara benar namun belum membri kepastian yang mutlak. [5]
E.  Proses Perencanaa
1.    Tahap perencanaan, meliputi:
a)    Menciptakan atau mengadakan badan atau bagian yang bertugas dalam melaksanakan
fungsi perencanaan
b)   Menetapkan prosedur perencanaan
c)    Mengadakan reorganisasi struktural internal administrasi agar dapat berpartisipasi
dalam proses implementasinya
d)   Menetapkan mekanisme serta prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisa data
yang akan diperlukan dalam perencanaan
2.    Tahap perencanaan awal
Membandingkan output yang diharapkan dengan apa yang telah dicapai sekarang
untuk mengetahui apakah rencana yang dilaksanakan relevan, efektif dan efesien.
3.    Tahap formulasi rencana, meliputi:
a)    Menyiapkan seperangkat keputusan yang diambil oleh pemegang otoritas
b)   Menyediakan pola dasar pelaksanaan yang menjadi pegangan berbagai unit organisasi
yang bertanggung jawab dalam implementasi keputusan
4.    Tahap elaborasi rencana, meliputi:
a)    Membuat program
Membagi rencana kedalam beberapa program pelaksanaan dengan tujuan
spesifikasi masing-masing
b)   Identifikasi dan formulasi proyek
Program terbagi dalam beberapa proyek yang diidentifikasikan secara tuntas agar
dapat dilaksanakan. Formulasi proyek merupakan tugas merinci siapa pelaksana, berapa
biaya, jangka waktu, dan hal-hal yang dianggap perlu
5.    Tahap implementasi rencana
Pada saat ini perencanaan bergabung dengan proses pelaksanaan atau
menajemennya. Sumber-sumber daya manusia, dana, dan materil dialokasikan, jadwal dan
waktu ditetapkan, pelaksanaan proyek, pemberian tugas dan sebagainya
6.    Tahap evaluasi dan perencanaan ulang
Evaluasi memberikan 2 makna:
a)    Memberikan gambaran tentang kelemahan rencana
b)   Sebagai bahan diagnosis dan sebagai bahan dalam membuat rencana ulang
F.   Jenis perencanaan
1.    Menurut Besaran atau magnitude:
a.    Perencanaan Makro
Perencanaan yang mempunyai telaah nasional, yang menetapkan kebijakan-
kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai, dan cara-cara yang dicapai
dalam mencapai tujuan tersebut
b.    Perencanaan Meso
kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan macro dijabarkan dalam program-
program yang lebih kecil. Perencanaan ini bersifat operasional sesuai keadaan daerah,
departemen dan unit lainnya
c.    Perencanaan Mikro
Perencanaan yang lebih spesifik dari perencanaan meso yang memperhatikan
karakteristik lembaga pendidikan
2.    Menurut Telaahnya :
a.    Perencanaan Strategi
Berkaitan dengan penetapan tujuan, pengalokasian sumber-sumber dalam
mencapai tujuan dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman
b.    Perencanaan Manajerial
Perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan
dapat dicapai secara efektif dan efesien
c.    Perencanaan Operasional
Memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan
dilapangan dari rencana menejerial
3.    Menurut Jangka Waktunya :
a. Perencanaan Jangka Panjang: 10-25 tahun
b. Perencanaan Jangka Menengah: 4-10 tahun
c. Perencanaan Jangka Pendek: 1-3 tahun
 
BAB III
PENUTUP
 
A.  Kesimpulan
Menurut Kaufman perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan
dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai
 Dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan.
Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk
menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan
cara yang paling efektif dan efisien.
B.  Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, untuk meyempurnakan makalah yang sederhana
ini penulis sangat mengharapkan saran dan krtik dari pembaca agar tersempurnanya makalah
ini.
Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat member manfaat untuk pemabaca
khususnya untuk penulis sendiri. Terimakasih
 
 
 
 
DAFTAR KEPUSTAKAAN
 
Harjanto, (2008), Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta
Http://Defenisi-Perencanaan-Pengajaran-Menurut-Para-Ahli.htm
Http://Manfaat-Perencanaa-Pengajaran-Ipank-Review-blog.htm
 

Anda mungkin juga menyukai