Anda di halaman 1dari 19

TEKNIK PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS PROYEKSI

DOSEN PENGAMPU
MUSADDAD HARAHAP, S.Pd.I., M.Pd.I.

DISUSUN
OLEH:

KELOMPOK 6
FITRIA SAHRUL PUTRI (212410110)
HENDRA WAHYUDA (212410311)
NANDA NOVIANTI (212410246)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM IAU
T.A. 2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan.........................................................................................2

BAB II: PEMBAHASAN....................................................................................................3


A. Pengertian Media Proyeksi.............................................................................3
B. Jenis-jenis Media Proyeksi...............................................................................3
1. Media Proyeksi Diam.....................................................................................3
2. Media Proyeksi Gerak....................................................................................6
C. Format-format Media Proyeksi.......................................................................7
1. Format MP4....................................................................................................7
2. Format MPEG................................................................................................7
3. Format FLV....................................................................................................8
4. Format AVI....................................................................................................8
5. Format 3GP....................................................................................................8
D. Visual Dalam Media Proyeksi..........................................................................8
E. Audio Dalam Media Proyeksi..........................................................................9
1. Media Audio Tradisional.................................................................................9
2. Media Radio Digital........................................................................................10
F. Desain Media Proyeksi.....................................................................................11
1. Macam-macamnya...........................................................................................11
G. Teknik Produksi Media Proyeksi....................................................................12
1. Teknik Produksi Diam...................................................................................12
2. Teknik Produksi Gerak...................................................................................12

BAB III: PENUTUP............................................................................................................14


A. Kesimpulan........................................................................................................14
B. Saran-Saran.......................................................................................................14

DAFTAR KEPUSTAKAAN...............................................................................................16

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan berkah dan rahmatnya, sholawat serta salam selalu tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW dan semoga kita semua mendapatkan syafa`atnya di

hari akhir. Amin. Makalah ini mengambil topik tentang teknik penggunaan media

berbasis proyeksi. Dalam makalah ini kami menjelaskan lebih mendalam mengenai

pengertian media proyeksi, jenis-jenis media proyeksi, format-format media proyeksi.

Kami juga memaparkan visual dalam media proyeksi, audio dalam media proyeksi,

desain media proyeksi, dan teknik produksi media proyeksi. Yang kami sajikan

berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber seperti buku dan jurnal, tidak lupa juga

kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Bapak Musaddad Harahap,

S.Pd. I., M.Pd.I., selaku dosen pengampu mata kuliah pengembangan media

pembelajaran yang telah memberikan bimbingan, saran, ide untuk menunjang

pembuatan makalah. Serta saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman kelompok

saya yang telah berkontribusi dengan memberikan berbagai pendapat, ide, serta

pemikirannya dalam pembuatan makalah, akhir kata saya berharap semoga makalah

yang sudah kami buat dengan sebaik-baiknya ini dapat memberikan manfaat maupun

inspirasi terhadap para pembaca. Dan kami juga mengharapkan saran dan kritik dari

para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga

diterima dihati dan kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.

Pekanbaru, 01 Maret 2023

Penulis,

Tim Penyusun Kelompok 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

pembaharuan dalam pemanfaatan hasi-hasil teknologi dalam proses belajar. Berbagai

pihak wajib terlibat dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat

berjalan secara optimal. Pesera didik dapat dianggap sudah belajar apabila ada perubahan

tingkah lakunya yang telah di setting dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Tidak mungkin berjalan baik sebuah tujuan pembelajaran apabila tidak diimbangi

oleh penilaian yang tepat, akurat, dan efektif. Disamping penilaian seorang guru dituntut

mampu menggunakan alat-alat yang tersedia untuk mengembangkan keterampilan

membuat media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar apabila

media yang dibutuhkan belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan

pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran.

Media pembelajaran adalah aspek penunjang dalam proses belajar. Dimana media

ini menjadi perantara dalam pembelajaran terhadap pola fikir peserta didik dalam

memahami materi yang disampaikan oleh pendidik. Untuk itu inovasi dan kualitas dalam

kreatifitas sangat diperlukan untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran. Tingkat

keberhasilan dalam menggunakan media pembelajaran melalui isi pesan, cara mengolah

materi yang menarik, dan memahami karakteristik peserta didik sehingga proses belajar

mengajar tercapai sesuai tujuan.

B. Rumusan Masalah

1
1. Apa yang dimaksud dengan media proyeksi?

