Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERKEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


BERBASIS TEKNOLOGI

Disusun guna memenuhi salah satu tugas

Mata kuliah : Pegembangan Media Dan Sumber Belajar

Dosen Pengampu : Feky Fuji Astuti, M. Pd. I

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Annisa Sakinah Salsabilla


2. Rahmat Ramadhan Haqiqi
3. Vivi Winda Sari

Semester IV

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

STIT AL-QUR’ANIYAH MANNA

BENGKULU SELATAN

TAHUN AJARAN 2021


PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran


Secara umum, media merupakan alat untuk menyampaikan informasi atau
pesan dari suatu tempat ke tempat lain. Media digunakan dalam proses
komunikasi, termasuk kegiatan belajar mengajar. Menurut I Wayan Santyasa, 1
proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yakni guru
(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan
tujuan pembelajaran.
Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang
perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan belajar.
Media pembelajaran merupakan komponen integral dari sistem
pembelajaran. Artinya, media pembelajaran tidak dapat dipisakan dari proses
pembelajaran. Tanpa media pembelajaran, proses belajar mengajar tidak dapat
terjadi. Setiap proses belajar mengajar memerlukan pemilihan dan penggunaan
paling tidak satu medium untuk menyampaikan pembelajaran.
Oleh karena media pembelajaran memuat informasi yang dapat berupa
pengetahuan maupun menjadi sarana bagi pebelajar untuk melakukan aktivitas
belajar (membaca, mengamati, mencoba, mengerjakan soal, menjawab
pertanyaan, dan lain-lain), maka media pembelajaran erat kaitannya dengan
sumber belajar. Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan oleh pebelajar untuk memudahkan proses belajarnya sehingga
mencapai tujuan belajarnya secara efektif dan efisien.

1
I Wayan Santyasa. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Banjar Angkan
Klungkung
B. Jenis Media Pembelajaran2
Dari segi kemunculannya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua
macam, yakni sumber belajar yang sengaja dirancang atau dibuat secara khusus
untuk pembelajaran (learning resources by design) dan sumber belajar yang tidak
dirancang atau dibuat secara khusus untuk pembelajaran namun dapat
dimanfaatkan untuk pembelajaran (learning resources by utilization).
Contoh sumber belajar jenis pertama antara lain: buku, ensilkopedi,
kamus, materi-materi pembelajaran dalam bentuk multimedia (film, video,
animasi, slide, software pembelajaran berbantuan komputer), dan situs-situs e-
learning. Contoh sumber belajar jenis kedua antara lain: alam sekitar, lingkungan
fisik, lingkungan sosial, kehidupan manusia, situs-situs Web.
Oleh karena kaitan yang erat antara media dan sumber belajar, maka
keduanya terkadang sulit dibedakan atau keduanya saling dipertukarkan
maknanya. Meskipun demikian, keduanya dapat dibedakan secara jelas bahwa
media adalah "sarana fisik" yang dapat digunakan untuk menyampaikan "materi
pembelajaran". Media yang dapat dimanfaatkan untuk oleh pembelajar untuk
melakukan aktivitas belajar disebut sumber belajar. Sebaga ilustrasi, sebuah
keping CD (compact disk) merupakan media pembelajaran, namun apabila di
dalam CD tersebut berisi kumpulan artikel atau software pembelajaran yang dapat
digunakan oleh sisiwa untuk belajar, maka CD tersebut merupakan sumber
belajar.
Untuk selanjutnya disepakati bahwa yang dimaksud media pembelajaran,
bukan sekedar benda fisik, namun segala sesuatu yang sudah berisi materi
pembelajaran, yang memungkinkan seseorang memanfaatkannya untuk belajar
guna memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau perubahan sikap.
Beberapa contoh media pembelajaran termasuk media tradisional (papan
tulis, buku teks, handout, modul, lembar peraga, LKS, objek-objek nyata, slide
2
https://www.researchgate.net/publication/296704617_PENGEMBANGAN_MEDIA_PEMBELA
JARAN_BERBASIS_TEKNOLOGI_INFORMASI

3
OHP, pita video atau film, guru, dll.), media massa (koran, majalah, radio,
televisi, bisokop, dll.), dan media pembelajaran baru berbasis ICT (komputer, CD,
DVD, video interaktif, Internet, sistem multimedia, konferensi video, dll.).
Dilihat dari bentuknya, media pembelajaran dapat dikelompokkan
menjadi:
1. Media Visual
Media yang mampu menampilkan informasi dalam bentuk yang
hanya dapat dilihat atau dibaca, misalnya gambar, foto, grafik, diagram,
bagan, poster, kartun, komik, buku, dll.
2. Media Audial
Media yang mampu menyajikan informasi dalam bentuk yang
hanya dapat didengar, misalnya radio, tape recorder, laboratorium bahasa,
player MP3, dll.
3. Projected still media
Media yang memerlukan proyektor untuk menampilkan informasi
dalam bentuk gambar/tulisan yang tidak bergerak, misalnya transparansi
slide, slide Power Point, micro film, dll.
4. Projected motion media
Media yang memerlukan proyektor untuk menampilkan informasi
dalam bentuk gambar/tulisan yang dapat bergerak, misalnya film, televisi,
video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Sementara suatu media tidak dapat menyampaikan bentuk informasi
tertentu yang diperlukan untuk belajar (misalnya, buku tidak dapat menyampaikan
informasi berbentu suara atau gambar bergerak), ada informasi atau materi
pembelajaran yang dibutuhkan perlu disampaikan melalui sejumlah media
pembelajaran (misalnya suara dapat diperdengarkan melalui pemutar kaset atau
player MP3, video dapat diperlihatkan melalui pemutar video dan televisi atau
komputer.

4
Beberapa media mungkin perlu dipergunakan secara bersamaan dalam
suatu pembelajaran dengan tujuan tertentu. Perkembangan teknologi ICT
memungkinkan pemanfaatan fungsi berbagai media pembelajaran dengan
menggunakan satu alat yang disebut multimedia, yang mampu menyampaikan
informasi dan materi pembelajaran dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi,
film, bahkan interaksi. Komputer adalah salah satu alat multimedia, karena
komputer mampu menyajikan informasi dan materi pembelajaran dalam semua
bentuk, bahkan dengan komputer situasi nyata yang memerlukan waktu lama atau
sangat mahal dan mengandung resiko dapat disimulasikan dengan komputer
(misalnya proses reaksi kimia, dampak suatu ledakan nuklir, perjalanan tata surya,
dll.). Melalui multimedia, konsep-konsep abstrak dapat disajikan secara lebih
nyata dalam proses pembelajaran untuk memudahkan (maha)siswa
memahaminya.
Berdasarkan kegunaan dan cara pemakaiannya, multimedia pembelajaran
dapat dikelom-pokkan menjadi dua, yakni multimedia presentasi dan multimedia
belajar mandiri.
1. Multimedia Presentasi Pembelajaran

Multimedia pembelajaran yang tidak dapat digunakan untuk


belajar secara mandiri oleh (maha)siswa, melainkan digunakan oleh
dosen/guru untuk membantu penyampaian materi pembelajaran di kelas.
Bentuknya dapat berupa slide power point yang dilengkapi suara, animasi,
video, namun tidak memungkinkan terjadinya interaksi dengan
(maha)siswa karena disajikan oleh dosen/guru.

2. Multimedia Pembelajaran Mandiri

Mutimedia yang berupa software pembelajaran yang dapat


digunakan oleh (maha)siswa untuk belajar secara mandiri tanpa bantuan/
kehadiran dosen/guru. Biasanya, multimedia demikian selain menyajikan
materi pembelajaran dalam berbagai bentuk juga memungkinkan pebelajar
untuk berinteraksi, misalnya melakukan navigasi ke berbagai

5
materipembelajaran atau aktivitas belajar seperti membaca, menjawab
pertanyaan, mengerjakan soal, mencoba dan menjalankan simulasi, bahkan
melakukan pemecahan masalah.