2. Apa saja jenis-jenis media proyeksi?

3. Apa saja format-format media proyeksi?

4. Bagaimana visual dalam media proyeksi?

5. Bagaimana audio dalam media proyeksi?

6. Bagaimana desain media proyeksi?

7. Apa itu teknik produksi media proyeksi?

C. Tujuan Pembahasan

1. Salah satunya untuk memperluas wawasan ilmu kita tentang teknik penggunaan

media berbasis proyeksi.

2. Menjelaskan pengertian media proyeksi.

3. Menjabarkan jenis-jenis media proyeksi.

4. Memaparkan format-format media proyeksi.

5. Menjelaskan visual dalam media proyeksi.

6. Untuk mengetahui desain media proyeksi.

7. Menjelaskan teknik media proyeksi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Proyeksi

Media proyeksi adalah media yang penggunaannya membutuhkan bantuan

proyektor. Proyektor LCD merupakan perangkat alat bantu yang mampu menampilkan

gambar dengan ukuran yang besar, proyektor sering digunakan untuk media presentasi.

(Apriyani, 2017: 118).

Media proyeksi atau disebut juga media digital proyeksi merupakan alat bantu

dalam menyampaikkan materi. Digital proyeksi atau disebut juga Proyektor LCD (Liquit

Crystal Display) adalah sebuah alat optik yang di gabungkan dengan elektronik. Sistem

optiknya sangat efisien dan mampu menghasilkan cahaya yang cukup terang, sehingga

mampu menampilkan dan memproyeksikan gambar. (Saputra, 2021:123).

Dalam proses belajar mengajar guru dapat menggunakan komputer dan proyektor

LCD dalam penyampaian materi kepada pembelajar. Program yang dikembangkan harus

memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar, sehingga pada waktu guru

guru selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

Media ini memberikan rangsangan-rangsangan visual yaitu melalui indera

penglihatan. Penggunaan media ini dapat menvisualkan pesan yang menarik (tergantung

variasi yang digunakan guru atau dosen), praktis dan dapat digunakan secara berulang-

ulang. Namun dalam pembuatan slide atau flimstrip dibutuhkan perencanaan yang

matang dan dibutuhkan keterampilan melukiskan pesan yang ringkas dan jelas, dan

menuntut penataan ruangan yang baik. Saat ini alat-alat tersebut semakin jarang

3
digunakan terutama setelah berkembangnya komputer yang mampu memproyeksikan

pesan dengan lebih baik dan lebih bervariatif.

B. Jenis-jenis Media Proyeksi

1. Media Proyeksi Diam

Media proyeksi diam memiliki persamaan dengan media grafis dalam hal

menyajikan rangsangan rangsangan visual. Media Proyeksi adalah Media visual yang

memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit

unsur gerakan. Beberapa jenis media proyeksi diam diantaranya :

a. Overhead Projektor

Sistem ini menunjukan kemajuan yang pesat sekali dalam masa dasawarsa

terakhir, sehingga perangkat audiovisual ini banyak dipakai dimana-mana.

Proyektor overhead merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri

atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk

meletakan materi pengajaran. Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat

kuat menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus,

yaitu lensa fresnel, melewati sebuah transparan ukuran 20 kali 25 cm yang

ditempatkan diatas landasan tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cermin

dan lensa, yang ditempatkan di atas kotak landasan, menghasilkan berkas cahaya

berbelok 90 derajat melewati bahu pengajar. Dengan lampunya yang amat terang

dan sistem optiknya yang efisien, menghasilkan banyak sekali cahaya pada layar

sehingga memungkinkan overhead bisa dipergunakan di ruangan biasa tanpa

penggelapan (Sudjana & Rivai, 2011: 96). Berikut Kelebihan dan kelemahan

OHP:

Kelebihan OHP:

1. Dapat menjangkau kelompok yang besar.

4
2. Memiliki kemampuan untuk menampilkan warna.

3. Dapat disimpan dan digunakan berulang kali.

4. Dapat dijadikan pedoman dan penuntun bagi guru dalam penyajian materi.

(Kustandi & Darmawan, 2020:130).

Kelemahan OHP:

1. Fasilitas OHP harus tersedia.

2. Listrik pada ruang atau lokasi penyajian harus tersedia.

3. Harus memiliki Teknik khusus untuk pengaturan urutan, baik dalam hal

penyajian maupun penyimpangan.