C. Fungsi Media Pembelajaran


Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem pembelajaran, media
pembelajaran memiliki beberapa fungsi, di antaranya sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak objek
yang tidak mungkin dilihat secara langsung di dalam kelas oleh para
peserta didik dikarenakan: lokasi objek sangat jauh, objek terlalu besar,
objek terlalu kecil, objek bergerak terlalu lambat, objek bergerak terlalu
cepat, objek terlalu kompleks, objek mudah rusak, objek bersuara sangat
halus, objek berbahaya. Dengan menggunakan media yang tepat semua
objek dengan sifat-sifat tersebut dapat disajikan kepada peserta didik.
Misalnya, video kehidupan satwa liar di hutan Afrika, proses reaktor
nuklir, foto saltelit benda-benda angkasa, foto mikroskup elekron
sel/virus/bakteri, video yang dipercepat proses fotosintesis, video yang
diperlambat proses perjalanan arus listrik di dalam suatu rangakaian, dan
sebagainya.
2. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan dan perbedaan
pengalaman para peserta didik sehingga dapat menghasilkan keseragaman
pengamatan. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung
yang dipelajari, maka objek tersebut dapat dibawa ke hadapan peserta
didik. Objek yang dimaksud dapat berbentuk benda nyata, miniatur,
model, maupun rekaman audio visual. Media juga dapat menampilkan
benda atau peristiwa yang terjadi di masa lampau dan sudah tidak ada
sekarang, misalnya dengan gambar/foto, slide, film, video, atau media lain
siswa yang mengetahui dengan jelas benda/peristiwa sejarah. Hal ini
dimungkinkan karena sifat fiksatif media yang dapat

6
menangkap,menimpan, dan menampilkan kembali suatu objek atau
kejadian. Dengan demikian, objek atau kejadian dapat digambar, dipotret,
direkam, atau difilmkan kemudian disimpan dan dapat ditunjukkan
kembali seperti kejadian aslinya dan diamati ketika diperlukan.
3. Media pembelajaran dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya
(kemampuan distributif) dan memung-kinkan mereka mengamati suatu
objek secara bersamaan. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan
ribuan (maha)siswa dapat mengikuti kuliah/pelajaran yang disajikan
seorang profesor/guru dalam waktu yang sama. Demikian juga, melalui e-
learning, tidak ada batas jumlah peserta didik dan waktu untuk
mempelajari materi yang sama berkali-kali.
4. Media pembelajaran yang tepat dapat memberikan ilustrasi konsep dasar
yang benar, konkrit, dan realistis, sehingga media pembelajaran dapat
memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit
sampai dengan abstrak.
5. Media pembelajaran yang baik juga dapat merangsang dan
membangkitkan motivasi dan minat belajar. Efek audio visual dalam
multimedia dapat memberikan rangsangan yang baik terhadap pancaindera
pebelajar. Demikian permainan (game) komputer biasanya menarik orang,
sehingga penyajian materi pembelajaran dalam bentuk permainan
komputer juga dapat menarik perhatian siswa.
6. Media pembelajaran interaktif memungkinkan adanya interaksi langsung
antara peserta didik dengan sumber belajar dan pelaksanaan belajar sesuai
dengan kemampuan, minat, dan waktu masing-masing. Dengan modul
atau paket pembelajaran berbantuan komputer, (maha)siswa dapat belajar
sesuai dengan kemampuan, waktu, dan kecepatan masing-masing. Sifat
manipulatif media dapat menampilkan objek atau kejadian dengan
berbagai perubahan (manipulasi) sesuai keperluan atau kreativitas siswa,
misalnya diubah ukuran, kecepatan, warna, serta dapat diulang-ulang.

7
D. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Di era globalisasi dan informasi ini penggunaan media pembelajaran
berbasis teknologi menjadi sebuah kebutuhan dan tuntutan namun dalam
implementasinya bukanlah merupakan hal yang mudah. Dalam menggunakan
media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang
dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak menyimpang
dari tujuan media tersebut.
3
Arief S. Sadiman mengatakan bahwa ditinjau dari kesiapan
pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi karena
merupakan komoditi perdagangan yang terdapat di pasaran luas dalam keadaan
siap pakai (media by utilization) dan media rancangan yang perlu dirancang dan
dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan tujuan pembelajaran tertentu.
Dari pernyataan tersebut di atas dapat dikategorikan bahwa media
Komputer dan LCD Proyektor meupakan media rancangan yang di dalam
penggunaannya sangat diperlukan perancangan khusus dan didesain sedemikian
rupa agar dapat dimanfaatkan. Perangkat keras (hardware) yang difungsikan
dalam menginspirasikan media tersebut adalah menggunakan satu unit komputer
lengkap yang sudah terkoneksikan dengan LCD Proyektor. Dengan demikian
media ini hendaknya menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
Teknologi jaringan komputer/internet memberi manfaat bagi pemakainya
untuk melakukan komunikasi secara langsung dengan pemakai lainnya. Hal ini
dimungkinkan dengan diciptakannya sebuah alat bernama modem. Jaringan
komputer/internet memberi kemungkinan bagi pesertanya untuk melakukan
komunikasi tertulis dan saling bertukar pikiran tentang kegiatan belajar yang
mereka lakukan.
Jaringan komputer dapat dirancang sedemikian rupa agar dosen dapat
berkomunikasi dengan mahasiswa dan mahasiswa dapat melakukan interaksi
3
Arief S. Sadiman, dkk (2006) Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Edisi Pertama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

8
belajar dengan mahasiswa yang lain. Interaksi pembelajaran dengan menggunakan
jaringan komputer tidak saja dapat dilakukan secara individual, tetapi juga untuk
menunjang kegiatan belajar kelompok. Pemanfaatan jaringan komputer dalam
sistem pendidikan jarak jauh dikenal juga dengan istilah Computer Conferencing
System (CCF).
Biasanya sistem ini dilakukan melalui surat elektronik atau E-mail.
Beberapa kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan
jarak jauh yaitu: dapat memperkaya model-model tutorial, dapat memecahkan
masalah belajar yang dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih singkat dan
dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi. CCF
memberi kemungkinan bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan interaksi
pembelajaran langsung antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok
dengan kelompok.
4
I Ketut Gede Darma Putra mengemukakan beberapa media yang dapat
digunakan dalam pembelajaran berbasis TI, adalah:
1. Internet
Internet adalah media sesungguhnya dalam pendidikan berbasis TI, karena
perkembangan internet kemudian muncul model-model e-learning, distance
learning, web base learning, dan istilah pendidikan berbasis TI lainnya. Internet
merupakan jaringan komputer global yang mempermudah, mempercepat akses
dan distribusi informasi dan pengetahuan (materi pembelajaran) sehingga materi
dalam proses belajar mengajar selalu dapat diperbaharui. Sudah seharusnya dalam
penerapan pendidikan berbasis TI tersedia akses internet. Saat ini wilayah
Indonesia yang terjangkau jaringan internet semakin meluas hal ini sebagai
dampak dari perkembangan yang pesat dari jaringan telekomunikasi. Mulai dari
jaringan telepon rumah/kantor, jaringan Speedy telkom, leased line ISP, sampai
dengan komunikasi melalui GPRS, 3G, HSDPA dengan memanfaatkan modem
GSM dan CDM dari provider seluler adalah sederetan teknologi yang dapat
4
I Ketut Gede Darma Putra (2009) Pendidikan Berbasis Teknologi Informasi.
Bali