4. Tanpa layar yang dapat dimiringkan, sulit untuk mengatasi distorsi tayangan

yang berbentuk trapesium (keystoning).

b. Slide dan Filmstrips

Slide adalah gambar transparan dalam bentuk positif karya fotografi atau

tangan sendiri, dalam ukuran 2x2 inci (atau lebih kurang 5x5 cm) yang diproyeksikan

pada layar, untuk keperluan belajar mandiri, belajar kelompok, atau belajar di kelas.

Media slide dapat dipergunakan dengan mengoperasikan secara manual, remote

kontrol (dari jarak tertentu), atau secara sunc-tape(operasi secara otomatis bersama

dengan suara (Sudjana & Rivai, 2011: 115).

Operasi slide dapat pula disertai suara (audio) ataupun tanpa suara. Atau

animasi (dihidupkan) dengan menggunakan beberapa proyektor yang telah di program

sedemikian rupa secara sinkron otomatis antara operasi di solve-nya, suara dan

gambarnya, sehingga menimbulkan kesan hidup. Operasi sperti ini kebanyakan

dipergunakan untuk keperluan suatu pertunjukkan atau penampilan yang

menghendaki adanya suatu impresi dan apresiasi. Belakangan ini, slide banyak

dipergunakan untuk keperluan program televisi.

5
Film Strip adalah suatu seri dari gambar-gambar pada film (biasanya film 35

mm) untuk diproyeksikan satu persatu. Gambar-gambar pada film tersebut tersusun

secara berurutan dan ada hubungannya satu sama lain. (Sidharta, 2005: 8).

Media slide atau filmstrips bisa dipergunakan untuk menyampaikan informasi

dari dalam atau luar negeri tentang bahan pengajaran seperti geografi, arsitektur, seni

rupa, ilmu pengetahuan alam, kedokteran, pertanian, lingkungan hidup, ataupun

olahraga. Kelebihan filmstrip dibandingkan film slide adalah media filmstrip mudah

penggandaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak

akan tertukar karena merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan

atau revisi filmstrip relatif agak sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus.

(Lestari, 2014: 169).

c. Film Bingkai

Adalah film transparan yang berukuran 35mm sebagai suatu program film

bingkai yang bervariasi panjang pendeknya, tergantung pada tujuan yang ingin

dicapai. Adapun kelebihan dan kelemahan film bingkai:

Kelebihan film bingkai:

1. Penyimpanan nya mudah dan ukuran kecil.

2. Media yang relatif sederhana.

3. Materi dapat disebar luaskan ke seluruh siswa secara bersamaan.

Kelemahan film bingkai:

1. Memerlukan ruang gelap.

2. Menyajikan objek-objek secara diam.

3. Bersifat lepas, maka film bingkai mudah hilang.

2. Media Proyeksi Gerak

a. LCD (Liquid Crystal Display)

6
Adapun LCD (Liquid Crystal Display) adalah teknik untuk menyajikan data

dalam bentuk huruf-huruf kristal yang tidak tembus cahaya apabila ada dalam medan

listrik tertentu. merupakan pelengkap OHP untuk memproyeksikan informasi

langsung melalui komputer. LCD mengubah tampilan komputer dari gambar

elektronik menjadi layar proyeksi. (Ramli, 2012: 101). Yang menarik dari

penggunaan LCD ini adalah kemampuan menghasilkan kualitas gambar sama seperti

penggunaan OHT biasa. Teknologi LCD juga dapat menampilkan gambar (pictures),

warna (colours) dan gerakan (animated). Dengan LCD pesan dirancang dalam

komputer dan hasilnya diproyeksikan ke layar, tindakan menunjuk dilakukan dengan -

mouse" pada komputer. Penggunaan LCD menuntut adanya rancangan program yang

dikembangkan secara professional sehingga efektivitas penggunaan dapat tercapai

dengan baik.

b. Film Gelang

Film gelang atau film loop dapat diartikan sebagai jenis media yang terdiri

dari film berukuran 8 mm dan 16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan

sehingga film ini akan bermain secara berulang terus jika tidak dimatikan.

c. Televisi

Televisi ialah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual

dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah televisi berasal dari

pengambilan bahasa Yunani, yakni tele yang berarti jauh dan vision yang berarti

melihat, yang secara harfiah apabila disambungkan bermakna “melihat jauh”.