9
digunakan untuk akses internet. Dengan kata lain, saat ini tersedia banyak pilihan
teknologi untuk melakukan koneksi pada jaringan global.
2. Intranet
Apabila penyediaan infrastruktur internet mengalami suatu hambatan,
maka intranet dapat dijadikan alternatif sebagai media pendidikan berbasis TI.
Karakteristik intranet hampir sama dengan internet, hanya saja untuk area lokal
(dalam suatu kelas, sekolah, gedung, atau antar gedung). Model-model
pembelajaran sinkron dan tidak sinkron dapat dengan mudah dan lebih murah
dijalankan pada intranet. Menurut penulis, pada kondisi-kondisi tertentu intranet
justru dapat menjadi pilihan tepat dalam menerapkan pendidikan berbasis TI.
3. Mobile Phone
Pembelajaran berbasis TI juga dapat dilakukan dengan menggunakan
media telpon seluler, hal ini dapat dilakukan karena kemajuan teknologi telpon
seluler yang pesat. Seseorang bisa mengakses materi pembelajaran, mengikuti
pembelajaran melalui telepon seluler. Begitu canggihnya perkembangan teknologi
ini sampai memunculkan istilah baru dalam pembelajaran berbasis TI yang
disebut M-learning (mobile learning).
4. CD-ROM/Flash Disk
Media CD-ROM atau flash disk dapat menjadi pilihan apabila koneksi
jaringan internet/intranet tidak tersedia. Materi pembelajaran disimpan dalam
media tersebut, kemudian dibuka pada suatu komputer. Pemanfaatan media CD-
ROM/flash disk merupakan bentuk pembelajaran berbasis TI yang paling
sederhana dan paling murah.
Selain itu Ada 2 komponen utama dalam pembelajaran berbasis TI, yaitu
Learning Management System (LMS), dan Learning Content (LC).
1) Learning Management System
Ada suatu ungkapan yang menyatakan “if learning content is king, then
infrastructure (LMS) is god”. Ungkapan tersebut menunjukkan betapa pentingnya
komponen LMS dalam pembelajaran berbasis TI. LMS merupakan suatu sistem
komputer yang dapat diibaratkan sebagai staff administrasi yang akan mengatur

10
penyelenggaraan proses belajar mengajar. Berikut adalah beberapa fungsi dari
LMS:
a. Mengelola materi pembelajaran
b. Registrasi dan Persetujuan
c. Merekam aktifitas belajar mengajar
d. Melakukan evaluasi
e. Media komunikasi
f. Pelaporan
2) Learning Content
Learning content adalah materi pembelajaran itu sendiri, yang akan
disajikan kepada peserta pembelajaran. Isi materi harus dibuat oleh mereka yang
punya kompetensi di bidangnya, tidak peduli apakah mereka memahami banyak
tentang TI atau tidak. Setelah isi materi selesai dibuat baru kemudian dibuatkan
versi elektroniknya oleh para pengembang content (content developers) sehingga
bisa dimasukkan ke LMS.
Penyajian content harus mengandung daya tarik sehingga peserta memiliki
minat untuk membaca (mempelajari), mengandung unsur-unsur animasi, suara,
video, interaktif, dan simulasi, namun demikian harus tetap memperhatikan
bandwidth dari internet atau intranet sehingga tidak terlalu lambat tampil saat
dipelajari oleh peserta. Dalam mempelajari materi, peserta harus memiliki kontrol
terhadap penyajian materi, dapat melompat dari satu topik ke topik yang lainnya.
Fasilitas forum, chatting, dan video conference dapat digunakan untuk menjaga
interaktivitas.

KESIMPULAN

11
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
belajar.
Media pembelajaran merupakan komponen integral dari sistem
pembelajaran. Artinya, media pembelajaran tidak dapat dipisakan dari proses
pembelajaran. Tanpa media pembelajaran, proses belajar mengajar tidak dapat
terjadi. Setiap proses belajar mengajar memerlukan pemilihan dan penggunaan
paling tidak satu medium untuk menyampaikan pembelajaran.
Dari segi kemunculannya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua
macam, yakni sumber belajar yang sengaja dirancang atau dibuat secara khusus
untuk pembelajaran (learning resources by design) dan sumber belajar yang tidak
dirancang atau dibuat secara khusus untuk pembelajaran namun dapat
dimanfaatkan untuk pembelajaran (learning resources by utilization).
Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis teknologi
adalah internnet, intranet, mobile phone, CD-ROM/flash disk.

DAFTAR PUSTAKA

12
Santyasa, I Wayan. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Banjar
Angkan Klungkung

Sadiman, Arief S. Dkk. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan,


dan Pemanfaatannya. Edisi Pertama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

I Ketut Gede Darma Putra. 2009. Pendidikan Berbasis Teknologi Informasi.

https://www.researchgate.net/publication/296704617_PENGEMBANGAN_MED
IA_PEMBELAJARAN_BERBASIS_TEKNOLOGI_INFORMASI

13

Anda mungkin juga menyukai