(Fajar, 2020:9).

C. Format-Format Media proyeksi

1. Format MP4

7
MP4 adalah salah satu format berkas pengodean suara dan gambar/video

digital yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi MPEG eksistensi nama berkas jenis

MPEG-4 ini banyak menggunakan mp4, dan merupakan dari pengembangan format

quicktime dari komputer apple. Kesimpulan : File MP4 umumnya digunakan

mengandung MPEG-4 media audio/video dan presentasi. Ketika presentasi lengkap

dalam sebuah file MP4 ada struktur khusus dokumen yang di presentasi. (Fitrianah &

fitria, 2017: 7).

2. Format MPEG

MPEG adalah codec video yang mengompres masing-masing frame sebagai

JPEG image yang terpisah. Kualitasnya tergantung pada pergerakan di footage.

Sebagai format kompresi yang distandari oleh MPEG yang terbentuk 350 perusahaan

dan organisasi. Standar-standar tersebut meliputi :MPEG 1, MPEG 2, MPEG 3,

MPEG 4, MPEG 7 dan MPEG 21 (Fitrianah & fitria, 2017: 7).

3. Format FLV ( Flash Video )

FLV adalah sebuah wadah format file yang digunakan untuk mengirimkan

video melalui internet menggunakan adobe flash player. Ada dua format file video

yang berbeda di definisikan oleh adobe system dan di dukung oleh adobe flash player.

4. Format AVI ( Audio Video Interleaved )

File AVI menyimpan data audio dan video pada struktur interleaved. File ini

hanya berupa kontainer dan data audio video dapat dikompres menggunakan berbagai

codec. Kualitas dan kapasitas tergantung pada codec dan codec khusus yang

digunakan adalah MPEG, Divx, dan MWX.

5. Format 3GP

3GP adalah sebuah multimedia container format yang ditetapkan oleh third

generation partenship project untuk 3G UMTS jasa multimedia yang didukung

8
memiliki fiture capture. Yang digunak di 3G ponsel, ada juga 2G dan 4G. ukuran pun

lebih kecil dari AVI dan MPEG.

D. Visual Dalam Media Proyeksi

Visual merupakan sesuatu yang dapat terlihat dengan melalui beberapa tahapan

yakni tahapan merasakan, tahapan menseleksi, dan tahapan memahami. Tahap merasakan

ialah membiarkan cukup cahaya masuk ke mata agar dapat melihat benda-benda

sekeliling. (Wahyuningsih, 2015:3).

Tahap menseleksi ialah mengisolasikan dan melihat bagian tertentu suatu adegan

atau bagian obyek sehingga menjadi hasil kombinasi pencahayaan dan fokus mata dengan

fungsi otak tingkat tinggi. Sementara tahap memahami dapat diartikan mengerti apa yang

diseleksi untuk memproses suatu gambar secara mental pada kesadaran yang lebih

mendalam.

Visual dalam media proyeksi dapat dipahami sebagai bagian yang penting dari

media proyeksi. Dari apa yang dipaparkan diatas visual adalah media yang berbentuk

gambar atau obyek yang dapat di tangkap dengan pandangan. Seseorang akan memahami

serta dapat menganalisis dari apa yang dia lihat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa media visual adalah media yang hanya dapat dilihat

saja, tidak mengandung unsur suara. Yang germasuk kedalam media ini adalah: Flim

Slide, Foto, Transparansi, Lukisan, Gambar, Media grafis, dan sebagainya.

E. Audio Dalam Media Proyeksi

Audio berasal dari kata audible, yang artinya suara yang dapat di dengarkan

secara wajar oleh telinga manusia. Media audio termasuk dalam salah satu jenis media

noncetak yang didalamnya mengandung suatu sistem yang menggunakan sinyal audio

9
secara langsung, yang dapat diperdengarkan oleh guru kepada siswanya untuk membantu

mereka dalam menguasai kompentesi tertentu. (Kustandi, 2020:267).

Berbeda dengan media visual, media audio berkaitan dengan indera pendengaran.

Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal

(ke dalam kata-kata/Bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media dapat

kita kelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetik,

piringan hitam, dan laboratorium bahasa. (Sadiman, et al., 2014:49).

Dalam pembahasan media audio atau radio ini akan dibedakan antara media audio

atau radio tradisional dan media audio atau radio digital.

1. Media Audio Tradisional

a. Audio Kaset

Media audio tradisional adalah media yang bersifat auditif yang pada

umumnya dipergunakan di dalam pembelajaran berupa audio kaset pita dengan

memakai alat pemutar audiotape. Penggunaan audiotape ini sangat rentan dengan

kerusakan karena menggunakan media pita jika diputar berulang-ulang bisa

mengakibatkan suara distorsi. Kaset audio ini sudah sangat jarang digunakan di era

sekarang ini.

b. Audio Atau Audio Siaran

Radio ditemukan oleh G. Marconi pada tahun 1896 untuk mengirim dan

menerima suara atau pesan tanpa menggunakan kawat. Dan akhirnya dengan

teknik tersebut suara manusia dapat disiarkan melalui radio. Radio merupakan alat

komunikasi untuk menerima dan mengirim pesan dengan sistem gelombang suara

melalui udara. (Jennah, 2009: 101)

2. Media Radio Digital

a. Media Optik

10
Media penyimpanan media audio di era digital biasa disebut compact disk,

digital video disk, flashdisk, memory card, dan sebagainya, dengan mempunyai

kelebihan seperti kapasitas ruang penyimpanan yang jauh lebih besar dan lebih

fleksibel. media optic ini dapat bertahan lama, suara yang direkam didalamnya

tidak rusak meskipun diputar secara berulang-ulang. (Kristanto, 2016: 58).

b. Audio Atau Radio Internet Atau Streaming

Media audio ini bisa diupload dan didownload melalui internet. Internet

memberikan kesempatan upload dan download klip audio khusus untuk digunakan

didalam kelas. Dalam penggunaannya audio internet yang biasanya berekstensi mp3

perlu disediakan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk

memutar kembali. Perangkat keras yang biasanya digunakan dengan menggunakan

laptop, pemutar mp3, handphone, dan sebagainya. Radio internet atau streaming

adalah siaran radio dengan penggunaan format audio digital dikombinasikan dengan

teknologi jaringan internet secara streaming.

Kelebihan media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut:

mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan

jangkauannya luas). Pesan atau program dapat direkam dan dapat diputar kembali

sesukanya, dapat mengembangkan imajinasi dan merangsang partisipasi aktif

pendengarnya. (Jalinus & Ambyar, 2016: 16)

F. Desain Media Proyeksi

Adapun cara mendesain yang dapat dilakukan agar media proyeksi menarik antara

lain:

1. Memilih media proyeksi yang di gunakan.

2. Menggunakan beragam warna yang sesuai dan menarik.

11
3. Mempersiapkan sematang -matangnya agar tidak jadi kesalahan.

4. menyampaikan materi menggunakan bahasa yang komunikatif (Fitrianah & fitria,

2017:9).

G. Teknik Produksi Media Proyeksi

1. Media Proyeksi Diam (Over Head Projector)

Cara Menggunakan OHP, Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam

menggunakan OHP antara lain:

a. Pasanglah layar OHP didepan kelas, demikian pula tempatkan OHP dimuka kelas

dengan kepala OHP menghadap kelayar.

b. Jarak antara OHP dengan layar sekitar satu setengah sampai dua meter.

c. Sesuaikan tegangan listrik yang terdapat pada OHP dengan sumbernya. Masukkan

steker OHP pada stop kontak yang telah tersedia

d. Siapkan transparan yang berisi informasi atau pesan secara berurutan untuk

disajikan kepada siswa.

e. Letakkan transparan yang berisi program diatas cermin OHP

f. Tekanlah tombol "on" untuk menyalakan "off' untuk mematikan lampu OHP

g. Periksalah sekali lagi tulisan pada layar apabila masih kabur putarlah alat untuk

memfokuskan tulisan yang terletak pada tangkai lensa

h. Mulailah menjelaskan pesan dengan menghadap pada siswa

i. Tutuplah tulisan pada transparan yang tidak diterangkan dengan kertas biasa

(Jennah, 2009: 89).

2. Media Proyeksi Gerak

a. Film Gelang

12
Film adalah media yang disajikan dengan menggunakan film 8 mm, 16 mm,

dan 35 mm dengan bantuan alat proyektor. Bentuk yang lama adalah film bisu dan

bentuk yang lain ada suaranya. Biasanya suara disiapkan tersendiri dalam rekaman

terpisah. Sebuah film terdiri dari ribuan gambar.

b. Slide Powerpoint

Slide powerpoint adalah media yang disajikan dengan rangsangan-rangsangan

multimedia, meliputi teks, audio, visual, video, animasi, dan lain sebagainya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Media Proyeksi merupakan sebuah media yang penggunaannya membutuhkan

alat berupa proyektor. Media proyeksi ini mempunyai dua jenis, yakni:media proyeksi

diam dan media proyeksi gerak. Adapun format-format media proyeksi berupa format

MP4, MPEG, FLV (Flash Video), AVI (Audio Video Interleaved), 3GP. Media

proyeksi memiliki pembagian, yaitu visual dan audio. Visual bermakna media

berbentuk gambar atau obyek yang tampak oleh pandangan seseorang. Visual dalam

media proyeksi dapat dipahami sebagai bagian yang penting dari media proyeksi. Dari

apa yang dipaparkan diatas Sedangkan audio dapat diartikan sebagai suara, atau

sesuatu yang dapat didengar secara wajar oleh telinga manusia. Media audio atau

radio ini dibedakan antara media audio atau radio tradisional dan media audio atau

radio digital.

Format-Format Media proyeksi Format MP4, Format MPEG, Format FLV

( Flash Video ), Format AVI ( Audio Video Interleaved ), Format 3GP

Visual dalam media proyeksi dapat dipahami sebagai bagian yang penting dari

media proyeksi. Dari apa yang dipaparkan diatas visual adalah media yang berbentuk

gambar atau obyek yang dapat di tangkap dengan pandangan. Seseorang akan

memahami serta dapat menganalisis dari apa yang dia lihat.

B. Saran-Saran

Dalam membuat makalah ini, terlebih dahulu harus mengerti apa saja yang

harus kita tulis dalam penulisan tersebut dan insyaallah dapat menghasilkan hasil

yang baik dan bermanfaat penulis dan rekan-rekan semua yang membacanya, serta

14
saya berharap makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu dan wawasan bagi kita

semua.

Dengan adanya pembahasan media proyeksi ini kami selaku pemakalah

berharap agar para pembaca dapat memahami sekaligus mengamalkan nya dalam

kehidupan sehari-hari, sebagai bentuk kontribusi dalam perkembangan Pendidikan

islam. Dan mohon maaf jika ada salah kata dalam penulisan kata dalam penulisan

kami.

15
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Apriyani, Dwi Dani. (2017). Pengaruh penggunaan media proyeksi terhadap hasil belajar
matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 7(2).
Fajar, D. A. (2020). Penggunaan Media Visual dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Indonesian Journal of Instructional Media and Model, 2(1), 1-13.
Jalinus, Nizwardi. Ambiyar. (2016). Media Dan Sumber Pembelajaran, Jakarta: Kencana.
Jennah, R. (2009). Media Pembelajaran, Yogyakarta: Antasari Press.
Kristanto, Andi. (2016). Media Pembelajaran, Surabaya: Bintang Surabaya.
Kustandi, Cecep. Dan Dermawan, Daddy. (2020). Pengembangan Media pembelajaran,
Jakarta: Kencana.
Lestari, Ambar Sri. (2014). Pembuatan bahan ajar berbasis modul pada matakuliah media
pembelajaran di jurusan tarbiyah STAIN Sultan Qaimuddin Kendari. Al-TA'DIB:
Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 7(2), 154-176.
Nur, Fitrianah, Dan Fitriya Faridatul. (2018). Media Proyeksi dan Desain Media Proyeksi.
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Ramli, Muhammad. (2012). Media Dan Teknologi Pembelajaran, Banjarmasin: IAIN
Antasari Press.
Sadiman, Arief S dkk. (2014). Media Pendidikan, Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT
RajaGafindo Persada.
Saputra, Doni. (2021). Implementasi Media Proyeksi Dalam Learning Qur’an Hadits (LQH).
Dirasah: Jurnal Studi Ilmu dan Manajemen Pendidikan Islam, 4(2), 118-133.
Sidharta, Arief. (2005). Media pembelajaran. Bandung: Departemen Pendidikan.
Sudjana, Nana. dan Rivai, Ahmad. (2011). Media pengajaran, Bandung: Sinar Baru
Algensido.
Umarella, Samad, M. Sahrawi Saimima, and S. Husein. (2018). Urgensi Media Dalam Proses
Pembelajaran. Al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 237.
Wahyuningsih, Sri, and S. Sos. (2015). Komunikasi visual.

16

Anda mungkin juga menyukai